Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERILAKU JUJUR

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 2
Hadyd Ryandi
Indah Yani
Nurul Husna
Syahira Akmatul Azwa

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Nabi Muhammad SAW. Diutus ke bumi untuk menyempurnakan ahlak manusia. Keluruhan ahlak
merupakan cermin kepribadian seseorang. Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan dalam ayat-ayat suci Allah SWT
tentang ahlak-ahlak terpuji yang wajib dijalankan oleh setiap mukmin yang beriman. Nabi Muhammad SAW.
Bersabda “orang yang paling baik islamnya dalah orang yang paling baik islamnya”, dengan kata lain hanya
ahlak mulia yang dipenuhi dengan sifat kasih sayang sajalah yang bisa menjadi bukti kekuatan akidah dan
kebaikan ibadah.

Sifat jujur merupakan salah satu ahlak yang tepuji bahkan menjadi sifat wajib bagi setiap nabi dan rasul.
Jujur adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, seseorang yang jujur disebut al-
Amin. Sifat jujur merupakan sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan, sehingga perilaku jujur
harus senantiasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar segala sesuatu yang dilaksanakan senantiasa
memperoleh ridah dari Allah SWT. Amin YaRabbal Alamin.
BAB I

PENDAHULUAN

Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Jujur itu mahal harganya, orang merusak
kejujuran mendapat sanksi akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia dan
keduanya itu merupakan anugerah dari Allah SWT. Dua eleman ini saling terkait, ketika ucapan tak sesuai
dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tidak jujur. Kejujuranpun sekarang ini sangat
diutamakan karna sebuah kejujuran sangat berharga. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih
tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin sendiri.

Merosotnya karakter kejujuran pada setiap manusia sangatlah memprihatinkan, sekarang ini banyak
sekali manusia yang tidak berkata jujur baik itu anak kecil maupun orang dewasa. Kejujuran dianggap sebagai
sudah tidak penting lagi bahkan sebagian orang mengangap kejujuran tidak akan mengutungkan bagi dirinya.
Stratifikasi di dalam masyarakat yang mendorong sebagian orang untuk berkata tidak jujur, orang berlomba-
lomba untuk mencapai kesuksesan dengan cara membohongi orang lain baik itu dengan cara terang-terangan
maupun dengan cara tertutup. Hampir setiap manusia tidak memiliki sifat jujur, bisa dilihat sekarang banyak
warga Indonesia yang berprofesi sebagai pencuri, penjual yang berbuat curang bahkan koruptor.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jujur

Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti
nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”. Secara
istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:

1. kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;


2. kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
3. ketegasan dan kemantapan hati; dan
4. sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.

Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa
adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini
merupakan prinsip dasar dari cerminan ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang
atau bangsa, sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.

Sikap jujur, merupakan salah satu fadhilah yang menentukan status dan kemajuan perseorangan dan
masyarakat. Menegakkan prinsip kejujuran adalah salah satu sendi kemaslahatan dalam hubungan antara
manusia dengan manusia dan antara satu golongan dengan golongan yang lain.

Dampak dari jujur adalah menimbulkan rasa berani, karena tidak ada orang yang merasa tertipu
dengan sifat yang diberikan kepada orang lain dan bahkan orang merasa senang dan percaya terhadap
pribadi orang yang jujur. Pepatah ada mengatakan “berani karena benar, takut karena salah”.

Jujur tidak dapat dimiliki dan dilaksanakan dengan baik dan sempurna oleh orang yang tidak kukuh
imannya. Orang beriman dan takwa, karena dorongan iman dan taqwanya itu merasa diri wajib selalu
berbuat dan bersikap benar serta jujur.

Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak orang. Karena orang yang
jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu yang penting. Hal ini disebabkan orang yang
memberi kepercayaan tersebut akan merasa aman dan tenang.

Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar-benar bersih. Namun
sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang
langka. Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan
menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang
patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan
Rasulullah saw. dan orang-orang yang berilmu.
Pengertian Jujur Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu jujur, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Mohamad Mustari
Menurut Mohamad Mustari (2011: 13-15), pengertian jujur adalah suatu perilaku manusia yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.

