Anda di halaman 1dari 29

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Stop Mengeluh !, Selalu Bersyukur
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stop Mengeluh!, Selalu Bersyukur
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Inspirasi Bersyukur ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari atau membuat kata-kata motivasi atau inspirasi yang
berkaitan dengan bersyukur.
2.6. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bersyukur, Jangan Mengeluh!” dan
mempublikasikannya melalui media sosial
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa
depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.

Karanganyar, 28 Juli 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP.-
1. URAIAN MATERI
STOP MENGELUH !, SELALU BERSYUKUR
1. Manfaat Bersyukur
Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia
dan kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah
penderitaan. Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi
kesempatan untuk hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.
Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :
a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir
positif didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang
menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya
penuh dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa bahagia karena
yakin bahwa setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang yang
hidupnya penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di hormati dan
disayang oleh banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan
memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu
tersenyum itu manambah kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang
sabar, sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan awet muda
karena otot wajah beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan orang yang
memiliki watak pemarah.

2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur


Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :
a. Hidup Menderita
Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan
enggan untuk berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh
dengan kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir.
b. Hidup menjadi selalu sial
Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif
pada diri sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir
negatif lebih banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit
Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau
bersyukur dengan keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan
lingkungan dan diri sendri, akibatnya kekebalan tubuh.
d. Dapat Balasan Di Akhirat
Allah berfirman : "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah
Aku berikan kepada kalian maka niscaya Aku akan menambah nikmat yang telah
Aku berikan kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka
ketahuilah niscaya siksa-Ku itu pedih." Firman Allah ini menjelaskan bahwa orang
yang tidak mau bersyukur atau kufur atas nikmat Allah bahwa siksaan yang pedih
akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.
3. Sebab-sebab kurang bersyukur :
Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :
a. Lalai dari nikmat Allah.
Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik
nikmat yang umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.

b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat


Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami
hakikat nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia
tidak mengetahui hakikat nikmat.
c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya
Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang
diberi kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan
kepadanya. Sehingga dia pun kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena
dia melihat apa yang diberikannya adalah sedikit.
d. Melupakan masa lalu
Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan
sempit. Dia hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik
dalam masalah harta, penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah
memberikan kenikmatan dan karunia kepadanya, dia enggan untuk membandingkan
antara masa lalunya dengan kehidupannya sekarang agar menjadi jelas baginya
karunia Robb atasnya.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


WUJUDKAN RASA SYUKUR

1. Tujuan Kegiatan :
Mengaplikasikan rasa syukur kepada Tuhan dengan membantu sesama
2. Alat yang di butuhkan :
Spidol atau kapur dan papan tulis
3. Deskripsi Kegiatan :
- Setiap siswa secara bergantian membuat sebuah lingkaran di papan tulis di depan
kelas. Besar atau kecilnya lingkaran menunjukkan seberapa besar rasa syukur
siswa yang telah diwujudkan dalam bentuk nyata.
- Setelah siswa semua siswa menggambar lingkaran di papan tulis, diharapkan
secara suka rela beberapa siswa menjelaskan hubungan antara besarnya
lingkungan yang dibuat dari wujud rasa syukur yang telah di lakukan. Bagaimana
perasaan kalian ketika menggambar lingkaran tersebut, dan hikmah apa yang
kalian dapatkan dari aktivitas itu ?

4. Poin Belajar dari Kegiatan di atas atau Refleksi atau… :


…………………………………………..
…………………………………………..
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Belajar Kelompok Itu.. Asyik dan Bermanfaat
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
4. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar kelompok
5. Peserta didik/konseli dapat memahami belajar kelompok yang efektif
6. Peserta didik dapat memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan belajar kelompok
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar Kelompok Itu.. Asyik dan Bermanfaat
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“ Tipe – tipe Bekerja Kelompok ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik membentuk kelompok, ( 1 Kelompok : 5 – 6 oang ), kemudian guru bk
memberikan menjelasan cara bermain “Building Sedotan” (dilihat prosedur permainan)
2.6. Peserta didik setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut dengan solasi. Setelah
selesai, guru BK memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan makna dari permaian
tersebut.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa
depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form).
Karanganyar, 28 Juli 2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP.-
1. URAIAN MATERI

BELAJAR KELOMPOK YANG EFEKTIF


Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana peserta didik belajar
bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan tugas belajar. Menurut
Modjiono (1992:61), metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar
mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang
lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
Jadi, belajar kelompok adalah kegiatan belajar dalam kelompok dengan tujuan untuk
memecahkan permasalahan yang ada.
Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis
dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok
juga bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.
Manfaat dari belajar kelompok :
 Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara
teman satu dengan lainnya.
 Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman.
 Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
 Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama.
 Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan
 bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah.
 Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.
 Meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir
kritis dan disiplin.

Belajar kelompok yang efisien :


1. Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari
3-5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam
berdiskusi.
2. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa
yang perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar
semua anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.
3. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan
mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi
ruang lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
6. Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Berikan kesempatan
kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing
tepat.
7. Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru. Lanjutkan ke persoalan
yang lain.
8. Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok
untuk dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam KKB adalah :


a. Pembentukan Kelompok
Kelompok dalam KKB dibentuk atas bimbingan wali kelas, Guru BK atau
prakarsa siswa sendiri. Besarnya anggota KKB 5 sampai 8 orang, apabila KKB terlalu
banyak anggotanya dimungkinkan akan berubah fungsinya menjadi arena gosip.
Dalam pembentukan KKB perlu diperhatikan :
1.Jarak antara rumah dengan tempat belajar.
2.Kemampuan anggota.
3.Kualitas anggota.
4.Jenis kelamin, diusahakan tiap kelompok terdapat siswa putra dan putri.

Musyawarahkan nama kelompok, tetapkan nama yang menarik dan bermakna.


Boleh berupa nama-nama tokoh, singkatan-singkatan yang bermakna, nama
kota/negara/tempat yang menarik dan semua anggota kelompok menjadi bangga bila
nama itu disebut. Contoh :
ARAGANI : Anak Rajin Gabung Di Sini
CLEOPATRA : Clubnya Orang Patuh Dan Trampil
ALBATROZ : Anak loyal Bagus Trampil Obyektif dan Zopan
ARIZONA : Anak Rajin Zopan dan Bijaksana
PITAGORAS : Pintar Tangguh Gotong Royong Rajin dan Semangat
PITALOKA : Pintar Tangguh Loyal dan Kompak Dan lain – lain

Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang–undang atau Tata Tertib Kelompok. Agar lebih
mentereng point-point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal. Tetapkan aturan-
aturan yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan
dan motivasi pencapaian prestasi belajar.
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari sanksi /
hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila sanksi itu
diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh : Membawa
makanan ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan, membersihkan meja
kursi anggota selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota
kelompok sebatas kemampuan, dan lain-lain.
b. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.
2. Di ruang kelas pada sore hari.
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.

c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-
bahan dan alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan PR,
tugas-tugas yang akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan sumber
belajar seperti buku referensi dan kamus harus pula disiapkan.

d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan
KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat
itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa.
Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama
pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang terlalu
lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.

f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.

Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para
anggota setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih
tersimpan jelas kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan
kelompoknya yang penuh suka dan suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri
dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan yang sulit dilupakan.

2. KEGIATAN (ACTIVTIY) PESERTA DIDIK

GAMES TEAM BUILDING SOLIDOT

Games team building solidot biasanya dimainkan kurang lebih 8 orang setiap
kelompok. Bahan yang digunakan adalah sedotan plastik.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencari solusi dari setiap masalah, belajar
membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan strategis, serta melatih betapa pentingnya
kekompakan dan kerja sama dalam tim
Adapun cara bermainnya bahwa setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut
dengan solasi. supaya sedotan itu bisa disusun tinggi dan bagi tim yang berhasil
menyusun sampai tinggi dengan menopang gelas aqua di atas dalam waktu yang telah
ditentukan dia lah pemenangnya dengan syarat sedotan itu dibuat seperti menara
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Belajar efektif dan efisien
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengetian belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3. Peserta didk/konseli dapat memahami strategi belajar efektif dan efisien
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar efektif dan efisien
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Proses Belajar ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminat untuk membaca kisah inspiratif “ Kisah Batu, Krikil dan Pasir ”,
dengan penuh semangat dan antusias serta penuh penghayatan
2.6. Peserta didik mencari makna atau poin belajar dari kisah tersebut, kemudian Guru BK minta
beberapa peserta didik untuk menyampaikan makna atau poin belajar dari kisah tersebut
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa
depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Karanganyar, 28 Juli 2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP.-

1. URAIAN MATERI
BELAJAR EFEKTIF, EFISIEN DAN MENYENANGKAN
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach
belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar
adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya:
Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak,
berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan
mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan
menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif
dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor
tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan
sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi
sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan
operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa
diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau
niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/
sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan
yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan
berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam
hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah
umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya.
Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya
akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan
seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang
kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya.
Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya
motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari
dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan
sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh
seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat
hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah
dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang
memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang
diharapkan dapat tercapai.

Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi
lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya
baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana).
Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan
hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga
pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang
keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga
lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai.
Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang
laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga
sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok individu.
Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup
bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.

Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :


1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal
itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena
dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita
tertarik pada hal tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita
terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya
sendiri. Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang
tersebut.

2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut
ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak
diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin
dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein,
diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan
rapi di atas meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan
pada guru atau teman yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah
sambil berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu
untuk menguji berapa persen anda menguasai materi yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-
rumus tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat
belajarmu atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal
yang belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik
dengan teman maupun bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People,
memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang
efektif.
1) Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan sendiri prioritas,
waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2) Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain
mendikte kamu apa yang penting.

3) Kerjakan dahulu mana yang penting.


Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri.
4) Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win"
lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar
bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, Anda
akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas
5) Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.
6) Cari solusi yang lebih baik.
Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca
ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan
guru, teman, kelompok belajar
7) Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan
ide-ide yang cemerlang.
Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:
10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


MENENTUKAN PRIORITAS KEGIATAN
(KISAH BATU, KRIKIL DAN PASIR)

Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang dari
tempat jauh, untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa, para
murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.
Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan duduk
dengan tenang, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang dikatakan oleh
sang guru.
Akhirnya sang guru pun datang, lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang guru
membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman seukuran
genggaman tangan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Sang guru mengambil batu-batu
tersebut satu persatu, lalu memasukkannya hati-hati ke dalam toples kaca.
Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, sang Guru berbalik kepada
para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah penuh? "Ya guru," jawab para murid,
"Benar, toples itu sudah penuh". Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai memasukkan keri
kil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu. Kerikil-kerikil itu cukup kecil
sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil masuk kedalam
toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah
penuh?" "Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".
Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir halus,
lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun masuk
memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. Setelah masuk semua, kini sang guru
berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" Sekarang para murid tak terlalu percaya diri
menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi sela-
sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya sedikit yang
mengangguk, lalu menjawab, "Ya guru," jawab beberapa murid, "Benar, toples itu sudah
penuh".
Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan
berisi air, lalu menuangkannya dengan hati-hati ke dalam toples besar tersebut. Ketika air
sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" sambil tertawa murid tersebut menjawab “Ya guru”.

HIKMAH :
Toples ini mewakili kehidupan kita. Batu, Kirikil dan Pasir adalah hal-hal yang ada
dalam kehidupan kita dan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Misalnya Pendidikan
mengajarkan sesuatu kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu
untuk diri sendiri, kesehatan, teman
dan semua hal yang berharga.
Kita harus dapat memprioritaskan kebutuhan hidup. Ingat untuk dapat sukses dalam hidup
ini,
kita harus selalu memasukan batu pertama kali. Jika tidak
kita akan kehilangan semuanya.
Bila kita mengisi dengan hal-hal yang kecil ( kerikil dan pasir ) maka hidup kita akan
penuh
dengan hal-hal yang kecil dan merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.
Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya
kita ada perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda sendiri
“Apakah batu yang ada dalam hidup Anda ?” Lalu kerjakan itu pertama kali
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Stop Bullying ! Mari Bersahabat
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bullying
2. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab dan dampak negatif bullyng
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mencegah dan melawan bullying
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stop Bullying, Mari Bersahabat
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Bully atau Bullying ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-contoh perilaku dalam
kehidupan , baik di sekolah atau di masyarakat.
2.6. Peserta didik diberi tugas untuk membuat poster atau slogan tentang bullying kemudian
dishare di medsos.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu menghindari tindakan bullying
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya.
Karanganyar, 1 Agustus
2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP.-

1. URAIAN MATERI
STOP BULLYING !, MARI BERSAHABAT
Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood
Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang
mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik
maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus.Terdapat beberapa jenis-jenis bullyinhg.
Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah,
kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual
atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang
tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis
bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah
dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta
menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini
adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying
secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur
melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling
bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih
lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata,
helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying
dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website,
chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror
korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film
yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.

Sebab-sebab Munculnya perilaku Bullying


1. Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior
2. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama
.
3. Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan (superior)
4. Kecewa karena orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
5. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (gank)

Dampak negatif bullying bagi orang yang menjadi korban


1. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya’
2. Tertekan psikisnya (kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman, resah,
tertekan dan gejala tekanan psikis lain.
3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup.
4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa
mengerjalkan tugas, sampai menurunnya rangking atau tidak naik kelas.

Bagaimana Mencegah dan Melawan Bullying


Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying anatara lain yang
dapat kita lakukan adalah :
1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan
2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi
3. Hindari cari gara-gara dengan pelaku bullying
4. Jangan berada di dekat dengan oarang yang suka melakukan tindakan bullying atau
berada di sekitar mereka
5. Kenali dan perhatikan pelaku bullying
6. Jangan ikut-kutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.

Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai
berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau
mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu
jangan biarkan emosi terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil
mencari pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan,
laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


a. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-contoh perilaku
dalam kehidupan , baik di sekolah atau di masyarakat.
b. Peserta didik diberi tugas untuk membuat poster atau slogan tentang bullying kemudian
dishare di medsos
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Sikap Sopan dan Santun dimanapun berada
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya prilaku sopan santun
Peserta didik/konseli dapat belajar untuk berprilaku sopan santun
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Sikap Sopan dan Santun dimanapun berada

C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan


1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik, kemudian
mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Perilaku Tatakrama / Sopan dan Santu ”
4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
5. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-contoh perilaku atau sikap.
Tata krama sopan dan santun dalam kehidupan, baik di sekolah atau di masyarakat.
2.6. Peserta didik diberi tugas untuk mengklasifikasikan adab atau tatakrama, sopan dan santun yang
baik dan tidak baik
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu bertindak sopan dan santun dimanapun berada
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form).
Karanganyar, 1 Agustus
2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP.-

1. URAIAN MATERI
SIKAP SOPAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN
Salah satu upaya untuk membangun budi pekerti yang luhur melalui pendidikan budi
pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan bersikap dan
bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan
demikian maka manusia akan dikatakan sebagai orang yang tahu adat, tau dalam ungkapan
bahasa jawa disebut” wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata krama’
Banyak cara dapat dilakukan dalam rangka untuk melatih diri bersikap dan
berperilaku sopan santun. Para orang tua kita dahulu memberikan latihan tidak selalu
dalam bentuk tindakan nyata, namun ada kalanya melalui berbagai cerita dongeng, melalui
pembacaan syair, puisi, cerita rakyat, bahkan ada yang dalam bentuk sindiran atau kiasan-
kiasan. Pada masyarakat jawa dilakukan pula dalam bentuk tembang, baik itu tembang
macapat atau gending. Salah satu tembang macapat di dalamnya memberikan gambaran
terhadap pribadi yang tahu adat sebagai “ wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata karma
” adalah tembang macapat Dhandhang Gula berikut ini :
Werdiningkang wasita jinarwi,
Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing kanarya,
Ngupa boga denen kelakuan becik,
Weh rahayuning raga.
Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap
dan perilaku baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah:
1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan
bersungguh-sungguh, kita aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan
disenangi oleh lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.
3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan santun
akan menjauhkan dari gunjingan orang.
4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat
dipergunakan untuk mencari nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam
hidupnya.
Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan
tuntunan bahwa jiia kita bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera hidup
kita. Dalam kenyataannya, banyak hal yang harus kita ketahui dan kita laksanakan dalam
kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga apabila kita pelajari secara
keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk memulainya. Oleh sebab
itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku yang baik itu dapat dimulai dari
hal-hal yang sederhana.
Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan
karena tak mampu, tetapi semat-mata agar kita mudah mempelajarinya dan
malaksanakannya.berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan
berperilaku sopan santun itu.

 Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun


Hubungan sosial merupakan kunci pembuka silaturahmi. Oleh karena itu dalam
keseharian ketika kita bertemu dan berhadapan dengan orang lain apa salahnya
menampakkan wajah ceria dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah keakraban,
senyuman akan menambah teman dan saling mengucapkan salam melekatkan tali
persaudaraan. Sekalipun sangat sederhana dan mudah namun dengan senyum, sapa
dan salam damailah hidup bersama kita.
 Iman dan Taqwa
Perilaku Iman dan Taqwa dapat disederhankan dalam bentuk dan sikap yang selalu
ingat (eling) kepada Tuhan bahwa kita ini adalah makhluk Tuhan, oleh karena itu
harus percaya (pithados) akan adanya Tuhan. Dengan demikian kita kita harus taat
(mituhu)terhadap perintah dan larangan Tuhan. Demikianlah cara sederhana
memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa dapat mendatangkan watak jujur, watak
jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan
watak sabar dan akan menuntun kapada watak ikhlas.
 Patuh terhadap orang tua
Orang tua adalah perantaraan lahir di dunia ini, tanpa kedua orang tua kita
tidak mungkin lahir dan berada di dunia ini. Kedua orang tualah yang memberikan
pendidikan kepada kita untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik
yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti
manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita .
Kita dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa
kedua orang tua kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.
 Hormat kepada guru
Guru adalah pengganti orang tua kita ketika kita berada di sekolah. Merekalah
yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya
tidak dapat melakukan. Kita dapat membaca, menulis, berhitung, memahami ilmu
pengetahuan dan teknologi , dan sebagainya berkat jasa guru. Semua hal yang tidak
kita dapatkan dari orang tua kita dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat
memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.
 Menghoramati saudara tua
Saudara adalh pengganti orang tua kita apabila kedua orang tua kita telah tiada.
Dari merekalah pada saatnya nanti kita minta pendapat, nasehat, pertimbangan,
bahkan bantuan dalam nbnetuk apapaun . jika kita menghormatoi mereka dengan
tulus niscaya mereka juga akan tulus mebimbing dan membantu kita.
 Menghoramti para pemimpin
Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal,
misalnya ketua RT, ketua RW, kepala dukuh, Lurah, Camat, Bupati, Walikota,
Gubernur, Menteri , Presiden, dan lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak
formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah
orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk
kepentingan kehidupan masyarakat. Dibawah kepemimpinan merekalah kehidupan
sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.
 Menghormati sesama
Seseungguhnya keberadaan kita dalam masyarakat sangat tergantung kepada
sesama. Kita akan kelihatan pintar jika ada teman kita yang bodoh, kita akan
kelihatan kaya, jika ada teman kita yang miskin, kita akan kelihatan tampan/cantik jika
ada teman kita yang tidak tampan/cantik. Sehingga karena merekalah kita ini akan
dapat mewujudkan eksistensi kita. keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata
merupakan peluang agar kita dapat tampil lebih daripada mereka, baik itu
kawan/teman, sahabat, ‘lawan” konflik, “ lawan” kompetisi, tetangga, dan bentuk-
bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan kita. Secara sadar atau tidak, mereka
ternyata berjasa kepada kita, oleh sebab itu adalah suatu kewajiban kita untuk
menghormatinya.
 Menghargai kedudukan setiap insan
Tidak semua orang seberuntung kita dan tidak semua orang serugi kita.
Keberuntungan dan kerugian bagi manusia adalah takdir Illahi yang harus diterimanya
, karena hal itu bukan kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula
yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna jasmani dan rohani. Ada
orang yang terampil dan cerdas tetapi ada pula yang malas dan bodoh. Tetapi itu
semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh
sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita
ini sama, karena yang membedakan hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.
 Memenfaatkan alam secara wajar
Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun
demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas
kewajaran, sebab kerakusan dan ketamakan kita kepada alam, maka itu merupaka
awal dari bencana. Alam sebagai sumber daya hendaklah kita pelihara untuk kita
wariskan kepada generasi berikutnya. Alam menyediakan sarana untuk hidup dan
kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.
 Cinta tanah air
Tanah air adalah wahana kehidupan kita sebagai bangsa dan negara. Dengan
memiliki tanah air maka eksistensi kita sebagai suatu bangsa akan dihormati oleh
bangsa lain didunia ini. Negaralah yang mengatur segala hal untuk hidup dan
kehidupan bersama kita. Negara pulalah yang menfasilitasi kepentingan kita dalam
pergaulan Internasioal. Mencintai tanah air merupakan kewajiban setiap warga
negara , demikian pula menjaga kedaukatan negara adalah kewajiban setiap warga
negara , sebab dari negara kita mendapat hak-hak kita sebagai warga negara.
2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK
a. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-contoh perilaku
atau sikap. Tata krama sopan dan santun dalam kehidupan, baik di sekolah atau di
masyarakat.
b. Peserta didik diberi tugas untuk mengklasifikasikan adab atau tatakrama, sopan dan
santun yang baik dan tidak baik.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Menyontek, Penyebab dan Solusinya
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian menyontek
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor penyebab dan akibat menyontek
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara penanggulangan menyontek
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Daring
2. Alat / Media : HP/Komputer yang terkoneksi internet, materi Power Point/Pdf tentang
menyontek, Penyebab dan Solusinya diupload diyoutube/ WAG / Google Classroom
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka dengan salam dan berdoa di group whatsApp kelas/ Google Classroom
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam group
3. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan
4. Menanyakaan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan daring
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Kebiasaan Menyontek atau Dilema Menyontek ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari informasi cara menghindari perilaku menyontek, baik
dalam ulangan maupun ujian.
2.6. Peserta didik membuat poster/slogan terkait dengn tema “Perilaku Menyontek” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.
3. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
2. Guru BK mengajak peserta didik agar tidak melakukan perbuatan menyontek
3. Membagikan link google formulir …………yang berisi umpan balik dari layanan hari ini
4. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form).
Karanganyar, 1 Agustus
2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP.-

1. URAIAN MATERI

MENYONTEK, PENYEBAB DAN MASALAHNYA


Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai
suatu kegiatan mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana
aslinya. Cheating (menyontek) menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan
tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan
prinsip keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pelanggaran aturan main yang
ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang
mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a
legitimate end (achieve academic success or avoid academic failure),” maksudnya
“menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan
yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan
akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan
hasil paling bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para
siswa yang sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak
mempersiapkan penguasaan bahan/materi pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan.
Mereka menyontek pekerjaan temannya yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal
dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa
berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.

Faktor Penyebab Menyontek


Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa
dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri
sendiri maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem
pendidikan itu sendiri.
1. Faktor dari dalam diri sendiri
• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan
ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan
pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga
merasa tidak puas oleh penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa
ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan
belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu
mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan
termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.

2. Faktor dari Guru


• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang
terjadi tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas
belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan
untuk membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu
kelas dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak
mengalami variasi soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya
soal diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
3. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari
anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak

4. Faktor dari Sistem Pendidikan


• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi
sistem pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari
guru untuk siswa.
• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang
ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah
dan mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan
pembodohan karena kebosanan.

Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah
selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih
fatal lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang
didapatkan dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka
yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang diperolehnya selama sekolah
didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.
Cara Penanggulangan menyontek
Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi
penyebab menyontek yaitu:
(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,
(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
(3) Faktor sistem evaluasi dan
(4) Faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam
pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat
mengundang dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian
(tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah
yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan
moral.

3) Faktor Sistem Evaluasi


(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
(c) Lakukan pengawasan yang ketat
(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan
dengan mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.

4) Faktor Guru/ Dosen


(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.
(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.

Bangga dengan hasil karya sendiri itu utama,


bangga karena meniru itu semu!

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


a. Beberapa peserta didik mencari informasi cara menghindari perilaku menyontek, baik
dalam ulangan maupun ujian.
b. Peserta didik membuat poster/slogan terkait dengn tema “Perilaku Menyontek” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Bahaya Penggunaan Narkoba
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang narkoba
2. Peserta didik/konseli dapat memahami jenis-jenis narkoba dan dampaknya
3. Peserta didik/konseli dapat memahami program sekolah dalam pencegahan narkoba di sekolah
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Daring
2. Alat / Media : HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, materi Power Point/Pdf/Video
tentang Bahaya Penggunaan Narkoba yang diupload di youtube/WAG/Google Classroom
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
5. Membuka dengan salam dan berdoa di group whatsApp kelas/ Google Classroom
6. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam group
7. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan
8. Menanyakaan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan daring.
2. Tahap Inti
1. Peserta didik memperhatikan materi layanan pada beberapa slide ppt/Pdf/Video yang sudah
diupload.
2. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
bahaya rokok bagi kesehatan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
4. Peserta didik mengamati berbagai permasalahan berkaitan dengan bahaya merokok bagi
kesehatan tubuh manusia serta mencari informasi mengenai dampak bagi perokok pasif
maupun aktif
5. Beberapa peserta didik mencari informasi cara menghindari perilaku orang yang mengajak
merokok.
6. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bahaya Narkoba bagi Kesehatan !” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.
3. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
2. Guru BK mengajak peserta didik agar bisa menghidari bahaya narkoba
3. Membagikan link google formulir …………yang berisi umpan balik dari layanan hari ini
4. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group/ Google Classroom
tentang sikap dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan.
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi dari hasil layanan ini akan dilakukan secara daring melalui link
google formulir …………………………………………………………… yang akan diisi
anggota group.
Karanganyar, 2 Agustus
2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK

Dra. Sri Lestari, M.Pd Rodliyah Veterina, S.Pd


NIP. 19690605199403 2 007 NIP. -

BAHAYA NARKOBA DAN DAMPKANYA

APAKAH NARKOBA ITU…?


Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. Nama lainya
adalah NAPZA, merupakan singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif. Yang di
maksud Narkotika adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan
mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat yang bersifat psikoaktif mempengaruhi susunan
syaraf pusat menyebabkan perubahan pada perilaku dan juga menyebabkan
keterhgantungan. Sedangkan bahan adiktif adalah zat atau obat bukan narkotika atau
psikotropika tetapi berpengaruh buruk pada kerja otak.
Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi seseorang mengunakan narkoba. Alasannya
berbeda-beda, namun pada umumnya merupakan interaksi beberapa faktor resiko yang
mendukung, yaitu faktor individu dan lingkungan.
 Individu : kurang percaya diri, kurang tekun dan cepat merasa bosan atau jenuh, rasa
ingin tahu dan ingin mencoba, mengalami depresi atau cemas, atau memiliki persepsi
hidup yang tidak realistis. Mereka percaya bahwa narkoba dapat mengatasi semua
persoalan, atau memperoleh kenikmatan, atau menghilangkan kecemasan, gelisah,
takut, dan sebagainya.
 Lingkungan : perubahan dalam struktur social, besarnya pengaruh teman , besarnya
pengaruh teman, migrasi dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan
yang lebih baik merupakan penyebab bertambahnya adiksi obat di antara orang muda di
kota besar seperti Jakarta. kurangnya pendidikan dan keterampilan (skill) dan ,
kurangnya penghayatan kehidupan beragama dalam keluarga mau pun pribadi

JENIS-JENIS NARKOBA
 OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
 Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di
bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
 Heroin/Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin
secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80%
hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni
berwarna putih keabuan (street heroin). sangat mudah menembus otak sehingga
bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara
disuntik atau dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (±
30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan
kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
 Ganja/ Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3
zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa
rokok.
 LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh
dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan
gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan
meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan
berakhir setelah 8-12 jam.
 Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang
disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan
dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian
berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.
Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain
adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain
berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
 AMFETAMIN
amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa
bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi
metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk
pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil
dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang
dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui
suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
 ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh
atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian
tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan
(destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%.
Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan
penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol
yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20%
(minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca,
TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
DAMPAK NEGATIF NARKOBA
 Dampak negatif terhadap fisik
1. Kerusakan organ spt : otak, jantung ,paru-2,hati, ginjal, dll
2. Gejala putus obat/sakauw
3. Tertular penyakit berbahaya (hepatitis- hiv)
 Dampak negatif terhadap psikis : Cemas / takut , Halusinasi , agresif , mudah curiga ,
menutup diri , mudah tersinggung , acuh, dll
 Dampak negatif terhadap kehidupan social : Membolos , Berbohong , Prestasi
menurun , Mencuri , Merampok , Mengganggu kestabilan Pekerjaan, dll
 Dampak Ekonomi
1. Narkoba mahal,uang terbuang percuma, jika sudah kecanduan biaya perawatan
mahal, pada akhirnya bisa bangkrut.
2. Orang yang sudah kecanduan narkoba kinerjanya tidak akan bagus lagi, sehingga
kemungkinan akan di pecat atau PHK sehingga akan menjadi Pengangguran.

PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH


 Drugs Education
Drug education adalah edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yang di
rancang untuk memberikan pengetahuan tentang narkoba, mengubah sikap terhadap
penyalah gunaan narkoba, serta perilaku menjauhi perbuatan penyalahgunaan
narkoba. Contoh :
1. Kampanye anti narkoba,
2. Penelitian bahaya narkoba,
3. Kunjungan ke panti rehabilitasi

 Drugs Information
Drug information adalah kegiatan dengan memberikan informasi yang benar tentang
narkoba dan pencegahannya, sehingga siswa tidak merasa asing dengan narkoba itu
sendiri. Dengan memberikan informasi tentang narkoba ini akan memungkinkan
siswa menerima dan memahami berbagai pengetahuan tentang narkoba.
Tujuan dari program drug information adalah memberikan bekal pengetahuan yang
benar tentang bahaya narkoba, sehingga siswa memahami dampak negatifnya, dan
tidak mudah tersugesti untuk mencoba narkoba. Contoh : penyuluhan, pemutaran
film, testimoni, pemberian bahan bacaan tentang narkoba
 Provision Of Alternative Activity
provision of alternative activities adalah memberikan aktivitas lain yang bermanfaat
bagi siswa dengan tujuan mengalihkan perhatian dan pikiran siswa dari narkoba
Contoh : Kegiatan keagamaan, Kegiatan ekstrakurikuler, Out bond, Rekreasi.
 Interventions
intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu bertindak
bijaksana. Contoh : Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus pada
pihak yang kompeten.

2. KEGIATAN (ACITIVITY) PESERTA DIDIK


a. Peserta didik diminta untuk mengamati dan mencari informasi bahaya mengkonsumsi
narkoba dan mencari cara menghindari perilaku orang yang mengajak konsumsi
narkoba
b. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bahaya Narkoba bagi Kesehatan !”
dan mempublikasikannya melalui media sosial.

Anda mungkin juga menyukai