Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan menghadapi
persoalan layout. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-mesin, buruh dan fasilitasfasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-masing dan peralatan produksi dalam
pabrik.
Pengaturan tata latak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan masalah yang
sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri meskipun untuk lingkup yang
lebih kecil dan sederhana, dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah ada maupun
pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini
terencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu
industri.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada
dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan
segala fasilitas produksi dan area kerja. Secara spesifik tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
dapat memberikan manfaat-manfaat dalam sistem produksi, yaitu meningkatkan jumlah
produksi, mengurangi waktu tunggu, manfaat proses pemindahan bahan, penghematan
penggunaaan ruangan, dan efisiensi penggunaaan fasilitas.
Apabila suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan
pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara
lebih efektif dan efisien. Tidak hanya itu saja namun layout yang baik akan mempersingkat
waktu proses, meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja serta mengurangi kesimpangsiuran
dalam proses produksi.
Tipe layout sendiri terdiri atas 6 jenis yaitu yaitu layout posisi tetap, layout proses, layout
kantor, layout gudang, layout retail, layout produk. Dimana masing-masing tipe memiliki
keunggulan dan kelemahan tersendiri.

1|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

Sebagai bahan kajian, makalah ini menggunakan PT Ultrajaya sebagai bahan study kasus
terkait layout. Sebagai pioneer susu kemasan aseptic di Indonesia, PT Ultrajaya memiliki sistem
layout yang baik dalam proses produksinya. Dengan mangadopsi layout produk, yaitu melalui
pengaturan mesin-mesin sesuai dengan arus proses produksi. Sehingga diperoleh produk yang
bermutu, terstandar dengan biaya yang lebih efisien dan pengerjaan yang lebih efektif. Semua
teknik pelaksanaan dalam proses produksi susu memanfaatkan teknologi tinggi dengan sistem
komputerisasi dan mesin otomatis.
Proses produksi susu ultra sendiri merupakan proses produksi yang terus menerus
(continuous), yaitu proses produksi yang berlangsung terus menerus tanpa henti. Sejak
dimualinya kegiatan usaha selalu mengerjakan proses yang sama sehingga prosesnya tidak
pernah terputus dengan mengerjakan barang lain. Urutan proses produksi yang sama sehingga
letak mesin serta fasilitas produksi disesuikan dengan urutan proses produksi.

2|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

BAB II
ISI
2.1. Pengertian Layout
2.1.1. Perencanaan Layout
Layout adalah tata letak atau tata ruang. Artinya, cara penempatan fasilitas fasilitas
yang digunakan di dalam ruangan. Layout merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang layout. Diantaranya, kapasitas proses, flexibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai
sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantaranya diferensiasi,
respon cepat dan biaya rendah. Tujuan strategi dari dari layout adalah untuk membangun tata
letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan (Heizer dan Render,
2009).
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan layout adalah tipe/jenis dari
layout itu sendiri. Apakah untuk perusahaan manufacturing, kantor, ritel, toko gudang, dll.
Dimana masing masing layout memiliki sifat, kelebihan, dan kelemahan yang berbeda satu
sama lain, maka perusahaan harus teliti dalam memilih tipe layout yang akan digunakan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan itu.
Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata fasilitas
industri yang berada didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, operasi gudang,
pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan dapat mencapai suatu tujuan yang
optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam perusahaan,
dengan layout yang baik di dalam perusahaan, akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen.
Sedangkan menurut Indrio Gistosudarmo (2002), layour merupakan pemilihan secara optimum
penempatan mesin-mesin, peralatn-peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas
servis secara bersama-sama dengan penentuan bentuk gudang, pabriknya.
3|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas layout produksi merupakan penyusunan, pengaturan,
dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi untuk menciptakan suatu sistem yang baik dalam suatu proses
produksi agar kegiatan produksi berjalan dengan lancer, efektif dan efisien.
2.1.2. Pentingnya Perencanaan Layout
Pentingnya perencanaan layout adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang
memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Secara lebih terperinci layout bertujuan untuk
menggunakan ruangan yang tersedia seefektif mungkin, meminimumkan biaya pengadaan bahan
dan jarak angkut, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi, menyederhanakan proses
produksi, mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan dan barang-barang yang
sedang diproses, serta menghindari berbagai bentuk pemborosan.
Menurut Heizer dan Render (2002), layout yang efektif dapat membantu perusahaan
mencapai hal-hal berikut:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas
Mengingat pentingnya layout bagi perusahaan, maka perencanaan layout harus dilakukan
dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan untuk tetap bersaing.

2.2. Tujuan perencanaan LayOut

4|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

Menurut Sri tomo wignjosoebroto (2003) dalam bukunya tata letak pabrik dan pemindahan
barang tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut:
1.

Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin maupun fasilitas

2.
3.

produksi lainnya.
Biaya pemindahan bahan (material handling cost).
Biaya produksi maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.

