Anda di halaman 1dari 16

Muhammad Julwin Dwi Fajrin (4415210093)

Muhammad Noran Jamil (4415210095)


Muhammad Thoriq Al Qodri (4415210098)
Renais Muhammad Bintang Biru (4415210108)
Rizki Abdul Jabar (4415210116)

H. SOAL DAN LATIHAN

1. Lihat beberapa produk dan objek di sekeliling anda. Pilih tiga di antaranya yang
menurut anda tidak ergonomis secara antropometri. Jelaskan dimensi dari produk-
produk tersebut yang menurut anda tidak memperhatikan antropomtri penggunanya.

 Sapu Lidi
 Pada Batang atas / Pegangan
Pegangan pada sapu lidi kurang memerhatikan sisi ergonomi
terlebih dalam pembuatanya tidak menerapkan prinsip anthopometri
sehingga batang terlalu besar ketika dipegang untuk sebagian orang. Jadi
ketika sapu digunakan, pengguna akan cepat lelah karena jeri –jari tangan
mereka akan mereka akan mengeluarkan enargi yang cukup besar.

Gambar 1 Gambar 2

 Gambar 1 : Sapu lidi yang belum menerapkan prinsip antropometri


 Gambar 2 : Sapu lidi yang sudah menerapkan prinsip antropometri

 Tinggi Sapu Lidi


Bukan hanya pegangan sapu lidi yang tidak nyaman pada saat
digunakan, ternyata tinggi sapu lidi pun berpengaruh terhadap kenyamanan
pengguna ketika menggunakan sapu. Sapu lidi yang sering dipakai sehari-
hari terlalu pendek untuk ukuran orang dewasa . Ukuran sapu lidi kurang
dari satu meter dan rata-rata orang Indonesia untuk laki-laki berkisar antara
160 cm – 170 cm dan perempuan antara 150 cm- 160cm sehingga pada
saat menggunakan sapu lidi tersebut pengguna akan membungkukan
badannya. Hal ini mengakibatkan pengguna akan mudah pegal yang juga
akan berpengaruh terhadap hasil kerja yang dia capai tidak akan optimal.

Gambar 3 Gambar 4

 Gambar 3 : Penggunaan menggunakan sapu yang tidak ergonomis


 Gambar 4 : Penggunaan menggunakan sapu yang ergonomis

 Gardu Tol
Pada proses pembayaran tol tidak jarang pengendara ataupun petugas tol
harus menjulurkan tangan dengan berlebihan untuk memberikan uang ataupun
menerima uang yang dibayarkan. Dalam kasus ini petugas ataupun pengendara
menggunakan kerja otot secara berlebihan sehingga tenaga yang dikeluarkan akan
lebih besar, terlebih untuk petugas tol akan mengakibatkan dirinya cepat lelah
dalam melakukan pekerjaannya juga akan berpengaruh terhadap bagian tubuhnya
yang mungkin jika dilakukan dengan jangka waktu yang lama akan membuat
tubuhnya kurang sehat.
Gambar 5

 Pengguna tol dan petugas tol sedang berusaha melakukan transaksi

 Pegangan Payung
Tak jarang pegangan payung memiliki bentuk yang melengkung seperti
huruf J. pada kasus ini pegangan payung yang seperti ini kurang menerapkan ilmu
orgonomi terlebih prinsip anthopometri dalam penggunaanya ketika pengguna
payung memakai payung dengan pegangan yang melengkung akan
mengakibatkan jari mereka cepat pegal dan hal ini apabila dilakukan pengguna
terus menerus akan mengakibatkan cedera pada penggunanya.

Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8

 Gambar 6 : Payung yang belum ergonomis


 Gambar 7 : Pegangan payung yang telah diperbaiki
 Gambar 8 : Pegangan payung yang telah diperbaiki dan menggunakan prinsi
antropometri

2. Jelaskan definisi antropometri. Sebutkan dua jenis data antropometri.


Antropometri adalah ilmu yang mempelajari tentang dimnesi tubuh manusia
Antropometri terbagi menjadi 2, yaitu ;
 Antropometri Statis
Yaitu, berkaitan dengan pengukuran keadaan atau pada ciri-ciri fisik
manusia dalam keadaan diam atau pada kondisi yang dibakukan;
Contoh : Penjahit yang mengukur dimensi tubuh seseorang untuk
membuat baju.

 Antropometri Dinamis
Yaitu, pengukuran yang dilakukan dengan memperhatikan gerakan –
gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja melakukan pekerjaannya;
Contoh : Pengukuran pada olahragawan saat melakukan olahraga.

3. Sebutkan lima factor yang mempengaruhi data antropometri. Faktor apa yang paling
berpengaruh? Faktor apakah yang pengaruhnya paling kecil?

Perbedaan antara sutu populasi dengan populasi yang lain dikarenakan oleh factor-faktor yang
mempengaruhi data antropometri, yaitu ;
 Umur
Batas umur menusia berhenti bertumubuh yaitu pada umur 20-25 tahun,
dan mulai menurun setelah usia 35-40 tahun. Bahkan, untuk wanita
kemungkinan penyusutannya lebih besar, sementara untuk berat akan
berkembang sampai usia 60 tahun.

 Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar disbanding
wanita kecuali dada dan pinggul.

 Ras dan Suku Bangsa


Ukuran tubuh menusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai
perbedaan, sebagai contoh orang kulit hitam cenderung mempunyai lengan
dan kaki yang lebih panjang dibandingkan orang kulit putih.

 Jenis Pekerjaan
Aktivitas pekerjaan manusia juga dapat menyebabkan perbedaan ukuran
tubuh manusia, sebagai contoh pemain basket professional biasanya lebih
tinggi dari orang biasanya.

 Kondisi Sosio dan Ekonomi


Ekonomi menjadi salah satu factor yang dapat mempengaruhi data
antropometri karena pada pemberian nutrisi, asupan gizi, dll. Berbagai
penelitian menujukkan terjadinya peningkatan pada tinggi tubuh rata-rata
manusia antargenerasi. Hal ini kemungkinan besar disebebkan oleh
meningkatnya kemakmuran dan asupan gizi yang lebih baik dibandingkan
generasi sebelumnya.
4. Sebutkan lima alat ukur antropometri. Jelaskan kelebihan dan kekurangannya.
 Kursi Antropometri

 Kelebihan
 Mengukur seluruh bagian dimensi tubuh seperti poplitel, tebal paha.
Tebal bahu.
 Kekurangan
 Tidak bisa mengukur panjang rentang tangan
 Tidak bisa mengukur panjang jangkauan tangan keatas
 Tidak bisa mengukur panjang jangkauan keatas.

 Timbangan
 Kelebihan
 Mudah Dibawa Kemana-mana
 Kekurangan
 Ukuran data tidak akurat
 Hanya bisa mengukur berat badan saja
 Tidak bisa digunakan untuk menimbang balita

 Mistar

 Kelebihan
 Dapat mengukur panjang jari, lebar jari tangan, dengan ketelitian
0,1cm
 Kekurangan
 Ukuran datanya kurang akurat
 Membutuhkan waktu yang lama
 Lebih membutuhkan tenaga yang lebih banyak

 Milimeter Blok

 Kelebihan
 Dapat menggambarkan dimensi tubuh dengan ketelitian 0,1 cm.
 Kekurangan
 Ukuran datanya kurang akurat
 Jangka Sorong

 Kelebihan
 Mengukur dimensi tubuh yang kecil seperti tebal genggaman tangan
dengan ketelitian 0,01 cm.
 Kekurangan
 Ukuran datanya kurang akurat
 Tidak dapat mengukur dimensi tubuh yang besar seperti panjang
kaki.

5. Apakah yang dimaksud denga persentil? Jelaskan dua manfaat perhitungan persentil
untuk perancangan.
Persentil menunjukan jumlah bagian perseratus orang dari suatu populasi yang
memiliki ukuran tubuh tertentu (lebih kecil atau lebih besar). Persentil juga digunakan dalam
evaluasi produk untuk menguji apakah suatu rancangan produk dapat digunakan oleh populasi
yang menjadi target.
Terdapat tiga nilai persentil yang biasanya dalam perancangan, yakni persentil kecil,
persentil besar dan persentil tengah. Karena data antropometri sering diasumsikan
berdistribusi normal, maka persentil tengah (persentil 50) sama nilainya dengan nilai rata-rata
dari sebuah distribusi. Pemilihan persentil bergantung pada karakteristik dimensi rancangan.
Persentil kecil (misalnya P5) dipilih ketika dimensi rancangan tersebut “kritis” bagi
mereka yang berukuran kecil atau pendek, dalam arti bahwa mereka yang berukuran kecil
atau pendek akan sangat kesulitan menggunakan suatu rancangan jika dimensi tersebut
dibuat terlalu besar, lebar atau tinggi. Namun, orang yang besar tetap merasa nyaman,
walaupun dimensi rancangan tersebut terlalu kecil.
Persentil besar (misalnya P95) digunakan ketika mereka yang berukuran tubuh besar
atau tinggi akan kesulitan menggunakan suatu rancangan jika dibuat terlalu kecil atau pendek.
Namun bagi orang yang kecil atau pendek, ukuran tersebut tidak menjadi masalah walaupun
berukuran terlalu besar.
Persentil tengah (P50) digunakan ketika rancangan tidak mensyaratkan kedua kondisi di
atas, seperti tinggi pegangan pintu. Dalam hal ini, orang yang besar dan orang yang kecil
dianggap tidak memiliki masalah jika ukuran yang diambil adalah rata-rata.
Pendekatan distribusi normal dapat digunakan dalam menghitung nilai persentil. Jika
diketahui nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation) dari suatu set data,
maka dengan mudah dapat dihitung besarnya persentil P sebagai berikut.
Pi = x + ki . s

P = nilai persentil yang dihitung


x = nilai rata –rata
s = simpangan baku
k = faktor pengali untuk persentil yang diinginkan, dengan nilai k diperoleh dari
nilai z pada tabel distribusi normal

Dua manfaat perhintungan persentil untuk perancangan :


 Menunjukan jumlah bagian perseratus orang dari suatu populasi yang
memiliki ukuran tubuh tertentu (lebih kecil atau lebih besar)
 Analisis ukuran produk yang akan dibuat agar sesuai dimensi tubuh
manusia yang menjadi target

6. Jelaskan 10 langkah perancangan berbasiskan antropometri.


 Tentukan populasi pengguna yang akan menggunakan objek rancangan.
“Siapakah yang akan menggunakan produk ini?” Perlu dipahami lagi bahwa kelompok
populasi yang berbeda akan mempunyai antropometri yang berbeda pula, berdasarkan
usia, jenis kelamin, ras, pekerjaan, dan kondisi sosio-ekonomi. Masing-masing
kelompok populasi memiliki perbedaan dalam karakteristik fisik dan kebutuhan
terhadap desain.

 Tentukan dimensi tubuh yang terkait dengan objek rancangan. “ Bagian dimensi
tubuh mana yang paling penting dalam perancangan objek ini?” Sebagai contoh desain
lorong ruangan harus mempertimbangkan lebar bahu dan tinggi badan. Desain telepon
genggam harus memperhatikan lebar telapak tangan, panjang jari dan besar ujung jari.

 Lihat basis data antropometri yang tersedia. Evaluasi apakah data tersebut dapat
langsung digunakan untuk perancangan atau tidak. Beberapa factor yang perlu
diperhatikan adalah kesesuaian usia, jenis kelamin, tahun pengambilan data dan
factor-faktor lain yang mempengaruhi antropometri. Lakukan pengolahan data lanjutan
bila diperlukan. Misalnya, kebutuhan untuk menggabungkan dua basis data.

 Lakukan pengukuran sendiri jika basis data tidak tersedia. Perhatikan ukuran
sampel data dan factor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi validitas data, seperti
alat dan metode yang dipakai. Ada beberapa aspek teknis yang berkaitan dengan
pengukuran antropometri, termasuk penentuan titik acuan pengukuran serta
kemungkinan error dalam pencatatan dan input ke dalam computer.
 Tentukan persentase jumlah populasi yang akan diakomodasi. Idealnya memang
kita harus mengakomodasi 100% dari populasi. Namun karena kendala aspek teknis
dan biaya, biasanya angka 95% cukup dapat diterima.

 Tentukan pendekatan perancangan yang akan digunakan. Apakah akan


berdasarkan individu ekstrem, pengguna rata-rata atau dimensi yang dapat diatur
besarannya.

 Tentukan nilai ukuran untuk setiap dimensi yang sudah ditetapkan pada langkah
ke-2. Hitung nilai persentil, jika menggunakan konsep individu ekstrem (konsep
persentil kecil atau besar). Besaran persentil yang akan digunakan ditentukan oleh
persentase dari populasi yang akan diakomodasi. Perlu dicatat bahwa keputusan untuk
membuat desainyang dapat mengakomodasi 95% populasi tidak selalu berarti bahwa
nilai persentil 95% yang dipilih dalam perancangan, namun dapat juga persentil kecil
(persentil 5). Dasar pemilihan persentil 5 atau persentil 95 telah dibahas sebelumnya.

 Tambahkan besaran kelonggaran. Ada 2 ulasan utama pemberian nilai


kelonggaran. Alasan pertama adalah untuk mempertimbangkan pakaian dengan
ketebalan yang berbeda-beda. Kelonggaran yang sama juga berlaku jika pengguna
dalam realitanya akan menggunakan sepatu, topi, sarung tangan dan sebagainya.
Alasan kedua adalah karena kenyataannya posisi pengguna produk cenderung
dinamis, tidak selalu dalam posisi berdiri atau tidak selalu duduk tegak.
Konsekuensinya, misalnya tinggi mata berdiri ataupun tinggi mata duduk akan lebih
rendah daripada waktu pengukuran. Hal ini akan memengaruhi daerah pandang mata
pengguna.

 Jika memungkinkan, visualisasikan rancangan (misalnya dengan bantuan


computer). Sekarang ini telah tersedia berbagai perangkat lunak untuk membantu
proses perancangan, misalnya menggunakan CAD (Computer Aided Design).

 Evaluasi hasil rancangan. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan bantuan


computer (pada tahap awal) dan dalam bentuk prototype (mock-up) pada tahap
penyelesaian produk. Evaluasi penting dilakukan, apalagi jika dimensi-dimensi
rancangan diperoleh dari dimensi tubuh yang berbeda-beda yang diukur terpisah.
Evaluasi dengan computer dapat dilakukan dengan mencocokan rancangan dengan
model-model individu yang mewakili persentil kecil dan persentil besar, misalnya
perempuan dengan persentil 5 dan laik-laki dengan persentil 95. Pada tahap akhir
evaluasi, simulasi penggunaan produk atau alat secara nyata dapat dilakukan. Umpan
balik yang diharapkan adalah kesesuaian produk dengan memperhatikan kondisi
dinamis pengguna ketika berinteraksi dengan produk tersebut.
7. Hasil pengukuran antropometri jarak jangkauan tangan ke samping dengan sampel
kerja di Jawa Barat menunjukan nilai rata-rata sebesar 120 cm dengan simpangan baku
6,01. Jika anda ingin merancang suatu meja kerja di sebuah pabrik, berapa sebaiknya
lebar maksimum meja kerja tersebut?

Pi = X + Ki.S
Dikt : X : 120 cm
Ki: 1,645
S : 6,01 cm
Dit : Lebar maksimum meja kerja ?
Jawab :

P95 = 120 + 1,645.(6,01)


= 120 + 9,88
= 129,88 cm
Jadi lebar maksimum meja kerja di pabrik adalah 129,88 cm.

8. Data hasil pengukuran tinggi duduk tegak (tdt), tinggi duduk normal (tdn), tinggi duduk
bahu (tdb) seperti terlihat pada tabel berikut dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang;

No tdt tdn Tbd


1 85,8 84 59,5
2 78,3 77 53
3 83 80 56
4 90 88 58
5 87 85 57
6 81,5 79,8 55,2
7 91,5 88,6 61,4
8 84 81 65
9 84,4 81,5 50,7
10 87,5 85 59,5
11 84 82,5 58
12 81 79,2 69,7
13 86 84,5 61
14 87 82 54
15 90 87 61
16 90 88 83,5
17 82 80,5 56
18 85 80 57
19 89 85 60
20 84 81 57
Hitunglah koefisien korelasi antara tiga dimensi tersebut. Gambarkan korelasi tersebut
dengan grafik

SOLUSI
Dari data yang ada dapat dihitung nilai rata-rata ;
Tdt = 85,55
Tdn = 82,98
Tbd = 59,625

Dengan menggunakan formula perhitungan r di atas dapat diperoleh ;


 r antara tdt dan tdn : 0,949 (Korelasi Sangat Kuat)

TDT & TDN


90
88
86
84
82
80
78
76
74
72
70
76 78 80 82 84 86 88 90 92 94
 r antara tdt dan tbd : 0,337 (Tidak ada korelasi)

TDT & TBD


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
76 78 80 82 84 86 88 90 92 94

 r antara tdn dan tbd : 0,41 (Tidak ada korelasi)

TDN & TBD


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
76 78 80 82 84 86 88 90
9. Untuk perancangan suatu alat olahraga, Ali membutuhkan nilai persentil kecil untuk
data antropometri panjang lengan atas. Sayangnya, data antropometri tersebut tidak
tersedia. Untunglah, Ali melihat bahwa panjang lengan atas dapat dihitung dengan
menggabungkan dua data antropometri yang ada di Lab RSK&Ergonomi ITB, yaitu
tinggi bahu berdiri dan tinggi siku berdiri. Data tinggi bahu berdiri dan tinggi siku
berdiri. Data tinggi bahu berdiri mempunyai nilai rata-rata 143 cm dengan simpangan
baku 7,8cm. Data tinggi siku berdiri memiliki rata-rata 97,5 cm dan 5,8 cm. Dapatkah
anda membantu ali untuk mendapatkan nilai persentil kecil untuk panjang lengan atas?

Dik : x → ẋ = 143 cm, Sx = 7,8 cm


y → ӯ = 97,5 cm, Sy = 5,8 cm
Dit : persentil kecil (P5)?
Jawab :
Mz = Mx + My
= 143 cm + 97,5 cm
= 240,5 cm

Sz = [ S2x + S2y + 2 . r . Sx . Sy ]1/2


= [ 7,82 + 5,82 + 2 . 1 . 7,8 . 5,8 ]1/2
= [184,96]1/2
= 13,6 cm

P i = ẋ + ki . S
= 240,5 cm + (k5 . 13,6 cm)
= 240,5 cm + (- 1,645 . 13,6 cm)
= 240,5 cm - 22,372 cm
= 218,128 cm

Jadi persentil kecil (P5) untuk panjang lengan atas adalah 218,128 cm
10. Soal Perancangan
Rancanglah sebuah kursi dan meja kuliah yang ergonomis dengan mempertimbangkan
prinsip antropometri. Gunakanlah ukurab tubuh yang sesuai dan tentukan pemilihan
persentil yang digunakan. Jelaskan!

 Tujuan perancangan : Merancang kursi dan meja kuliah yang lebih ergonomis
yang akan memberikan kenyamanan untuk mahasiswa.
Kebutuhan ;
 Kebutuhan Sistem : Kursi yang digunakan mahasiswa
untuk duduk pada saat proses perkuliahan dan meja
untuk alas mahasiswa menulis.

 Kebutuhan Pemakai : Mahasiswa nyaman dan aman


sehingga dapat mengikuti proses perkuliahan dengan
baik.

 Populasi : Mahasiswa Teknik Industri Universitas Jenderal Achmad Yani

 Sampel : Mahasiswa Kelas A Teknik Industri Unjani

 Dimensi Sistem Kerja :


o Tinggi kursi dari lantai
o Tinggi alas duduk dari lantai
o Tempat buku
o Tinggi meja dari alas kursi
o Lebar alas kursi
o Lebar sandaran
o Lebar meja
o Panjang meja
o Panjang sandaran
o Sudut kemiringan senderan
 Variabel Antropometri

No Dimensi Variabel Antropometri


1 Tinggi kursi Tinggi bahu duduk
2 Tinggi alas duduk Tinggi popliteal
3 Tinggi tempat buku Tinggi siku ke tangan
4 Tinggi meja Tinggi siku duduk
5 Lebar alas kursi Lebar pinggul duduk
6 Leber sandaran Lebar bahu
7 Lebar meja
8 Panjang meja
9 Panjang sandaran Tinggi sandaran punggung

 Persentil yang digunakan :


Dalam perancangan kursi dan meja kuliah ini persentil yang digunakan
adalah 5 dan 95. Penentuan persentil ini ditentukan dengan pertimbangan
bahwa persentil ini dapat mewakili populasi yang ada dan dapat disesuaikan
dengan individu yang ada.

 Penyiapan Alat Ukur Antropometri

 Pengambilan Data ;

Ukuran tubuh Rata- rata pengukuran (cm) Standar deviasi


(cm)
Tinggi bahu duduk 98,5 1,8
Tinggi popliteal 20,13 2,1
Tinggi siku ke tangan 40,20 1,9
Tinggi siku duduk 37,30 1,04
Lebar pinggul duduk 40,20 1,16
Lebar bahu 45,21 1,04
Tinggi sandaran punggung 27,32 0,75
 Pengolahan data ;
a. Tinggi bahu duduk
 Persentil 5 (P5) = 98,5+ (-1,645* 1,8)=95,53 cm
 Persentil 95 (P95) =51,40 + (1,645* 1,8)=101,46 cm
Jadi rekomendasi untuk Tinggi kursi untuk (P5)= 95,53 cm dan (P95)=
101,46 cm

b. Tinggi siku duduk


 Persentil 5 (P5) = 20,13 +(-1,645* 2,1)= 16,67 cm
 Persentil 95 (P95) =20,13 +(1,645* 2,1)= 23,59 cm
Jadi rekomendasi untuk Tinggi meja untuk (P5)= 16,67 cm dan (P95)= 23,59
cm

c. Tinggi popliteal
 Persentil 5 (P5) =40,20 +(-1,645*1,9)=38,48 cm
 Persentil 95 (P95) =40,20 +(1,645*1,9)=41,91 cm
Jadi rekomendasi untuk Tinggi alas duduk untuk (P5)= 38,48 cm dan (P95)=
41,91cm

d. Lebar bahu
 Persentil 5 (P5) = 37,30 +(-1,645*1,04)=35,58 cm
 Persentil 95 (P95) =37,30 +(1,645*1,04)=39,01 cm
Jadi rekomendasi untuk lebar sandaran untuk (P5)= 35,58 cm dan (P95)=
39,01 cm

e. Lebar pinggul
 Persentil 5 (P5) =40,50+ (-1,645*1,16)=38,59 cm
 Persentil 95 (P95) = 40,50+ (1,645*1,16)=42,40 cm
Jadi rekomendasi untuk lebar alas duduk untuk (P5)= 38,59 cm dan (P95)=
42,40 cm

f. Jarak antara pantat popliteal


 Persentil 5 (P5) =45,51 +(-1,645*1,04)=43,79 cm
 Persentil 95 (P95) =45,51 +(1,645*1,04)=47,22 cm
Jadi rekomendasi untuk jarak antara pantat popliteal untuk (P5)= 43,79 cm
dan (P95)= 47,22 cm

g. Jarak siku ke tangan


 Persentil 5 (P5) =27,32+ (-1,645*0,75) =27,1 cm
 Persentil 95 (P95) = 27,32+ (1,645*0,75) =27,47 cm
Jadi rekomendasi untuk tempat buku popliteal untuk (P5)= 27,1 cm dan
(P95)= 27,47 cm

Anda mungkin juga menyukai