2. Nurul Zuriah
Menurut Nurul Zuriah (2008: 49), pengertian jujur adalah suatu nilai dan prinsip yang harus
ditanamkan dalam diri seseorang sejak pendidikan dasarnya. Misalnya melakukan koreksi hasil ujian
secara silang di dalam kelas.

3. Dharma Kesuma
Menurut Dharma Kesuma dkk (2012: 16), pengertian jujur adalah suatu keputusan yang dimiliki
seseorang dalam mengungkapkan perasaannya, kata-kata, dan perbuatannya, bahwa kenyataan yang ada
benar-benar terjadi dan tidak dimanipulasi dengan cara meniru atau berbohong agar mendapatkan
keuntungan untuk dirinya sendiri.

Ada 3 (tiga) tingkatan kejujuran


a. Kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan realita
b. Kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan
c. Kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tertinggi dimana ucapan dan perbuatan semuanya hanya untuk Allah.
Manfaat Bersikap Jujur

Pada dasarnya bersikap jujur adalah sesuatu yang sangat baik bagi semua pihak. Mengacu pada definisi
jujur, adapun beberapa manfaat jujur adalah sebagai berikut:

1. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan memiliki perasaan yang lebih tenang dan lebih bahagia dalam
menjalani kehidupannya.
2. Orang-orang jujur diangggap memiliki integritas dan dapat dipercaya oleh orang lain sehingga umumnya
mereka lebih sukses dalam hidupnya.
3. Dengan bersikap jujur maka seseorang telah memberikan kebaikan terhadap diri sendiri dan juga bagi orang
lain.
4. Terbiasa bersikap jujur akan membentuk pribadi yang lebih bertanggungjawab, amanah, dan dapat dipercaya
untuk hal-hal besar.
5. Dengan bersikap jujur maka seseorang akan mendapatkan empati dan simpati dari pihak lain.
6. Terbiasa bersikap jujur akan menjauhkan diri dari berbagai tindakan yang melanggar norma dan hukum
negara. Misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Contoh Penerapan Perilaku Jujur Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Perilaku jujur bukan hanya dijadikan teori, namun harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari kita. Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat misalnya sebagai berikut:

1. Meminta izin atau berpamitan kepada orang tua ketika akan pergi kemanapun, sehingga orang tua kita akan
percaya dan yakin bahwa kita pergi ketujuan yang baik.
2. Tidak meminta sesuatu diluar kesanggupan orang tua kita agar orang tua tidak terbebani.
3. Mengembalikan uang sisa belanja meskipun kedua orang tua tidak mengetahuinya, sehingga orang tua akan
percaya dan kadang memberi kita uang yang lebih lagi.
4. Melaporkan hasil belajar meskipun dengan nilai yang kurang memuaskan.
5. Tidak memberi atau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan atau ujian sekolah meskipun
teman akrab.
6. Mengatakan dengan sejujurnya alasan keterlambatan datang atau ketidakhadiran ke sekolah, bukan dengan
mengarang alasan.
7. Mengembalikan barang-barang yang dipinjam dari teman atau orang lain meskipun barang tersebut tampak
tidak begitu berharga.
8. Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang menghalangi.
9. Tidak menjanjikan sesuatu yang tidak dapat kita penuhi.
10. Mengembalikan barang temuan kepada pemiliknya atau melalui pihak yang bertanggung jawab.
11. Membayar sesuatu sesuai dengan harga yang telah disepakati. Misalnya ketika membayar makanan yang
diambil tanpa mengurangi meskpiun si penjual tidak mengetahui.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya,
tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan
prinsip dasar dari cerminan ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang atau bangsa,
sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.

Perilaku jujur mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang melaksanaknnnya. Dan Allah Swt. Pun
telah menjelaskan kewajiban berperilaku jujur dalam Ayat-Ayat Al-Qur’an maupun dalam Hadis Rasulullah
Saw.

Rasulullah telah banyak mencontohkan sikap-sikap teladan melalui perbuatannya. Sehingga kita sebagai
umatnya harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita juga.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-jujur.html

http://gagasanhukumwordpress.com/2011/06/23/

Anda mungkin juga menyukai