Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen
dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai
produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang
pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan
bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada
saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata
ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui
kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk
itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi
yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
 Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
 Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara
penggunaanya.
 Memperkenalkan barang atau jasa baru
Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan
promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang
dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah
dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang
dijalankun perusahaan.
GarudaFood adalah perusahaan makanan dan minuman di bawah kelompok usaha
Tudung (Tudung Group). Selain GarudaFood, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT
Sinar Niaga Sejahtera, bergerak di bisnis distribusi dan logistik), PT Bumi Mekar Tani
(BMT, fokus di bidang plantations), PT Nirmala Tirta Agung (NTA, bisnis air minum dalam
kemasan bermerek Mayo), PT Dairyland Indonesia (DLI, memasarkan susu kemasan kaleng
bermerek Prestine), dan Global Solusi Inti (GSI, bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan,
seminar, event-organizer, dan konsultasi manajemen).
GarudaFood Group berawal dari PT Tudung, didirikan di Pati, Jawa Tengah, pada 1958
dan bergerak di bisnis tepung tapioka. Pada 1979, PT Tudung berganti nama menjadi PT
Tudung Putrajaya (TPJ). Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putro, mantan pejuang
yang memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka.
Pada awal 1987, TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merk Kacang
Garing Garuda, yang belakangan dikenal dengan sebutan ringkas: Kacang Garuda. Kacang
Garuda meraih pelbagai penghargaan sbb: Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA)
kategori kacang bermerek enam belas kali berturut-turut (2000–2015); Superbrands (2003);
Top Brand for Kids (2004–2015); Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004–2007); Top
Brand (2007–2015).
Disaat perekonomian nasional tengah dihantam krisis ekonomi, Desember 1997
GarudaFood mendirikan PT GarudaFood Jaya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja sistem-sistem dalam pemasaran ?
2. Apa saja aspek penting dalam pemsaran ?
3. Bagaimana aktivitas yang di lakukan dalam kegiatan pemasaran ?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah


Adapun tujuan dari pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk mengeahui sistem pemasaran
2. Untuk mengetahui aspek penting dalam pemasaran
3. Untuk mengetahui aktivitas dalam kegiatan pemasaran
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 ASPEK PENTING DALAM PEMASARAN


2.1.1 Pasar Sasaran
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan
dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat
melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat
berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti
dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan
alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli,
guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karenakonsumenyangterlaluheterogenitulahmakaperusahaanperlumengkelompokkanpa
sarmenjadisegmen-
segmenpasar,lalumemilihdanmenetapkansegmenpasartertentusebagaisasaran.Denganadanyah
alini,makaperusahaanterbantuuntukmengidentifikasipeluangpasardenganlebihbaik,dengande
mikianperusahaandapatmengembangkanprodukyangtepat,dapatmenentuansalurandistribusida
nperiklananyangsesuaidanefisiensertamampumenyesuaikanhargabagibarangataujasayangdita
warkanbagisetiaptargetpasar.
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang
secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
a. Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan
tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah
konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif
dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.

Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:

a. Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
b. Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
c. Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
d. Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk
menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
- Bukti Empiris

Salah satu segmentasi yang banyak diburu produsen saat ini adalah konsumen remaja.
Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya
antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja dan pola tersebut akan
mempengaruhi pola konsumsinya di masa mendatang. Di samping itu, remaja biasanya
mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros
dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian
produsen untuk memasuki pasar remaja. Wafer merupakan produk makanan ringan kategori
biskuit. Wafer biasanya dikonsumsi di waktu senggang, ketika beristirahat, maupun disaat
diskusi ataupun rapat. Wafer cocok dikonsumsi pada segala usia mulai dari anakanak, dewasa
hingga orangtua. Namun, saat ini wafer tersedia berbagai macam jenis sesuai segmen umur
mulai untuk anak-anak, remaja hingga dewasa. Hal itulah yang dilakukan produsen wafer
Garudafood. (Dermawan, 2008)

Gery berada di segmen untuk kalangan anak-anak dan remaja. Segmen yang diambil
oleh Gery ini tentunya akan menghadapi persaingan yang kuat dari produsen wafer lainnya
yang juga mengincar segmen remaja hingga dewasa. Namun produsen Gery telah
menerapkan strategi yang tepat yaitu menawarkan produk lebih murah dan mengemas wafer
dengan ukuran yang sama dengan Tango. Terbukti pada tahun pertama setelah produk
dikeluarkan (2001-2002), angka pertumbuhannya mencapai 179 persen; tahun 2003, tumbuh
300 persen; tahun 2004, tumbuh 60 persen; tahun 2005, tumbuh 60 persen; dan tahun 2006,
tumbuh 50 persen.5 Tahun 2007, Gery mendapat penghargaan Indonesian Best Brand
Award (IBBA) dengan predikat Golden Brand pada kategori wafer coating coklat.

b. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)

Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah
menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal
ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini
sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan
kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin
dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar
menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan
diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat
mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaiitu:
o Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya
dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan
pilihan ini.
o Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis
produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik
listrik bagi sekelompok pelanggan.
o Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala
macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
o Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang
tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu
mengandung peluang yang menarik.
o Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk
mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai
dengan daya beli masing-masing.
c. Penempatan produk ( Product Positioning)

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam


persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan
produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu diingatan konsumen.

Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi
penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu
dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau
tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh produk dipasar.

- Bukti Empiris

Dunia sekarang ini dilanda over komunikasi. Akibatnya pikiran para prospek menjadi
ajang pertempuran. Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam masyarakat yang over
komunikasi, perusahaan Gery mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan
tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan
pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya rancangan dasar “positioning” tidak
lagi sekedar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain. Dalam hal ini,
Gery mampu memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada dalam pikiran dan mengkaitkan
hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat
bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Positioning sendiri merupakan sebuah produk dimata konsumen yang membedakan
dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan
produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan
suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki
posisi tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah
persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk
dipasar.

Pada kasus Gery, perusahaan ini menjaga posisinya dengan baik. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Gery adalah menyiapkan Gery dengan menggunakan metode inovasi, cost
leadership, komunikasi plus kemampuan menyesuaikan produk dengan selera Indonesia.
Sebagai contoh, inovasi yang dilakukan adalah Gery Chocolatos tersedia dalam 2 varian rasa,
yaitu coklat dan mocca. Gery Chocolatos dikemas dalam ukuran kemasan yaitu 11,5 gram.
Untuk harga, Gery Chocolatos dipasaran sendiri Rp 500/bungkus. Komposisi dari Gery
Chocolatos sendiri terdiri dari gula, minyak nabati, coklat bubuk, tepung terigu, dekstrosa
monohidrat, lemak nabati, susu bubuk, whey bubuk, tapioca, pewarna caramel, pengemulsi
nabati, dan garam.

2.1.2 PENERAPAN DAN PENGENDALIAN PEMASARAN


Salah satu fungsi pokok dari manajer selain perencanaan dan penerapan adalah
pengawasan / pengendalian. Adapun proses pengawasan yang harus dilakukan oleh
manajemen ada tiga tahap, yaitu :

1. Mengetahui apa yang terjadi.

Dari fakta-fakta yang diperoleh manajemen dapat membandingkan antara hasil riil dengan
rencananya, sehingga dapat ditentukan ada atau tidak adanya penyimpangan.

2. Mengetahui mengapa hal itu terjadi

Hal ini menyangkut beberapa alasan tentang dapat dicapainya suatu hasil

3. Menentukan tindakan selanjutnya

Tindakan ini dapat berupa merencanakan program untuk periode mendatang dan
merencanakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki kondisi yang kurang baik.

4. Strategi Pemasaran

Perbedaan pengertian antara istilah strategi, tujuan dan taktik adalah :


· Tujuan :

Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan masyarakat yang lain
dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau perbandingan antara
penghasilan dan biaya yang menguntungkan.

· Strategi :

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa
perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai untuk
mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.

· Taktik :

Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan
strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia berada dalam
posisi untuk menentukan taktik.

Study Kasus Produk GarudaFood

Melihat prospek Gery yang menjanjikan, maka ia pun dikembangkan sebagai


umbrella brand. Gery melahirkan sejumlah submerek yang kelak masing-masing diarahkan
menjadi merek yang mandiri. Maka, lahirlah 10 macam merek Gery, mulai dari Gery Wafer
Cream, Gery Wafer Stick, Gery Saluut, Gery Cokluut, Gery Bismart, Gery Romeo Juliet,
Gery Colek, Gery Meses, Gery Soes, dan Gery Cracker Beras.

Produk Biscuit meliputi Gery Bismart, Gery Bischoc, Gery Cracker Beras, Gery
Refill-E, Gery Snack and sereal, Gery Soes, Gery Wafer Cream Caramel, Gery Wafer Cream
Coklat Vanila, Gery Wafer Cream Saluut Coklat, Wafer Cream Coklat, Wafer Cream Coklat
Keju, , Gery Chocolatos, Gery Cokluut, Gery Wafer Stick Coklat, Gery Wafer Stick Coklat
Keju, Gery Wafer Stick Coklat Susu.

Segmentasi Gery

Salah satu segmentasi yang banyak diburu produsen saat ini adalah konsumen remaja.
Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya
antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja dan pola tersebut akan
mempengaruhi pola konsumsinya di masa mendatang. Di samping itu, remaja biasanya
mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros
dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian
produsen untuk memasuki pasar remaja. Wafer merupakan produk makanan ringan kategori
biskuit. Wafer biasanya dikonsumsi di waktu senggang, ketika beristirahat, maupun disaat
diskusi ataupun rapat. Wafer cocok dikonsumsi pada segala usia mulai dari anakanak, dewasa
hingga orangtua. Namun, saat ini wafer tersedia berbagai macam jenis sesuai segmen umur
mulai untuk anak-anak, remaja hingga dewasa. Hal itulah yang dilakukan produsen wafer
Garudafood. (Dermawan, 2008)

Gery berada di segmen untuk kalangan anak-anak dan remaja. Segmen yang diambil
oleh Gery ini tentunya akan menghadapi persaingan yang kuat dari produsen wafer lainnya
yang juga mengincar segmen remaja hingga dewasa. Namun produsen Gery telah
menerapkan strategi yang tepat yaitu menawarkan produk lebih murah dan mengemas wafer
dengan ukuran yang sama dengan Tango. Terbukti pada tahun pertama setelah produk
dikeluarkan (2001-2002), angka pertumbuhannya mencapai 179 persen; tahun 2003, tumbuh
300 persen; tahun 2004, tumbuh 60 persen; tahun 2005, tumbuh 60 persen; dan tahun 2006,
tumbuh 50 persen.5 Tahun 2007, Gery mendapat penghargaan Indonesian Best Brand Award
(IBBA) dengan predikat Golden Brand pada kategori wafer coating coklat.

Positioning Wafer Gery

Menurut Craven (1991:270) bahwa positioning memegang peran yang sangat besar dalam
strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis
internal perusahaan(total situation analysis).

Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media,
maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran. Oleh karena itu,
agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan Geery mampu
menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan
perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran
prospeknya. Itulah sebabnya rancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain. Dalam hal ini Gerry mampu memanfaatkan
dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang
telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi
yang telah dipilih untuk disimpan.
Positioning sendiri merupakan sebuah produk dimata konsumen yang membedakan dengan
produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan
produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada
hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran
agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki
perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk
yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang
sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang
dipegang oleh setiap produk dipasar.

Pada kasus Gery, perusahaan ini menjaga posisinya dengan baik. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Gery adalah menyiapkan Gery dengan mengggunakan metode inovasi, cost
leadership, komunikasi plus kemampuan menyesuaikan produk dengan selera Indonesia.
Sebagai contoh inovasi yang di lakukan adalah Gery Chocolatos tersedia dalam tiga varian
rasa yaitu cokelat dan mocca. Gery Chocolatos dikemas dalam ukuran kemasan yaitu 11,5
gram. Untuk harga, Gery Chocolatos di pasaran sendiri Rp 500/ bungkus . komposisi dari
Gery Chocolatos sendiri terdiri dari gula, minyak nabati, coklat bubuk, tepung terigu,
dekstrosa monohidrat, lemak nabati, susu bubuk, whey bubuk, tapioka, pewarna karamel,
pengemulsi nabati, dan garam.

Pengembangan Diferensiasi

Untuk menghindari perangkap komoditas, pemaran harus memulai dengan keyakinan bahwa
anda dapat mendeferensiasikan apa saja. (lihat “memo pemasaran: Cara Mendaatkan
pencerahan Konsumen yang Segar untuk mendiferensiasikan Produk dan Jasa”). Pada kasus
Gery, sarana diferensiasi yang jelas dan sering menjadi faktor pendorong bagi konsumen.
Diferensiasi Produk

Pada proses diferensiasi produk ini dapat didiferensiasikan berdasarakan jumlah, dan dimensi
berbagi produk atau jasa : bentuk, fitur, mutu, kinerja, daya tahan, keandalan, mudah
diperbaiki dan lain sebagainya. Pada kasus Gery ini adalah produk me-too. Diferensiasi yang
dibandingkan terutama pada komunikasi pemasaran yang konsisten yaitu melayani kebutuhan
target pasaranya yaitu kalangan anak-anak. Gery melakukan strategi dengan cara menggarap
pasar anak-anak. Gery dapat melihat sisi yang berbeda dan kebanyakan pesaing tidak
memahami hal ini. Padahal pasar anak-anak menjadi tunggangan bagus terutama pada pasar
wafer. Beberapa hal yang menjadi diferensiasi Gery dengan yang lain adalah:

1. Gery mengemas produk dalam ukuran yang lebih kecil. Sebagai contoh Gery
menawarakan produknya pada harga psikologis yaitu Rp. 500. Hal ini memberikan perbedaan
yang signifikan terhadap pesaing. Hal-hal semacam ini membuat Gery semakin lama semakin
menguasai pangsa dan bisa menyaingi Tango yang lebih lama dibanding dengan Gery.

2. Mengenalkan Gery sebagai burung kecil berwarna biru lincah dan lucu. Sehingga dalam
hal ini bagi siapapun yang melihat akan memandang Gery kemudian mempersepsikan Gery
sebagai sahabat anak-anak dalam bentuk kartun. Hal ini menjadi bagian penting untuk Gery
dalam meningkatkan penjualan.

3. Gery sengaja membuat marketing gimmick yang merangsang anak-anak untuk


mencobanya.

a. Product Strategy & Branding Management

b. Pricing strategy

c. Channel Strategy

d. Promotion Strategy
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah


layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka
menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.

Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan


keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro
perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan
makro perusahaan.

Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi


penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.

Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan


kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang
besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang
terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat
keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat
dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.

DAFTAR PUSTAKA

vmardiw.files.wordpress.com/2006/12/marketing.pdf

Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1990
Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994

Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan, Erlangga,

Jakarta, 1993

Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi Rajawali, Jakarta,1992

Anda mungkin juga menyukai