Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

Tentang
“Layout Pabrik”

Dosen Pengampu: Dian Asri Unga Mega, S.Pt., M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok V (Lima)
Aulia Diana Zulfa 21012014035
Yuyun Mantika Putri 21012014027
Muammal Hasnur 21012014033
Martinus Eyen Aristo 21012014046

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MAKASSAR
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini berjudul "Layout Pabrik". Tujuan dari makalah ini adalah
untuk membahas makna, tujuan serta prinsip dasar dalam perancangan layout pabrik..
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya
meningkatkan pengetahuan, terutama dalam era yang semakin digital dan modern
seperti saat ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan pasti
masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan masyarakat luas.

Makassar, 24 Oktober 2023

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................1
1.3 Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................2
2.1 Pengertian Layout Pabrik ..............................................................................2
2.2 Tujuan Perancangan Layout Pabrik...............................................................2
2.3 Prinsip – prinsip Dasar didalam Perancangan Layout Pabrik........................4
2.4 Persoalan yang dijumpai pada Perancangan Layout Pabrik...........................5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen Operasioanl menurut (Heizer dan Render, 2006:9) adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
mengubah input menjadi output. Manajemen operasioanl adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pembuatan barang, jasa dan kombinasinya, melalui proses
transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Jadi
dapat disimpulkan manajemen operasioanl adalah suatu kegiatan merubah input
menjadi output dari sumber daya produksi yang diinginkan. Manajemen
Operasioanl adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunanan faktor produksi:
tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya
dalam proses transformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa (Heizer dan
Render; 2006:9).
Layout merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi suatu
operasi jangka panjang. Memiliki banyak dampak strategis karena layout
menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak
yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Untuk
mendapatkan fleksibilitas dalam layout, para manager melatih silang karyawan,
merawat peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja
berdekatan, dan menggunakan peralatan kecil yang mudah dipindahkan (Hidayat,
2013).
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu layout pabrik?
b. Apa saja tujuan perancangan layout pabrik?
c. Bagaimana prinsip – prinsip dasar didalam perancangan layout pabrik?
d. Apa saja persoalan yang dijumpai pada perancangan layout pabrik?
1.3 Tujuan
a. Menjelakan layout pabrik.
b. Menjelaskan tujuan perancangan layout pabrik.

1
c. Mendeskripsikan prinsip – prinsip dasar didalam perancangan layout pabrik.
d. Menjelaskan persoalan yang dijumpai pada perancangan layout pabrik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Layout Pabrik
Layout pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk
konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada
umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik
(perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan
antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman. Tata letak
pabrik juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu studi perancangan
fasilitas (Facilities design). Facilities design sendiri terdiri dari pelokasian pabrik
(plant location) dan perancangan gedung (building design) dimana sebagaimana
diketahui bahwa antara tata letak pabrik (plant layout) dengan penanganan material
(material handling) saling berkaitan erat.
Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan
daerah kerja yang paling ekonomis untuk dijalankan, disamping itu akan menjamin
keamanan dan kepuasan kerja dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila
penyusun tata letak pabrik dilakukan dengan baik dan aktif.
2.2 Tujuan Perancangan Layout Pabrik
Jika sebuah tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang
ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan , dimana barang-barang dapat
diproduksi secara ekonomis, maka seyogyanya dirancang dengan memahami tujuan
penata letak.
a. Memudahkan proses manufaktur
Tata letak harus dirancang sedemikian sehingga proses manufaktur dapat
dilaksanakan dengan cara yang sangat efektif. Saran-saran khusus untuk itu
adalah:
1) Susun mesin, peralatan, dan tempat kerja. Sedemikian hingga barang dapat
bergerak dengan lancar sepanjang suatu jalur, selangsung mungkin.

2
2) Hilangkan hambatan-hambatan yang ada. Telah umum dikatakan bahwa 80
persen dari waktu dari sepotong barang dilewatkan dalam pabrik, baik selagi
dipindahkan maupun selama disimpan – hanya 20 persen dari waktunya
yang merupakan waktu produktif.
3) Rencanakan aliran, sehingga pekerjaan yang melalui sebuah tempat dapat
dikenali dan dihitung dengan mudah, dengan kemungkinan kecil tercampur
dengan komponen lain atau onggokan lain dalam tempat yang berhampiran.
4) Jaga mutu pekerjaan dengan merencanakan pemenuhan syarat-syarat yang
mengarhkan pada mutu yang baik.
b. Meminimumkan pemindahan barang
Tata letak yang baik harus dirancang sedemikian sehingga pemindaha
barang diturunkan sampai batas minimum. Jika dapat dilaksanakan, pemindahan
harus mekanis, dan semua pemindahan harus dirancang untuk memindahakan
komponen menuju daerah pengiriman. Jika mungkin, komponen harus dalam
keadaan ‘diproses’ sambil dipindahkan, seperti misalnya ketika dicat,
dipanggang, dibersihkan, dan lain-lain.
c. Memelihara keluwesan susunan dan operasi
Perubahan jenis produk, proses maupun kemampuan produksi pada suatu
pabrik adalah suatu kenyataan yang harus diantisipasi dari awal pendirian
sebuah pabrik. Hal yang umum untuk mengantisipasi perubahan tersebut adalah
dengan membangun atau memasang sistem utilitas pada tempat-tempat yang
sambungan- sambungan pelayanannya dapat dipasangkan dengan mudah ketika
bangunan didirikan.
d. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
Untuk volume barang setengah jadi yang tinggi, pada kondisi ideal
tentunya barang akan berjalan tanpa berhenti dari awal sampai akhir proses.
Namun pada kenyaataannya hal tersebut jarang terjadi. Maka hal yang mungkin
dilakukan adalah dengan menurunkan tingkat persediaan barang setengah jadi
sampai sekecil mungkin. Dengan demikian, maka waktu peredaran total akan
berkurang, jumlah barang setengah jadi akan berkurang yang pada akhirnya
akanmenurunkan biaya produksi.

3
e. Menekan modal tertanam pada peralatan
Susunan mesin yang tepat dan susunan departemen yang tepat dapat
membantu menurunkan jumlah peralatan yang diperlukan. Misalnya, dua
komponen yang berbeda, keduanya memerlukan pemakaian gerinda , mungkin
dapat dilewatkan pada mesin yang sama, sehingga dapat mengurangi biaya
mesin kedua.
f. Menghemat pemakaian ruang bangunan
Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya.
Maka sebaiknya tiap meter persegi digunakan seoptimal mungkin sehingga
ongkos tak langsung untuk tiap satuan produk dapat ditekan. Untuk lantai
produksi yang tidak terpakai harus dikurangi sekecil mungkin karena justru akan
menambah beban biaya produksi atas sebuah produk.
g. Meningkatkan keefektifan pemakaian tenaga kerja
Saran-saran berikut dapat meningkatkan keefektifan pemakaian tenaga
kerja:
1) Kurangi pemindahan barang yang dilakukan secara manual, sampai sekecil
mungkin.
2) Minimumkan jalan kaki untuk kegiatan yang tidak penting.
3) Seimbangkan siklus mesin sehingga mesin dan pekerja tidak ada yang
menganggur.
4) Berikan supervisor yang efektif yang dapat membimbing bawahannya.
h. Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pekerja
Keselamatan dapat dijamin dengan perancangan tata letak yang tepat.
Mesin- mesin dan peralatan lain harus ditempatkan sedemikian sehingga dapat
mencegah kecelakaan pada pegawai dan kerusakan barang serta peralatan
lainnya. Keselamatan harus digabung kedalam rancangan tata letak dengan
pengkajian yang cermat tentang susunan tempat kerja, tata cara pemindahan
barang, teknik-teknik penyimpanan, pergantian udara, penerangan
(pencahayaan) perlindungan dari kebakaran , dan factor lain yang terlibat dalam
satu operasi.
2.3 Prinsip – prinsip Dasar didalam Perancangan Layout Pabrik

4
Prinsip dasar perencanaan tata letak pabrik merupakan tujuan dari
perencanaan tata letak pabrik itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a. Prinsip integrasi secara total.
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah integrasi secara total dari
seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.
b. Prinsip jarak pemindahan bahan yang paling minimal
Dalam proses pemindahan bahan dari satu unit operasi ke unit operasi yang lain,
waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak pemindahan tersebut.
c. Prinsip aliran dari suatu proses kerja
Dengan prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik, gerakan
memotong.
d. Prinsip pemanfaatan ruangan
Dalam merencanakan tata letak pabrik, kita harus mepertimbangkan faktor-
faktor dimensi ruang serta gerakan-gerakan dari orang, bahan, atau mesin.
e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja.
Kepuasan dan keselamatan kerja yang terjamin akan memberikan moral kerja
yang lebih baik dari karyawan dan hal ini akan mengurangi ongkos produksi
serta meningkatkan kemauan kerja karyawan sehingga otomatis perusahaan akan
mendapatkan keuntungan ganda.
2.4 Persoalan yang dijumpai pada Perancangan Layout Pabrik
Meskipun pembicaraan sampai saat ini memberi gambaran bahwa semua
rancang fasilitas atau proyek tata letak dilakukan untuk fasilitas baru, tidaklah
seluruhnya demikian. Seringkali masalah yang dihadapi melibatkan penataletakan
ulang dari satu proses yang telah ada atau perubahan beberapa bagian dari susunan
peralatan tertentu. Masalah tata letak jenisnya beragam yaitu:
a. Perubahan rancangan.
Seringkali perubahan rancangan produk menuntut perubahan proses atau operasi
yang diperlukan. Perubahan ini mungkin hanya memerlukan penggantian
sebagian kecil tata letak yang tela ada, atau berbentuk perancangan ulang tata
letak, bergantung pada perubahan-perubahan yang terjadi.
b. Perluasan Departemen

5
Jika perubahan tata letak hanya untuk mengakomodasi penambahan produk
tertentu, hal mungkin dapat diatasi dengan penambahan ruang atau modifikasi
proses. Namun, jika tipe produk yang akan dibuat mencapai ratusan mungkin
diperlukan pemasangan sekelompok mesin serbaguna
c. Pengurangan Departemen
Masalah ini menyerupai kebalikan masalah yang baru dikemukakan di atas. Jika
jumlah produksi berkurang secara drastis dan menetap, perlu dipertimbangkan
pemakaian proses yang berbeda dari proses sebelumnya yang digunakan untuk
produksi tinggi.
d. Penambahan produk baru
Jika produk yang ditambah adalah serupa dengan produk yang ada, maka jalan
keluarnya adalah perluasan departemen. Namun jika produk baru ini berbeda
dari yang sedang diproduksi, maka kemungkinan solusi yang ditawarkan adalah
dengan penambaha seksi baru atau departemen baru – mungkin juga pabrik baru.
e. Memindahkan satu departemen
Memindahankan satu departemen dapat menimbulkan masalah tata letak yang
besar. Jika tata letak yang ada sekarang masih memenuhi, hanya diperlukan
pemindahan ke lokasi lain. Jika tata letak yang ada sekarang tidak memenuhi
lagi, kesempatan ini menghadirkan kemungkinan untuk pembetulan kekeliruan
yang lalu. Hal ini dapat berubah kearah penataletakan ulang pada wilayah yang
baru.
f. Penambahan departemen baru
Masalah ini dapat timbul dari harapan untuk mengkonsolidasikan, misalnya,
pekerjaan mesin bor dari seluruh departemen kedalam satu departemen terpusat;
atau mungkin ini akibat kebutuhan akan pengadaan suatu departemen untuk
pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah seperti ini mungkin
timbul jika kita menetapkan untuk membuat suatu komponen yang selama ini
dibeli dari perusahaan lain.
g. Peremajaan peralatan yang rusak
Persoalan ini mungkin menuntut pemindahan peralatan yang berdekatan untuk
mendapatkan tambahan ruang.
h. Perubahan metode produksi

6
Setiap perubahan kecil dalam satu tempat kerja seringkali mempunyai pengaruh
terhadap tempat kerja yang berhampiran atau wilayah yang berhampiran. Hal ini
akan menuntut peninjauan kembali atas wilayah yang terlibat.
i. Penurunan biaya
Hal ini tentunya merupakan akibat dari setiap keadaan di atas.
j. Perencanaan fasilitas baru
Persoalan ini merupakan persoalan tata letak terbesar. Di sini rekayasawan
umumnya tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada. Dia bebas
merencanakan tata letak yang paling efektif yang dapat dipakai. Bangunan dapat
dirancang untuk menampung tata letak setelah diselesaikan. Ini adalah tata letak
yang ideal yang dapat dicapai. Namun tetap saja rekayasawan selalu merasa
adanya tatanan yang lebih baik yang mestinya dia dapatkan.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Layout pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk
konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Tujuan perancangan
layout pabrik yaitu memudahkan proses manufaktur, meminimumkan pemindahan
barang, memelihara keluwesan susunan dan operasi, memelihara perputaran barang
setengan jadi yang tinggi, menekankan modal tertanam pada peralatan, menghemat
pemakaian ruang bangunan, meningkatkan keefektifan pemakaian tenaga kerja,
serta memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pekerja.
Adapun prinsip –prinsip dasar didalam perancangan layout pabrik yaitu
prinsip integrasi secara total, prinsip jarak pemindahan bahan yang paling minimal,
prinsip aliran dari suatu proses kerja, prinsip pemanfaatan ruangan, dan prinsip
kepuasa dan keselamatan kerja.

8
DAFTAR PUSTAKA
Assauri. (1995). Management Produksi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. FEUI,
Jakarta.

Heizer, J., dan Render, B. 2006. Operations Management. Edisi Keenam.


Cetakan Pertama. Salemba, Jakarta.

Hidayat, N.E. 2013. Manajemen Operasi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.


Erlangga, Surabaya.

Kho, B. 2016. Prinsip Perencanaan Tata Letak Pabrik Fasilitas (Layout


Pabrik). Edisi Pertama. Cetakan Pertama. EKONISIA, Yogyakarta.

Purnomo, Agung (2018). “Social Entrepreneur: Selamatkan Indonesia dan


Dunia dengan Bisnis”. Makalah di https:// binus.ac.id. Institut
Teknologi Kreatif Bina Nusantara Malang.

Anda mungkin juga menyukai