PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari jujur
2. Pembagian sifat jujur
3. Ayat- ayat Alquran Hadis Tentang perilaku jujur
4. Apa Manfaat dari Prilaku jujur
C. Tujuan
Agar Para Pembaca mengetahui Tentang bagaimana Mempertahankan
Kejujuran Sebagai Cermin Kepribadian.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur
harus dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan prinsip dasar dari
cerminan ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang atau
bangsa, sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.
Sikap jujur, merupakan salah satu fadhilah yang menentukan status dan kemajuan
perseorangan dan masyarakat. Menegakkan prinsip kejujuran adalah salah satu
sendi kemaslahatan dalam hubungan antara manusia dengan manusia dan antara
satu golongan dengan golongan yang lain.Dampak dari sifat jujur adalah
menimbulkan rasa berani, karena tidak ada orang yang merasa tertipu dengan sifat
yang diberikan kepada orang lain dan bahkan orang merasa senang dan percaya
terhadap pribadi orang yang jujur. Pepatah ada mengatakan “berani karena benar,
takut karena salah”.
Sifat Jujur tidak dapat dimiliki dan dilaksanakan dengan baik dan
sempurna oleh orang yang tidak kukuh imannya. Orang beriman dan takwa,
karena dorongan iman dan taqwanya itu merasa diri wajib selalu berbuat dan
bersikap benar serta jujur.
2
Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak
orang. Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu
yang penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan tersebut akan
merasa aman dan tenang.
Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar-
benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita
temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat ini kita membutuhkan
teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan
amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling
baik, yang patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu
Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah saw. dan orang-orang
yang berilmu.
3
Tiap kata yang meluncur dari bibir dan lisan seseorang wajib memuat dan
mengandung kebenaran. Bukan gunjingan, gosip, dan fitnah. Jujur dalam
perkataan adalah bentuk kejmasyhur. Setiap hamba berkewajiban menjaga
lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran
karna hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan
demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu.
Jujur dalam perkataan hanya boleh dilanggar dalam 3 hal, yakni ketika Istri
memuji suaminya atau sebaliknya, ketika mengatakan orang yang dicari tidak
ada ketika orang tersebut hendak dihakimi namun tidak bersalah, dan ketika
menyalahi kejujuran untuk mendamaikan orang yang sedang berselisih hingga
damai kembali.
Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau
diam.” (HR. Bukhari-Muslim)
4
3. Jujur dalam kemauan dan merealisasikannnya
Jujur dalam kemauan merupakan usaha agar terhindar dari kesalahan-
kesalahan dalam menyampaikan kebenaran. Berpikir masak-masak sebelum
bertindak, menimbang baik-buruk dengan ‘kacamata’ Allah adalah tanda jujur
dalam kemauan ini.
Pada saat seseorang telah jujur dalam kemauan, tidak ada hal yang ingin ia
gapai selain melakukan perkara yang dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Kemauan atau tekad yang dimaksudkan adalah seperti perkataan seseorang,
“jika Allah memberiku harta, aku akan menginfakkan semuanya”. Keinginan
seperti ini adakalanya benar-benar jujur dan ada kalanya pula masih diselimuti
kebimbangan. Kejujuran dalam merealisasikan keinginan, seperti apabila
seseorang bertekad dengan jujur untuk bersedekah. Tekad tersebut bisa
terlaksana juga bisa tidak karna tiba-tiba ia memiliki kebutuhan mendesak,
sehingga tekadnya hilang. Atau lebih mengedepankan kepentingan nafsunya.
Berkaitan dengan hal ini Allah Swt. Berfirman:
”Di antara orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah Swt. Dan diantara itu ada yang gugur, dan ada
pula yang menunggu-nunggu dan mereka tidak sedikitpun mengubah
(janjinya).” (Al-Ahzab 33/23).
5
5. Jujur dalam perbuatan
Sebagaimana Al-Ghazali menyatakan makna jujur dalam niat dan perkataan,
pada traktak bentuk kejujuran yang kelima ini, Ghazali menggaris bawahi agar
kita melengkapi diri dengan jujur dalam perbuatan.
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud
amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu
apa-adanya. Tidak berbasa-basi. Tidak membuat-buat. Tidak menambah dan
mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan
dengan keyakinan kuat bahwa Allah Subhannahu wa Ta'ala bersama orang-
orang yang benar-benar sebenar-benarnya.
َٰٓ
َصدَّقَ ِب ِ َٰٓۦه أ ُ ْولَئِ َك ُه ُم ۡٱل ُمتَّقُون ِ َوٱلَّذِي َجا َٰٓ َء ِب
ِ ٱلص ۡد
َ ق َو
Orang yang bertaqwa menurut ayat ini adalah orang yang membenarkan apa
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Cara membenarkannya yaitu dengan
mengikuti jejak-jejak rasulullah, melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi
semua yang dialarang oleh beliau. Karena secara hakekat, perkataan Rasulullah
saw. yang saat ini disebut sebagai hadis itu merupakan perkataan (wahyu) Allah
swt. Rasulullah dibimbing oleh Allah baik itu secara langsung atau melalui
malaikat jibril. Sehingga perkataan dan perilaku beliau selalu terjaga dari hal-hal
yang buruk.
7
“Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu pada kebenaran,
dan kebenaran menuntunmu ke surge.Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan
selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT.Sebagai orang yang jujur.Dan
hindarilah olehmu berlaku dusta karena kedustaan mununtumu pada kejahatan,
dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dn seseorang senantiasa berlaku dusta dan
selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT sebagai Pedusta..” (H.R.
Muslim)
Kandungan Hxadist :
Kandungan hadist di atas Menceritakan tentang rasulullah saw. Akan melakuka
gazwah (penyerangan) ke Tbuk untuk menyerang tentara Romawi dan orang-
orang Kristen di Syam.
8
merupakan keselamatan.’’ (HR Ibnu Abi Ad-Dunya dari riwayat Manshur bin
Mu’tamir).
4. Dijamin masuk surga, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW,
‘’Berikanlah kepadaku enam perkara niscaya aku akan jamin engkau masuk
surga: jujurlah jika engkau bicara, tepatilah jika engkau berjanji, tunaikanlah
jika engkau diberi amanat, jagalah kemaluanmu, tundukkan pandanganmu,
dan jagalah tanganmu.’’ (HR Ahmad dari riwayat ‘Ubadah bin Ash-Shamit).
5. Dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Jika engkau
ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkau diberi
amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang
sekelilingmu.’’ (HR Ath-Thabrani). Demikianlah, jujur penting sekali,
terutama di masa ketika segala aspek kehidupan dipenuhi kepalsuan dan dusta.
Di manapun berada, kejujuran harus di atas segalanya. Jujur adalah simbol
profesionalisme kerja dan inti dari kebaikan hati nurani seseorang.
6. Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga
tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa
beban dan saling membantu apabila ada maslah dalam satu pihak keluarga.
7. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani. Maksudnya bila
kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam
hal lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan
yang harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan
mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada
yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan
sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.
8. Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan
sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat
walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan
dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran
kemampuaannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat
mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan,
9
hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan pertemanan dan banyak
lagi.
9. Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa
dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada
lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan
pemimpin baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai
pemilihan ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan
dalam pemilihan. Bahkan yang menerima itu termasuk sama dengan yang
menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka dengan terpaksa harus
memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan bukan dari hati
nurani sendiri.
10
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur
harus dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan prinsip dasar dari
cerminan ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang atau
bangsa, sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia.
Perilaku jujur mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang melaksanaknnnya.
Dan Allah Swt. Pun telah menjelaskan kewajiban berperilaku jujur dalam Ayat-
Ayat Al-Qur’an maupun dalam Hadis Rasulullah Saw.
Rasulullah telah banyak mencontohkan sikap-sikap teladan melalui
perbuatannya. Sehingga kita sebagai umatnya harus menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari kita juga.
B. SARAN
Perilaku jujur sangat penting bagi kehidupan kita dalam berbagai aspek
sehingga perilaku jujur wajib menjadi sikap setiap orang. Berdasarkan
pembahasan sebelumnya, kita dapat membuat beberapa solusi sebagai perubahan
perilaku kita, diantaranya:
1.Menanamkan pentingnya perilaku jujur
2.Senantiasa melaksanakan kejujuran dimanapun dan kapanpun
3.Mempertahankan kejujuran dalam keadaan apapun
Dengan melaksanakan Kejujuran kita akan merasakan kasih dan Ridha Allah Swt.
Karna sesungguhnya Allah Swt. Mencintai orang-orang yang jujur.
11
DAFTAR PUSTAKA
www.ggamenez.blogspot.com
http://detakberita.com/pengertian-dan-hakikat-jujur-menurut-islam/
https://www.facebook.com/Kaze.Kate/posts/491625004212737
http://norhaya-jujur.blogspot.co.id/2011/08/c-macam-macam-kejujuran-dan-
makna.html
https://elhubeyyublog.wordpress.com/tag/manfaat-jujur/
http://tipstriksib.blogspot.co.id/2013/07/cerita-kisah-teladan-Nabi-Muhammad-
Rasulullah-SAW-dan-pemuda-yang-bertaubat.html
12
13