Anda di halaman 1dari 23

Pendidikan Kesehatan Komunitas

Aat Agustini, M.KM


Pendidikan kesehatan
adalah suatu usaha atau kegiatan untuk
membantu individu, keluarga dan masyarakat
dalam meningkatkan kemampuannya untuk
mencapai kesehatan secara optimal
(Notoatmodjo, 1993)
tujuan pendidikan kesehatan
adalah mengubah perilaku individu dan
masyarakat di bidang kesehatan
(Notoatmodjo, 1997)
Menurut Effendi (1995), tujuan pendidikan
kesehatan yang paling pokok adalah
tercapainya perubahan perilaku individu,
keluarga, dan masyarakatdalam memelihara
perilaku sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
sasaran pendidikan kesehatan
3 kelompok, yaitu
pendidikankesehatan individual dengan sasaran
individu,
pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran
kelompok
pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran
masyarakat.
Teori belajar adalah upaya untuk
menggambarkan bagaimana orang dan hewan
belajar, sehingga membantu kita memahami
proses kompleks inheren pembelajaran.
(Wikipedia)
Macam-macam Teori Belajar
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis
mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori
belajar behaviorisme, teori belajar
kognitivisme, dan teori belajar
konstruktivisme.
Teori belajar Behaviorisme

adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh


Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini
lalu berkembang menjadi aliran psikologi
belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan
dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai
hasil belajar.
Teori Belajar kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada


abad terakhir sebagai protes terhadap teori
perilaku yang yang telah berkembang
sebelumnya.
Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para
peserta didik memproses infromasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir, menyimpan,
dan kemudian menemukan hubungan antara
pengetahuan yang baru dengan pengetahuan
yang telah ada. Model ini menekankan pada
bagaimana informasi diproses.
Teori Belajar Konstruktivisme

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam


konteks filsafat pendidikan dapat diartikan
Konstruktivisme adalah suatu upaya
membangun tata susunan hidup yang
berbudaya modern
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik.
Prinsip-prinsip pembelajaran

Perhatian dan Motivasi (Gaining Attention)


Keaktifan
Keterlibatan Langsung/Pengalaman (Eliciting
Performance)
Pengulangan (Stimulating Recall)
Tantangan (Presenting The Stimulus)
Balikan dan Penguatan (Providing Feedback)
Perbedaan Individual (Assessing Performance)
Metode Pendidikan Kesehatan
a. Metode Penyuluhan Langsung
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau
bertatap muka dengan sasaran. Termasuk disini antara
lain: kunjungan rumah, pertemuan diskusi, pertemuan
di balai desa pertemuan di posyandu, dll.
b. Metode Penyuluhan Tidak Langsung
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung
berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi
ia menyampaikan pesannya dengan perantara media.
Contohnya, publikasi dalam bentuk media cetak,
melalui pertunjukkan film dan sebagainya berdasarkan
jumlah sasaran yang dicapai.
Upaya Program Kesehatan

Dalam upaya kesehatan program yang


diperlukan adalah program kesehatan yang
lebih efektif yaitu program kesehatan yang
mempunyai model-model pembinaan
kesehatan (Health Development Model)
sebagai paradigma pembangunan kesehatan
yang diharapkan mampu menjawab tantangan
sekaligus memenuhi program upaya
kesehatan.
Model ini menekankan pada upaya kesehatan
dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia
yang berkualitas untuk 20-25 tahun mendatang.
Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia
yang ada.
Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui
upaya promotif-preventif-protektif dengan
pendekatan pro-aktif.
Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.
Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk
mencapai potensi kesehatannya secara penuh
(peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit
(85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.
Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil),
bayi, anak, dan juga melindungi masyarakat dari
pencemaran.
Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran
lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap
pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)
Penggerakan peran serta masyarakat.
Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat
dapat hidup dan bekerja secara sehat.
Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.
Pengembangan kebijakan yang dapat memberi
perlindungan pada kepentingan kesehatan masyarakat luas
(tidak merokok di tempat umum).
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang
sakit.
Tiga tahap pencegahan
1. Pencegahan primer:
promosi kesehatan (health promotion) dan
perlindungan khusus (specific protection).
2. Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan
pengobatan segera (early diagnosis and
prompt treatment), pembatasan cacat
(disability limitation)
3. Pencegahan tersier: rehabilitasi.
Model Penkes
Model keyakinan kesehatan (Healty Belif Model)
Model keyakinan kesehatan merupakan model
kognitif yang digunakan untuk meramalkan
perilaku peningkatan kesehatan. Menurut Model
Keyakinan Kesehatan, tindakan pencegahan yang
mungkin dilakukan seseorang dipengaruhi secara
langsung dari hasil dua keyakinan atau penilaian
kesehatan antara lain ancaman yang dirasakan
setara penilaian terhadap keuntungan dan
kerugian.
Transteoritical Model (TTM)
Model tranteortical adalah suatu model yang
diterapkan untuk menilai kesiapan seorang
individu untuk bertindak atas perilaku sehat
yang baru dan memberikan strategi atau
proses perubahan untuk memandu setiap
individu melalui tahapan perubahan untuk
bertindak dalam pemeliharaan kesehatan.
Teori Sebab Akibat
Teori sebab akibat dalam promosi kesehatan
tentunya akan menjadi kelas ketika
memahami hukum sebab akibat tersebut.
Aplikasi sebab akibat dalam promosi
kesehatan memberi penekanan pada petugas
kesehatan bahwa suatu penyakit yang terjadi
pasti ada penyebabnya.
Model Transaksional Stres dan Koping
Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh
yang terganggu karena tekanan psikologi.
Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit
fisik tetap lebih mengenai kejiwaan. Banyak hal
yang memicu stres, seperti rasa khwatir, kesal,
kletihan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan,
pekerjaan yang berlebihan, sindrom
premenstruasi (PMS), fokus yang berlebhan pada
suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan
juga rasa takut.
Koping meliputi perilaku kognitif dan upaya
mengurangi atau menghilangkan stres terkait kondisi
dan tekanan emosional (Lazarus dan Folkam, 1984 ;
Moos dan Schaefer, 1993).
Ada dua cara menghadapi stres. Cara pertama adalah
respon berfokus pada masalah yaitu resfon diarahkan
pada peristiwa eksternal. Stres dihilangkan atau
dikurangi dengan memecahkan atau mnegendalikan
masalah. Cara kedua adalah respon berfokus pada
emosi yaitu resfon diarahkan pada reaksi emosional
dari peristiwa dan cenderung digunakan untuk
menangani masalah-masalah yang tidak terkendali.
Sumber
Mubarak, Wahit iqbal & Nurul Chayatin.
(2009). Ilmu keperawatan Komunitas Konsep
dan Aplikasi (Edisi 1). Jakarta: Salemba Medika
Agustini Aat. (2014). Promosi Kesehatan.
Yogyakarta Deepublish.
Terima Kasih
Materi ini dapat diunduh di :
http://aatagustini.wordpress.com
http://www.facebook.com/groups/188076379558
6248

Anda mungkin juga menyukai