Anda di halaman 1dari 19

TUGAS INDIVIDU RESUME MATERI

PROMOSI KESEHATAN DAN EDUKASI


KESEHATAN

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah : Faridah, SST.,M.Kes

Oleh :

Nama : ACHMAD SULTHAN SYARIF


NIM : 2210004

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2022/2023
1. RESUME 1 : Konsep Promosi Dasar Ibu Ayu Citra Mayasari (13 -3-
2023)
Konsep promosi kesehatan adalah memasarkan, Penyebaran, memperkenalkan

5 evel prevantion
1. Health Promotion
2. Specific Protection
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment
4. Disability Limitation
5. Rehabilitation

Proses meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kesehatan. Untuk


mencapai keadaan sehat harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi
dan merubah atau mengendalikan lingkungan.(piagam ottawa,1986)
From case diharapkan mampu mengurangi wabah atau masalah di suatu
daerah atau tempat.

Empat kunci visi promosi kesehatan


 mau
 Mampu
 Memelihara kesehatan
 Meningkatkan kesehatan

Misi Promosi kesehatan


 (Advokat) Ditunjukkan pada para pengambil keputusan
 (Dukungan sosial) agar kegiatan promosi kesehatan dapat dukungan dari
tokoh masyarakat
 (Pemberdayaan masyarakat) agar masyarakat dapat kemampuan
meningkatkan kesehatan

Sasaran promosi kesehatan


Primer: menyampaikan pada keluarga, ibu hamil
Sekunder: tokoh masyarakat, adat, agama
Tersier: pembuatan kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah

Ruang lingkup promosi kesehatan 2 yaitu:


- Ilmu perilaku
- ilmu yang diperlakukan intervensi perilaku
Ruang lingkup pada 2 dimensi:
- Dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan
- dimensi tempat pelaksanaan promosi kesehatan

1. Promoti: sasaran orang sehat


2. Preventif: orang yang utamakan seperti ibu hamil, baik, obesitas, PSK, dll
3. Kuratif: sasaran yang harus sakit kronis, supaya tidak terlalu parah cth cth
dm, tbc
4. Rehabilitatif: sasaran pasien yang baru sembuh, untuk mengurangi
Kecacatan seminimal mungkin

2. RESUME 2 : Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan Ibu Fadirah


Zein (Senin, 20- 3- 2023)

DEFINISI DAN PERAN PERAWAT


Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui
pendidikan
yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan.Fungsi utama perawat adalah
membantu klien mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan
keperawatan.

Peran perawat adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran utama
dari perawat adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.

pengertian promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu


meningkatkan kontrol terhadap dan memperbaiki kesehatan mereka. Agar dapat
menolong diri sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya
masyarakat.

Strategi Promosi Kesehatan


Menurut WHO secara global:
 Advokasi meyakinkan orang lain agar orang lain tersebut membantu atau
mendukung terhadap apa yang diinginkan
 Dukungan sosial
 Pemberdayaan Masyarakat

Menurut piagam ottawa:


 Kebijakan Berwawasan Kebijakan
 Lingkungan yang mendukung
 Reorientasi Pelayanan Kesehatan
 Keterampilan Individu
 Gerakan masyarakat

Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan Individu dan Keluarga


- Educator
- Role model
- Fasilitator

Peran Perawat dalam Sarana Kesehatan


Perawat di puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan
keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan, penemu kasus, penghubung
dan koordinator, pelaksana konseling keperawatan dan model peran.

EMILIHAN STRATEGI
PROMKES
1. Ceramah
2. Media Massa
3. 3 Instruksi individual
Simulasi
4. Modifikasi Perilaku
5. Pengembangan Masyarakat

turan Dalam Memilth Strategi Promosi Kesehatan


 Pilih minimal tiga strategi
 Umumnya, penggunaan media sering digunakan dalam promosi kesehatan
 Semakin lama program, semakin banyak strategi
 Dimulai dengan strategi yang paling murah & sederhana
 Semakin kompleks permasalahan perilaku yang akan dintervensi, semakin
banyak strategi yang digunakan
 Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi umumnya mempunyai efek
yang singkat
3. RESUME 3: INTEGARASIKAN KONSEP TEORI DAN PRINSIP
BELAJAR (Ibu Iis Fatimawati 27- 03- 2023 )

Pengantar Pendidikan Kesehatan pada klien


Pendidikan Kesehatan adalah Sekumpulan pengalaman yang
mendukung kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan
kesehatan individu, masyarakat dan ras.
Profesi yang mendidik masyarakat tentang kesehatan. wilayah di
dalam profesi ini meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan fisik, Kesehatan
sosial, kesehatan emosional, kesehatan intelektual, dan kesehatan rohani.

Tujuan Pendidikan Kesehatan

1. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat


2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau kelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat
3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan
kesehatan yang ada

Prinsip Pendidikan Kesehatan


Belajar mengajar berfokus pada klien
Belajar mengajar bersifat holistic
Belajar mengajar negoisasi
Belajar mengajar yang interaktif

Ruang lingkup Pendidikan Kesehatan


1. Sasaran pendidikan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan individual
b. Pendidikan kesehatan kelompok
c. Pendidikan kesehatan masyarakat
2. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan
a. Pendidikan kesehatan di sekolah
b. Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan
c. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja
3. Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan berdasarkan five levels of
prevention (leavel & clark), yaitu:
a. Promosi kesehatan (health promotion), misal: peningkatan gizi
b. Perlindungan khusus (specific protection), misal : immunisasi,
perlindungan kecelakaan tempat kerja
c. Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt
treatment), misal : pencarian kasus, surveillance, pencegahan
penyebaran penyakit menular
d. Pembatasan kecacatan (disability limitation) misal : perawatan untuk
menghentikan penyakit, pencegahan komplikasi lbh lanjut
e. Pemulihan (rehabilitation), misal : latihan penderita patah tulang,
pendidikan masyarakat utk menggunakan tenaga cacat

Tipe – tipe Pendidikan Kesehatan


program kebutuhan (require program)
program rekomendasi (recommended program)
program kelola diri(self directed program)

konsep dan teori belajar mengajar


Proses belajar dalm pendidikan kesehatan dipengaruhi oleh faktor-faktor
dalam empat kelompok besar, yakni faktor materi, lingkungan, instrumental,
dan faktor individual subjek belajar. Sedangkan tujuan Proses Belajar dalam
Kesehatan adalah menjadikan kesehatan sebagai suatu yg bernilai di
masyarakat, menolong individu agar mampu secara mandiri atau kelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat, mendorong
pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang
ada

Teori dalam Proses Belajar


Teori Belajar Gestalt
para ahli psikologi gestalt menyimpulkan bahwa seseorang dikatakan belajar
apabila ia memperoleh,pemahaman dalam
situasi yang problematis.Untuk memperoleh pemahaman itu,kita harus
berhadapan dengan problem solving.
Teori Belajar Menghafal Dan Mental Disiplin
Teori Asosiasi
pengajar harus sebanyak mugkin
memberikan stimulus (S) kepada subjek belajar untuk menimbulkan respons
(R).
Teori Belajar Sosial (Social Learning)
Dalam belajar psikis ini termasuk juga belajar sosial (social learning) dimana
seseorang mempelajari perannya dan peran-peran orang lain dalam konteks
sosial. Selanjutnya orang tersebut akan menyesuaikan tingkah lakunya dengan
peran orang lain atau peran sosial yang telah dipelajari.
Teori Belajar Sosial dan Tiruan Dari Millers dan Dollard
memahami tingkah laku sosial dan proses belajar sosial, kita harus mengetahui
prinsip-prinsip psikologi belajar.
Prinsip belajar itu terdiri dari 4, yakni dorongan (drive), isyarat (cue), tingkah
laku balas (respons), dan ganjaran (reward).
Teori Belajar Sosial dari Bandura dan Walter
Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku tiruan
adalah suatu bentuk asosiasi dari rangsang dengan rangsang lainnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
faktor yang mempengaruhi proses belajar ke dalam empat kelompok besar, yakni
faktor materi, lingkungan, instrumental, dan faktor individual subjek belajar.

Domain belajar
Menurut taksonomi Bloom ini, domain belajar ada 3, yaitu:
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan
cara penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan,
mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

4. RESUME 4 : Komunikasi dalam Proses Pembelajaran Klien dan


Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Klien (Ibu ayu citra 03- 04- 2023)

Komunikasi dalam proses pembelajaran kesehatan

 Kepada keluarga:
Keluarga dan kesehatan saling berhubungan satu sama lain Komunikasi keluarga dapat
mempengaruhi kesehatan dan kesehatan dipengaruhi oleh interaksi keluarga (Thompson,
2014)

 Kepada Masyarakat:
 Masyarakat memerlukan edukasi mengenai kesehatan agar tercapai kesejahteraan
kesehatan. Edukasi kesehatan dapat disampaikan melalui komunikasi kesehatan.
 Komunikasi yang dapat digunakan yaitu komunikasi massa.
 Pembelajaran melalui komunikasi massa menggunakan media massa, seperti tv,
radio, dan media cetak dalam penyampaian informasi kesehatannya (Maulana,
2009).
 Edukasi kesehatan dalam masyarakat juga dapat dilakukan oleh seorang
komunikator yang berkompeten untuk berbicara di depan masyarakat dan mampu
membayangkan dirinya ketika berbicara di depan masyarakat. Hal ini dapat disebut
sebagai kemampuan khusus

 Kepada individu:
Komunikasi yang terjalin antar individu disebut komunikasi interpersonal. Untuk
berkomunikasi diproses pembelajaran sebaiknya gunakan bahasa yang sederhana dan
proses komunikasi yang jelas.
Komunikasi inter personal yaitu empati, respect,jujur

Tahap Komunikasi pada Proses Pembelajaran


Klien
 Tahap sentitasi
 Tahap publisitas
 Tahap edukasi
 Tahap motifvasi

Hambatan pada proses pembelajaran klien


 perawat tidak siap memberikan pendidikan kesehatan
 kurang di standarisasika dan kurang jelasnya materi pendidikan, delegasi,
pendokumentasian
 Pendidikan yang kurang memadai

Hambatan pada proses pembelajaran klien


 tingkat pendidikan yang rendah
 karakter pribadi peserta didik
 efek hoptalisasi
 stres akibat penyakit
 ansietas
 menurunnya fungsi tubuh (pancaindra)

Faktor yang mempengaruhi Komunikasi Efektif dalam Pendidikan kesehatan


1. situasi atau suasana
2. Waktu
3. Kejelasan pesan

Pengkajian kebutuhan belajar tipe ini membantu penyaji memahami metode pilihan
seseorang dalam belajar seperti
 gerakan
 lisan
 visual
 intrapersonal
 matematis logika
 dengan musik atau secara natural

Metode Pengajaran
 Lecture (kuliah)
 Diskusi
 Metode demonstrasi
 Role playing (pemakaian peran)

Strategi pengajaran
1. Membina kepercayaan klien kepada perawat sebelum kegiatan pengajaran
2. Menyampaikan dengan kalimat sederhana yang mudah dipahami
3. Menghindari penggunaan istilah medis yang mana jika terpaksa menggunakannya
maka sebaiknya dijelaskan secara singkat
4. Mengajar dalam waktu yang singkat dan materi yang ringkas Meminimalkan hal-hal
vang dapat mengalihkan perhatian klien
5. Menyertakan informasi yang penting di awal sesi
6. Menghubungkan informasi yang diajarkan dengan pengalaman atau situasi nyata
7. Memancing klien agar memberikan umpan balik sehingga dapat diketahui seberapa
informasi yang diserap klien
8. Meminta klien untuk memperagakan ulang apa yang telah dipelajari
9. Sajikan materi yang sesuai dengan kemampuan klien, dalam bahasa yang pendek,
huruf yang besar dan sederhana
10. Tekankan pada aspek penting di akhir pertemuan
11. Agendakan pengajaran pada waktu yang pendek
12. Bermain peran untuk mencontohkan perilaku, memberikan kesempatan klien untuk
bertanya, dan menggunakan media visual serta menganalogikan secara sederhana

Media pengajaran
 teks
 Media audio
 Media visual
 Media proyek gerak
 Benda benda tiruan
 Manusia

Evaluasi Belajar Klien


~Evaluasi Individu
~Evaluasi Komunitas
~Evaluasi keluarga
5. Presentasi kel 1 – 2

6. RESUME 6 : Model perencanaan program promosi Kesehatan (Ibu


Ayu Citra Mayasari/ 20- 04- 2023)

Model adalah suatu kerangka kerja atau kerangka berfikir didalam menyelesaikan
suatu keadaan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Model yang dikembangkan
oleh Green dan Kreuter (1991) :
PRECEDE (Predisposing, Reinforcing and Enabling Couses in Educational
Diagnosis and Evaluation) (1980) → PRECEDE merupakan kerangka untuk
membantu perencanaan mengenal masalah, mulai dari kebutuhan pendidikan
sampai pengembangan program.
PROCEEDE (Policy, Regulatory and Organizational Contructs In Educational an
Environmental Development) (1991)
Model Perencanaan yang berorientasi pada masyarakat untuk suksesnya intervensi
Program Promosi Kesehatan. Dalam aplikasinya PRECED-PROCEED dilakukan
bersama-sama dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
PRECEDE terdiri dari 5 Fase :
Fase 1 : Social diagnosis
Fase 2 : Epidemiological diagnosis
Fase 3 : Behavioral and environmental diagnosis
Fase 4 : Educational and organizational diagnosis
Fase 5 : Administrative and policy diagnosis
PROCEED terdiri dari 4 Fase :
Fase 1 : Implementation
Fase 2 : Process evaluation
Fase 3 : Impact evaluation
Fase 4 : Outcome evaluation

Mengembangkan Komponen Promosi Kesehatan


a. Menentukan tujuan promosi kesehatan
• Tujuan mencakup 3 hal :
- Peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat
- Peningkatan perilaku masyarakat
- Peningkatan status kesehatan masyarakat
b. Menentukan sasaran promosi kesehatan
- Sasaran langsung (primer)
- Sasaran tidak langsung (sekunder dan tersier)
- Sasaran promosi kesehatan adalah individu dan kelompok atau
keduanya
c. Menentukan isi promosi kesehatan
- Komponen isi promosi kesehatan berisi bahan yang akan
disampaikan kepada sasaran untuk meningkatkan pencapaian tujuan
- Isi pesan dapat dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa
setempat sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh sasaran
sehingga merasa pesan tersebut benar-benar ditujukan untuk
mereka dan diharapkan sasaran mau melaksanakan isi pesan
tersebut

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode


promosi kesehatan :
1. Aspek yang akan dicapai :
- Aspek pengetahuan; metode : penyuluhan langsung, pemasangan poster,
spanduk dan penyebaran leaflet.
- Aspek sikap; metode : memperlihatkan foto, slide, film atau video
- Aspek keterampilan; metode : memberi kesempatan untuk mencoba
keterampilan
2. Sumberdaya yang dimiliki masyarakat
3. Jenis atau jumlah sasaran
Menentukan media yang digunakan :
- Rumah Tangga; leaflet, buku bergambar, benda nyata
- Tempat Kerja dan sekolah; papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita
bergambar
- Masyarakat umum; poster, spanduk, leaflet, wayang

• Menyusun rencana evaluasi; dijabarkan kapan evaluasi akan dilaksanakan,


dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran mana dan siapa yang akan
dievaluasi
• Menyusun jadwal pelaksanaan; penjabaran terhadap waktu, tempat dan
pelaksanaan

9. RESUME 9 : 6 Asumsi Pembelajaran Orang Dewasa / 11- 05- 2023)

-Manusia terus bertumbuh dari anak-anak menjadi dewasa


-Pertumbuhan terjadi tak hanya fisik, namun juga Psikologis
-Pertumbuhan ini berpengaruh terhadap Cara Belajar
-Proses belajar efektif pada orang dewasa berbeda dibanding anak-anak

Malcolm Shepherd Knowles


Pakar pembelajaran orang dewasa,merumuskan 6 asumsi yang perlu digunakan
untuk memfasilitasi orang dewasa dalam proses belajar.

6 Asumsi Pembelajaran Orang Dewasa Malcolm S. Knowles (1983)


1. The need to know
2. Self-concept
3. Experience
4. Readiness to learn
5. Orientation to learning
6. Motivation

The Need to Know


Orang dewasa butuh tahu kenapa perlu mempelajari sesuatu sebelum benar-benar
mulai. Orang dewasa tidak cocok dengan ungkapan seperti,"Terima saja dulu,
nanti juga paham untuk apa!"

Tips Untuk Learning Facilitator


• Berikan alasan kuat yang penting bagi peserta (bukan bagi fasilitator atau
organisasi /perusahaannya).
• Fasilitasi peserta untuk menemukan keuntungan jika menjalani proses belajar,
dan kerugian saat tidak mengikutinya.

Self-Concept
Konsep diri orang dewasa adalah siap bertanggung jawab terhadap kehidupannya.
Pembelajaran perlu bergerak menuju self direction (mengarahkan diri sendiri /
otonomi / mandiri).
Tips untuk Learning Facilitator
 Fasilitator lebih banyak membuka jalan, yang memfasilitasi peserta untuk
bisa belajar mandiri.
 Berikan ruang bagi peserta untuk berkreasi dan menelurkan ide-ide segar.
 Hindari instruksi-instruksi yang bersifat kaku.
 Mintalah pendapat peserta mengenai pendekatan belajar seperti apa yang
tepat untuk mereka.

Experience
Pengalaman hidup dan berbagai tantangan membuat orang dewasa memiliki
banyak pengalaman masa lalu sebagai bahan belajar. Orang dewasa lebih tepat
diperlakukan sebagai 'orang berpengalaman'

Tips untuk Learning Facilitator


 Hindari sikap menganggap peserta tidak tahu apa-apa.
 Gali pengalaman peserta, dan hubungkan pengalaman mereka dengan materi
pembelajaran.
 Ijinkan peserta mengeksplorasi banyak kasus untuk menemukan solusi dari
pikiran mereka. Fasilitator tinggal menambahkan.
 Beri ruang akomodasi untuk masukan-masukan peserta terhadap proses
belajar.

Readiness to Learn
Orang dewasa termotivasi belajar berbagai hal yang butuh mereka ketahui untuk
menghadapi berbagai hal di kehidupannya saat ini.
Orang dewasa kurang termotivasi belajar sesuatu yang kebutuhannya masih
terlalu jauh di masa depan.

Tips Untuk Learning Facilitator


 Pastikan bahwa konten pembelajaran merupakan apa yang ditemui peserta
sehari-hari dalam jarak waktu dekat.
 Dalam menjelaskan, berikan contoh kasus kejadian-kejadian yang baru terjadi
atau akan terjadi dalam waktu dekat.

Orientation to Learning
Orang dewasa termotivasi belajar saat pembelajaran membantu mereka
meningkatkan kinerja dan menyelesaikan masalah di tempat kerja secara
langsung.

Tips untuk Learning Facilitator


• Susun materi pembelajaran sedekat mungkin dengan kondisi nyata di pekerjaan
peserta sehari-hari.
• Dalam menjelaskan, berikan contoh kejadian yang berhubungan langsung
dengan wilayah dimana ilmu tersebut akan digunakan.
• Berikan latihan dalam bentuk kongkret, dan semirip mungkin dengan
bagaimana ilmu itu akan diaplikasikan.

Motivation
Motivasi terbaik bagi orang dewasa adalah dorongan motivasi dari dalam diri.
Contoh dorongan motivasi dari dalam diri adalah: peningkatan kepuasan kerja,
meningkatnya harga diri pribadi, perasaan bahagia karena menyelesaikan tugas
dengan optimal, dan sebagainya.

Tips untuk Learning Facilitator


• Gali motivasi terdalam peserta terhadap proses belajar. Motivasi yang berasal
dari dorongan internal dirinya.
• Fasilitator perlu senantiasa mengingatkan peserta terhadap motivasi internalnya
di tengah proses belajar.
11 RESUME 11 : etika promosi kesehatan / 25 - 05- 2023)

Etika Promosi Kesehatan


adalah suatu tata cara atau nilai untuk membatasi perilaku seorang tenaga kes.
Etika promosi kesehatan dapat mempengaruhi keberhasilan seorang tenaga
kesehatan dalam menyampaikan informasi maupun ajakan kepada masyarakat
agar masyarakat mau merubah perilaku yang lebih baik.

Ruang Lingkup Etika Kesehatan


Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap yang disetujui maupun tidak
disetujui, serta mencakup bagaimana bersikap/bertindak secara pantas dalam
bidang kesehatan.

Etika Dalam Melakukan Promosi Kesehatan Langkah-langkah dalam Etik


Promosi Kesehatan, sebagai berikut:
1. Analisa masalah Kesehatan dan Perilaku

Identifikasi masalah, ada 4 yaitu:


a. Latar belakang
 Letak Geografis (iklim, keadaan tanah, lokasi)
 Mata pencarian (petani, nelayan, buruh, pekerjadil)
 Perilaku kesehatan masyarakat (kebiasaan buang air besar, kebiasaan
merokok, dll)

b. Status kesehatan masyarakat, dapat dilihat dari Vital Statistik (angka kematian,
angka kelahiran, fertilitas, dan angka kesakitan)

c. Sistem layanan kesehatan masyarakat:


 Ketersediaan SDM Kesehatan
 Sarana prasarana (Rumah Sakit, Puskesmas, balai pengobatan baik negeri
maupun swasta)
 Keterjangkauan jarak tempuh.

d. Sistem sosial masyarakat


 Pola partisipasi masyarakat
 Organisasi sosial
 Organisasi keagamaan

2.) Menetapkan Masalah dan Perilaku


1. Langkah-langkah:
 Tentukan status
 Tentukan pola pelayanan kesehatan.
 Temtukan hubungan antara status dan pelayanan kesehatan

2. Hal yang perlu dipertimbangkan


 Beratnya masalah
 Akibat yang ditimbulkan
 Sumber daya yang ada di masyarakat.

3. Sumber data
 Dokumen dari pelayanan kesehatan (puskesmas, bidan desa dil)
 Langsung dari masyarakat
 Petugas lapangan
 Tokok hasyarakat formal dan informal.

4. Cara pengumpulan Data


5. Menetapkan Tujuan
Macam-macam tujuan:
1. Tujuan program (jangka panjang)
2. Tujuan pendidikan (jangka menengah)
3. Tujuan perilaku (jangka pendek)
4. Menetapkan Sasaran
1. Sasaran Langsung (primer)
2. Sasaran tidak langsung (skunder dan tersier)
 primer (keluarga, kerabat, petugas kesehatan, tokoh masyarakat,
tokoh,agama).
 Sasaran tersier: sasaran yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
program

5. Menetapkan Pesan Pokok Syarat dalam menetapkan pesan pokok:


- Pesan dibuat sederhana
- Pesan dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa setempat agar
mudah dipahami

5. Menetapkan Metode dan Saluran Komunikasi


 Aspek pengetahuan model yang akan digunakan (poster, spanduk, leafleat
dll)
 Aspek sikap metode yang digunakan (video, film, slide, drama dll)
 Asperk ketrampilan metode yang digunakan (simulasi, demonstrasi)

7. Menetapkan Saluran Operasional


Kegiatan operasional harus dapat menjawab pertanyaan seperti:
 Apa yang akan dikerjakan?
 Siapa penanggung jawab?
 Siapa yang terlibat?
 Dimana kegiatan dilaksanakan?
 Kapan kegiatan dilaksanakan?
 Siapa sasarannya (primer, skunder dan tersier)
 Bagaimana cara pelaksanaanya?
 Bagaimana cara memonitoringnya?

8. Menetapkam Monev (Monitoring Evaluasi)


Memonitoring evaluasi meliputi:
 Apa yang harus dipantau.
 Siapa yang harus dipantau
 Bagaimana cara memantau
 Dimana dilakukan pemantauan.

…..
DST

Anda mungkin juga menyukai