Anda di halaman 1dari 5

Apa Itu Antropometri?

Dapat dijabarkan secara umum bahwa pengertian antropometri adalah suatu cabang ilmu
yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia. Antropometri tersebut berasal dari ‘antro’
yang berarti manusia dan ‘metri’ yang mempunyai arti pengukuran. Oleh sebab itu, ilmu
antropometri digunakan sebagai bidang yang akan membahas perihal pengukuran manusia
secara fisik.  Namun sayangnya, hingga kini ilmu ini belum banyak digunakan secara umum
karena masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat luas.

Jika ditelusuri lebih dalam, antropometri merupakan sebuah cabang ilmu yang sangat
membantu dalam bidang kesehatan maupun kehidupan sehari-hari. Dalam bidang kesehatan,
yang jelas antropometri akan memberikan pengukuran kondisi fisik manusia secara detail
yang mana hal tersebut akan dianalisan kondisi fisiknya berdasarkan pengukuran yang telah
ada. Selanjutnya, untuk kehidupan sehari-hari, antropometri akan memberikan data fisik
manusia secara lengkap dan hal itu dapat digunakan sebagai persyaratan untuk berbagai
macam keperluan.

Menurut ilmu antropometri, objek yang akan dilakukan pengukuran yakni meliputi bagian
luar tubuh manusia yang dapat dilihat secara kasat mata. Bagian tubuh tersebut misalkan saja
tangan, kepala, kaki, leher, dan masih banyak lagi lainnya yang penting untuk dilakukan
pengukuran.

Tujuan Adanya Antropometri

Sebuah ilmu yang ada dan diciptkan tentu saja memiliki tujuannya masing-masing. Begitu
pula dengan antropmetri. Ilmu yang membidangi masalah pengukuran anggota tubuh
manusia ini mempunyai banyak tujuan yang mana dengan tujuan tersebut manusia akan
sangat direkomendasikan untuk menerapkan ilmu ini dalam kehidupan mereka.

1. Untuk Mengukur Ukuran Anggota Tubuh Manusia


(Sumber: Soloabadi.com)

Tujuan ilmu antropometri yang paling utama memanglah untuk mengukur dimensi tubuh
manusia yang mana hal tersebut meliputi panjang, berat, lebar, dan satuan kepengukuran
lainnya sesuai anggota tubuh yang sedang diukur. Tentunya, pengukuran ini menggunakan
alat ukur tertentu yang mempunyai standar khusus dan hanya boleh dilakukan oleh seorang
yang sudah ahli di bidangnya seperti halnya tenaga kesehatan dan masih banyak lagi lainnya.

Pengukuran anggota tubuhnya ini dilakukan dengan banyak tujuan sesuai dengan keinginan
manusia atau anggota kesehatan saat melakukan pengukurannya. Jika tidak ada tujuan
tertentu yang sangat penting, biasanya manusia melakukan pengukuran anggota tubuh juga
hanya sekedar mengetahui ukuran dimensinya. Selanjutnya, hasil pengukuran tersebut akan
disimpan sebagai sebuah dokumen yang mana datanya bisa dibutuhkan lagi di kemudian hari.
Akan tetapi, hendaknya pengukuran antropometri dilakukan secara berkala selama 6 bulan
sekali untuk mengetahui perubahan ukuran dimensi tubuh manusia dari waktu ke waktu.

2. Untuk Menilai Status Gizi Manusia

Memang tujuan utama antropometri adalah untuk melakukan pengukuran tubuh manusia.
Akan tetapi, hal tersebut memunculkan tujuan lain yakni setelah mengetahui ukuran dan
dimensi tubuh, para ahli gizi bisa menganalisa kebutuhan gizi setiap manusia dari
pengukuran tersebut. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui kondisi gizi yang ada di dalam
tubuh dan seberapa kurang gizi yang harus dipenuhi, biasanya seseorang akan diminta untuk
melakukan tes antropometri terlebih dahulu oleh seorang ahli gizi.

Dari melihat hasil tes antropometri pada setiap anggota tubuh, maka ahli gizi akan mudah
dalam menganalisa seberapa kandungan lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan elemen gizi
yang lainnya di dalam tubuh manusia. Tentunya analisa ini hanya  bisa dilakukan oleh ahli
gizi atau memang orang-orang yang mempunyai bidang keilmuan serupa.

3. Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Manusia

Selain gizi, hasil antropometri dalam tubuh manusia juga menentukan tingkat kesehatan
mereka. Seperti yang telah diketahui secara umum, memang ada standar khusus kesehatan
untuk setiap dimensi anggota tubuh manusia. Jika hasil pengukuran menyatakan bahwa
ukuran tubuh dibawah rata-rata yang telah ditetapkan, bisa jadi keseehatan seseorang yang
dimaksud sangatlah lemah atau perlu untuk ditingkatkan kembali.

Pada setiap tes kesehatan entaj itu dilakukan di klinik, rumah sakit, atau pun tempat praktik
dokter, biasanya sesi tes antrpometri ini tidak pernah ditinggalkan. Harga dari tes ini juga
tidak terlalu mahal sehingga semua kalangan bisa melakukannya secara berkala.

Jenis-Jenis Antropometri

Jika seseorang akan melakukan antropometri, mereka akan dihadapkan pada dua pilihan jenis
tes yang berbeda. Biasanya dokter akan menyarankan jenis tes tertentu yang mana hal
tersebut sudah disesuaikan dengan tujuan seseorang dalam melakukan tes.

1. Antropometri Statis

(Sumber: Slideplayer.info)
Antropometri statis akan berkaitan dengan dimensi tubuh manusia. Dalam melakukan
pengukuran antropometri jenis ini, tubuh manusia yang diukur harus dalam kondisi diam.
Oleh karena itulah, antropometri ini disebut dengan antropometri statis.

Dalam antropometri statis, dimensi tubuh manusia yang diukur dalam posisi tetap yakni
meliputi beberapa hal antara lain ukuran kepala, panjang lengan, berat badan, dan masih
banyak lagi lainnya. Pengukuran antropometri statis ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:

 Pekerjaan
 Usia
 Jenis kelamin
 Suku bangsa dari mana manusia tersebut berasal

2. Antropometri Dinami

(Sumber: Slideshare.net)

Jenis lainnya dari antropometri statis yakni antropometri dinamis. Antropometri ini
memungkinkan manusia yang sedang melakukan pengukuran dimensi tubuh untuk bergerak.
Hal ini dilakukan dengan cara memperhatikan ciri dan kondisi fisik seseorang saat posisi
bergerak.

Dalam antropometri jenis ini, terdapat 3 bentuk pengukuran yang berbeda yakni meliputi:

 Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat melakukan pekerjaan.


 Pengukuran tingkat keterampilan seseorang untuk mengetahui cara kerja atau
aktivitas pekerjaannya.
 Pengukuran variabilitas kerja yang mana hal tersebut akan didasarkan pada segala
aktivitas yang dilakukan seseorang.

Contoh Antropometri

Dari pengertian, tujuan, dan jenis antropometri yang telah disebutkan, selanjutnya dapat
dipaparkan secara gamblang mengenai contoh dari antropometri itu sendiri. Contoh dari
antropometri yang dimaksud akan meliputi contoh dari antropometri dinamis maupun juga
antropometri statis. Dengan diberikannya contoh tersebut, diharapakn masyarakat awam akan
lebih mudah memahami perihal antropometri dan selanjutnya akrab dengan istilah tersebut.

Untuk antropometri statis contohnya biasanya meliputi Tinggi badan, lebar bahu, panjang
tangan, lingkar kepala, dan kondisi tubuh manusia lainnya yang bisa diukur dalam kondisi
diam. Lalu, untuk antropometri dinamis contohnya misalkan saja putaran sudut tangan, sudut
putaran pergelangan kaki, dan masih banyak lagi lainnya.

Semoga pembahasan mengenai pengertian antropometri, tujuan, jenis, lengkap beserta


dengan contohnya tersebut bisa dijadikan sebagai tambahan wawasan bagi para pembaca.
Saat ini selalu mengupdate pengetahuan dalam segala bidang kehidupan sangat penting
dilakukan agar bisa mengikuti pola perkembangan zaman. Masyarakat diharapkan melek
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada dalam segala bidang seperti halnya
antropometri.

Anda mungkin juga menyukai