Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN LAYOUT PABRIK

MAKALAH
Dalam MK : Manajemen Industri

DI SUSUN OLEH
Daniel Maradat Nainggolan (1803311019)
Mega Kristina (1803311025)

TL 5C

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat Nyalah sehingga, tugas ini dapat
diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Perencanaan Layout Pabrik”. yang
disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Industri yang telah
membimbing dan memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini. Tak lupa juga penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya dalam pembuatan makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih
sempurna. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan semoga
dengan adanya tugas ini teman-teman mengetahui apa yang terkandung dalamnya dan akhirnya membawa
hikmah untuk semuanya.

Depok, 25 November 2020

KELOMPOK 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................................................ii

BAB I .................................................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................................................. 1

A. Pengertian Layout Pabrik ........................................................................................................................................... 1

B. Prinsip Penyusunan Layout Pabrik ............................................................................................................................. 1

C. Manfaat dan tujuan Layout Pabrik ............................................................................................................................ 2

A. Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi ............................................................................................................... 3

B. Jenis Tata Letak Pabrik.............................................................................................................................................. 4

C. Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik .................................................................................................................. 5

BAB III.................................................................................................................................................................................. 8

PENUTUP ............................................................................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Layout Pabrik


Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri, sehingga tidak perlu
dibuktikan lagi bahwa setiap perusahaan/pabrik pasti membutuhkan layout dalam menjalankan dan
mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perencanaaan layout yang baik merupakan suatu harga
yang tidak bisa ditawar lagi bagi kelangsungan suatu pabrik. Karena sangat pentingnya, layout yang
akan digunakan harus dirancang dengan baik, sehingga para pekerja dapat bekerja dengan efektif dan
efisien. Bisa dibayangkan bila tata letak suatu pabrik kurang mendukung? Tentu saja proses produksi
dalam pabrik akan terganggu sehingga mengakibatkan kerugian bagi pabrik itu sendiri. Hal ini
membuat peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa apabila
perencanaan layout dilakukan sembarang saja.
Layout pabrik dalam arti sempit adalah tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Sedangkan
secara luas layout pabrik adalah cara penempatan seluruh fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar
proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat
pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan, serta tata letak dan susunan ruangan.
Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak
fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana personilnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang,
pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum
dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan.
Dengan layout yang baik dalam perusahaan akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen.
Pentingnya perencanaan layout yang baik mempunyai kaitan tehadap efisiensi. Hal ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Perecanaan aliran bahan (flow of material) yang direncanakan dengan baik akan memberikan proses
produksi yang ekonomis
b. Pola aliran bahan baku (material flow pattern) yang menjadi basis terhadap suatu susunan peralatan
yang efektif.
c. Alat pemindahan bahan akan mengubah pola aliran bahan yang statis menjadi dinamis dimana
dilengkapi dengan alat angkut yang sesuai
d. Susunan fasilitas yang efektif dari berbagai proses yang saling berhubungan
e. Operasi yang efisien akan meminimumkan biaya yang menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

B. Prinsip Penyusunan Layout Pabrik


Perencanaan tata ruang suatu pabrik, tidaklah semudah seperti yang kita bayangkan. Tata ruangan
pabrik yang pas akan memberikan kenyamanan bagi pekerja, dan proses produktifitas dalam pabrik
tersebut semakin efektif. Prinsip dasar penyusunan layout suatu pabrik sebagai berikut :
1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi
Tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari semua faktor yang
mempengaruhi proses produksi menjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum
Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam industri dapat
dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja

1
Diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking), gerakan memotong (cross
movement), dan gerak macet (congestion), dengan katalain material diusahakan bergerak terus
tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang menyenangkan.
5. Fleksibilitas
yaitu dapat mengantisipasi perubahan teknologi, komunikasi, kebutuhan konsumen. Untuk
menjaga fleksibilitas, sebaiknya diadakan penyesuaian kembali (relayout), yaitu suatu perubahan
kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya perubahan
desain produk yang memungkinkan berubahnya layout secara total. Yang perlu diperhatikan
adalah relayout maupun layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses
produksi.

C. Manfaat dan tujuan Layout Pabrik


Sasaran yang jelas dan pasti dari layout suatu pabrik akan dengan sendirinya
memberikan efek bagi kegiatan yang ada didalamnya. Adapun manfaat layout pabrik diantaranya
adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar, yang berimpas pada
output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin minimum.
 Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu antara mesin yang satu
dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan
waktu tunggu.
 Mengurangi proses pemindahan bahan dan meminimalkan jarak antara proses yang satu dengan
yang berikutnya.
 Hemat ruang, karena tidak terjadi penumpukan material dalam proses, dan jarak antara masing-masing
mesin berlebihan sehingga akan menambah luas bangunan yang tidak dibutuhkan.
 Mempersingkat waktu proses, jarak antar mesin pendek atau antara operasi yang satu dengan yang
lain.
 Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu tenaga kerja, mesin, dan
peralatan.
 Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan suasana lingkungan kerja
yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan
penggantian fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas.
 Mengurangi kesimpangsiuran yang disebabkan oleh material menunggu, adanya gerak yang
tidak perlu, dan banyaknya perpotongan aliran dalam proses produksi (intersection).

2
BAB II
PERENCANAAN LAYOUT PABRIK

A. Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi


Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak
pabrik atau tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas -fasilitas
pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas
area untuk penempatan mesin atau fasil itas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan
material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun permanen, personel pekerja,
dan s ebagainya (Wignjosoebroto, 2003).
Perencanaan tata letak fasilitas produksi berhubungan erat dengan proses perencanaan dan
pengaturan letak mesin, peralatan, aliran bahan, dan pekerja pada masing-masing stasiun kerja (work
station). Pengaturan tata letak fasilitas produksi harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
1. Jenis produk, termasuk didalamnya desain produk dan volume produksi.
2. Urutan proses, apakah atas dasar arus ataukah atas dasar proses.
3. Peralatan yang digunakan, baik teknologi, jenis, maupun kapasitas mesin.
4. Pemeliharaan dan penggantian mesin dan peralatan (maintenance and replacement).
5. Keseimbangan kapasitas antar mesin dan antar de partemen (balance capaciti).
6. Area tenaga kerja (employee area).
7. Area pelayanan (service area).
8. Feksibilitas (flexibility)
Jenjang tata letak pabrik mengikuti logika tertentu berawal dari tingkatan terbawah berupa ruang
lingkup yang kecil sampai tingktan yang teratas sampai ruang lingkup yang luas.
Sasaran layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam
pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
Fasilitas produksi disini dapat berupa mesin, al at-alat pr oduksi, alat pengangkutan bahan, dan alat
pengawasan. Efisiensi ini dapat dicapai dengan menekan biaya produksi dan transportasi didalam
pabrik.
Fasilitas produksi yang dominan di dalam pabrik adalah mesin dan peralatan. Untuk
melakukan pembelian mesin atau peralatan, harus dipertimbangkan secara ekonomis dan
disesuaikan dengan jumlah produksi barang atau jasayang dihasilkan.
Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Mesin yang bersifat umum/serbaguna, mesin-mesin ini dapat digunakan untuk mengerjakan pelbagai
macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.
2. Mesin yang bersifat khusus, yaitu mesin-mesin yang penggunaannya hanya satu macam
pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir. Pada prakteknya sering kita jumpai perusahaan
mengkombinasikan kedua jenis mesin tersebut, hal ini bertujuan agar dapat dicapai efisiensi dan
efektifitas penggunaan mesin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan adalah :
1. Kapasitas mesin
2. Kecocokan (compatibility)
3. Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
4. Keterandalan dan purna jual
5. Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan

3
6. Keamanan
7. Penyerahan
8. Keadaan pengembangan
9. Pengaruh terhadap organisasi yang ada.
Faktor-faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan manajer operasi sehingga tidak terjadi
pembelian mesin yang kelebihan atau kekurangan beban dan terlalu mahal dibanding dengan tingkat
produksi yang dihasilkan. Selain faktor pemilihan mesin, juga harus dipertimbangkan penentuan jumlah
mesin karena terkait dengan jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya operasi mesin,
pertimbangan lain didasarkan pada aspek ternis dan ekonomis.

B. Jenis Tata Letak Pabrik


Yang dimaksud jenis tata letak adalah tata letak pada jenjang hirarki antar station yang
dicirikan tata letak antar mesin. Tata letak didalam suatu pabrik dapat dibedakan menjadi :
1. Tata letak lokasi material tetap
Pada tata letak ini material akan diubah menjadi produk jadi tetap ditempat karena tak
mungkin dipindah-pindah. Yang bergerak adalah mesin, perlatan, bahan tambahan dan sebagainya.
Biasanya bentuk pekerjaanya adalah proyek. Misalnya pada proyek gedung, jalan raya, bendungan,
kapal laut dan sebagainya.
Keunggulan tata letak ini terletak pada minimasi penanganan barang jadi. Tata letak ini juga
memunkinkan manajer memanfaatkan secara efektif perencanaan dan pengendalian yang lebih
berorientasi hasil yang cocok untuk proyek. Tapi kekuranganya adalah tingginya ongkos
menarik karyawan yang bermutu kelokasi proyek, terbatasnya fasilitas pendukung seperti air dan
listrik, dan ala t mahal terkadang tidak digunakan secara penuh.
2. Job Shop
Job shop biasanya disebut juga tata letak proses atau fungsional. Dimana mesis- mesin sejenis
dikumpulkan dalam satu lokasi yang sama.

Contoh tata letak job shop


Tata letak proses cenderung mengandalkan perencanaan dan keterampilan manusia. Kelebihan
job shop adalah :
1. Fleksibel dalam mengerjakan pesanan-pesanan beraneka ragam
2. Kepuasan kerja, karena setiap pekerja mendapatkan tugas-tugas yang variatif dan menantang
3. Invesatasi yang rendah pada mesin-mesin khusus
Adapun kerugian-kerugianya antara laian :
1. Tinggi ongkos penanganan material
2. Tinggi ongkos teaga kerja yang trampil ditambah dengan produktivitas yang rendah
karena keunikn produk

4
3. Pengendalian prduksi lebih rumit
Oleh karena aliran kerja terputus-putus, maka setiap pesanan harus dialirkan dan
dijadwalkan tersendiri. Semua persiapan bahan mesin, gambar teknikdan sebagainya harus dibuat
khusus perpesanan.
3. Batch Processing
Batch processing sama juga dengan job shop yang memproduksi pesanan tertentu dalam
jumlah yang besar. Tata letak fasilitas pabrik juga sama dengan job shop. Dengan cara ini,
perusahaan dapat mencapai skala ekonomis produksi. Karena jumlah produk yang dibuat relative
banyak (belum mencapai jumlah massal) untuk setiap pesanan.
4. Lintas produksi
Lintas produksi adalah penataan mesin-mesin berdasarkan urutan pengerjaan produk yang
dibuat, dari awal sampai akhir. Tata letak ini bisa juga disebut tata letak produk. Karena mesin-mes
in diatur berdasarkan urutan pengerjaan produk tertentu. Biasanya pabrik menggunakan tata letak
ini untuk memproduksi produk dala jenis yang terbatas.

Contoh tata letak lintas produksi


Keunggulan tata letak ini :
1. Lebih rendahnya ongkos penanganan material
2. Pengerjaan setiap mesin terspesialisasi sehingga bias disederhanakan dan dikerjakan oleh karyawan
yang rendah ketrampilanya dan murah.
3. Rendahnya persediaan bahan setengah jadi
4. Pengendalian produksi lebih sederhana, karena variasi produk yang rendah dan airan bahan sudah
terdefinisi dengan jelas
Adapun kelemahanya:
1. Ketidak fleksibelan
2. Pekerjaan yang membosankan bagi para pekerja
3. Investasi mahal pada mesin-mesin khusus
4. Kesaling tergantungan antara mesin pada suatu lintasan yang tinggi.
5. Bila satu mesin macet dapat menghentikan kerja mesin yang lain
5. Proses kontinyu
Tata letak proses kontinyu tergantung pada proses pembuatan bahan baku menjadi bahan jadi.
Jadi bagaimana teknologi prosesnya begitulah tata letak mesin-mesinya. Contohnya yaitu produksi
zat kimia dan produksi listrik. Fasilitas produksinya sering dibuat secara otomatis dan
dirancang sebagai satu kesatuan yang terpadu. Tata letak pabrik lebih bersifat rancangan
sistem dan sangat kecil peluang

C. Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan letak
daripada mesin, peralatan dan orang-orang yang bekerja dimasing-masing stasiun kerja yang ada. Tata

5
letak yang baik dari segala fasilitas produksi dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi
kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
Prosedur berikut ini adalah suatu hal yang umum dilaksanakan sebagai langkah didalam proses
pengaturan tata letak pabrik, baik yang merupakan pengaturan fasili tas produksi daripada pabrik yang baru
ataupun yang sudah ada (relayout). Secara singkat langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan
layout pabrik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Analisa Produk
Adalah aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat. Dalam
langkah ini analisa akan didasarkan pada pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis. Hasil
dari analisa produk ini berupa keputusan apakah untuk suatu komponen tertentu sebaiknya kita
harus membuat sendiri (sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki), ataukah cukup
kalau komponen tersebut, dengan pertimbangan ekonomisnya kita beli bebas saja di pasaran atau
bisa juga disubkontrakkan pada pabrik lain.
2. Analisa Proses
Adalah langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produk/komponen
yang telah ditetapkan untuk dibuat.
3. Rute produksi (Production Routing)
Pada analisa proses ini kita menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu
operasi manufaktur dari sebuah benda kerja. Langkah- langkah operasi ini secara spesifik diatur dalam
proses routing yang biasanya dibuat oleh Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Proses routing ini akan menyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukan untuk merubah
bahan baku menjadi produk jadi yang dikehendaki. Rute produksi agar jelas dipahami sebaiknya
dibuat dalam bentuk grafik atau flow diagram.
4. Peta Proses (Process Chart)
Dalam menguraikan tahapan pengerjaan suatu benda dari phase analisa sampai kephase
akhir operasi dapat diperjelas dengan menggunakan peta proses. Peta proses adalah alat yang sangat
penting dalam pelaksanaan studi mengenai operasi manufaktur dalam suatu sistem produksi. Diagram
aliran proses ini terlihat akan lebih mmpunyai arti didalam usaha menganalisa tata letak
pabrik, karena disini digambarkan bukan saja dalam bentuk peta aliran proses tetapi juga layout
sebenarnya dari pabrik yang direncanakan. Dengan mengamati arah aliran proses, maka kita akan
bisa mempertimbangkan pada lokasi mana suatu kondisi pemindahan bahan akan terlihat kritis, yaitu
lokasi dimana perpotongan lintasan akan terlihat paling banyak. Prosedur penggambaran diagram
aliran dalam hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu menggambarkan layout dan fasilitas pabrik
yang ada kemudian dibuatkan sketsa aliran proses yang berlangsung dari awal sampai ke akhir
proses seperti apa yang dilaksanakan dalam pembuatan peta aliran proses.
Pembuatan diagram aliran proses terlihat akan lebih mempunyai arti didalam upaya
menganalisa tata letak fasilitas produksi dan proses peimindahan bahannya. Dengan mengamati
arah aliran proses operasi maka akan bisa dilihat dan dipertimbangkan lokasi-lokasi kerja mana yang
kritis dengan memperhatikan terutama banyak garis perpotongan yang menggambarkan
lintasan pemindahan material. Demikian pula akan dapat diidentifikasikan secara jelas adanya
gerakan perpindahan material yang bolak-balik (back-tracking ) yang justru harus dihindari dalam
perancangan tata letak fasilitas pabrik dan pimindahan material.
5. Peta Proses Operasi
Peta proses operasi (Operation Process Chart) akan menunjukkan langkah- langkah secara
kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar dan bahan baku yang digunakan dalam suatu
proses manufaktur yaitu mulai dari datangnya bahan baku sampai ke proses pembungkusan
(packing) dari produk jadi yang dihasilkan. Beberapa keguanaan yang diperoleh dari peta proses
operasi adalah :
 Dapat diketahui data kebutuhan bahan baku d engan memperhitungkan efisiensi pada setiap
elemen operasi kerja
 Dapat diketahui pola tata letak fasilitas kerja dan aliran pemidahan material
6
 Dapat diketahui alternative-aternatif perbaikan prosedur dan cara kerja yang sedang dipakai
 Dapat diketahui kebutuhan jenis proses atau mesin yang diperlukan dalam pelaksanaan operasi
kerja dan penganggaranya.
6. Pengembangan Alternatif Layout
 Hal ini merupakan pokok pembahasan dari permasalahan yang ada. Dari mesin-mesin atau
fasilitas produksi yang telah dipilih macam dan jumlahnya maka persoalan yang dihadapi adalah
bagaimana harus diatur tata letaknya didalam pabrik. Didalam pemilihan pengembangan alternatif
layout, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berkut : Analisa ekonomi yang didasarkan pada
macam tipe layout yang dipilih
 Perencanaan pola aliran material yang harus bergerak pindah dari satu proses kerja ke proses kerja
lainnya
 Pertimbangan-pertimbangan yang berhubungan dengan luas area yang tersedia, letak kolom
bangunan, struktur organisasi dan lain-lain Analisa aliran material (material handling) dengan
memperhatikan volume, frekuensi dan jarak perpindahan material. Menentukan bentuk aliran
material adalah langkah pertama dalam membangun layout. Selanjutnya desainer harus
menentukan tipe layout yang digunakan.
7. Perancangan Tata Letak Mesin Dalam Pabrik
Hasil dari analisis terhadap alternatif layout, selanjutnya akan dipakai sebagai dasar pengaturan
fasilitas fisik dari pabrik yang terlibat dalam proses produksi baik secara langsung maupun
tidak langsung. Penetapan departemen-departemen penunjang (office, storage, personal
facilities, parking area dan lain-lain) serta pengaturan tata letak departemen masing- masing akan
dilaksanakan pada kebutuhan, struktur organisasi yang ada dan derajat hubungannya.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Sebelum perencanaan layout pabrik dilakukan, harus diketahui dengan pasti untuk apa pabrik tersebut
didirikan, apakah jenis usaha yang akan dilakukan, dan bagaimana proses produksi yang
direncanakan. Hal-hal pokok tersebut harus diketahui dengan pasti, sehingga perencanaan layout
pabrik dapat bejalan dengan pasti dan lancar.
2. Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara
penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien.
Fasilitas pabrik yang dimaksud dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan
bahan, dan peralatan pengawasan, serta ruangan kerja.
3. Sasaran layout suatu pabrik adalah meminimumkan biaya dan meningkatkan efisiensi dalam
pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar.
4. Dalam mengevaluasi layout suatu pabrik ada dua hal yang harus dievaluasi yaitu, evaluasi secara
grafis dan evaluasi aliran bahan. Jika keduanya sudah dirasa pas dan sudah harmonis, maka
dapat dikatakan layout dari pbrik tersebut sudah layak digunakan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://library.unisba.ac.id/jurnal_text/TI-05-01-2004-full-darmawan.pdf http://digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-7050-2502100051-bab2.pdf
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/casestudies/languages/Indo/Hardcopy
Guide Indonesia/Company examples of methodology (Bahasa Indonesia).pdf
http://www.its.ac.id/personal/files/pub/2845-m_sritomo-ie-JurnalTADwiPramono.pdf
Apple, James M., 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Penerbit ITB: Bandung.
Nu’man, A. Harist, Ir, 2002. Diktat Perancangan Tata Letak Pabrik Program Studi Teknik Industri. UNISBA:
Bandung.
Sri, Kusumadewi. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Graha Ilmu: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai