1. MEMPERLUAS PERGAULAN.
Orang yang jujur akan mudah bergaul dan pasti akan di senangi
banyak orang, karena orang lain tidak akan merasa curiga dan
khawatir terhadap perkataan dan perilaku orang yang jujur.
Sebaliknya pula, bila seseorang tidak jujur apalagi telah di cap
pembohong, maka orang banyak akan selalu membenci dan
mencurigai orang pembohong itu. Adapun yang di katakan dan
di perbuat oleh orang pembohong akan senantiasa di anggap
dusta oleh orang lain.
2. MENJADIKAN MASYARAKAT HIDUP
DALAM KEDAMAIAN DAN
KETENTRAMAN.
Bila sifat jujur sudah melekat pada setiap
masyarakat. Maka, kehidupan di masyarakat pun akan
menjadi damai, tentram, dan saling peduli serta saling
mempercayai antara satu anggota masyarakat dengan
masyarakat lainnya serta pun tidak menimbulkan
kerugian terhadap orang lain.
Jika seorang pemimpin bertindak jujur dan adil maka
rakyatnya pun akan taat, patuh, dan menghormati
pemimpinnya. Jika yang tua sayang pada yang muda,
maka yang muda akan hormat kepada yang tua.
3. MENDAPATKAN RIDHO DARI
ALLAH SWT.
Jujur membawa perilakunya senantiasa
berkata dan berbuat baik. Sedangkan kebaikan
akan membawa manusia memperoleh ridho
dari ALLAH SWT. Dan bila ALLAH SWT ridho
kepada hamba-Nya, maka akan di
anugerahkan rahmat kepada hamba-Nya.
Beberapa manfaat dari kita bersikap jujur
kepada orang lain dan pada diri sendiri
individual-opportinistic,
independent-planned,
social-active,
social-passive,
melihat jawaban teman ketika tes berlangsung,
meminta jawaban pada teman,
mengizinkan teman menyalin jawaban,
menggunakan bahan yang tidak sah pada setiap kegiatan akademik,
plagiat,
membantu orang lain untuk terlibat dalam perilaku menyontek,
membuka buku saat ujian,
membuat catatan sendiri,
membuat coret-coretan di kertas kecil, rumus di tangan, di kerah baju,
mencuri jawaban teman, dan
memanfaatkan teknologi.
Sumber: Diane Tillman, Living Values Activities
for Young Adults, Jakarta: Grasindo, 2004.
Terimakasih