Anda di halaman 1dari 12

Modul Analisa Perancangan Kerja II

PERTEMUAN 8:
ANTHROPOMETRI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai anthropometri. Setelah
menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa diharapkan mampu:
8.1 Menjelaskan tentang definisi anthropometri.
8.2 Menjelaskan tentang jenis-jenis anthropometri.
8.3 Menjelaskan tentang perancangan sistem kerja.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 8.1:
Memahami Tentang Definisi Anthropometri.

Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah
merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa
produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi.
Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas
dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda. Hal tersebut tidak
terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun
penerapan data-data anthropometrinya. Kata anthropometri berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu anthropos yang berarti manusia (man, human) dan metrein (to
measure) yang berarti ukuran. Jadi, Secara definitif antropometri dapat dinyatakan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimens itubuh manusia.
Antropometri yaitu ilmu tentang ukuran-ukuran tubuh,baik dalam keadaan statis
atau dinamis.
Anthropometri akan memberikan penjelasan kalau manusa itu pada
dasarnya memiliki berbeda satu dengan yang lain. Manusia akan bervariasi dalam
berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan, motivasi, inteligensia,
imaginasi, usia, latarbelakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan
ukuran tubuh, dan sebagainya.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


73
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Dengan memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang


produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris
ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen
bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Jadi bisa
dikatakan antropometri memegang peranan utama dalam rancang bangun sarana
dan prasarana kerja. Antropometri berasal dari kata anthro yang berarti manusia
dan metri yang berarti ukuran, sehingga antropometri dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh dan
aplikasi yang menyangkut geometri fisik, masa dan kekuatan tubuh manusia.
Dalam setiap produk pada umumnya agak kurang memperhatikan dimensi
yang dipakai pada alat yang tersebut. Sering terjadi ketidaknyamanan setelah
memakai alat yang digunakan oleh masyarakat umum. Desain ulang produk yang
mengalami masalah tersebut adalah sebuah langkah perbaikan agar mendapatkan
kondisi alat yang sesuai dengan pemakaian pada ukuran standart yang ada.
Produk yang akan didesain ulang yaitu pintu rumah. Diantara produk tersebut
sering dijumpai ketidak nyamanan yang dirasakan oleh pemakai. Diharapkan
dengan desain ulang produk ini akan menjadi lebih baik dan mampu memberikan
kenyamanan pada pemakai. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai
pertimbangan ergonomi dalam proses perancangan produk maupun sistem kerja
yang akan memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil
diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal, (Menurut
Wignjosoebroto, 2003):
1. Perancangan area kerja (work station, mobile, interior, dan lain-lain)
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas dan
sebagainya.
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan
sebagainya.
4. Perancangan lingkungan kerja fisik

Jadi dapat disimpulkan bahwa data antropometri dapat menentukan


bentuk, ukuran dan dimensi yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan
manusia yang akan mengoperasikanya atau menggunakan produk tersebut.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


74
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Dalam kaitan ini maka perancangan produk harus mampu


mengakomodasikan dimensi dari populasi terbesar yang akan menggunakan
produk hasil rancangan tersebut. Secara umum sekurang-kurangnya 90%-95%
dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai suatu produk haruslah
dapat menggunakan produk tersebut. Untuk mendesain peralatan kerja secara
ergonomi yang digunakan dalam lingkungan sehari-hari atau mendesain peralatan
yang ada pada lingkungan seharusnya disesuaikan dengan manusia di lingkungan
tersebut. Apabila tidak ergonomis akan menimbulkan berbagai dampak negatif
bagi manusia tersebut. Dampak negatif bagi manusia tersebut akan terjadi dalam
jangka waktu pendek (short term) maupun jangka panjang (long term).

Tujuan Pembelajaran 8.2:


Menjelaskan Tentang Jenis-Jenis Anthropometri.

Menurut Sritomo (2003), salah satu bidang keilmuan ergonomi adalah


istilah anthropometri yang berasal dari Antro yang berarti manusia
dan Metron yang berarti ukuran. Definisi dinyatakan sebagai suatu studi yang
menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang
menyangkut geometri fisik, massa, dan kekuatan tubuh. Menurut Nurmianto
(1991), anthropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan
dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Menurut
Nurmianto (1991), Salah satu bidang keilmuan ergonomi adalah anthropometri
yaitu suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Anthropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis
dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan
interaksi manusia. Menurut Sutalaksana (2006), antropometri adalah pengetahuan
yang menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh.
Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:
1. Antropometri Statis
Pengukuran manusia pada posisi diam dan linier pada permukaan tubuh.
Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representative.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


75
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh


manusia adalah sebagai berikut, yakni:
a. Umur, yakni ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir
sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada
kecenderungan berkurang setelah 60 tahun.
b. Jenis kelamin, yakni jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh
yang lebih besar kecuali dada dan pinggul.
c. Suku bangsa (etnis), yakni dimensi tubuh suku bangsa negara barat lebih
besar jika dibandingkan dengan dimensi tubuh suku bangsa negara Timur.
d. Sosio ekonomi, yakni tingkat sosial ekonomi sangat mempengaruhi
dimensi tubuh manusia. Pada negara- negara maju dengan tingkat sosio
ekonomi tinggi mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan
dengan negara-negara berkembang.

2. Antropometri dinamis
Maksud antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri
fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan
yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya.
Terdapat tiga (3) kelas pengukuran antropometri dinamis, yaitu:
a. Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh dalam mempelajari
performansi atlet.
b. Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh
jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif pada saat bekerja, yang
dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c. Pengukuran variabilitas kerja. Contoh analisis kinematika dan kemampuan
jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer.
Menurut Nurmianto (1991), dimensi yang diukur pada Anthropometri
statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh, agar
hasilnya representatif maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu
terhadap individu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh
manusia, antara lain umur, jenis kelamin, suku bangsa dan jenis pekerjaan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


76
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Menurut Sutalaksana (2006), perbedaan antara suatu populasi dengan


populasi yang lain adalah dikarenakan oleh beberapa faktor-faktor ,yaitu
keacakan, jenis kelamin, suku bangsa, usia, jenis pekerjaan, faktor kehamilan pada
wanita, cacat tubuh secara fisik. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi data
anthropometri yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat
perancangan suatu produk. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
data anthropometri, yakni:
1. Keacakan
Menurut Sutalaksana (2006), dalam butir pertama ini walau pun telah
terdapat dalam suatu kelompok populasi yang suadah jelas sama jenis
kelamin, suku bangsa, kelompok usia dan pekerjaan, namun masih akan ada
perbedaan yang masih cukup signifikan antara berbagai masyarakat.

2. Cacat Tubuh Secara Fisik


Menurut Sutalaksana (2006), suatu perkembangan yang sangat
mengembirakan pada dekade terakhir yaitu dengan diberikannya skala
prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat
tubuh secara fisik sehingga, mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan
dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi didalam pelayanan untuk
masyarakat.

3. Usia
Menurut Sutalaksana (2006), beberapa kelompok usia telah menjadi hal
yang penting dalam masalah antropometri. Berikut ini kelompok usia yang
digolongkan dalam masalah antropometri, yaitu:
a. Balita.
b. Anak-anak.
c. Remaja.
d. Dewasa.
e. Lanjut usia.
Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk
antropometri anak-anak.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


77
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Antropometri akan cendrung terus meningkat sampai batas usia dewasa,


namun setelah menginjak usia dewasa, tinggi badan manusia mepunyai
kecendrungan untuk menurun yang antara lain disebabkan oleh berkurangnya
elastisitas tulang belakang.Selain itu juga berkurangnya dinamika gerakan
tangan dan kaki.

4. Jenis Pekerjaan
Menurut Sutalaksana (2006), beberapa jenis pekerjaan pekerjaan tertentu
menuntut adanya persaratan dalam seleksi karyawan. Seperti misalnya: buruh
dermaga adalah harus mepunyai postur yang relatif lebih besar dibandingkan
dengan karyawan perkantoran pada umumnya.

5. Jenis kelamin
Menurut Sutalaksana (2006), secara distribusi statistika ada perbedaan
yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita. Untuk kebanyakan
dimensi tubuh pria dan wanita ada perbedaan yang signifikan
diantara mean (rata-rata) dan nilai perbedaan ini tidak bisa diabaikan begitu
saja. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya daripada wanita,
oleh karenanya data antropometri untuk dua jenis kelamin tersebut selalu
disajikan terpisah.

6. Suku Bangsa
Menurut Sutalaksana (2006), variasi diantara beberapa kelompok suku
bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah pentingnya terutama karena
meningkatnya jumlah angka migrasi dari satu negara ke negara lain. Suatu
contoh sederhana bahwa yaitu dengan meningkatnya jumlah penduduk yang
migrasi dari negara Vietnam ke Australia, untuk mengisi satuan jumlah
angkatan kerja. Maka akan mempengaruhi antripometri nasional.

7. Faktor Kehamilan pada Wanita


Menurut Sutalaksana (2006), faktor ini sudah jelas akan mempunyai
pengaruh perbedaan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


78
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Ini berarti kalau dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama
yang berkaitan dengan analisa perancangan produk (APP) dan anlisa
perancangan kerja (APK).

Tujuan Pembelajaran 8.3:


Menjelaskan Tentang Perancangan Sistem Kerja.

Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisa,


menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik secara fisik maupun
nonfisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan
informasi yang ada. Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik,
dengan demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti
metode Merris Asimow yang menerangkan bahwa perancangan teknik adalah
suatu aktivitas dengan maksud tertentu menuju ke arah tujuan pemenuhan
kebutuhan manusia. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus di
perhatikan dalam perancangan, antara lain:
a. Aktivitas untuk maksud tertentu.
b. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan kebutuhan manusia.
c. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat perlu mengetahui
karakteristik perancangan dan perancangnya. Menurut Nurmianto, bahwa terdapat
beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut, yakni:
a. Berorientasi pada tujuan.
b. Variform yaitu suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang
mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang akan
diambil.
c. Pembatas yaitu membatasi solusi pemecahan, antara lain:
1. Hukum alam, seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan lain-lain.
2. Ekonomis, seperti pembiayaan atau ongkos dalam merealisir rancangan
yang telah dibuat.
3. Pertimbangan Manusia, seperti sifat, keterbatasan dan kemampuan
manusia dalam merencanakan dan memakainya.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


79
Modul Analisa Perancangan Kerja II

4. Faktor-faktor legalisasi, yaitu mulai dari model, bentuk sampai dengan hak
cipta.
5. Fasilitas produksi, seperti sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
menciptakan suatu produk.
6. Evolutif, yaitu berkembang terus mengikuti perkembangan zaman.

Sedangkan karakteristik perancangan merupakan karakteristik yang harus


dimiliki oleh seorang perancang antara lain.
a. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah.
b. Mempunyai imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
c. Berdaya cipta.
d. Mempunyai keahlian dibidang matematika, fisika, kimia tergantung dari
jenis rancangan yang dibuat.
e. Dapat mengambil keputusan yang terbaik berdasarkan analisa dan prosedur
yang benar.
f. Terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain.
Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan
dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need, Idea,
Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang menetapkan dan
mengidentifikasi kebutuhan (need). Sehubungan dengan alat atau produk yang
harus dirancang. Kemudian, dilanjutkan dengan pengembangan ide-ide (idea)
yang akan melahirkan berbagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan tadi
dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan terhadap berbagai alternatif yang
ada, sehingga perancang akan dapat memutuskan (decision) suatu alternatif yang
terbaik. Dan pada akhirnya dilakukan suatu proses pembuatan (Action).
Perancangan suatu peralatan kerja dengan berdasarkan data antropometri
pemakainya betujuan untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan
performansi kerja dan meminimasi potensi kecelakaan kerja (Mustafa,Pulat,
Industrial ergonomics case studies, 1992)
Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work space design dengan
memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah ( Roebuck, 1995):

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


80
Modul Analisa Perancangan Kerja II

1. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannnya (establish


requirement).
2. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
3. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
4. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
5. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan oemilihan
persentil yang akan dipakai.
6. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
7. Pengambilan data.
8. Pengolahan data.
9. Visualisasi rancangan.

Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan dan


kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu rancangan yang akan dibuat harus
memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat suatu rancangan selain faktor manusia antara lain :
1. Analisa Teknik
Yaitu, banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan
seterusnya. analisis teknik sebagai teknik penelitian yang objektif, sistematis,
dan deskripsi kuantitatif dari apa yang tampak dalam sebuah produk. Analisis
teknik dapat di pergunakan pada teknik kuantitatif maupun kualitatif,
tergantung pada sisi mana peneliti memanfaatkannya.

2. Analisa Ekonomi
Yaitu, berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan
manfaat yang akan diperoleh. Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis
yang digunakan pada model teknik fundamental. Analisis ini cenderung
digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari suatu
keadaan ekonomi. Kebijakan moneter dapat memengaruhireturn saham yang
diterima dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uangyang beredar.
Ketika jumlah uang yang beredar semakin tinggi, maka terdapat
kecenderungan meningkatnya kegiatan perekonomian secara keseluruhan.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


81
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan mendapatkan supply uang


yang lebih tinggi dari biasanya. Ketika supply uang tinggi, maka kegiatan
operasional yang bersifatprofit oriented juga akan meningkat dan otomatis
akan membuat laba perusahaan meningkat pula. Hal ini pada gilirannya nanti
akan meningkatkan return saham dari perusahaan yang bersangkutan.

3. Analisa Nilai
Yaitu, analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General
Elactric (AS, 1940), yaitu suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-
ongkos yang tidak ada gunanya. Kemudian pengertian ini berkembang sesuai
dengan perkembangan tuntutan jaman. Seperti yang dikemukakan oleh C.M.
Walsh yang membagi analisa nilai menjadi 4 kategori, yaitu :
a. Uses Value, yaitu berhubungan dengan nilai kegunaan.
b. Esteem Value, yaitu berhubungan dengan nilai keindahan atau estetika.
c. Cost Value, yaitu berhubungan dengan pembiayaan.
d. Excange Value, yaitu berhubungan dengan kemampuan tukar.

4. Analisa Pemasaran
Yaitu, berhubungan dengan jalur distribusi produk atau hasil rancangan
sehingga dapat sampai kepada konsumen. Pemasaran adalah aliran produk
secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke
konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah
nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Kegiatan-
kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang
atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem
penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan
pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran.

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


82
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk


mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan
menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya
secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.

5. Analisa Legalisasi
Yaitu, berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hokum yang berlaku
dan dari hak cipta.
Terdapat tiga tipe perancangan, yaitu :
1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem yaitu data dengan persentil
ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.
2. Perancangan untuk pemakaian rata-rata, yaitu data dengan persentil 50 %.
Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable).

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang Anda ketahui tentang anthropometri?
2. Menurut Anda, faktor apa yang mempengaruhi data anthropometri?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan perancangan?
4. Bagaimana cara membuat suatu perancangan sistem kerja yang ergonomi
dengan menggunakan data anthropometri?
5. Menurut Anda, apa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan data
anthropometri dalam merancang sistem kerja?

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Barnes, Ralph M.1980. Motion and Time Study Design and Measurement of
Work. 9th edition. John Willey & Sons: New York
Bridger, R.S.1995. Introduction to Ergonomic; Mc. Grawhill Company: New
York, AS
Galer, I.A.R. 1989. Applied Ergonomic Handbook. Butterworths Co.,
Mc. Cormic, E.J.1971.Human Factor in Engineering; Mc. Grawhill Company:
New York, AS
Pulat, B.M.1991.Industrial Ergonomic Case Studies. Mc. Grawhill Company:
New York, AS
Sutalaksana, dkk.1979.Teknik Tata Cara Kerja. ITB: Bandung

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


83
Modul Analisa Perancangan Kerja II

Link and Sites:


Wisanggeni, Bambang. 2010.”Anthropometri”. Web.
https://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/antropometri/
diakses tanggal 13 Agustus 2016
Rohman, Fatkhhur. 2015.”Makalah Anthopometri Dengan Metode
Ergonomi”. Web. http://mylaporanti.blogspot.co.id/2015/09/makalah-
antropometri-dengan-metode.html diakses tanggal 13 Agustus 2016

S1 Teknik Industri Universitas Pamulang


84

Anda mungkin juga menyukai