Anda di halaman 1dari 37

PENGORGANISASIAN

KOMUNITAS

Aat Agustini, MKM


Pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD)

PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat


Desa) merupakan kegiatan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan peningkatan berbagai
pelayanan yang diperlukan masyarakat untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat yang
lebih baik.
Pembangunan kesehatan masyarakat desa
adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang
dilaksanakan atas dasar gotong royong dan
swadaya dalam rangka menolong diri sendiri
dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan
dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu
mencapai kehidupan yang sehat sejahtera.
PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang
pelaksanaannya didasarkan melalui sistem
pelayanan puskesmas, dimana dalam
mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan
oleh lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota
masyarakat di pedusunan melalui segala
pengarahan untuk menimbulkan kesadaran
secara aktif di dalam ikut membantu
memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha
kesehatan di desanya.
PKMD adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan
berdasarkan sistem pendekatan edukatif
masalah kesehatan melalui Puskesmas dimana
setiap individu atau kelompok masyarakat
dibantu agar dapat melakukan tindakan-tindakan
yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka
sendiri. Disamping itu kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan juga dapat mendorong
timbulnya kreativitas dan inisiatif setiap individu
atau kelompok masyarakat untuk ikut secara aktif
dalam program-program kesehatan di daerahnya
dan menentukan prioritas program sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
bersangkutan
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya swadaya masyarakat, sehingga
masyarakat mampu secara mandiri melakukan
perilaku sehat, dalam meningkatkan
kesejahteraan dan mutu hidup masyarakat.
Tujuan Khusus
Menumbuhkan kegiatan dan kesadaran masyarakat akan potensi
yang dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka
Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri
menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat
yang mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam
pembangunan desa
Membentuk kader-kader kesehatan yang berasal dari masyarakat
yang mampu dan aktif dalam program pembangunan kegiatan desa.
Terjalinnya kerja sama kegiatan dari berbagai sektor masyarakat
dengan pemerintah secara terpadu.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan turunnya
angka kelahiran, kematian, kesakitan, dan perbaikan status gizi
masyarakatl.
Ciri Ciri PKMD
Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan
dan prakarsa masyarakat sendiri, dalam arti bahwa
kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri
sebagai kebutuhan, dan dilaksanakan melalui usaha-usaha
swadaya masyarakat berdasarkan gotong-royong yang
menggali dan menggunkan sumber dan potensi masyarakat
setempat
Perencanaan ditetapkan oleh masyarakat secara
musyawarah dan mufakat.
Pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada peran serta aktif
dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara
optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki
masyarakat.
Masukan dari luar hanya bersifat memacu,
melengkapi dan menunjang, tidak
mengakibatkan ketergantungan.
Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga
masyarakat setempat.
Memanfaatkan teknologi tepat guna.
Kegiatan yang dilakukan sekurang-kurangnya
mencakup salah satu dari unsur PHC.
Ruang Lingkup PKMD
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) sebagai suatu bentuk
pendekatan pembangunan kesehatan ditandai dengan lima ciri sebagai
berikut:
1. Liputan yang menyeluruh terhadap penduduk sehingga penduduk dapat
memperoleh pembinaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
asas pemerataan yang adil (equity).
2. Pembinaan kesehatan tersebut mencakup upaya preventif (pencegahan),
promotif (kegiatan peningkatan), kuratif (upaya penyembuhan) dan
rehabilitative (upaya perbaikan kembali), dengan penekanan pada
pembinaan esensial kesehatan penduduk melalui:
Penyuluhan tentang masalah kesehatan dan cara penanggulangannya.
Penyediaan makanan sehat dan peningkatan gizi.
Pengadaan kegiatan air bersih dan sanitasi dasar.
Peningkatan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.
Imunisasi terhadap penyakit infeksi utama.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik.
Pengobatan tepat terhadap penyakit umum dan cedera.
Penyediaan obat esensial.
3. Teknologi yang digunakan dalam pembinaan kesehatan
esensial tersebut harus tepat guna, efektif, dapat
diterima budaya setempat dan terjangkau oleh
masyarakat.
4. Masyarakat terlibat aktif dalam upaya pembinaan
kesehatan esensial tersebut sehingga dapat
mengembangkan kemandirian dan mengurangi
ketergantungan.
5. Pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi dikaitkan
dengan kegiatan pembangunan di sektor lain dengan
meningkatkan kerjasama lintas sektoral.
Dalam keterpaduan Keluarga Berencana,
Kesehatan, Pendekatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD) diwujudkan melalui
Posyandu, Posyandu memenuhi kelima ciri
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD) tersebut di atas, Palang Merah Remaja
Madya diharapkan dapat berperan serta dalam
kegiatan Posyandu membantu kader kesehatan
atau petugas sebatas kemampuannya.
Kegiatan Masyarakat di bidang kesehatan
dilakukan di:
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk kegiatan
penyuluhan, pelayanan kesehatan ibu dan anak,
pelayanan keluarga berencana, imunisasi,
pengobatan penyakit diare, dan pelayanan gizi.
Di luar jadwal Posyandu untuk kegiatan
penyuluhan, pencegahan penyakit diare,
penyediaan tempat pembuangan sampah, sarana
air bersih, penanggulangan pencemaran air
minum, pengobatan sederhana, kegiatan yang
dikaitkan dengna kesehatan kerja, kesehatan
sekolah (dokter kecil), pramuka.
Kegiatan di Posyandu adalah kegiatan yang dilakukan
oleh masyarakat dari masyarakat untuk masyarakat.
Oleh karena itu masyarakat setempat benar berperan
serta dalam kegiatan tersebut. Peran serta Palang
Merah Remaja Madya dalam kegiatan Posyandu tidak
saja dalam bentuk kehadiran sebagai pihak yang
meminta pelayanan tetapi juga memberi pelayanan.
Empat kegiatan Posyandu yang dapat dilakukan oleh
Palang Merah Remaja Madya dengna bantuan petugas,
yaitu pendaftaran, penimbangan anak di bawah lima
tahun (balita), pencatatan hasil penimbangan,
pembagian oralit, vitamin A, tablet daerah Fe,
pemberian makanan tambahan.
Prinsip-Prinsip Dasar PKMD
PKMD memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, bukan hanya kegiatan
kesehatan secara langsung, ini berarti bahwa kegiatan tidak
terbatas pada aspek kesehatan saja melainkan juga mencakup
aspek-aspek kehidupan lainnya yang secara tidak langsung
menunjang peningkatan taraf kesehatan.
Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang
baik :
Antar dinas-dinas, intansi-intansi, lembaga-lembaga lainnya yang
bersangkutan.
Antar dinas-dinas, intansi-intansi, lembaga-lembaga tersebut dengan
masyarakat.
Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau
kehidupan sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sector
yang bersangkutan
Pokok-Pokok Kegiatan PKMD