Secara spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungankeuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Menaikkan output produksi
Layout yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau
2.

lebih sedikit
Mengurangi waktu tunggu (delay).
Layout yang terkoordinir dan terencana dengan baik akan mengurangi waktu tunggu yang

3.

berlebihan
Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).
Korelasi antara layout dengan pemindahan barang/bahan sangat jelas, karena dalam proses
desain layout selalu dikait orientasikan guna memberi jarak pemindahan bahan seminimal

4.

5.

mungkin
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.
Layout yang optimal akan mencoba mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan dan
berusaha untuk mengoreksinya
Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas
produksi lainnya.
Layout yang terencana dengan baik akan membantu pendayagunaan elemen produksi secara

6.

efektif dan efisien


Mengurangi inventory in process.
Dalam sistem produksi menghendaki bahan baku berpindah dari suatu operasi langsung ke
operasi berikutnya, untuk mengurangi bertumpuknya barang setengah jadi,. Masalah ini bisa
diselessaikan dengan mengurangi waktu tunggu dan bahan yang menunggu untuk segera di

7.

proses.
Proses manufacturing yang lebih singkat.
Dengan memperpendek operasi satu ke operasi berikutnya, maka mengurangi bahan yang
menunggu serta storage yang tidak diperlukan. Dengan begitu waktu yang diperlukan untuk
bahan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dapat diperpendek. Sehingga total
waktu produksi dapat diperpendek pula

5|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

8.

9.

10.
11.

12.

Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari perator.


Layout juga ditujukkan untuk membuat situasi kerja yang lebih nyaman dan aman bagi yang
bekerja didalamnya.
Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.
Suasana dan lingkungan kerja yang nyaman akan membantu meningkatkan kepuasan kerja.
Yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja
Mempermudah aktifitas supervisi.
Layout yang terencana dengan baik akan menigkatkan aktivitas supervisi
Mengurangi kemacetan dan kesimpang-siuran.
Layout yang baik akan memberikan luasan yang cukup untuk seluruh operasi yang
diperlukan dan proses bisa berlangsung dengan mudah dan sederhana
Mengurangi factor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku
ataupun produk jadi.
Layout yang dierencanakan dengan baik akan mengurangi kerusakan yang bisa terjadi pada
bahan baku atau barang jadi

2.3. Faktor Yang Dipertimbangan Dalam Perencanaan Layout


Dalam

menyusun

layout

yang

baik,

perlu

diketahui

faktor-faktor

yang

harus

dipertimbangkan. Adapun faktor-faktor tersebut menurut sofjan assauri (2004) adalah sebagai
berikut:
1. Produk yang dihasilkan
2. Urutan produksinya. Faktor ini penting terutama bagi product layout. Karena product
layout penyusunannya didasarkan pada urutan-urutan produksinya (operation sequence).
3. Kebutuhan akan ruang yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan
luas ruangan pabrik.
4. Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat, apa maka diperlukan
lantai yang lebih kokoh.
5. Maintenance & replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
maintenencenya mudah dilakukan dan replacement-nya juga mudah.
6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity). Keseimbangan kapasitas harus
diperhatikan terutama dalam product layout, karena mesin-mesin diatur menurut urutanurutan (sequence) prosesnya.
7. Minimum movement. Dengan gerak yang sedikit, maka biayanya (cost) akan lebih rendah.

6|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

8. Aliran (flow) dari material. Flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus
diikuti oleh produknya pada waktu dibuat, gambar mana yang sangat penting bagi
perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan).
9. Employee area; tempat kerja buruh pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu
keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksinya.
10. Service area (seperti cafeteria, toilet, tempat istirahat, tempat parkir mobil, dan
sebagainya). Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat denga tempat kerja
dimana sangat dibutuhkan.
11. Waiting area; yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka harus
diperhatikan tempat-tempat dimana kita harus menyimpan barang-barang disaat
menunggu proses selanjutnya.
12. Plant climate, udara dalam pabrik harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan produk
dan buruh, jangan terlalu panas, jangan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan
buruh.
13. Flexibility, perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya
hampir tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi dan
perubahan-perubahan kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi
2.4.

Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Layout Pabrik

Berdasarkan aspek dasar, tujuan dan keuntungan yang bisa di dapatkan dalam layout
yang direncanakan dengan baik, dapat disimpulkan tujuan dasar layout pabrik menurut
Wignjosoebroto (2009), yaitu sebagai berikut:
1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak
fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses
produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain
material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang
menyenangkan.
5. Fleksibilitas, yaitu

dapat

mengantisipasi

perubahan

teknologi,

kebutuhankonsumen.
7|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

komunikasi,

dan

Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout) yaitu suatu perubahan
kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya desain produk yang
memungkinkan

berubahnya

layout

secara

total.

Yang

perlu diperhatikan

adalahrelayout maupun layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses
produksi.
2.5. Macam-Macam Perencanaan Layout
Menurut Lulu Sumayang (2003), ada 3 dasar pengaturan layout yaitu :
1. Tatanan yang berdasarkan keutamaan proses
2. Tatanan yang berdasarkan keutamaan produk
3. Tatanan Tetap
Sedangkan menurut Heizer dan Render (2004), layout dibagi menjadi 6 macam antara
lain:
1. Layout dengan posisi tetap
Layout dengan posisi tetap (fixed-position layout), proyek tetap berada dalam satu
tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Contoh
tipe proyek seperti ini adalah proyek pembangunan kapal, jalan layang, jembatan,
rumah, dan sumur minyak bumi.
Kelebihan layout dengan posisi tetap:
- Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda-beda.
- Dapat diletakkan dimana saja sesuai kebutuhan.
- Tidak memerlukan bangunan pabrik.
Kelemahan layout dengan posisi tetap:
- Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya
- Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit
- Biasanya rawan pencurian.
2. Layout Kantor
Layout kantor menempatkan pekerja, peralatan dan ruangan yang melancarkan
aliran informasi. Layout kantor modern difokuskan pada keterbukaan dan
flexibilitas yang tinggi, ruang kerja karyawan harus disesuikan dengan volume
pekerjaannya. Sehingga ruangan terpakai secara efektif dan efisien.
8|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

3. Layout Ritel
Layout ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi tergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan.
Jadi, banyak manejer ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada
pelanggan sebanyak mungkin. Karena semakin besar produk yang dilihat oleh
pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengambilan
investasi juga semakin tinggi. Berikut lima ide yang digunakan dalam
menentukan pengaturan toko secara keseluruhan:
a. Tempatkan barang yang sering dibeli oleh pelanggan disekitar batas luar
toko.
b. Gunakan lokasi strategis untuk barang-barang yang menarik dan memiliki
nilai keuntungan besar. Seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan
asessoris.
c. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai produk yang kuat
yaitu barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja.
d. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur
yang tinggi.
Tujuan utama dari tata letak ritel adalah untuk memaksimalkan keuntungan luas
lantai kaki persegi. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan diantaranya:
a. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan yaitu karakteristik latar belakang
seperti pencahayaan, suara, bau dan suhu.
b. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi meliputi rencana pola sirkulasi
pelanggan karakteristik lorong dan pengelompokan produk.
c. Tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain bangunan
yang memiliki arti sosial.
4. Layout Gudang
Tujuan layout gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal
diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas
ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan

9|Perencanaan Layout Manajemen Operasional

volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.


Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi
barang masuk, penyimpanan dan transportasi bahan keluar untuk dimasukkan
dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya
pengawasan, asuransi, dan penyusutan, tata letak gudang yang efektif juga
meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang.Ada dua istilah yang digunakan
dalam tat letak gudang dan penyimpanan yaitu:
a. Cross-Docking berarti menghindari penempatan bahan atau barang-barang
dalam gudang dengan langsung memproses mereka saat diterima.
b. Customizing gudang dapat menjadi tempat dimana nilai ditambahkan melalui
customizing ini. Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang berguna
untuk menghasilkan keunggulan bersaing dalam pasar dimana terdapat
perubahan produk yang sangat cepat.
5. Layout Yang Berorientasi Proses
Layout tipe proses mengelompokkan fasilitas produksi berdasarkan kesamaan
fungsi. Produk-produk dilantai pabrik dikerjakan secara berpindah-pindah dari
kelompok fsilitas yang satu ke kelompok fasilitas lain mengikuti urutan proses
operasi

pengerjaan

produk

tersebut.

Keuntungan

dari layout ini

adalah

fleksibilitas proses operasi cukup tinggi namun menimbulkan kerugian pada


sistem pemindahan bahan yang sangat kompleks dan mahal karena aliran bahan
berpola zigzag (zigzag flow). Layout ini juga membutuhkan luas lantai yang relatif
besar. Layout ini cukup baik jika digunakan dalam batch production job shop.
6. Layout Yang Berorientasi Produk
Fasilitas produksi yaitu mesin-mesin produksi dan perangkat penunjang disusun
secara berantai mengikuti urutan proses operasi pembuatan produk. Salah satu
keuntungan dari tataletak fasilitas yang mengikuti proses operasi adalah proses
operasi produksi dilantai pabrik relatif mudah dilakukan oleh supervisor.
Sedangkan kerugiannya adalah susunan ini membuat layout kurang fleksiel
sehingga sulit digunakan untuk menangani produk yang beragam. Keuntungan
lain adalah layout ini memiliki aliran bahan dengan pola lurus (straight line flow)
ataupun pola U (U turn flow) sehingga sistem pemindahan bahan relative
10 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

efisien. Layout ini pada umumnya digunakan pada proses assembly (assemblyline production).
Sedangkan menurut Subagyo (2000), layout dibagi menjadi 4 macam yaitu layout fungsional,
layout garis, layout kelompok, dan layout dengan posisi tetap
1.

Layout Garis Atau Layout Produk


Yaitu pengaturan letak mesin mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik yang
berdasarkan atas urut urutan proses produksi dalam membuat suatu barang. Barang yang
dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus barang yang dikerjakakan setiap hari selalu
sama, seolah olah menyerupai garis (meskipun tidak selalu garis lurus).

Gambar 1. Layout Garis


Sifat layout garis:
a. Macam jumlah produk yang dihasilkan sedikit, dan jumlah setiap macam banyak
b. Mesin yang digunakan biasanya mesin khusus yang hanya dapat mengerjakan satu
macam pekerjaan sesuai dengan kebutuhan pada urutan penempatan mesin
c. Perencanaan layout biasanya didasarkan pada routing. Routing dibuat terlebih dahulu
sebagai perencanaan.
d. Tenaga kerja yang digunakan biasanya tenaga kerja khusus yang digunakan sesuai
kebutuhan mesin yang dilayani
e. Kualitas hasil produksi ditentukan oleh mesin daripada keahlian karyawan
f. Memiliki keseimbangan kaspasitas mesin
2. Layout fungsional atau layout proses
Yaitu pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik yang didasarkan atas
fungsi bekerjanya setiap mesin atau fasilitas produksi yang ada. Mesin atau fasilitas yang
memiliki kegunaan yang sama dikelompokan dan diletakakan pada ruang yang sama.
Layout ini biasanya untuk membuat barang yang bermacam macam
11 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Gambar
2. Layout
Fungsional

Sifat sifat layout fungsional


a. Macam barang yang dibuat banyak, selalu berubah ubah dan jumlah yang dibuat setiap
macam sedikit.
b. Mesin yan digunakan biasanya bersifat serbaguna
c. Routing atau penentuan urut urutan proses pembuatan barang biasanya selalu berubah
ubah.
d. Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel
e. Banyak memerlukan instruksi kerja, serta instruksi kerja harus jelas.
f. Kualitas barang hasil produkai sangat tergantung pada keahlian karyawan yang
mengerjakan.
Kelebihan layout fungsional
a. Fleksibel dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai macam barang
b. Investasi pada mesin mesin dan pada fasilitas produksi yang lain lebih murah daripada
layout garis.
Kelemahan kelemahan layout fungsional
a.
b.
c.
d.
3.

Biaya produksi setiap barang lebih mahal


Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksai lebih sering digunakan
Pengangkutan barang di pabrik lebih sulit dan simpang siur
Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin
Layout kelompok

Suatu pengaturan letak fasilitas suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang
dikerjakan. Pabrik yang menggunakan layout kelompok memiliki produk yang bermacammacam tetapi garis besar prosesnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok yang sama. Setiap
kelompok dibuatkan layout tersendiri
12 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Gambar 3. Layout Kelompok

Sifat sifat layout kelompok


a. Barang hasil produksi dapat dikelompokkan dalam beberapa macam kelompok yang
memiliki garis besar urutan proses yang sama.
b. Mesin yang digunakan bersifat fleksibel
c. Memerlukan karyawan yang keahlianya fleksibel
Kelebihan layout kelompok
a. Bersifat fleksibel sehingga dapat menghasilkan beberapa macam barang
b. Meskipun barang yang dikerjakan bermacam macam arus barang tidak simpang siur
c. Meskipun perusahaan mengerjakan berbagai macam produk, biaya produksi dapat lebih
murah dibandingkan layout fungsional.
Kelemahan kelemahan layout kelompok
a. Untuk dapat menggunakan layout semacam ini maka kelompok produk yang memiliki
kesamaan tingkat proses harus jelas.
b. Instruksi kerja harus jelas
c. Memerlukan pengawasan yang cermat
4.

Layout dengan posisi tetap


Layout dengan posisi tetap sering disebut dengan layout by fixed materials position atau
fixed layout yaitu pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak barang
yanhg tetap atau tidak dipindah pindah. Mesin, karyawan, serta fasilitas produksai yang lain
berpindah pindah mengelilingi barang yang dikerjakan sesuai kebutuhan. Sebagai contoh:
13 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

layout pembuatan jembatan, layout pembangunan gedung, layout pembuatan jalan dan layout
penghijauan.

Gambar 4. Contoh Layout Peletakan Mesin

Sifat sifat layout dengan posisi tetap


a.
b.
c.
d.
e.

Barang yang dikerjakan biasanya berat dan tidak mungkin dipindah pindah
Volume pekerjaan biasanya besar
Biasanya pekerjaan berupa proyek yang harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah dipindah pindah
Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan dilokasi biasanya
dikerjakan di dalam pabrik atau di tempat lain

Kelebihan layout dengan posisi tetap


a. Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda beda
b. Dapat diletakkan dimana saja sesuai kebutuhan
c. Tidak memerlukan banguna pabrik
Kelemahan layout dengan posisi tetap
a. Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya
b. Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit
c. Biasanya keamanan barang barang di sekitar pembuatan barang harus dijaga dengan baik
karena rawan pencurian.

2.6.

Perencaaan Layout Pabrik

14 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Layout pabrik berhubungan dengan semua proses perencanaan dan tata letak dari mesin,
peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang bekerja di masing-masing pos yang ada.layout
yang baik dari semua proses dalam satu pabrik adalah untuk membuat operasional pabrik
menjadi lebih efektif dan efisien. Perencanaan tata letak pabrik yang baik dan ekonomis
dapat dibuat apabila yang menyangkut keseluruhan perencanaan tata letak pabrik tersebut
dapatdijabarkan serta diselesaikan menurut logika dan menjadi metode tertentu.
Tata

letak

pabrik

yang

baik

dapat

diklasifikasikan

sebagai

perencanaan

dan penggabungan lintasan serta aliran dari komponen komponen suatu produksi untuk
mendapatkan lintasan serta aliran dari komponen komponen suatu mutu untuk
mendapatkan interalasi yang paling efektif dan ekonomis antar pekerja, peralatandan bahanbahan mulai dari saat penerimaan bahan masuk ke pabrik melalui tahapan tahapan
pengelolaan sampai ke pengiriman produk jadi dari pabrik.
Pentingnya tata letak pabrik yang baik mempunyai kaitan tehadap efisiensi, hal ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan produksi akan lebih ekonomis bila aliran suatu bahan direncanakandengan
baik.
b. Pola aliran bahan menjadi basis terhadap suatu susunan peralatan yang efektif
c. Alat pemindahan bahan akan mengubah pola aliran bahan yang statis menjadidinamis
dan melengkapnya dengan alat angkut yang sesuai.
d. Susunan fasilitas-fasilitas yang efektif di sekitar pola aliran akan memberikanoperasi
yang efektif dari proses produksi yang saling berhubungan
e. Operasi yang efisien akan menimumkan biaya produksi
f. Biaya produksi yang minimum akan menghasilkan profit yang lebih tinggi.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kelancaran operasi dari suatu pabrik sebagian
besar dipengaruhi baik tidaknya tata letak pabrik tersebut. Dengan kemajuan IPTEK
mengakibatkan dunia industry berpacu untuk mengimbanginya. Perubahan yang mungkin
terjadi pada desain produk, peralatan produksi, delivery, dan sebagainya akan dapat berakibat
pengaturan kembali (re-layout) tata letak pabrik yang sudah ada. Untuk hal ini bila tata letak

15 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

direncanakan cukup fleksibel maka penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat
dan murah.

2.6.1. Langkah-Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik.


Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan
letak dari pada mesin-mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orangyang bekerja di tiap-tiap
stasiun kerja yang ada.
Secara umum, pengaturan daripada semua fasilitas produksi direncanakan sehingga
diperolah:
-

Transportasi yang minimum dari proses pemindahan bahan


Meminimumkan gerakan balik yang tidak perlu
Pemakaian area yang minimum
Pola aliran produksi yang terbaik
Keseimbangan penggunaan luas area yang dimiliki
Keseimbangan dalam lintasan area perakitan
Kemungkinan dan fleksibilitas untuk menghadapi ekspansi di masa mendatang.

Proses pengaturan segala fasilitas produksi dibedakan atas:


-

Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas, adalah pengaturan semua mesin dan fasilitas

yang diperlukan untuk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yang ada.
Pengaturan Tata Letak Departemen, adalah pengaturan bagian atau departemen serta
hubungannya antara satu dengan yang lainnya di dalam pabrik.

Langkah-langkah dalam perencanaan tata letak pabrik:


a.

Analisa Produk.
Menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat menggunakan pertimbangan

b.

kelayakan teknis dan ekonomis.


Analisa Proses.
Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yang telah ditetapkan untuk

c.

dibuat.
Sigi dan Analisa Pasar
Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Informasi
ini digunakan untuk menentukan kapasitas produksi yang berikutnya dapat memberi
keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yang diberikan.

16 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

d.

Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yang Dibutuhkan
Dengan memperhatikan volume produk yang akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan
efisiensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yang diperlukan (juga operator) dapat
dihitung. Untuk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat
di tentukan agar proses berlangsung dengan lancar.
Pengembangan Alterantif Tata Letak. Sebelum menentukan tata letak terbaik yang harus
dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternative dengan mempertimbangkan:
- Analisa ekonomi didasarkan macam tipe layout yang dipilih
- Perancanaan pola aliran material yang harus dipindah dari satu proses ke proses
berikutnya
- Pertimbangan yang terakait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi,
dan lain-lain.
- Analisi aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak

perpindahan material sehingga diperoleh total biaya yang paling minimum.


e. Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik.
Hasil analisa terhadap layout dipakai dasar pengaturan fasilitas fisik dan pabrik dan
pengaturan departemen penunjang.
2.6.2. Pertimbangan Dalam Menentukan Re-layout
Menurut Harsono (1999), wlaupun layout pabrik telah ditentukan, suatu waktu pabrik
menghendaki perubahan layout yang sudah ada. Keadaan demikian disebut re-layout.
Pertimbangan dalam mengadakan re-layout adalah :
a. Machine Space
Adalah ruangan atau lantai yang digunakan untuk menempatkan mesin-mesin, alat
pengangkut dan gudang bahan sebelum dan sesudah proses produksi.
b. Produc space
Ruang untuk menempatkan produk yang dihasilkan, tergantung dari besar dan
kecilnya produk yang bersangkutan. Space berarti ruang untuk merakit produk yang
dihasilkan.
c. Service area space
Ialah ruangan untuk service misalnya, wash room, restaurant, medical facilities,
office, tool room, stock room, dll
d. Effects of handling equipments

17 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Sejenis alat dari material handling akan mempenagruhi layout. Jika pengangkutan
oleh manusia, truk, lori, rel, maka memerlukan tempat tempat tersendiri. Dengan
maksud untuk menjaga kesimpang siuran dan agar tidak mengaggu pekerja yang
sedang bekerja
e. Overhead space
Dengan overhead space dimaksudkan agar bahan-bahan yang diperlukan dapat
langsung ke tempat kerja. Untuk ini, diperlukan tempat kerja yang luas dan bebas
serta tidak banyak memiliki ruang bertiang
f. Safety of easy maintenance
Keamanan sangat diperlukan dalam menentukan layout.

2.6.3. Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik


Penentuan lokasi pabrik membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Disaat manajemen
telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit
untuk dikurangi. Untuk itu, keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.
Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk
meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang digunakan
terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi pemilihan gudang
ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara umum, tujuan
strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.
Pemilihan lokasi untuk pabrik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini
pada prakteknya berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai
dengan produk yang dihasilkan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dilihat dari
sisi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1.

Faktor primer, yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak
dapatberjalan sebagaimana mestinya.

2.

Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih
dapatdiatasi dengan biaya lebih mahal.

18 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Macam faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
1.

Letak konsumen atau pasar,


daerahkonsumen.

yaitu

penempatan

pabrik

di

dekat

dengan

Alasan yang mendasari pemilihan lokasi dekat dengan konsumen

adalahadanya kemudahan untuk mengetahui perubahan selera konsumen, mengurangi


resiko kerusakan dalam pengangkutan, apabila barang yang diproduksi tidak tahan
lama,biaya angkut mahal, khususnya untuk produksi jasa.
2.

Sumber bahan baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah bahan
baku.Dasar pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan baku yang dipakai
mengalami penyusutan berat dan volume, bahan baku mudah rasak dan berubah kualitas,
resikokekurangan bahan baku tinggi.

3.

Sumber tenaga

kerja, alternatif yang

dipakai adalah apakah tenaga

yangdibutuhkan unskill, dengan pertimbangan

tingkat upah rendah,

budaya

kerja
hidup

sederhana, mobiiitas tingp sehingga jumlah gaji dianggap sebagai daya tarik,
ataukahtenaga kerja skill, apabila pemsahaan membutuhkan fasilifeas yang lebih baik,
adanya pemikiran masa depan yang cerah, dibutuhkan keahlian, dan kemudahan
untukmencari pekerjaan lain.
4.

Air, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang jernih
alami, jernih tidak alami, atau sembarang air.

5.

Suhu udara, faktor ini mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil operasi.

6.

Listrik,

disesuaikan

dengan

produk

yang

dihasilkan

kapasitas

tegangan

yang dibutuhkan.
7.

Transportasi, berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.

8.

Lingkungan, masyarakat, dan sikap yang muncul apabila didirikan pabrik di


dekattempat tinggal mereka, apakah menerima atau tidak.

9.

Peraturan Pemerintah, Undang-undang dan sistem pajak. Aspek umum yang


diaturundang-undang adalah jam kerja maksimum, upah minimum, usia kerja minimum,
dan kondisi lingkungan kerja.

10.

Pebuangan limbah industri, kaitannya dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan


limbah

untuk perlindungan

terhadap

alam

sekitar

dan

menjaga keseimbangan

habitat.
11.

Fasilitas untuk pabrik, berupa spare part, mesin-mesin, untuk menekan biaya.

19 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

12.

Fasilitas untuk karyawan, agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kesehatan
kerja.

2.7.
Studi Kasus
2.7.1. Sejarah Perusahaan PT UltraJaya
Dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat PT
Ultrajaya berkembang, hingga selanjutnya di tahun 1971 PT Ultrajaya melebarkan sayap
bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk saat ini merupakan perusahaan
pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan produk-produk susu, minuman dan
makanan dalam kamasan aseptik yang tahan lama. Tak hanya sebagai pelopor, PT Ultrajaya
pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk seluruh
konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti UltraMilk untuk produk susu
segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segarnya, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli untuk
produk minuman sehatnya. Dan tak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya yang
diproduksi khusus untuk pasar eksport. Dan hingga kini, brand unggulan kami, UltraMilk,
masih tetap unggul di antara segmen susu cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian
minuman siap saji dalam kemasan karton. Saat ini, 90 % dari keseluruhan hasil produksi
perusahaan ini dipasarkan di seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara
si Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika Serikat.
PT Ultrajaya memiliki lokasi yang strategis yaitu terletak dipusat daerah pedalaman
Bandung yang subur akan hasil agrikulturnya serta menyediakan suatu 60 sumber bermutu
yang dapat dipercaya dan berlimpah, bahan-bahan segar, dari susu sampai teh dan buahbuahan tropis. Kesegaran bahan-bahan diproses melalui proses temperatur teramat sangat
tinggi / Ultra High Temperature (UHT) dan terakhir menggunakan teknologi kemasan
aseptik/suci hama.

20 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Kantor pusat dan pabrik Perseroan terletak di jalan Cimareme No.131 Padalarang.
Kabupaten Bandung. Lokasi ini sangat strategis karena terletak didaerah lintasan dan hasil
peternakan dan pertanian sehingga memudahkan 62 perseron untuk memperoleh pasokan
bahan baku maupun untuk pengiriman hasil produksinya. Bahan baku susu murni diperoleh
dari peternak sapi yang tergabung dalam Koperasi Peternak Bandung selatan (KPBS)Pangalengan, koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)-Lembang, dan koperasi Unit
Desa Lainnya, sedangkan bahan baku buah-buahan segar seperti jambu, mangga, nanas,
sirsak, dll, diperoleh dari petani buah yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa yang berada
di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Buah-buahan lain seperti orange,
lychee, dan grape masih diperoleh secara impor dari bentuk konsentrat. Untuk menjaga
kelangsungan pasokan bahan baku ini perseroan membina dan memelihara hubungan yang
sangat baik dengan pemasok tersebut antara lain denagn memberikan bimbingan dan
penyuluhan baik dari segi teknik, manajemen dan permodalan, khususnya kepada para
peternak sapi perah dan petani buah
2.7.2. Aktivitas dan proses produksi PT Ultrajaya
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk bukan merupakan industri padat
karya karena sebagaian besar proses yang ada dilakukan secara komputerisasi dan
otomatisasi. Perusahaan memproduksi beberapa jenis makanan dan minuman. Selain
memproduksi susu yang menjadi produk utama PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk juga memproduksi beberapa jenis minuman yang dikemas dengan tetrapak
dan kaleng.
Setiap hari, perusahaan menerima sekita 40.000 sampai 60.000 liter susu sapi segar yang
diangkut dengan truk tangki. Pada hari munggu, kiriman bahan baku (susu sapi segar)
disimpan dan tangki penyimpanan untuk mencegah terjadinya kerusakan karena
mikroorganisme. Untuk pembuatan susu UHT ini PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk mempunyai spesifikasi tertentu, jika susu segar yang diterima oleh perusahaan

21 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

dibawah estndar maka susu tersebut akan dikirim ke perusahaan lain yang memproduksi
susu bubuk atau susu formula.
Bahan baku utama yang digunakan untuk proses produksi susu adalah sussu sapi segar
yang didatangkan dari para peternak sapi yang tergabung dalam KPBS Pangalengan. Selain
dari Pangalengan bahan baku ini juga di datangkan dari daerah lain seperti Cisarua,
Tasikmalaya, dan Ciparay.
Susu segar akan diproduksi dan disterilkan dalam proses Ultra high temperature (UHT).
Bahan baku dipanaskan dalam suhu tinggi 140 derajat dalam waktu 4 detik. Untuk
mengeliminasi seluruh bakteri pathogen. Selanjutnya di kemas dalam lapisan aseptic yang
terdiri dari 6 lapisan karton. Pengemasan dilakukan dengan mesin otomatis, tertutup dan di
dalam ruang yang steril.
Setiap kemasan kemudian melewati sensor otomatis pencetak kode produksi dan tanggal
kadaluarsa. Baru kemudian dipasang sedotan ataupun plastic. Dan dikemas ke dalam karton
box dengan menggunakan mesin otomatis dan disusun di atas papan papan palet secara
robotic peletizer. Kemudian produk dikirim ke gudang penyimpanan untuk disimpan
selama 8 hari sambil menunggu hasil uji mutu lengkap terhadap sampel yang diambil secara
acak pada saat produksi yaitu 10 pack setiap 10 menit. Apabila dinyatakan lolos uji mutu
lengkap maka produksi boleh dipasarkan.

22 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Gambar 5. Skema Proses Kerja UHT


Secara umum proses pengolahan susu dengan teknologi UHT adalah sebagai berikut:

Gambar 6. Pengolahan Susu dengan Teknologi UHT

23 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Gambar 7. Mesin Pengolahan Berteknologi UHT

Gambar 8. Mesin Pengangkat dan Pemindah Outer Box Susu Ultra

Gambar 9. Tangki Penyimpanan Susu dan Rak Gudang Barang Jadi

24 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Gambar 10. Proses Pengemasan Susu

2.7.3. Layout fasilitas produksi


Dalam video layout yang digunakan oleh PT Ultrajaya adalah layout produk, yaitu pengaturan
mesin-mesin sesuai dengan arus proses produksi. Penggunaan layout ini dianggap lebih
ekonomis dan produk lebih cepat dihasilkan. Penerapan layout ini lebih ekonomis karena:
1. Produk yang dihasilkan terstandarisasi
2. Penyediaan barangnya tetap
3. Permintaan cukup stabil
Proses produksi susu ultra sendiri merupakan proses produksi yang terus menerus
(continuous), yaitu proses produksi yang berlangsung terus menerus tanpa henti. Sejak
dimualinya kegiatan usaha selalu mengerjakan proses yang sama sehingga prosesnya tidak
pernah terputus dengan mengerjakan barang lain. Urutan proses produksi yang sama sehingga
letak mesin serta fasilitas produksi disesuikan dengan urutan proses produksi

2.7.4. Perencanaan dan Pengendalian produksi


25 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

a. Perencanaan produksi
Prosedur perencanaan PT Ultrajaya adalah perencanaan produksi berdasarkan
permintaan pasar. Perencanaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Didahului dengan membuat perkiraan permintaan, diikuti dengan rencana
persediaan barang jadi dan rencana jumlah produksi. Selanjutnya membuat
rencana kebutuhan bahan baku, bahan pemabntu, SDM, kebutuhan mesin, dsb.
b. Pengendalian produksi
1. Routing
Pada tahap ini menentukan urutan dari proses dan alat yang digunakan dalam
melakukan proses produksi. Sebelum proses produksi dimulai, urutan tersebut
disusun terlebih dahulu dalam route sheet
2. Scheduling
Tahap ini menentukan kapan produksinya akan dimulai dan selesai untuk
diserahkan. Scheduling ini dibuat sebelum produk dari Ultrajaya dimulai
dalam bentuk master schedule yang kemudian dipecah-pecah ke dalam
banyak schedule
3. Dispatching
Dalam tahap ini kegiatan produksi Ultrajaya harus berdasarkan surat perintah
dari pusat yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi

BAB III
PENUTUP

26 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

1.

Layout adalah tata letak atau tata ruang. Artinya, cara penempatan fasilitas fasilitas

2.

yang digunakan di dalam ruangan.


Layout merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam

3.

jangka panjang
Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang
strategi bisnis yang telah ditetapkan diantaranya diferensiasi, respon cepat dan biaya

4.

rendah.
Fasilitas layout produksi merupakan penyusunan, pengaturan, dan penempatan fasilitas-fasilitas
produksi untuk menciptakan suatu sistem yang baik dalam suatu proses produksi agar kegiatan

5.

produksi berjalan dengan lancer, efektif dan efisien


Pentingnya perencanaan layout adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang

6.

memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan


Jenis layout yaitu layout posisi tetap, layout proses, layout kantor, layout gudang, layout

7.

retail, layout produk


Layout pabrik berhubungan dengan semua proses perencanaan dan tata letak dari mesin,
peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang bekerja di masing-masing pos yang ada.
Layout yang baik dari semua proses dalam satu pabrik adalah untuk membuat

8.

operasional pabrik menjadi lebih efektif dan efisien


Penentuan lokasi pabrik memerlukan pertimbangan yang hati-hati. Faktor yang
mempengaruhi penentuan lokasi pabrik antara lain konsumen/pasar, sumber bahan baku,

9.

tenaga kerja, air, lingkungan, pemerintah, dll.


Sumber kajian study kasus dalam makalah ini adalah layout PT Ultrajaya, yaitu

10.

perusahaan penghasil produk susu yang pabriknya berlokasi di Jawa Barat.


PT Ultrajaya adalah perusahaan susu pertama yang memproduksi susu dalam kemasan

11.

aseptic dengan teknologi UHT yang terstandarisasi dengan teknologi tinggi


Jenis layout yang digunakan PT Ultrajaya adalah layout produk, yaitu pengaturan mesinmesin sesuai dengan arus proses produksi. Dengan asumsi lebih ekonomis dan produk
lebih cepat dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T Hani. (1984). Dasar dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta
Hindrayani, Aniek. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya
http://ayukusumahdamayanti.blogspot.co.id/2011/12/kegiatan-perusahaan-bisnis-pt-ultra.html

27 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

http://tulisanton.blogspot.com/2012/09/prinsip-dasar-langkah-langkah-dalam.html
http://ultrajaya.co.id
Reksohadiprodjo,

Sukanto

dan

Indriyo

Giosudarmo.(1986). Manajemen

Produksi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


Subagyo, Pangestu. (2000). Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
www.google.co.id
Yamit, Zulian. Edisi ke dua. Manajemen Produksi Dan Operasi.Yogyakarta: Ekonisia

28 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l

Anda mungkin juga menyukai