PENDAHULUAN
Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan menghadapi
persoalan layout. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-mesin, buruh dan fasilitasfasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya masing-masing dan peralatan produksi dalam
pabrik.
Pengaturan tata latak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan masalah yang
sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri meskipun untuk lingkup yang
lebih kecil dan sederhana, dapat berlaku untuk fasilitas pabrik yang sudah ada maupun
pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini
terencana secara baik akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu
industri.
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik pada
dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan
segala fasilitas produksi dan area kerja. Secara spesifik tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
dapat memberikan manfaat-manfaat dalam sistem produksi, yaitu meningkatkan jumlah
produksi, mengurangi waktu tunggu, manfaat proses pemindahan bahan, penghematan
penggunaaan ruangan, dan efisiensi penggunaaan fasilitas.
Apabila suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan
pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan yang lain secara
lebih efektif dan efisien. Tidak hanya itu saja namun layout yang baik akan mempersingkat
waktu proses, meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja serta mengurangi kesimpangsiuran
dalam proses produksi.
Tipe layout sendiri terdiri atas 6 jenis yaitu yaitu layout posisi tetap, layout proses, layout
kantor, layout gudang, layout retail, layout produk. Dimana masing-masing tipe memiliki
keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Sebagai bahan kajian, makalah ini menggunakan PT Ultrajaya sebagai bahan study kasus
terkait layout. Sebagai pioneer susu kemasan aseptic di Indonesia, PT Ultrajaya memiliki sistem
layout yang baik dalam proses produksinya. Dengan mangadopsi layout produk, yaitu melalui
pengaturan mesin-mesin sesuai dengan arus proses produksi. Sehingga diperoleh produk yang
bermutu, terstandar dengan biaya yang lebih efisien dan pengerjaan yang lebih efektif. Semua
teknik pelaksanaan dalam proses produksi susu memanfaatkan teknologi tinggi dengan sistem
komputerisasi dan mesin otomatis.
Proses produksi susu ultra sendiri merupakan proses produksi yang terus menerus
(continuous), yaitu proses produksi yang berlangsung terus menerus tanpa henti. Sejak
dimualinya kegiatan usaha selalu mengerjakan proses yang sama sehingga prosesnya tidak
pernah terputus dengan mengerjakan barang lain. Urutan proses produksi yang sama sehingga
letak mesin serta fasilitas produksi disesuikan dengan urutan proses produksi.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian Layout
2.1.1. Perencanaan Layout
Layout adalah tata letak atau tata ruang. Artinya, cara penempatan fasilitas fasilitas
yang digunakan di dalam ruangan. Layout merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang layout. Diantaranya, kapasitas proses, flexibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai
sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantaranya diferensiasi,
respon cepat dan biaya rendah. Tujuan strategi dari dari layout adalah untuk membangun tata
letak yang ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan (Heizer dan Render,
2009).
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan layout adalah tipe/jenis dari
layout itu sendiri. Apakah untuk perusahaan manufacturing, kantor, ritel, toko gudang, dll.
Dimana masing masing layout memiliki sifat, kelebihan, dan kelemahan yang berbeda satu
sama lain, maka perusahaan harus teliti dalam memilih tipe layout yang akan digunakan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan itu.
Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata fasilitas
industri yang berada didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, operasi gudang,
pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan dapat mencapai suatu tujuan yang
optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas yang ada dalam perusahaan,
dengan layout yang baik di dalam perusahaan, akan menimbulkan impulse buying bagi konsumen.
Sedangkan menurut Indrio Gistosudarmo (2002), layour merupakan pemilihan secara optimum
penempatan mesin-mesin, peralatn-peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas
servis secara bersama-sama dengan penentuan bentuk gudang, pabriknya.
3|Perencanaan Layout Manajemen Operasional
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas layout produksi merupakan penyusunan, pengaturan,
dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi untuk menciptakan suatu sistem yang baik dalam suatu proses
produksi agar kegiatan produksi berjalan dengan lancer, efektif dan efisien.