Adapun pokok-pokok kegiatan dalam PKMD adalah sebagai


berikut :
1. Persiapan masyarakat, yaitu upaya yang bertujuan agar
masyarakat memahami PKMD, dan mampu berperan aktif
dalam setiap kegiatan PKMD.
Pengenalan terhadap masyarakat.
Pengenalam masalah melalui:
Pengumpulan data (SDM)
Penyajian yang dapat dimengerti masyarakat.
Menyelesaikan masalah yang ada dengan prioritas yang perlu
ditanggulangi.
Pembentukan kader dan pengorganisasian kader.
Pelatihan kader kesehatan desa yang disebut promoter
kesehatan desa
2. Perencanaan Kegiatan PKMD
Memilih prioritas masalah
Menetapkan jenis kegiatan
Menyusun rencana kerja yang meliputi:
Tujuan yang ingin dicapai.
Strategi yang ingin ditempuh pengorganisasian.
Pengorganisasian.
Pembiayaan.
Waktu pelaksanaan.
Tindakan
3. Pelaksanaan kegiatan.
Kader dan mahasiswa melaksanakan masing-masing
tugas sesuai yang telah disepakati.
Kader dan pengurus desa serta petugas kesehatan
memantau kegiatan.
Dalam proses kegiatan selalu diadakan pertemuan-
pertemuan (POKJA-POKJA)
Dimonitori adalah rencana kerja yang disepakati.
Ketepatan pelaksanaan
Ketepatan waktu.
Penerimaan dan penggunaan biaya.
Penyediaan dan penggunaan biaya.
Hasil-hasil yang ingin dicapai.
Jumlah dan kualitas partisipasi masyarakat.
4. Penilaian (Evaluasi) PKMD
Penilaian hasil kegiatan.
Penilaian hasil sementara
Penilaian hasil akhir.
5. Pembinaan PKMD
Pembinaan berarti upaya-upaya untuk
memelihara dan meningkatkan kegiatan yang
telah dimulai dalam menjamin kelangsungan
program.
6. Perluasan program PKMD.
Dilakukan secara bertahap.
Langkah-Langkah Pemetaan PKMD
1. Pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat
desa (PKMD) yang dilakukan masyarakat minimal
mencakup salah satu dari 8 unsur Primary Haelath Care
sebagai berikut:
Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta perlindungannya.
Peningkatan persediaan makanan dan peningkatan gizi.
Pengadaan air bersih dan sanitasi dasar yang memadai.
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana
Imunisasi untuk penyakit yang utama
Pencegahan dan pengendalian penyakit endemi setempat
Pengobatan penyakit umum dan luka
Penyediaan obat esensial
2. Pengembangan dan Pembinaan PKMD dilakukan
sebagai berikut:
Berpedoman pada GBHN.
Dilakukan dengan kerja sama lintas program dan lintas
sektor melalui pendekatan edukatif.
Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada
Gubernur, Bupati, atau Camat.
Merupakan bagian integral dari pembangunan desa
secara keseluruhan.
Kegiatan dilaksanakan dengan membentuk
mekanisme kerja yang efektif antara instansi yang
berkepentingan dalam pembinaan masyarakat desa.
Puskesmas sebagai pusat pembangunan dan
pengembangan kesehatan berfungsi sebagai
dinamisator.
Hal-hal yang Diperlukan dalam
Pelaksanaan Kegiatan PKMD
Adapun hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan PKMD adalah
sebagai berikut :
Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan
dan tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah
Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya
yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan
keberaniannya untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka
Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih
dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi
untuk menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan
kesejahteraan mereka
Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang
tumbuh dimasyarakat dan dapat berperan secara wajar dan tepat
Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan
baik antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat,
sehingga muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.
Peranan Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat
dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut.
Di dalam hal ini, masyarakat sendirilah yang aktif
memikirkan,merencanakan,melaksanakan,dan mengevaluasi program-
program kesehatan masyarakat. Institusi kesehatan hanya sekedar
memotivasi dan memberikan bimbingan kepada masyarakat.
Di dalam partisipasi masyarakat dituntut suatu kontribusi bukan hanya
dalam hal dana atau financial tapi dapat juga berbentuk daya(tenaga),dan
ide(pemikiran).dalam hal ini dapt di wujudkan dengan 4M yakni
Manpower, Money, Material, Mind.
Bagan macam-macam kontribusi
Health status (derajat kesehatan )
Health service (pelayanan kesehatan )
MANPOWER
MATERIAL
MIND/IDEA
MONEY
Dasar-dasar filosofi partisipasi
masyarakat
Dalam hubunganya dengan fasilitas dan tenaga kesehatan, partisipasi
masyarakat dapat juga diarahkan untuk mencukupi kelangkaan tersebut.
Partisipasi masyarakat dapat menciptakan fasilitas dan tenaga kesehatan.
Yang didasarkan dengan idealism:
a. Community felt need
Apabila pelayanan itu diciptakan oleh masyarakat sendiri, ini berarti
masyarakt itu memerlukan pelayanan tersebut. Sehingga yang di perlukan
untuk masyarakat di ciptakan pula oleh masyarakat.
b. Organisasi pelayanan kesehatan masyarakat yang berdasarkan
partisipasi masyarakat adalah salah satu bentuk pengorganisasian
masyarakat. Hal ini berarti fasilitas pelayanan kesehatan itu timbul dari
masyarakat sendiri.
c. Pelayanan kesehatan tersebut akan dikerjakan oleh masyarakat
sendiri. Artinya tenaganya dan penyelenggaraannya akan ditangani oleh
masyarakat itu sendiri yang didasari dengan sukarela.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa
filisofi partisipasi masyarakat dalam kesehatan
adalah terciptanya suatu pelayanan untuk
masyarakat,dari masyarakat dan oleh
masyarakat.
Metode partisipasi masyarakat

Pada pokoknya ada 2 cara yaitu:


a. Partisipasi dengan paksaan (enforsement partisipation)
Artinya memaksa masyarakat untuk kontribusi dalam suatu program, baik
melalui perundang-undangan, peraturan-peraturan maupun dengan
perintah lisan saja. Cara ini akan lebih cepat hasilnya, dan mudah.tapi
masyarakat akan merasa takut, merasa di paksa, dan kaget karena bukan
di dasari dari kesadaran (awerenees), tetapi ketakutan. Yang dapat
mengakibatkan masyarakat tidak memiliki rasa puas atau kepemilikan atas
program kesehatan yang di bangun.
b. Partisipasi dengan persuasi dan edukasi
Yakni sesuatu partisipasi yang didasari atas kesadaran. Susah untuk
ditumbuhkan, dan memakan waktu yang lumayan lama. Tetapi bila
tercapai hasilnya masyarakat akan mempunyai rasa memiliki,dan rasa
memelihara. Partisipasi ini dmulai dengan penyuluhan,pendidikan dan
sebagainya,baik secara langsung maupun tidak langsung.
Nilai-nilai partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat adalah suatu pendekatan atau jalan terbaik
untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan dnegara yang
sedang berkembang seperti Indonesia.

