URAIAN MATERI
1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.
a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan
untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan
kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.
b. Hidup menjadi selalu sial
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri
sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih
banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur
dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri,
akibatnya kekebalan tubuh.
d. Dapat Balasan Di Akhirat
Allah berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah Aku
berikan kepada kalian maka niscaya Aku akan menambah nikmat yang telah Aku berikan
kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa-
Ku itu pedih." Firman Allah ini menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau
kufur atas nikmat Allah bahwa siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak
ketika di akhirat.
1. Tujuan Kegiatan :
Mengaplikasikan rasa syukur kepada Tuhan dengan membantu sesama
2. Alat yang di butuhkan :
Spidol atau kapur dan papan tulis
3. Deskripsi Kegiatan :
- Setiap siswa secara bergantian membuat sebuah lingkaran di papan tulis di depan
kelas. Besar atau kecilnya lingkaran menunjukkan seberapa besar rasa syukur siswa
yang telah diwujudkan dalam bentuk nyata.
- Setelah siswa semua siswa menggambar lingkaran di papan tulis, diharapkan secara
suka rela beberapa siswa menjelaskan hubungan antara besarnya lingkungan yang
dibuat dari wujud rasa syukur yang telah di lakukan. Bagaimana perasaan kalian
ketika menggambar lingkaran tersebut, dan hikmah apa yang kalian dapatkan dari
aktivitas itu ?
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut Modjiono
(1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang
menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu
kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Jadi, belajar kelompok
adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan
yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam
memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga
bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.
Manfaat dari belajar kelompok :
Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara teman
satu dengan lainnya.
Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.
Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.
Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan
bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.
Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir kritis dan
disiplin.
Belajar kelompok yang efisien :
1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5
orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam berdiskusi.
2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang
perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar semua anggota
dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur
diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang
lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan
kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing tepat.
7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan yang lain.
8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk
dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :
a. Pembentukan Kelompok
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau prakarsa siswa
sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu banyak anggotanya
dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip.
Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :
1. Jarak antara rumah dengan tempat belajar.
2. Kemampuan anggota.
3. Kualitas anggota.
4. Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.
Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan bermakna. Boleh
berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang bermakna, nama kota/negara/tempat
yang menarik dan semua anggota kelompok menjadi bangga bila nama itu disebut. Contoh :
ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini
CLEOPATRA : Clubnya Orang Patuh Dan Trampil
ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan
ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana
PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat
PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain
Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang – undang atau Tata Tertib Kelompok. Agar lebih
mentereng point-point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal. Tetapkan aturan-aturan
yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan dan
motivasi pencapaian prestasi belajar.
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari sanksi /
hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila sanksi itu
diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh : Membawa makanan
ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan, membersihkan meja kursi anggota
selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota kelompok
sebatas kemampuan, dan lain-lain.
b. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.
2. Di ruang kelas pada sore hari.
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.
c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-bahan dan
alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan PR, tugas-tugas yang
akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan sumber belajar seperti buku referensi
dan kamus harus pula disiapkan.
d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan KKB
tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa. Setiap
anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama pelaksanaannya bisa 1,5
jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang terlalu lama dimungkinkan digunakan
untuk bergurau atau ngobrol.
f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para anggota setelah
mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih tersimpan jelas kesan-kesan
kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan kelompoknya yang penuh suka dan
suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan
yang sulit dilupakan.
Games team building solidot biasanya dimainkan kurang lebih 8 orang setiap kelompok.
Bahan yang digunakan adalah sedotan plastik.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencari solusi dari setiap masalah, belajar
membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan strategis, serta melatih betapa pentingnya
kekompakan dan kerja sama dalam tim
Adapun cara bermainnya bahwa setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut dengan
solasi. supaya sedotan itu bisa disusun tinggi dan bagi tim yang berhasil menyusun sampai
tinggi dengan menopang gelas aqua di atas dalam waktu yang telah ditentukan dia lah
pemenangnya dengan syarat sedotan itu dibuat seperti menara
1. URAIAN MATERI
Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa
sejak lahir. Bakat dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita
pahami, adalah kelebihan atau keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan
menjadi pembeda antara kita dengan orang lain.
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. S.C. Utami
Munandar (1985)
Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborsi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan. Dalam tulisannya,
Little Geniuses, yang pernah diterbitkan majalah Parenting (1989), ia menjelaskan,
bakat manusia bisa muncul dalam berbagai bentuk. Perhatikan daftar kemampuan
(ability) di bawah ini lalu deteksi mana yang paling kuat di dalam diri Anda :
Acting Ability (akting / gerakan)
Adventuresomeness (kepetualangan)
Aesthetic perceptiveness (estitika)
Artistic Talent (artistik)
Athletic prowess (ke-atlit-an)
Common sense (pengetahuan umum)
Compassion (peduli orang lain, mudah tersentuh)
Courage (keberanian)
Creativity (kreativitas)
Emotional maturity (kematangan emosi)
Excellent memory (kehebatan menyimpan data / menghafal)
Imagination (imajinasi)
Inquiring mind (keingintahuan)
Intuition (intuisi)
Inventiveness (daya cipta, penemuan)
Knowledge of a given subject (Pengetahuan spesifik)
Leadership abilities (kepemimpinan)
Literary aptitude (bakat kesastraan)
Logical-reasoning ability (kemampuan berlogika)
Manual dexterity (ketangkasan manual / ketrampilan tangan)
Mathematical ability (kemampuan matematis)
Mechanical know-how (penguasaan mekanis)
Moral character (karakter moral)
Musicality (permusikan)
Passionate interest in a specific topic (kegairahan mengikuti / mendalami topik
tertentu)
Patience (kesabaran)
Persistence (ketangguhan)
Physical coordination (kerapian fisik)
Political astuteness (kelihaian berpolitik)
Problem-solving capacity (kemampuan menghadapi masalah)
Reflectiveness (kemampuan merefleksikan)
Resourcefulness (kepandaian mengatasi masalah)
Self-discipline (disiplin-diri)
Sense of humor (naluri melucu)
Social savvy (pemahaman sosial)
Spiritual sensibility (ketajaman spiritual)
Strong will (kemauan keras)
Verbal ability (kemampuan mengungkapkan secara verbal)
Daftar di atas baru sebagian dari sekian. Masih banyak kemampuan alamiah
manusia yang belum atau tidak bisa dijabarkan. Dan lagi, kalau kita perhatikan praktek
hidup, amat sangat jarang ada orang yang hanya diberi satu kemampuan dari daftar di
atas. Dalam diri setiap manusia ada sekian kemampuan dari daftar di atas. Orang yang
hebat di bidang IT tidak berarti hanya dibekali kemampuan tekun dalam meng-otak-
atik komputer. Ia juga punya kemauan keras, punya disiplin, kreatif, mau mempelajari
hal-
hal baru dan seterusnya. Seorang tokoh agama tidak berarti hanya dibekali kemampuan
spiritual sensibility saja. Ia juga punya kemampuan lain yang mendukung
keunggulannya, seperti verbal, sosial, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Bakat
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu diantaranya:
Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum,
artinya setiap orang memiliki.
Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat
khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk
kata-kata.
Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.
Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra)
misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan
lain-lainnya.
Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua
dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap
detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau
membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam
ruang tiga dimensi.
Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat-alat lainnya.
Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. (Termasuk
didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-
akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).
1. Tujuan Kegiatan :
Mengembangan diri dan keperibadian untuk dapat mengenali diri, bakat,
dan potensi dalam meraih masa depan.
2. Alat yang di butuhkan :
kertas catatan kecil dan alat tulis
3. Waktu :
15 menit
4. Deskripsi Kegiatan :
URAIAN MATERI
Tujuan Kegiatan :
Mengenali kelebihan dan kelemahan diri siswa.
Alat yang di butuhkan :
kertas dan pulpen untuk mencatat
Deskripsi Kegiatan :
• Dalam kegiatan ini, siswa melibatkan teman-temannya dalam sebuah kelompok.
Setiap kelompok berjumlah lima orang. Langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :
• Sediakan dan bagikan selembar kertas kepada setiap peserta atau anggota
kelompok !
• Gambarlah benda atau apa aja yang menggambarkan diri kalian masing-masing
. misalnya, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan bintang. Gambar itu merupakan
lambangmu (siswa)!.
• Tuliskan alasanmu, baik yang positif maupun yang negatif, memilih gambar
tersebut!
• Alasan yang positif di letakan sebelah kanan, sebaliknya yang negatif sebelah
kiri, sebagai contohc; kalian menggambar sebuah bunga mawar sebagai lambang
dirimu. Alasan memilih bunga mawar karena bunga mawar indah tapi berduri.
Hal itu melambangkan keindahan . tapi sulit di dekati.
• Setiap kelompok menempelkan gambar-gambar tersebut pada sebuah karton
besar yang di beri hiasan dengan berbagai kreasi agar terlihat indah.
• Persentasikan hasl karyamu di depan kelas, peserta dari kelompok lain dapat
menyanggah atau memberi masukan,
Dari kegiatan ini , kamu dapat melihat kekuatan dan kelemahanmu, alasan yang
positif adalaH KEKUATANMU sementara yang negatif adalah kelemahan yang
dapat kamu perbaiki
Kita isikan kuis ini yuk….! Pilihlah jawaban yang sesuai dengan sikapmu. Lalu tengok
hasilnya, apakah kamu memang PE – DE, MPO (Mencari Perhatian Orang) atau Pemalu!!
1. Waktu istirahat, teman – temanku sedang berkumpul. Aku mau nimbrung, maka
aku akan ….
a. Berteriak, “Hoi! Ikutan dong! Lagi cerita apa nih? Eh, Si Eni tadi dipanggil Pak
KepSek, Lho…”
b. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Pada saat yang tepat, aku
akan menambahiatau mengomentari pembicaraan/cerita mereka.
c. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Mereka tertawa aku ikut
tertawa.
2. Sehabis menerangkan pelajaran, Bu Guru mulai bertanya kepada temanku satu – satu.
Aku akan ….
a. Menggerak – gerakkan kepala dan tubuh sambil mengacung – acungkan jari. Kalau
perlu sambil berdiri sambil berkata, “Saya Bu! Saya Bu!”
b. Duduk diam, tenang sambil menyiapkan jawaban.
c. Ketakutan setengah mati keringat dingin keluar. “Ah, Minta izin ke kamar kecil ah!”
rencanaku.
3. Aku sedang jalan – jalan bertiga. Lalu ada orang tersesat. Aku dan teman – temanku
tidak begitu tahu tujuan orang itu. Aku akan ….
a. Menjawab mendahului teman – temanku, “kalau tidak salah, dari sini Bapak Belok
Kiri, lalu terus. Nanti belok kanan ….”
b. Menyarankan begini, “Pak, kami lupa nama jalan itu. Sebaiknya bertanya ke pos
polisi, 100 meter dari sini!”
c. Diam saja, “Biar teman – teman yang menjawab, ah!”
4. Di sebuah pesta ulang tahun temanku, ia memintaku untuk membuat acara. Aku
akan….
a. Menolak permintaannya, lalu berteriak, “Tuuu, SI Ani aja deh! Ayo An maju aja!
Jangan malu – malu…. Rasanya lama betuul!
b. Mengiyakan sambil bertanya, “Acara apa yang kamu inginkan?”.
c. Menggelengkan kepala sambil tersipu – sipu. Lalu menyembunyikan diri ke
belakang.
Analisis Kuis PE – DE
Jawaban Saya lebih banyak ………, jadi saya adalah seorang yang …………
1. URAIAN MATERI
BELAJAR EFEKTIF, EFISIEN DAN MENYENANGKAN
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut
Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L.
Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang
terjadi melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua,
merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa
mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia
mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami
sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses
belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat
“Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor
tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila
dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya :
siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang
menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas
sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar
kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya.
Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin,
diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau
niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/
sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa
depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang
sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas
malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-
sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal,
tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik
yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya.
Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada
akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam
belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang
muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk
masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang
dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward.
Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi
tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah
baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil
belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi
lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan
belajarnya baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana
prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari
lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana
penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana
penunjang belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal akan tercapai. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku
paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot),
dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan
sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian
juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup
bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang
tidak.
MENENTUKAN PRIORITAS
KEGIATAN (KISAH BATU,
KRIKIL DAN PASIR)
Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang
dari tempat jauh, untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa,
para murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.
Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan
duduk dengan tenang, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang
dikatakan oleh sang guru.
Akhirnya sang guru pun datang, lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang
guru membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman
seukuran genggaman tangan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Sang guru mengambil
batu-batu tersebut satu persatu, lalu memasukkannya hati-hati ke dalam toples kaca.
Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, sang Guru berbalik
kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah penuh? "Ya guru," jawab
para murid, "Benar, toples itu sudah penuh". Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai
memasukkan keri kil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu. Kerikil-kerikil
itu cukup kecil sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil
masuk kedalam toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah
toplesnya sudah penuh?" "Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".
Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir
halus, lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun
masuk memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. Setelah masuk semua, kini
sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" Sekarang para murid tak terlalu percaya diri
menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi
sela-sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya
sedikit yang mengangguk, lalu menjawab, "Ya guru," jawab beberapa murid, "Benar,
toples itu sudah penuh".
Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan
berisi air, lalu menuangkannya dengan hati-hati ke dalam toples besar tersebut. Ketika
air sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu
bertanya lagi. "Apakah toplesnya sudah penuh?" sambil tertawa murid tersebut
menjawab “Ya guru”.
HIKMAH :
Toples ini mewakili kehidupan kita. Batu, Kirikil dan Pasir adalah hal-hal yang ada
dalam kehidupan kita dan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Misalnya Pendidikan
mengajarkan sesuatu kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu
untuk diri sendiri, kesehatan, teman
dan semua hal yang berharga.
Kita harus dapat memprioritaskan kebutuhan hidup. Ingat untuk dapat sukses dalam
hidup ini,
kita harus selalu memasukan batu pertama kali. Jika
tidak kita akan kehilangan semuanya.
Bila kita mengisi dengan hal-hal yang kecil ( kerikil dan pasir ) maka hidup kita akan
penuh
dengan hal-hal yang kecil dan merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.
Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya
kita ada perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda sendiri
“Apakah batu yang ada dalam hidup Anda ?” Lalu kerjakan itu pertama kali
1. URAIAN MATERI
Berpikir Kritis
Berpikir kritis (critical thinking) adalah sinonim dari pengambilan keputusan (decision
making), perencanaan strategik (strategic planning), proses ilmiah (scientific process), dan
pemecahan masalah (problem solving). Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran
serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga
menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut.
setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir
secara kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari
solusinya.
Berpikir kritis mengandung makna sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan
yang penuh pertimbangan dan dilakukan secara mandiri. Peter Facione, mengemukakan bahwa
berpikir kritis merupakanpProses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai fakta,
keadaan, konsep, metode dan kriteria. Richard Paul mendefinisikan berpikir kritis sebagai
proses merumuskan alasan yang tertib secara aktif dan terampil dari menyusun konsep,
mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan (sintesis), atau mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan (reasoning)
atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan.
Menurut Halpen (dalam Achmad, 2007) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah
memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut
dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-
merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah,
merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan
ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang
tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan
yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat
keputusan.
Berpikir kritis ini juga biasa disebut dengan directed thinking, sebab berpikir langsung
kepada fokus yang akan dituju. R. Matindas (dalam Sarwono, 2009) menyatakan bahwa:
“Berpikirkritisadalah aktivitas mental yang dilakukan untuk mengevaluasi kebenaran sebuah
pernyataan. Umumnya evaluasi berakhir dengan putusan untuk menerima, menyangkal, atau
meragukan kebenaran pernyataan yang bersangkutan”.
Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam konsep berpikir kritis bahwa dalam proses
berpikir kritis, seseorang dapat dikatakan sedang mengevaluasi bahan atau topic yang sedang
dibahas. Sebab dalam proses berpikir kritis, seseorang akan mengalami berbagai pertimbangan
dari berbagai aspek untuk menentukan suatu tujuan yang menghasilkan jawaban yang
disampaikan. Selain mampu berpikir logis dan kritis, seorang peserta didik juga harus mampu
berpikir kreatif.
Berpikir Logis
Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan
masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1)
pemikiran 2) kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran
selalu diekspresikan dalam kata-kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi
dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-
kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai
dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu
berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena-fenomena yang diterima oleh sistem indera
hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari
jawabannya.
Contoh real-nya ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku
ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat
pelaku ilmiah melakukan observasi/ pengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis,
melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga
menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus dikerjakan berdasarkan prinsip
yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan.
Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir
secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang
diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun
logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang
berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya
belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan
yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya.
1. Kenali Masalah
2. Tentukan Prioritas
3. Kumpulkan Informasi
4. Kenali Persepsi yang muncul
5. Analisa Data
6. Buat Keputusan / Kesimpulan
KERTAS KASUS
Tujuan : Agar peserta dapat berpikir kritis dan logis untuk mencari cara
agar semua keluarga bisa menyembrang dengan selamat
Aturan Bermain
Guru membagi peserta menjadi beberapa kelompok dalam satu
kelompok terdiri dari 5 – 6 orang
Setiap kelompok akan mendapatakn satu kertas kasus yang harus
didiskusikan bersama
Kelompok wajib menjelaskan argumen mereka kepada teman-teman yang
lain
Kertas Kasus
Beberapa hari yang lalu terjadi kecelakaan pesawat dan membuat
pesawat itu terdampar di sebuah pulau asing. Para penumpang tidak
dapat mengubungi keluarga dan kerabat mereka di rumah. Persedian
makanan pun juga semakin menipis.
Para penumpang pesawat itu adalah seorang dokter, seorang kakek
tua, seorang tentara, seorang ibu hamil, seorang anak kecil, pilot
pesawat, dua orang laki-laki bertubuh besar, seorang pemuka
agama, seorang wanita, sepasang kekasih.
Anda adalah tim penyelamat dan Anda berhasil menemukan posisi
mereka. Namun sayang kapal yang Anda kendarai hanya cukup untuk
3 orang, yaitu dirimu sendiri, dan dua orang untuk penumpang
pesawat.
Anda diminta untuk memilih siapa 2 orang yang akan Anda selamatkan.
Tuliskan alasan Anda mengapa 2 orang tersebut yang Anda selamatkan !