BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Stop Mengeluh !, Selalu Bersyukur
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat bersyukur
2. Peserta didik/konseli dapat memahami akibat dan ancaman jika tidak mau bersyukur
3. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab kurang bersyukur
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stop Mengeluh!, Selalu Bersyukur
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Inspirasi Bersyukur ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari atau membuat kata-kata motivasi atau inspirasi yang
berkaitan dengan bersyukur.
2.6. Peserta didik membuat poster terkait dengn tema “Bersyukur, Jangan Mengeluh!” dan
mempublikasikannya melalui media sosial
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa
depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
1. Tujuan Kegiatan :
Mengaplikasikan rasa syukur kepada Tuhan dengan membantu sesama
2. Alat yang di butuhkan :
Spidol atau kapur dan papan tulis
3. Deskripsi Kegiatan :
- Setiap siswa secara bergantian membuat sebuah lingkaran di papan tulis di depan
kelas. Besar atau kecilnya lingkaran menunjukkan seberapa besar rasa syukur
siswa yang telah diwujudkan dalam bentuk nyata.
- Setelah siswa semua siswa menggambar lingkaran di papan tulis, diharapkan
secara suka rela beberapa siswa menjelaskan hubungan antara besarnya
lingkungan yang dibuat dari wujud rasa syukur yang telah di lakukan. Bagaimana
perasaan kalian ketika menggambar lingkaran tersebut, dan hikmah apa yang
kalian dapatkan dari aktivitas itu ?
Selanjutnya rumuskan Aturan, Undang–undang atau Tata Tertib Kelompok. Agar lebih
mentereng point-point aturan itu boleh kamu namakan pasal-pasal. Tetapkan aturan-
aturan yang berkaitan dengan kedisiplinan, kerapian, kerajinan, kesopanan, kekompakan
dan motivasi pencapaian prestasi belajar.
Contoh :
Pasal 1 : Semua anggota kelompok harus selalu berpenampilan rapi
Pasal 2 : Semua anggota kelompok harus saling menjaga kekompakan, dsb,
Lengkapi aturan / tata tertib kelompok dengan sanksi bagi pelanggar. Hindari sanksi /
hukuman fisik, rumuskan sanksi yang bersifat kreatif dan mendidik, yang bila sanksi itu
diterapkan justru bisa menambah kekompakan dan keakraban. Contoh : Membawa
makanan ringan saat pertemuan kelompok sebatas kemampuan, membersihkan meja
kursi anggota selama 3 hari berturut-turut, menggantikan kerja piket, mentraktir anggota
kelompok sebatas kemampuan, dan lain-lain.
b. Tempat Belajar
Tempat penyelenggaraan KKB, diantaranya :
1. Di rumah anggota dengan diatur bergiliran.
2. Di ruang kelas pada sore hari.
3. Di tempat lain yang memenuhi syarat antara lain adanya meja, kursi, penerangan dan
kenyamanan.
c. Persiapan Belajar
Agar KKB benar-benar bermanfaat, setiap anggota wajib menyiapkan bahan-
bahan dan alat-alat belajar. Bahan dapat berupa soal-soal yang akan diselesaikan PR,
tugas-tugas yang akan dilaporkan hasilnya, dan sebagainya. Alat-alat dan sumber
belajar seperti buku referensi dan kamus harus pula disiapkan.
d. Pengantar Bicara
Secara bergiliran tiap pertemuan KKB diantarkan oleh seorang anggota, untuk
membuka suatu pertemuan dan menyebutkan apa-apa yang akan dibahas agar tujuan
KKB tidak menyimpang. Pembuka pertemuan sekaligus bertindak sebagai ketua saat
itu.
e. Waktu Belajar
Waktu pelaksanaan KKB harus dijadwalkan hari dan waktunya / jam berapa.
Setiap anggota harus disiplin mentaati jadwal yang telah disepakati. Lama
pelaksanaannya bisa 1,5 jam efektif ditambah 15 menit istirahat. Waktu yang terlalu
lama dimungkinkan digunakan untuk bergurau atau ngobrol.
f. Cara Pelaksanaan
Berbagai cara untuk membangkitkan KKB diantaranya :
1. Membahas dan menyelesaikan soal.
2. Tanya jawab.
3. Memahami kata dan istilah yang cukup kompleks.
4. Mencatat pertanyaan untuk diajukan kepada guru di kelas, dan lain-lain.
Hal yang sangat berharga dalam KKB yang tersimpan dalam sanubari para
anggota setelah mereka dewasa adalah “kenangan indah” saat aktifitas KKB. Masih
tersimpan jelas kesan-kesan kehidupan remaja pada saat mengadakan KKB dengan
kelompoknya yang penuh suka dan suka. Nama-nama anggota KKB seakan terpatri
dalam batin dan menjadi sejarah kehidupan yang sulit dilupakan.
Games team building solidot biasanya dimainkan kurang lebih 8 orang setiap
kelompok. Bahan yang digunakan adalah sedotan plastik.
Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencari solusi dari setiap masalah, belajar
membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan strategis, serta melatih betapa pentingnya
kekompakan dan kerja sama dalam tim
Adapun cara bermainnya bahwa setiap kelompok akan menyusun sedotan tersebut
dengan solasi. supaya sedotan itu bisa disusun tinggi dan bagi tim yang berhasil
menyusun sampai tinggi dengan menopang gelas aqua di atas dalam waktu yang telah
ditentukan dia lah pemenangnya dengan syarat sedotan itu dibuat seperti menara
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Belajar efektif dan efisien
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengetian belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3. Peserta didk/konseli dapat memahami strategi belajar efektif dan efisien
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Belajar efektif dan efisien
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Proses Belajar ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik diminat untuk membaca kisah inspiratif “ Kisah Batu, Krikil dan Pasir ”,
dengan penuh semangat dan antusias serta penuh penghayatan
2.6. Peserta didik mencari makna atau poin belajar dari kisah tersebut, kemudian Guru BK minta
beberapa peserta didik untuk menyampaikan makna atau poin belajar dari kisah tersebut
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu mau rajin belajar untuk meraih masa
depan
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya. (bisa melalui link google form.
Karanganyar, 28 Juli 2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK
1. URAIAN MATERI
BELAJAR EFEKTIF, EFISIEN DAN MENYENANGKAN
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut
James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach
belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar
adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).
Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya:
Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak,
berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan
mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan
menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif
dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor
tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan
sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi
sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan
operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa
diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau
niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/
sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan
yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan
berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam
hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah
umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya.
Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya
akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan
seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang
kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya.
Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi
suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang
kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya
motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari
dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan
sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh
seseorang karena adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat
hadiah apabila nilai hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah
dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang
memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang
diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi
lingkungan adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya
baik lingkungan personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana).
Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan
hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga
pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang
keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga
lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai.
Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang
laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga
sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok individu.
Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup
bermasyarakat, artinya mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut
ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak
diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin
dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein,
diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan
rapi di atas meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan
pada guru atau teman yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah
sambil berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu
untuk menguji berapa persen anda menguasai materi yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-
rumus tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat
belajarmu atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal
yang belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik
dengan teman maupun bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People,
memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang
efektif.
1) Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan sendiri prioritas,
waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya
2) Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain
mendikte kamu apa yang penting.
Pada suatu waktu, terdapat seorang guru yang bijak. Banyak murid yang datang dari
tempat jauh, untuk mendengarkan petuah bijaknya. Pada suatu hari, seperti biasa, para
murid berkumpul untuk mendengarkan pelajaran dari sang guru.
Banyak murid mulai datang memenuhi ruang pengajaran. Mereka datang dan duduk
dengan tenang, memandang ke depan, siap untuk mendengar apa yang dikatakan oleh
sang guru.
Akhirnya sang guru pun datang, lalu duduk di depan para murid-muridnya. Sang guru
membawa sebuah toples besar, disampingnya terdapat setumpuk batu kehitaman seukuran
genggaman tangan. Tanpa bicara sepatah kata pun, Sang guru mengambil batu-batu
tersebut satu persatu, lalu memasukkannya hati-hati ke dalam toples kaca.
Ketika toples tersebut sudah penuh dengan batu hitam tadi, sang Guru berbalik kepada
para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah penuh? "Ya guru," jawab para murid,
"Benar, toples itu sudah penuh". Tanpa berkata apa-apa, sang guru mulai memasukkan keri
kil-kerikil bulat berwarna merah ke dalam toples itu. Kerikil-kerikil itu cukup kecil
sehingga jatuh di sela-sela batu hitam besar tadi. Setelah semua kerikil masuk kedalam
toples, sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya. "Apakah toplesnya sudah
penuh?" "Ya guru," jawab para murid, "Benar, toples itu sudah penuh".
Masih tanpa berkata apa-apa lagi, kini sang guru mengambil satu wadah pasir halus,
lalu memasukkannya ke dalam toples. Dengan mudah pasir-pasir tersebut pun masuk
memenuhi sela-sela kerikil merah dan batu hitam. Setelah masuk semua, kini sang guru
berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" Sekarang para murid tak terlalu percaya diri
menjawab pertanyaan gurunya. Namun terlihat bahwa pasir tersebut jelas memenuhi sela-
sela kerikil di dalam toples, membuatnya terlihat sudah penuh. Kali ini hanya sedikit yang
mengangguk, lalu menjawab, "Ya guru," jawab beberapa murid, "Benar, toples itu sudah
penuh".
Tetap tanpa berkata apa-apa lagi, sang guru berbalik mengambil sebuah tempayan
berisi air, lalu menuangkannya dengan hati-hati ke dalam toples besar tersebut. Ketika air
sudah mencapai bibir toples, kini sang guru berbalik kepada para murid, lalu bertanya lagi.
"Apakah toplesnya sudah penuh?" sambil tertawa murid tersebut menjawab “Ya guru”.
HIKMAH :
Toples ini mewakili kehidupan kita. Batu, Kirikil dan Pasir adalah hal-hal yang ada
dalam kehidupan kita dan hal-hal yang penting dalam hidup kita. Misalnya Pendidikan
mengajarkan sesuatu kepada orang lain, melakukan pekerjaan yang kita cintai, waktu
untuk diri sendiri, kesehatan, teman
dan semua hal yang berharga.
Kita harus dapat memprioritaskan kebutuhan hidup. Ingat untuk dapat sukses dalam hidup
ini,
kita harus selalu memasukan batu pertama kali. Jika tidak
kita akan kehilangan semuanya.
Bila kita mengisi dengan hal-hal yang kecil ( kerikil dan pasir ) maka hidup kita akan
penuh
dengan hal-hal yang kecil dan merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.
Karena dengan demikian kita tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya
kita ada perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu tanyakan pada diri Anda sendiri
“Apakah batu yang ada dalam hidup Anda ?” Lalu kerjakan itu pertama kali
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Stop Bullying ! Mari Bersahabat
Kelas / Semester : 8 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian bullying
2. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-sebab dan dampak negatif bullyng
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mencegah dan melawan bullying
B. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Stop Bullying, Mari Bersahabat
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi
lebih semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak
peserta didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan
“Bully atau Bullying ”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
2.5. Peserta didik dapat mengamati dan mencari informasi tentang contoh-contoh perilaku dalam
kehidupan , baik di sekolah atau di masyarakat.
2.6. Peserta didik diberi tugas untuk membuat poster atau slogan tentang bullying kemudian
dishare di medsos.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik untuk selalu menghindari tindakan bullying
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal, antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara
penyampaiannya.
Karanganyar, 1 Agustus
2023
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP N 1 Kebakkramat Guru BK
1. URAIAN MATERI
STOP BULLYING !, MARI BERSAHABAT
Pengertian Bulliying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau
korban yang lebih lemah darinya. Victorian Departement of Education and Early Chilhood
Development mendefinisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang
mengganggu atau mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik
maupun psokologis, mengancam properti, reputasi atau penerimaan sosial seseorang serta
dilakukan secara berulang dan terus menerus.Terdapat beberapa jenis-jenis bullyinhg.
Bullying dapat berbentuk tindakan fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis,
yaitu sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah,
kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual
atau pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang
tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis
bullying, bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah
dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang
lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta
menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini
adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying
secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur
melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling
bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih
lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata,
helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying
dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan
pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website,
chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror
korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film
yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai
berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau
mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu
jangan biarkan emosi terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil
mencari pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan,
laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.
1. URAIAN MATERI
SIKAP SOPAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN
Salah satu upaya untuk membangun budi pekerti yang luhur melalui pendidikan budi
pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan bersikap dan
bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan
demikian maka manusia akan dikatakan sebagai orang yang tahu adat, tau dalam ungkapan
bahasa jawa disebut” wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata krama’
Banyak cara dapat dilakukan dalam rangka untuk melatih diri bersikap dan
berperilaku sopan santun. Para orang tua kita dahulu memberikan latihan tidak selalu
dalam bentuk tindakan nyata, namun ada kalanya melalui berbagai cerita dongeng, melalui
pembacaan syair, puisi, cerita rakyat, bahkan ada yang dalam bentuk sindiran atau kiasan-
kiasan. Pada masyarakat jawa dilakukan pula dalam bentuk tembang, baik itu tembang
macapat atau gending. Salah satu tembang macapat di dalamnya memberikan gambaran
terhadap pribadi yang tahu adat sebagai “ wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata karma
” adalah tembang macapat Dhandhang Gula berikut ini :
Werdiningkang wasita jinarwi,
Wruh ing hukum iku watek ira,
Adoh marang kanisthane,
Pemicara punika,
Weh resep ingkang miyarsi,
Tata krama punika,
Kagunan ing kanarya,
Ngupa boga denen kelakuan becik,
Weh rahayuning raga.
Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap
dan perilaku baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah:
1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan
bersungguh-sungguh, kita aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan
disenangi oleh lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.
3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan santun
akan menjauhkan dari gunjingan orang.
4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat
dipergunakan untuk mencari nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam
hidupnya.
Pendek kata, makna dari temabang macapat dhandhang gula diatas memberikan
tuntunan bahwa jiia kita bersikap dan berperilaku baik akan selamat dan sejahtera hidup
kita. Dalam kenyataannya, banyak hal yang harus kita ketahui dan kita laksanakan dalam
kaitannya untuk bersikap dan berperilaku baik, sehinga apabila kita pelajari secara
keseluruhan kadang kala dapat menjadikan diri kita enggan untuk memulainya. Oleh sebab
itu, secara garis besar tuntunan bersikap dan berperilaku yang baik itu dapat dimulai dari
hal-hal yang sederhana.
Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan
karena tak mampu, tetapi semat-mata agar kita mudah mempelajarinya dan
malaksanakannya.berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan
berperilaku sopan santun itu.
1. URAIAN MATERI
Akibat Menyontek
Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah
selanjutnya. Bisa dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih
fatal lagi adalah adalah didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang
didapatkan dengan tidak jujur, biasanya tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka
yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang diperolehnya selama sekolah
didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.
Cara Penanggulangan menyontek
Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi
penyebab menyontek yaitu:
(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,
(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
(3) Faktor sistem evaluasi dan
(4) Faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam
pendidikan moral adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat
mengundang dan memfasilitasi seseorang untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian
(tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan keempat faktor di atas ke arah
yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan
moral.
JENIS-JENIS NARKOBA
OPIAT atau Opium (candu)
Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap
(inhalasi).
Morfin
Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara
kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di
bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)
Heroin/Putaw
Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin
secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80%
hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni
berwarna putih keabuan (street heroin). sangat mudah menembus otak sehingga
bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara
disuntik atau dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (±
30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan
kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.
Ganja/ Kanabis
Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3
zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa
rokok.
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh
dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan
gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan
meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan
berakhir setelah 8-12 jam.
Kokain
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free
base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut
dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang
disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan
dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian
berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.
Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain
adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain
berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
AMFETAMIN
amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan
dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa
bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi
metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex.
Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk
pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil
dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang
dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui
suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).
ALKOHOL
Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh
atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian
tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan
(destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%.
Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan
penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol
yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20%
(minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca,
TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
DAMPAK NEGATIF NARKOBA
Dampak negatif terhadap fisik
1. Kerusakan organ spt : otak, jantung ,paru-2,hati, ginjal, dll
2. Gejala putus obat/sakauw
3. Tertular penyakit berbahaya (hepatitis- hiv)
Dampak negatif terhadap psikis : Cemas / takut , Halusinasi , agresif , mudah curiga ,
menutup diri , mudah tersinggung , acuh, dll
Dampak negatif terhadap kehidupan social : Membolos , Berbohong , Prestasi
menurun , Mencuri , Merampok , Mengganggu kestabilan Pekerjaan, dll
Dampak Ekonomi
1. Narkoba mahal,uang terbuang percuma, jika sudah kecanduan biaya perawatan
mahal, pada akhirnya bisa bangkrut.
2. Orang yang sudah kecanduan narkoba kinerjanya tidak akan bagus lagi, sehingga
kemungkinan akan di pecat atau PHK sehingga akan menjadi Pengangguran.
Drugs Information
Drug information adalah kegiatan dengan memberikan informasi yang benar tentang
narkoba dan pencegahannya, sehingga siswa tidak merasa asing dengan narkoba itu
sendiri. Dengan memberikan informasi tentang narkoba ini akan memungkinkan
siswa menerima dan memahami berbagai pengetahuan tentang narkoba.
Tujuan dari program drug information adalah memberikan bekal pengetahuan yang
benar tentang bahaya narkoba, sehingga siswa memahami dampak negatifnya, dan
tidak mudah tersugesti untuk mencoba narkoba. Contoh : penyuluhan, pemutaran
film, testimoni, pemberian bahan bacaan tentang narkoba
Provision Of Alternative Activity
provision of alternative activities adalah memberikan aktivitas lain yang bermanfaat
bagi siswa dengan tujuan mengalihkan perhatian dan pikiran siswa dari narkoba
Contoh : Kegiatan keagamaan, Kegiatan ekstrakurikuler, Out bond, Rekreasi.
Interventions
intervensi adalah kegiatan campur tangan, dengan landasan sekolah mampu bertindak
bijaksana. Contoh : Razia, Pemeriksaan urine, Pengawasan, Alih tangan kasus pada
pihak yang kompeten.