Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI PEMASARAN

SWAPASLAPA (Scrub Wajah Ampas Kelapa)

UNTUK MENGANGKAT SEL KULIT MATI PADA WAJAH

Disusun Oleh :
HJ. SRI HARTINI
11023182025

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

BAB I LATAR BELAKANG .............................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 5

2.1 Pemasaran ........................................................................................... 5

2.2 Strategi Pemasaran ............................................................................... 7

2.3 Produk .................................................................................................. 9

BAB III ANALISIS STRATEGI PEMASARAN ............................................... 10

3.1 Produk ................................................................................................. 10

3.2 Harga ................................................................................................... 10

3.3 Promosi ............................................................................................... 11

3.4 Distribusi .............................................................................................. 11

BAB IV KESIMPULAN .................................................................................. 12

2
BAB I

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman


tanaman terutama hasil pertanian dan rempah-rempah (Sa’adah, 2010).
Rempah-rempah oleh masyarakat dahulu digunakan sebagai kosmetik
tradisional. Dekade terakhir banyak produsen lebih memilih bahan-bahan yang
berasal dari alam sehingga berbagai negara melanjutkan penelitian untuk
menemukan bahan-bahan kosmetik baru yang berasal dari tanaman eksotik,
buah maupun bunga (Thornfeldt, 2010).
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) merupakan tanaman serbaguna
atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Seluruh bagian pohon
kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, sehingga pohon ini
sering disebut pohon kehidupan (tree of life ) karena seluruh bagian dari pohon,
akar, batang, daun dan buahnya dapat dipergunakan untuk kebutuhan
kehidupan manusia sehari-hari (Rukmana, 2004).
Kandungan kimia dari kelapa yaitu pada air kelapanya mengandung
glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Daging buahnya mengandung glukosa,
sukrosastasiosa, protein, lemak minyak kelapa, dan vitamin. Cangkangnya
mengandung xylon. Minyaknya mengandung gliserol dan asam lemak.
Kandungan yang demikian ini kelapa sering digunakan sebagai kosmetik alami
untuk kecantikan (Ariobimo, 2008)
Mencuci wajah dengan air kelapa dapat mengatasi masalah jerawat,
noda hitam akibat paparan sinar matahari, kerutan akibat penuaan dini dan
kulit wajah yang kering. Bahkan saat ini Virgin Coconut Oil banyak
dimanfaatkan untuk bahan dasar kosmetik alami untuk kecantikan karena
memiliki kadar air dam asam lemak bebas yang sangat rendah (Fatonah, 2013)
Penggunaan kelapa di kalangan masyarakat umumnya yang
digunakan hanyalah perasan santan dari kelapa tersebut sebagai bahan
tambahan makanan. Sedangkan ampas dari parutan kelapa tersebut hanya

3
dibuang begitu saja atau digunakan sebagai pakan ternak. Padahal ampas
kelapa mempunyai berbagai macam manfaat yang bisa digunakan khususnya
pada perawatan kecantikan. Namun sebagaian masyarakat kurang
mengetahui manfaat penting dari ampas kelapa tersebut hal ini dapat terjadi
karena keterbatasan informasi kepada masyarakat.
Manfaat ampas kelapa untuk kulit adalah bagi orang yang kulitnya
berminyak, ampas kelapa biasa digunakan untuk pelembab ringan yang dapat
menekan kadar minyak berlebihan. Sekaligus bisa bermanfaat dalam
menghaluskan kulit (Nursiah, 2009).
Ampas kelapa mengandung protein yang tinggi yang bebas dari
gluten, karbohidrat, serta lemak yang rendah untuk melembabkan kulit dan
kaya akan serat kasar. Adanya kandungan ini maka ampas kelapa dapat
dijadikan body scrub yang memiliki butir-butir kasar yang berfungsi
mengangkat sel kulit mati (Putri, 2010).
Berdasarkan kandungan yang dimiliki oleh ampas kelapa tersebut
penulis muncul ide untuk memanfaatkan limbah ampas kelapa yang dianggap
tidak bermanfaat menjadi bahan yang bermanfaat bagi masyarakat. Ampas
kelapa ini dijadikan produk perawatan kulit wajah yaitu scrub wajah. Penulis
berinisiatif membuat scrub wajah dari ampas kelapa atau yang kami sebut
sebagai “SWAPASLAPA” (Scrub Wajah Aampas Kelapa). Ide kreatif ini
diharapkan limbah ampas kelapa berkurang sehingga membuat lingkungan
sekitar bersih, mengetahui cara memanfaatkan ampas kelapa, melatih jiwa
kewirausahaan di kalangan mahasiswa maupun masyarakat, dan untuk
menambah penghasilan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran
Manajemen Pemasaran berasal dari paduan kata manajemen dan
pemasaran, sehingga harus diketahui terlebih dahulu apa itu manajemen dan
apa itu pemasaran. Manajemen (management) ialah penganalisisan,
perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta
pengawasan sumber daya manusia untuk menyelesaikan suatu kegiatan agar
tercapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara bersama-
sama.Pemasaran (marketing) ialah pengarahan sesuatu yang dibutuhkan
oleh para konsumen dengan cara pertukaran.Sehingga, Manajemen
pemasaran adalah penganalisisan, perencanaan, pembimbingan atau
pengarahan, pelaksanaan, pengawasan yang menimbulkan pertukaran untuk
memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen dengan tujuan saling
menguntungkan dan menjadikan pasar sebagai sasaran atau sarana yang
potensial.

Pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli :

1. Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing


Association adalah sebagai berikut: Manajemen Pemasaran adalah
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total,
termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran,
program pemasaran dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk
menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi tujuan individu maupun
organisasi.
2. Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler/Armstrong
(2002:14), terjemahan Wilhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa :
“Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan

5
pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran
organisasi”
3. Pengertian manajemen pemasaran menurut Buchari Alma (2004:130),
yaitu: “ Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan
pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian
dipemasaran.”
4. Pengertian manajemen pemasaran menurut Lupiyo Adi (2006:6) dikatakan
bahwa : “Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencana,
pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan
dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan
terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi
maupun bersama”.
5. Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip William J. Shultz (dalam
buku Prof. Dr. H. Buchari Alma, “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Jasa”, cetakan-7, 2005, p130), Manajemen pemasaran adalah
merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan
pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.
6. Pengertian manajemen pemasaran dalam buku "Manajemen Pemasaran:
Analisis Perilaku Konsumen (Dharmmesta & Handoko, 1982)" adalah salah
satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan
untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum
barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan
pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada
konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen
mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap

6
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang
biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

Dalam strategi pemasaran ada tiga faktor utama yag menyebabkan


terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu

1. Daur hidup produk


Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan
pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau
inflasi tinggi

Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif,


studi kelayakan bisnis perlu juga mencermati produk, harrga, saluran distribusi
maupun promosi yang dilakukan oleh para pesaing yang terdekat.

Langkah – langkah dalam menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh Kotler

1. Mengindentifikasi Pesaing
Perusaan dapat mendifinisikan para pesaing yang mempunyai
- Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama dipasar
- Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
- Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama

7
- Perusahaan yang bersain merebut uang dari konnsumen yang sama
2. Menentukan sasaran Pesaing
Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanan – penekanannya
dapat menunjukan apakah mereka puas dengan situasinya sekarang serta
bagaimana kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan kompetitif
3. Mengidentifikasi strategi pesaing
Semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain maka
semakin ketat persaingan diantara mereka. Pesaing pada umumnya dapat
digolongkan menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompok memiliki
strategi yang serupa.
4. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Perusahaan harus mengidentifikasi secara tepat kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan mereka.biasanya perusahaan mengetahui
kekuatan dan kelemahan pesaing melalui data sekunder, pengalaman
pribadi, dan desas desus.
5. Mengestimasi pola reaksi pesain
Perusahaan perlu tahu tentang mentalitas pesaing tertentu kalau ingin
mangantisipasi bagaimana pesaing akan bertindak atau bereaksi terhadap
tindakan pesaing lainnya. Strategi, sasran, program, kekuatan dan
kelemahan pesaing dapat dijadikan sebagai indikator mentalitas itu.
6. Memilih pesaing
Setelah perusahaan dapat menentukan pesaing utamanya melalui
keputusan sebelumnya mengenai saran pelanggan, saluran distribusi, dan
bauran pemasaran, selanjutnya harus diputuskan pesaing mana yang
harus di serang

8
2.3 Produk
Scrub dalah sediaan kosmetik tradisional yang diresepkan dari turun-
temurun. Scrub berfungsi mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit wajah
yang kasar dan kusam, selain itu juga berfungsi membantu mempercepat
pergantian sel-sel kulit wajah yang baru, bersih dan sehat.
Scrub banyak digunakan oleh masyarakat khususnya wanita untuk
merawat tubuhnya. Scrub yang banyak beredar dipasaran biasanya terbuat
dari bengkoang, mentimun, strawberry, sedangkan pada produk ini terbuat dari
bahan baku yang tidak biasa yaitu ampas kelapa. Seperti yang kita ketahui
manusia punya rasa ingin tahu, mencoba hal-hal baru dan masyarakat
kebanyakan sangat konsumtif.

9
BAB III

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN

3.1 Produk
Inovasi baru dari produk kecantikan atau kosmetik berupa scrub wajah
dari ampas kelapa yang kami namakan “SWAPASLAPA” (Scrub Wajah Ampas
Kelapa) untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada wajah sehingga dapat
melembutkan wajah. Produk yang buat berupa scrub wajah kering dengan
formulasi yang sedemikian rupa sehingga keadaan fisiknya lebih stabil dan
tidak cepat rusak dibandingkan dengan sediaan sebelumnya yang berupa lulur
krim badan dari ampas kelapa. SWAPASLAPA (Scrub Wajah Ampas Kelapa)
diharapkan mampu menekan angka limbah ampas kelapa dan
memanfaatkannya agar tidak terbuang percuma dan meningkatkan nilai
ekonomisnya

3.2 Harga
Modal awal : Rp. 30.000
Harga pokok lulur : Rp. 30.000/ pack (isi 10 bungkus)
Harga satuan : Rp. 3.000/ bungkus

Harga yang jual ke konsumen


Harga jual per bungkus : Rp. 8.000
Harga jual per pack (10 bungkus) : Rp. 80.000

Keuntungan

Harga jual per pack : Rp. 50.000/ pack (isi 10 bungkus)

Harga satuan : Rp. 5.000/ bungkus

10
3.3 Promosi
Hal yang bisa dilakukan dalam proses pemasaran produk yaitu antara lain
adalah :
1. Mengenalkan produk di lingkungan sekitar
2. Membuat brosur mengenai produk yang dijual
3. Penjualan secara langsung
4. Penjualan melalui internet dan sosial media
5. Mempromosikan ke perusahaan yang menjual produk herbal
6. Menjual produk di pasar tradisional dan pasar modern

3.4 Distribusi
Pada usaha berikut ini pendistribusian dilakukan secara pribadi untuk
meminimalisir biaya pengeluaran. Pendistribusian dilakukan dengan
menggunakan kendaraan pribadi dan produk lulur di kemas sedemikian rupa
untuk menjamin keamanan agar produk ketika sampai ke tangan konsumen
tetap bagus.

11
BAB IV

KESIMPULAN

Produk yang saya ajukan adalah membuat produk alami berupa scrub
wajah dengan bahan utama dari ampas kelapa sebagai salah satu produk
kecantikan yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Pengolahan
scrub wajah dari ampas kelapa ini didasarkan dari kandungan yang dimiliki
oleh ampas kelapa tersebut yaitu protein yang bebas dari gluten, karbohidrat,
serta lemak yang rendah untuk melembabkan kulit dan kaya akan serat kasar
untuk mengangkat sel kulit mati. Produk SWAPASLAPA yang berbahan dasar
dari ampas kelapa memiliki keunggulan dan manfaat yang lebih baik dibanding
dengan produk olahan dari ampas kelapa dari penelitian sebelumnya,
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa prospek produk ini akan diterima
masyarakat dengan baik. Manfaat yang dapat diambil adalah memberi
alternatif terbaik untuk pengolahan limbah ampas kelapa sebagai produk
kosmetik yang bernilai jual tinggi

12

Anda mungkin juga menyukai