2.1.2. Pentingnya Perencanaan Layout
Pentingnya perencanaan layout adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang
memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan. Secara lebih terperinci layout bertujuan untuk
menggunakan ruangan yang tersedia seefektif mungkin, meminimumkan biaya pengadaan bahan
dan jarak angkut, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi, menyederhanakan proses
produksi, mendorong semangat dan efektivitas kerja para karyawan dan barang-barang yang
sedang diproses, serta menghindari berbagai bentuk pemborosan.
Menurut Heizer dan Render (2002), layout yang efektif dapat membantu perusahaan
mencapai hal-hal berikut:
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih tinggi.
2. Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas
Mengingat pentingnya layout bagi perusahaan, maka perencanaan layout harus dilakukan
dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan untuk tetap bersaing.
Menurut Sri tomo wignjosoebroto (2003) dalam bukunya tata letak pabrik dan pemindahan
barang tujuan utama didalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai berikut:
1.
Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin maupun fasilitas
2.
3.
produksi lainnya.
Biaya pemindahan bahan (material handling cost).
Biaya produksi maintenance, safety, dan biaya penyimpanan produk setengah jadi.
Secara spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungankeuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Menaikkan output produksi
Layout yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau
2.
lebih sedikit
Mengurangi waktu tunggu (delay).
Layout yang terkoordinir dan terencana dengan baik akan mengurangi waktu tunggu yang
3.
berlebihan
Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).
Korelasi antara layout dengan pemindahan barang/bahan sangat jelas, karena dalam proses
desain layout selalu dikait orientasikan guna memberi jarak pemindahan bahan seminimal
4.
5.
mungkin
Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.
Layout yang optimal akan mencoba mengatasi segala pemborosan pemakaian ruangan dan
berusaha untuk mengoreksinya
Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan atau fasilitas
produksi lainnya.
Layout yang terencana dengan baik akan membantu pendayagunaan elemen produksi secara
6.
7.
proses.
Proses manufacturing yang lebih singkat.
Dengan memperpendek operasi satu ke operasi berikutnya, maka mengurangi bahan yang
menunggu serta storage yang tidak diperlukan. Dengan begitu waktu yang diperlukan untuk
bahan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dapat diperpendek. Sehingga total
waktu produksi dapat diperpendek pula
8.
9.
10.
11.
12.
menyusun
layout
yang
baik,
perlu
diketahui
faktor-faktor
yang
harus
dipertimbangkan. Adapun faktor-faktor tersebut menurut sofjan assauri (2004) adalah sebagai
berikut:
1. Produk yang dihasilkan
2. Urutan produksinya. Faktor ini penting terutama bagi product layout. Karena product
layout penyusunannya didasarkan pada urutan-urutan produksinya (operation sequence).
3. Kebutuhan akan ruang yang cukup luas (special requirement). Dalam hal ini diperhatikan
luas ruangan pabrik.
4. Peralatan/mesin-mesin itu sendiri. Apakah mesin-mesinnya berat, apa maka diperlukan
lantai yang lebih kokoh.
5. Maintenance & replacement. Mesin-mesin harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
maintenencenya mudah dilakukan dan replacement-nya juga mudah.
6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity). Keseimbangan kapasitas harus
diperhatikan terutama dalam product layout, karena mesin-mesin diatur menurut urutanurutan (sequence) prosesnya.
7. Minimum movement. Dengan gerak yang sedikit, maka biayanya (cost) akan lebih rendah.
8. Aliran (flow) dari material. Flow ini dapat digambarkan, yaitu merupakan arus yang harus
diikuti oleh produknya pada waktu dibuat, gambar mana yang sangat penting bagi
perencanaan lantai, atau ruangan pabrik (floor plan).
9. Employee area; tempat kerja buruh pabrik harus cukup luas, sehingga tidak mengganggu
keselamatan dan kesehatannya serta kelancaran produksinya.