Nilai-nilai partisipasi masyarakat tentang hal tersebut :

a) Partisipasi masyarakat adalah cara yang paling murah. Dengan


adanya partisipasi masyarakat dalam program-program kesehatan
itu berarti dapat memperoleh sumber daya dan dana yang mudah
untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka sendiri.

b) Bila partisipasi itu berhasil,bukan hanya salah satu bidang saja


yang dapat dipecahkan,akan tetapi dapat menghimpun dana dan
daya untuk memecahkan masalah dibidang yang lain.
c) Partisipasi masyarakat akan membuat semua masyarakat untuk
belajar bertanggung jawab terhadap derajat kesehatanya sendiri.

Apabila masyarakat hanya menerima saja pelayanan kesehatan


yang disediakan pemerintah atau instansi penyelenggara
kesehatan lain,masyarakat tidak memiliki rasa mempunyai rasa
tanggung jawab terhadap kesehatan mereka sendiri.
Penyembuhan atau pengobatan penyakit hanya dianggap sebagai
barang pinjaman dari luar saja,sehingga mereka tidak belajar apa-
apa tentang penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Pada hal ini
masyarakat pada hakikatnya ingin tau dan ingin belajar tentang
hal-hal kesehatan tersebut.

d) Partisipasi masyarakat didalam pelayanan kesehatan adalah


sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari bawah dengan
rangsangan dan bimbingan dari atas,bukan sesuatu yang
dpaksakan dari atas. Ini adalah sesuatu pertumbuhan yang alami
bukan pertumbuhan semu dan untuk sementara.
e) Partisipasi masyarakat akan menjamin suatu
perkembangan yang langsung, karena dasarnya
adalah kebutuhan dan kesadaran masyarakat
sendiri.
f) Melalui partisipasi, setiap anggota masyarakat
dirangsang untuk belajar berorganisasi, dan
mengambil peran yang sesuai dengan
kemampuanya masing-masing.
g) Partisipasi masyarakat sejalan dengan deklarasi
alam Ata, September 1978. Pasal 4 deklarasi
tersebut menyatakan bahwa The people have
the right and duty to participace individually and
collectively in planning and implementation of
their health care.
Elemen-elemen partisipasi
masyarakat
a. Motivasi
Persyaratan utama masyarakat untuk berpartisipasi adalah
motivasi. Tanpa motivasi masyarakat akan sulit berpartisipasi
disegala program. Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu
sendiri sedangkan pihak luar hanya merangsang saja. Untuk itu
maka pendidikan kesehatan sangat dperlukan dalam rangka
merangsang tumbuhnya motivasi.
b. Komunikasi
Suatu komunikasi yang baik adalah yang dapat menyampaikan
pesan, ide dan informasi yang benar untuk masyarakat. Media
massa seperti TV,radio,poster,film,dan sebagainya. Sebagian
adalah dipandang sangat efektif untuk menyampaikan pesan
yang akhirnya dapat menimbulkan partisipasi.
c. Kooperasi
Kerja sama dengan instansi-instansi di luar kesehatan
masyarakat untuk menjalin team work antara masyarakat
dan instansi lain agar masyarakat mampu menumbuhkan
keinginan berpartisipasi.
d. Mobilisasi
Partisipasi itu bukan hanya terbatas pada tahap
pelaksanaan program. Partisipasi masyarakat dapat dimulai
sedini mungkin, dari identifikasi masalah, menentukan
prioritas,perencanaan program, pelaksanaan sampai
dengan monitoring dan program. Tidak hanya terbatas
pada bidang kegiatan saja melainkan bersifat multidisiplin
untuk melakukan suatu perubahan.
Strateg partisipasi masyarakat adalah
sebagai berikut :
a) Lembaga sosial desa atau lembaga kerja pembangunan masyarakat desa (LKPMD) adalah suatu
wadah kegiatan antar disiplin ditingkat desa,tiap kelurahan atau desa biasanya mempunyai lembaga
semacam ini. Tugas utama lembaga ini adalah merencanakan,merencanakan, dan mengefaluasi
kegiatan-kegiatan pembangunan didesanya. Termasuk pembangunan dibidang kesehatan. Oleh
karena itu,tenaga kesehatan dari puskesmas dapat memanfaatkan lembaga ini untuk menyalurkan
idenya, dengan memasukan ide-idenya kedalam program LKPMD untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat.
b) Program yang diberikan oleh puskesmas kelembaga ini tidak harus kesehatan,tetapi juga kegiatan-
kegiatan non kesehatan untuk menambah kawasan masyarakat yang akhirnya akan menyokong
program kesehatan misalnya pertanian,peternakan,pendidikan,dan lain-lain.
c) Puskesmas dapat di jadikan pusat kegiatan kegiatan kesehatan,walaupun pusat segala
perencanaannya adalah di desa (LPKMD), dan tugas tenaga kesehatan adalah sebagai motivator
dan dinamisatornya.
d) Dokter puskesmas atau petugas kesehatan lain dapat membentuk suatu team work yang baik
dengan dinas-dinas atau instansi-instansi lain
e) Dalam pelaksanaan, program-program tersebut dapat dilakukan dari desa ke desa di sebagian
kecamatan tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat memonitor dan
membimbimbingnya dengan baik. Bilamana perlu dapat juga dilakukan membentuk suatu proyek
sebagai percontohan desa alain sebagai pusat pengembangan.
f) Bila desa ini masih terlalu besar,maka dapat dari tingkat RT/RW, yang populasinya lebih kecil,
sehingga memudahkan team kesehatan untuk mengorganisasinya.
d) Dokter puskesmas atau petugas kesehatan lain dapat
membentuk suatu team work yang baik dengan dinas-
dinas atau instansi-instansi lain
e) Dalam pelaksanaan, program-program tersebut dapat
dilakukan dari desa ke desa di sebagian kecamatan
tersebut. Hal ini untuk menjamin agar puskesmas dapat
memonitor dan membimbimbingnya dengan baik.
Bilamana perlu dapat juga dilakukan membentuk suatu
proyek sebagai percontohan desa alain sebagai pusat
pengembangan.
f) Bila desa ini masih terlalu besar,maka dapat dari tingkat
RT/RW, yang populasinya lebih kecil, sehingga
memudahkan team kesehatan untuk mengorganisasinya.
Metode yang dapat dipakai adalah
sebagai berikut :
a. Pendekatan masyarakat, diperlukan untuk
memperoleh simpati masyarakat.pendekatan ini
terutama ditujukan kepada pimpinan masyarakat,baik
yang formal maupun informal.
b. Pengorganisasian masyarakat, dan pembentukan
panitia (tim).
Koordinasi oleh lurah atau kepala desa
Tim kerja yang dibentuk di tiap RT.
Anggota tim ini adalah pemuka-pemuka masyarakat RT yang
bersangkutan,dan dipimpin oleh ketua RT.
c. Survey diri (community self survey)
Tiap tim kerja di RT,melakukan survei di masyarakat.
d. Perencanaan program
Perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri setelah mendengarkan
presentasai survey diri dari tim kerja,serta telah menentukan bersama
tentang prioritas masalah yang akan dipecahkan. Dalam merencanakan
program ini, perlu diarahkan terbentuknya dana sehat dan jader
kesehatan. Kedua hal ini sangat penting dalam rangka pengembangan
partisipasi masyarakat. Dana sehat, sebagai bentuk dari partisipasi dalam
hal dana, juga merupakan motor penggerak program (sumber
dana).sedangkan kader kesehatan yang dasarnya adalah sukarela yang
merupakan bentuk partisipasi dalam hal daya juga merupakan dinamisator
program.
e. Training
Training untuk para kader kesehatan sukarela harus dipimpi oleh dokter
puskesmas. Di samping di bidang teknis-medis,training juga meliputi
managemen kecil-kecilan dalam mengolah program-program kesehatan
tingkat desa serta system pencatatan,pelaporan, dan rujukan.
f. Rencana evaluasi
Dalam menyusun rencana evaluasi perlu ditetepkan criteria-kriteria
keberhasilan suatu program, secara sederhana dan mudah dilakukan oleh
masyarakat atau kader kesehatan sendiri tentang keberhasilan proyek atau
kegiatan tersebut.
Sumber :
Effendi, Nasrul (1998) Dasar-Dasar Kesehatan
Masyarakat, Ed. 2, EGC, Jakarta
Ryadi Slamet (1982) Ilmu Kesehatan
Masyarakat ; Dasar-Dasar Dan Sejarah
Perkembangannya, Ed. Revisi, Usaha
Nasional, Surabaya.
Terima Kasih
Materi dapat di download di
aatagustini.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai