Anda di halaman 1dari 17

LIMA STRATEGI PENDEKATAN

PROMOSI KESEHATAN
Dosen pengampu : 7. Putri Adira Aisyah
Indra Febriani, S.Pd, 8. Rika Oktarina
M.Kes 9. Ratih Billahi
Kelompok 1 10. Selvi Dwi Yanti
Anggota : 11. Sherly Bretti
1. Khodijah Edi Masjar 12. Terajana
2. Lesdira Prihatini 13. Wita Sabrillah
3. Maria Ulfa 14. Yayang Ade Melinda
4. Nadya Hilya 15. Zuhairi Lubis
5. Nanda Meisinta
6. Ovie Tessa Ananda
Latar Belakang PHC

Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan


pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi
praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum
baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan
menentukan nasib sendiri (self determination).     
Tujuan PHC
Tujuan umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan.
Tujuan khusus
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber
sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Unsur Utama Dalam PHC


Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :
1. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
2. Melibatkan peran serta masyarakat
3. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
Prinsip PHC
Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsip-
prinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai
kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut :
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan

Program PHC
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta pengendaliannya
b. Peningkatan penyedediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
d. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
Tanggungjawab Tenaga Kesehatan dalam PHC
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan
dan program pendidikan kesehatan
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga, dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan
diri sendiri pada masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas
pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.
PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol dam memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan
yang direncanakan untuk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar
tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka
rela dalam tingkah laku individu (Entjang, 1991)

TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu
menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami
apa yg dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya
yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu
memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
Menurut Notoatmodjo (2007: 139) dalam perkembangannya, teori Bloom ini
dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Sikap (attitude)
3. Praktik atau tindakan (practice)
Ruang Lingkung Pendidikan Kesehatan
Menurut ( Notoatmodjo. S, 2003: 27 ) ruang lingkup pendidikan
kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain: dimensi
aspek kesehatan, dimensi tatanan atau tempat pelaksanaan
pendidikan kesehatan,dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
1. Aspek Kesehatan
Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu
mencakup empat aspek pokok yaitu:
1. Promosi ( promotif )
2. Pencegahan ( preventif )
3. Penyembuhan ( kuratif )
4. Pemulihan ( rehabilitatif )
2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi lima yaitu:
1. Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
2. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di sekolah
dengan sasaran murid.
3. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh
atau karyawan yang bersangkutan.
4. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, yang mencakup
terminal bus, stasiun, bandar udara, tempat-tempat olahraga, dan
sebagainya.
5. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, seperti:
rumah sakit, Puskesmas, Poliklinik rumah bersalin, dan sebagainya.
3. Tingkat Pelayanan Kesehatan
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan pendidikan kesehatan
dapat dilakukan berdasarkan 5 tingkat pencegahan dari leavel
and clark, sebagai berikut;
1. Promosi kesehatan seperti peningkatan gizi, kebiasaan
hidup dan perbaikan sanitasi lingkungan.
2. Perlindungan khusus seperti adanya program imunisasi.
3. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera.
4. Pembatasan Cacat yaitu seperti kurangnya pengertian dan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit
seringkali mengakibatkan masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas, sedang pengobatan yang
tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang ber
sangkutan menjadi cacat.
5. Rehabilitasi (pemulihan).
Prinsip-Prinsip Pendidikan Kesehatan
1.Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan
kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat
mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2. Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh
seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu
sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
3. Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran
agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap
dan tingkah lakunya sendiri.
4. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan
(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap
dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Peranan Pendidikan Kesehatan
Ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan status kesehatan
mengacu kepada H.L.Blum. Blum menyimpulkan bahwa lingkungan
mempunyai andil yang paling besar terhadap status kesehatan. Disusul
oleh perilaku mempunyai andil nomor dua. Pelayanan kesehatan, dan
keturunan mempunyai andil kecil terhadap status kesehatan.
Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilatar belakangi atau
dipengaruhi 3 faktor pokok yakni :
1. Faktor-faktor prediposisi (predisposing factors)
2. Faktor-faktor yang mendukung (enabling factors)
3. Faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors)
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan
pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku
sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan
nila-nilai kesehatan. Dengan kata lain pendidikan kesehatan adalah
suatu usaha ntuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran agar
mereka berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan.
Metode Pendidikan Kesehatan
 Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu
kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok atau
individu dapat memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik.
 Pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana
proses tersebut mempunyai masukan (input) dan
keluaran (output). Faktor-faktor yang mempengaruhi
suatu proses pendidikan disamping masukannya sendiri
juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas
yang melakukannya, dan alat-alat bantu / alat peraga
pendidikan. Agar tercapai suatu hasil yang optimal maka
faktor-faktor tersebut harus bekerjasama secara harmonis
Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual,
kelompok dan massa (public).
a) Metode Pendidikan Individual (Perorangan)

b) Metode Pendidikan Kelompok

c) Metode Pendidikan Massa (Public)

 Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung.


Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode
ini, antara lain :
 Ceramah umum (public speaking). Pada acara-acara tertentu, misalnya pada
Hari Kesehatan Nasional, menteri kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya
berpidato di hadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan. Safari KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa.
 Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik TV
maupun radio, pada hakekatnya adalah merupakan bentuk pendidikan
kesehatan massa.
 Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan
lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui TV atau
radio adalah juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa.
Contoh "Praktek Dokter Herman Susilo" di televisi pada waktu yang lalu.
c) Macam-Macam Alat bantu Pendidikan
Pada garis besarnya, hanya ada 2 macam alat bantu
pendidikan (alat peraga) :
1) Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
Alat ini berguna didalam membantu menstimulasi
indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya
proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film
strip, dansebagainya.
Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
1)      Dua dimensi, gambar, peta, bagan, dan
sebagainya.
2)      Tiga dimensi misal bola dunia, boneka, dan
sebagainya.
Alat Bantu dan Media Pendidikan
Kesehatan
 a. Alat Bantu (peraga)
Yang dimaksud alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan
oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran.
Alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak
mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
 b . Faedah Alat Bantu Pendidikan
Secara terperinci, faedah alat peraga antara lain sebagai berikut :
• Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
• Mencapai sasaran yang lebih banyak.
• Membantu mengatasi hambatan bahasa.
• Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
kesehatan.
• Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
• Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang
diterima kepada orang lain.
2) Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
Ialah alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengar
pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan /
pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dan
sebagainya. 
3) Alat Bantu Lihat-Dengar
Seperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini
lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA).

Ciri-ciri alat peraga kesehatan yang sederhana antara lain :


 Mudah dibuat

 Bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan lokal

 Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan

setempat.
 Ditulis (digambar) dengan sederhana.

 Bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat.


Kesimpulan
 Primary Health Care (PHC) merupakan hasil pengkajian,
pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan di
banyak negara yang diawali dengan kampanye massal pada
tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular,
karena pada waktu itu banyak negara tidak mampu
mengatasi dan meenanggulangi wabah penyakit TBC,
campak, diare dan sebagainya.
 Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan
pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi
praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum
baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan
menentukan nasib sendiri (Self determination).

Anda mungkin juga menyukai