Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
umat manusia dalam menempuh jalan yang benar dan berkat rahmat Allah Yang
Maha Kuasa, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN SEBAGAI CERMIN KEPRIBADIAN“
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada Rasulillah
Muhammad SAW pemberi uswah (teladan) dan bimbingan tentang perlunya kita
memiliki sifat jujur sekaligus mempraktekkannya dalam aktifitas kehidupan kita
sehari-hari.
Akhirnya kritik saran dari pembaca, dengan senang hati siap kami terima,
semoga usaha penulisan makalah ini tidak sia-sia dan semoga Alloh SWT
memberikan manfaat dan ridlaNya kepada kita semua. Amin.
Wassalam.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Manusia pada dasarnya ingin memperoleh hasil yang memuaskan dari setiap
usaha yang mereka lakukan, mereka tidak ingin mengalami kegagalan dalam segala
hal, usaha dhahir perlu dilakukan, usaha bathin juga perlu dilaksanakan, karena kita
tau bahwa manusia hanya bisa berusaha, Allah SWT yang akan menentukan
hasilnya.
Pentingnya moral atau akhlaq dalam kehidupan diberbagai aspek sangat
diperhitungkan. Dalam dunia bisnis, dalam akhlaq merupakan faktor utama bagi
kesuksesan seseorang dalam mempertahankan usahanya. Begitu juga dalam hal
kepemmpinan sesorang,menjaga kredibilitas dan kepercayaan akhlaq pribadi akan
menjadi sorotan bagi banyak orang.
Namun tidak jarang kita humpai di liku kehidupan ini kemrosotan moral dan
akhlaq. Mulai dari pelajar hingga para pejabat negara,salah satunya adalah perilaku
tidak jujur. Mereka tidak jujur dalam berbuat ataupun berucap sehingga melanggar
nilai-nilai agama yang seharusnya dijunjung tinggi dimanapun dan kapanpun. Al
Qur’an dan Assunah sendiri banyak yang menyinggung masaah demikian.
B. Rumusan masalah
Pada makalah ini pembahasan akan difokuskan kepada beberapa materi.
Meskipun tidak jarang telinga kita sudah tidak asing mendengar kata jujur namun
terkadang pemahaman kita tentang kejujuran masih pelu dipertanyakan.
Disini kita akan membahas mengenai efinisi kemudian setelah mengetahui
apa itu pengertian jujur kita akan membahas mengenai dalil-dalil yang menunjukkan
perintah untuk jujur,baik itu dalam Al Qur’an maupun Hadist. Untuk mengetahui
secara mendalam tentang kejujuran maka pembahasan disini juga fokus tentang
macam dan keutamaan kejujran dan kemudian aplikasi kejujuran dalam kehidupan
beserta dampak negatif dari orang yang tidak jujur. Karena di masyarakat baik itu
dalam lingkup pemerintahan,pendidikan maupun aspek yang lain tidak sedikit kita
jumpai minimnya sifat kejujuran yang tertanam dalam tiap diri seseorang.
BAB II
MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN SEBAGAI CERMIN KEPRIBADIAN

1.     Pengertian Jujur


       Dalam bahasa arab, kata jujur semakna dengan “as-sidqu”atau “siddiq”
yang berarti benar atau berkata benar. Lawan katanya adalah dusta, atau dalam
bahasa arab “al-kazibu”.
Secara istilah, jujur atau as-sidqu bermakna :
1.     Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan
2.    Kesesuaian antara informasi dan kenyataan
3.    Ketegasan dan kemantapan hati
4.    Sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan

2.    Pembagian Sifat Jujur


Imam al-Ghazali membagi sifat jujur sebagi berikut :
a.    Jujur dalam niat atau berkehendak
b.    Jujur dalam Perkataan (lisan)
c.    Jujur dalam perbuatan (amal)
Kejujuran merupakan fondasi atas tegaknya suatu nilai-nilai kebenaran
karena jujur identik dengan kebenaran. Allah SWT berfirman : (qs. Al-azhab/33:70)
Allah SWT juga berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah di benci disisi
Allah SWT jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”
Perilaku jujur dapat mengantarkan pelakunya menuju kesuksesan dunia dan
akhirat.Jujur adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang
diamanatkan, baik berupa harta maupun tanggung jawab.Orang yang melaksanakan
amanat disebut al-Amin, yakni orang yang terpercya, jujur dan setia.
Diantara factor yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW berhasil dalam
membangun masyarakat Islam adalah karena sifat-sifat dan akhlaknya yang sangat
terpuji.Salah satu sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak masa kecil
sampai akhir hayat.
Kejujuran akan mengantarkan seseorang mendapatkan cinta kasih dan
keridhaan Allah SWT. Sedangkan kebohongan adalah kejahatan tiada tara, yang
merupakan factor terkuat yang mendorong seseorang untuk berbuat kemunkaran
dan menjerumuskannya ke jurang neraka.
Kejujuran sebagai sumber keberhasilan, kebahagiaan, serta ketentraman,
harus dimiliki oleh setiap muslim. Sedangkan kebohongan adalah muara dari segala
keburukan dan sumber dari segala kecaman karena akibat yang ditimbulkannya
a.dalah kejelekan, dan hasil akhirnya adalah kekejian.Akibat yang ditimbulkan oleh
kebohongan adalah Namimah (mengadu domba), sedangkan namimah dapat
melahirkan kebencian.

4.        Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist tentang Perintah Berlaku jujur


a.    Q.S al-maidah/5:8

Artinya:
hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada allah, sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS:
al-maidahayat:
2. Q.S At-Taubah/9:119

“Wahai orang-orang yang beriman!Bertaqwalah kepada Allah SWT., dan bersamalah


kamu dengan orang-orang yang benar.”
Kandungan yang terdapat pada ayat tersebut :
Dalam ayat ini Allah SWT menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan
pada orang-orang yang beriman pada-Nyadan Rosul-Nya, agar mereka tetap dalam
ketaqwaan dan mengharapkan ridho-Nya, dengan cara menunaikan segala
kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang tela
ditentukan-Nya dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang  benar dan
jujur, mengikuti ketaqwaan, kebenaran dankejjuran mereka. Dan jangan bergabung
kepada kaum munafiq yang selalu menutupi kemunafiqkan mereka dengan kata-
kata dan perbuatanbohong serta ditambah pula dngan sumpah palsu dan alasan-
alasan yang tidak benar.

2.    Hadist dari Abdullah bin Ma’ud ra.


Diriwayatkan dari Abdullah bin Ma’ud ra., Rasulullah saw. Bersabda :
“Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran, dan
kebenaran menuntunmu ke surge.Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu
jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT.Sebagai orang yang jujur.Dan hindarilah
olehmu berlaku dusta karena kedustaan mununtumu pada kejahatan, dan kejahatan
menuntunmu ke neraka. Dn seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta
sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT sebagai Pedusta..” (H.R. Muslim)
Kandungan Hxadist :
Kandungan hadist di atas Menceritakan tentang rasulullah saw. Akan melakuka
gazwah (penyerangan) ke Tbuk untuk menyerang tentara Romawi dan orang-orang
Kristen di Syam.
Manfaat jujur dalam kehidupan sehari-hari :

a.    HidupTenang jikalau kita sering jujur, maka tidak akan ada rasa khawatir / merasa
bersalah atas sikap yang kita lakukan. Selain itu, kita juga bisa menabung untuk
masuk surga.
b.    Mendapat Pekerjaan jika kita menjadi orang yang jujur, maka kita dapat dipercaya
orang lain dalam melakukan suatu hal. Selain itu, aura yang keluar juga akan terlihat
positif.
c.    Banyak Teman kejujuran membuat orang-orang disekitar kita akan senang dengan
kita. Mereka menganggap kalau kita adalah orang yang dapat dipercaya.
d.    Memperoleh kesuksesan Dengan memiliki sifat jujur orang akan memperoleh
kesuksesan. Contoh : ada seorang pengusaha yang sukses. Ia bisa sukses karena Ia
bisa dipercaya oleh banyak orang. Para klien pun akan berdatangan dan merasa
senang karena proyeknya ditangani oleh orang yang jujur.
e.    Memiliki nama baik Jikalau kita sering berbuat jujur, maka akan banyak orang yang
mengetahui hal tersebut. Jika banyak orang yang mengetahui hal tersebut mungkin
diluar-an mereka akan membicarakan tentang kejujuran mu.
f.     PedomanJikakitaseringjujur, makakitaakanmenjadipedomanbagibanyak orang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.    Jujur merupakan sifat mulia yang menunjukkan kesesuaian antara kebenaran
dengan apa yang diucapkan atau dilakukan oleh seseorang.
2.    Banyak di jumpai dalil dari Al Qur’an maupun Al Hadits yang membicarakan masalah
kejujuran.
3.    Macam-macam jujur (shiddiq) seperti yang di ungkap diatas ada 5 makna:
a.       Jujur dalam perkataan
b.      Jujur dalam niat dan kemauan
c.       Jujur dalam bermuamalah(pergaulan)
d.      Jujur dalam berjanji
e.       Jujur dalam kenyataan
Namun terdapat satu tambahan menurut sa’id hawwa yaitu jujur dalam menempuh
tangga- tangga agama.
4.    Orang yang berperilaku jujur akan senantiasa mendapat kepercayaan dari orang
lain. Orang lain akan merasa tenteram dan nyaman bersama orang yang berperilaku
jujur.
5.    Sedangkan orang yang berperilaku terbalik dari jujur akan senantiasa di jauhi oleh
orang lain. Irang lain akan senantiasa merasa was-was bersamanya.
6.    Orang mukmin harus senantiasa menjadikan jujjur sabagai pakaian dimanapun dan
kapanpun ia berada.
DAFTAR PUSTAKA
1.    A’la, Abd. 2006. Induk-Induk Akhlaq Terpuji. Yogyakarta :PT. Lukis pelangi aksara
2.    Ilyas, yunahar. 2001. Kuliyah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian Dan
Pengalaman Islam (LPII)
3.    http://www.pak-sodikin.com/2011/11/bentuk-bentuk-dan-macam-kejujuran.html (di
akses tanggal 9 maret 2012 pukul 05.50 WIB)
4.    Muthahari, Murtaddha. 1995. Kritik Atas Konsep Moralitas Bangsa Falsafah Dan
Akhlaq. Bandung: Pustaka Hidayah
MAKALAH PAI
MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN SEBAGAI CERMIN
KEPRIBADIAN

Nama Kelompok :

Kelas : X – TAB
SMK NEGERI 2 SETU

Anda mungkin juga menyukai