Disusun oleh :
Nama : Uci Diana Putri
NPM : E1G021037
Kelompok : 2 (Dua)
Shift : Sabtu 14.00 WIB
Dosen Pembimbing : 1. Ir. Meizul Zuki,
MS.
2. Ika Gusriani, S.TP. MS
Ko-Ass : Silvia Aprilia (E1G020001)
Dalam sebuah industri maupun pabrik, banyak sekali permasalahan yang ditemui dalam
jalannya sebuah usaha. Salah satu diantaranya yaitu permasalah di bidang biaya dan lama waktu
yang di butuhkan untuk menghasilkan produk. Untuk itu ada beberapa hal yang harus di
perhatikan dalam sebuah industry untuk memperkecil serta menekan biaya seminimum mungkin.
Salah satu diantaranya yaitu tata letak dalam sebuah proses produksi. Dimana tata letak dapat
berpengaruh besar terhadap jumlah biaya dalam menghasilkan sebuah produk.
Tata letak merupakan keputusan penting yang menunjukan efisiensi dari operasi jangka
panjang. Tujuan utama tata letak adalah optimalisasi pengaturan tata letak mesin dan peralatan
produksi sehingga tata letaknya dapat mengoptimalkan operasi produksi.Tata letak adalah salah
satu kunci yang menentukan efisiennya sebuah operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata
letak yang efektif dapat membantu sebuah organisasi mencapai strategi yang mendukung
perbedaan, harga rendah, atau respon.
Tata letak dan penanganan bahan penting karena dengan tata letak yang baik akan
menciptakan aliran produksi yang lancar sehingga biaya penanganan bahan menjadi lebih
ekonomis. Pembahasan topik diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
perusahaan sehingga tercapai kegiatan produksi yang efektif dan efisien, aliran material yang
lancar, biaya penanganan bahan yang ekonomis, dan dapat membangun sistem perancangan yang
lebih baik.
1. Kamera 5. cutter
2. Alat tulis 6. Lem fox
3. Recorder 7. tusuk gigi
4. Gunting 8.styrofoam
7 7 3
6
4
8 6 2 5
555 5
1
Keterangan :
3.Penjemuran 7. Penggorengan
4. Pengupasan 8.Penyimpanan
Penjemuran
bahan
Pengupasan
Pencampuran
bumbu
Pengirisan Penyimpanan
Penggorengan
BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Arif, 2017,tata letak pabrik didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-
fasilitas pabrik untuk menunjang kelancaran proses produksi Perancangan tata letak fasilitas
berguna untuk meningkatkan produktivitas serta dapat meminimasi biaya yang dikeluarkan.
Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu satu susunan fisik
(perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara tugas
pelaksana, aliran bahan, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
usaha secara ekonomis dan aman .
Pada pengamatan kali ini, kami mengamati tata letak dari sebuah UMKM yaitu industry
bawang goreng yang beralamat di Jl. Bandaraya 5 N0. 45, RT 002, Kel. Rawa Makmur Permai,
Kec. Muara Bangka Hulu,Bengkulu.Nama pemiliki industri bawang goreng adalah bapak
Safrudyn. Beliau memulai industri bawang goreng sejak tahun 2000, dengan di bantu oleh 12
orang karyawan setiap produksinya. Yang di mana setiap proses pembuatan bawang goreng
memiliki karyawan yang berbeda pada setiap bidangnya.
Proses pembuatan bawang goreng di awali dengan penyediaan bahan mentah, seperti
bawang merah, lada bubuk, minyak goreng dan tepung beras. Kemudian sebelum bawang di
kupas, bawang dijemur terlebih dahulu untuk mempermudah proses pengupasan. Setelah bawang
kering, bawang kemudian di kupas yang kemudian di iris menggunakan alat pengiris sederhana
yang digunakan secara manual. Hasil pengirisan kemudian di campur dengan bumbu dan bahan
lainnya seperti lada bubuk, dan tepung beras. Bawang kemudian di aduk sampai tercampur rata,
kemudian bawang digoreng dengan api yang besar. Bawang di gorengl di aduk sampai rata,
sampai bawang berwarna kuning kecoklatan. Setelah bawang goreng matang, bawang ditiriskan
dan didinginkan sebelum bawang goreng kemudian di kemas dan disimpan di ruang
penyimpanan.
Tata letak yang di gunakan pada industri ini yaitu tata letak proses, dimana bawang
goreng di buat berdasarkan jumlah pesanan pelanggan. Tata letak ini merupakan suatu metode di
mana penempatan mesin dan peralatan produksi memiliki tipe yang sama dalam satu unit. Jumlah
produk yang di hasilkan setiap harinya bergantung pada pemesanan, sehingga dapat berpengaruh
pada singkatnya waktu pembuatan bawang goreng. Pada proses pembuatan bawang goreng
sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga dapat mempersingkat waktu
pembuatan produk.
Pada industri bawang goreng ini tata letak peralatan yang digunakan belum begitu baik.