10. Service area (seperti cafeteria, toilet, tempat istirahat, tempat parkir mobil, dan
sebagainya). Service area diatur sedemikian rupa sehingga dekat denga tempat kerja
dimana sangat dibutuhkan.
11. Waiting area; yaitu untuk mencapai flow material yang optimum, maka harus
diperhatikan tempat-tempat dimana kita harus menyimpan barang-barang disaat
menunggu proses selanjutnya.
12. Plant climate, udara dalam pabrik harus diatur, yaitu harus sesuai dengan keadaan produk
dan buruh, jangan terlalu panas, jangan terlalu dingin, dan juga jangan merusak kesehatan
buruh.
13. Flexibility, perubahan-perubahan dari produk atau proses/mesin-mesin dan sebagainya
hampir tidak dapat dihindarkan, karena sesuai dengan perkembangan teknologi dan
perubahan-perubahan kecil yang terjadi tidak memerlukan biaya yang tinggi
2.4.
Berdasarkan aspek dasar, tujuan dan keuntungan yang bisa di dapatkan dalam layout
yang direncanakan dengan baik, dapat disimpulkan tujuan dasar layout pabrik menurut
Wignjosoebroto (2009), yaitu sebagai berikut:
1. Integrasi secara total terhadap faktor-faktor produksi. Sehingga dalam tata letak
fasilitas pabrik diperlukan secara terintegrasi dari semua faktor yang mempengaruhi proses
produksi rnenjadi satu organisasi yang besar.
2. Jarak pemindahan bahan paling minimum. Waktu pemindahan bahan dari satu proses ke
proses yang lain dalam industri dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan.
3. Memperlancar aliran kerja, diupayakan untuk menghindari gerakan balik (back tracking),
gerakan memotong (cross movement), dan gerak macet (congestion), dengan kata lain
material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi oleh gangguan jadwal kerja.
4. Kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga memberikan suasana kerja yang
menyenangkan.
5. Fleksibilitas, yaitu
dapat
mengantisipasi
perubahan
teknologi,
kebutuhankonsumen.
7|Perencanaan Layout Manajemen Operasional
komunikasi,
dan
Untuk menjaga fleksibilitas, diadakan penyesuaian kembali (relayout) yaitu suatu perubahan
kecil dalam suatu penataan ruangan, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya desain produk yang
memungkinkan
berubahnya
layout
secara
total.
Yang
perlu diperhatikan
adalahrelayout maupun layout jika ada perubahan sedikit saja tidak akan mengganggu proses
produksi.
2.5. Macam-Macam Perencanaan Layout
Menurut Lulu Sumayang (2003), ada 3 dasar pengaturan layout yaitu :
1. Tatanan yang berdasarkan keutamaan proses
2. Tatanan yang berdasarkan keutamaan produk
3. Tatanan Tetap
Sedangkan menurut Heizer dan Render (2004), layout dibagi menjadi 6 macam antara
lain:
1. Layout dengan posisi tetap
Layout dengan posisi tetap (fixed-position layout), proyek tetap berada dalam satu
tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat tersebut. Contoh
tipe proyek seperti ini adalah proyek pembangunan kapal, jalan layang, jembatan,
rumah, dan sumur minyak bumi.
Kelebihan layout dengan posisi tetap:
- Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda-beda.
- Dapat diletakkan dimana saja sesuai kebutuhan.
- Tidak memerlukan bangunan pabrik.
Kelemahan layout dengan posisi tetap:
- Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya
- Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit
- Biasanya rawan pencurian.
2. Layout Kantor
Layout kantor menempatkan pekerja, peralatan dan ruangan yang melancarkan
aliran informasi. Layout kantor modern difokuskan pada keterbukaan dan
flexibilitas yang tinggi, ruang kerja karyawan harus disesuikan dengan volume
pekerjaannya. Sehingga ruangan terpakai secara efektif dan efisien.
8|Perencanaan Layout Manajemen Operasional
3. Layout Ritel
Layout ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan
bervariasi tergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan.
Jadi, banyak manejer ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada
pelanggan sebanyak mungkin. Karena semakin besar produk yang dilihat oleh
pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengambilan
investasi juga semakin tinggi. Berikut lima ide yang digunakan dalam
menentukan pengaturan toko secara keseluruhan:
a. Tempatkan barang yang sering dibeli oleh pelanggan disekitar batas luar
toko.
b. Gunakan lokasi strategis untuk barang-barang yang menarik dan memiliki
nilai keuntungan besar. Seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan
asessoris.
c. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai produk yang kuat
yaitu barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja.
d. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur
yang tinggi.
Tujuan utama dari tata letak ritel adalah untuk memaksimalkan keuntungan luas
lantai kaki persegi. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan diantaranya:
a. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan yaitu karakteristik latar belakang
seperti pencahayaan, suara, bau dan suhu.
b. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi meliputi rencana pola sirkulasi
pelanggan karakteristik lorong dan pengelompokan produk.
c. Tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain bangunan
yang memiliki arti sosial.
4. Layout Gudang
Tujuan layout gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal
diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas
ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan
pengerjaan
produk
tersebut.
Keuntungan
adalah
efisien. Layout ini pada umumnya digunakan pada proses assembly (assemblyline production).
Sedangkan menurut Subagyo (2000), layout dibagi menjadi 4 macam yaitu layout fungsional,
layout garis, layout kelompok, dan layout dengan posisi tetap
1.
Gambar
2. Layout
Fungsional
Suatu pengaturan letak fasilitas suatu pabrik berdasarkan atas kelompok barang yang
dikerjakan. Pabrik yang menggunakan layout kelompok memiliki produk yang bermacammacam tetapi garis besar prosesnya dapat dibagi dalam beberapa kelompok yang sama. Setiap
kelompok dibuatkan layout tersendiri
12 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
layout pembuatan jembatan, layout pembangunan gedung, layout pembuatan jalan dan layout
penghijauan.
Barang yang dikerjakan biasanya berat dan tidak mungkin dipindah pindah
Volume pekerjaan biasanya besar
Biasanya pekerjaan berupa proyek yang harus selesai pada waktu yang telah ditentukan
Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah dipindah pindah
Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan dilokasi biasanya
dikerjakan di dalam pabrik atau di tempat lain
2.6.
14 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
Layout pabrik berhubungan dengan semua proses perencanaan dan tata letak dari mesin,
peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang bekerja di masing-masing pos yang ada.layout
yang baik dari semua proses dalam satu pabrik adalah untuk membuat operasional pabrik
menjadi lebih efektif dan efisien. Perencanaan tata letak pabrik yang baik dan ekonomis
dapat dibuat apabila yang menyangkut keseluruhan perencanaan tata letak pabrik tersebut
dapatdijabarkan serta diselesaikan menurut logika dan menjadi metode tertentu.
Tata
letak
pabrik
yang
baik
dapat
diklasifikasikan
sebagai
perencanaan
dan penggabungan lintasan serta aliran dari komponen komponen suatu produksi untuk
mendapatkan lintasan serta aliran dari komponen komponen suatu mutu untuk
mendapatkan interalasi yang paling efektif dan ekonomis antar pekerja, peralatandan bahanbahan mulai dari saat penerimaan bahan masuk ke pabrik melalui tahapan tahapan
pengelolaan sampai ke pengiriman produk jadi dari pabrik.
Pentingnya tata letak pabrik yang baik mempunyai kaitan tehadap efisiensi, hal ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Kegiatan produksi akan lebih ekonomis bila aliran suatu bahan direncanakandengan
baik.
b. Pola aliran bahan menjadi basis terhadap suatu susunan peralatan yang efektif
c. Alat pemindahan bahan akan mengubah pola aliran bahan yang statis menjadidinamis
dan melengkapnya dengan alat angkut yang sesuai.
d. Susunan fasilitas-fasilitas yang efektif di sekitar pola aliran akan memberikanoperasi
yang efektif dari proses produksi yang saling berhubungan
e. Operasi yang efisien akan menimumkan biaya produksi
f. Biaya produksi yang minimum akan menghasilkan profit yang lebih tinggi.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kelancaran operasi dari suatu pabrik sebagian
besar dipengaruhi baik tidaknya tata letak pabrik tersebut. Dengan kemajuan IPTEK
mengakibatkan dunia industry berpacu untuk mengimbanginya. Perubahan yang mungkin
terjadi pada desain produk, peralatan produksi, delivery, dan sebagainya akan dapat berakibat
pengaturan kembali (re-layout) tata letak pabrik yang sudah ada. Untuk hal ini bila tata letak
15 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
direncanakan cukup fleksibel maka penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat
dan murah.
Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas, adalah pengaturan semua mesin dan fasilitas
yang diperlukan untuk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yang ada.
Pengaturan Tata Letak Departemen, adalah pengaturan bagian atau departemen serta
hubungannya antara satu dengan yang lainnya di dalam pabrik.
Analisa Produk.
Menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat menggunakan pertimbangan
b.
c.
dibuat.
Sigi dan Analisa Pasar
Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Informasi
ini digunakan untuk menentukan kapasitas produksi yang berikutnya dapat memberi
keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yang diberikan.
16 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
d.
Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yang Dibutuhkan
Dengan memperhatikan volume produk yang akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan
efisiensi mesin maka jumlah mesin dan fasilitas yang diperlukan (juga operator) dapat
dihitung. Untuk selanjutnya luas area, stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat
di tentukan agar proses berlangsung dengan lancar.
Pengembangan Alterantif Tata Letak. Sebelum menentukan tata letak terbaik yang harus
dipilih, terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternative dengan mempertimbangkan:
- Analisa ekonomi didasarkan macam tipe layout yang dipilih
- Perancanaan pola aliran material yang harus dipindah dari satu proses ke proses
berikutnya
- Pertimbangan yang terakait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi,
dan lain-lain.
- Analisi aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak
17 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
Sejenis alat dari material handling akan mempenagruhi layout. Jika pengangkutan
oleh manusia, truk, lori, rel, maka memerlukan tempat tempat tersendiri. Dengan
maksud untuk menjaga kesimpang siuran dan agar tidak mengaggu pekerja yang
sedang bekerja
e. Overhead space
Dengan overhead space dimaksudkan agar bahan-bahan yang diperlukan dapat
langsung ke tempat kerja. Untuk ini, diperlukan tempat kerja yang luas dan bebas
serta tidak banyak memiliki ruang bertiang
f. Safety of easy maintenance
Keamanan sangat diperlukan dalam menentukan layout.
Faktor primer, yaitu faktor yang harus dipenuhi, bila tidak, maka operasi tidak
dapatberjalan sebagaimana mestinya.
2.
Faktor sekunder, yaitu faktor yang sebaiknya ada, bila tidak operasi masih
dapatdiatasi dengan biaya lebih mahal.
18 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
Macam faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:
1.
yaitu
penempatan
pabrik
di
dekat
dengan
Sumber bahan baku, yaitu penempatan pabrik di dekat dengan daerah bahan
baku.Dasar pertimbangan yang diambil adalah apabila bahan baku yang dipakai
mengalami penyusutan berat dan volume, bahan baku mudah rasak dan berubah kualitas,
resikokekurangan bahan baku tinggi.
3.
Sumber tenaga
budaya
kerja
hidup
sederhana, mobiiitas tingp sehingga jumlah gaji dianggap sebagai daya tarik,
ataukahtenaga kerja skill, apabila pemsahaan membutuhkan fasilifeas yang lebih baik,
adanya pemikiran masa depan yang cerah, dibutuhkan keahlian, dan kemudahan
untukmencari pekerjaan lain.
4.
Air, disesuaikan dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang jernih
alami, jernih tidak alami, atau sembarang air.
5.
Suhu udara, faktor ini mempengaruhi kelancaran proses dan kualitas hasil operasi.
6.
Listrik,
disesuaikan
dengan
produk
yang
dihasilkan
kapasitas
tegangan
yang dibutuhkan.
7.
Transportasi, berupa angkutan udara, laut, sungai, kereta api, dan angkutan jalan raya.
8.
9.
10.
untuk perlindungan
terhadap
alam
sekitar
dan
menjaga keseimbangan
habitat.
11.
Fasilitas untuk pabrik, berupa spare part, mesin-mesin, untuk menekan biaya.
19 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
12.
Fasilitas untuk karyawan, agar dapat meningkatkan semangat kerja dan kesehatan
kerja.
2.7.
Studi Kasus
2.7.1. Sejarah Perusahaan PT UltraJaya
Dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat PT
Ultrajaya berkembang, hingga selanjutnya di tahun 1971 PT Ultrajaya melebarkan sayap
bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk saat ini merupakan perusahaan
pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan produk-produk susu, minuman dan
makanan dalam kamasan aseptik yang tahan lama. Tak hanya sebagai pelopor, PT Ultrajaya
pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk seluruh
konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti UltraMilk untuk produk susu
segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segarnya, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli untuk
produk minuman sehatnya. Dan tak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya yang
diproduksi khusus untuk pasar eksport. Dan hingga kini, brand unggulan kami, UltraMilk,
masih tetap unggul di antara segmen susu cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian
minuman siap saji dalam kemasan karton. Saat ini, 90 % dari keseluruhan hasil produksi
perusahaan ini dipasarkan di seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara
si Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika Serikat.
PT Ultrajaya memiliki lokasi yang strategis yaitu terletak dipusat daerah pedalaman
Bandung yang subur akan hasil agrikulturnya serta menyediakan suatu 60 sumber bermutu
yang dapat dipercaya dan berlimpah, bahan-bahan segar, dari susu sampai teh dan buahbuahan tropis. Kesegaran bahan-bahan diproses melalui proses temperatur teramat sangat
tinggi / Ultra High Temperature (UHT) dan terakhir menggunakan teknologi kemasan
aseptik/suci hama.
20 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
Kantor pusat dan pabrik Perseroan terletak di jalan Cimareme No.131 Padalarang.
Kabupaten Bandung. Lokasi ini sangat strategis karena terletak didaerah lintasan dan hasil
peternakan dan pertanian sehingga memudahkan 62 perseron untuk memperoleh pasokan
bahan baku maupun untuk pengiriman hasil produksinya. Bahan baku susu murni diperoleh
dari peternak sapi yang tergabung dalam Koperasi Peternak Bandung selatan (KPBS)Pangalengan, koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)-Lembang, dan koperasi Unit
Desa Lainnya, sedangkan bahan baku buah-buahan segar seperti jambu, mangga, nanas,
sirsak, dll, diperoleh dari petani buah yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa yang berada
di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Buah-buahan lain seperti orange,
lychee, dan grape masih diperoleh secara impor dari bentuk konsentrat. Untuk menjaga
kelangsungan pasokan bahan baku ini perseroan membina dan memelihara hubungan yang
sangat baik dengan pemasok tersebut antara lain denagn memberikan bimbingan dan
penyuluhan baik dari segi teknik, manajemen dan permodalan, khususnya kepada para
peternak sapi perah dan petani buah
2.7.2. Aktivitas dan proses produksi PT Ultrajaya
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk bukan merupakan industri padat
karya karena sebagaian besar proses yang ada dilakukan secara komputerisasi dan
otomatisasi. Perusahaan memproduksi beberapa jenis makanan dan minuman. Selain
memproduksi susu yang menjadi produk utama PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk juga memproduksi beberapa jenis minuman yang dikemas dengan tetrapak
dan kaleng.
Setiap hari, perusahaan menerima sekita 40.000 sampai 60.000 liter susu sapi segar yang
diangkut dengan truk tangki. Pada hari munggu, kiriman bahan baku (susu sapi segar)
disimpan dan tangki penyimpanan untuk mencegah terjadinya kerusakan karena
mikroorganisme. Untuk pembuatan susu UHT ini PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk mempunyai spesifikasi tertentu, jika susu segar yang diterima oleh perusahaan
21 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
dibawah estndar maka susu tersebut akan dikirim ke perusahaan lain yang memproduksi
susu bubuk atau susu formula.
Bahan baku utama yang digunakan untuk proses produksi susu adalah sussu sapi segar
yang didatangkan dari para peternak sapi yang tergabung dalam KPBS Pangalengan. Selain
dari Pangalengan bahan baku ini juga di datangkan dari daerah lain seperti Cisarua,
Tasikmalaya, dan Ciparay.
Susu segar akan diproduksi dan disterilkan dalam proses Ultra high temperature (UHT).
Bahan baku dipanaskan dalam suhu tinggi 140 derajat dalam waktu 4 detik. Untuk
mengeliminasi seluruh bakteri pathogen. Selanjutnya di kemas dalam lapisan aseptic yang
terdiri dari 6 lapisan karton. Pengemasan dilakukan dengan mesin otomatis, tertutup dan di
dalam ruang yang steril.
Setiap kemasan kemudian melewati sensor otomatis pencetak kode produksi dan tanggal
kadaluarsa. Baru kemudian dipasang sedotan ataupun plastic. Dan dikemas ke dalam karton
box dengan menggunakan mesin otomatis dan disusun di atas papan papan palet secara
robotic peletizer. Kemudian produk dikirim ke gudang penyimpanan untuk disimpan
selama 8 hari sambil menunggu hasil uji mutu lengkap terhadap sampel yang diambil secara
acak pada saat produksi yaitu 10 pack setiap 10 menit. Apabila dinyatakan lolos uji mutu
lengkap maka produksi boleh dipasarkan.
22 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
23 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
24 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
a. Perencanaan produksi
Prosedur perencanaan PT Ultrajaya adalah perencanaan produksi berdasarkan
permintaan pasar. Perencanaan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Didahului dengan membuat perkiraan permintaan, diikuti dengan rencana
persediaan barang jadi dan rencana jumlah produksi. Selanjutnya membuat
rencana kebutuhan bahan baku, bahan pemabntu, SDM, kebutuhan mesin, dsb.
b. Pengendalian produksi
1. Routing
Pada tahap ini menentukan urutan dari proses dan alat yang digunakan dalam
melakukan proses produksi. Sebelum proses produksi dimulai, urutan tersebut
disusun terlebih dahulu dalam route sheet
2. Scheduling
Tahap ini menentukan kapan produksinya akan dimulai dan selesai untuk
diserahkan. Scheduling ini dibuat sebelum produk dari Ultrajaya dimulai
dalam bentuk master schedule yang kemudian dipecah-pecah ke dalam
banyak schedule
3. Dispatching
Dalam tahap ini kegiatan produksi Ultrajaya harus berdasarkan surat perintah
dari pusat yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi
BAB III
PENUTUP
26 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
1.
Layout adalah tata letak atau tata ruang. Artinya, cara penempatan fasilitas fasilitas
2.
3.
jangka panjang
Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang
strategi bisnis yang telah ditetapkan diantaranya diferensiasi, respon cepat dan biaya
4.
rendah.
Fasilitas layout produksi merupakan penyusunan, pengaturan, dan penempatan fasilitas-fasilitas
produksi untuk menciptakan suatu sistem yang baik dalam suatu proses produksi agar kegiatan
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Handoko, T Hani. (1984). Dasar dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta
Hindrayani, Aniek. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Pohon Cahaya
http://ayukusumahdamayanti.blogspot.co.id/2011/12/kegiatan-perusahaan-bisnis-pt-ultra.html
27 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l
http://tulisanton.blogspot.com/2012/09/prinsip-dasar-langkah-langkah-dalam.html
http://ultrajaya.co.id
Reksohadiprodjo,
Sukanto
dan
Indriyo
Giosudarmo.(1986). Manajemen
28 | P e r e n c a n a a n L a y o u t M a n a j e m e n O p e r a s i o n a l