Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter Jujur

- Mata kuliah : Pendidikan Karakter

- Program Studi : S1 Keperawatan

- Beban Studi : 3 (tiga) SKS (Teori 2 SKS, praktik 1 SKS)


- Waktu : Pengajaran tiap 1 SKS teori: TM = (1x 50 menit),
BM (1x170 menit), TT (1x170 menit)
- Dosen pengampu : (Martawan Madari, SKM,MKM)

- Mhs penyusun : Fauziana Dewi Pratiwi,


bahan
NPM: 22.14201.92.29.P, S1 keperawatan, Regular
B3, semester V, 2022

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Apa itu jujur? Jujur merupakan suatu perilaku yang mencerminkan adanya
kesesuaian antarahati, perkataan dan perbuatan. Apa yang di niatkan dalam hati, di
ucapkan oleh lisan atau mulutkita dan di gambarkan dalam perbuatan, yang
sesungguhnya terjadi dan sebenar-benar nya, itulahyang di namakan jujur. Jujur harus
di miliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap inimerupakan prinsip dasar dari
cerminan akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi cerminan darikepribadian
seseorang dan bahkan kepribadian bangsa.
Oleh sebab itulah kejujuran mempunyai nilai tinggi dalam kehidupan
manusia. Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang
artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan
sesuai dengan kebenaran.Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji
(mahmudah).Jujur juga disebut dengan benar atausesuai dengan kenyataan. Namun,
menurut (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.KamusBesar Bahasa
Indonesia.Jakarta. Balai Pustaka.1991), Kejujuran berasal dari kata” jujur”
yangmendapat imbuhan ke-an, yang artinya “lurus hati, tidak berbohong, tidak
curang, tulus atau ikhlas.

2. PENGERTIAN JUJUR
Dalam Bahasa arab jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya
benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan yang
sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat terpuji. Jujur disebut juga
dengan benar atau kenyataan mengatakan apa adanya. Secara umum, pengertian
jujur adalah suatu aspek karakter dan moral manusia yang berbudi luhur yang mana
seseorang yang memiliki karakter tersebut pasti memiliki integritas, kejujuran, adil,
tulus, setia, dan dapat orang lain percaya.
Kejujuran adalah salah satu karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam
pancasila yang termasuk dalam nilai-nilai Kemanusian yang Adil dan Beradab yang
tercantum dalam Pancasila.
3. Pentingnya Perilaku Jujur

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan beragamanya seseorang,


dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran
memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujuran seorang
hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala
keburukan. Syariat islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam
segala keadaan, walaupun secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri sendiri.

4. Macam-macam Sifat Jujur


1) Jujur dalam niat dan kehendak
Ini Kembali pada keiklasan. Kalua suatu amal tercampuri dengan kepentingan
dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya bisa dikatakan
sebagai pendusta.
2) Jujur dalam ucapan
Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata kecuali dengan
benar dan jujur.
3) Jujur dalam tekad dan memenuhi janji.

5. Karakteristik Kejujuran
Kesuma, dkk (2012: 17) menyatakan orang yang mempunyai karakter jujur
memiliki ciri-ciri dengan perbuatan sebagai berikut:

 Bertekad (inisiasi keputusan) untuk menjalankan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran


dan kemaslahatan.
 Berkata tidak berbohong (benar sesuai adanya)
 Terdapat kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya.

Individu yang mempunyai karakter jujur akan disegani oleh banyak orang dalam
segala hal seperti dalam persahabatan, mitra kerja, dan lain sebagainya. Karakter jujur
ialah salah satu karakters penting yang dapat membuat seseorang cinta kebenaran dan
mau mengambil resiko sebesar apapun dari kebenaran yang dilakukannya.

Macam-macam sifat jujur dalam islam

Didalam agama islam terdapat 5 sifat jujur yang harus dimiliki pada setiap
penganutnya antara lain :

1. Shidiq alqolbi adalah sifat jujur yang diterapkan pada niat seseorang.
2. Shidiq al-hadist adalah sifat jujur yang diterapkan pada perkataan yang diucapkan
manusia.
3. Shidiq al-amal adalah jujur yang diterapkan pada amal dan perbuatan manusia.
4. Shidiq al-wa’d adalah jujur yang diterapkan pada janji yang diucapkan manusia.
5. Shidiq al-hall adalah sifat jujur yang diterapkan pada kenyataan yamg terjadi
pada kehidupan manusia.

Tingkatan Kejujuran
Ada 3 tingkata kejujuran, antara lain :
a.       Kejujuran dalam ucapan, yaitu kesesuaian ucapan dengan kenyataan.
b.      Kejujuran dalam perbuatan, yaitu kesesuaian antara ucapan dan perbuatan.
c.       Kejujuran dalam niat, yaitu kejujuran tertinggi dimana ucapan dan perbuatan
semuanya hanya untuk Allah.

Melatih Diri Bersikap Jujur


Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih diri bersikap jujur, antara lain:
a.       Berpikir jujur
Jangan pernah berpikir tentang hal-hal yang berbau ketidakjujuran.
b.      Sadari akibat ketidakjujuran
Kita harus sadar akibat buruk yang mungkin akan muncul jika kita tidak jujur. Kesadaran
itulah yang membuat seseorang berpikir dua kali untuk melakukan ketidakjujuran.
c.       Mengakui kebohongan
Mengakui semua kebohongan yang pernah kita lakukan di masa lalu mungkin memang
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tetapi, jika tekad untuk merubah kebiasaan
berbohong sudah sangat kuat, cobalah untuk mengakui kebohongan ataupun hal-hal yang kita
sembunyikan selama ini.
d.      Berlatih teknik jujur
Teknik di sini adalah cara bagaimana kita mengatakan hal yang jujur itu dengan kata-kata
yang diperhalus, serta tidak menyebutkan hal-hal yang sifatnya pribadi kepada orang lain.

Membangun Karakter Dengan Kejujuran


Kata kunci etika dan moralitas adalah kejujuran. Jujur untuk mengungkapkan apa
adanya tanpa harus menutupinya oleh alasan apapun, termasuk alasan dan ketakutan akan
rasa malu karena harus menanggung resiko dari kejujuran. Satu diantara sekian resiko
kejujuran adalah menerima kenyataan “pahit” yang harus ditanggung oleh para pelaku
kejujuran. Tidak berarti bahwa setiap kejujuran itu harus dibayar dengan harga “pahit”,
banyak orang kemudian dimuliakan dan mendapatkan tempat terhormat karena kejujurannya.
Seorang ahli hikmah mengatakan: “perkataan orang berakal bermula dari hatinya,
sedang perkataan orang yang jahil berawal dari lisannya dan berbicara sesuka hatinya”.
Artinya, orang cerdas tentulah akan berfikir terdahulu dalam berbicara, dan sesuai dengan
kata hatinya karena fitrah dari hati manusia adalah kebajikan, sebaliknya orang yang bodoh
itu tidak berfikir dalam berbicara sehingga perkataan yang keluar dari mulutnya hanya omong
kosong belaka. Simpulannya adalah hanya orang bodoh yang berkata dusta, sedangkan orang
yang menyadari kecerdasannya tentu adalah orang-orang yang jujur.
Kejujuran sering diibaratkan sebagai mata uang yang akan berlaku dimanapun tempat,
yang tidak terbatasi oleh ruang, wilayah, Negara bahkan oleh waktu, karena bernilai dan
memang dibutuhkan. Kejujuran sama halnya kebenaran acap kali sering terdesak oleh
kuatnya ambisi kekuasaan dan pengaruh duniawi, namun dapat diyakini bahwa kejujuran dan
kebenaran itu tidak akan pernah dapat dimusnahkan/termusnahkan. Bahkan orang yang
berbuat salah dan dosa sekalipun akan dianggap benar, karena kejujurannya mau mengakui
semua kesalahan yang diperbuat.

Anda mungkin juga menyukai