Sebab tata letak yang digunakan belum tertata dengan baik, sehingga masih membutuhkan
perbaikan sehingga dapat membantu menekan dan memperkecil biaya yang di gunakan dalam
proses produksi. Tata letak pada industri ini berpola zig – zag, dimana setiap proses produksi
tidak menunjukkan pola yang teratur. Setiap proses produksi yang di lalui pada pembuatan
bawang goreng melewati proses yang acak, sehingga memakan waktu lama pada proses
pemindahan bahan. Tata letak yang efektif dan efisien diindikasikan dengan tidak adanya aliran
balik (backtracking), total perpindahan bahan yang kecil dan tidak terjadinya antrian berlebih
(bottleneck) pada suatu proses. Tata letak yang efektif dan efisien dapat memberikan kontribusi
untuk mengurangi waktu siklus produksi, waktu menganggur, bottleneck atau waktu penanganan
material dan dapat meningkatkan output produksi .
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mencapai kelancaran proses produksi, salah
satunya melalui sistem penyimpanan material yang baik. Sebagai contoh, keberadaan gudang
bahan baku dalam pabrik akan menjamin ketersediaan bahan baku pada waktu yang tepat
dan jumlah yang tepat sehingga mempengaruhi kelancaran proses produksi sampai
menghasilkan barang akhir dan diterima oleh konsumen. Oleh karena itu, sistem
pergudangan pada dasarnya berfungsi penting dalam kelancaran rantai pasok. Gudang
merupakan lokasi untuk penyimpanan produk sampai permintaan (demand) cukup besar untuk
melaksanakan distribusinya. Gudang juga fasilitas yang berfungsi sebagai lokasi penyaluran
barang dari supplier (pemasok), sampai ke end user (pengguna) (Heldy Juliana, 2016).
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas produksi menurut Nur M. Iskandar,
Igna Saffrina F. (2017) adalah dengan perbaikan susunan mesin-mesin produksi atau perbaikan
tata letak fasilitas yang terdapat pada pabrik. Tata letak fasilitas berhubungan erat dengan
perubahan masukan menjadi keluaran. Jadi untuk disain perbaikan yang praktikan ajukan adalah
dengan memindahkan gudang penyimpanan agar lebih dekat dengan penjemuran dan
penyimpanan sementara, sehingga dengan pemindahan ini dapat menghemat waktu maupun
tenaga operator nantinya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Tata letak adalah pengaturan peralatan untuk menciptakan area kerja yang efisien, aman,
dan ergonomis. Area kerja dengan tata letak yang memiliki prinsip desain yang baik akan
menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi dan produktivitas karyawan yang tinggi.
2. Dalam sebuah industry tata letak yang efektif dan efisien sangat di butuhkan untuk
meminimalisai waktu dan biaya produksi. Desain tata letak dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu product layout, process Lay Out, Fixed Position Lay out, dan Group Tecnology Lay
out.
6.2 Saran
Sebaiknya praktikan dapat memperhatikan setiap tata letak setiap industri yang di
kunjungi, sehingga dapat membantu mempermudah dalam pembauatn lporan, miniature serta
mahasiswa mampu mempresentasikan tata letak industry tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, A. 2018. Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi Pada UD AHENG Sugar Donut's
di Tarakan. Jurnal Ilmiah, Vol 1 (2). Universitas Surabaya: Fakultas Bisnis dan
Ekonomika.
Heizer, J., Render, B., & Munson, C. (2017). Operations management: sustainability and supply
chain management, 12/e. Harlow: Pearson Education.
Juliana. H dan Naniek .U . H. 2016. Peningkatan Kapasitas Gudang Dengan Perancangan
Layout Menggunakan Metode Class-Based Storage. 11 (02). 113-120.
Nurhasanah, N. dan Simawang, B.P. ( 2018). Perbaikan Rancangan Tata Letak Lantai Produksi di
CV. XYZ. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi. 2(2): 81-90.
Ramos, M, J., et al. 2017. Perancangan Ulang Tata Letak Fasiltas Produksi Dengan Pendekatan
Group Tecnology dan Algoritma Blocplan untuk Meminimasi Ongkos Material
Handling. Jurnal Teknologi. AKPRIND Yoyakarta: FTI. Jurusan Teknik Industri.
Siska M., dan Teza M. (2016). Analisis Postur Kerja pada Proses Pencetakan Batu Bata
Menggunakan Metode NIOSH. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 11:61- 70.
Tarigan, U., Tarigan, U. P. P., & Dalimunthe, Z. A. (2017). Aplikasi Algoritma Block Plan dan
ALDEP dalam Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Pabrik Pengolahan
Karet. Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017, 313–322. Lhokseumawe, Aceh.
Vaidya, R. D., Shende, P. N., N. A. Ansari and S. M. Sorte. (2018). Analysis Plant Layout for
Effective Production. International Journal of Engineering and Advanced Technology
(IJEAT). 2(3):
LAMPIRAN