Anda di halaman 1dari 99

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
VISI DAN MISI BK ii
PERATURAN KELAS iii
DAFTAR ISI iv

A. Dahsyatnya keutamaan bersyukur 1


B. Cara Belajar Efektif
C. Menyontek, penyebab dan solusinya
D. Membangkitkan semangat belajar
E. Berfikir dan bersikap positif
F. Mengenal dan memahami pendidikan sistim ganda
G. Membina persahabatan sejati
H. Manajemen waktu
I. Mengenal dan menggali potensi diri
J. Kepekaan diri dan sosial
K. Bahaya narkoba dan dampaknya
L. Problem solving remaja
M. Mekanisme pertahanan diri
N. Jiwa kepemimpinan
O. Komunikasi efektif

PENUTUP v
DAFTAR PUSTAKA vi
PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam Modul ini, tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan keseluruhan isi dalam modul ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan


selanjutnya. Semoga Modul ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan bagi
para pengguna Modul pada umumnya.

Temanggung, Juli 2022

Tim Penyusun,
DAFTAR
PUSTAKA

Armstrong, T. 2000. Multiple Intelligence in The Classroom. Alexandria, Virginia


US : ASCD.

Armstrong, T. (2004). Kamu itu Lebih Cerdas daripada yang Kamu Duga. Alih
bahasa: Arvin Saputra. Batam : Interaksara.

Gardner, H. (2003). Kecerdasan Majemuk : Teori dalam Praktek. Alih bahasa :


Arvin Saputra. Batam : Interaksara.

Hafid. Dedi Herdiana. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan


Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.
Bandung. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI.

Paramitha, 2011. Kumpulan Materi Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta.


Paramitha Publishing.

Shearer, C.B. (2004). Multiple Intelligences After 20 years. Teachers College


Record, 106(1), 2 -16. https://teguhfachmi.wordpress.com/2011/03/15/ayo-
tes kecerdasan - majemuk-okkrayy/

Yusuf, Syamsu.Dr.H.M.Pd.2000.Psikologi Perkembangan, Bandung: Remaja Rosda.


DAHSYATNYA KEUTAMAAN BERSYUKUR

A. Manfaat Bersyukur

Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.

Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :

1. Hidup dalam keberuntungan

Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif didalam setiap hal yang
menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan.
2. Hidup dalam kebahagiaan

Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh
karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh
itulah yang terbaik.
3. Memiliki wibawa dimata orang lain

Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka
memiliki wajah yang di hormati dan disayang oleh banyak orang karena wajah mereka
dihiasi oleh wajah penuh syukur
4. Terilihat lebih rupawan

Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan memiliki wajah yang selalu
tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum itu manambah kecantikan dan
ketampanannya
5. Awet muda dan umur panjang

Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar, sedangkan orang yang sabar
berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu
banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki watak pemarah.
B. Bersyukur, Syarat Mutlak Untuk Berbahagia.

Bersyukur sebuah kata yang sangat indah, dan akan menjadi hal yang luar biasa ketika
sudah dilakukan dengan sepenuh hati yang ikhlas. Sesunguhnya tidak ada orang yang bisa
merasa berbahagia jika ia tidak pernah bersyukur, sebab syukur adalah syarat mutlak agar
seseorang bisa berbahagia. Rasa syukur akan menjadikan hati kita merasa tenang, damai dan
merasa sangat bergembira atas kesempatan hidup yang Tuhan berikan pada kita. Tuhan yang
Maha Baik pun sangat menganjurkan kita agar bersyukur. Bersyukur itu bukan
berarti berhenti dengan apa yang sudah kita miliki saat ini, tapi bersyukur itu lebih ke arah
“terima kasih” Tuhan terima kasih atas semua nikmat-Mu dalam hidupku ini. Jika aku
bekerja lebih rajin, lebih bermanfaat bagi sesama, tentulah nikmat ku akan Kau tambah.
“kita harus bersyukur bukan karena kita berbahagia, tetapi bersyukurlah maka kita akan
bahagia.” ? Sudah jelaskan bahwa sebenarnya yang kita butuhkan untuk berbahagia adalah
dengan bersyukur. Apapun keadaan kita saat ini, kalau kita bersyukur, kita akan sadar bahwa
kita sebenarnya sangat beruntung. Banyak orang yang kondisinya tidak sebaik kita, entah itu
kondisi fisik mereka, kondisi mental dan lain sebagainya. Sesungguhnya tidak ada satu hal
apapun yang perlu kita keluhkan di dunia ini

C. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur

Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri

nikmat, diantaranya :

1. Hidup Menderita

Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan
enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh
dengan kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.

2. Hidup menjadi selalu sial

Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif
pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif
lebih banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.

3. Mudah terserang penyakit

Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau
bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan
dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.

4. Di akhirat di siksa oleh tuhan


Tuhan berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah
aku berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah
akuberikan kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah
niscaya siksa ku itu pedih." ayat itu menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur
atau kufur atas nikmat allah bahwa siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak
ketika di akhirat.

D. Sebab-sebab Kurang Bersyukur :

Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :

1. Lalai dari nikmat Allah.

Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik
nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.

1. Kebodohan terhadap hakikat nikmat


Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami
hakikat nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia tidak
mengetahui hakikat nikmat.

2. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya


Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang
diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan kepadanya.
Sehingga dia pun kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena dia melihat apa
yang diberikannya adalah sedikit.

3. Melupakan masa lalu


Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan
sempit. Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam
masalah harta, penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah memberikan
kenikmatan dan karunia kepadanya, dia enggan untuk membandingkan antara masa lalunya
dengan kehidupannya sekarang agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Mengapa kita harus selalu mensyukuri nikamt yang sudah Tuhan berikan kepada kita
? Jelasakan !
2. Apa saja yang menyebabkan orang kurang bersyukur ?
3. Bagaimana cara menyukuri nikmat yang sudah Tuhan berikan kepada kita ?
4. SebutkanAkibat dan ancaman tdiak pandai bersyukur
CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut
Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek dan latihan.

Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya:
Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak,
berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan
mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.

Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan
menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif
dan fungsional.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam
diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut
diantaranya :
Kondisi internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :

1. Fisik atau Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan
sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit
: secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi,
amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis atau Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa
diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat
tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu
merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang.
Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam
sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus
bekerja keras”.

4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil
psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum
dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga
apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan
normal.

5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang
kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai
rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar
yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang
terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada
akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya
obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk
mencapai keberhasilan dalam belajarnya.

6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi
eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang.
Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan
motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor
dari luar. Kedua motivasi tersebut mungkin sudah dilaksanakan baik oleh orang tua, guru atau
suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga
aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan
personal maupun lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil
belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan.
Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar,
sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap. Sarana dan
prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer,
laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya

2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung
kemajuan individu, maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Ada 3 hal yang mendukung
terhadap cara belajar efektif diantaranya :

1) Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu
sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan
begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada
hal tersebut.

2) Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini
juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak
diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.

3) Strategi atau cara belajar


Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai.
Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
c. Strategi Belajar Efektif di Sekolah Menengah Kejuruan
Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak melakukan praktik sesuai dengan
program keahlian yang dipilih, untuk itu perlu mengetahui cara belajar efektif untuk
mempelajari materi pelajaran yang bersifat teoritis, matematis (eksakta) serta mata pelajaran
yang dipraktikumkan sehingga memiliki keahlian sesuai dengan kompetensi keahliannya.

Cara belajar efektif untuk pelajaran yang di berbasis teoritis :

1. Ciptakan suasana belajar yang nyaman


Ada banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya belajar
yang sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, suasana hening,
belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di taman, di sawah, di perkebunan,
dll.

2. Merangkum Materi Pelajaran atau Membuat Mind Mapping.


Kegiatan ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran tersebut
kemudian dipahami

3. Metode mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu


Untuk mempermudah hafalan, Anda bisa gunakan singkatan nama-nama yang hampir
mirip untuk mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak tidak terbebani
dengan hafalan-hafalan berat.

4. Mengingat yang Dipelajari


Setelah belajar beberapa waktu. Tutuplah buku pelajaran tersebut dan Anda bisa
memejamkan mata untuk menggambarkan yang dibaca

5. Belajar rutin tapi jangan lama


Dengan rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda
pelajari. yang perlu Anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu lama belajar".

Cara belajar efektif untuk pelajaran yang di berbasis matematis (eksakta):

1. Ciptakan suasana belajar yang nyaman


Ada banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya belajar
yang sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, suasana hening,
belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di taman, di sawah, di perkebunan,
dll.

2. Merangkum Materi Pelajaran atau Membuat Mind Mapping.

Kegiatan ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran tersebut
kemudian dipahami

2. Belajar dengan Memahami Bukan Menghafal


Hal yg paling sering dilakukan oleh siswa ketika ingin menghadapi ujian adalah
menghafal. Sebenarnya tidak salah hanya saja kurang efektif. Untuk lebih efektifnya
adalah dengan memahami teori pelajarannya.

3. Belajar dengan Praktik


Mempraktikan semua materi yang pernah diajarkan oleh guru akan membuat Anda jauh
dari kebosanan dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Misalnya pelajaran
IPA, Fisika, Matemtika (eksakta), dll.
4. Belajar secara berkelompok
Belajar secara berkelompok ini sangat penting untuk meningkatkan minat dan semangat
belajar. Dengan teman sebanya akan lebih leluasa mendiskusikan hal-hal sulit yang tidak
mereka pahami. Dengan demikian akan mempunyai semangat untuk belajar tanpa ada rasa
malu/minder.
Cara belajar efektif untuk pelajaran di SMK yang dipraktikumkan :

1. Pahami teorinya untuk setiap mata pelajaran yang dipraktikkan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipilih.
2. Buat peta pikiran (mind mapping) untuk memudahkan memahami dan mempraktikan
teorinya, sehingga ketika dipraktikan akan lebih cepat untuk dipahami.
3. Perhatikan setiap instruksi/arahan dari guru atau instrukur praktikum dengan benar, ikuti
setiap tahapannya dan jangan lupa bertanya apabila ada sesuatu yang Anda belum pahami.
4. Pelajari dan pahami betul setiap tahapan dalam praktikum, karena praktikum ke-1, ke-2
dan seterusnya saling terkait. Apabila tahapan praktikum ke-1 tidak Anda pahami, maka
akan berpengaruh terhadap semangat dan kelancaran praktikum berikutnya.
5. Pelajari ulang mind mapping setiap tahapan praktikum dan terus latihan praktik agar
terbiasa terlatih sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya.

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Mengapa kita harus selalu belajar ? Jelasakan !


2. Sebutkan apa saja manfaat dari belajar dan sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar!
3. Sebutkan cara belajar efektif untuk pelajaran yang di berbasis matematis (eksakta)?
4. Sebutkan cara belajar efektif untuk pelajaran yang di berbasis teoritis ?
5. Sebutkan cara belajar efektif untuk pelajaran di SMK yang dipraktikumkan
6. Coba tulis keinginan anda saat ini dan 5 tahun yang akan dating
7. Tulis pelajaran yang kamu sukai dan sebutkan alasannya
8. Tulis pelajaran yang kamu tidak di sukai dan sebutkan alasannya
9. Bagaimana caranya mengatasi rasa tidak suka pada pelajaran yang kamu tulis di atas
MENYONTEK, PENYEBAB DAN SOLUSINYA

a. Pengertian Menyontek

Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai suatu
kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya.
Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur
yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip
keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang
mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate
end (achieve academic success or avoid academic failure),” maksudnya “menyontek” adalah
perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu
mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil
paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa yang
sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan
penguasaan bahan/materi pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka
menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan
jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa apa
saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.

b. Faktor Penyebab dan Akibat Menyontek

Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa
dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri sendiri
maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu
sendiri.

1. Faktor dari dalam diri sendiri


• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan
ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan
pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa
tidak puas oleh penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa
ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan
belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari
jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk
test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
2. Faktor dari Guru
• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi
tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk
membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas
dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi
soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal
diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
3. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari
anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak
4. Faktor dari Sistem Pendidikan
• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi
sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari
guru untuk siswa.
• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang
ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan
mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan
pembodohan karena kebosanan.

Akibat Menyontek

Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah
selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal
lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang didapatkan
dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka yang
menganggur setelah lulus karena ilmu yang diperolehnya selama sekolah didapatkannya
dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.

c. Cara Penanggulangan Menyontek


Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab
menyontek yaitu:
(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,
(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
(3) Faktor sistem evaluasi dan
(4) Faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam
pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang
dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak
“menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah yang
mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan
moral.
3) Faktor Sistem Evaluasi
(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
(c) Lakukan pengawasan yang ketat
(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan
mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.
4) Faktor Guru/ Dosen
(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.
(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Pernahkah kamu menyontek, jelaskan alasannya


2. Sebutkan Faktor penyebab menyonytek
3. Bagaimana cara kamu menanggulangi agar tidak menyontek lagi
4. Setujukan jika ada teman kamu menyontek jelaskan alasanya
MEMBANGKITKAN SEMANGAT BELAJAR

a. Mengenali Kesulitan Belajar

Hambatan dalam belajar ada yang berasal dari luar diri kita. Namun yang sering tidak
disadari justru hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri.

Kesulitan Belajar Dari Dalam Diri.

Masalah belajar yang berasal dari diri sendiri adalah :

1. Potensi pisik – fisiologis : Kesehatan terganggu, Kesegaran dan stamina menurun


2. Potensi kecerdasar atau intelektual : Rendahnya kecerdasan, Kecerdasan tinggi tetapi
memotivasi, belajar rendah
3. Potensi bakat : Rendahnya bakat pada salah satu/beberapa bidang (bahasa, menghitung,
mekanik, ketelitian, kecepatan, relasi ruang, dan lain-lain).
4. Potensi minat atau hobi atau kesukaan : Lemahnya minat terhadap salah satu/beberapa
materi pelajaran.
5. Potensi kreativitas : Kurang kreatif dalam bertanya, menulis, menghapal, dan lain-lain.
6. Potensi emosional : Emosi negatif tak terkendali (jengkel, kecewa, benci, prasangka buruk
dan marah).
7. Adversity Quotient (daya juang) : Langsung menyerah tidak berdaya ketika menghadapi
kesulitan dan penderitaan
8. Potensi karakter/kepribadian (personality)
- Konsep diri negatif (merasa rendah/tak mampu)
- Kebiasaan buruk (menunda-nunda, meremehkan)
- Memotivasi berprestasi terlalu lemah tak berenergi
- Lari dari masalah (pasif, mencari kambing hitam)
9. Potensi spiritual atau keimanan dan ibadah : Kurang menyadari betapa kekuatan iman itu
dahsyat
10. Penguasaan keterampilan teknis belajar : Tidak variatif dan kurang efektif, Tidak
menggerakkan semua inderawi (gerak anggota tubuh, penglihatan, pendengaran)
11. Metode belajar : Tidak variatif dan kurang efektif
12. Manajemen belajar : Kurang skala prioritas antara belajar, PR, ekstrakurikuler, bermain
atau rekreasi, Kurang komitmen jadwal belajar atau manajemen waktu.
b. Kiat Membangkitkan Semangat Belajar

- Cara Menumbuhkan Semangat Belajar

1. Mencintai Mata Pelajaran


 Rasa kurang senang pada suatu mata pelajaran atau guru tertentu, juga
menumbuhkan rasa malas, sehingga perolehan belajar kurang optimal.
 Kebiasaan mendua (membaca buku lain, mengerjakan PR di kelas ) saat guru
mengajar, selain kurang sopan juga mengganggu kosentrasi belajar. Untuk itu anda
seyogyanya berupaya menumbuhkan rasa senang terhadap semua mata pelajaran di
sekolah, juga terhadap guru pengajar, dengan lebih mencermati karakteristik mata
pelajaran, manfaat, serta sisi positif yang ada. Berusahalah sekuat-kuatnya untuk
tertarik pada apa yang kamu pelajari. Jika pelajaran itu membuat anda bosan, cari
teman yang menyukainya, dan tanyakan alasannya.
2. Menemukan makna
Anda harus yakin bahwa apa yang anda pelajari, merupakan seseuatu yang bermakna,
bagi masa sekarang dan yang akan datang. Memptraktekkan ilmu dalam kehidupan
sehari- hari juga dapat meningkatkan minat sehingga konsentrasi lebih mudah terbangun.
Apalagi jika manfaat belajar dirasakan oleh diri sendiri maupun lingkungan. Misalnya :
keberhasilan menerapkan teori stek, okulasi, mencangkok akan meningkatkan kecintaan
anda pada pelajaran biologi, selanjutnya membangun konsentrasi atar dasar kecintaan
pada pelajaran akan membantu meningkatkan konsentrasi belajar.

3. Menjaga Kesehatan Psikis dan Fisik


Badan dan jiwa yang sehat, menumbuhkan rasa tenang, merupakan bekal meningkatkan
konsentrasi belajar. Makanan yang beguzi, cukup tidur dan isrtirahat juga sangat
membantu meningkatkan konsentrasi. Suasana hati yang tenang juga sangat penting, oleh
karena itu jika anda bermasalah segeralah berupaya mencari jalan keluar terbaik, jika
perlu minta bantuan pada pihak lain, misalnya guru BK atau wali kelas.

4. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman


 Berusahalah menciptakan suasana nyaman. Jika anda memilki kamar pribadi,
Upayakan bebas dari gangguan game, telepon.
 Cari tempat yang jauh dari pusat kegiatan, jika perlu tempelkan tulisan di pintu :
 “ Do not disturb, Lagi belajar, Jangan ganggu, Pak dokter baru sibuk, dll.
5. Canangkan target kecil dan beri selamat diri kamu ketika target itu tercapai
6. Pilih waktu terbaik
 Sebagian kita bertipe ”burung pipit” : orang pagi, sebagian lainnya bertipe ”burung
hantu” : orang malam. “Burung pipit” lebih suka belajar pada dini hari, sedangkan
“burung hantu” lebih suka belajar di malam hari .
 Pilih waktu terbaik, yang memberimu rasa tenang dan nyaman, Pagi jam 4.30, sore
jam 16.00 atau malam jam 19.00 WIB. Jangan menumpuk beban belajar dengan
sistem SKS ( Sistem Kebut Semalam) atau wayangan. Belajar semalam suntuk akan
mengakibatkan rasa lelah di pagi hari, juga pemicu stress atau menurunnya kondisi
tubuh di waktu-waktu berikutnya.
7. Tetaplah Aktif, Bikin catatan, garis bawahi, warnai, gambar diagram, uji diri dengan
pertanyaan.
8. Gunakan cantolan Memori
Memori bekerja paling baik dengan menggunakan asosiasi, kembangkan ”Cantolan
Memori” anda. Asosiasikan pengetahuan yang baru saja anda peroleh dengan sesuatu
yang sudah anda ketahui..

a. Asosiasi dengan Kisah : Menggambarkan rangkaian peristiwa untuk diingat, sebagai


contoh : Planet-planet dalam posisinya terhadap bumi :
Matahari bersinar begitu kuatnya, seluruh isi Merkurius meluap-luap.Sinar itu terus
menembus ketika seorang gadis cantik Venus, sedang berdiri di atas Bumi, sinar itu
melewati bumi menuju kebun tetangga berwarna merah; tetangga yang siap perang ;
Mars‟ muncul melontarkan makian. Kemudian muncul sosok raksasa yang selalu
tersenyum, Yupiter namanya, planet terbesar yang didadanya bersinar kata (SUN)
saturnus, Uranus dan Neptunus) dan ditemani seekor anjing yang namanya Pluto.

b. Asosiasi dengan Akronim / singkatan :


 Sebagai contoh STBPS ( Sekolah Tidak Boleh Pacaran Saja) untuk mengingat
Klasifikasi Tumbuhan menurut Carelus Linaeus ”
Schisophyta : Bakteri

Talophyta : Talus , Jamur

Bryophyta : Lumut

Pteridophyta : Paku

Spermatophyta : Biji

 Mengendarai Vespa Banyak Manfaatnya Jalan Sudah Usang Namun Perlu :


Untuk mengingat planet-planet dalam posisinya terhadap Bumi : Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto

9. Menghindarkan pikiran kecil yang mengganggu


Jika anda siap belajar, maka anda harus bersih dari pikiran yang mengganggu, oleh sebab
itu beri selingan yang sesuai hobi, misalnya sejenak mendengarkan musik, setelah belajar
beberapa bab, selingi dengan relaksasi atau senam kecil.

10. Alat tulis, buku yang mendukung tersedia dan tersimpan rapi
Banyak orang membuang waktu yang berharga untuk mencari-cari alat tulis. Kamu bisa
lebih efisien dengan meletakksa barang-barang tersebut di mjejamu, dalam kotak khusus.

11. Relaksasi untuk menghindarkan kejenuhan


Jika anda mulai jenuh, upayakan gerakan releksasi secukupnya, agar yang sudah
dipelajari terekam dengan baik.

12. Ruang belajar terang dan cukup oksigen


Perhatikan pencahayaan. Pastikan bahwa pencahayaan tidak merusak matamu. Lampu
yang kurang terang menyebabkan cepat mengantuk.

13. Perlu berlatih konsentrasi


Berlatih dan berlatihlah memusatkan perhatian ketika belajar, hingga memperoleh hasi
optimal, Pelatihan yang berkali - kali akan membiasakan diri dalam konsentrasi belajar.

14. Perlu belajar dari kata mutiara orang sukses


Orang orang dari segala usia sebenarnya dapat belajar apa saja jika mereka melakukannya
dengan gaya unik mereka, dengan kekuatan pribadi mereka sendiri

- Cara Mengatur Waktu :

1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan
dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut
tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak
yang harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup
lama.
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi
terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-
nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.

- Cara Membaca efektif

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membaca dengan efektif:


1. Setelah kita melihat sepintas tentang isi buku, peta pikiran (mind
charting) buku tersebut. Tidak usah terlalu detil, tetapi cukup menggambarkan isi dari
buku tersebut, dan tuliskan dalam satu halaman kertas.
2. Siapkan stabilo atau alat tulis untuk menandai informasi atau apa saja yang ingin kita
ingat.
3. Pahami kerangka buku. Semakin cepat kita mengetahui topik, tujuan, pokok masalah
materi yang kita baca, semakin baik pemahaman dan ingatan kita akan hal itu.
4. Hindari baca kata per kata dan kalimat per kalimat. Coba tangkap sekelompok kata dari
tiap paragraph, biasanya pokok kalimat itu terdapat pada awal atau akhir paragraph atau
gabungan keduannya.
5. Buatlah ringkasan sambil membaca. Jika tak ada ringkasan bab, buatlah sendiri setiap
selesai membaca satu bab.
6. Bandingkan dengan tulisan lain bertopik sama yang pernah anda baca.
Cobalah mengembangkan pertanyaan-pertanyaan dan hubungkan satu sama lain seperti
anda mencari sesuatu dengan senter
7. Untuk mempermudah kita menggunakan buku tersebut sebagai referensi, kita bias
mencatat isi buku tersebut dalam sebuah buku catatan atau kertas khusus yang dapat
kita simpan dan kita lihat kembali setiap saat.

- Cara untuk Disiplin Belajar

1. Mengerti maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk
diketahui oleh teman.
2. Sekolah bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
3. Belajar harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima
kenyataan di sekolah.
4. Harus mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan
hati
5. Memiliki sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Bagaimana cara kamu mengantisipasi kesulitan belajar


2. Kesulitan apa yang kamu hadapi pada saat belajar
3. Bagaimana cara membaca yang efektif
4. Apa dampaknya jika kamu tidak masuk sekolah
BERPIKIR DAN BERSIKAP POSITIF

a. Pentingnya Berpikir Positif

Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja,
berpikir positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-
baik saja. Dalam menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan
tantangan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah untuk
menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang punya
masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan yang lain adalah bagaimana orang
tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi. Secara sadar ataupun tidak, kita
sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau situasi yang kita alami.
Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita sampai
berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?

b. Manfaat Berpikir Positif dan Senyum


Sudah tidak diragukan lagi bahwa hanya dengan berpikir positif badan kita menjadi
sehat, tidak sakit-sakitan, atau bahkan sukses dalam bisnis. Memang dengan berpikir positif
urat-urat saraf kita menjadi tidak tegang, sehingga pikiran menjadi jernih, mudah memutuskan
hal-hal yang penting. Selain berpikir positif, senyum juga sangat besar pengaruhnya terhadap
diri kita. Saya sering menganjurkan teman-teman meluangkan waktunya untuk tersenyum

Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa
tersenyum. Jika tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik
ujung bibir seperti orang yang sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti
mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama
dalam mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan
berpikir positif. Tetapi mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih,
saraf tidak tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan
berpikir positif dan senyum serta syukur.

Membangun Sikap Berpikir Positif


Ada 9 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :

1. Anda bisa memilih bersikap optimis


2. Anda bisa memilih menerima segalanya apa adanya
3. Anda bisa memilih bersikap antusias
4. Anda bisa memilih lebih peka
5. Anda bisa memilih humor
6. Anda bisa memilih sportif
7. Anda bisa memilih rendah hati
8. Anda bisa memilih bersyukur
9. Anda bisa memilih beriman

c. Tips Selalu Berpikir Positif

Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicaran kita di masa
sekarang dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi
masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-
hari. Perhatikan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa
menjadi musuh yang paling berbahaya. Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan ;
positif ataukah negatif.

Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita
akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk
berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif
yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan
berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-
tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya
ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut.

Beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-
hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara
terus-menerus :

a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi
pada selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu.
Baca dan perhatikanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi,
misalnya di meja belajar Anda, atau di cermin kamar tidur atau mandi. Jadikanlah setiap
kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif
dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut
dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut
dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 100”.
Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai
“100”, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat
tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.
d. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata
“tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda
menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada
orang lain dengan tulus. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda
kenal.

Siapa yang ingin sukses ?

Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran


negatif !

Buang jauh-jauh hal-hal negatif ;

juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !

Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :

“Pasti gagal;

Kami belum pernah melakukannya;

Kami tak sanggup melakukannya;

Saya belum siap melakukannya;

Itu bukan tanggung jawab kami;

dan sebagainya”.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Kenapa kita harus berpikiran positif


2. Pikiran negative apa yang akan kamu hilangkan dan bagaimana caranya
3. Sebutkan 9 cara Membangun Sikap Berpikir Positif dan dari kesembilan cara
tersebut mana yang paling kamu lakukan
4. Tulislah dengan hurup kapital semuanya kutipan pada kertas selembar yang paling
anda sukai lalu foto dan kirimkan berserta tugas (pertanyaan) ini semuanya
MENGENAL DAN MEMAHAMI
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

Dengan mengenal dan memahami pendidikan sistem ganda keberhasilan pkl di du-di akan
tercapai

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau mungkin lebih akrab dikenal dengan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk
melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat
diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri.

Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan
tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan
tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia
industri

Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke
dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja. Selain itu
perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang profesional dan mana tenaga kerja
yang tidak profesional. Pendidikan Sistem Ganda memang harus dilaksanakan karena dapat
menguntungkan semua pihak yang melaksanakannya.

A. Latar Belakang Dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda

Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kebijaksanaan link


and match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia

Direktorat Pendidikan Menengah kejuruan mendapat tugas langsung dari Mentri Pendidikan
dan Kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan pendekatan pendidikan dengan
Sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan.

Pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai kajian tak terpisahkan dari kebijakan
link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan kurikulum sekolah menengah kejuruan
yang dimulai pada tahun pelajaran 1994/1995.
Pada kurikulum SMK Islam PB Soedirman 1 ( 3 tahun ) maupun Kurikulum SMK 4 tahun
tercantum bidang Pengalaman Kerja Lapangan pada program Kejuruan.

Penyelenggaraan Kurikulum SMK Islam PB Soedirman 1 ( 3 tahun ) sepenuhnya


dilaksanakan oleh sekolah, lalu diberikan kesempatan untuk melaksanakan Pengalaman
Kerja Lapangan di Industri / Perusahaan dalam waktu antara 3 samapai dengan 6 bulan.

Pada penyelenggaraan Kurikulum SMK yang di mulai pada tahun pelajaran 1994/1995
dengan pola utama Sistem ganda, pendidikan dimungkinkan dapat di laksanakan di sekolah
dan di Industri / Perusahaan semenjak tingkat I ( satu ) sampai dengan tingkat III ( Tiga ).

Upaya-upaya ini di lakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu sumber daya
manusia yang memiliki keahlian profesional.

B. Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 2 /
1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang
Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan Kepmendikbud Nomor 080 / U / 1993
tenang Kurikulum SMK, sebagi berikut:

1. “Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 ( dua ) jalur yaitu jalur pendidikan


sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah”. [ UUSPN, Bab IV, pasal 10, ayat ( 1 ) ]
2. ” Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama
dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka
menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”. [ PP 29, Bab XI, pasal 29,
ayat ( 1 ) ]
3. ” Pengadaan dan pendayagunaan sumberdaya pendidikan di lakukan oleh Pemerintah,
masyarakat, dan / atau keluarga peserta didik. [ UUSPN, Bab VIII, pasal 33 ]
4. ” Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional “. [ UUSPN, Bab XIII, pasal
47, ayat ( 1 ) ]
5. ” Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang dan atau
latihan kerja “. [ PP 39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ].
6. ” Pemerintah dan Masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan
peranserta masyarakat dalam Sistem pendidikan Nasional “. [ PP 39, Bab VI, pasal 8,
ayat ( 2 ) ]
7. ” Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang di perlukan dalam
rangka pengembangan pendidikan menengah “. [ PP 29, Bab XIII, pasal 32, ayat ( 2 ) ]
8. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pengajaran sebagai
berikut:
o Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara profesional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
o Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah,
dan sebagian lainnya di dunia usaha atau industri.
o Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat, dunia usaha dan industri.[ Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993, Bab
IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK ]

C. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda

1. Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem ganda bertujuan untuk :


o Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional ( dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja ).
o memperkokoh ” link and macth ” antara sekolah dengan dunia kerja.
o Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
o Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
2. Pendidikan di SMK bertujuan :
o Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
dan / atau meluaskan pendidikan dasar.
o Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitarnya.
o Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
o Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap
profesional
3. Tujuan Institusional SMK Islam PB Soedirman 1
Tujuan dari lembaga pendidikanSMK Islam PB Soedirman 1 adalah menyiapkan teknisi
Industri, yaitu tenaga kejuruan teknik tingkat menengah yang:
o Berjiwa perintis
o Memeiliki kemampuan kerjasama dan senang pada pekerjaannya.
o Dapat mengolah dan melaksanakan hasil pemikiran ahli tingkat di atasnya.
o Mampu memimpin dan membimbing para pelaksana teknik di bawahnya.
E. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda

” Sistem Ganda “, adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional,


yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan keahlian yang di peroleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja,
terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

Dengan bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Sistem Ganda yang ingin di capai, yang
dipadukan dengan tujuan intitusi SMK Islam PB Soedirman 1, ini berarti bahwa seluruh siswa
SMK Islam PB Soedirman 1 yang melaksanakan Pendidikan dengan Sistem ganda harus
berusaha mencapai tingkat keahlian profesional tingkat menengah.

Keahlian profesional sendiri hanya dapat dibentuk dengan tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat ( art ). Ilmu Pengetahuan dan teknik dapat di pelajari dan
dikuasai, tetapi kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan
langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.

Dari ketiga unsur di sekolah telah dipelajari ilmu Pengetahuan Umum ( normatif ), ilmu
Pengetahuan Dasar Penunjang ( adaptif ) dan ilmu Pengetahuan Teknik Dasar, secara
komulatif mencapai 85 % target kurikulum.

Sedangkan teknik tidak pula dipelajari di sekolah berupa praktek yang bersifat simulasi dari
kiat keahlian profesional.

Dengan demikian tugas utama siswa di Industri / Perusahaan adalah ” MENGUASAI KIAT
KEAHLIAN PROFESIONAL ” dengan jalan melakukan ” KEGIATAN BEKERJA “
langsung terprogram sesuai dengan kegiatan yang ada di Industri / Perusahaan.

Adapun Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di SMK Islam PB Soedirman 1 diperuntukan


bagi siswa tingkat III ( Tiga ) selama 3 bulan. Untuk model penyelenggaraan PSG ada tiga
model yang berhasil di sepakati antara sekolah dengan industri / perusahaan, yaitu:

1. Model Day Release 5 – 1, dimana siswa belajar di industri / perusahaan selama lima hari
penuh jam kerja indutri / perusahaan untuk mendapatkan penguasaan keahlian di dunia
kerja. Sedangkan di sekolah satu hari untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak
terpogram di indutri / perusahaan sesuai dengan tuntutan kurikulum serta mengikuti
evaluasi kegiatan baik yang didapat di perusahaan / industri maupun di sekolah sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
2. Model Day Release 4 – 2, dimana siswa belajar di industri / perusahaan selama 4 hari
kerja dan di sekolah selama 2 hari.
3. Model Blok Release, Karena berbagai pertimbangan, kalau terpaksa dapat di laksanakan
model blok release dengan 6 – 0 ini berarti siswa selama satu minggu ( 6 hari kerja )
berada di industri / perusahaan dan itu berlangsung selama 8 bulan. Maka kemungkinan
yang terjadi adalah adanya meteri bahkan pelajaran yang tidak terpogram di industri /
perusahaan, sehingga pencapaian target kurikulum rendah serta pelaksanaan evaluasi
secara tatap muka oleh sekolah sulit dilaksanakan.

Untuk Mengatasi kekurangan dalam pencapaian target kurikulum yang disebabkan kelemahan
dalam PSG maka di lakukan pembuatan modul untuk seluruh pelajaran yang ada ditingkat III,
serta pemamfaatan tatap muka yang diadakan di sekolah semaksimal mungkin.

Pembelajaran Kejuruan Melalui Praktik Kerja Lapangan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki
dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan
pendidikan menengah kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu
bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan
kerja.

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter peserta
didik sebagai hasil sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter yang
diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap satuan pendidikan
melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di dunia
kerja/DUDI. Pembelajaran yang secara khusus diprogramkan untuk diselenggarakan di dunia
kerja disebut dengan Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk penerapan,
pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang
berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan
langsung saat praktik kerja di lapangan. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan
Institusi Pasangan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi
dunia kerja (DUDI) untuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan di SMK.
Pelaksanaan PKL sesuai dengan prinsip pendidikan menurut Prosser dan Quigley dalam bukunya
Vocational Education in a Democracy antara lain sebagai berikut.
a. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan di mana peserta didik dilatih merupakan
replika lingkungan di mana nanti ia akan bekerja.
b. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan di mana tugas-tugas latihan
dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
c. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan
bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
d. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali
minatnya, pengetahuannya, dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
e. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat
diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang
mendapat untung darinya.
f. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja
dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan
dalam pekerjaan nantinya.
g. Pada setiap jabatan, ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia
tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.
h. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan tercapai jika pelatihan
diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai).
i. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu
adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut.
j. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lain.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang kamu ketahui tentang PSG


2. Setelah lulus SMK apakah anda akan menlanjutkan kuliah atau bekerja
3. Kalu jawaban kuliuah di kampus mana dan jurusan apa yang akan kamu pilih
sebutkan alasannya
4. Jika jawabanya bekerja kamu anda akan bekerja di mana dan sebutkan alasannya
5. Berapa gaji yang kamu inginkan
MEMBINA PERSAHABATAN SEJATI
A. Apakah Persahabatan Itu ?

Persahabatan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih yang di dasari atas asas
sukarela untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat.

Bagaimana sebuah hubungan di katakan sebagai “Persahabatan” ? Sebuah hubungan


dikatakan persahabatan jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Saling menyayangi dan berbagi dalam banyak hal


- Saling setia, jujur dan kerjasama yang baik
- Saling berkomunikasi secara intensif
- Saling menjaga rahasia saling percaya dan mengedepankan kejujuran
- Saling membantu terutama saat salah satu mendapatkan kesulitan
- Saling menjaga persamaan hak dan kewajiban
- Saling menghargai adanya perbedaan, baik perbedaan hobi, visi dan status sosial

b. Membina persahabatan agar awet dan lebih bermanfaat.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina persahabatan agar awet
dan lebih bermanfaat, diantaranya :

1. Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan
pernah kita melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari
golongan mana, suku mana, agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar
belakangnya kita harus menghormati dan menghargainya
2. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh
kesah. Tak jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan sama kita. Untuk itu
supaya persahabatan tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan
kepercayaan sahabat itu yang sudah di berikan kepada kita.
3. Jangan Bermuka Dua, Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu
juga dengan sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. Jadi
kalau suatu saat nanti sahabat kita melakukan kesalahan baik yang di sengaja maupun
tidak, jangan pernah kita membicarakan dia di belakangnya. Apapun dia masalah itu harus
di selesaikan dengan baik-baik.
4. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu, Jangan pernah sekalipun Anda bersikap
menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat.
Pelahan-lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
5. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas, Cobalah mengerti bagaimana karakter
temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan
keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa
memutuskannya.
6. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekat Anda itu., Kalau yang ini
nyambung tuh sama yang sebelumnya, yaitu Saling Menjaga rahasia. Jangan pernah sekali-
kali Anda mengobral rahasia teman Anda pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja
antara kalian ada sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh Anda dan teman
Anda.
7. Berilah dukungan dan pujilah teman Anda, kesampingkan kesalahannya dan
kelemahannya. Memberi dukungan kepada sahabat dalam keadaan apapun itulah yang
terbaik. Apalagi saat teman/sahabat kita mengalami suatu masalah yang membuat ia
terpuruk, maka kta sebagai sahabatnya harus bisa menghiburnya dan membuat ia ceria
kembali. Dukungan dari orang-orang yang berarti bisa menjadi sebuah kekuatan untuknya.
8. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milik Anda
juga. Ikut berbahagiaan atas keberhasilan teman Anda. Iri itu hanya membawa Anda pada
keburukan. Buang jauh-jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat
kita mendapatkan suatu kebahagiaan atau keberhasilan.
9. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya.
Jagalah „jarak‟ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah
terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin
renggang.
10. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap
toleransi, fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami. Kegitan
keluar/liburan dan hang out bareng bisa mendekatkan satu sama lain. Sering-seringlah
jalan bareng teman.
11. Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat Anda melakukan sebuah
kesalahan padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahan Anda. Begitu pula
sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
12. Harus Peduli. Sebagai yang sahabat yang baik, kita harus peduli kepada sahabat kita. Jadi
jangan sewaktu kita membutuhkan pertolongan dia ada untuk kita, sementara disaat dia
butuh pertolongan kita justru tak mau peduli dan tak mau tau.

c. Sikap Terbaik dalam Membangun Tali Persahabatan

Ada tujuh sikap terbaik dalam membangun tali persahabatan :

1. Jadilah diri yang rendah hati. Seorang yang memiliki sikap rendah hati akan lebih mampu
dalam membangun tali persahabatan. Lawan utama dari sikap ini adalah kesombongan.
Manakala kita lebih banyak sombongnya daripada rendah hatinya maka akan makin
sedikit orang yang tetap mau berteman dengan kita.
Sikap rendah hati tidak muncul tiba tiba, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang
mengapa orang yang sombong tiba tiba bisa berubah menjadi rendah hati.Salah satu
faktor yang memberi pengaruh besar itu berasal dari dalam sendiri, yaitu keinginan untuk
menjadi manusia yang lebih baik dan lebih berguna dar sebelumnya.
2. Jadilah pendengar yang baik. Tampaknya begitu mudah ketika kita diminta untuk
menjadi pendengar, namun hanya ada sedikit orang yang mampu menjalankan hal ini.
Seorang yang biasa dan telah terlatih untuk mendengarkan orang lain maka ia akan lebih
mudah diterima orang lain dimanapun berada. Dengarkan baik baik ketika sahabat kita
sedang bercerita, fokuskan perhatian terhadap apa yang sedang diceritakan, jangan
sampai sahabat kita merasa dibiarkan karena kita asyik main game atau begitu asyik
menonton televisi.
3. Berikan pujian yang tulus kepada sahabat. Mungkin ada sebagian pembaca yang belum
pernah memberikan pujian kepada temannya sendiri meski jalinan persahabatan yang ada
telah terjalin selama puluhan tahun ? Kita tak boleh terlambat untuk memberikan pujian,
kita hendaknya percaya bahwa pujian akan memberi semangat dan energi baru untuk
sahabat sahabat yang ada dalam hidup ini.Kita mesti yakin bahwa seburuk apapun ke
lakuan dari sahabat kita maka mereka pasti punya sisi keunggulan yang pantas diganjar
dengan pujian. Sanjuangan yang bernilai positif itu ibarat angin dalam roda mobil, atau
udara yang membuat balon terbang ke tempat yang lebih tinggi. Asal pujiannya tak
terlalu sering dan tidak over maka jalinan persahabatan akan makin langgeng dimasa
masa berikutnya.
4. Mengalah demi kebaikan sahabat. Sungguh teramat beruntung ketika kita memiliki
sahabat sahabat yang lebih banyak mengalah dan lebih mengutamakan kepentingan kita.
Mereka inilah yang jiwanya bersih, hatinya tulus dan mampu menghargai arti
persahabatan lebih tinggi dari umumnya orang. Mereka menjadikan kita sahabat bukan
karena harta atau apa, namun mereka membangun persahabatan dengan tujuan untuk
memberi kebaikan kepada sesama. Dari sekian banyak jumlah teman yang kita miliki
maka hanya ada sedikit sahabat yang mempunyai sikap lebih banyak mengalah.Tentunya
kita bisa belajar lebih banyak dan meneladani sikap yang begitu mulia ini, karena sikap
mengalah pada jangka panjangnya akan membuat kita makin kuat.
5. Berani menegur kita dengan sikap yang tegas tetapi santun. Sahabat yang baik bukanlah
orang yang selalu setuju dengan semua tindakan yang kita ambil. Menegur sahabat tak
selamanya mudah, perlu cara dan waktu yang tepat pula. Kita mungkin pernah
mengalami hal yang tak enak saat menegur sahabat yang melakukan kesalahan, karena
mereka malah jadi membenci dan menjauh dari kita. Kita dianggap telah mencampuri
urusannya dan sok peduli dengan masalahnya. Selama niat kita tulus dan kita yakin
bahwa teguran itu demi kebaikan sahabat kita maka jangan pernah ragu untuk
mengingatkan sahabat yang kita cintai.
6. Setia dan tanggung jawab. Inilah sikap yang sangat dibutuhkan sahabat sahabat kita,
mereka sangat membenci yang namanya pengkhianatan baik itu dilakukan secara terang
terangan ataupun melalui cara cara keji yang tak mereka ketahui sepanjang hidupnya.
Jangan pernah mengorbankan sahabat sendiri hanya karena kita ingin kepentingan pribadi
segera terwujud. Sahabat yang telah bertahun tahun dengan kita dan telah bersama dalam
kita dalam suka atau duka itu jauh lebih penting dari segalanya. Kebeningan dan
kesetiaan yang telah sahabat berikan kepada kita tak akan pernah bisa dibeli, tak ada
orang yang sanggup membeli kedamaian pikiran saat kita bersahabat dengan orang
lain. Sebagian dari kita ada yang mengorbankan sahabat hanya demi tujuan uang dan
kekayaan, padahal para ahli telah menemukan satu bukti andai seluruh harta dan uang di
dunia ini diubah menjadi emas maka hanya akan menjadi beberapa kubik saja, namun
seluruh emas yang telah disatukan ini tak akan mampu menggantikan kelembutan dan
kesetiaan para sahabat kita yang mengagumkan.
7. Rutinkan untuk mendoakan sahabat kita. Apapun agama yang kita anut maka jangan
pernah lupa untuk mendoakan mereka, kebiasaan ini akan membuat kita makin dekat
dengan Tuhan dan kita akan memahami bahwa mereka ada dalam hidup kita tentu bukan
tanpa sebab. Harus kita akui bahwa kita berhutang besar atas kebaikan para sahabat, kita
tak mungkin melupakan mereka, sejelek apapun perilaku sahabat maka jangan pernah
bosan untuk memberi harapan lewat doa doa suci saat kita menyatukan hati kepada
Tuhan. Doa kebaikan akan kembali kepada diri kita dan mendoakan kejahatan atau
kecelakaan untuk sahabat maka itu pun akan kembali pada diri kita. Wahai
sahabat...boleh saja kau melupakanku, tetapi jangan pernah bosan untuk mengingatku
dalam tiap sembah sujudmu. Karena itulah yang aku inginkan, aku ingin kelak engkau
tahu bahwa tali persahabatan diantara kita bukan karena apa, tetapi karena kita ingin
mendapat kebaikan dalam hidup baik kini, esok ataupun selamanya.

Hal-hal yang merusak Persahabatan

 Sudah tidak ada kejujuran, rasa saling percaya dan rasa saling menjaga rahasia
 Adanya persaingan yang tidak sehat dan kecemburuan
 Mulai mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi
 Tidak adanya keadilan, keseimbangan , kebersamaan dan rasa saling memiliki lagi.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa perbedaan persahabatan dan pertemanan


2. Sikap apa saja yang harus anda lakukan untuk tetap menjaga persahabatan
3. Bagaimana caranya agar hubungan tetap langgeng
4. Perbuatan apa saja yang kan merusak persahabatan
5. Sebutkan nama yang kamu senangi dan apa alasananya
MANAJEMEN WAKTU

a. Pengertian Manajemen Waktu

Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan


pengawasan produktivitas waktu. Mengelola waktu belajar bukan berarti kehilangan waktu
luang untuk bersenang-senang. Bukan pula berarti bahwa waktu dalam 24 jam per hari harus
dihabiskan untuk belajar. Justru sebaliknya, prinsip utama dari pengelolaan waktu secara
efektif adalah pembagian waktu yang efektif untuk kegiatan-kegiatan yang meliputi : waktu
untuk belajar, waktu untuk bekerja dan kegiatan sosial maupun waktu bagi diri sendiri untuk
bersantai. Betapa seringnya kita mendengar pepatah yang mengatakan Waktu Adalah Uang.
Tapi sebenarnya berapa banyak diantara kita yang benar-benar dapat memanfaatkan waktu
yang kita miliki dengan sebaik-baiknya? Tak perlu dipertanyakan lagi, pengaturan waktu
yang efektif merupakan hal mendasar untuk lingkup berbagai wilayah kehidupan. Pada
kenyataannya, seringkali terdapat perbedaan antara capaian kehidupan sejati dan orang-orang
yang meskipun sibuk tetapi tidak pernah sampai pada titik di manapun. Kiat utama untuk
mengelola waktu belajar adalah kombinasi dari fleksibilitas dan disiplin. Sering kali jadwal
belajar telah disusun, namun kemudian ada kegiatan mendadak yang harus Anda ikuti
(misalnya: ada keluarga yang membutuhkan pertolongan Anda). Anda diharapkan tetap
berdisiplin namun sekaligus fleksibel untuk mengganti waktu yang hilang tersebut dengan
mencari waktu lain.

b. Prinsip-Prinsip Manajemen Waktu


1. Tujuan adalah kunci utama, gambarkan hasil akhir dengan jelas

Mengatur waktu tanpa memilik rencana dan tujuan justru adalah penghamburan waktu.
Begin with the end of things, mulai segalanya dari akhir. Maksudnya? Pikirkan apa hasil akhir
yang akan Anda raih dan alami. Banyak orang memanfaatkan waktunya dengan baik setelah
melihat hasil akhir dirinya dengan sangat jelas : kematian! Bagaimana dengan Anda? Apa
yang ingin Anda semua berikan sebelum malaikat maut datang menjemput?
2. Be Flexible, Please.. Believe Me!

Jadilah fleksibel. Hidup ini bukanlah seperti matematika, di mana 1 + 1 = 2. Namun


terkadang mengharuskan kita menyiapkan plan A, plan B, bahkan sampai Z ! Tak usah
terpaku pada to-do list yang Anda buat hari ini. Bersikaplah fleksibel dan buat diri Anda
dihormati dengan memberikan waktu untuk menghormati orang lain.
3. Selamatkan Waktu dengan Prioritas

Apabila Anda memiliki to-do list 10 kegiatan yang ingin dilaksanakan, jangan memaksakan
semua sehingga kehidupan Anda menjadi kaku. Ambil 3 kegiatan terpenting, di mana
selanjutnya adalah optional. Atau 20% kegiatan terpenting dari target Anda hari ini, maka
dijamin Anda sudah menyelesaikan 80% dari semuanya, setidaknya untuk mendekati cita-cita
Anda. Apa jadinya bila tugas A ditinggalkan, sementara Anda fokus ke tugas C ? Di dunia
pengembangan diri, dikenal dengan prinsip pareto, hidup menjadi lebih efektif, efisien, dan
seimbang.
4. Use Single Handling ; Fokus dalam Satu Waktu

Ketika memutuskan untuk mengerjakan suatu hal penting, maka hindari semua gangguan.
Fokus! Matikan handphone, telepon, atau apapun itu yang mengganggu konsentrasi Anda.
Dan jangan mengerjakan pekerjaan lain sebelum tuntas (kecuali kalau memang jangka
panjang).
5. Refreshing ; Penghematan Jangka Panjang

Jangan memaksa diri Anda untuk terus-menerus mengerjakan tugas. Jangan menganut
prinsip bahwa manusia seperti balon tiup yang suatu saat bisa „pecah‟ saat stress. Namun
semua yang tidak seimbang pasti tidak baik. Kalau Anda berpendapat refreshing itu
membuang waktu, maka ketika Anda stress berat dan merasa jenuh, maka waktu yang Anda
buang menjadi lebih banyak lagi.
6. Prinsip Multitasking

Gambaran mudahnya adalah isilah waktu Anda ketika menunggu, menyetir, dalam
perjalanan, atau bahkan ketika memenuhi ‘call of nature’, dengan membaca buku, mendengar
kaset ceramah, khotbah, motivasi, atau tips pengembangan diri. Maka waktu Anda akan lebih
berarti dibandingkan hanya menunggu tanpa melakukan apapun.
7. Maintenance Balance – Seimbangkan Semuanya!

Ini adalah salah satu prinsip terpenting. Kenapa? Seperti yang sebutkan di atas, bahwa
semua yang berjalan tidak seimbang tidak baik. Apa jadinya bila di dunia ini hanya ada siang?
Kalau Anda hanya mementingkan karir dengan mengabaikan keluarga, itu tidak ada artinya.
8. Dare to be Assertive; Berani untuk bilang „tidak‟

Ini adalah selera Anda untuk mengatur kapan harus bilang ya, dan kapan harus bilang
tidak. Intinya adalah dengan mengatakan tidak pada hal yang tidak urgent dan tidak penting,
Anda bisa mengalokasikan waktu untuk kegiatan lain agar lebih seimbang dan tidak
membuang waktu Anda.
9. Do it Now !! Don’t Procrastinate Your Activity !

Inilah prinsip terakhir yang juga paling penting. Aspek action dari segala planning yang
akan mewujudkan cita-cita Anda. Lakukan semua yang telah Anda rencanakan, selesaikan
tugas yang terdata di to-do list Anda. Manfaatkan waktu luang, dan hindari menunda-nunda
pekerjaan, sebelum pekerjaan Anda menumpuk dan membuat Anda bingung sendiri.

c. Langkah-langkah manajemen waktu

Membuat komitmen untuk mengontrol waktumu merupakan langkah pertama bagi


manajemen waktu yang sukses. Manajemen waktu secara tertulis tidak hanya membuat
rencana lebih efektif, namun juga akan memperdalam komitmen terhadap tujuan. Sistem
perencanaan waktu yang mengikat elemen-elemen berikut ini secara bersama :
1. Gunakan Pensil

Jika kita ingin menjadwal hidup kita, lupakan bolpoint atau sesuatu yang bertinta. Kita
akan membuat perubahan-perubahan dalam perencanaan karena itu sebuah pensil dapat lebih
menolong membuat perubahan tersebut tanpa bersusah paya mencari tip-ex. penggunaan
pensil akan menolong untuk tetap fleksibel saat kita merencanakan waktu.
2. Gunakan Kalender

Sebuah kalender memberimu pandangan ke depan yang luas dari seluruh komitmenmu
belajar, dakwah, keluarga, pribadi, komunitas dan sosial. Masukan janji baru, kejadian,
pertemuan, deadline suatu pekerjaan, juga tanggal ketika kamu merencanakan untuk memulai
sesuatu dengan baik. Untuk menghindari terlalu banyak penjadwalan, pastikan kalendermu
siap diakses setiap waktu, ketika di sekolah, rumah, dalam perjalanan.
3. Rencanakan Akativitas Mingguan Anda

Luangkan waktu seminggu sekali untuk menjadwalkan janji, komitmen belajar, tugas,
waktu pribadi, waktu keluarga, dan lain-lainnya dalam perencanaan satu minggu ke depan.
Bermurah hatilah dalam estimasi waktu untuk penyelesaian tugas dan rancanglah deadline
yang layak. Berpikir realistislah mengenai waktu.

4. Buatlah daftar kerja harian Anda

Sebuah daftar kerja bisa jadi sangat bernilai untuk menolong kita mengendalikan waktu,
tentu di samping sebuah kalender. Sebuah daftar kerja memberi pandangan sekilas terhadap
apa saja yang kita butuhkan.

d. Cara Mengatur Waktu bagi Pelajar


1. Perhatikan semua daftar kegiatan keseharian anda
Memang dalam hal apapun sebuah konsep sangatlah diperlukan. Di samping persiapan
semakin matang juga meningkatkan kualitas sebuah hasil. Begitu juga dalam hal cara
mengatur waktu bagi pelajar. Seorang pelajar yang cerdas hendaklah memperhatikan apa
yang menjadi tugas atau kegiatan sehari-harinya.
2. Lakukan pengorbanan secara cerdas
Mencoba untuk menjadi juara kelas atau mendapatkan nilai yang baik disekolah tidak
akan terwujud tanpa mengorbankan sesuatu. Mulailah menganalisa waktu anda. Usahakan
anda untuk tidak terjebak pada hal-hal yang bersifat menurunkan semangat dan motivasi
belajar. Bermain dengan hal yang menguras uang dan waktu yang tidak bermanfaat seperti PS
atau game online harus dihindari supaya tidak membawa efek buruk dipikiran anda dalam
memandang masa depan.
3. Mengatur prioritas tugas

Sebenarnya seorang pelajar boleh melakukan semua pekerjaan diwaktu manapun. Namun
bukan pilihan yang cerdas jika anda tidak memperhatikan keadaan tugas tersebut. Hanya
mengandalkan semangat saja tidaklah cukup. Anda membutuhkan skala prioritas untuk
dikerjakan. Mengapa? Serangkaian proses kegiatan memang boleh dilakukan secara acak,
tetapi jika tidak menghasilkan kualitas yang maksimal anda bisa menyesal. Oleh karena itu
cara mengatur waktu harus segera diterapkan.
4. Membagi tugas yang panjang dalam kegiatan yang lebih kecil
Sebagian tugas memang tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat. Berkaitan
dengan hal inilah pelajar harus pintar dalam mengatur waktu. Jika harus diselesaikan dalam
waktu yang panjang maka sebaiknya tugas tersebut dibagi ke dalam beberapa sub tugas yang
lebih kecil. Walaupun harus berpikir lebih keras dan rumit, tetapi pada dasarnya tugas tersebut
akan lebih baik dan lebih mudah. Selain itu kualitas yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
5. Jangan takut untuk mengatakan „TIDAK‟
Pada kenyataannnya seorang pelajar memang harus memiliki banyak teman. Selain
mengetahui ilmu lebih banyak dan pengalaman cara belajar semakin komplek. Juga
mengetahui berbagai kesulitan belajar yang sering menghantui para pelajar. Sehingga anda
tahu cara mengatasinya. Namun bagaimana jika ada teman yang memiliki pandangan berbeda
dengan anda? Apa yang akan anda lakukan ketika mereka mengajak keluar jalan? Menolak
atau menerima? Setiap pilihan memang memiliki resiko dan akibat. Oleh karena itu pilihan
cerdas anda sangat menentukan.
6. Luangkan waktu untuk kegiatan kreatif dan produktif
Mengatur waktu bagi pelajar bukan sekedar tugas sekolah atau rumah. Memang kedua
tugas itu sangat penting, tetapi alangkah baiknya anda meluangkan waktu sehari atau
setengah hari pada setiap minggu untuk belajar hal yang meningkatkan keterampilan anda
sebagai pelajar. Anda bisa mencoba mengenali minat atau keterampilan yang anda tertarik
seperti olah raga (footsal, renang, bulu tangkis atau tenis meja) atau kerajinan tangan
(menulis, mendesain gambar atau fotografi).

7. Miliki istirahat yang efektif


Terlepas dari banyaknya tugas sekolah atau kegiatan di luar sekolah yang penting ada
baiknya anda memperhatikan waktu istirahat anda. Jangan memaksakan diri untuk
menyelesaikan tugas dengan buru-buru. Walaupun bisa cepat selesai, tetapi biasanya hasil
yang diperoleh kurang maksimal karena kerja otak semakin menurun. Jika tugas yang anda
miliki benar-benar banyak maka mengatur waktu sangatlah penting. Gunakan waktu
istirahat secara efektif dan efisien. Salah satunya anda memperhatikan waktu tidur.

PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang kamu ketahui tentang manajemen dan waktu ? Jelasakan !


2. Bagaimana langkah-langkah manaejmen waktu
3. Sebutkan prinsip-prinsip manajemn waktu !
4. Anda seorang pelajar! Bagaimana cara mengatur anda
5. Coba buat agenda sehar-hari anda dari hari Ahad-Senin, mulai jam 24.00-23.00
MENGENAL & MENGGALI POETNSI DIRI
Potensi diri adalah kekuatan dan kemampuan yang dimiliki seseorang, entah itu kekuatan
yang sudah terwujud maupun yang belum terwujud. Terkadang potensi dalam diri belum
dimaksimalkan atau bahkan belum terlihat sama sekali sehingga Anda perlu menggalinya lebih
dalam. Bila seseorang telah menemukan potensi yang dimiliki dalam dirinya, maka ia akan
menjalani kehidupan dengan penuh gairah setiap waktu. Untuk itulah penting bagi kita
mengetahui cara menggali potensi diri sendiri guna memacu pertumbuhan dalam diri kita.
Pada dasarnya, potensi diri mencakup 3 hal yaitu kemampuan dasar, etos kerja dan
kepribadian. Seorang ahli bernama Howard Gardner menganggap bahwa yang terpenting dari
ketiganya dalah kemampaun dasar yaitu intelegensi. Menurup pendapat saya, ketiganya penting
untuk diseimbangkan karena bisa saling mendukung satu sama lain.
Bagi anda yang belum menemukan potensi diri, atau yang telah menemukan potensi diri
namun belum dimaksimalkan, langkah kunci yang perlu anda ambil adalah menghilangkan
keraguan, kemudian membangun kepercayaan diri dan menemukan potensi diri anda yang
selama ini sedang tertidur.
Anda tidak perlu khawatir jika belum menemukannya, berikut ini adalan 5 cara menggali
potensi diri sendiri untuk menciptakan kesuksesan dalam hidup dan karir anda mulai hari ini,
berikut ulasannya.

1. Buatlah pilihan sadar dalam hal pengembangan diri Anda

Keputusan untuk berubah dan berkembang adalah alat yang hebat yang dapat membantu
Anda bergerak maju. Buat keputusan bahwa Anda akan mulai mengejar pertumbuhan.
Mulailah membaca buku dan blog tentang pengembangan diri, dengarkan audio, atau ikuti
seminar dengan topic pengembangan diri. Bahan dan mentor ada dimana-mana. Ada banyak
blog, buku, dan podcast tentang pengembangan kepribadian. Thinybudha.com merupakan
salah satu blog terbaik untuk memulai. Bacalah artikel dan kutipan di blog ini. Ada banyak
pelajaran dan tips yang dapat membantu Anda menemukan potensi batin Anda.

2. Tetapkan tujuan spesifik yang bisa anda capai

Sangat sulit untuk menjalani sesuatu saat Anda tidak memiliki tujuan konkret yang sedang
Anda jalani. Persempit tujuan anda pada apa yang ingin Anda capai dalam waktu dekat.
Mungkin seperti memiliki gaya hidup sehat dan bugar, memulai bisnis Anda sendiri, atau
menghapus hutang Anda. Intinya adalah untuk mengetahui secara spesifik apa yang ingin
Anda lakukan dan kapan waktu untuk memulainya.
Tanyakan pada diri sendiri, “Jika saya tahu saya tidak akan gagal, apa yang ingin saya capai
saat ini?” Jangan paksa proses ini dengan mencoba menemukan jawaban yang paling
sempurna. Tidak ada jawaban yang sempurna, dan satu-satunya cara untuk menemukan
jawabannya adalah melalui trial and error, mencoba dan mengalami kegagalan adalah hal
yang biasa.
Saat Anda menunda action, Anda semakin mempersulit proses mengidentifikasi hal-hal
yang akan Anda nikmati. Satu-satunya cara untuk belajar adalah melakukan sesuatu yang
terdengar benar dan melakukan penyesuaian saat Anda action.

3. Mulailah dengan satu langkah kecil

Ribuan kilometer perjalanan di mulai dengan satu langkah kecil. Ini adalah cara untuk
memperjuangkan keraguan. Dengan mengambil langkah kecil, Anda sedang menunjukan
bukti pada pikiran Anda bahwa Anda lebih dan anda bisa melakukan lebih dari yang Anda
pikirkan.
Kini Anda sudah memiliki satu tujuan, lakukan brainstorming untuk mengantar diri Anda ke
tempat yang Anda inginkan. Rencana yang bagus adalah melihat orang-orang yang telah
melakukan apa yang ingin Anda lakukan.
Temukan mereka dan belajarlah banyak hal dari mereka. Anda bisa mengetahui apakah
mereka memiliki blog, program kursus, atau buku yang bisa Anda baca. Memiliki mentor
akan membantu
mempercepat proses kemajuan pengembangan diri Anda. Mereka bisa membantu
menunjukkan apa yang perlu Anda lakukan dan menghindarkan diri anda untuk
mengikuti jejak mereka.

4. Buatlah list tentang kesuksesan Anda

Kita semua butuh alarm yang selalu mengingatkan bahwa kita sangat baik. Anda lebih dari
sanggup untuk mencapai apa pun yang ingin Anda capai, akan tetapi Anda sering lupa saat
Anda mengalami hambatan. Daftar sukses dapat membantu mengingatkan Anda, mengapa
Anda tidak melepaskan kepercayaan diri Anda.
Daftar kesuksesan adalah kumpulan semua pencapaian Anda. Bisa berupa buku atau
membuat blog pribadi. Catat semua prestasi anda entah itu besar ataupun kecil. Berikut
adalah beberapa contoh dari apa yang dapat Anda rekam dalam daftar kesuksesan Anda.

 Selalu Membaca dan mentadaburi Al-Qur‟an 2 halaman


 Shalat dhuha minimal 4 raka‟at
 Sedwqah di awal pagi hari setelah melaksanakan shalat shubuh berjam‟ah di masjid
 Datang ke sekolah tepat waktu
 Membantu dan melaksanakan pekerjaan bunda
 Menulis minimal satu halaman setiap ahri tentang kejadian hari ini atau apa saja.
Tak perlu khawatir tentang prestasiAnda besar ataupun kecil. Jika itu adalah sebuah prestasi,
catat saja dalamdaftar kesuksesan Anda.
Saat Anda mulai meragukan dirisendiri, bacalah daftar kesuksesan Anda. Lihatlah semua hal
positif yang telahAnda lakukan. Ingatkan diri Anda bahwa Anda mampu dan Anda memiliki
bukti untukmembuktikannya.
Perlu anda ketahui bahwa prestasibesar sebenarnya hanya sekumpulan prestasi kecil yang
pernah anda raih.Keyakinan Anda juga akan tumbuh bila Anda sadar bahwa Anda sedang
mencapai
sesuatu.

5. Tentukan target Anda sendiri

Jangan pernah berpikir bahwa prestasi Anda terlalu kecil untuk dibanggakan. Hasilnya akan
tampak seperti itu jika Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bahkan jika
Anda menyelesaikan maraton sekalipun, akan ada orang lain di luar sana yang berhasil
menyelesaikan lomba angkat besi.
Ini adalah siklus tanpa akhir saat Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain
sepanjang waktu.
Tetapkan terget Anda sendiri. Banggakan diri Anda jika Anda berhasil memperoleh
kemajuan. Beberapa orang akan sukses lebih cepat dari yang lain. Itu bukan sebuah masalah,
hidup bukan “Sprint” melainkan “Maraton”.
Akan jauh lebih baik jika anda fokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk
memperbaiki diri sendiri daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain. Teruslah
tumbuh, tetapkan tujuan, dan terus bergerak maju, selangkah demi selangkah, dan Anda akan
tampil lebih mengesankan bagi diri Anda sendiri.
Tidak masalah seberapa lambat anda memulai, yang terpenting adalah anda terus berjalan.

Kenanglah selalu kalimat ini: “You do not become goodby trying to be good, but by
finding the goodness that is already within you.” – Eckhart Tolle.

1. Sudah Berapa Besar dalam Memahami Diri Sendiri?

Orang lain mungkin kenal dan paham dengan diri Anda, terutama orang-orang terdekat yang
memang berasal dari lingkungan pribadi. Namun bukan orang-orang ini yang dapat
menemukan potensi diri, sebab hal seperti ini seharusnya Anda temukan sendiri di dalam diri
sendiri.

Penting untuk menyadari apa saja yang Anda inginkan dan apa saja yang akan membuat
bahagia, sebab hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian hidup ke depannya. Apa saja
yang akan membuat sedih dan bagaimana mengatasi hal tersebut jika sampai terjadi, sehingga
tidak terpuruk dan roboh ketika sewaktu-waktu dihadapkan pada sebuah kesedihan yang
dalam.

Cobalah mengenali diri lebih dalam, gali semua yang terbaik dan terburuk di dalam sana,
sehingga Anda bisa melihat diri yang sebenarnya. Hal tersulit dalam hidup ini adalah
mengatasi diri sendiri dan bukan mengatasi orang lain atau musuh kita sekalipun, sebab kita
seringkali tidak ingin bercermin dan melihat semua yang ada di dalam diri kita (keburukan
dan kebaikan). Mulailah memahami diri sendiri sejak saat ini, sehingga bisa menemukan diri
yang sebenarnya dan bukan diri yang selalu Anda inginkan saja.

2. Apa yang Ingin Dicapai dalam Hidup?

Hidup ini harus dijalani dengan satu tujuan, di mana titik inilah yang akan dijadikan sebagai
sebuah pencapaian maksimal yang akan membuat bahagia. Bagaimana mungkin seseorang
menjalani hidup tanpa tujuan yang tepat, bukankah dia akan selalu “hilang” atau bahkan
tenggelam di jalan yang akan membawanya entah ke mana?

Tentukan dan milikilah tujuan hidup mulai sekarang, atau jika sudah memilikinya, maka
mulailah menetapkan langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan hidup tidaklah selalu
harus yang muluk-muluk dan luar biasa, sebab sesuatu yang sederhana juga terkadang luar
biasa pada pandangan seseorang.

Tujuan hidup inilah yang akan menjadi titik di mana Anda merasa “utuh” dan berhasil dengan
sempurna. Artinya, anda merasa bahagia ketika mencapainya, bahkan meski itu harus
dilakukan dengan sebuah upaya yang luar biasa keras sepanjang hidup.

3. Seberapa Besar Upaya yang Dikeluarkan dalam Mencapai Tujuan Hidup?

Terkait dengan tujuan hidup, Anda tentu wajib melakukan semua yang terbaik untuk
mencapainya. Bukan hanya itu saja, berbagai upaya dan juga kemampuan yang dimiliki
haruslah dikerahkan dengan maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, seberapa besar
Anda telah berupaya selama ini?

Tujuan hidup bukanlah mimpi panjang yang indah dan harus dirawat seumur hidup, sebab ini
adalah sesuatu yang harus direalisasikan dan segera dicapai dengan baik. Untuk mencapai ini,
kerahkan semua yang Anda bisa, termasuk semua potensi diri Anda yang belum pernah
digunakan selama ini. Jika berupaya dengan sebaik mungkin, maka potensi diri akan ke luar
dengan sendirinya dalam upaya tersebut.
4. Sudah Yakin pada Kemampuan yang Dimiliki?

Percaya diri itu penting, bahkan sangat penting untuk selalu dimiliki di dalam diri. Namun di
luar sana, ada banyak sekali orang yang tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup di dalam
diri mereka, meskipun mereka memiliki banyak kemampuan di dalam diri mereka.

Jika selalu takut jatuh, maka bagaimana Anda akan berlari dengan kencang dan melalui semua
rintangan yang ada? Jangankan berlari, berjalan saja mungkin akan selalu penuh
pertimbangan, bahkan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Percayalah pada kemampuan diri, bahwa apapun masalah yang akan terjadi nanti, maka akan
siap dan bisa mengatasinya dengan baik. Jangan mengecilkan potensi diri dengan membunuh
rasa percaya diri Anda sendiri, sebab hal ini akan sangat merugikan diri sendiri.

5. Apa Motivasi Terbesar ?

Untuk mencapai titik yang tinggi, maka harus memiliki motivasi yang kuat, sebab akan
dibutuhkan sebuah kerja keras yang maksimal untuk mencapai hal tersebut dengan baik.
Motivasi adalah sesuatu yang akan membuat kembali “hidup”, meskipun telah hampir mati
ketika berupaya untuk mencapai tujuan hidup. Jadi sudah jelas, Anda harus memiliki sesuatu
yang luar biasa yang bisa dijadikan sebagai motivasi hidup.

Sebuah motivasi yang kuat juga akan membantu untuk menggali semua potensi diri, sebab
akan membutuhkan kombinasi kedua hal tersebut untuk mencapai tujuan hidup.

6. Bisakah Memaafkan Diri Sendiri?

Marah kepada diri sendiri atau kecewa atas perbuatan diri sendiri, ini bukan sebuah masalah
yang besar, selama bisa memaafkan diri sendiri setelahnya. Penting untuk sesekali
“memaklumi” diri sendiri, agar bisa memaafkan diri ketika kecewa atau marah atas sebuah hal
yang terjadi di luar keinginan.

7. Mampukah Menerima Kekurangan dan Mengatasinya?

Tidak ada manusia yang sempurna. Pahami hal tersebut dengan baik, agar bisa menerima
kekurangan diri sendiri. Sadarilah kekurangan dan berusahalah dengan keras untuk
memperbaiki / mengatasinya. Belajar, belajar, dan belajarlah hingga bisa menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.

Pada dasarnya semua orang memiliki potensi diri, meskipun tidak semua orang menyadari hal
ini di dalam diri mereka. Bukan orang lain, namun diri sendirilah yang harusnya paham dan
menemukan potensi tersebut di dalam diri. Mulailah menggali dan memahami diri sendiri,
agar bisa menemukan dan mengembangkan potensi diri yang ada pada diri.

Potensi diri adalah kekuatan dan kemampuan yang dimiliki seseorang, entah itu kekuatan
yang sudah terwujud maupun yang belum terwujud. Terkadang potensi dalam diri belum
dimaksimalkan atau bahkan belum terlihat sama sekali sehingga Anda perlu menggalinya lebih
dalam. Bila seseorang telah menemukan potensi yang dimiliki dalam dirinya, maka ia akan
menjalani kehidupan dengan penuh gairah setiap waktu. Untuk itulah penting bagi kita
mengetahui cara menggali potensi diri sendiri guna memacu pertumbuhan dalam diri kita.
Pada dasarnya, potensi diri mencakup 3 hal yaitu kemampuan dasar, etos kerja dan
kepribadian. Seorang ahli bernama Howard Gardner menganggap bahwa yang terpenting dari
ketiganya dalah kemampaun dasar yaitu intelegensi. Menurup pendapat saya, ketiganya penting
untuk diseimbangkan karena bisa saling mendukung satu sama lain.
Bagi anda yang belum menemukan potensi diri, atau yang telah menemukan potensi diri
namun belum dimaksimalkan, langkah kunci yang perlu anda ambil adalah menghilangkan
keraguan, kemudian membangun kepercayaan diri dan menemukan potensi diri anda yang
selama ini sedang tertidur.
Anda tidak perlu khawatir jika belum menemukannya, berikut ini adalan 5 cara menggali
potensi diri sendiri untuk menciptakan kesuksesan dalam hidup dan karir anda mulai hari ini,
berikut ulasannya.

5. Buatlah pilihan sadar dalam hal pengembangan diri Anda

Keputusan untuk berubah dan berkembang adalah alat yang hebat yang dapat membantu
Anda bergerak maju. Buat keputusan bahwa Anda akan mulai mengejar pertumbuhan.
Mulailah membaca buku dan blog tentang pengembangan diri, dengarkan audio, atau ikuti
seminar dengan topic pengembangan diri. Bahan dan mentor ada dimana-mana. Ada banyak
blog, buku, dan podcast tentang pengembangan kepribadian. Thinybudha.com merupakan
salah satu blog terbaik untuk memulai. Bacalah artikel dan kutipan di blog ini. Ada banyak
pelajaran dan tips yang dapat membantu Anda menemukan potensi batin Anda.

6. Tetapkan tujuan spesifik yang bisa anda capai

Sangat sulit untuk menjalani sesuatu saat Anda tidak memiliki tujuan konkret yang sedang
Anda jalani. Persempit tujuan anda pada apa yang ingin Anda capai dalam waktu dekat.
Mungkin seperti memiliki gaya hidup sehat dan bugar, memulai bisnis Anda sendiri, atau
menghapus hutang Anda. Intinya adalah untuk mengetahui secara spesifik apa yang ingin
Anda lakukan dan kapan waktu untuk memulainya.
Tanyakan pada diri sendiri, “Jika saya tahu saya tidak akan gagal, apa yang ingin saya capai
saat ini?” Jangan paksa proses ini dengan mencoba menemukan jawaban yang paling
sempurna. Tidak ada jawaban yang sempurna, dan satu-satunya cara untuk menemukan
jawabannya adalah melalui trial and error, mencoba dan mengalami kegagalan adalah hal
yang biasa.
Saat Anda menunda action, Anda semakin mempersulit proses mengidentifikasi hal-hal
yang akan Anda nikmati. Satu-satunya cara untuk belajar adalah melakukan sesuatu yang
terdengar benar dan melakukan penyesuaian saat Anda action.

7. Mulailah dengan satu langkah kecil

Ribuan kilometer perjalanan di mulai dengan satu langkah kecil. Ini adalah cara untuk
memperjuangkan keraguan. Dengan mengambil langkah kecil, Anda sedang menunjukan
bukti pada pikiran Anda bahwa Anda lebih dan anda bisa melakukan lebih dari yang Anda
pikirkan.
Kini Anda sudah memiliki satu tujuan, lakukan brainstorming untuk mengantar diri Anda ke
tempat yang Anda inginkan. Rencana yang bagus adalah melihat orang-orang yang telah
melakukan apa yang ingin Anda lakukan.
Temukan mereka dan belajarlah banyak hal dari mereka. Anda bisa mengetahui apakah
mereka memiliki blog, program kursus, atau buku yang bisa Anda baca. Memiliki mentor
akan membantu mempercepat proses kemajuan pengembangan diri Anda. Mereka bisa
membantu menunjukkan apa yang perlu Anda lakukan dan menghindarkan diri anda untuk
mengikuti jejak mereka.

8. Buatlah list tentang kesuksesan Anda

Kita semua butuh alarm yang selalu mengingatkan bahwa kita sangat baik. Anda lebih dari
sanggup untuk mencapai apa pun yang ingin Anda capai, akan tetapi Anda sering lupa saat
Anda mengalami hambatan. Daftar sukses dapat membantu mengingatkan Anda, mengapa
Anda tidak melepaskan kepercayaan diri Anda.
Daftar kesuksesan adalah kumpulan semua pencapaian Anda. Bisa berupa buku atau
membuat blog pribadi. Catat semua prestasi anda entah itu besar ataupun kecil. Berikut
adalah beberapa contoh dari apa yang dapat Anda rekam dalam daftar kesuksesan Anda.

 Selalu Membaca dan mentadaburi Al-Qur‟an 2 halaman


 Shalat dhuha minimal 4 raka‟at
 Sedwqah di awal pagi hari setelah melaksanakan shalat shubuh berjam‟ah di masjid
 Datang ke sekolah tepat waktu
 Membantu dan melaksanakan pekerjaan bunda
 Menulis minimal satu halaman setiap ahri tentang kejadian hari ini atau apa saja.
Tak perlu khawatir tentang prestasiAnda besar ataupun kecil. Jika itu adalah sebuah prestasi,
catat saja dalamdaftar kesuksesan Anda.
Saat Anda mulai meragukan dirisendiri, bacalah daftar kesuksesan Anda. Lihatlah semua hal
positif yang telahAnda lakukan. Ingatkan diri Anda bahwa Anda mampu dan Anda memiliki
bukti untukmembuktikannya.
Perlu anda ketahui bahwa prestasibesar sebenarnya hanya sekumpulan prestasi kecil yang
pernah anda raih.Keyakinan Anda juga akan tumbuh bila Anda sadar bahwa Anda sedang
mencapai
sesuatu.

5. Tentukan target Anda sendiri

Jangan pernah berpikir bahwa prestasi Anda terlalu kecil untuk dibanggakan. Hasilnya akan
tampak seperti itu jika Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bahkan jika
Anda menyelesaikan maraton sekalipun, akan ada orang lain di luar sana yang berhasil
menyelesaikan lomba angkat besi.
Ini adalah siklus tanpa akhir saat Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain
sepanjang waktu.
Tetapkan terget Anda sendiri. Banggakan diri Anda jika Anda berhasil memperoleh
kemajuan. Beberapa orang akan sukses lebih cepat dari yang lain. Itu bukan sebuah masalah,
hidup bukan “Sprint” melainkan “Maraton”.
Akan jauh lebih baik jika anda fokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk
memperbaiki diri sendiri daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain. Teruslah
tumbuh, tetapkan tujuan, dan terus bergerak maju, selangkah demi selangkah, dan Anda akan
tampil lebih mengesankan bagi diri Anda sendiri.
Tidak masalah seberapa lambat anda memulai, yang terpenting adalah anda terus berjalan.

Kenanglah selalu kalimat ini: “You do not become goodby trying to be good, but by
finding the goodness that is already within you.” – Eckhart Tolle.

1. Sudah Berapa Besar dalam Memahami Diri Sendiri?

Orang lain mungkin kenal dan paham dengan diri Anda, terutama orang-orang terdekat yang
memang berasal dari lingkungan pribadi. Namun bukan orang-orang ini yang dapat
menemukan potensi diri, sebab hal seperti ini seharusnya Anda temukan sendiri di dalam diri
sendiri.

Penting untuk menyadari apa saja yang Anda inginkan dan apa saja yang akan membuat
bahagia, sebab hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian hidup ke depannya. Apa saja
yang akan membuat sedih dan bagaimana mengatasi hal tersebut jika sampai terjadi, sehingga
tidak terpuruk dan roboh ketika sewaktu-waktu dihadapkan pada sebuah kesedihan yang
dalam.

Cobalah mengenali diri lebih dalam, gali semua yang terbaik dan terburuk di dalam sana,
sehingga Anda bisa melihat diri yang sebenarnya. Hal tersulit dalam hidup ini adalah
mengatasi diri sendiri dan bukan mengatasi orang lain atau musuh kita sekalipun, sebab kita
seringkali tidak ingin bercermin dan melihat semua yang ada di dalam diri kita (keburukan
dan kebaikan). Mulailah memahami diri sendiri sejak saat ini, sehingga bisa menemukan diri
yang sebenarnya dan bukan diri yang selalu Anda inginkan saja.

2. Apa yang Ingin Dicapai dalam Hidup?

Hidup ini harus dijalani dengan satu tujuan, di mana titik inilah yang akan dijadikan sebagai
sebuah pencapaian maksimal yang akan membuat bahagia. Bagaimana mungkin seseorang
menjalani hidup tanpa tujuan yang tepat, bukankah dia akan selalu “hilang” atau bahkan
tenggelam di jalan yang akan membawanya entah ke mana?

Tentukan dan milikilah tujuan hidup mulai sekarang, atau jika sudah memilikinya, maka
mulailah menetapkan langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan hidup tidaklah selalu
harus yang muluk-muluk dan luar biasa, sebab sesuatu yang sederhana juga terkadang luar
biasa pada pandangan seseorang.

Tujuan hidup inilah yang akan menjadi titik di mana Anda merasa “utuh” dan berhasil dengan
sempurna. Artinya, anda merasa bahagia ketika mencapainya, bahkan meski itu harus
dilakukan dengan sebuah upaya yang luar biasa keras sepanjang hidup.

3. Seberapa Besar Upaya yang Dikeluarkan dalam Mencapai Tujuan Hidup?

Terkait dengan tujuan hidup, Anda tentu wajib melakukan semua yang terbaik untuk
mencapainya. Bukan hanya itu saja, berbagai upaya dan juga kemampuan yang dimiliki
haruslah dikerahkan dengan maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, seberapa besar
Anda telah berupaya selama ini?

Tujuan hidup bukanlah mimpi panjang yang indah dan harus dirawat seumur hidup, sebab ini
adalah sesuatu yang harus direalisasikan dan segera dicapai dengan baik. Untuk mencapai ini,
kerahkan semua yang Anda bisa, termasuk semua potensi diri Anda yang belum pernah
digunakan selama ini. Jika berupaya dengan sebaik mungkin, maka potensi diri akan ke luar
dengan sendirinya dalam upaya tersebut.
4. Sudah Yakin pada Kemampuan yang Dimiliki?

Percaya diri itu penting, bahkan sangat penting untuk selalu dimiliki di dalam diri. Namun di
luar sana, ada banyak sekali orang yang tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup di dalam
diri mereka, meskipun mereka memiliki banyak kemampuan di dalam diri mereka.

Jika selalu takut jatuh, maka bagaimana Anda akan berlari dengan kencang dan melalui semua
rintangan yang ada? Jangankan berlari, berjalan saja mungkin akan selalu penuh
pertimbangan, bahkan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Percayalah pada kemampuan diri, bahwa apapun masalah yang akan terjadi nanti, maka akan
siap dan bisa mengatasinya dengan baik. Jangan mengecilkan potensi diri dengan membunuh
rasa percaya diri Anda sendiri, sebab hal ini akan sangat merugikan diri sendiri.

5. Apa Motivasi Terbesar ?

Untuk mencapai titik yang tinggi, maka harus memiliki motivasi yang kuat, sebab akan
dibutuhkan sebuah kerja keras yang maksimal untuk mencapai hal tersebut dengan baik.
Motivasi adalah sesuatu yang akan membuat kembali “hidup”, meskipun telah hampir mati
ketika berupaya untuk mencapai tujuan hidup. Jadi sudah jelas, Anda harus memiliki sesuatu
yang luar biasa yang bisa dijadikan sebagai motivasi hidup.

Sebuah motivasi yang kuat juga akan membantu untuk menggali semua potensi diri, sebab
akan membutuhkan kombinasi kedua hal tersebut untuk mencapai tujuan hidup.

6. Bisakah Memaafkan Diri Sendiri?

Marah kepada diri sendiri atau kecewa atas perbuatan diri sendiri, ini bukan sebuah masalah
yang besar, selama bisa memaafkan diri sendiri setelahnya. Penting untuk sesekali
“memaklumi” diri sendiri, agar bisa memaafkan diri ketika kecewa atau marah atas sebuah hal
yang terjadi di luar keinginan.

7. Mampukah Menerima Kekurangan dan Mengatasinya?

Tidak ada manusia yang sempurna. Pahami hal tersebut dengan baik, agar bisa menerima
kekurangan diri sendiri. Sadarilah kekurangan dan berusahalah dengan keras untuk
memperbaiki / mengatasinya. Belajar, belajar, dan belajarlah hingga bisa menjadi pribadi
yang lebih baik lagi.

Pada dasarnya semua orang memiliki potensi diri, meskipun tidak semua orang menyadari hal
ini di dalam diri mereka. Bukan orang lain, namun diri sendirilah yang harusnya paham dan
menemukan potensi tersebut di dalam diri. Mulailah menggali dan memahami diri sendiri,
agar bisa menemukan dan mengembangkan potensi diri yang ada pada diri.

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

Bacalah intruksi ini Silahkan Anda siapkan selembar kertas. Kemudian tulis ulang seperti lembar
kerja kuisioner di atas. Sehingga, memudahkan Anda untuk mengerjakan kuisioner ini.

Lembar Kerja Kuisioner


A B C D E F G H
1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3.
4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5. 5. 5. 5. 5.
6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6.
7. 7. 7. 7. 7. 7. 7. 7.
8. 8. 8. 8. 8. 8. 8. 8.
9. 9. 9. 9. 9. 9. 9. 9.
10. 10. 10. 10. 10. 10. 10. 10

Kemudian, beri respons terhadap pernyataan pada kuisioner dengan cepat. Respon jawaban,
bukan
berupa salah atau benar, tetapi persepsi Anda terhadap pernyataan pada kuisioner, dengan
memberi skor;
1 = bila Anda sangat tidak setuju
2 = bila Anda tidak setuju
3 = bila Anda agak setuju
4 = bila Anda setuju
5 = bila Anda sangat setuju

Selamat mengerjakan, semoga Anda mengetahui kecerdasan Anda...

Pernyataan untuk A

1. Saya suka bercerita, termasuk cerita dongeng dan cerita yang lucu.
2. Saya memiliki ingatan yang baik untuk hal-hal yang sepele.
3. Saya menyukai permainan kata-kata (seperti scrabble dan puzzle).
4. Saya membaca buku hanya sebagai hobi
5. Saya seorang pembicara yang baik (hampir setiap waktu).
6. Dalam berargumentasi, saya cenderung menggunakan kata-kata sindiran.
7. Saya senang membicarakan dan menulis ide-ide saya.
8. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya menciptakan irama-irama atau kata-kata yang
membantu saya untuk mengingatnya.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya akan membaca buku panduannya
terlebih dahulu.
10. Saya baru yakin dan mudah mengambil keputusan, bila sudah menemukan kata-kata yang
tepat

Pernyataan untuk B

1. Saya sangat menikmati pelajaran matematika.


2. Saya menyukai permainan yang menggunakan logika, seperti teka-teki angka.
3. 3. Dapat memecahkan soal-soal hitungan adalah hal yang menyenangkan bagi saya.
4. 4. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya cenderung menempatkan setiap kejadian
dalam urutan yang logis.
5. Saya senang mencari tahu bagaimana cara kerja setiap benda.
6. Saya menyukai komputer dan berbagai permainan angka-angka.
7. Saya suka bermain catur, monopoli atau sejenisnya.
8. Dalam berargumentasi, saya mencoba mencari solusi yang adil dan logis.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya melihat bagian-bagiannya (atau
komponenkomponennya) dan mencari tahu bagaimana cara kerjanya.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan, bila seuatu sudah masuk akal dan
bisa dilogikakan.

Pernyataan untuk C

1. Saya lebih memilih peta daripada petunjuk tertulis dalam mencari sebuah alamat.
2. Saya sering melamun.
3. Saya menikmati hobi saya dalam dalam bidang fotografi.
4. Saya senang menggambar dan menciptakan sesuatu.
5. ika saya harus mengingat sesuatu, saya menggambar diagram untuk membantu saya
mengingatnya.
6. Saya senang membuat coretan-coretan di kertas kapan pun saya bisa.
7. Ketika membaca majalah, saya lebih suka melihat gambar-gambarnya daripada membaca
teksnya.
8. Dalam berargumentasi, saya mencoba menjaga jarak, tetap berdiam diri,
atau memvisualisasikan beberapa solusi.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung mempelajari diagram
(visual/gambar petunjuk) mengenai cara kerjanya.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan, setelah melihat gambaran yang jelas.

Pernyataan untuk D

1. Sejak suka berolahraga, senam menjadi olah raga favorit saya.


2. Saya menyukai kegiatan-kegiatan seperti pertukangan, menjahit dan membuat bentuk-
bentuk.
3. Ketika melihat benda-benda, saya senang menyentuhnya.
4. Saya tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama.
5. Saya menggunakan banyak gerakan tubuh ketika berbicara.
6. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya menuliskannya berkali-kali sampai
saya memahaminya.
7. Saya cenderung mengetuk-ngetuk jari saya atau memainkan pena/ pensil selama
jam pelajaran.
8. Dalam berargumentasi, saya cenderung menyerang atau menghindarinya.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung memisahkan setiap bagian
lalu menggabungkannya kembali.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan, bila merasa sudah pas atau setelah melakukannya.

Pernyataan untuk E

1. Saya senang mendengarkan musik dan radio.


2. Saya cenderung bersenandung ketika sedang bekerja.
3. Saya suka bernyanyi.
4. Saya bisa memainkan salah satu alat musik dengan baik.
5. Saya suka mendengarkan musik sambil belajar atau sambil membaca buku.
6. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya mencoba untuk membuat irama tentang hal tersebut.
7. Dalam berargumentasi, saya cenderung berteriak atau memukul (meja/ benda) atau bergerak
dalam suatu irama.
8. Saya bisa menghafal nada-nada dari banyak lagu.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung mengetuk-ngetuk jari
saya membentuk suatu irama sambil mencari jalan keluar.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan setelah mendengarkan suara tertentu.

Pernyataan untuk F

1. Saya mampu bergaul baik dengan orang lain.


2. Saya senang berkumpul dan berorganisasi.
3. Saya mempunyai beberapa teman dekat.
4. Saya suka membantu mengajar murid-murid lain.
5. Saya senang bekerja sama dalam kelompok.
6. Teman-teman sering meminta saran dari saya karena saya terlihat sebagai
pemimpin alamiah.
7. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya meminta seseorang untuk menguji saya
apakah saya sudah memahaminya.
8. Dalam berargumentasi, saya cenderung meminta bantuan teman atau pihak-pihak yang
memiliki otoritas (ahli) dalam bidang tersebut.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya mencari seseorang yang dapat menolong saya.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan setelah berdiskusi dengan orang lain atau masukan
dari
para ahli.

Pernyataan untuk G

1. Saya suka bekerja sendirian tanpa ada gangguan orang lain.


2. Saya suka menulis buku harian.
3. Saya menyukai diri saya (hampir setiap waktu).
4. Saya tidak suka keramaian.
5. Saya tahu kelebihan dan kekurangan diri saya.
6. Saya memiliki tekad yang kuat, mandiri dan berpendirian kuat (tidak mudah ikut-ikutan
orang lain).
7. Jika saya harus mengingat sesuatu saya cenderung menutup mata saya dan
mendalami (merasakan) situasi yang sedang terjadi.
8. Dalam berargumentasi, saya biasanya menghindar (keluar ruangan) hingga saya dapat
menenangkan diri.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya mempertimbangkan apakah benda tersebut
layak untuk diperbaiki.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan, setelah merenung atau berkomunikasi dengan diri
sendiri.

Pernyataan untuk H

1. Saya sangat memperhatikan sekeliling dan apa yang sedang terjadi di sekitar saya.
2. Saya senang berjalan-jalan di hutan (atau taman) dan melihat-lihat pohon serta bunga.
3. Saya senang berkebun.
4. Saya suka mengoleksi barang-barang seperti batu-batuan, kartu olahraga, perangko, dsb.
5. Ketika dewasa, saya ingin pergi dari kota yang ramai ke tempat yang masih alamiah untuk
menikmati alam.
6. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya cenderung mengkategorikannya dalam
kelompokkelompok.
7. Saya senang mempelajari nama-nama makhluk hidup di lingkungan tempat saya berada,
seperti bunga dan pohon
8. Dalam berargumentasi, saya cenderung membandingkan lawan saya dengan seseorang atau
sesuatu yang pernah saya baca atau dengar lalu bereaksi.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya memperhatikan sekeliling saya untuk melihat
apa yang bisa saya temukan untuk memperbaikinya.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan atau mendapatkan insight, setelah berjalan-jalan
mengelilingi tempat tertentu, atau saat berada di tempat khusus.
yang dilabelkan untuk orang-orang cerdas.

Pada umumnya, cerdas atau kecerdasan itu diartikan sebagai berikut; persepsi tentang kecerdasan

• Lulus dengan IP yang tingg


• Pintar cari uang
• Sukses dalam karir, misalnya menjadi manajer atau pegawai negeri (PNS)
• Mampu sekolah sampai S2 atau S3
• Saat sekolah nilai nya selalu mendapat nilai tertinggi, 10 atau IPK 4
• Menjadi juara kelas
• Pintar melihat peluang
• IQ yang di atas rata-rata
• Mengambil jurusan eksakta, misalnya, tehnik, kedokteran, fisika atau matematika
• Dapat menghitung dengan cepat
• Mampu berbicara dalam beberapa bahasa
• Rajin dan ulet
• Dapat menciptakan peluang
• Bisa masuk ke perguruan tinggi favorit
• Sering mendapat beasiswa
• Pintar berbicara dan meyakinkan orang lain
• Pintar memimpin orang lain
• Dapat mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus
• Mampu menyelesaikan masalah
• Ahli dalam bidang tertentu
• Bisa menikahi suami yang ganteng dan kaya atau mendapat istri cantik keturuan orang
Kaya
• Menjadi artis dadakan (masuk liputan media TV atau cetak) Lalu bagaimana dengan
definisi “cerdas” atau “kecerdasan” menurut Anda?
Apakah termasuk salah satu di antara 22 persepsi di atas? Atau Anda memiliki definisi tersendiri
untuk mengartikan tentang cerdas? Mari kita simak pendapat para ahli tentang kecerdasan…

Definisi kecerdasan Kamus webster :

 Kemampuan untuk mempelajari atau mengerti dari pengalaman; kemampuan untuk


mendapatkan dan mempertahankan pengetahuan; kemapuan mental.
 Kemampuan untuk memberikan respons secara cepat dan berhasil pada suatu situasi yang
baru; kemampuan untuk menggunakan nalar dalam memecahkan masalah. Kamus Oxford:
 Kemampuan untuk belajar, mengerti dan bernalar, kemampuan mental. Journal of
Educational Phsycology (1921):
 Kapasitas untuk belajar dari pengalaman
 Kemampuan untuk beradapatasi.

Kecerdasan Majemuk
Teori mengenai kecerdasan majemuk dikemukakan oleh Gardner melalui bukunya yang berjudul
Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligence pada tahun 1983.
Ini bermula, saat dia menjadi co-director Project Zero, riset di Harvard Graduate school of
education.
Project tersebut menelurkan teori MI. Kemudian Gardner melanjutkan dengan mengembangkan
aplikasi MI pada Project Spectrum.
Project spectrum merupakan suatu program penilaian dan kurikulum untuk anak prasekolah yang
bertujuan mengetahui kemampuan kecerdasan manjemuk anak-anak tersebut.
Sumber yang lain menyebutkan, Spectrum hadir karena ketidakpuasan Gardner akan test
kecerdasan yang telah ada. Karena menurutnya, Test IQ kembangan Alfred Binet dan Theodore,
hanya menguji kecerdasan logika dan bahasa saja.

8 Kecerdasan Manusia

Sementara menurut Gardner, ada delapan kecerdasan pada diri manusia. Sehingga, pada project
spectrum. Anak yang memiliki kecendrungan senang kepada musik, akan diberikan pelajaran
yang berhubungan dengan musik. Materi diajarkan dengan pendekatan berhubungan musikal.
Begitu pula dengan kecerdasan lainnya. Dan, tidak ada penglabelan anak cerdas atau tidak
cerdas, tetapi semua cerdas pada bidangnya masing-masing.

Lalu, apa saja kedelapan kecerdasan yang ada pada diri manusia?
Delapan kecerdasan itu adalah Linguistik, Logika –
matematika, Intrapersonal, Interpersonal,
Musikal, Visual-spasial, Kinesthetik, dan Naturalis.

Lantas, bagaimana kita mengetahui ciri orang dari kedelapan kecerdasan tersebut?
Berikut ini ciri-ciri dan kencendrungannya.

Ciri Orang Cerdas Linguistik

 Mampu mendengar dan memberikan respons pada kata-kata yang diucapkan dalam suatu
komunikasi verbal.
 Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa, serta mampu membaca dan menulis karya
orang lain.
 Mampu belajar melalui pendengarannya, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi atau
debat.
 Mampu mendengar dengan efektif, serta mengerti dan mengingat apa yang telah didengar.
 Mampu mendengar dan mengerti apa yang dibaca.
 Mampu berbicara dan menulis dengan efektif.
 Mampu mempelajari bahasa asing.
 Mampu meningkatkan kemampuan bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari
 Tertarik pada karya jurnalisme, berdebat, berbicara, menulis, atau menyampaikan suatu
cerita, atau suka memainkan kata-kata, mendongeng.
 Memiliki kemampuan menceritakan dan menikmati humor.

Kecerdasan Bahasa

Komponen Inti: Kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, pilihan kata dan bahasa.
Kompetensi: Membaca, menulis, diskusi, argumentasi, persuasif, dan berdebat.
Cara mengoptimalkan: Menjadi pendengar aktif, mengajar, berdiskusi, menulis buku
harian,bermain kata (scrible), diskusi, debat, mengarang cerita, belajar mendongeng.
Profesi terbaik: Penulis, Wartawan, Orator, Trainer, Pengacara, Penyiar, Presenter, Sales,
Coach,Penceramah, Pendongeng, Narator, dll. Sekolah / Kuliah: Jurnalistik, Komunikasi &
Penyiaran, Sekolah / Kuliah bahasa, Sastra, dll

Ciri Orang Cerdas Logika-Matematika

 Mampu mengamati objek yang ada di lingkungan dan mengerti fungsi objek tersebut.
 Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu, dan prinsip sebab-akibat.Mempunyai dan
menguji hipotesis yang ada.
 Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.
 Memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang menuntut pemikiran yang logis.
 Mampu mengamati dan mengenali pola serta hubungan.
 Menikmati pelajaran yang berhubungan dengan operasi yang rumit seperti kalkulus,
pemograman komputer, atau metode riset.
 Menggunakan teknologi untuk memecahkan persoalan matematika.
 Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis,
merumuskan, dan membangun argumentasi yang kuat.
 Mudah memutuskan setelah merumuskan secara logis.

Kecerdasan Logika – Matematika

Komponen Inti : Peka pada pola-pola logis atau numertis, dan mengolah alur pemikiran yang
panjang.
Kompetensi: Berhitung, menalar, berfikir logis, analisis dan memecahkan masalah.
Cara mengoptimalkan; Mengisi TTS, Sudoku, Melakukan riset metode ilmiah, bermain dengan
angka, mengenali pola pada data, mencari urutan, mengenali pola sebab-akbat.
Profesi Terbaik : Ilmuwan, Ahli matematika, Nujum, Fisikawan, Pengacara, Psikiater, Akuntan,
Programer, Insinyur, Dokter, Banker, Financial planer, Peneliti, Quality Control, System Analist
dll. Sekolah / Kuliah; Ekonomi, Akuntansi, Fisika, Matematika, IT Programer, Hukum, MIPA,
Statistik, Tehnik, Kedokteran, dll.

Ciri Orang Cerdas Intrapersonal

 Mampu menyadari dan mengerti arti emosi diri sendiri dan emosi orang lain.
 Mampu mengungkapkan dan menyalurkan perasaan dan pikiran.
 Mengembangkan konsep diri yang baik dan benar.
 Termotivasi untuk menentukan dan mengejar suatu tujuan hidup.
 Menetapkan dan hidup dengan sistem nilai yang sesuai dengan etika.
 Mampu bekerja secara mandiri.
 Sangat tertarik dengan pertanyaan arti hidup, tujuan hidup, dan relevansinya dengan keadaan
saat ini.
 Mampu mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan meningkatkan diri.
 Mampu menyelami dan mengerti kerumitan suatu pribadi dan kondisi manusia pada
umumnya.
 Menyukai sesuatu yang bersifat filosofis.

Kecerdasan Intrapersonal

Komponen inti : Peka tersirat, perasaan diri, membedakan emosi, kekuatan dan kelemahan diri.
Kompetensi : Sensitif, intuitif, penyendiri, self motivation, sangat memahami diri.
Cara mengoptimalkan; Berlatih konsentrasi, menyadari setiap tindakan, metakongnisi
(menyadari apa yang dipikirkan dan dirasakan), mencari makna hidup, meditasi, mengenal
emosi diri, kontemplasi.

Profesi Akhir : Psikoterapis, Filsuf, Penasehat, Penengah, Hakim. Dll. Sekolah / Kuliah:
Filasafat, Theolog, Agamawan (Dai, Pendeta, Biksu), dll

Ciri Orang Cerdas Interpersonal

 Membentuk dan mempertahankan suatu hubungan sosial.


 Mampu berinteraksi dengan orang lain.
 Mengenali dan menggunakan berbagai cara untuk berhubungan dengan orang lain.
 Mampu mempengaruhi pendapat atau tindakan orang lain.
 Turut serta dalam upaya bersama dan mengambil berbagai peran yang sesuai, mulai menjadi
dari seorang pengikut hingga menjadi seorang pemimpin.
 Mengamati pikiran, perasaan, motivasi, perilaku, dan gaya hidup orang lain.
 Mengerti dan berkomunikasi dengan efektif baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal.
 Mengembangkan keahlian untuk menjadi penengah dalam suatu konflik, mampu
bekerjasama dengan orang berlatar belakang yang beragam.
 Suka bersilaturahim dan berkumpul dalam komunitas.
 Peka terhadap perasaan, motivasi, dan keadaan mental seseorang.
Kecerdasan Interpersonal
Komponen inti : Peka suasana hati, temperamen, motivasi, keinginan orang lain.
Kompentensi : Emphaty, simpati, persuasif, loyal, team work. Cara mengoptimalkan;
Melatih komunikasi, menyadari mood, sering silaturahim, belajar
melihat dari persepsi orang lain, melatih simpati dan empati, mengikuti kegiatan sosial,
bekerjasama dalam kelompok.
Profesi Akhir; Konselor, Mind-therapist, Motivator, Leader, Konsultan, Relawan, Perawat,
Rohaniawan, Public Relation, Aktor, Sales, Pramugari dll.
Sekolah / Kuliah: Psikologi, Hubungan Internasional, Public relation, Administrasi,
Sekretaris, Manajemen SDM, Penjualan, Marketing, Perhotelan, dll
Ciri Orang Cerdas Musikal

 Mendengarkan dan memberikan respon dengan minat yang besar terhadap berbagai jenis
suara.
 Menikmati dan mencari kesempatan untuk bisa mendengarkan musik atau suara alam.
 Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam suatu musik.
 Mengumpulkan musik baik dalam bentuk rekaman maupun dalam bentuk tulisan / cetak.
 Mampu bernyanyi dan bermain alat musik.
 Menggunakan kosakata dan notasi musik.
 Senang melakukan improvisasi dan bermain dengan suara.
 Mampu menciptakan komposisi musik.
 Mampu melakukan analisis dan kritik terhadap suatu musik.
 Peka terhadap bunyi-bunyi, nada, irama, melodi, tempo suara, dan timbre.

Kecerdasan Musik Komponen Inti: Peka irama, nada, suara, ritme, melodi, dan vocal.
Kompetensi: Memahami, mengapresiasi, menciptakan, memainkan dan mendengar musik,
lagu, irama, dan melodi. Cara mengoptimalkan; Saat mendengarkan musik berlatih
menyadari ; Apa yang Anda ingat saat mendengar nya?, perasaan apa yang hadir?, Alat
musik apa saja yang digunakan?, Apa pesan yang tersirat?, Kira-kira sang penyanyi, seperti
apa suasana emosinya saat menyanyikannya?, Juga belajar membuat lagu, untuk
mengungkapkan emosi dan suasana hati. Profesi: Komposer, Penyanyi, Pencipta lagu,
Pemain musik, Musik arranger, Pendongeng, Duber, Music director, DJ dll. Sekolah /
Kuliah: Kursus music, Seni & Budaya, Vocal, Dll

Ciri Orang Cerdas Visual-spasial

 Belajar dengan cara melihat dan mengamati, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.
 Mampu mengenali suatu lokasi dan mencari jalan keluar.
 Mengamati dan membentuk gambaran mental, berpikir dengan menggunakan gambar.
 Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.
 Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual.
 Suka mencoret-coret, mengambar, melukis dan membuat patung.
 Suka menyusun dan membangun permainan tiga dimensi. Mampu secara mental mengubah
bentuk suatu objek.
 Mempunyai kemampuan imajinasi dengan baik.
 Mampu melihat sesuatu dengan perspektif berbeda.
 Mampu menciptakan represntasi visual atau nyata dari suatu informasi.
 Peka terhadap gambar, cahaya, warna, tataruang, 3D dan lokasi / posisi.
Kecerdasan Visual

Komponen Inti: Peka gambar, spasial, arah, lokasi dan tata ruang secara akurat.
Kompotensi: Mengambar, mendesign, memotret, berimajinasi, berfikir 2D & 3D.
Cara mengoptimalkan; Berlatih membuat flowchart, mind-mapping, berimajinasi, imager
streaming, membayangkan dan merencanakan masa depan, visualisasi.
Profesi Akhir: Arsitek, Pecatur, Stragegist, Desainer, Sutradara, Fotografer, Montir, Animator,
Pilot, Sniper, Kameraman, Visioner, Perencana tata kota, Pelukis, dll.
Sekolah / Kuliah: Tehnik Sipil, Arstek, Multimedia, Fotography, Seni lukis, Art & design,
Manjemen Tata kota, Quality control, dll.

Ciri Orang Cerdas Kinestetik

 Suka memegang, menyentuh, atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.
 Mempunyai koordinasi fisik dan ketepatan waktu yang baik.
 Sangat suka belajar dengan terlibat secara langsung. ingatannya kuat terhadap apa yang
dialami, daripada apa yang dikatakan atau dilihat.
 Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field-trip, membangun model, role play,
permainan atau olah fisik.
 Menunjukkan kekuatan dalam bekerja yang membutuhkan gerakan otot kecil maupun otot
utama.
 Mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan gerakan fisik dengan menggunakan
penyatuan pikiran dan tubuh.
 Menciptakan pendekatan baru dengan menggunakan keahlian fisik seperti dalam menari,
olah raga atau aktifitas fisik lainnya.
 Menunjukkan keseimbangan, keindahan, ketahanan, dan ketetapan dalam melakukan tugas
yang mengandalkan fisik.
 Mengerti dan hidup sesuai standar kesehatan.

Kecerdasan Kinesthetik

Komponen Inti : Peka gerak tubuh, mengelola objek, reflek, perasa (emosi), responsif.
Kompetensi: Gerak motorik, keseimbangan, mengelola tubuh.
Cara mengoptimalkan; Berlatih drama, melakukan simulasi dan role play, melatih mimiking dan,
modeling, yoga, olah raga keseluruhan tubuh. Profesi Akhir: Olahragawan, Penari, Pematung,
Pemahat, Aktor, Dokter bedah, Perakit, Sutradara, Coreografer, Pesulap dll.
Sekolah / Kuliah: Theather, Coreography, Olag raga, Kursus sulap, Dll.
Ciri Orang Cerdas Natural

 Menjelajahi lingkungan alam dan lingkungan manusia dengan penuh ketertarikan dan
antusiasme yang tinggi.
 Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, atau peduli dengan objek, tanaman, atau hewan.
 Mampu menggolongkan objek sesuai dengan karakteristik objek tersebut.
 Mampu mengenali pola di antara spesies atau kelas dari objek.
 Suka menggunakan peralatan seperti mikroskop, binokular, teleskop, dan komputer untuk
mempelajari suatu organisme atau sistem.
 Senang mempelajari siklus kehidupan flora atau fauna.
 Ingin mengerti bagaimana sesuatu itu bekerja.
 Mempelajari taksonomi tanaman dan hewan.
 Tertarik untuk berkarier di bidang biologi, ekologi, kimia, back packer dan botani.
 Senang berkebun, bertanam atau hewan.

Kecerdasan Natural

Komponen inti: Membedakan anggota spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan
spesies.
Kompetensi: Meneliti gejala-gejala alam, identifikasi, dan klarifikasi Cara mengoptimalkan;
menikmati alam terbuka, mempelajari dunia flora dan fauna, berkebun,
menyimak, traveling dan mengamati fenomen alam. Profesi Akhir: Ahli biologi, Dokter hewan,
Pecinta alam, Astronomi, Arkeolog, Fisiologist, Geologist, Guide dll.
Sekolah / Kuliah: Biologi, Astronomi, Geograpi, Pertanian & perkebunan, Perikanan,
Kedokteran hewan, Kelautan, Tehnik Perminyakan, Pariwisata, Dll

Setelah Anda menyimak dengan seksama, kira-kira dalam aktifitas sehari-hari, kecerdasan
apakah yang paling sering Anda gunakan? Sebentar lagi, supaya lebih mendalam, secara
bersama-sama kita mengisi kuisioner untuk mengetahui kecerdasan apa yang lebih dominan dan
menjadi kekuatan (potensi) pada diri Anda. Mohon memahami, kuisioner ini bukan mengenai
salah benar, atau akan menjudge hasil, bahwa Anda termasuk orang cerdas bahasa, logika atau
lainnya. Tetapi, hasil dari kuisioner ini menjelaskan tentang, bagaimana cara Anda menyikapi
dan merespon suatu kondisi (kejadian). Sehingga, cara atau strategi yang Anda gunakan itu,
menunjukkan kecerdasan apa yang lebih dominan Anda gunakan. Kemudian, Anda pun akan
memahami, mana yang belum Anda optimalkan dan maksimalkan
KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL

a. Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati
reaksi - reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya
baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal
nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada
keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri
dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk
kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan
lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku
ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

Kepekaan Terhadap Pemberitaan

Berita di media massa itu sangat dahsyat pengaruhnya, sehingga mempengaruhi


pikiran dan sikap jutaan pembaca atau penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita dapat
membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat
seseorang. Khususnya bila berita itu tidak benar, isu, gosip, ditambah-tambah, dibelok-
belokan, atau fitnah. Hal inilah yang sering dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi
atau “membunuh karakter” seorang individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu,
jurnalistik memang menganut prinsip anomali, yakin sesuatu yang aneh, “sakit”,
penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita. Namun sayang, suatu berita
dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan
kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap berita. Selain itu sikap
dalam menghadapi setiap gosip atau pemberitaan yang belum tentu benar pemberitaannya.

Mencermati Fenomena Perilaku Ikut-ikutan

Tidak semua hal yang diikuti dan serempak dilakukan orang banyak adalah kebenaran!
Tidak setiap perkara yang dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering
kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat
yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah yang bakal sukses dan
memperoleh kebahagiaan sebenarnya.

Contoh 1 :
Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas dengan segala dampaknya. Sehingga
penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang
tetapi GAYA HIDUP INI SESAT.

Contoh 2 : Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian
kecil saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah
sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?

Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang
berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.

b. Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Anda mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Anda menjadi
pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu
penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang
lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama
dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada kegiatan bersama, orang yang
semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang
tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan.
Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain.
Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan
masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
2. Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui
perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan
menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing. Di dunia ini, tidak ada
manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu
dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan
banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang
dengan keunikannya.
3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang
lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara
bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam
mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan
membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit
banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.
4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa
sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya:
kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan
sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan
kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu. Ambillah
peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif
yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap
orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal,
seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki
kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka.
Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang
lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk
menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain,
seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain,
dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi
orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih
tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat
menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak
jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih,
bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.
Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain
yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu,
melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus
dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain,
misalnya berdoa untuk orang itu.

c. Melatih Kepekaan Diri

Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita
lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang
suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan yang
dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya.

Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu
pula jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh
harus menyadarl dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita
sendiri.

Oleh karena itu, kewajiban kita hanya dua hal.

Pertama, serius mencari dan menemukan kekurangan diri; tidak usah sibuk membela diri.

Kedua, mengembang terus kemampuan supaya mampu berbuat lebih baik. Karena kemuliaan
seseorang dilihat dari tingkat manfaatya bagi orang lain. Orang memang cenderung tebih
sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktivitas yang menguntungkan diri.

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang kamu ketahui tentang Kepekaan diri dan sosila berikan contohnya
2. Coba beri contoh cara kamu menegur orang yang merokok di sekitarmu
3. Apa yang kamu ketahui prilkau prososial
4. Bagaimana caranya melatih kepekaan diri
5.
BAHAYA NARKOBA DAN DAMPAKNYA

a. Apakah Narkoba Itu…?

Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. Nama lainya adalah
NAPZA, merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif. Yang di maksud
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan
mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat yang bersifat psikoaktif mempengaruhi susunan syaraf
pusat menyebabkan perubahan pada perilaku dan juga menyebabkan keterhgantungan.
Sedangkan bahan adiktif adalah zat atau obat bukan narkotika atau psikotropika tetapi
berpengaruh buruk pada kerja otak.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi seseorang mengunakan narkoba. Alasannya
berbeda-beda, namun pada umumnya merupakan interaksi beberapa faktor resiko yang
mendukung, yaitu faktor individu dan lingkungan.
 Individu : kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat merasa bosan atau jenuh, rasa ingin
tahu dan ingin mencoba, mengalami depresi atau cemas, atau memiliki persepsi hidup yang
tidak realistis. Mereka percaya bahwa narkoba dapat mengatasi semua persoalan, atau
memperoleh kenikmatan, atau menghilangkan kecemasan, gelisah, takut, dan sebagainya.
 Lingkungan : perubahan dalam struktur social, besarnya pengaruh teman , besarnya
pengaruh teman, migrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang
lebih baik merupakan penyebab bertambahnya adiksi obat di antara orang muda di kota
besar seperti Jakarta. kurangnya pendidikan dan keterampilan (skill) dan , kurangnya
penghayatan kehidupan beragama dalam keluarga mau pun pribadi

b. Jenis-Jenis Narkoba dan Dampaknya


 OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
 Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah
kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
 Heroin/Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara
kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga
99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih
keabuan (street heroin). sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari
pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. Timbul
rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa
menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati
(euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
 Ganja/ Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat
utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap
dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

 LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs


Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam
bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar.
Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD
pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-
12 jam.
 Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base).
Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding
bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut
koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara
menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas
permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan
menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau
yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung
bagian dalam.
 AMFETAMIN
amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk
warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi
metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin
bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya
lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum.
Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya
dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus
(bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam
pembuluh darah (intravena).

 ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat
diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan
kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya
orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A;
kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine)

Dampak Negatif Narkoba

 Dampak negatif terhadap fisik


1. Kerusakan organ spt : otak, jantung ,paru-2,hati, ginjal, dll
2. Gejala putus obat/sakauw
3. Tertular penyakit berbahaya (hepatitis- hiv)
 Dampak negatif terhadap psikis : Cemas / takut , Halusinasi , agresif , mudah curiga ,
menutup diri , mudah tersinggung , acuh, dll
 Dampak negatif terhadap kehidupan social : Membolos , Berbohong , Prestasi menurun ,
Mencuri , Merampok , Mengganggu kestabilan Pekerjaan, dll
 Dampak Ekonomi
1. Narkoba mahal,uang terbuang percuma, jika sudah kecanduan biaya
perawatan mahal, pada akhirnya bisa bangkrut.
2. Orang yang sudah kecanduan narkoba kinerjanya tidak akan bagus lagi,
sehingga kemungkinan akan di pecat atau PHK sehingga akan menjadi
Pengangguran.

c. Program Pencegahan Narkoba Di Sekolah

 Drugs Education
Drug education adalah edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yang di
rancang untuk memberikan pengetahuan tentang narkoba, mengubah sikap terhadap
penyalah gunaan narkoba, serta perilaku menjauhi perbuatan penyalahgunaan narkoba.
Contoh :

1. Kampanye anti narkoba,


2. Penelitian bahaya narkoba,
3. Kunjungan ke panti rehabilitasi
 Drugs Information
Drug information adalah kegiatan dengan memberikan informasi yang benar tentang
narkoba dan pencegahannya, sehingga siswa tidak merasa asing dengan narkoba itu
sendiri. Dengan memberikan informasi tentang narkoba ini akan memungkinkan siswa
menerima dan memahami berbagai pengetahuan tentang narkoba.
Tujuan dari program drug information adalah memberikan bekal pengetahuan yang benar
tentang bahaya narkoba, sehingga siswa memahami dampak negatifnya, dan tidak mudah
tersugesti untuk mencoba narkoba. Contoh : penyuluhan, pemutaran film, testimoni,
pemberian bahan bacaan tentang narkoba

 Provision Of Alternative Activity


provision of alternative activities adalah memberikan aktivitas lain yang bermanfaat bagi
siswa dengan tujuan mengalihkan perhatian dan pikiran siswa dari narkoba

Contoh : Kegiatan keagamaan, Kegiatan ekstrakurikuler, Out bond, Rekreasi.

 Interventions
intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu bertindak
bijaksana. Contoh : Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus pada
pihak yang kompeten.
PROBLEM SOLVING REMAJA

a. Pengertian Problem Solving


Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagi pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat
atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang
diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan
merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami
masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan.

Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian msalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat
atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang
diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan biasanya
merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami
masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan. Masalah yang tidak
dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus
menyikapi setiap masalah yang dialaminya.

b. Mensikapi Masalah

Bagaimana cara Anda mensikapi terhadap masalah ?

 Lari dari masalah?


 Mengeluh?
 Tidak tahu apa yang harus dilakukan?
 Meminta bantuan kepada orang lain?
 Menghadapi dan memecahkannya?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak
atau belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang
dialami. Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari diri sendiri
(internal) dan dapat juga bersumber dari luar diri (eksternal).

Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi
pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan
sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di
lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan
teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah
sikap Anda selama ini menghadapi masalah?

Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur
yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah
masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin
organisasi atau anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah
yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ?
Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana
hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini.

Problem Solving dalam Kesulitan Belajar

“Masalah & Kesulitan Belajar”

Memerlukan : Sebagai
- Kreativitas, „Tantangan
- Wawasan luas
-

Pemikiran,
- Imajinasi

Untuk membelajarkan seseorang/siswa, beberapa masalah


mungkin memerlukan perhatian ekstra, sebab pada
kenyataannya sesuatu yang menantang untuk seseorang,
belum tentu merupakan tantangan bagi orang lain.

11/01/2006 PM, Amir & Rochayatin , 2006 6


Pernahkah Anda menghadapi suatu masalah ? Dapatkah Anda mengemukakan contohnya
? Apakah masalah yang Anda hadapi masalah pribadi, sosial, belajar atau karier?
Bagaimanakah kebiasaan Anda dalam menghadapi masalah yang pernah Anda hadapi ?
Bagaimana pemecahannya? Atau langkah-langkah apa yang Anda tempuh setiap masalah
yang Anda hadapi ? Bagaimana hasilnya? Siapa diantara Anda yang bisa mengungkapkan
pendapatnya ?

c. Langkah-Langkah dalam Memecahkan Masalah

Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :

MERUMUSKAN MASALAH YANG AKAN DIPECAHKAN

MENGANALISA SEBAB-AKIBAT DARI MASALAH

MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN

MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT

MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN TERENCANA


BERHASIL ATAU GAGAL ?

Merumuskan Masalah

Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah
yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala
yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan
penglaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.

Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan.
Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah
yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang
sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.

Orang Amerika (Industriawan Charles F. Kattering) mengatakan “Suatu masalah yang


sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separoh terpecahkan”. Sebuah masalah dapat
dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan.

Analisa Sebab-Akibat

Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan
akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat
dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta
yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal
ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan
diambil dari pemecahan masalah yang dialami.

Menghimpun Alternatif Pemecahan

Kegiatan berikutnya ialah menentukan alternatif pemecahan, yaitu berbagai


kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluardari masalah yang
diahadapi.

Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada
dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut
menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif
tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.

Memilih Alternatifyang Paling Tepat

Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, sarana,
kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik
dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannyadan
sebagainya.

Melaksanakan Pilihan dalam Bentuk Kegiatan Terencana

Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan asalah apabila dapat dilaksanakan.
Oelh karena itu harus disusun rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oleh
peroranganuntuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan
pelaksanaannya, apalagi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keprluanmemecahkan
masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi,
pengawasan, dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar
masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah bau yang lebih
rumit.
MEKANISME PERTAHANAN DIRI

a. Pengertian Mekanisme Pertahanan Diri

Sigmund Freud (lahir di Freiberg, 6 Mei 1856 – meninggal di London, 23 September


1939) atau yang bernama lengkap Sigismund Schlomo Freud, berpendapat apabila kebutuhan
seseorang tidak terpenuhi maka dia akan mempertahankan dirinya.

Freud yang merupakan seorang Austria pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu
psikologi ini menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk
menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui
pemutarbalikan kenyataan.

Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya
mengubah cara individu mempersepsi / memikirkan masalah itu.

b. Bentuk atau jenis dalam Mekanisme Pertahanan Diri

Dibawah ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh
sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang
dahsyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri
berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, berikut beberapa istilahnya :

1. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls
pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya,
disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar. Secara tidak sadar
seseorang menekan pikiran-pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam
sadar ke alam tak sadar. Repression yang terus menerus akan menjadi tumpukan
kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”

Contoh : seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan, kemudian


“lupa” tentang kejadian tersebut. (lupa ini disebut amnesia yang psikogenik, bila lupa
karena gegar otak maka disebut amnesia organik).

2. Kompensasi (Compensation)
Mekanisme dimana seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan,
dengan usaha yang lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan
yang sebenarnya atau yang hanya dirasakan saja. Menutupi kelemahan dengan
menonjolkan sifat yang baik atau karena frustrasi dalam suatu bidang, lalu dicari
kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang lain (kompensasi berlebihan).
Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang mampu (inferior).

Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau ditakuti oleh
teman-temannya.

3. Konversi (Conversion)
Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui manifestasi
motorik, sensoris, somatik.

Contoh : saat stress menjadi mudah marah, teriak-teriak, atau berolahraga.

4. Penyangkalan (Denial)
Proses mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit
dan rasa cemas, dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal
itu mungkin berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal
realitas yang menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.

Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga
anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.

5. Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah
ideide, objek-objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi
terhadap seseorang atau objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.

Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau
menendang kucingnya.

6. Disosiasi (Dissociation)
Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah. Mekanisme
dimana suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan dari kesadaran
dengan bekerja secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah, dan terlepas dari
ide, situasi, objek, misalnya pada selektif amnesia.

Contoh : rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan
“sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”.

7. Fantasi (Fantasy) atau Khayalan (Image)


Suatu proses melamun (menerawang) atau tindakan berkhayal untuk memberikan
pelarian dari kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan pencapaianpencapaian
kenikmatan yang bersifat khayal atau mati sebagai pahlawan yang tidak berdosa.
Contoh : seorang anak yang kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi bintang
pelajar.

8. Identifikasi (Identification)
Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan
dirinya serupa dengan orang lain (tabiat-tabiatnya meniru orang lain). Menambah rasa
harga diri dengan menyamakan harga dirinya seperti seorang atau suatu hal yang
dikaguminya.

Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau malah bersolek
seperti bintang iklan.

9. Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau
sebagian dari kepribadiannya sendiri.

Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri,
hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.

10. Negativisme (Negativism)


Proses perlawanan yang aktif atau pasif terhadap permintaan-permintaan yang ditujukan
kepada seseorang. Negativisme aktif kalau seseorang berbuat kebalikan dari apa yang
diminta darinya. Negativisme pasif kalau ia menghindarkan apa yang diharapkan dari
padanya.

Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia sering
bolos sehingga prestasinya menjadi kurang.

11. Proyeksi (Projection)


Adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran akan tabiat-
tabiatnya sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan dengan menuduhkannya kepada
orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri yang tidak baik.

Contoh : seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.

12. Rasionalisme (Rationalization)


Mekanisme dimana seseorang membenarkan tingkah lakunya yang tidak konsekuen dan
tidak baik. Termasuk membenarkan kepercayaan, keterangan, alasan-alasan (motivasi)
dengan memberikan penjelasan dan keterangan baginya. Berusaha untuk membuktikan
bahwa perbuatannya (yang sebenarnya tidak baik) dianggap rasional adanya, dapat
dibenarkan, dan dapat diterima.

Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang
enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).
13. Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
Proses dimana seseorang mengambil kedalam struktur egonya sendiri, semua atau
sebagian dari suatu objek, yang kemudian dianggap sebagai suatu unsur dari
kepribadiannya sendiri. Supaya tidak menuruti keinginannya yang jelek, maka sebagai
penghalang diambil sikap atau perilaku yang sebaliknya.

Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.

14. Regresi (Regression)


Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal dan kurang matang dalam
adaptasi. Bentuknya yang ekstrim adalah tingkah laku infantile (kekanak-kanakan).
Keadaan seorang yang kembali ke tingkat perkembangan yang sebelumya dan kurang
matang dalam adaptasi.

Contoh : seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas
mau masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena
merasa perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.

15. Sublimasi (Sublimation)


Proses dengan apa kehendak-kehendak tidak sadar dan tidak dapat diterima, disalurkan
menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Dorongan atau kehendak2 yang
tidak dapat disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial.

Contoh : seseorang tidak suka berkelahi kemudian ia menjadi atlet petinju.

16. Menghapuskan (Undoing)


Mekanisme dimana seseorang secara simbolis melakukan kebalikan sesuatu yang telah
dikerjakannya, atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh egonya dan masyarakat. Dia
secara simbolis menghapus pikiran, perasaan, atau keinginan yang tidak dapat diterima
egonya atau masyarakat.

Contoh : seorang suami yang berselingkuh lalu ia memberi bermacam-macam hadiah


kepada istrinya.

17. Simpatisme Berusaha mendapatkan simpati dengan jalan menceritakan berbagai


kesukarannya, misalnya penyakit atau kesulitan-kesulitan lainnya. Bila ada yang
menyatakan simpati kepadanya maka rasa harga dirinya diperkuat, biarpun ada
kegagalan.
Contoh: seorang siswa yang mengeluh bahwa dia tidak mempunyai buku2 pelajaran
karena orangtuanya miskin dan tidak bisa membelikannya, lagipula ibunya sakit-sakitan.
Dalam ilmu psikiatri, mekanisme pertahanan diri (self-defense mechanism) merupakan
salah satu bentuk penyesuaian diri untuk melindungi seorang individu dari kecemasan,
meringankan penderitaan saat mengalami kegagalan, dan untuk menjaga harga diri.
Namun jika mekanisme ini terus-menerus dilakukan, justru bukannya mendapatkan
perlindungan tapi akan menjadi ancaman, karena sebenarnya mekanisme pembelaan diri
ini tidak redustik, mengandung banyak unsur penipuan diri-sendiri, dan distorsi realitas
atau memutarbalikan fakta. Sebagian besar mekanisme ini bersifat unconcious atau di
bawah sadar, sehingga sukar dinilai dan dievaluasi secara sadar.
JIWA KEPEMIMPINAN

a. Pengertian dalam kepemimpinan:

 Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
 Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan
bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin
kelompok/unit mencapai tujuan.
 Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan dengan
:

 Keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegaitan mencapai tujuan.
 Terdapat faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain bersedia
digerakkan atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan.
 Adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya, baik tenaga, dana, waktu
dan lain sebagainya.
 Melihat pada hal – hal diatas, maka dapat dikatakan hakekat kepemimpinan adalah
sebagai berikut:
 Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain
mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan
pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa
yang dikehendakinya.
 Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan atau teknik untuk membuat sekelompok orang
mengikuti atau mentaati apa yang dikehendaki, membuat mereka antusias atau
bersemangat untuk mengikutinya, dan bahkan sanggup berkorban.
 Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah
pandangan atau sikap sekelompok orang, baik dalam organisasi formal maupun informal.
 Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok
orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dan
sebagainya. Kepemimpinan di dalam organisasi formal merupakan suatu proses yang
terus menerus, yang membuat semua anggota organisasi giat dan berusaha memahami
dan mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.
 Kepemimpinan adalah suatu bentu persuasi, suatu seni membina sekelompok orang
melalui ”human relation” dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mau
bekerja sama, memahami dan mencapai tujuan organisasi.
 Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat atau instrument untuk membuat sekelompok
orang mau bekerja sama, berdaya upaya, mentaai segala sesuatu untuk mencapai tujuan
yang ditentukan.
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi petunjuk,
mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin
mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik, bila seorang pemimpin
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

b. Fungsi - fungsi, Tipe dan Tugas Kepemimpinan

Berikut fungsi-fungsi , tipe dan tugas kepemimpinan, diantaranya :

 Fungsi perencanaan; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh


bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.
 Fungsi memandang ke depan; seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan
berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap
segala kemungkinan.
 Fungsi pengembangan loyalitas; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara
pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam
organisasi.
 Fungsi pengawasan; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti
kemajuan pelaksanaan rencana.
 Fungsi mengambil keputusan; pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan
yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk
melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil
keputusan.
 Fungsi pemeliharaan; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan
pengembangan kelompok untuk kelangsungannya. Seorang pemimpin perlu selalu
bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi
semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan
menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi. Pemimpin juga perlu memberikan
penghargaan, pujian, hadiah dan semacamnya kepada anak buah yang berprestasi, untuk
menjalankan fungsi ini.
Fungsi menjalankan tugas; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Tipe dan Tugas kepemimpinan

 Kepemimpinan diktatoris : Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.


 Kepemimpinan otokratis : Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada pimpnan.
 Kepemimpinan demokratis : Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan
keputusan.
 Kepemimpinan laisez-faire : Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan
keputusannya
Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang
atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pembahasan tentang
kepemimpinan menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan, cara mempengaruhi kelompok,
yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.

1. Tugas kepemimpinan
Leadership function,meliputi dua bidang utama, pekerjaan yang harus diselesaikan dan
kekompakan orang yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut
task function.
Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat
diselesaikan dan kelompokan mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan dengan
kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antarorang yang bekerja sama
menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.
Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kerja kelompok :
1. Memulai, initiating ; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.
2. Mengatur, regulating ; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
3. Memberitahu, informing ; kegiatan memberi informasi, data, fakta dan pendapat
kepada para anggota dan meminta mereka dari mereka informasi,data atau pendapat.
4. Mendukung, supporting ; usaha untuk menerima gagasan, pendapat dari bawah dan
menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas
bersama.
5. Menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul/cara kerja yang diambil
dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-rugi.
6. Menyimpulkan, summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan tindakan lebih
lanjut.
Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan kelompok antara lain :
1. Mendorong, encouraging; bersikap hangat,bersahabat dan menerima orang lain
2. Mengungkapkan perasaan, expressing feeling; tindakan menyatakan perasaan terhadap
kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang, bangga, dan ikut
sepenangungan seperasaan jika terjadi masalah di dalam kelompok
3. Mendamaikan, harmonizing ; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang
yang berbeda pendapat
4. Mengalah, compromising ; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat
dengan perasaan orang lain
5. Memperlancar, gatekeeping ; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam
kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat.
6. Memasang aturan permainan, setting standard ; tindakan menyampaikan tata tertib
yang membantu kehidupan kelompok

c. Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan dua bidang tugas kepemimpinan, dulu orang hanya mengenal dua gaya
kepemimpinan. Pertama gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dan yang
berorientasi kepada manusia. Dari dua bidang tersebut, akhir - akhir ini dikembangkan
menjadi 4 gaya kepemimpinan dasar, yaitu :

1. Kekompakan tinggi dan kerja rendah


Gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik, keakraban dan kekompakan
kelompok, tapi kurang memperhatikan unsur tercapainya unsur tujuan kelompok atau
penyelesaian tugas bersama. Inilah gaya kepemimpinan dalam perkumpulan social recreative,
yang sebagian besar ditujukan untuk hubungan antaranggota. Namun gaya ini dapat cocok
dan tepat untuk kelompok yang di waktu lampau pernah berkembang baik dan efektif, tetapi
menghadapi masalah atau situasi yang memacetkan atau melenyapkan semangat anggota.
Gaya kepemimpinan ini baik untuk mempengaruhi semangat kelompok dan memotivasi
mereka. Gaya kepemimpinan baik juga buat kelompok yang di waktu lampau kurang
mempengaruhi pribadi para anggotanya dan terlalu sibuk dengan urusan menyelesaikan
masalah atau situasi yang menekan, demi tercapainya tujuan bersama.

2. Kerja tinggi dan kekompakan rendah


Gaya kepemimpinan yang menekankan penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan
kelompok. Gaya kepemimpinan ini menampilkan gaya kepemimpinan yang directive. Gaya
kepemimpin ini tepat digunakan dalam persaingan dagang yang ketat serta dalam militer.

3. Kerja tinggi dan kekompakan tinggi


Gaya kepemimpinan yang mengutamakan kerja dan kekompakan tinggi baik digunakan
dalam pembentukan kelompok. Pemimpin perlu menjadi model untuk kelompok dengan
menunjukkan perilaku yang membuat kelompok efektif dan puas.
Tujuan yang sebaiknya dicapai adalah membantu kelompok menjadi kelompok yang matang,
yang mampu menjalankan kedua tugas kepemimpinan diatas. Gaya kepemimpinan ini
menjadi tidak cocok dipakai jika tugas dan kekompakan kelompok telah diselesaikan anggota
kelompok dengan baik.

4. Kerja rendah dan kekompakan rendah


Gaya kepemimpinan yang kurang menekankan penyelesaian tugas dan kekompakan
kelompok cocok buat kelompok yang telah jelas sasaran dan tujuannya. Gaya kepemimpinan
ini merupakan gaya kepemimpinan yang menggairahkan untuk kelompok yang sudah jadi.
Gaya kepemimpinan ini tidak cocok digunakan kelompok yang belum jadi. Gaya
kepemimpinan ini lemah dan tidak akan menghasilkan apapun.

Cara Mempengaruhi Kelompok


Diatas sudah dijelaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang
atau kelompok yang dipimpin.
a. Pemimpin menyuruh kelompok, manakala dia sendiri memikirkan perkara, memgambil
putusan tentang perkara itu dan memberitahukan kepada orang yang dipimpinnya.
b. Pemimpin menjual kepada kelompok orang-orang yang dipimpinnya, manakala dia
memikirkan perkara, memgambil keputusan tentang perkara itu, lalu memberitahukan
putusan itu terhadap orang-orang yang dipimpinnya sambil menjelaskan dan meyakinkan
mereka untuk menerima keputusan itu dengan memberitahukan untung-ruginya
c. Pemimpin minta nasihat, jika dia mnyampaikan masalah kepada orang yang dipimpinnya
menerima usul dan nasihat serta pemecahannya,lalu membuat putusan sendiri
d. Pemimpin bergabung dengan orang yang dipimpin jika dia menyajikan masalah kepada
orang-orang yang dipimpin serta bersama mencari pemecahan masalah tersebut, dan
akhirnya mencapai pemecahan bersama.
e. Pemimpin memberi kekuasaan kepada orang yang dipimpin, dia menyajikan masalah,
memberi tahu batas pemecahannya dan menyerahkan kepada mereka cara pemecahannya

PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang kamu ketahui tentang kepempiminan


2. Siapakah tokoh pemimpin yang kamu idolakan, jelaskan
3. Berapa gaya kepemimpinan yang kamu ketahu dan man yang paling kamu sukai
jelaskan alasannya
4. Apa perbedaan Kepala dan kepemimpinan
KOMUNIKASI EFEKTIF

a. Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai
antar teman atau pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak
kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita
inginkan belum tercapai, misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi,
perubahan sikap pada teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau
gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian
dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pAndangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima
atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa
tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

b. Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta
dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap
perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain.
Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh,
dan lain sebagainya. Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya
spontan kita berkata “IYE” atau “IYA” dsb.Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita
berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak
atau berada pada bagian depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya:
disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris,
dsb.

c. Kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta
dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap
perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain.
Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh,
dan lain sebagainya.

Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata
“Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah
orang lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada
bagian depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain
berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris
Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif ?

Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif;
perilaku pasif dan perilaku asertif.

Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si
pembicara tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.

Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan lawan
bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.

Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan
berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif
cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghormati dan
saling memuaskan kepentingan lawan bicara.

Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi

Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang
berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah tidak memperhatikan
pesan dengan baik ketika orang lain (pihak pertama sebagai pembicara). Kesalahan ini terjadi
hampir dialami oleh setiap orang terutama bilamana dalam kondisi tidak kondusif, misalnya
karena suasana bising, menghayal, kondisi lapar, tidak sehat, dan seterusnya. Bilamana hal
terjadi, maka kemungkinan banyak pula konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa
kecewa, tidak dihargai, dan hubungan kurang harmonis, dan seterusnya. Anda sendiri bisa
bayangkan kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan terjadi bilamana suatu pesan dalam
komunikasi tidak diperhatikan dengan baik

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi


Bagiamana membangun sebuah komunikasi efektif tersebut, berikut beberapa hal yang
sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :
Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara
dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang
membantu untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan
kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.

Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran
yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap
keramah-tamahan dan kasih-sayang ; Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran.
Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda
yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda
tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan
meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat
ditangkap secara visual daripada secara verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala
menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ;
Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau
kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan
lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai
dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana
yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan
mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran
untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan
memperbaiki kemampun komunikasi kita.

Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda.
Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita
lakukan. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh
bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat
membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental,
penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda
merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri.
Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :

1. Gunakan kalimat seefektif mungkin


Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran.
Hindari mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju
tempat ini saya bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak
akan peduli dengan informasi yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari
penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak dimengerti calon pendengar Anda.

2. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan


Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui
lebih dulu apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih
baik Anda tidak usah mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik
mendengarkan pengulangan sebuah ide. Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak
terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah
urutan penyampaian agar lebih fokus saat menyampaikannya.

3. Jangan berbicara terlalu lambat


Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan
dan tidak sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda
ragu-ragu dan tidak percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh
percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme.
Anda harus pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus
berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering
melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.

4. Hindari gumaman yang terlalu sering


Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula
lawan bicara Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa
mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb.
Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak
menguasai materi pembicaraan.

e. Hindari humor yang tidak perlu


Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus
tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda
benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan
wajah yang terganggu dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan
humor Anda, teruskan pembiraan kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk
mentertawakan humor Anda yang telah gagal. Dengan mempelajari dan melakukan tips
diatas, Anda dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi
pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.

e. Tips Komunikasi yang Efektif

Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara
internal maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik,
seorang komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu
menggerakkan massa, mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah
gagasan menjadi sebuah realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan
maupun kawan, seorang komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam berbagai
tatanan.

Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi
yang baik telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam
kehidupn manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk
menerima kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain,
bahkan ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita
hanya perlu memperbaiki komunikasi kita.

Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :

1. Kenali konsep diri Anda


2. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
3. Tetapkan tujuan komunikasi
4. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi
5. Buat draft pembicaraan
6. Kuasai topik pembicaraan
7. Hargai perbedaan pendapat
8. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan
9. Pertahankan kontak mata
10. Empati terhadap situasi dan kondisi klien
11. Atur dan managemen nafas
12. Kontrol postur tubuh
13. Gunakan bahasa non verbal seperlunya
14. Gunakan bahasa yang sama - sama dimengerti
15. Cerahkan perbincangan dengan humor - humor segar
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Apa yang kamu pahami tentang komunikasi, Jelaskan


2. Coba kamu tuliskan kalimat berita untuk masyarakat sekita rumah mu
3. Pernahkan anda merasa lebih nyaman atau enak berkimunikasi? Dengan siapa
dan kenapa alasannya
4. Apa yang menjadi kendala saat kamu akan menyampaikan sesuatu seperti ide, usul atau
pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai