Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRATIKUM

PERANCANGAN TATA LETAK FASILISITAS PABRIK

STICK TAHU

Moh. Farhan 54.451.19.011


Moh. Rizky 54.451.19.007
Saprin Ibadi 54.451.19.030
Syaiful Bahri 54.451.19.024
Alda 54.451.19.010
Fadilah 54.451.19.016

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL BUMI
POLITEKNIK PALU
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas


limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan,
sehingga Laporan Pratikum yang berjudul ‘Stick Tahu‘ dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Rancangan Pabrik.


Penulis berusaha menyusun laporan ini dengan segala kemampuan, namun
penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak memiliki kekurangan
baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati
demi perbaikan laporan selanjutnya.

Semoga laporan ini bisa memberikan informasi mengenai cara


menentukan peluang usaha, memilih usaha, mengembangkan produk,
menetapkan rencana produksi, dan perancangan tata letak fasilitas pabrik.
Dan semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat laporan ini,
penulis ucapkan terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................

2.1. Pengertian dan Definisi Pabrik ............................................................... 2

2.2 .Tujuan Tata Letak Fasilitas Pabrik ........................................................ 3

2.3. Keuntungan Tata Letak Fasilitas Pabrik ................................................ 3

2.4. Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi ......................................................... 5

BAB III. METODOLOGI .......................................................................................

3.1. Waktu dan Tempat ................................................................................. 6

3.2. Alat dan Bahan ....................................................................................... 6

3.3. Cara Kerja .............................................................................................. 7

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................

4.1. Hasil ....................................................................................................... 8

4.2. Pembahasan............................................................................................. 9

BAB V. PENUTUP ...................................................................................................

5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 14

LAMPIRAN ........................................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada proses pengolahan di sebuah pabrik, bahan mentah diubah

menjadi produk yang laku untuk dijual. Bahan mentah dan produk akhir dapat

merupakan bahan yang berbentuk gas, cairan dan padat atau dapat juga berupa

campuran dari bahan yang berbeda. Produk yang dijual berupa bahan jadi

ataupun bahan setengah jadi yang memerlukan pengolahan pada proses

selanjutnya. Pada proses pengolahannya perlu adanya perencanaan agar

berjalan dengan lancer.

Perancangan pabrik menggambarkan desain perencanaan dan

pengaplikasian pengolahan terutama bahan pangan yang akan dikembangkan

menjadi produk, bahan mentah dan teknologi mesin. Pengembangan ini

meliputi karakteristik produk, analisis pasar, respon terhadap harga produk,

ketersediaan bahan mentah, harga bahan mentah dan biaya transportasi.

Karakteristik produk mencakup aspek hukum dan komersial, serta tren

konsumsi. Tata letak pabrik/fasilitas yang baik akan sangat menentukan

kelancaran produksi dan harus mempertimbangkan segala aspek sejak dari

pemindahan bahan baku hingga penyimpanan produk jadi.

1.2 Tujuan

Mahasiswa mampu untuk mendesain tata letak/fasilitas pabrik sehingga

dapat menjalankan rencana produksi melalui tahapan/aliran produk.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dan Definisi Pabrik

Pabrik yang dalam istilah asingnya dikenal sebagai factory atau plant

adalah setiap tempat dimana faktor-faktor seperti: manusia, mesin dan

peralatan (fasilitas) produksi lainnya, material, energi, uang (modal/kapital),

informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral) dikelola bersama-sama

dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secara

efektif dan aman. Istilah pabrik ini sering diartikan sama dengan industri,

meskipun industri sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas.

Pabrik pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang terutama

menghasilkan produk jasa finished good product. (Wignjosoebroto, 2009).

Istilah ataupun pengertian desain suatu pabrik (plant design) dan pengaturan

tata letak pabrik (plant layout) sering kali membingungkan dan diartikan sama.

Kedua istilah ini sebenarnya memiliki arti yang berbeda meskipun ada

kaitannya satu dengan lainnya. Dengan perencanaan pabrik dan ada yang lebih

luas lagi, yaitu meliputi (Aiello, 2007)

1. Perencanaan financial

2. Bantuan lokasi pabrik

3. Seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhanfisik pabrik.

2
2.2 Tujuan Tata Letak Fasilitas/Pabrik

Tujuan utama dalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah

untuk meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen

biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk bsngunan mesin, maupun

fasilitas produk lainnya.

2.3 Keuntungan Tata Letak Fasilitas/Pabrik

Adapun beberapa keuntungan tata letak fasilitas yang baik, yaitu :

1. Menaikkan output produksi

Pada umumnya tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih

besar dengan ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja

pegawai yang lebih kecil dan jam kerja mesin yang lebih kecil.

2. Mengurangi delay

Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap

departemen atau mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata

letak fasilitas. Pengaturan yang baik akan mengurangi waktu tunggu atau

delay yang berlebihan yang dapat disebabkan oleh adanya gerakan balik

(back-tracking), gerakan memotong (cross-movement), dan kemacetan

(congestion) yang menyebabkan proses perpindahan terhambat.

3. Mengurangi jarak perpindahan barang

Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi.

Mulai dari bahan baku memasuki proses awal, pemindahan barang

setengah jadi, sampai barang jadi yang siap untuk dipasarkan disimpan

dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan barang yang

3
terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama dalam

proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan

meminimalkan biaya perpindahan barang tersebut.

4. Penghematan pemanfaatan area

Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian

ruang yang berlebihan.

5. Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi

lainnya.

6. Proses manufaktur yang lebih singkat

Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangibottle

neck, maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan

lebih singkat sehingga total waktu produksi pun dapat dipersingkat.

7. Mengurangi resiko kecelakaan kerja

Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan

lingkungan kerja yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di

dalamnya.

8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman

Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib,

pencahayaan yang baik, sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana

kerja yang baik akan tercipta sehingga moral dan kepuasan kerja para

pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja karyawan yang

juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga.

4
9. Mempermudah aktivitas supervisor

Tata letak yang baik akan mempermudah seorang supervisor untuk

mengamati jalannya proses produksi. Dalam PTLP ini pada dasarnya akan

merupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan tata letak yang

sistematis.

2.4 Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi

Pemilihan dan penempatan alternatif tata letak merupakan langkah

yang kritis dalam proses perencanaan fasilitas produksi, karena tata letak

yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas produksi yang

berlangsung. Penetapan mengenai macam spesifikasi, jumlah dan luas area

dari fasilitas produksi yang diperlukan merupakan langkah awal sebelum

perencanaan pengaturan tata letak fasilitas.

Ada empat macam atau tipe tata letak yang secara klasik umum

diaplikasikan dalam desain tata letak, yaitu :

1) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi.

2) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap.

3) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk.

4) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses.

5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di sigi Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah

3.2 Alat Dan Bahan

- Alat

o Wajan

o Spatula

o Gunting

o Garpu

o Baskom

o Plastic kiloan

o Saringan

- Bahan

o Tahu

o Minyak Goreng

o Garam

o Lada bubuk

o Tepung maizena

6
3.3. Cara Kerja

Adapun langkah – langkah pembuatan produk stick tahu yaitu sebagai

berikut :

1) Cuci bersih tahu lalu haluskan dengan menggunakan garpu beri garam
lada bubuk tepung maizena aduk hingga rata.

2) Masukkan kedalam plastik segitiga atau bisa juga pake plastik kiloan
gunting ujungnya pencet adonan tahu pada minyak panas.

3) Goreng hingga garing kecoklatan angkat tiriskan sajikan dengan saus


sambal.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tata letak fasilitas/tata letak pabrik adalah sebagai tata cara pengaturan

fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi.

Pengaturan tersebut akan berguna untuk luas area penempatan mesin atau

fasilitas penunjang produksi lainnya. Kelancaran gerakkan perpindahan

material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun

permanen, personel pekerja dan sebagainya. Tata letak pabrik ada dua hal

yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang

ada dari pabrik.

Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut

menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga

kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri. Peralatan dan

suatu desain produk yang bagus akan tidak ada artinya akibat perencanaan

tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri

secara normalnya harus berlangsung lama dengan tata letak yang tidak selalu

berubah-ubah, maka setiap kekeliruan yang dibuat didalam perencanaan tata

letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak kecil.

8
4.2 Pembahasan

Tahapan – tahapan dalam perencanaan tata letak pabrik/fasilitas adalah

sebagai berikut:

1) Operation Process Chart (OPC)/Bagan atau Peta Proses Operasi

Chart/bagan ini digunakan dalam menganlisa aliran operasi bahan

yang terjadi pada proses produksi. Peta ini menggambarkan gambaran

grafis paling lengkap dari seluruh proses. Adapun pembentukan peta

proses aliran sebagai (Wignjosoebroto, 2009) dapatkan proses operasi

dari proses yang tengah dikaji, dapatkan peta proses umum tiap

komponen, gambarkan kembali peta proses operasi pada garis yang

sesuai dengan komponen, masukkan seluruh data yang diinginkan di sisi

lambang, seperti uraian, jarak, jumlah, waktu, biaya dan sebagainya, kaji

peta yang dihasilkan untuk memungkinkan perbaikan dari seluruh proses,

keterkaitan antara kegiatan, proses mandiri dan sebagainya.

2) Activity Relationship Chart (Peta/Bagan Hubungan Aktivitas)

Peta hubungan aktivitas atau activity relationship chart

(selanjutnya disingkat dengan ARC) adalah suatu cara atau teknik yang

sangat sederhanan di dalam merencanakan tata letak fasilitas atau

departemen berdasarkan derajat hubungan aktivitas “kualitatif” dan

cenderung berdasarkan pertimbangan yang bersifat subjektif dari masing-

masing fasilitas departemen (Wignjosoebroto, 2000).

9
3) Work sheet (Lembar Kerja)

Disusun berdasarkan apa yang telah ditetapkan dalam activity

relationship chartyang terdidri dari baris dan kolom dan pada bagian

sebelah kiri ditempatkan urutan kegiatan sedang pada bagian kanan

ditempatkan tingkat hubungan. Baris-baris dan kolom ini lebih mudah

dilihat hubungan antara aktivitas dengan melihat pada kolom alasan

dibawahnya. (James, 1990).

4) Block template (Blokir Pola/Tatanan)

Merupakan kelanjutan dari worksheet dimana masing-masing

aktivitas dibuat dalam suatu bujur sangkar atau persegi panjang. Nomor

kode tiap kegiatan/aktivitas dituliskan di tengah-tengah dari block sedang

tingkat hubungan dituliskan pada sudut block template tersebut

(Purnomo, 2004).

5) Activity Relationship Diagram (Rel Diagram)/Diagram Hubungan


Aktivitas (Diagram Rel)
Data yang telah dikelompokkan dalam work sheet kemudian

dimasukkan ke dalam suatu activity template. Tiap-tiap template akan

menjelaskan mengenai departemen yang bersangkutan dan hubungan

dengan aktivitas dari departemen-departemen yang lain. Template disini

hanya bersifat memberi penjelasan mengenai hubungan aktivitas antar

departemen satu dengan departemen yang lain, untuk itu skala luasan dari

masing-masing departemen tidak perlu diperhtaikan benar.

(Wignjosoebroto, 2009).

10
6) Production Space Requirement Sheet (PSRS)/Lembar Kebutuhan
Ruang Produksi
Menganalisis luas lantai yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan.

Pada sheet ini juga dapat dilihat luas lantai yang dibutuhkan oleh mesin,

operator dan alat bantu dari setiap kegiatan. (James, 1990).

7) Plant Service Area Planning Sheet (PSAPS)/Lembar Perencanaan


Tempat Layanan Pabrik
Sheet ini digunakan untuk menganalisa luas lantai yang diperlukan

untuk kegiatan servis. Kegiatan servis ini meliputi (James, 1990)

production service (servis untuk produksi), general servis (servis untuk

umum) dan personal servis (servis untuk keperluan pribadi).

8) Total Space Requerement Sheet (TSRWS)/Lembar Permintaan


Total Ruang
Dalam mengestimasi luas lantai yang diperlukan untuk masing-

masing aktivitas serta ukuran dari template maka digunakan sheet ini.Total

space requirement work sheet ini merupakan gabungan hasil penganalisis

pada production space requirement sheet dan plant service area planning

sheet diatas. (James, 1990).

9) Area Template (Pola/Tatanan Tempat)

Template/pola adalah suatu skala representasi dalam bentuk dua

dari suatu objek fisik yang dibuat untuk keperluan desain layout.Yang

dimasud dengan objek fisik disini bisa berupa mesin, peralatan material

handling, manusia dan fasilitas lainnya.(Wignjosoebroto, 2000).

11
10) Space Relationship Diagram (Diagram Hubungan Ruang)

Dalam space rel ini diganbarkan tentang kedekatan dengan garis

yang merupakan kelanjutan dari pembentukan activity relationship

diagram. Diagram digambarkan dalam bentuk template disertai dengan

ukuran departemen sesuai dengan luas area yang dihitung.

11) Final layout (Tata Letak Akhir)

Merupakan tahap akhir perencanaan, di final layout/tata letak akhir

terlihat secara lengkap dan jelas setiap bagian dan ruangan-ruangan serta

fasilitas yang diperlukan oleh perusahaan mulai dari bahan baku, proses

produksi, administrasi dan fasilitas penunjang lainnya yang dapat

menunjangkegiatan produksi dapat berjalan dengan baik dan lancar

efektif. (James, 1990)

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

berdasarkan hasil survey ke pabrik yang telah kami lakukan bahwa

Perancangan pabrik sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi

suatu pabrik tersebut. Maka dari itu setiap kekeliruan yang di buat didalam

perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian-kerugian yang tidak

kecil di kemudian hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wignjosoebroto, S (2009). Tata letak pabrik dan pemindahan bahan. Edisi ketiga.
Penerbit: Widya Guna, Surabaya.
Aiello, S., O’Hara & Saing, S. (2007). Systematic Layout Plant for Baystate
Benefit Services, Northeastern University Spring,
www.baystatebenefits.com.
Wignjosoebroto, S. (2000). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri.
Penerbit Prima Printing, Surabaya.
Purnomo, H,. (2004). Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Edisi
Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Apple, James M. (1990). Plant Layout and Material Handling (3rd ed). New
York. John Wiley dan Sons.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai