PENDAHULUAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Antropometri
Istilah antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri”
yang berarti ukuran. Secara definitive antropometri dapat dinyatakan sebagai
suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia khususnya
dimensi tubuh dan aplikasi yang menyangkut geometri fisik, massa dan kekuatan
tubuh manusia. Permasalahan variasi dimensi antropometri seringkali menjadi
faktor dalam menghasilkan rancangan yang “fit” untuk pengguna. Antropometri
dibagi kedalam dua bagian (Nurmianto, 1996) yaitu :
1. Antropometri Statis
Antropometri statis lebih berhubungan dengan pengukuran ciri – ciri fisik
manusia dalam keadaan statis (diam) yang distandarkan. Dimensi yang diukur
pada antropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada
permukaan tubuh pada saat diam. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi
dimensi tubuh manusia diantaranya : umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan,
dan lainnya.
2. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis lebih berhubungan dengan pengukuran ciri – ciri
fisik manusia dalam keadaan dinamis, dimana dimensi tubuh yang diukur
dilakukan dalam berbagai posisi tubuh ketika sedang bergerak sehingga lebih
kompleks dan sulit dilakukan. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis yaitu :
a. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh : dalam mempelajari
performansi atlit.
b. Pengukuran jangkauan ruagn yang dibutuhkan saat bekerja. Contoh :
jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif pada saat bekerja, yang
dilakukan pada saat berdiri atau duduk.
c. Pengukuran variabilitas kerja. Contoh : analisis kemampuan jari – jari
tangan dari seorang juru ketik atau operator computer.
Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang
tepat berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yagn akan memakai
produk tersebut, dalam hal ini kegiatan perancangan peralatan kerja ini harus
mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dan populasi terbesar yang akan
menggunakan produk hasil rancangan tersebut.
4
B. Data Antropometri dan Cara Pengukurannya
Tidak sesuainya ukuran dan bentuk sarana dan prasarana kerja atau
fasilitas kerja pada suatu kasus merupakan salah satu faktor dimana efektifitas dan
dan optimalisasi pekerjaan menjadi terbastas dan cenderung menurun. Maka dari
itu mengatasi keadaan tersebut diperlukan data antropometri tenaga kerja sebagai
acuan dasar desain sarana dan prasarana kerja. Antropometri sebagai salah satu
disiplin ilmu yang digunakan dalam ergonomic memegang peranan utama dalam
rancang bangun sarana dan prasarana kerja. Data antropometri digunakan untuk
macam – macam keperluan. Pada kedokteran, kehakiman, salah satu fungsi
antropometri adalah untuk identifikasi. Disektor ketenaga kerjaan peranan
antropometri cukup dominan dalam menentukan efektifitas dan efisiensi peralatan
dan fasilitas kerja.
Bagi seorang ahli ergonomic, antropometri merupakan salah satu
perangkat untuk mendapatkan hasil akhir berupa hubungan yang harmonis antara
menusia dan peralatan kerja. Dikenal dua macam antropometri, yakni
antropometri statis dan antropometri dinamis. Pada umumnya berkaitan dengan
rancang bangun sarana dan prasarana kerja cukup digunakan data – data
antropometri statis. Dimensi tubuh manusia sangat bervariasi antara satu orang
dengan orang yang lainnya, antara laki – laki dan perempuan dan antara beberapa
suku bangsa.
Untuk itu juga ada beberapa faktor yang dapat menjadi pengaruh dalam
perbedaan bentuk tubuh manusia menurut Nurmianto (1996), diantaranya :
1. Umur
Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar,
seiring dengan bertambahnya umur, menurut penelitian yang dilakukan oleh A.F
Roche dan G.H Davila (1972) di USA diperoleh kesimpulan bahwa laki – laki
akan tumbuh dan berkembang naik sampai usia 21,2 tahun, sedangkan wanita
17,3 tahun.
5
2. Jenis Kelamin (Sex)
Dimensi ukuran tubuh laki – laki umumnya akan lebih besar dibandingkan
dengan wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul
dan sebagainya.
3. Suku Bangsa (Ethnic)
Setiap suku bangsa akan memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan
lainnya. Variasi dimensi akan terjadi karena pengaruh etnis.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh (postur) akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Oleh sebab
itu posisi tubuh standar harus ditetapkan untuk survey pengukuran.
5. Dalam kaitan dengan posisi tubuh dikenal 2 cara pengukuran, yaitu :
a. Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimension).
Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standard an tidak
bergerak tetapi tegak sempurna.
b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (fungsional body
dimension). Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh,
pada saat berfungsi melakukan gerakan – gerakan tertentu yagn
berkaitan dengan kegiaran yang harus diselesaikan.
6. Pakaian
Hal ini merupakan sumber variabilitas yagn disebabkan oleh bervariasinya
iklim/musim yang berbeda dari suatu tempat ke tempat yang lainnya terutama
untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin manusia
akan memakai pakaian yang relative lebih tebal dan ukuran yang relative lebih
besar. Ataupun untuk para pekerja dipertambangkan lepas pantai, pengecoran
logam, bahkan para penerbagn dan astronot pun harus punya pakaian khusus.
7. Faktor Kehamilan pada Wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti
kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama yang berkaitan
dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisis perancangan kerja (APK).
6
8. Cacat Tubuh Secara Fisik
Skala prioritas pada rancanga bangun fasilitas akomodasi untuk para
penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan
“kesamaan” dalam penggunaan jasa dari ilmu ergonomic dalam pelayanan untuk
masyarakat. Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan,
dibutuhkan ruang kaki (Knee space) untuk desain meja kerja, lorong/jalur khusus
untuk kursi roda, ruang khusus didalam lavatory, jalur khusus untuk keluar masuk
perkantoran, kampus, hotel, restoran, supermarket, dan lain – lain.
7
b. Untuk dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil
berdasarkan nilai persenti yang paling rendah (Persentil 1, 5, 10)
dari distribusi data antropometri yang ada. Hal ini diterapkan
sebagai contoh dalam penetapan jarak jangkau dari suatu
mekanisme control yang harus dioperasikan oleh seorang pekerja.
Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk
ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai persentil 5 untuk dimensi
maksimum dan 95 untuk dimensi minimumnya.
1. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang
ukuran tertentu.
Rancangan bisa dirubah – rubah ukurannya sehingga cukup fleksibel
dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh.
Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel semacam ini,
maka data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam rentang nilai
persentil 5 – 95.
2. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata – rata
Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata – rata ukuran
manusia (Persentil 50). Tentu saja perinsip in memiliki banyak kekurangan karena
hanya bisa digunakan oleh 50 persen populasi walaupun dapat menghemat bahan
baku. Problem pokok yang dihadapi dalam hal ini justru sedikit sekali mereka
yang berada dalam ukuran rata – rata. Disini produk dirancang dan dibuat unutk
mereka yang berukuran rata – rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran
ekstrim akan dibuatkan rancangan tersensiri.
Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang akan diperlukan dalam
proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa saran atau
rekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah – langkah seperti berikut:
a. Pertama kali terlebih dahulu menetapkan anggota tubuh yang
nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan
tersebut.
8
b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan
tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus
menggunakan data structural body dimension atau fungsional
body dimension
c. Tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi,
diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan
produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai market
segmentation, seperti produk mainan untuk anak – anak, peralatan
rumah tangga untuk wanita, dll.
d. Tetapkan prinsip ukuran yagn harus diikuti, apakah rancangan
tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran
yang fleksibel atau ukuran rata – rata
e. Pilih prosentasi populasi yang harus diikuti ; 90, 95, 99 ataukah
nilai persentil lain yang dikehendaki
f. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan
selanjutnya pilih atau tetapkan nilai ukurannya dari tabel data
antropometri yang sesuai. Aplikasikan data tersebut dan
tambhkan factor kelonggaran (Allowness) bila diperlukan seperti
halnya tambahan ukuran akibat factor tebalnya pakaian yang
harus dikenakkan oleh operator, pemakaian sarung tangan, dll.
9
2.2 Dimensi Tubuh Antropometri
2.2.1 Antropometri Tubuh Manusia
Berikut ini adalah data antropometri tubuh manusia yang disajikan dalam
gambar dimensi tubuh manusia mulai dari gambar 2.1 sampai gambar 2.4. Selain
itu, keterangn dari gambar tersebut yaitu berupa nama dimensi dan lambangnya
disajikan dalam tabel 2.1 sampai tabel 2.4.
10
Lanjutan Tabel 2.1 Antropometri Tubuh Manusia yang Diukur Dimensinya
No Dimensi Tubuh Lambang No Dimensi Tubuh Lambang
12 Lutut ke lantai LL 26 Bahu ke Kepala BK
13 Tinggi Popliteal TIP 27 Bahu ke Pangkal BPK
Kaki
14 Lebar Bahu LBH 28 Pangkal Kaki ke PKL
Lutut
15 Lebar Pinggul LEP 29 Bahu ke Siku BS
16 Lingkar Pinggang LPG 30 Siku ke Lantai SL
17 Lingkar Dada LD 31 Pantat ke Perut PP
18 Siku Tangan ST 32 Punggung ke Dada PD
19 Rentang Tangan RT 33 Siku ke Siku SS
20 Tinggi Jangkauan TJT 34 Lebar Sandaran LSD
Tangan Duduk
21 Jangkauan Tangan Ke JTD 35 Tinggi Siku Istirahat TSI
Depan
22 Tangan Lantai TL 36 Tinggi Sandaran TS
23 Lingkar Pinggul LP 37 Tinggi Pinggang TPD
Duduk
24 Panjang Sandaran PS 38 Lebar Pinggang LEPG
25 Tinggi Pinggang Berdiri TPB
11
Tabel 2.2 Antropometri Tangan
No Dimensi Tubuh Lambang
1 Panjang Tangan PJ
2 Panjang Telapak Tangan PTT
3 Panjang Ibu Jari (Jempol) PIJ
4 Panjang Jari Telunjuk PJT
5 Panjang Jari Tengah PJTH
6 Panjang Jari Manis PJM
7 Panjang Jari Kelingking PJK
8 Lebar Telapak Tangan LTT
9 Lebar Jari 2345 LJ-2345
10 Lingkar Pergelangan Tangan LPT
12
Tabel 2.3 Antropometri Kepala
13
2.2.2 Metode Perancangan dengan Antropometri (Antropometri Methods)
Tahapan perancangan system kerja menyangkut work space design degnan
mempertahatikan factor antropometri secara umum adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannya (establish
requirement)
2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai
3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya
4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil)
5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan
persentil yang akan dipakai
6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai
7. Pengambilan data
8. Pengolahan data
1. Uji keseragaman data
- Tentukan jumlah seluruh data (∑Xi)
- Tentukan rata – rata sebenarnya dengan rumus :
∑ Xi
X= Ket :xi = Data Antropometri
N
N = Banyaknya Data
- Tentukan standar deviasi dengan rumus :
- Hitung batas control atas dan batas control bawah dengan rumus :
14
2. Uji Kecukupan Data
- Untuk data yang belum normal
Keterangan :
Z = Nilai tabel distribusi normal
a = Tingkat Ketelitian
N = Jumlah data
Xi = Nilai data
N’ = Nilai pembanding kecukupan data
15
3. A : 0,05
4. Daerah Kritis : X2Tabel> X2Hitung
Dimana X2Tabel dapat dilihat pada buku Walpole/Myers tabel L
5 (Nilai Kritis distribusi Chi-Kuadrat) halaman 1158
Derajat Kebebasan V = k – 1 = 9 – 1 = 8
X2Tabel = X2(0,09)(8) = 13,697
5. Perhitungan :
16
5. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan
- Posisi tubuh secara normal
- Kelonggaran (pakaian dan ruang)
- Variasi Gerak
6. Analisis hasil rancangan
17
BAB III
19
3.1.2 Data Antropometri
20
1. TInggi Duduk Tegak (TDT)
Tinggi Duduk Tegak (TDT)
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 87 85 86 82 81 95 92 92 78 86 92 92 87 95 80 85 82 84 81
2 82 88 87 86 89 85 84 84 78.5 80 88 80 92 81 87 78 80 95 87
3 87 87 81 80 87 88 95 82 89 81 92 87 88 95 82 78.5 95 85 82
4 82 82 89 81 92 90 85 80 87 95 87 82 84 78 95 89 95 78 85
5 86 86 87 89 84 88 88 87 92 81 87 80 95 92 81 87 81 92 78
6 80 80 87 87 95 86 90 82 80 87 86 84 81 92 85 92 87 87 95
7 82 87 82 92 89 80 78 88 81 82 80 95 87 87 78 84 84 92 80
8 86 92 86 82 87 81 78.5 88 95 85 81 85 82 92 88 82 95 88 91
9 80 87 80 87 92 89 89 88 81 78 80 78 85 81 84 80 78 84 84
10 95 82 88 80 84 87 87 90 87 87 87 92 78 92 95 87 92 95 92
No PPL
1 49 50 49 51 43 48 50 46 52 49 50 50 48 43 53 95 49 44 43 22
2 51 51 49 49 44 47 44 49 46 38 51 53 50 48 53 52 38 48 53 42
3 49 49 43 43 48 51 48 51 48 43 50 53 51 44 49 46 48 95 49 45
4 51 51 44 43 50 50 48 53 43 48 49 49 44 46 48 48 48 52 95 28
5 49 49 48 44 44 44 51 53 46 43 53 53 48 46 43 43 43 46 44 28
6 45 44 49 48 48 49 48 49 38 53 49 44 43 43 95 46 53 48 21 35
7 51 48 51 50 44 42 52 46 43 49 38 48 53 46 52 49 44 50 48 40
8 49 50 49 51 48 43 46 51 48 95 43 95 49 43 51 51 48 51 40 42
9 45 49 45 49 50 44 48 44 43 44 53 52 95 50 44 53 44 44 28 40
10 48 51 51 45 44 48 43 48 53 48 48 46 44 48 48 53 46 48 34 42
21
No Tinggi Poplitel (TP)
1 45 43 45 45 50 51 51 45 48 45 51 51 43 51 44 43 46 50 50 30
2 45 46 45 45 43 43 50 52 40 51 46 44 51 50 47 48 51 51 47 38
3 45 45 50 51 43 46 51 44 51 50 51 47 46 51 46 40 51 43 46 43
4 45 45 42 50 51 50 43 44 40 51 45 46 50 43 51 51 51 48 43 51
5 45 45 43 45 50 45 46 47 41 50 47 44 51 38 50 36 50 38 43 33
6 51 51 45 43 51 45 45 46 51 47 45 50 50 38 43 38 47 43 44 17
7 45 43 45 51 44 51 48 41 50 46 51 51 47 36 48 54 50 51 46 45
8 45 51 45 45 43 50 40 49 51 43 50 43 46 38 46 44 51 46 40 50
9 51 45 51 45 51 45 51 45 50 43 44 48 43 50 50 44 43 50 42 45
10 51 45 46 51 50 43 44 45 47 43 43 38 43 51 51 47 38 51 57 50
22
No Siku Ke Siku (SS)
1 42 46 39 50 44 40 41 40 41 39 41 41 45 40 40 46 39 39 44 42
2 50 48 42 39 50 46 39 38 38 40 48 40 41 44 31 41 40 40 31 32
3 42 42 44 40 45 44 40 39 47 44 41 31 48 40 39 38 40 46 39 35
4 50 50 50 44 41 47 46 40 44 40 42 39 39 46 40 47 40 41 46 32
5 39 39 45 50 39 46 43 39 40 44 31 40 40 40 44 44 44 40 46 27
6 40 40 42 45 40 39 44 39 40 31 39 39 44 40 46 40 31 45 27 32
7 50 45 50 41 50 40 41 46 44 39 40 40 31 44 41 38 39 41 41 28
8 39 41 39 50 45 44 38 45 40 46 44 46 39 40 48 39 40 48 21 30
9 40 42 40 42 41 42 41 46 44 46 40 41 46 44 39 40 46 39 32 28
10 40 50 48 40 39 45 44 44 31 45 45 40 46 41 40 31 40 40 42 30
23
1. Jumlah seluruh data
¿
2. Rata-rata sebenarnya
X=
∑ Xi
N
Dimana :
Xi=dataantropometri
N=Banyaknya data
X=
∑ Xi = 17171,5 =85,858
N 200
3. Standar Deviasi dengan Rumus
σ =√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
σ=
√
σ =5,014
∑ (87−85,858)2+(82−85,858)2 +…+(85−85,858)2
200−1
BKA/BKB = X ± Zσ
Contoh perhitungan dengan menggunakan tingkat kpercayaan 92%. Nilai
Z dicari dengan menggunakan table distribusi normal
24
100
95
90
TDT
85
TDT BKA
TDT BKB
80
75
70
1 14 27 40 53 66 79 92 105118131144157170183196
Kesimpulan :
Berdasarkan grafik uji kesempurnaan data diatas, terlihat bahwa pada data
antropometri terdapat data yang out of control yaitu data no 10, 46, 51, 63, 88,
94,117,125, 131, 133, 144, 150, 163,164,168, 172,180,186,191, dan 198 sehingga
dapat disimpulkan bahwa data belum seragam. Maka dilakukan pengujian
kembali.
25
Tabel 1 Data Antropometri Penghapusan Pertama Dimensi Tubuh Tinggi Duduk Tegak
(TDT)
¿
5. Rata-rata sebenarnya
X=
∑ Xi
N
Dimana :
Xi=data antropometri
N=Banyaknya data
X=
∑ Xi = 15289,5 =84,942
N 180
6. Standar Deviasi dengan Rumus
σ =√ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
σ=
σ =4,193
√ ∑ (87−84,942)2 +(82−84,942)2 +…+(85−84,942)2
180−1
26
Maka luas kurva menjadi 0.92 + 0.04 = 0.96
Z1 = 1.76
BKA/BKB = X ± Zσ
Contoh perhitungan dengan menggunakan tingkat kpercayaan 92%. Nilai
Z dicari dengan menggunakan table distribusi normal
90
85
TDT
TDT BKA-1
80 TDT BKB-1
75
70
1 14 27 40 53 66 79 92 105118131144157170
Kesimpulan :
27
Dimensi ࢞
ഥ σ BKA BKB Keterangan
Tinggi Duduk Tegak (TDT) 84,942 4,193 92,361 77,522 Seragam
Tinggi Duduk Normal (TDN) 84,249 2,677 88,960 79,537 Seragam
Pantat Popitel (PPL) 47,298 3,802 53,990 40,606 Seragam
Tinggi Popitel (TP) 46,582 3,726 53,140 40,025 Seragam
Tinggi Sandaran (TS) 46,368 2,351 50,505 42,23 Seragam
Lebar Sandaran Duduk (LSD) 30,979 61,639 33,862 28,096 Seragam
Siku ke Siku (SS) 42,113 3,824 48,842 35,383 Seragam
√
2
Z
N ( ∑ Xi ) −( ∑ Xi )
2 2
α
N 1=⌈ ⌉
∑ Xi
2
1,76
0,08
√ 2 2 2 2 2 2
180 ( 87 + 82 + …+85 ) −( 87 +82 +…+ 85 )
2
N 1=⌈ ⌉ =1,945
( 87+ 82+ …+85 )
28
NO CLASS LIMIT CLASS BOUNDARIS FREKUENSI FREK.KOMULATIF
1 78 - 79,74 77,95-79,79 15 15
2 79,75 - 81,49 79,7-81,54 35 50
3 81,5 - 83,24 81,45-83,29 18 68
4 83,25 - 84,99 83,2-85,04 12 80
5 85 - 86,74 84,95-86,79 21 101
6 86,75 - 88,49 86,7-88,54 45 146
7 88,5 - 90,24 88,45-90,29 12 158
8 90,25 - 92 90,2-92,05 22 180
77,95−84,942
Z11 = =−1,667
4,193
79,79−84,942
Z12 = =−1,228
4,193
79,7−84,942
Z12= =−1,25
4,193
81,54−84,942
Z22= =−0,811
4,193
Untuk kelas boundaris yang lainnya, dengan rumus yang sama akan di
dapat
29
No Z1 Nilai Z2 Nilai
1 Z11 -1.667 Z21 -1.228
2 Z12 -1.25 Z22 -0.811
3 Z13 -0.823 Z23 -0.393
4 Z14 -0.415 Z24 0.023
5 Z15 0.001 Z25 0.44
6 Z16 0.419 Z26 0.858
7 Z17 0.836 Z27 1.275
8 Z18 1.253 Z28 1.695
f) Tentukan luas kurva
P(Z1<Z<Z2)
Menggunakan table Z maka luas kurva dapat dihitung sebgai berikut :
P1(Z11<Z<Z21) = P (Z < Z21) – P (Z < Z11)
= p (Z < -1,228) – p (Z<-1,667)
= 0,1112 – 0,0485
= 0,0627
g) Menentukan nilai e1
e1 = N x luas kurva
e1 = 180 x 0,0627 = 11,286
30
NO CLASS BOUNDARIS FREKUENSI FREK.KOMULATIF Z1 Z2 LUAS (P) e1
ଶ
NO CLASS BOUNDARIS FREKUENSI FREK.KOMULATIF Z1 Z2 LUAS (P) e1 ݂݅ െ ݁݅
݁݅
1 77,95-79,79 15 0,0627
50 -2,927 -2,039 29,898 15,642
2 79,7-81,54 50 0,1034
3 81,45-83,29 68 0,1422
30 -1,238 -0,37 54,288 11,964
4 83,2-85,04 80 0,1594
5 84,95-86,79 101 0,1664
66 0,42 1,298 56,394 15,699
6 86,7-88,54 146 0,1469
7 88,45-90,29 158 0,1023
34 2,089 2,97 29,232 13,792
8 90,2-92,05 180 0,0601
Jumlah 180 57,097
h) Menghitung
Hipotesis :
1. H0 : data berdistribusi normal
2. H1 : data tidak berdistribusi normal
3. α : 0,08
4. Daerah kritis : X 2tabel > X 2Hitung
2
Dimana X tabel dapat dilihat pada table distribusi normal
Derajat kebebasan ( V )=k−0=8−0=8
2 2 2 2
X tabel = X (1−α ) ( v )=X ( 1−0,08) (8 )=X ( 0,92) (8 )=4,642
5. Perhitungan :
( fi−ei )2
X 2Hitung=∑
ei
31
(15−11,286 )2 ( 35−18,612 )2 ( 22−10,818 )2
¿ + +…+
11,286 18,612 10,818
¿ 57,097
6. Keputusan
Tolak H0 karena nilai X 2tabel < X 2Hitung yaitu 4,642<57,097 maka dapat
disimpulkan bahwa data dimensi tubuh tinggi duduk tegak (TDT) tidak
berdistribusi normal.
[ ]
i.n
−∑ fn
100
Pi=Li + ×k
F
[ ]
5 ×180
−0
100
P5=77,957+ × 1,75=79
15
[ ]
50 ×180
−80
100
P50=84,95+ × 1,75=85,783
21
32
[ ]
95 ×180
−158
100
P95 =90,2+ × 1,75=91,234
22
No
. Dimensi Keterangan P5 P50 P95
85,7 91,23
1 Tinggi Duduk Tegak (TDT) Seragam 79 8 4
2 Tinggi Duduk Normal (TDN) Seragam 80 85 89
3 Pantat Popitel (PPL) Seragam 42 48 53
4 Tinggi Popitel (TP) Seragam 40 46 51
5 Tinggi Sandaran (TS) Seragam 42 47 50
Lebar Sandaran Duduk
6 (LSD) Seragam 29 31 33
7 Siku ke Siku (SS) Seragam 38 41 46,45
33
untuk menyentuh permukaan
pijakan kursi pada saat duduk
5 Tinggi Sandaran (TS) P50 agar dapat disesuaikan dengan
tinggi sandaran mengakomodasi
dari rata-rata populasi
6 Lebar Sandaran Duduk (LSD) P50 agar semua bagian tulang
belakang dapat bersandar di
bagian sandaran kursi.
7 Siku Ke Siku (SS) P50 penyamanan penyervis pada saat
bersandar
34
Gambar 3. 8 Gambar Kursi 3 Dimensi yang Sudah Ergonomis
35
BAB IV
ANALISIS
37
BAB V
KESIMPULAN
Dari data yang telah diolah di dapat kesimpulan dari hasil perhitungan uji
keseragaman data, uji kecukupan data, uji kenormalan data, dan perhitungan nilai
presentil, bahwa dari hasil perhitungan antropometri tersebut dapat menentukan
bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang
dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk
tersebut didapat rancangan perbaikan dari kursi penyervis yang dilengkapi dengan
sandaran, penambahan ukuran panjang kursi dari pantat ke popliteal dan
penambahan ukuran lebar kursi untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman
saat melakukan proses servis.
Proses rancang sebuah peralatan kerja didesain sesuai dengan ergonomis
agar memberikan hasil yang baik. Rancangan produk harus dapat diatur secara
fleksibel jelas memberikan kemungkinan lebih besar bahwa produk tersebut akan
mampu dioperasikan oleh setiap orang meskipun ukuran tubuh mereka akan
berbeda – beda. Kursi kerja penyervis yang ergonomis adalah kursi kerja yang
sesuai dengan operatornya, hal ini dapat dilihat dari ukuran kursi kerja operator
servis dengan antropometri tubuh operatornya sehingga operator dapat merasakan
kenyamanan pada saat menggunakannya. Jadi bisa dikatakan antropometri
memegang peranan utama dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja.
LAMPIRAN