Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 4 DAN PERTEMUAN 5

TATA LETAK PABRIK, TUJUAN DAN PRINSIP YANG


MENDASAR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang “Tata Letak Pabrik, Tujuan Dan
Prinsip Yang Mendasar”. Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan:
Mampu memberikan penjelasan tentang tata letak pabrik, tujuan
dan prinsip yang mendasar.

B. URAIAN MATERI

Tata Letak Pabrik


Merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik
yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan efektivitas
kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akanjuga menjaga kelangsungan hidup
atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal
harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang
sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak
berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini
akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil.

Apa tujuan dan Manfaat Pengaturan Tata Letak Pabrik?


Bila ditinjau secara umum, tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur
area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi
produksi, aman dan nyaman sehingga akan dapat meningkatkan moral kerja yang
baik dari operator.
Adapun pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan manfaat dalam
system produksi, antara lain:
1. Menaikkan output produksi
2. Mengurangi waktu tunggu
3. Mengurangi proses pemindahan bahan
1
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
4. Penghematan penggunaan area (produksi, gudang, service, dsb)
5. Peningkatan pendaya gunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi
6. Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran
7. Memperbaiki moral dan kepuasaan kerja dan lain-lain, yang pada dasarnya
kesemuanya itu akan bias meningkatkan produktivitas kerja dan
mengurangi biaya operasi, dapat diperoleh harga produk yang rendah,
sehinga mampu bersaing di pasar bebas.

Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik


Dalam perencanaan tata letak pabrik ada enam prinsip dasar yang bias
dipakai, yaitu:
1. Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang mempengaruhi faktor produksi.
2. Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin.
3. Aliran kerja berlangsung secara normal
4. Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien
5. Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya
6. Pengaturan tata letak harus fleksibel.

Secara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak pabrik adalah


sebagai berikut:
1. Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah
produk yang harus dibuat.
2. Analisa proses adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan
proses pengerjaan produk.komponen.
3. Analisa macam dan jumlah mesin/peralatan serta luas area yang
dibutuhkan. Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik.

Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja
dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk beroperasi produksi
aman, dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja
dan performance dari operator. Lebih spesifik lagi tata letak yang baik akan dapat
memberikan keuntungan–keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain

2
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
sebagai berikut :

1. Menaikkan output produksi.


Suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar
atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, dan/atau mengurangi jam kerja
mesin (machine hours).

2. Mengurangi waktu tunggu (delay).


Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing–
masing departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung
jawab terhadap desain tata letak pabrik. Pengaturan tata letak yang terkoordinir
dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu (delay) yang berlebihan.

3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).


Proses perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan
desainnya pada usaha–usaha memindahkan aktivitas–aktivitas pemindahan bahan
pada saat proses produksi berlangsung.

4.Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.


Jalan lintas, material yang menumpuk, jarak antara mesin–mesin yang berlebihan,
dan lain–lain semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik.
Suatu perencanaan tata letak yang optimal akan mencoba mengatasi segala
masalah pemborosan pemakaian ruangan ini dan berusaha untuk mengkoreksinya.

5.Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja,
dan/atau fasilitas produksi lainnya.
Faktor–faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain–lain adalah erat
kaitannya dengan biaya produksi. Suatu tata letak yang terencana baik akan
banyak membantu pendayagunaan elemen–elemen produksi secara lebih efektif
dan lebih efisien.

• Mengurangi inventory in process.Sistem produksi pada dasarnya


menghendaki sedapat mungkin bahan baku untuk berpindah dari suatu
3
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
operasi langsung ke operasi berikutnya secepat–cepatnya dan berusaha
mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in
process). Problem ini terutama bisa dilaksanakan dengan mengurangi
waktu tunggu (delay) dan bahan yang menunggu untuk segera diproses.

• Proses manufacturing yang lebih singkat.Dengan memperpendek jarak


antara operasi satu dengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang
menunggu serta storage yang tidak diperlukan maka waktu yang
diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain dalam pabrik dapat diperpendek sehingga secara total waktu
produksi akan dapat pula diperpendek.

• Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari


operator. Perencanaan tata letak pabrik adalah juga ditujukan untuk
membuat suasana kerja yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja
didalamnya. Hal–hal yang bisa dianggap membahayakan bagi kesehatan
dan keselamatan kerja dari operator haruslah dihindari.

• Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.Pada dasarnya orang


menginginkan untuk bekerja dalam suatu pabrik yang segala sesuatunya
diatur secara tertib, rapi dan baik. Penerangan yang cukup, sirkulasi yang
enak, dan lain–lain akan menciptakan suasana lingkungan kerja yang
menyenangkan sehingga moral dan kepuasan kerja akan dapat lebih
ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi ini tentu saja
berupa performance kerja yang lebih baik dan menjurus kearah
peningkatan produktivitas kerja.

• Mempermudah aktivitas supervise. Tata letak pabrik yang terencana baik


akan dapat mempermudah aktivitas supervise. Dengan meletakkan
kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor akan dapat dengan mudah

4
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
mengamati segala aktivitas yang sedang berlangsung diarea kerja yang
berada dibawah pengawasan dan tanggung jawabnya.

• Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran. Material yang menunggu,


gerakan pemindahan yang tidak perlu, serta banyaknya perpotongan
(intersection) dari lintas yang ada akan menyebabkan kesimpangsiuran
yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan. Dengan memakai
material secara langsung dan secepatnya, serta menjaganya untuk selalu
bergerak, maka labor cost akan dapat dikurangi sekitar 40% dan yang
lebih penting hal ini akan mengurangi problema kesimpangsiuran dan
kemacetan didalam aktivitas pemindahan bahan. Layout yang baik akan
memberikan luasan yang cukup untuk seluruh operasi yang diperlukan dan
proses bisa berlangsung mudah dan sederhana.

Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan
baku atau pun produk jadi. Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat
mengurangi kerusakan–kerusakan yang bisa terjadi pada bahan baku ataupun
produk jadi. Getaran–getaran, debu, panas, dan lain–lain dapat secara mudah
merusak kualitas material ataupun produk yang dihasilkan.

Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik

Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik yang
terencana dengan baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut:

• Prinsip Integrasi Secara Total. Tata letak pabrik merupakan integrasi


secara total dari seluruh elemen produksi yang menjadi satu unit operasi
yang lebih besar.

• Prinsip Perpindahan jarak Yang Minimal. Dalam proses pemindahan


bahan dari satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan
mengurangi jarak perpindahan tersebut.

5
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
• Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja. Aliran kerja yang baik adalah
aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran, dan
kemacetan dalam proses produksi.

• Prinsip Pemanfaatan Ruangan. Pengaturan ruangan yang akan dipakai


ssecara optimum dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).

• Prinsip Kepuasan dan Keselamatan Kerja

• Tata letak yang baik akan dapat membuat suasana kerja menjadi
menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkan moral
karyawan.

• Prinsip Fleksibilitas.

Dengan kemajuan IPTEK mengakibatkan dunia industry berpacu untuk


mengimbanginya. Perubahan yang mungkin terjadi pada desain produk, peralatan
produksi, delivery, dan sebagainya akan dapat berakibat pengaturan kembali (re-
layout) tata letak pabrik yang sudah ada. Untuk hal ini bila tata letak direncanakan
cukup fleksibel maka penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat
dan murah.

Langkah-Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik.


Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan
pengaturan letak dari pada mesin-mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-
orangyang bekerja di tiap-tiap stasiun kerja yang ada.
Secara umum, pengaturan daripada semua fasilitas produksi direncakan sehingga
diperolah:

• Transportasi yang minimum dari proses pemindahan bahan

• Meminimumkan gerakan balik yang tidak perlu

• Pemakaian area yang minimum

• Pola aliran produksi yang terbaik

• Keseimbangan penggunaan luas area yang dimiliki

6
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
• Keseimbangan dalam lintasan area perakitan

• Kemungkinan dan fleksibilitas untuk menghadapi ekspansi di masa


mendatang.

Proses pengaturan segala fasilitas produksi dibedakan atas:

• Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas, adalah pengaturan semua


mesin dan fasilitas yang diperlukan untuk proses produksi di dalam tiap
departemen dari pabrik yang ada.

• Pengaturan Tata Letak Departemen, adalah pengaturan bagian atau


departemen serta hubungannya antara satu dengan yang lainnya di dalam
pabrik.

Langkah-langkah dalam perencanaan tata letak pabrik:

• Analisa Produk. Menganalisa macam dan jumlah produk yang harus


dibuat menggunakan pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.

• Analisa Proses. Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan


produksi yang telah ditetapkan untuk dibuat.

• Sigi dan Analisa Pasar. Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yang
dibutuhkan oleh konsumen. Informasi ini digunakan untuk menentukan
kapasitas produksi yang berikutnya dapat member keputusan tentang
banyaknya mesin dan fasilitas produksi yang diberikan.

• Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yang


Dibutuhkan. Dengan memperhatikan volume produk yang akan dibuat,
waktu standard, jam kerja dan efisiensi mesin maka jumlah mesin dan
fasilitas yang diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Untuk selanjutnya
luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan
agar proses berlangsung dengan lancar.

• Pengembangan Alterantif Tata Letak. Sebelum menentukan tata letak


terbaik yang harus dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan
alternative dengan mempertimbangkan:

1. Analisa ekonomi didasarkan macam tipe layout yang dipilih


7
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.
2. Perancanaan pola aliran material yang harus dipindah dari satu proses ke
proses berikutnya

3. Pertimbangan yang terakait dengan luas area, kolom bangunan, struktur


organisasi, dan lain-lain.

4. Analisi aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan


jarak perpindahan material sehingga diperoleh total biaya yang paling
minimum.

Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik. Hasil analisa
terhadap layout dipakai dasar pengaturan fasilitas fisik dan pabrik dan pengaturan
departemen penunjang.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Jelaskan yang anda ketahui tentang tata letak pabrik!
2. Sebutkan tujuan dari tata letak pabrik!
3. Sebutkan prinsip yang mendasar dari tata letak pabrik!

D. DAFTAR PUSTAKA
Fred Meyers, 2003, Plant Layout & Material Handling, Prentice Hall

J.M.Apple, 2007, Facility Layout and Material Handling, John Wiley

J.M.Apple, 2009, Material Handling System Design, The Roland Press

Jay Heizer & Barry Render, 2006, Operation Management, Sixth Edition,
Prentice Hall

Lee J. Krajewski & Larry P. Ritzman, 2006, Operation Management Process and
Value Chains, International Edition, 7th Edition

R.L.Francis & J.A.White, 2004, Facility Layout and Location, Analytical


Approach, Prentice Hall

Richard Muther, 2004, Practical Plant Layout, Mc.GrowHill

Sritomo Wignjosoebroto, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan,


Gunawidya, Surabaya

Tompkins & J.A.White, 2004, Fasilities Planning, John Wiley & Sons

8
DISUSUN: KETUA TEAM TEACHING RINI ALFATIYAH, S.T., M.T ,
ANGGOTA: SOFIAN BASTUTI, S.T, M.T DAN SUDIMAN, S.T.

Anda mungkin juga menyukai