Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN LAB

PENGUKURAN DAN RANGKAIAN LISTRIK


SEMESTER II

NO JOB :8
NAMA JOB : SUMBER DAYA ARUS SEARAH (DC)
KELAS : TL 2C
GROUP :4
NAMA PRAKTIKAN : MEGA KRISTINA (1803311025)
NAMA PARTNER : 1. DAISY FEBILA (1803311068)
2. FAHRI NOVALDI (1803311073)
TANGGAL PRAKTIK : 9 MEI 2019
TANGGAL LAPORAN : 16 MEI 2019
NILAI :

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
I. Tujuan
Setelah selesai melakukan percobaan diharapkan, praktikan dapat :
 Menjelaskan dan menghitung tahanan dalam sumber tegangan DC (battery)
 Menerangkan dua batery dihubung seri
 Menerangjan dua batery dihubung paralel

II. Teori Dasar


Sebuah batery terdiri dari beberapa cell yang dihubung seri. Untuk mendapatkan
tegangan yang lebih besar yaitu dengan menghubungkan beberapa batery dihubung seri
dan bila ingin mendapatkan arus yang lebih besar yaitu dengan memparalelkan
beberapa batery.
Batery mempunyai kemampuan kerja terhadap waktu terbatas, kemampuan
kerja ini diukur dalam satuan amper jam (Ampere-hour = AH).
Tahanan dalam pada batery dapat dihitung dengan rumus :
VTanpa Beban − Vberbeban
Rd =
IBerbeban

III. DAFTAR PERALATAN


1. Power Supply (Batery) 9 V 2 buah
2. Multimeter
3. Protoboard
4. Tahanan 47Ω, 100Ω
5. Kabel Penghubung

IV. DIAGRAM RANGKAIAN


a. Rangkaian tunggal
S
A

9V R
V

b. Rangkaian paralel
S
A
A

9V V R

N
c. Rangkaian seri
S
A

9V R
V

V. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Rangkaian Tunggal
1. Kami membuat rangkaian percobaan seperti diagram rangkaian (a)
2. Kami mengukur sumber tegangan pada saat saklar S terbuka
3. Kami mengukur tegangan dan arus saat saklar S terhubung
4. Kami mengulangi langkah 3 dengan mempergunakan tahanan yang berbeda
b. Rangkaian Paralel
1. Kami membuat rangkaian percobaan seperti diagram rangkaian (b)
2. Kami mengukur sumber tegangan pada saat saklar S terbuka
3. Kami mengukur tegangan dan arus saat saklar S terhubung
4. Kami mengulangi langkah 3 dengan mempergunakan tahanan yang berbeda
c. Rangkaian Seri
1. Kami membuat rangkaian percobaan seperti diagram rangkaian (c)
2. Kami mengukur sumber tegangan pada saat saklar S terbuka
3. Kami mengukur tegangan dan arus saat saklar S terhubung
4. Kami mengulangi langkah 3 dengan mempergunakan tahanan yang berbeda

VI. Tabel Percobaan


a. Rangkaian Tunggal

VTERBUKA Saklar Tertutup


(V)
I (mA) Vo (V)
R(Ω) R d (Ω)
BU V BU Hitung Ukur BU Ukur
(V) (mA) (mA) (mA) (V) (V)
1200 30 7,6 7 12 9,2 7,1
1800 12 9,25 30 5,1 6,5 12 9,2 7,6
3300 30 2,78 2,75 12 9,2 18,18
b. Rangkaian Paralel

VTERBUKA Saklar Tertutup


(V)
I (mA) Vo (V)
R(Ω) R d (Ω)
BU V BU Hitung Ukur BU Ukur
(V) (mA) (mA) (mA) (V) (V)
1200 30 8,33 8 12 10 25
1800 12 10,2 30 5,61 5,25 12 10,1 19,04
3300 30 3,075 2,8 12 10,2 17,85
V baterai 1 10,2 V
V baterai 2 9,2 V

c. Rangkaian Seri

VTERBUKA Saklar Tertutup


(V)
I (mA) Vo (V)
R(Ω) R d (Ω)
BU V BU Hitung Ukur BU Ukur
(V) (mA) (mA) (mA) (V) (V)
1200 30 17,83 15,75 12 21,4 12,69
1800 12 21,6 30 11,94 10,5 12 21,5 9,52
3300 30 6,53 5,8 12 21,6 8,62
V baterai 1 10,2 V
V baterai 2 9,2 V

Anda mungkin juga menyukai