Kelompok 3
1
TP 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat,taufik
dan hidayah.sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan dengan baik. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.oleh karena itu kami
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
dimasa yang datang.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para teman-teman
yang membacanya.dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para pembaca dan lingkungan sekitarnya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……........................................................................2
DAFTAR ISI……………………………………………………………..3
BAB 1
PENDAHUUAN………………………………………………………..4
1.3 Tujuan………………………………………………………………5
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………11
3.2 Saran…………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Namun jika kita melihat realita disekitar kita, kejujuran kini menjadi sesuatu yang
langka. Banyak sekali orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah dengan
kebohongan yang dilakukannya. Seperti para pejabat pemerintahan yang telah diberi
kepercayaan menjadi Al-Wakil bagi rakyat malah memanfaatkan amanat tersebut
untuk kepentingan pribadinya.
Oleh karna itu, perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang hakikat perilaku jujur.
Karna sesungguhnya dalam ayat-ayat Al-qur'an dan Hadis telah dijelaskan pula
tentang sifat jujur. Bahkan Nabi Muhammad SAW banyak memberikan pesan-pesan
mulia melalui perilaku jujur beliau.
Kejujuran seseorang akan mendatangkan banyak mudarat baik bagi dirinya, orang
lain, maupun lingkungan disekitarnya, bahkan kejujuran bisa menjadi cirri khas
seseorang. Seperti Nabi Muhammad yang diberi gelar Al-Amin karna kejujuran
Beliau yang luar biasa.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Arah, kata jujur sama maknanya dengan "ash-shidqu" atau "shiddiq"
yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. I awan kara ini adalah dusta, au dalam
bahasa Arab "al-kadzību" Secara istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur harus
dimiliki oleh setiap manusia, karna sifat ini merupakan prinsip dasar dari cerminan
ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadiam sesorang atau bangsa,
sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia,Sikap jujur, merupakan
salah sam fadhilah yang menentukan status dan kemajuan perseorangan dan
masyarakat. Menegakkan prinsip kejujuran adalah salah satu sendi kemaslahatan
dalam hubungan antara manusia dengan manusia dan antara satu golongan dengan
golongan yang lain.
Dampak dari sifat jujur adalah menimbulkan rasa berani, karena tidak ada orang yang
merasa tertipu dengan sifat yang diberikan kepada orang lain dan bahkan orang
merasa senang dan percaya terhadap pribadi orang yang jujur. Pepatah ada
mengatakan berani karena benar. lakut karena salah".Sifat Jujur tidak dapat dimiliki
dan dilaksanakan dengan baik dan sempurna oleh orang yang tidak kukuh imannya.
Orang heriman dan takwa, karena dorongan iman dan taqwanya itu merasa diri wajih
selalu berbuat dan bersikap benar serta jujur.
Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak orang.
Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu yang
penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan terschut akan merasa
aman dan tenang
6
Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar- benar
bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita temui,
kejujuran sekarang ini menjadi harang langka. Saat ini kita membutuhkan teladan
yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan amanah yang
diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik yang patut
dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utur yaitu Rasulullah saw. Kejujuran
adalah perisan Rasulullah saw dan orang-orang yang berilm
Kejujuran menjadi buah bibir banyak orang kejujuran hadir dengan gaung yang
membahana. Kita seukan buru mengenal katu dan silal mulia, "jujur". Entah karena
seringnya ber dusta dan kebohongan vich perilaku kita sendiri atankah karena
seringnya kita dibohongi sehingga kita menjadi heheh dengan "kejujuran." Padahal,
melakukan dan mengucapkan kebenaran telah diajarakan dalam Al- qur'an.
Melaksanakan dan melafalkan dengan penuh kejujuran telah diungkap oleh
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Padahal, mengamalkan dan melontarkan
kebenaran telah disinggung oleh para Ulama".Para llama berkata, "Langkah awal
kejujuran itu adalah menjauhi dusta di semua ucapan. Kejujuran menjadi pintu masuk
dalam perbualan, nial, kenyataan hidup, dan di semu lini kedudukan "Jujur bukan
hanya dalam perkataan, niin kejujuran juga dinilai mulai dari niat seseorang,
perbuatan, bahkan pikiran seseorang. Imam Al-Ghazali menyebut ada I ima Bentuk
Kejujuran. Yaitu :
7
Tanda niat yang benar. salah satu tandanya, berbanding lurus dengan
perbuatan di lapangan kehidupan. Niat saja belum cukup jika tidak diiringi
dengan kemauan dan kejujuran bahwa dirinya akan berupaya sekuat tenaga
mewujudkan niatnya tersebut.
