KATA PENGANTAR i
VISI DAN MISI BK ii
PERATURAN KELAS iii
DAFTAR ISI iv
PENUTUP v
DAFTAR PUSTAKA vi
PENUTUP
Tim Penyusun,
DAFTAR
PUSTAKA
Armstrong, T. (2004). Kamu itu Lebih Cerdas daripada yang Kamu Duga. Alih
bahasa: Arvin Saputra. Batam : Interaksara.
A. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.
Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif didalam setiap hal yang
menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan.
2. Hidup dalam kebahagiaan
Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh dengan kecukupan, oleh
karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh
itulah yang terbaik.
3. Memiliki wibawa dimata orang lain
Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka
memiliki wajah yang di hormati dan disayang oleh banyak orang karena wajah mereka
dihiasi oleh wajah penuh syukur
4. Terilihat lebih rupawan
Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan memiliki wajah yang selalu
tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum itu manambah kecantikan dan
ketampanannya
5. Awet muda dan umur panjang
Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar, sedangkan orang yang sabar
berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu
banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki watak pemarah.
B. Bersyukur, Syarat Mutlak Untuk Berbahagia.
Bersyukur sebuah kata yang sangat indah, dan akan menjadi hal yang luar biasa ketika
sudah dilakukan dengan sepenuh hati yang ikhlas. Sesunguhnya tidak ada orang yang bisa
merasa berbahagia jika ia tidak pernah bersyukur, sebab syukur adalah syarat mutlak agar
seseorang bisa berbahagia. Rasa syukur akan menjadikan hati kita merasa tenang, damai dan
merasa sangat bergembira atas kesempatan hidup yang Tuhan berikan pada kita. Tuhan yang
Maha Baik pun sangat menganjurkan kita agar bersyukur. Bersyukur itu bukan
berarti berhenti dengan apa yang sudah kita miliki saat ini, tapi bersyukur itu lebih ke arah
“terima kasih” Tuhan terima kasih atas semua nikmat-Mu dalam hidupku ini. Jika aku
bekerja lebih rajin, lebih bermanfaat bagi sesama, tentulah nikmat ku akan Kau tambah.
“kita harus bersyukur bukan karena kita berbahagia, tetapi bersyukurlah maka kita akan
bahagia.” ? Sudah jelaskan bahwa sebenarnya yang kita butuhkan untuk berbahagia adalah
dengan bersyukur. Apapun keadaan kita saat ini, kalau kita bersyukur, kita akan sadar bahwa
kita sebenarnya sangat beruntung. Banyak orang yang kondisinya tidak sebaik kita, entah itu
kondisi fisik mereka, kondisi mental dan lain sebagainya. Sesungguhnya tidak ada satu hal
apapun yang perlu kita keluhkan di dunia ini
nikmat, diantaranya :
1. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan
enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh
dengan kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif
pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif
lebih banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau
bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan
dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.
Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik
nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Mengapa kita harus selalu mensyukuri nikamt yang sudah Tuhan berikan kepada kita
? Jelasakan !
2. Apa saja yang menyebabkan orang kurang bersyukur ?
3. Bagaimana cara menyukuri nikmat yang sudah Tuhan berikan kepada kita ?
4. SebutkanAkibat dan ancaman tdiak pandai bersyukur
CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan
sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut
Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek dan latihan.
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya:
Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak,
berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan
mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan
menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif
dan fungsional.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam
diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut
diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik atau Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan
sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit
: secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi,
amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis atau Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa
diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat
tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu
merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang.
Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam
sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus
bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil
psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum
dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga
apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan
normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang
kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai
rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar
yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang
terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada
akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya
obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk
mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi
eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang.
Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan
motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor
dari luar. Kedua motivasi tersebut mungkin sudah dilaksanakan baik oleh orang tua, guru atau
suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga
aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan
personal maupun lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil
belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan.
Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar,
sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap. Sarana dan
prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer,
laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung
kemajuan individu, maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Ada 3 hal yang mendukung
terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1) Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu
sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan
begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada
hal tersebut.
2) Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini
juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak
diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
Kegiatan ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran tersebut
kemudian dipahami
1. Pahami teorinya untuk setiap mata pelajaran yang dipraktikkan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipilih.
2. Buat peta pikiran (mind mapping) untuk memudahkan memahami dan mempraktikan
teorinya, sehingga ketika dipraktikan akan lebih cepat untuk dipahami.
3. Perhatikan setiap instruksi/arahan dari guru atau instrukur praktikum dengan benar, ikuti
setiap tahapannya dan jangan lupa bertanya apabila ada sesuatu yang Anda belum pahami.
4. Pelajari dan pahami betul setiap tahapan dalam praktikum, karena praktikum ke-1, ke-2
dan seterusnya saling terkait. Apabila tahapan praktikum ke-1 tidak Anda pahami, maka
akan berpengaruh terhadap semangat dan kelancaran praktikum berikutnya.
5. Pelajari ulang mind mapping setiap tahapan praktikum dan terus latihan praktik agar
terbiasa terlatih sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
a. Pengertian Menyontek
Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai suatu
kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya.
Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur
yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip
keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang
mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate
end (achieve academic success or avoid academic failure),” maksudnya “menyontek” adalah
perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu
mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil
paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa yang
sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan
penguasaan bahan/materi pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka
menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan
jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa apa
saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.
Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa
dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri sendiri
maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu
sendiri.
Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah
selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal
lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang didapatkan
dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka yang
menganggur setelah lulus karena ilmu yang diperolehnya selama sekolah didapatkannya
dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Hambatan dalam belajar ada yang berasal dari luar diri kita. Namun yang sering tidak
disadari justru hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri.
Bryophyta : Lumut
Pteridophyta : Paku
Spermatophyta : Biji
10. Alat tulis, buku yang mendukung tersedia dan tersimpan rapi
Banyak orang membuang waktu yang berharga untuk mencari-cari alat tulis. Kamu bisa
lebih efisien dengan meletakksa barang-barang tersebut di mjejamu, dalam kotak khusus.
1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan
dikerjakan. Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut
tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak
yang harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup
lama.
4. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
5. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi
terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-
nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.
1. Mengerti maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk
diketahui oleh teman.
2. Sekolah bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
3. Belajar harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima
kenyataan di sekolah.
4. Harus mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan
hati
5. Memiliki sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja,
berpikir positif, bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-
baik saja. Dalam menjalani hidup, tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan
tantangan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Apa yang Tuhan berikan itu pastilah untuk
menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau tidak. Setiap orang punya
masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan yang lain adalah bagaimana orang
tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi. Secara sadar ataupun tidak, kita
sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau situasi yang kita alami.
Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita sampai
berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?
Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa
tersenyum. Jika tidak bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik
ujung bibir seperti orang yang sedang tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti
mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama
dalam mencapai kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan
berpikir positif. Tetapi mudahkah kita untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih,
saraf tidak tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan
berpikir positif dan senyum serta syukur.
Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicaran kita di masa
sekarang dan merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi
masa lalu, sekarang dan masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-
hari. Perhatikan satu hal, sikap kita merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa
menjadi musuh yang paling berbahaya. Bagaimana sikap mental kita adalah sebuah pilihan ;
positif ataukah negatif.
Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita
akan lebih banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk
berjuang mencapai tujuan-tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif
yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan
berarti telah menjamin tercapainya suatu keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-
tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan. Berhasil atau tidaknya kita nantinya
ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui tersebut.
Beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk mencapai hal-
hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara
terus-menerus :
a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi
pada selembar kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu.
Baca dan perhatikanlah kutipan tadi secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi,
misalnya di meja belajar Anda, atau di cermin kamar tidur atau mandi. Jadikanlah setiap
kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif
dalam diri orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut
dengan hal-hal positif tadi. Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut
dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 100”.
Bangunlah pada pagi hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai
“100”, dan perlakukanlah mereka secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat
tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-orang yang selama ini Anda anggap remeh.
d. Tandai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata
“tidak dapat,” “tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda
menemukan cara untuk mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada
orang lain dengan tulus. Berbuatlah suatu kebaikan pada seseorang yang belum Anda
kenal.
“Pasti gagal;
dan sebagainya”.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Dengan mengenal dan memahami pendidikan sistem ganda keberhasilan pkl di du-di akan
tercapai
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau mungkin lebih akrab dikenal dengan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai
suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk
melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat
diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri.
Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan
tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan
tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia
industri
Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke
dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja. Selain itu
perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang profesional dan mana tenaga kerja
yang tidak profesional. Pendidikan Sistem Ganda memang harus dilaksanakan karena dapat
menguntungkan semua pihak yang melaksanakannya.
Direktorat Pendidikan Menengah kejuruan mendapat tugas langsung dari Mentri Pendidikan
dan Kebudayaan untuk mengembangkan dan melaksanakan pendekatan pendidikan dengan
Sistem ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan.
Pendekatan Pendidikan dengan Sistem Ganda sebagai kajian tak terpisahkan dari kebijakan
link and match dijadikan pola utama penyelenggaraan kurikulum sekolah menengah kejuruan
yang dimulai pada tahun pelajaran 1994/1995.
Pada kurikulum SMK Islam PB Soedirman 1 ( 3 tahun ) maupun Kurikulum SMK 4 tahun
tercantum bidang Pengalaman Kerja Lapangan pada program Kejuruan.
Pada penyelenggaraan Kurikulum SMK yang di mulai pada tahun pelajaran 1994/1995
dengan pola utama Sistem ganda, pendidikan dimungkinkan dapat di laksanakan di sekolah
dan di Industri / Perusahaan semenjak tingkat I ( satu ) sampai dengan tingkat III ( Tiga ).
Upaya-upaya ini di lakukan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu sumber daya
manusia yang memiliki keahlian profesional.
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 2 /
1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990
tentang Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang
Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan Kepmendikbud Nomor 080 / U / 1993
tenang Kurikulum SMK, sebagi berikut:
Dengan bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Sistem Ganda yang ingin di capai, yang
dipadukan dengan tujuan intitusi SMK Islam PB Soedirman 1, ini berarti bahwa seluruh siswa
SMK Islam PB Soedirman 1 yang melaksanakan Pendidikan dengan Sistem ganda harus
berusaha mencapai tingkat keahlian profesional tingkat menengah.
Keahlian profesional sendiri hanya dapat dibentuk dengan tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat ( art ). Ilmu Pengetahuan dan teknik dapat di pelajari dan
dikuasai, tetapi kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan
langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Dari ketiga unsur di sekolah telah dipelajari ilmu Pengetahuan Umum ( normatif ), ilmu
Pengetahuan Dasar Penunjang ( adaptif ) dan ilmu Pengetahuan Teknik Dasar, secara
komulatif mencapai 85 % target kurikulum.
Sedangkan teknik tidak pula dipelajari di sekolah berupa praktek yang bersifat simulasi dari
kiat keahlian profesional.
Dengan demikian tugas utama siswa di Industri / Perusahaan adalah ” MENGUASAI KIAT
KEAHLIAN PROFESIONAL ” dengan jalan melakukan ” KEGIATAN BEKERJA “
langsung terprogram sesuai dengan kegiatan yang ada di Industri / Perusahaan.
1. Model Day Release 5 – 1, dimana siswa belajar di industri / perusahaan selama lima hari
penuh jam kerja indutri / perusahaan untuk mendapatkan penguasaan keahlian di dunia
kerja. Sedangkan di sekolah satu hari untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak
terpogram di indutri / perusahaan sesuai dengan tuntutan kurikulum serta mengikuti
evaluasi kegiatan baik yang didapat di perusahaan / industri maupun di sekolah sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
2. Model Day Release 4 – 2, dimana siswa belajar di industri / perusahaan selama 4 hari
kerja dan di sekolah selama 2 hari.
3. Model Blok Release, Karena berbagai pertimbangan, kalau terpaksa dapat di laksanakan
model blok release dengan 6 – 0 ini berarti siswa selama satu minggu ( 6 hari kerja )
berada di industri / perusahaan dan itu berlangsung selama 8 bulan. Maka kemungkinan
yang terjadi adalah adanya meteri bahkan pelajaran yang tidak terpogram di industri /
perusahaan, sehingga pencapaian target kurikulum rendah serta pelaksanaan evaluasi
secara tatap muka oleh sekolah sulit dilaksanakan.
Untuk Mengatasi kekurangan dalam pencapaian target kurikulum yang disebabkan kelemahan
dalam PSG maka di lakukan pembuatan modul untuk seluruh pelajaran yang ada ditingkat III,
serta pemamfaatan tatap muka yang diadakan di sekolah semaksimal mungkin.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki
dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan
pendidikan menengah kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu
bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan
kerja.
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter peserta
didik sebagai hasil sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, keterampilan, sikap kerja dan nilai-nilai karakter yang
diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap satuan pendidikan
melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di dunia
kerja/DUDI. Pembelajaran yang secara khusus diprogramkan untuk diselenggarakan di dunia
kerja disebut dengan Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk penerapan,
pemantapan, dan peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang
berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan
langsung saat praktik kerja di lapangan. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan
Institusi Pasangan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi
dunia kerja (DUDI) untuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan di SMK.
Pelaksanaan PKL sesuai dengan prinsip pendidikan menurut Prosser dan Quigley dalam bukunya
Vocational Education in a Democracy antara lain sebagai berikut.
a. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan di mana peserta didik dilatih merupakan
replika lingkungan di mana nanti ia akan bekerja.
b. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan di mana tugas-tugas latihan
dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja.
c. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan
bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
d. Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali
minatnya, pengetahuannya, dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
e. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat
diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan yang
mendapat untung darinya.
f. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja
dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan
dalam pekerjaan nantinya.
g. Pada setiap jabatan, ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia
tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.
h. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan tercapai jika pelatihan
diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai).
i. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu
adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut.
j. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lain.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Persahabatan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih yang di dasari atas asas
sukarela untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina persahabatan agar awet
dan lebih bermanfaat, diantaranya :
1. Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan
pernah kita melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari
golongan mana, suku mana, agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar
belakangnya kita harus menghormati dan menghargainya
2. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh
kesah. Tak jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan sama kita. Untuk itu
supaya persahabatan tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan
kepercayaan sahabat itu yang sudah di berikan kepada kita.
3. Jangan Bermuka Dua, Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu
juga dengan sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. Jadi
kalau suatu saat nanti sahabat kita melakukan kesalahan baik yang di sengaja maupun
tidak, jangan pernah kita membicarakan dia di belakangnya. Apapun dia masalah itu harus
di selesaikan dengan baik-baik.
4. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu, Jangan pernah sekalipun Anda bersikap
menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat.
Pelahan-lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
5. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas, Cobalah mengerti bagaimana karakter
temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan
keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa
memutuskannya.
6. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekat Anda itu., Kalau yang ini
nyambung tuh sama yang sebelumnya, yaitu Saling Menjaga rahasia. Jangan pernah sekali-
kali Anda mengobral rahasia teman Anda pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja
antara kalian ada sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh Anda dan teman
Anda.
7. Berilah dukungan dan pujilah teman Anda, kesampingkan kesalahannya dan
kelemahannya. Memberi dukungan kepada sahabat dalam keadaan apapun itulah yang
terbaik. Apalagi saat teman/sahabat kita mengalami suatu masalah yang membuat ia
terpuruk, maka kta sebagai sahabatnya harus bisa menghiburnya dan membuat ia ceria
kembali. Dukungan dari orang-orang yang berarti bisa menjadi sebuah kekuatan untuknya.
8. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milik Anda
juga. Ikut berbahagiaan atas keberhasilan teman Anda. Iri itu hanya membawa Anda pada
keburukan. Buang jauh-jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat
kita mendapatkan suatu kebahagiaan atau keberhasilan.
9. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya.
Jagalah „jarak‟ yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah
terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin
renggang.
10. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap
toleransi, fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling memahami. Kegitan
keluar/liburan dan hang out bareng bisa mendekatkan satu sama lain. Sering-seringlah
jalan bareng teman.
11. Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat Anda melakukan sebuah
kesalahan padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahan Anda. Begitu pula
sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
12. Harus Peduli. Sebagai yang sahabat yang baik, kita harus peduli kepada sahabat kita. Jadi
jangan sewaktu kita membutuhkan pertolongan dia ada untuk kita, sementara disaat dia
butuh pertolongan kita justru tak mau peduli dan tak mau tau.
1. Jadilah diri yang rendah hati. Seorang yang memiliki sikap rendah hati akan lebih mampu
dalam membangun tali persahabatan. Lawan utama dari sikap ini adalah kesombongan.
Manakala kita lebih banyak sombongnya daripada rendah hatinya maka akan makin
sedikit orang yang tetap mau berteman dengan kita.
Sikap rendah hati tidak muncul tiba tiba, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang
mengapa orang yang sombong tiba tiba bisa berubah menjadi rendah hati.Salah satu
faktor yang memberi pengaruh besar itu berasal dari dalam sendiri, yaitu keinginan untuk
menjadi manusia yang lebih baik dan lebih berguna dar sebelumnya.
2. Jadilah pendengar yang baik. Tampaknya begitu mudah ketika kita diminta untuk
menjadi pendengar, namun hanya ada sedikit orang yang mampu menjalankan hal ini.
Seorang yang biasa dan telah terlatih untuk mendengarkan orang lain maka ia akan lebih
mudah diterima orang lain dimanapun berada. Dengarkan baik baik ketika sahabat kita
sedang bercerita, fokuskan perhatian terhadap apa yang sedang diceritakan, jangan
sampai sahabat kita merasa dibiarkan karena kita asyik main game atau begitu asyik
menonton televisi.
3. Berikan pujian yang tulus kepada sahabat. Mungkin ada sebagian pembaca yang belum
pernah memberikan pujian kepada temannya sendiri meski jalinan persahabatan yang ada
telah terjalin selama puluhan tahun ? Kita tak boleh terlambat untuk memberikan pujian,
kita hendaknya percaya bahwa pujian akan memberi semangat dan energi baru untuk
sahabat sahabat yang ada dalam hidup ini.Kita mesti yakin bahwa seburuk apapun ke
lakuan dari sahabat kita maka mereka pasti punya sisi keunggulan yang pantas diganjar
dengan pujian. Sanjuangan yang bernilai positif itu ibarat angin dalam roda mobil, atau
udara yang membuat balon terbang ke tempat yang lebih tinggi. Asal pujiannya tak
terlalu sering dan tidak over maka jalinan persahabatan akan makin langgeng dimasa
masa berikutnya.
4. Mengalah demi kebaikan sahabat. Sungguh teramat beruntung ketika kita memiliki
sahabat sahabat yang lebih banyak mengalah dan lebih mengutamakan kepentingan kita.
Mereka inilah yang jiwanya bersih, hatinya tulus dan mampu menghargai arti
persahabatan lebih tinggi dari umumnya orang. Mereka menjadikan kita sahabat bukan
karena harta atau apa, namun mereka membangun persahabatan dengan tujuan untuk
memberi kebaikan kepada sesama. Dari sekian banyak jumlah teman yang kita miliki
maka hanya ada sedikit sahabat yang mempunyai sikap lebih banyak mengalah.Tentunya
kita bisa belajar lebih banyak dan meneladani sikap yang begitu mulia ini, karena sikap
mengalah pada jangka panjangnya akan membuat kita makin kuat.
5. Berani menegur kita dengan sikap yang tegas tetapi santun. Sahabat yang baik bukanlah
orang yang selalu setuju dengan semua tindakan yang kita ambil. Menegur sahabat tak
selamanya mudah, perlu cara dan waktu yang tepat pula. Kita mungkin pernah
mengalami hal yang tak enak saat menegur sahabat yang melakukan kesalahan, karena
mereka malah jadi membenci dan menjauh dari kita. Kita dianggap telah mencampuri
urusannya dan sok peduli dengan masalahnya. Selama niat kita tulus dan kita yakin
bahwa teguran itu demi kebaikan sahabat kita maka jangan pernah ragu untuk
mengingatkan sahabat yang kita cintai.
6. Setia dan tanggung jawab. Inilah sikap yang sangat dibutuhkan sahabat sahabat kita,
mereka sangat membenci yang namanya pengkhianatan baik itu dilakukan secara terang
terangan ataupun melalui cara cara keji yang tak mereka ketahui sepanjang hidupnya.
Jangan pernah mengorbankan sahabat sendiri hanya karena kita ingin kepentingan pribadi
segera terwujud. Sahabat yang telah bertahun tahun dengan kita dan telah bersama dalam
kita dalam suka atau duka itu jauh lebih penting dari segalanya. Kebeningan dan
kesetiaan yang telah sahabat berikan kepada kita tak akan pernah bisa dibeli, tak ada
orang yang sanggup membeli kedamaian pikiran saat kita bersahabat dengan orang
lain. Sebagian dari kita ada yang mengorbankan sahabat hanya demi tujuan uang dan
kekayaan, padahal para ahli telah menemukan satu bukti andai seluruh harta dan uang di
dunia ini diubah menjadi emas maka hanya akan menjadi beberapa kubik saja, namun
seluruh emas yang telah disatukan ini tak akan mampu menggantikan kelembutan dan
kesetiaan para sahabat kita yang mengagumkan.
7. Rutinkan untuk mendoakan sahabat kita. Apapun agama yang kita anut maka jangan
pernah lupa untuk mendoakan mereka, kebiasaan ini akan membuat kita makin dekat
dengan Tuhan dan kita akan memahami bahwa mereka ada dalam hidup kita tentu bukan
tanpa sebab. Harus kita akui bahwa kita berhutang besar atas kebaikan para sahabat, kita
tak mungkin melupakan mereka, sejelek apapun perilaku sahabat maka jangan pernah
bosan untuk memberi harapan lewat doa doa suci saat kita menyatukan hati kepada
Tuhan. Doa kebaikan akan kembali kepada diri kita dan mendoakan kejahatan atau
kecelakaan untuk sahabat maka itu pun akan kembali pada diri kita. Wahai
sahabat...boleh saja kau melupakanku, tetapi jangan pernah bosan untuk mengingatku
dalam tiap sembah sujudmu. Karena itulah yang aku inginkan, aku ingin kelak engkau
tahu bahwa tali persahabatan diantara kita bukan karena apa, tetapi karena kita ingin
mendapat kebaikan dalam hidup baik kini, esok ataupun selamanya.
Sudah tidak ada kejujuran, rasa saling percaya dan rasa saling menjaga rahasia
Adanya persaingan yang tidak sehat dan kecemburuan
Mulai mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi
Tidak adanya keadilan, keseimbangan , kebersamaan dan rasa saling memiliki lagi.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Mengatur waktu tanpa memilik rencana dan tujuan justru adalah penghamburan waktu.
Begin with the end of things, mulai segalanya dari akhir. Maksudnya? Pikirkan apa hasil akhir
yang akan Anda raih dan alami. Banyak orang memanfaatkan waktunya dengan baik setelah
melihat hasil akhir dirinya dengan sangat jelas : kematian! Bagaimana dengan Anda? Apa
yang ingin Anda semua berikan sebelum malaikat maut datang menjemput?
2. Be Flexible, Please.. Believe Me!
Apabila Anda memiliki to-do list 10 kegiatan yang ingin dilaksanakan, jangan memaksakan
semua sehingga kehidupan Anda menjadi kaku. Ambil 3 kegiatan terpenting, di mana
selanjutnya adalah optional. Atau 20% kegiatan terpenting dari target Anda hari ini, maka
dijamin Anda sudah menyelesaikan 80% dari semuanya, setidaknya untuk mendekati cita-cita
Anda. Apa jadinya bila tugas A ditinggalkan, sementara Anda fokus ke tugas C ? Di dunia
pengembangan diri, dikenal dengan prinsip pareto, hidup menjadi lebih efektif, efisien, dan
seimbang.
4. Use Single Handling ; Fokus dalam Satu Waktu
Ketika memutuskan untuk mengerjakan suatu hal penting, maka hindari semua gangguan.
Fokus! Matikan handphone, telepon, atau apapun itu yang mengganggu konsentrasi Anda.
Dan jangan mengerjakan pekerjaan lain sebelum tuntas (kecuali kalau memang jangka
panjang).
5. Refreshing ; Penghematan Jangka Panjang
Jangan memaksa diri Anda untuk terus-menerus mengerjakan tugas. Jangan menganut
prinsip bahwa manusia seperti balon tiup yang suatu saat bisa „pecah‟ saat stress. Namun
semua yang tidak seimbang pasti tidak baik. Kalau Anda berpendapat refreshing itu
membuang waktu, maka ketika Anda stress berat dan merasa jenuh, maka waktu yang Anda
buang menjadi lebih banyak lagi.
6. Prinsip Multitasking
Gambaran mudahnya adalah isilah waktu Anda ketika menunggu, menyetir, dalam
perjalanan, atau bahkan ketika memenuhi ‘call of nature’, dengan membaca buku, mendengar
kaset ceramah, khotbah, motivasi, atau tips pengembangan diri. Maka waktu Anda akan lebih
berarti dibandingkan hanya menunggu tanpa melakukan apapun.
7. Maintenance Balance – Seimbangkan Semuanya!
Ini adalah salah satu prinsip terpenting. Kenapa? Seperti yang sebutkan di atas, bahwa
semua yang berjalan tidak seimbang tidak baik. Apa jadinya bila di dunia ini hanya ada siang?
Kalau Anda hanya mementingkan karir dengan mengabaikan keluarga, itu tidak ada artinya.
8. Dare to be Assertive; Berani untuk bilang „tidak‟
Ini adalah selera Anda untuk mengatur kapan harus bilang ya, dan kapan harus bilang
tidak. Intinya adalah dengan mengatakan tidak pada hal yang tidak urgent dan tidak penting,
Anda bisa mengalokasikan waktu untuk kegiatan lain agar lebih seimbang dan tidak
membuang waktu Anda.
9. Do it Now !! Don’t Procrastinate Your Activity !
Inilah prinsip terakhir yang juga paling penting. Aspek action dari segala planning yang
akan mewujudkan cita-cita Anda. Lakukan semua yang telah Anda rencanakan, selesaikan
tugas yang terdata di to-do list Anda. Manfaatkan waktu luang, dan hindari menunda-nunda
pekerjaan, sebelum pekerjaan Anda menumpuk dan membuat Anda bingung sendiri.
Jika kita ingin menjadwal hidup kita, lupakan bolpoint atau sesuatu yang bertinta. Kita
akan membuat perubahan-perubahan dalam perencanaan karena itu sebuah pensil dapat lebih
menolong membuat perubahan tersebut tanpa bersusah paya mencari tip-ex. penggunaan
pensil akan menolong untuk tetap fleksibel saat kita merencanakan waktu.
2. Gunakan Kalender
Sebuah kalender memberimu pandangan ke depan yang luas dari seluruh komitmenmu
belajar, dakwah, keluarga, pribadi, komunitas dan sosial. Masukan janji baru, kejadian,
pertemuan, deadline suatu pekerjaan, juga tanggal ketika kamu merencanakan untuk memulai
sesuatu dengan baik. Untuk menghindari terlalu banyak penjadwalan, pastikan kalendermu
siap diakses setiap waktu, ketika di sekolah, rumah, dalam perjalanan.
3. Rencanakan Akativitas Mingguan Anda
Luangkan waktu seminggu sekali untuk menjadwalkan janji, komitmen belajar, tugas,
waktu pribadi, waktu keluarga, dan lain-lainnya dalam perencanaan satu minggu ke depan.
Bermurah hatilah dalam estimasi waktu untuk penyelesaian tugas dan rancanglah deadline
yang layak. Berpikir realistislah mengenai waktu.
Sebuah daftar kerja bisa jadi sangat bernilai untuk menolong kita mengendalikan waktu,
tentu di samping sebuah kalender. Sebuah daftar kerja memberi pandangan sekilas terhadap
apa saja yang kita butuhkan.
Sebenarnya seorang pelajar boleh melakukan semua pekerjaan diwaktu manapun. Namun
bukan pilihan yang cerdas jika anda tidak memperhatikan keadaan tugas tersebut. Hanya
mengandalkan semangat saja tidaklah cukup. Anda membutuhkan skala prioritas untuk
dikerjakan. Mengapa? Serangkaian proses kegiatan memang boleh dilakukan secara acak,
tetapi jika tidak menghasilkan kualitas yang maksimal anda bisa menyesal. Oleh karena itu
cara mengatur waktu harus segera diterapkan.
4. Membagi tugas yang panjang dalam kegiatan yang lebih kecil
Sebagian tugas memang tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang singkat. Berkaitan
dengan hal inilah pelajar harus pintar dalam mengatur waktu. Jika harus diselesaikan dalam
waktu yang panjang maka sebaiknya tugas tersebut dibagi ke dalam beberapa sub tugas yang
lebih kecil. Walaupun harus berpikir lebih keras dan rumit, tetapi pada dasarnya tugas tersebut
akan lebih baik dan lebih mudah. Selain itu kualitas yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
5. Jangan takut untuk mengatakan „TIDAK‟
Pada kenyataannnya seorang pelajar memang harus memiliki banyak teman. Selain
mengetahui ilmu lebih banyak dan pengalaman cara belajar semakin komplek. Juga
mengetahui berbagai kesulitan belajar yang sering menghantui para pelajar. Sehingga anda
tahu cara mengatasinya. Namun bagaimana jika ada teman yang memiliki pandangan berbeda
dengan anda? Apa yang akan anda lakukan ketika mereka mengajak keluar jalan? Menolak
atau menerima? Setiap pilihan memang memiliki resiko dan akibat. Oleh karena itu pilihan
cerdas anda sangat menentukan.
6. Luangkan waktu untuk kegiatan kreatif dan produktif
Mengatur waktu bagi pelajar bukan sekedar tugas sekolah atau rumah. Memang kedua
tugas itu sangat penting, tetapi alangkah baiknya anda meluangkan waktu sehari atau
setengah hari pada setiap minggu untuk belajar hal yang meningkatkan keterampilan anda
sebagai pelajar. Anda bisa mencoba mengenali minat atau keterampilan yang anda tertarik
seperti olah raga (footsal, renang, bulu tangkis atau tenis meja) atau kerajinan tangan
(menulis, mendesain gambar atau fotografi).
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
Keputusan untuk berubah dan berkembang adalah alat yang hebat yang dapat membantu
Anda bergerak maju. Buat keputusan bahwa Anda akan mulai mengejar pertumbuhan.
Mulailah membaca buku dan blog tentang pengembangan diri, dengarkan audio, atau ikuti
seminar dengan topic pengembangan diri. Bahan dan mentor ada dimana-mana. Ada banyak
blog, buku, dan podcast tentang pengembangan kepribadian. Thinybudha.com merupakan
salah satu blog terbaik untuk memulai. Bacalah artikel dan kutipan di blog ini. Ada banyak
pelajaran dan tips yang dapat membantu Anda menemukan potensi batin Anda.
Sangat sulit untuk menjalani sesuatu saat Anda tidak memiliki tujuan konkret yang sedang
Anda jalani. Persempit tujuan anda pada apa yang ingin Anda capai dalam waktu dekat.
Mungkin seperti memiliki gaya hidup sehat dan bugar, memulai bisnis Anda sendiri, atau
menghapus hutang Anda. Intinya adalah untuk mengetahui secara spesifik apa yang ingin
Anda lakukan dan kapan waktu untuk memulainya.
Tanyakan pada diri sendiri, “Jika saya tahu saya tidak akan gagal, apa yang ingin saya capai
saat ini?” Jangan paksa proses ini dengan mencoba menemukan jawaban yang paling
sempurna. Tidak ada jawaban yang sempurna, dan satu-satunya cara untuk menemukan
jawabannya adalah melalui trial and error, mencoba dan mengalami kegagalan adalah hal
yang biasa.
Saat Anda menunda action, Anda semakin mempersulit proses mengidentifikasi hal-hal
yang akan Anda nikmati. Satu-satunya cara untuk belajar adalah melakukan sesuatu yang
terdengar benar dan melakukan penyesuaian saat Anda action.
Ribuan kilometer perjalanan di mulai dengan satu langkah kecil. Ini adalah cara untuk
memperjuangkan keraguan. Dengan mengambil langkah kecil, Anda sedang menunjukan
bukti pada pikiran Anda bahwa Anda lebih dan anda bisa melakukan lebih dari yang Anda
pikirkan.
Kini Anda sudah memiliki satu tujuan, lakukan brainstorming untuk mengantar diri Anda ke
tempat yang Anda inginkan. Rencana yang bagus adalah melihat orang-orang yang telah
melakukan apa yang ingin Anda lakukan.
Temukan mereka dan belajarlah banyak hal dari mereka. Anda bisa mengetahui apakah
mereka memiliki blog, program kursus, atau buku yang bisa Anda baca. Memiliki mentor
akan membantu
mempercepat proses kemajuan pengembangan diri Anda. Mereka bisa membantu
menunjukkan apa yang perlu Anda lakukan dan menghindarkan diri anda untuk
mengikuti jejak mereka.
Kita semua butuh alarm yang selalu mengingatkan bahwa kita sangat baik. Anda lebih dari
sanggup untuk mencapai apa pun yang ingin Anda capai, akan tetapi Anda sering lupa saat
Anda mengalami hambatan. Daftar sukses dapat membantu mengingatkan Anda, mengapa
Anda tidak melepaskan kepercayaan diri Anda.
Daftar kesuksesan adalah kumpulan semua pencapaian Anda. Bisa berupa buku atau
membuat blog pribadi. Catat semua prestasi anda entah itu besar ataupun kecil. Berikut
adalah beberapa contoh dari apa yang dapat Anda rekam dalam daftar kesuksesan Anda.
Jangan pernah berpikir bahwa prestasi Anda terlalu kecil untuk dibanggakan. Hasilnya akan
tampak seperti itu jika Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bahkan jika
Anda menyelesaikan maraton sekalipun, akan ada orang lain di luar sana yang berhasil
menyelesaikan lomba angkat besi.
Ini adalah siklus tanpa akhir saat Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain
sepanjang waktu.
Tetapkan terget Anda sendiri. Banggakan diri Anda jika Anda berhasil memperoleh
kemajuan. Beberapa orang akan sukses lebih cepat dari yang lain. Itu bukan sebuah masalah,
hidup bukan “Sprint” melainkan “Maraton”.
Akan jauh lebih baik jika anda fokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk
memperbaiki diri sendiri daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain. Teruslah
tumbuh, tetapkan tujuan, dan terus bergerak maju, selangkah demi selangkah, dan Anda akan
tampil lebih mengesankan bagi diri Anda sendiri.
Tidak masalah seberapa lambat anda memulai, yang terpenting adalah anda terus berjalan.
Kenanglah selalu kalimat ini: “You do not become goodby trying to be good, but by
finding the goodness that is already within you.” – Eckhart Tolle.
Orang lain mungkin kenal dan paham dengan diri Anda, terutama orang-orang terdekat yang
memang berasal dari lingkungan pribadi. Namun bukan orang-orang ini yang dapat
menemukan potensi diri, sebab hal seperti ini seharusnya Anda temukan sendiri di dalam diri
sendiri.
Penting untuk menyadari apa saja yang Anda inginkan dan apa saja yang akan membuat
bahagia, sebab hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian hidup ke depannya. Apa saja
yang akan membuat sedih dan bagaimana mengatasi hal tersebut jika sampai terjadi, sehingga
tidak terpuruk dan roboh ketika sewaktu-waktu dihadapkan pada sebuah kesedihan yang
dalam.
Cobalah mengenali diri lebih dalam, gali semua yang terbaik dan terburuk di dalam sana,
sehingga Anda bisa melihat diri yang sebenarnya. Hal tersulit dalam hidup ini adalah
mengatasi diri sendiri dan bukan mengatasi orang lain atau musuh kita sekalipun, sebab kita
seringkali tidak ingin bercermin dan melihat semua yang ada di dalam diri kita (keburukan
dan kebaikan). Mulailah memahami diri sendiri sejak saat ini, sehingga bisa menemukan diri
yang sebenarnya dan bukan diri yang selalu Anda inginkan saja.
Hidup ini harus dijalani dengan satu tujuan, di mana titik inilah yang akan dijadikan sebagai
sebuah pencapaian maksimal yang akan membuat bahagia. Bagaimana mungkin seseorang
menjalani hidup tanpa tujuan yang tepat, bukankah dia akan selalu “hilang” atau bahkan
tenggelam di jalan yang akan membawanya entah ke mana?
Tentukan dan milikilah tujuan hidup mulai sekarang, atau jika sudah memilikinya, maka
mulailah menetapkan langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan hidup tidaklah selalu
harus yang muluk-muluk dan luar biasa, sebab sesuatu yang sederhana juga terkadang luar
biasa pada pandangan seseorang.
Tujuan hidup inilah yang akan menjadi titik di mana Anda merasa “utuh” dan berhasil dengan
sempurna. Artinya, anda merasa bahagia ketika mencapainya, bahkan meski itu harus
dilakukan dengan sebuah upaya yang luar biasa keras sepanjang hidup.
Terkait dengan tujuan hidup, Anda tentu wajib melakukan semua yang terbaik untuk
mencapainya. Bukan hanya itu saja, berbagai upaya dan juga kemampuan yang dimiliki
haruslah dikerahkan dengan maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, seberapa besar
Anda telah berupaya selama ini?
Tujuan hidup bukanlah mimpi panjang yang indah dan harus dirawat seumur hidup, sebab ini
adalah sesuatu yang harus direalisasikan dan segera dicapai dengan baik. Untuk mencapai ini,
kerahkan semua yang Anda bisa, termasuk semua potensi diri Anda yang belum pernah
digunakan selama ini. Jika berupaya dengan sebaik mungkin, maka potensi diri akan ke luar
dengan sendirinya dalam upaya tersebut.
4. Sudah Yakin pada Kemampuan yang Dimiliki?
Percaya diri itu penting, bahkan sangat penting untuk selalu dimiliki di dalam diri. Namun di
luar sana, ada banyak sekali orang yang tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup di dalam
diri mereka, meskipun mereka memiliki banyak kemampuan di dalam diri mereka.
Jika selalu takut jatuh, maka bagaimana Anda akan berlari dengan kencang dan melalui semua
rintangan yang ada? Jangankan berlari, berjalan saja mungkin akan selalu penuh
pertimbangan, bahkan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.
Percayalah pada kemampuan diri, bahwa apapun masalah yang akan terjadi nanti, maka akan
siap dan bisa mengatasinya dengan baik. Jangan mengecilkan potensi diri dengan membunuh
rasa percaya diri Anda sendiri, sebab hal ini akan sangat merugikan diri sendiri.
Untuk mencapai titik yang tinggi, maka harus memiliki motivasi yang kuat, sebab akan
dibutuhkan sebuah kerja keras yang maksimal untuk mencapai hal tersebut dengan baik.
Motivasi adalah sesuatu yang akan membuat kembali “hidup”, meskipun telah hampir mati
ketika berupaya untuk mencapai tujuan hidup. Jadi sudah jelas, Anda harus memiliki sesuatu
yang luar biasa yang bisa dijadikan sebagai motivasi hidup.
Sebuah motivasi yang kuat juga akan membantu untuk menggali semua potensi diri, sebab
akan membutuhkan kombinasi kedua hal tersebut untuk mencapai tujuan hidup.
Marah kepada diri sendiri atau kecewa atas perbuatan diri sendiri, ini bukan sebuah masalah
yang besar, selama bisa memaafkan diri sendiri setelahnya. Penting untuk sesekali
“memaklumi” diri sendiri, agar bisa memaafkan diri ketika kecewa atau marah atas sebuah hal
yang terjadi di luar keinginan.
Tidak ada manusia yang sempurna. Pahami hal tersebut dengan baik, agar bisa menerima
kekurangan diri sendiri. Sadarilah kekurangan dan berusahalah dengan keras untuk
memperbaiki / mengatasinya. Belajar, belajar, dan belajarlah hingga bisa menjadi pribadi yang
lebih baik lagi.
Pada dasarnya semua orang memiliki potensi diri, meskipun tidak semua orang menyadari hal
ini di dalam diri mereka. Bukan orang lain, namun diri sendirilah yang harusnya paham dan
menemukan potensi tersebut di dalam diri. Mulailah menggali dan memahami diri sendiri,
agar bisa menemukan dan mengembangkan potensi diri yang ada pada diri.
Potensi diri adalah kekuatan dan kemampuan yang dimiliki seseorang, entah itu kekuatan
yang sudah terwujud maupun yang belum terwujud. Terkadang potensi dalam diri belum
dimaksimalkan atau bahkan belum terlihat sama sekali sehingga Anda perlu menggalinya lebih
dalam. Bila seseorang telah menemukan potensi yang dimiliki dalam dirinya, maka ia akan
menjalani kehidupan dengan penuh gairah setiap waktu. Untuk itulah penting bagi kita
mengetahui cara menggali potensi diri sendiri guna memacu pertumbuhan dalam diri kita.
Pada dasarnya, potensi diri mencakup 3 hal yaitu kemampuan dasar, etos kerja dan
kepribadian. Seorang ahli bernama Howard Gardner menganggap bahwa yang terpenting dari
ketiganya dalah kemampaun dasar yaitu intelegensi. Menurup pendapat saya, ketiganya penting
untuk diseimbangkan karena bisa saling mendukung satu sama lain.
Bagi anda yang belum menemukan potensi diri, atau yang telah menemukan potensi diri
namun belum dimaksimalkan, langkah kunci yang perlu anda ambil adalah menghilangkan
keraguan, kemudian membangun kepercayaan diri dan menemukan potensi diri anda yang
selama ini sedang tertidur.
Anda tidak perlu khawatir jika belum menemukannya, berikut ini adalan 5 cara menggali
potensi diri sendiri untuk menciptakan kesuksesan dalam hidup dan karir anda mulai hari ini,
berikut ulasannya.
Keputusan untuk berubah dan berkembang adalah alat yang hebat yang dapat membantu
Anda bergerak maju. Buat keputusan bahwa Anda akan mulai mengejar pertumbuhan.
Mulailah membaca buku dan blog tentang pengembangan diri, dengarkan audio, atau ikuti
seminar dengan topic pengembangan diri. Bahan dan mentor ada dimana-mana. Ada banyak
blog, buku, dan podcast tentang pengembangan kepribadian. Thinybudha.com merupakan
salah satu blog terbaik untuk memulai. Bacalah artikel dan kutipan di blog ini. Ada banyak
pelajaran dan tips yang dapat membantu Anda menemukan potensi batin Anda.
Sangat sulit untuk menjalani sesuatu saat Anda tidak memiliki tujuan konkret yang sedang
Anda jalani. Persempit tujuan anda pada apa yang ingin Anda capai dalam waktu dekat.
Mungkin seperti memiliki gaya hidup sehat dan bugar, memulai bisnis Anda sendiri, atau
menghapus hutang Anda. Intinya adalah untuk mengetahui secara spesifik apa yang ingin
Anda lakukan dan kapan waktu untuk memulainya.
Tanyakan pada diri sendiri, “Jika saya tahu saya tidak akan gagal, apa yang ingin saya capai
saat ini?” Jangan paksa proses ini dengan mencoba menemukan jawaban yang paling
sempurna. Tidak ada jawaban yang sempurna, dan satu-satunya cara untuk menemukan
jawabannya adalah melalui trial and error, mencoba dan mengalami kegagalan adalah hal
yang biasa.
Saat Anda menunda action, Anda semakin mempersulit proses mengidentifikasi hal-hal
yang akan Anda nikmati. Satu-satunya cara untuk belajar adalah melakukan sesuatu yang
terdengar benar dan melakukan penyesuaian saat Anda action.
Ribuan kilometer perjalanan di mulai dengan satu langkah kecil. Ini adalah cara untuk
memperjuangkan keraguan. Dengan mengambil langkah kecil, Anda sedang menunjukan
bukti pada pikiran Anda bahwa Anda lebih dan anda bisa melakukan lebih dari yang Anda
pikirkan.
Kini Anda sudah memiliki satu tujuan, lakukan brainstorming untuk mengantar diri Anda ke
tempat yang Anda inginkan. Rencana yang bagus adalah melihat orang-orang yang telah
melakukan apa yang ingin Anda lakukan.
Temukan mereka dan belajarlah banyak hal dari mereka. Anda bisa mengetahui apakah
mereka memiliki blog, program kursus, atau buku yang bisa Anda baca. Memiliki mentor
akan membantu mempercepat proses kemajuan pengembangan diri Anda. Mereka bisa
membantu menunjukkan apa yang perlu Anda lakukan dan menghindarkan diri anda untuk
mengikuti jejak mereka.
Kita semua butuh alarm yang selalu mengingatkan bahwa kita sangat baik. Anda lebih dari
sanggup untuk mencapai apa pun yang ingin Anda capai, akan tetapi Anda sering lupa saat
Anda mengalami hambatan. Daftar sukses dapat membantu mengingatkan Anda, mengapa
Anda tidak melepaskan kepercayaan diri Anda.
Daftar kesuksesan adalah kumpulan semua pencapaian Anda. Bisa berupa buku atau
membuat blog pribadi. Catat semua prestasi anda entah itu besar ataupun kecil. Berikut
adalah beberapa contoh dari apa yang dapat Anda rekam dalam daftar kesuksesan Anda.
Jangan pernah berpikir bahwa prestasi Anda terlalu kecil untuk dibanggakan. Hasilnya akan
tampak seperti itu jika Anda mulai membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bahkan jika
Anda menyelesaikan maraton sekalipun, akan ada orang lain di luar sana yang berhasil
menyelesaikan lomba angkat besi.
Ini adalah siklus tanpa akhir saat Anda membandingkan diri Anda dengan orang lain
sepanjang waktu.
Tetapkan terget Anda sendiri. Banggakan diri Anda jika Anda berhasil memperoleh
kemajuan. Beberapa orang akan sukses lebih cepat dari yang lain. Itu bukan sebuah masalah,
hidup bukan “Sprint” melainkan “Maraton”.
Akan jauh lebih baik jika anda fokus pada apa yang dapat Anda lakukan untuk
memperbaiki diri sendiri daripada membandingkan diri Anda dengan orang lain. Teruslah
tumbuh, tetapkan tujuan, dan terus bergerak maju, selangkah demi selangkah, dan Anda akan
tampil lebih mengesankan bagi diri Anda sendiri.
Tidak masalah seberapa lambat anda memulai, yang terpenting adalah anda terus berjalan.
Kenanglah selalu kalimat ini: “You do not become goodby trying to be good, but by
finding the goodness that is already within you.” – Eckhart Tolle.
Orang lain mungkin kenal dan paham dengan diri Anda, terutama orang-orang terdekat yang
memang berasal dari lingkungan pribadi. Namun bukan orang-orang ini yang dapat
menemukan potensi diri, sebab hal seperti ini seharusnya Anda temukan sendiri di dalam diri
sendiri.
Penting untuk menyadari apa saja yang Anda inginkan dan apa saja yang akan membuat
bahagia, sebab hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian hidup ke depannya. Apa saja
yang akan membuat sedih dan bagaimana mengatasi hal tersebut jika sampai terjadi, sehingga
tidak terpuruk dan roboh ketika sewaktu-waktu dihadapkan pada sebuah kesedihan yang
dalam.
Cobalah mengenali diri lebih dalam, gali semua yang terbaik dan terburuk di dalam sana,
sehingga Anda bisa melihat diri yang sebenarnya. Hal tersulit dalam hidup ini adalah
mengatasi diri sendiri dan bukan mengatasi orang lain atau musuh kita sekalipun, sebab kita
seringkali tidak ingin bercermin dan melihat semua yang ada di dalam diri kita (keburukan
dan kebaikan). Mulailah memahami diri sendiri sejak saat ini, sehingga bisa menemukan diri
yang sebenarnya dan bukan diri yang selalu Anda inginkan saja.
Hidup ini harus dijalani dengan satu tujuan, di mana titik inilah yang akan dijadikan sebagai
sebuah pencapaian maksimal yang akan membuat bahagia. Bagaimana mungkin seseorang
menjalani hidup tanpa tujuan yang tepat, bukankah dia akan selalu “hilang” atau bahkan
tenggelam di jalan yang akan membawanya entah ke mana?
Tentukan dan milikilah tujuan hidup mulai sekarang, atau jika sudah memilikinya, maka
mulailah menetapkan langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan hidup tidaklah selalu
harus yang muluk-muluk dan luar biasa, sebab sesuatu yang sederhana juga terkadang luar
biasa pada pandangan seseorang.
Tujuan hidup inilah yang akan menjadi titik di mana Anda merasa “utuh” dan berhasil dengan
sempurna. Artinya, anda merasa bahagia ketika mencapainya, bahkan meski itu harus
dilakukan dengan sebuah upaya yang luar biasa keras sepanjang hidup.
Terkait dengan tujuan hidup, Anda tentu wajib melakukan semua yang terbaik untuk
mencapainya. Bukan hanya itu saja, berbagai upaya dan juga kemampuan yang dimiliki
haruslah dikerahkan dengan maksimal untuk mencapai tujuan tersebut. Lalu, seberapa besar
Anda telah berupaya selama ini?
Tujuan hidup bukanlah mimpi panjang yang indah dan harus dirawat seumur hidup, sebab ini
adalah sesuatu yang harus direalisasikan dan segera dicapai dengan baik. Untuk mencapai ini,
kerahkan semua yang Anda bisa, termasuk semua potensi diri Anda yang belum pernah
digunakan selama ini. Jika berupaya dengan sebaik mungkin, maka potensi diri akan ke luar
dengan sendirinya dalam upaya tersebut.
4. Sudah Yakin pada Kemampuan yang Dimiliki?
Percaya diri itu penting, bahkan sangat penting untuk selalu dimiliki di dalam diri. Namun di
luar sana, ada banyak sekali orang yang tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup di dalam
diri mereka, meskipun mereka memiliki banyak kemampuan di dalam diri mereka.
Jika selalu takut jatuh, maka bagaimana Anda akan berlari dengan kencang dan melalui semua
rintangan yang ada? Jangankan berlari, berjalan saja mungkin akan selalu penuh
pertimbangan, bahkan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan.
Percayalah pada kemampuan diri, bahwa apapun masalah yang akan terjadi nanti, maka akan
siap dan bisa mengatasinya dengan baik. Jangan mengecilkan potensi diri dengan membunuh
rasa percaya diri Anda sendiri, sebab hal ini akan sangat merugikan diri sendiri.
Untuk mencapai titik yang tinggi, maka harus memiliki motivasi yang kuat, sebab akan
dibutuhkan sebuah kerja keras yang maksimal untuk mencapai hal tersebut dengan baik.
Motivasi adalah sesuatu yang akan membuat kembali “hidup”, meskipun telah hampir mati
ketika berupaya untuk mencapai tujuan hidup. Jadi sudah jelas, Anda harus memiliki sesuatu
yang luar biasa yang bisa dijadikan sebagai motivasi hidup.
Sebuah motivasi yang kuat juga akan membantu untuk menggali semua potensi diri, sebab
akan membutuhkan kombinasi kedua hal tersebut untuk mencapai tujuan hidup.
Marah kepada diri sendiri atau kecewa atas perbuatan diri sendiri, ini bukan sebuah masalah
yang besar, selama bisa memaafkan diri sendiri setelahnya. Penting untuk sesekali
“memaklumi” diri sendiri, agar bisa memaafkan diri ketika kecewa atau marah atas sebuah hal
yang terjadi di luar keinginan.
Tidak ada manusia yang sempurna. Pahami hal tersebut dengan baik, agar bisa menerima
kekurangan diri sendiri. Sadarilah kekurangan dan berusahalah dengan keras untuk
memperbaiki / mengatasinya. Belajar, belajar, dan belajarlah hingga bisa menjadi pribadi
yang lebih baik lagi.
Pada dasarnya semua orang memiliki potensi diri, meskipun tidak semua orang menyadari hal
ini di dalam diri mereka. Bukan orang lain, namun diri sendirilah yang harusnya paham dan
menemukan potensi tersebut di dalam diri. Mulailah menggali dan memahami diri sendiri,
agar bisa menemukan dan mengembangkan potensi diri yang ada pada diri.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
Bacalah intruksi ini Silahkan Anda siapkan selembar kertas. Kemudian tulis ulang seperti lembar
kerja kuisioner di atas. Sehingga, memudahkan Anda untuk mengerjakan kuisioner ini.
Kemudian, beri respons terhadap pernyataan pada kuisioner dengan cepat. Respon jawaban,
bukan
berupa salah atau benar, tetapi persepsi Anda terhadap pernyataan pada kuisioner, dengan
memberi skor;
1 = bila Anda sangat tidak setuju
2 = bila Anda tidak setuju
3 = bila Anda agak setuju
4 = bila Anda setuju
5 = bila Anda sangat setuju
Pernyataan untuk A
1. Saya suka bercerita, termasuk cerita dongeng dan cerita yang lucu.
2. Saya memiliki ingatan yang baik untuk hal-hal yang sepele.
3. Saya menyukai permainan kata-kata (seperti scrabble dan puzzle).
4. Saya membaca buku hanya sebagai hobi
5. Saya seorang pembicara yang baik (hampir setiap waktu).
6. Dalam berargumentasi, saya cenderung menggunakan kata-kata sindiran.
7. Saya senang membicarakan dan menulis ide-ide saya.
8. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya menciptakan irama-irama atau kata-kata yang
membantu saya untuk mengingatnya.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya akan membaca buku panduannya
terlebih dahulu.
10. Saya baru yakin dan mudah mengambil keputusan, bila sudah menemukan kata-kata yang
tepat
Pernyataan untuk B
Pernyataan untuk C
1. Saya lebih memilih peta daripada petunjuk tertulis dalam mencari sebuah alamat.
2. Saya sering melamun.
3. Saya menikmati hobi saya dalam dalam bidang fotografi.
4. Saya senang menggambar dan menciptakan sesuatu.
5. ika saya harus mengingat sesuatu, saya menggambar diagram untuk membantu saya
mengingatnya.
6. Saya senang membuat coretan-coretan di kertas kapan pun saya bisa.
7. Ketika membaca majalah, saya lebih suka melihat gambar-gambarnya daripada membaca
teksnya.
8. Dalam berargumentasi, saya mencoba menjaga jarak, tetap berdiam diri,
atau memvisualisasikan beberapa solusi.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya cenderung mempelajari diagram
(visual/gambar petunjuk) mengenai cara kerjanya.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan, setelah melihat gambaran yang jelas.
Pernyataan untuk D
Pernyataan untuk E
Pernyataan untuk F
Pernyataan untuk G
Pernyataan untuk H
1. Saya sangat memperhatikan sekeliling dan apa yang sedang terjadi di sekitar saya.
2. Saya senang berjalan-jalan di hutan (atau taman) dan melihat-lihat pohon serta bunga.
3. Saya senang berkebun.
4. Saya suka mengoleksi barang-barang seperti batu-batuan, kartu olahraga, perangko, dsb.
5. Ketika dewasa, saya ingin pergi dari kota yang ramai ke tempat yang masih alamiah untuk
menikmati alam.
6. Jika saya harus mengingat sesuatu, saya cenderung mengkategorikannya dalam
kelompokkelompok.
7. Saya senang mempelajari nama-nama makhluk hidup di lingkungan tempat saya berada,
seperti bunga dan pohon
8. Dalam berargumentasi, saya cenderung membandingkan lawan saya dengan seseorang atau
sesuatu yang pernah saya baca atau dengar lalu bereaksi.
9. Jika sesuatu rusak dan tidak berfungsi, saya memperhatikan sekeliling saya untuk melihat
apa yang bisa saya temukan untuk memperbaikinya.
10. Saya baru yakin dan mudah memutuskan atau mendapatkan insight, setelah berjalan-jalan
mengelilingi tempat tertentu, atau saat berada di tempat khusus.
yang dilabelkan untuk orang-orang cerdas.
Pada umumnya, cerdas atau kecerdasan itu diartikan sebagai berikut; persepsi tentang kecerdasan
Kecerdasan Majemuk
Teori mengenai kecerdasan majemuk dikemukakan oleh Gardner melalui bukunya yang berjudul
Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligence pada tahun 1983.
Ini bermula, saat dia menjadi co-director Project Zero, riset di Harvard Graduate school of
education.
Project tersebut menelurkan teori MI. Kemudian Gardner melanjutkan dengan mengembangkan
aplikasi MI pada Project Spectrum.
Project spectrum merupakan suatu program penilaian dan kurikulum untuk anak prasekolah yang
bertujuan mengetahui kemampuan kecerdasan manjemuk anak-anak tersebut.
Sumber yang lain menyebutkan, Spectrum hadir karena ketidakpuasan Gardner akan test
kecerdasan yang telah ada. Karena menurutnya, Test IQ kembangan Alfred Binet dan Theodore,
hanya menguji kecerdasan logika dan bahasa saja.
8 Kecerdasan Manusia
Sementara menurut Gardner, ada delapan kecerdasan pada diri manusia. Sehingga, pada project
spectrum. Anak yang memiliki kecendrungan senang kepada musik, akan diberikan pelajaran
yang berhubungan dengan musik. Materi diajarkan dengan pendekatan berhubungan musikal.
Begitu pula dengan kecerdasan lainnya. Dan, tidak ada penglabelan anak cerdas atau tidak
cerdas, tetapi semua cerdas pada bidangnya masing-masing.
Lalu, apa saja kedelapan kecerdasan yang ada pada diri manusia?
Delapan kecerdasan itu adalah Linguistik, Logika –
matematika, Intrapersonal, Interpersonal,
Musikal, Visual-spasial, Kinesthetik, dan Naturalis.
Lantas, bagaimana kita mengetahui ciri orang dari kedelapan kecerdasan tersebut?
Berikut ini ciri-ciri dan kencendrungannya.
Mampu mendengar dan memberikan respons pada kata-kata yang diucapkan dalam suatu
komunikasi verbal.
Mampu menirukan suara, mempelajari bahasa, serta mampu membaca dan menulis karya
orang lain.
Mampu belajar melalui pendengarannya, bahan bacaan, tulisan dan melalui diskusi atau
debat.
Mampu mendengar dengan efektif, serta mengerti dan mengingat apa yang telah didengar.
Mampu mendengar dan mengerti apa yang dibaca.
Mampu berbicara dan menulis dengan efektif.
Mampu mempelajari bahasa asing.
Mampu meningkatkan kemampuan bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari
Tertarik pada karya jurnalisme, berdebat, berbicara, menulis, atau menyampaikan suatu
cerita, atau suka memainkan kata-kata, mendongeng.
Memiliki kemampuan menceritakan dan menikmati humor.
Kecerdasan Bahasa
Komponen Inti: Kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, pilihan kata dan bahasa.
Kompetensi: Membaca, menulis, diskusi, argumentasi, persuasif, dan berdebat.
Cara mengoptimalkan: Menjadi pendengar aktif, mengajar, berdiskusi, menulis buku
harian,bermain kata (scrible), diskusi, debat, mengarang cerita, belajar mendongeng.
Profesi terbaik: Penulis, Wartawan, Orator, Trainer, Pengacara, Penyiar, Presenter, Sales,
Coach,Penceramah, Pendongeng, Narator, dll. Sekolah / Kuliah: Jurnalistik, Komunikasi &
Penyiaran, Sekolah / Kuliah bahasa, Sastra, dll
Mampu mengamati objek yang ada di lingkungan dan mengerti fungsi objek tersebut.
Mengenal dan mengerti konsep jumlah, waktu, dan prinsip sebab-akibat.Mempunyai dan
menguji hipotesis yang ada.
Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret.
Memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang menuntut pemikiran yang logis.
Mampu mengamati dan mengenali pola serta hubungan.
Menikmati pelajaran yang berhubungan dengan operasi yang rumit seperti kalkulus,
pemograman komputer, atau metode riset.
Menggunakan teknologi untuk memecahkan persoalan matematika.
Berpikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti-bukti, membuat hipotesis,
merumuskan, dan membangun argumentasi yang kuat.
Mudah memutuskan setelah merumuskan secara logis.
Komponen Inti : Peka pada pola-pola logis atau numertis, dan mengolah alur pemikiran yang
panjang.
Kompetensi: Berhitung, menalar, berfikir logis, analisis dan memecahkan masalah.
Cara mengoptimalkan; Mengisi TTS, Sudoku, Melakukan riset metode ilmiah, bermain dengan
angka, mengenali pola pada data, mencari urutan, mengenali pola sebab-akbat.
Profesi Terbaik : Ilmuwan, Ahli matematika, Nujum, Fisikawan, Pengacara, Psikiater, Akuntan,
Programer, Insinyur, Dokter, Banker, Financial planer, Peneliti, Quality Control, System Analist
dll. Sekolah / Kuliah; Ekonomi, Akuntansi, Fisika, Matematika, IT Programer, Hukum, MIPA,
Statistik, Tehnik, Kedokteran, dll.
Mampu menyadari dan mengerti arti emosi diri sendiri dan emosi orang lain.
Mampu mengungkapkan dan menyalurkan perasaan dan pikiran.
Mengembangkan konsep diri yang baik dan benar.
Termotivasi untuk menentukan dan mengejar suatu tujuan hidup.
Menetapkan dan hidup dengan sistem nilai yang sesuai dengan etika.
Mampu bekerja secara mandiri.
Sangat tertarik dengan pertanyaan arti hidup, tujuan hidup, dan relevansinya dengan keadaan
saat ini.
Mampu mengembangkan kemampuan belajar yang berkelanjutan dan meningkatkan diri.
Mampu menyelami dan mengerti kerumitan suatu pribadi dan kondisi manusia pada
umumnya.
Menyukai sesuatu yang bersifat filosofis.
Kecerdasan Intrapersonal
Komponen inti : Peka tersirat, perasaan diri, membedakan emosi, kekuatan dan kelemahan diri.
Kompetensi : Sensitif, intuitif, penyendiri, self motivation, sangat memahami diri.
Cara mengoptimalkan; Berlatih konsentrasi, menyadari setiap tindakan, metakongnisi
(menyadari apa yang dipikirkan dan dirasakan), mencari makna hidup, meditasi, mengenal
emosi diri, kontemplasi.
Profesi Akhir : Psikoterapis, Filsuf, Penasehat, Penengah, Hakim. Dll. Sekolah / Kuliah:
Filasafat, Theolog, Agamawan (Dai, Pendeta, Biksu), dll
Mendengarkan dan memberikan respon dengan minat yang besar terhadap berbagai jenis
suara.
Menikmati dan mencari kesempatan untuk bisa mendengarkan musik atau suara alam.
Mengerti nuansa dan emosi yang terkandung dalam suatu musik.
Mengumpulkan musik baik dalam bentuk rekaman maupun dalam bentuk tulisan / cetak.
Mampu bernyanyi dan bermain alat musik.
Menggunakan kosakata dan notasi musik.
Senang melakukan improvisasi dan bermain dengan suara.
Mampu menciptakan komposisi musik.
Mampu melakukan analisis dan kritik terhadap suatu musik.
Peka terhadap bunyi-bunyi, nada, irama, melodi, tempo suara, dan timbre.
Kecerdasan Musik Komponen Inti: Peka irama, nada, suara, ritme, melodi, dan vocal.
Kompetensi: Memahami, mengapresiasi, menciptakan, memainkan dan mendengar musik,
lagu, irama, dan melodi. Cara mengoptimalkan; Saat mendengarkan musik berlatih
menyadari ; Apa yang Anda ingat saat mendengar nya?, perasaan apa yang hadir?, Alat
musik apa saja yang digunakan?, Apa pesan yang tersirat?, Kira-kira sang penyanyi, seperti
apa suasana emosinya saat menyanyikannya?, Juga belajar membuat lagu, untuk
mengungkapkan emosi dan suasana hati. Profesi: Komposer, Penyanyi, Pencipta lagu,
Pemain musik, Musik arranger, Pendongeng, Duber, Music director, DJ dll. Sekolah /
Kuliah: Kursus music, Seni & Budaya, Vocal, Dll
Belajar dengan cara melihat dan mengamati, mengenali wajah, objek, bentuk, dan warna.
Mampu mengenali suatu lokasi dan mencari jalan keluar.
Mengamati dan membentuk gambaran mental, berpikir dengan menggunakan gambar.
Menggunakan bantuan gambar untuk membantu proses mengingat.
Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual.
Suka mencoret-coret, mengambar, melukis dan membuat patung.
Suka menyusun dan membangun permainan tiga dimensi. Mampu secara mental mengubah
bentuk suatu objek.
Mempunyai kemampuan imajinasi dengan baik.
Mampu melihat sesuatu dengan perspektif berbeda.
Mampu menciptakan represntasi visual atau nyata dari suatu informasi.
Peka terhadap gambar, cahaya, warna, tataruang, 3D dan lokasi / posisi.
Kecerdasan Visual
Komponen Inti: Peka gambar, spasial, arah, lokasi dan tata ruang secara akurat.
Kompotensi: Mengambar, mendesign, memotret, berimajinasi, berfikir 2D & 3D.
Cara mengoptimalkan; Berlatih membuat flowchart, mind-mapping, berimajinasi, imager
streaming, membayangkan dan merencanakan masa depan, visualisasi.
Profesi Akhir: Arsitek, Pecatur, Stragegist, Desainer, Sutradara, Fotografer, Montir, Animator,
Pilot, Sniper, Kameraman, Visioner, Perencana tata kota, Pelukis, dll.
Sekolah / Kuliah: Tehnik Sipil, Arstek, Multimedia, Fotography, Seni lukis, Art & design,
Manjemen Tata kota, Quality control, dll.
Suka memegang, menyentuh, atau bermain dengan apa yang sedang dipelajari.
Mempunyai koordinasi fisik dan ketepatan waktu yang baik.
Sangat suka belajar dengan terlibat secara langsung. ingatannya kuat terhadap apa yang
dialami, daripada apa yang dikatakan atau dilihat.
Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field-trip, membangun model, role play,
permainan atau olah fisik.
Menunjukkan kekuatan dalam bekerja yang membutuhkan gerakan otot kecil maupun otot
utama.
Mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan gerakan fisik dengan menggunakan
penyatuan pikiran dan tubuh.
Menciptakan pendekatan baru dengan menggunakan keahlian fisik seperti dalam menari,
olah raga atau aktifitas fisik lainnya.
Menunjukkan keseimbangan, keindahan, ketahanan, dan ketetapan dalam melakukan tugas
yang mengandalkan fisik.
Mengerti dan hidup sesuai standar kesehatan.
Kecerdasan Kinesthetik
Komponen Inti : Peka gerak tubuh, mengelola objek, reflek, perasa (emosi), responsif.
Kompetensi: Gerak motorik, keseimbangan, mengelola tubuh.
Cara mengoptimalkan; Berlatih drama, melakukan simulasi dan role play, melatih mimiking dan,
modeling, yoga, olah raga keseluruhan tubuh. Profesi Akhir: Olahragawan, Penari, Pematung,
Pemahat, Aktor, Dokter bedah, Perakit, Sutradara, Coreografer, Pesulap dll.
Sekolah / Kuliah: Theather, Coreography, Olag raga, Kursus sulap, Dll.
Ciri Orang Cerdas Natural
Menjelajahi lingkungan alam dan lingkungan manusia dengan penuh ketertarikan dan
antusiasme yang tinggi.
Suka mengamati, mengenali, berinteraksi, atau peduli dengan objek, tanaman, atau hewan.
Mampu menggolongkan objek sesuai dengan karakteristik objek tersebut.
Mampu mengenali pola di antara spesies atau kelas dari objek.
Suka menggunakan peralatan seperti mikroskop, binokular, teleskop, dan komputer untuk
mempelajari suatu organisme atau sistem.
Senang mempelajari siklus kehidupan flora atau fauna.
Ingin mengerti bagaimana sesuatu itu bekerja.
Mempelajari taksonomi tanaman dan hewan.
Tertarik untuk berkarier di bidang biologi, ekologi, kimia, back packer dan botani.
Senang berkebun, bertanam atau hewan.
Kecerdasan Natural
Komponen inti: Membedakan anggota spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan
spesies.
Kompetensi: Meneliti gejala-gejala alam, identifikasi, dan klarifikasi Cara mengoptimalkan;
menikmati alam terbuka, mempelajari dunia flora dan fauna, berkebun,
menyimak, traveling dan mengamati fenomen alam. Profesi Akhir: Ahli biologi, Dokter hewan,
Pecinta alam, Astronomi, Arkeolog, Fisiologist, Geologist, Guide dll.
Sekolah / Kuliah: Biologi, Astronomi, Geograpi, Pertanian & perkebunan, Perikanan,
Kedokteran hewan, Kelautan, Tehnik Perminyakan, Pariwisata, Dll
Setelah Anda menyimak dengan seksama, kira-kira dalam aktifitas sehari-hari, kecerdasan
apakah yang paling sering Anda gunakan? Sebentar lagi, supaya lebih mendalam, secara
bersama-sama kita mengisi kuisioner untuk mengetahui kecerdasan apa yang lebih dominan dan
menjadi kekuatan (potensi) pada diri Anda. Mohon memahami, kuisioner ini bukan mengenai
salah benar, atau akan menjudge hasil, bahwa Anda termasuk orang cerdas bahasa, logika atau
lainnya. Tetapi, hasil dari kuisioner ini menjelaskan tentang, bagaimana cara Anda menyikapi
dan merespon suatu kondisi (kejadian). Sehingga, cara atau strategi yang Anda gunakan itu,
menunjukkan kecerdasan apa yang lebih dominan Anda gunakan. Kemudian, Anda pun akan
memahami, mana yang belum Anda optimalkan dan maksimalkan
KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL
Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati
reaksi - reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya
baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal
nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada
keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri
dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk
kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan
lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku
ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.
Tidak semua hal yang diikuti dan serempak dilakukan orang banyak adalah kebenaran!
Tidak setiap perkara yang dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering
kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat
yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah yang bakal sukses dan
memperoleh kebahagiaan sebenarnya.
Contoh 1 :
Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas dengan segala dampaknya. Sehingga
penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang
tetapi GAYA HIDUP INI SESAT.
Contoh 2 : Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian
kecil saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah
sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?
Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang
berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.
Agar Anda mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Anda menjadi
pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.
Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu
penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang
lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama
dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada kegiatan bersama, orang yang
semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang
tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan.
Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain.
Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan
masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
2. Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang
Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui
perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan
menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing. Di dunia ini, tidak ada
manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu
dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan
banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang
dengan keunikannya.
3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara
Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang
lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara
bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.
Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam
mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan
membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit
banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.
4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa
sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya:
kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan
sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan
kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu. Ambillah
peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif
yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap
orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.
5. Mengembangkan Empati
Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal,
seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki
kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka.
Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang
lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.
6. Berperilaku Prososial
Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk
menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain,
seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain,
dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi
orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih
tinggi dari orang lain.
Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat
menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak
jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih,
bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.
Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain
yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu,
melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus
dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain,
misalnya berdoa untuk orang itu.
Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita
lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang
suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan yang
dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya.
Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu
pula jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh
harus menyadarl dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita
sendiri.
Pertama, serius mencari dan menemukan kekurangan diri; tidak usah sibuk membela diri.
Kedua, mengembang terus kemampuan supaya mampu berbuat lebih baik. Karena kemuliaan
seseorang dilihat dari tingkat manfaatya bagi orang lain. Orang memang cenderung tebih
sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktivitas yang menguntungkan diri.
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Apa yang kamu ketahui tentang Kepekaan diri dan sosila berikan contohnya
2. Coba beri contoh cara kamu menegur orang yang merokok di sekitarmu
3. Apa yang kamu ketahui prilkau prososial
4. Bagaimana caranya melatih kepekaan diri
5.
BAHAYA NARKOBA DAN DAMPAKNYA
Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. Nama lainya adalah
NAPZA, merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif. Yang di maksud
Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan
mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat yang bersifat psikoaktif mempengaruhi susunan syaraf
pusat menyebabkan perubahan pada perilaku dan juga menyebabkan keterhgantungan.
Sedangkan bahan adiktif adalah zat atau obat bukan narkotika atau psikotropika tetapi
berpengaruh buruk pada kerja otak.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi seseorang mengunakan narkoba. Alasannya
berbeda-beda, namun pada umumnya merupakan interaksi beberapa faktor resiko yang
mendukung, yaitu faktor individu dan lingkungan.
Individu : kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat merasa bosan atau jenuh, rasa ingin
tahu dan ingin mencoba, mengalami depresi atau cemas, atau memiliki persepsi hidup yang
tidak realistis. Mereka percaya bahwa narkoba dapat mengatasi semua persoalan, atau
memperoleh kenikmatan, atau menghilangkan kecemasan, gelisah, takut, dan sebagainya.
Lingkungan : perubahan dalam struktur social, besarnya pengaruh teman , besarnya
pengaruh teman, migrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang
lebih baik merupakan penyebab bertambahnya adiksi obat di antara orang muda di kota
besar seperti Jakarta. kurangnya pendidikan dan keterampilan (skill) dan , kurangnya
penghayatan kehidupan beragama dalam keluarga mau pun pribadi
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat
diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan
kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya
orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A;
kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine)
Drugs Education
Drug education adalah edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yang di
rancang untuk memberikan pengetahuan tentang narkoba, mengubah sikap terhadap
penyalah gunaan narkoba, serta perilaku menjauhi perbuatan penyalahgunaan narkoba.
Contoh :
Interventions
intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu bertindak
bijaksana. Contoh : Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus pada
pihak yang kompeten.
PROBLEM SOLVING REMAJA
Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian msalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh
seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pribadi dengan seseorang sebagai
pemimpin/anggota organisasi. Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat
atau tidak terlihat) dimana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa
yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan antara yang
diinginkan dengan keadaan sebenarnya. Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan biasanya
merupakan akibat dari masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan.
Keluhan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami
masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang tidak dipecahkan. Masalah yang tidak
dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu, setiap orang harus
menyikapi setiap masalah yang dialaminya.
b. Mensikapi Masalah
Sebagai seorang siswa, masalah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi
pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, keterampilan belajar dan
sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi pisik sosio emosional di
lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara hubungan dengan
teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah. Bagaimanakah
sikap Anda selama ini menghadapi masalah?
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur
yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah
masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai pemimpin
organisasi atau anggota organisasi. Pernahkah anda menghadapi masalah ? Apakah masalah
yang anda hadapi masalah pribadi, social, belajar atau karier ? Bagaimana pemecahannya ?
Atau langkah-langkah apa yang anda tempuh setiap masalah yang anda hadapi ? Bagaimana
hasilnya ? Siapa diantara anda yang bisa mengungkapkan pendapatnya ?
Berikut gambaran problem solving dalam kesulitan belajar di bawah ini.
Memerlukan : Sebagai
- Kreativitas, „Tantangan
- Wawasan luas
-
‟
Pemikiran,
- Imajinasi
Merumuskan Masalah
Untuk mengetahui hakekat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah
yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala
yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu diperlukan keahlian, pendidikan dan
penglaman untuk dapat mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahannya.
Demikian juga halnya dengan masalah yang perlu dipecahkan melalui satu keputusan.
Apa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah
yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang
sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Analisa Sebab-Akibat
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan
akibat/konsekuensi yang akan muncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab-akibat
dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta
yang jelas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal
ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan
diambil dari pemecahan masalah yang dialami.
Setiap alternatif harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada
dalam setiap alternatif. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternatif tersebut
menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternatif
tersebut akan dipilih. Disamping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakannya untuk menghindari munculnya masalah baru.
Ukuran alternatif yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, sarana,
kemampuan dalam melaksanakan. Dengan kata lain apakah alternatif yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik
dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, mampu dan mau melaksanakannyadan
sebagainya.
Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan asalah apabila dapat dilaksanakan.
Oelh karena itu harus disusun rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oleh
peroranganuntuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan
pelaksanaannya, apalagi keputusan yang diambil oleh organisasi untuk keprluanmemecahkan
masalah organisasi yang pelaksanaannya melibatkan banyak orang, memerlukan koordinasi,
pengawasan, dan penggunaan biaya sangat perlu adanya rencana kegiatan yang matang agar
masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah bau yang lebih
rumit.
MEKANISME PERTAHANAN DIRI
Freud yang merupakan seorang Austria pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu
psikologi ini menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk
menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui
pemutarbalikan kenyataan.
Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya
mengubah cara individu mempersepsi / memikirkan masalah itu.
Dibawah ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh
sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang
dahsyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri
berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, berikut beberapa istilahnya :
1. Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls
pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya,
disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar. Secara tidak sadar
seseorang menekan pikiran-pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam
sadar ke alam tak sadar. Repression yang terus menerus akan menjadi tumpukan
kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”
2. Kompensasi (Compensation)
Mekanisme dimana seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan,
dengan usaha yang lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan
yang sebenarnya atau yang hanya dirasakan saja. Menutupi kelemahan dengan
menonjolkan sifat yang baik atau karena frustrasi dalam suatu bidang, lalu dicari
kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang lain (kompensasi berlebihan).
Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang mampu (inferior).
Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau ditakuti oleh
teman-temannya.
3. Konversi (Conversion)
Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui manifestasi
motorik, sensoris, somatik.
4. Penyangkalan (Denial)
Proses mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit
dan rasa cemas, dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal
itu mungkin berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal
realitas yang menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.
Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga
anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.
5. Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah
ideide, objek-objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi
terhadap seseorang atau objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.
Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau
menendang kucingnya.
6. Disosiasi (Dissociation)
Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah. Mekanisme
dimana suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan dari kesadaran
dengan bekerja secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah, dan terlepas dari
ide, situasi, objek, misalnya pada selektif amnesia.
Contoh : rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan
“sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”.
8. Identifikasi (Identification)
Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan
dirinya serupa dengan orang lain (tabiat-tabiatnya meniru orang lain). Menambah rasa
harga diri dengan menyamakan harga dirinya seperti seorang atau suatu hal yang
dikaguminya.
Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau malah bersolek
seperti bintang iklan.
9. Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau
sebagian dari kepribadiannya sendiri.
Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri,
hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.
Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia sering
bolos sehingga prestasinya menjadi kurang.
Contoh : seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.
Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang
enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).
13. Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
Proses dimana seseorang mengambil kedalam struktur egonya sendiri, semua atau
sebagian dari suatu objek, yang kemudian dianggap sebagai suatu unsur dari
kepribadiannya sendiri. Supaya tidak menuruti keinginannya yang jelek, maka sebagai
penghalang diambil sikap atau perilaku yang sebaliknya.
Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.
Contoh : seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas
mau masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena
merasa perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.
Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan
bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin
kelompok/unit mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan dengan
:
Keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegaitan mencapai tujuan.
Terdapat faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain bersedia
digerakkan atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan.
Adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya, baik tenaga, dana, waktu
dan lain sebagainya.
Melihat pada hal – hal diatas, maka dapat dikatakan hakekat kepemimpinan adalah
sebagai berikut:
Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain
mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan
pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa
yang dikehendakinya.
Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan atau teknik untuk membuat sekelompok orang
mengikuti atau mentaati apa yang dikehendaki, membuat mereka antusias atau
bersemangat untuk mengikutinya, dan bahkan sanggup berkorban.
Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah
pandangan atau sikap sekelompok orang, baik dalam organisasi formal maupun informal.
Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok
orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dan
sebagainya. Kepemimpinan di dalam organisasi formal merupakan suatu proses yang
terus menerus, yang membuat semua anggota organisasi giat dan berusaha memahami
dan mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.
Kepemimpinan adalah suatu bentu persuasi, suatu seni membina sekelompok orang
melalui ”human relation” dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mau
bekerja sama, memahami dan mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat atau instrument untuk membuat sekelompok
orang mau bekerja sama, berdaya upaya, mentaai segala sesuatu untuk mencapai tujuan
yang ditentukan.
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi petunjuk,
mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin
mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik, bila seorang pemimpin
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
1. Tugas kepemimpinan
Leadership function,meliputi dua bidang utama, pekerjaan yang harus diselesaikan dan
kekompakan orang yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut
task function.
Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat
diselesaikan dan kelompokan mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan dengan
kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antarorang yang bekerja sama
menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.
Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kerja kelompok :
1. Memulai, initiating ; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.
2. Mengatur, regulating ; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok
3. Memberitahu, informing ; kegiatan memberi informasi, data, fakta dan pendapat
kepada para anggota dan meminta mereka dari mereka informasi,data atau pendapat.
4. Mendukung, supporting ; usaha untuk menerima gagasan, pendapat dari bawah dan
menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas
bersama.
5. Menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul/cara kerja yang diambil
dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-rugi.
6. Menyimpulkan, summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan tindakan lebih
lanjut.
Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan kelompok antara lain :
1. Mendorong, encouraging; bersikap hangat,bersahabat dan menerima orang lain
2. Mengungkapkan perasaan, expressing feeling; tindakan menyatakan perasaan terhadap
kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang, bangga, dan ikut
sepenangungan seperasaan jika terjadi masalah di dalam kelompok
3. Mendamaikan, harmonizing ; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang
yang berbeda pendapat
4. Mengalah, compromising ; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat
dengan perasaan orang lain
5. Memperlancar, gatekeeping ; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam
kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat.
6. Memasang aturan permainan, setting standard ; tindakan menyampaikan tata tertib
yang membantu kehidupan kelompok
c. Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan dua bidang tugas kepemimpinan, dulu orang hanya mengenal dua gaya
kepemimpinan. Pertama gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dan yang
berorientasi kepada manusia. Dari dua bidang tersebut, akhir - akhir ini dikembangkan
menjadi 4 gaya kepemimpinan dasar, yaitu :
PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
a. Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai
antar teman atau pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak
kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita
inginkan belum tercapai, misalnya tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi,
perubahan sikap pada teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau
gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian
dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pAndangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima
atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa
tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta
dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap
perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain.
Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh,
dan lain sebagainya. Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya
spontan kita berkata “IYE” atau “IYA” dsb.Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita
berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak
atau berada pada bagian depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya:
disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris,
dsb.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta
dengan siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap
perilaku positif secara spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain.
Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh,
dan lain sebagainya.
Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata
“Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah
orang lain berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada
bagian depan bawah perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain
berbicara biasanya secara spontan posisi mulut dan bibir senyum simetris
Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif ?
Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif;
perilaku pasif dan perilaku asertif.
Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si
pembicara tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.
Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan lawan
bicara, cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.
Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan
berorientasi pada tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif
cenderung membina sesuatu dalam hubungan positif jangka panjang, saling menghormati dan
saling memuaskan kepentingan lawan bicara.
Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang
berlangsung sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah tidak memperhatikan
pesan dengan baik ketika orang lain (pihak pertama sebagai pembicara). Kesalahan ini terjadi
hampir dialami oleh setiap orang terutama bilamana dalam kondisi tidak kondusif, misalnya
karena suasana bising, menghayal, kondisi lapar, tidak sehat, dan seterusnya. Bilamana hal
terjadi, maka kemungkinan banyak pula konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa
kecewa, tidak dihargai, dan hubungan kurang harmonis, dan seterusnya. Anda sendiri bisa
bayangkan kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan terjadi bilamana suatu pesan dalam
komunikasi tidak diperhatikan dengan baik
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran
yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap
keramah-tamahan dan kasih-sayang ; Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran.
Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda
yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda
tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan
meyakinkan dari Anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat
ditangkap secara visual daripada secara verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala
menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan ;
Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau
kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan
lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai
dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana
yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan
mungkin banyak diantara kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran
untuk sebuah efektif. Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan
memperbaiki kemampun komunikasi kita.
Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda.
Dengan komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita
lakukan. Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh
bagaimana cara kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat
membuat apa yang akan kita sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental,
penguasaan bahan, kelengkapan sarana pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda
merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri.
Berikut tips dasar dalam berkomunikasi :
Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara
internal maupun secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik,
seorang komunikator yang baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu
menggerakkan massa, mampu mengendalikan situasi dan mampu mengeksekusi sebuah
gagasan menjadi sebuah realita. Seorang komunikator yang baik sangat disegani oleh lawan
maupun kawan, seorang komunikator yang baik sangat diperhitungkan daam berbagai
tatanan.
Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi
yang baik telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam
kehidupn manusia cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk
menerima kekurangan orang lain, ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain,
bahkan ketidaksanggupan menerima kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita
hanya perlu memperbaiki komunikasi kita.
Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :