PADA MASYARAKAT
SUKU BUGIS MAKASSAR
Intan Sidauruk/2010394
Pendahuluan
Wanita (Makkunrai)
Bissu merupakan perpaduan dari laki-laki
Calalai adalah seorang perempuan dan perempuan. Bissu merupakan sosok
yang mengambil peran sebagai pria spiritual yang dipercaya dapat
di dalam kesehariannya, misalnya menghubungkan manusia dan dewa.
berpakaian seperti pria hingga Untuk menjadi seorang bissu, seseorang
mengerjakan pekerjaan layaknya bisa saja terlahir sebagai laki-laki maupun
pria perempuan.
Suku Bugis sangat memegang teguh falsafah hidup mereka, dengan
Kearifan lokal Siri’na pace tujuan agar setiap karakter yang terbangun dalam suku tersebut
tetap terjaga. Dalam kehidupan suku Bugis terdapat sebuah
falsafah kehidupan, yaitu Siri’na pace. Siri’na pace ini adalah
sebuah budaya malu jika melakukan hal-hal yang bertentangan
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Namun, jika ada pihak keluarga yang bertikai dak menemukan titik temu maka
jalan yang diambil adalah jalan adat yakni ritual sigajang laleng lipa’ (saling
tikam dalam sarung) Sigajang laleng lipa adalah sebuah tradisi masyarakat
Bugis untuk menyelesaikan sebuah masalah dan telah dilakukan pada masa
kerajaan beberapa tahun yang lalu. Tradisi Sigajang Laleng Lipa dilakukan oleh
dua orang yang berduel dalam satu sarung menggunakan badik/kawali (senjata
tradisional masyarakat bugis). Tradisi ini dilakukan ketika ada pihak yang
bertikai yang tidak bisa terselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat, walaupun nyawa jadi taruhannya
Pengaruh siri’( budaya malu)
Siri’ yang dapat berakibat kriminal. Siri’ Siri’ yang berarti malu-malu. Siri’ seperti ini
seperti ini, misalnya menempeleng sebenarnya dapat berakibat negatif bagi seseorang
seseorang di depan orang banyak, tapi ada pula positifnya, Sisi positif dari siri’-siri’
menghina dengan kata-kata yang tidak ini ialah apabila seseorang disuruh mencuri, maka
enak didengar dan sebagainya ia merasa siri’-siri’ untuk melakukannya, apalagi
bila ketahuan oleh orang.
Selain pembagian siri’ di atas, maka pacce dapat dibagi berdasarkan penyebab timbulnya perasaan (dorongan) dan berdasarkan jenis atau bentuknya
yakni:
01 02 03 04
Motivasi diri yakni
kesungguhan individu Loyalitas yakni
dalam bekerja secara Timbulnya rasa malu dan Kejujuran yaitu keselarasan
bersalah yang sangat kemampuan dalam menjaga antara pikiran, hati,
maksimal dengan
menggunakan potensi- mendalam karena tidak amanat yang telah perkataan, dan perbuatan
potensi yang ada pada mampu mentaati aturan dipercayakan dan sehingga selalu menjunjung
dirinya; yang berlaku dalam memegang teguh janji yang tinggi kebenaran .
masyarakat; telah diikrarkan dan
Budaya siri’na pacce/pesse telah diadopsi dan dijadikan slogan
dalam institusi pendidikan maupun birokrasi seperti, “aku malu” jika:
Perwujudan siri’ne Pacce dalam (1) datang terlambat dan pulang cepat; (2) melanggar peraturan; (3)
masyarakat berbuat salah; (4) bekerja/belajar tidak berprestasi; (5) tugas tidak
selesai tepat waktu; (6) tidak berperan aktif dalam mewujudkan
kebersihan lingkungan; (7) berperilaku dan berbicara tidak sopan; (8)
berpakaian tidak sesuai aturan yang berlaku; (9) tidak jujur; (10)
berbuat korupsi, kolusi dan nepotisme.
Video
Dalam pernikahan suku Bugis, biasanya diadakan ritual Sakral,
sesorang Bissu akan membacakan siri’na Pacce yang berisi nilai-nilai
Penjelasan Video tentang pandangan baik orang Bugis dalam pernikahan, yaitu tidak
boleh berzinah, selingkuh, dan memberikan yang terbia bagi keluarga.
Khususnya laki-laki akan menjaga dan menafkahi perempuan