Allah Swt. Mengingatkan orang-orang yang berjilud di jalan-Nya bahwa jika
mereka berniat mendapatkan Ridha-Nya, mengorbankan harta dan jiwanya
demi legaknya Agama Islam berarti diu telah mempersembahkan yang terbaik
bagi agama, dunia, dan akhirat mereka. Misalnya jika seseorang telah berniat
dan berikrar bahwa ia senantiasa menyembah kepada Allah SWT., namun
ternyata in jarang mengingat Allah lama kepentingan Duniawinya maka
dikatakan orang tersebut tidak jujur dalam niatnya
8
dan amanah akan dijalankan
Sikap dan perilaku jujur membawa hanyak manfaat bagi orang yang
melaksanakannya, diantaranya yaitu:
1. Perasa enak dan hali tenung, jujur akan membuat pelakunya menjadi tenang
karena ia tidak takut akan diketahui kebohongannya. Baganda Rasul SAW
bersabda. "Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju perkara yang tidak
meragukanmu, sesungguhnya jujur adalah ketenangan sedangkan dostu ndalah
keraguan" (IR Turmudzi dari riwayal Lasan bin Ali).
2. Mendapat pahala seperti pahala orang syahid di jalan Allah SWI Rasulullah
SAW bersabda, "Barang siapa meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah
akan mengantarkannya ke dalam golongan orang-orang syahid, walaupun ia mali
di atas kasurnya." (IR Muslim)
3. Selamat dari bahaya. Orang yang jujur walaupun perlama-tana ia merusa herat
akan tetap pada akhirnya ia akan selamat dari berbagai bahaya. Rasulullah SAW
telah bersabda, "Berperangailah selain dengan kejujuran Jika engkau melihatnya
jujur itu mencelakukan maka pada hakikatnya ia merupakan keselamatan." (II
Ibnu Abi Ad-Dunya dari riwayat Manshur bin Mu'tamir).
9
5. Dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda. Jika engkau
ingin dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka tunaikanlah jika engkan diberi
amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang
sekelilingmu." (HR. Ath-Thabrani). Demikianlah ipenting sekali, terutama di
masa ketika segala aspek kehidupan dipenuhi kepalsuan dan dusta. Di manapun
beradi, kejujuran harus di atas segalanya. Jujur adalah simbol profesionalisme
kerja dan inti dari kebaikan hati nurani seseorang.
Perilaku jujur bukan hanya dijadikan teori. namun harus dipahami dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-han kita Penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-
hari hask di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat misalnya sebagai
berikut:
1. Memin izin alau berpamitan kepada orang tua ketika akan perg kemanapun,
sehingga orang lan kita akan percaya dan yakin bahwa kila pergi ketujuan yang
baik.
2. Tidak meminta sestum diluar kesanggupan orang tua kita agar orang ma tidak
terbebani
10
5. Tidak memberi alau meminta jawaban kepada teman ketika sedang ulangan
atau ujian sekolah meskipun teman akrab.
8. Memenuhi undangan orang lain ketika tidak ada hal yang menghalangi. 9.
Tidak menjanjikan sesuatu yang tidak dapat kila penuli
10. Membayar sesuatu sesuai dengan harga yang telah disepakati. Misalnya
ketika menthayar makanan yang diambil tanpa mengurangi meskpiun st penjual
tidak mengelalui.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnya dan apu adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi. Sifat jujur harus
dimiliki oleh setiap mimusia, kama sifat ini merupakan prinsip dasar dari cerminan
ahlak seseorang. Bahkan jujur dapat menjadi kepribadian sesorang atau bangsa,
sehingga kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Perilaku jujur
mendatangkan banyak manfaat bagi kita yang melaksanaknya. Dan Allah Swt. Pun
telah menjelaskan kewajiban berperilaku jujur dalam Ayat-Ayat Al-Qur'an maupun
dalam Hadis Rasulullah Saw. Rasulullah telah banyak mencontohkan sikap sikap
teladan melalu perbuatannya. Sehingga kita sebagai umatnya harus menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari kita juga.
3.2 SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah diatas hanyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan krilik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/536850439/MAKAKALAH-KEJUJURAN-
SAKHRUN-FADILLAH
13