PENDAHULUAN
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan
tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah
konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan
lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif
dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
a. Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
b. Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
c. Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
d. Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk
menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
- Bukti Empiris
Salah satu segmentasi yang banyak diburu produsen saat ini adalah konsumen remaja.
Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya
antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja dan pola tersebut akan
mempengaruhi pola konsumsinya di masa mendatang. Di samping itu, remaja biasanya
mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros
dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian
produsen untuk memasuki pasar remaja. Wafer merupakan produk makanan ringan kategori
biskuit. Wafer biasanya dikonsumsi di waktu senggang, ketika beristirahat, maupun disaat
diskusi ataupun rapat. Wafer cocok dikonsumsi pada segala usia mulai dari anakanak, dewasa
hingga orangtua. Namun, saat ini wafer tersedia berbagai macam jenis sesuai segmen umur
mulai untuk anak-anak, remaja hingga dewasa. Hal itulah yang dilakukan produsen wafer
Garudafood. (Dermawan, 2008)
Gery berada di segmen untuk kalangan anak-anak dan remaja. Segmen yang diambil
oleh Gery ini tentunya akan menghadapi persaingan yang kuat dari produsen wafer lainnya
yang juga mengincar segmen remaja hingga dewasa. Namun produsen Gery telah
menerapkan strategi yang tepat yaitu menawarkan produk lebih murah dan mengemas wafer
dengan ukuran yang sama dengan Tango. Terbukti pada tahun pertama setelah produk
dikeluarkan (2001-2002), angka pertumbuhannya mencapai 179 persen; tahun 2003, tumbuh
300 persen; tahun 2004, tumbuh 60 persen; tahun 2005, tumbuh 60 persen; dan tahun 2006,
tumbuh 50 persen.5 Tahun 2007, Gery mendapat penghargaan Indonesian Best Brand
Award (IBBA) dengan predikat Golden Brand pada kategori wafer coating coklat.
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah
menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal
ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini
sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan
kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin
dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar
menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan
diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat
mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaiitu:
o Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya
dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan
pilihan ini.
o Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis
produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik
listrik bagi sekelompok pelanggan.
o Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala
macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
o Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang
tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu
mengandung peluang yang menarik.
o Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk
mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai
dengan daya beli masing-masing.
c. Penempatan produk ( Product Positioning)
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi
penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu
dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau
tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh produk dipasar.
- Bukti Empiris
Dunia sekarang ini dilanda over komunikasi. Akibatnya pikiran para prospek menjadi
ajang pertempuran. Oleh karena itu, agar dapat berhasil dalam masyarakat yang over
komunikasi, perusahaan Gery mampu menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan
tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan
pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya rancangan dasar “positioning” tidak
lagi sekedar menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain. Dalam hal ini,
Gery mampu memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada dalam pikiran dan mengkaitkan
hubungan-hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat
bagi setiap keping informasi yang telah dipilih untuk disimpan.
Positioning sendiri merupakan sebuah produk dimata konsumen yang membedakan
dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan
produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan
suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki
posisi tertentu dalam segmen pasarnya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah
persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk
dipasar.
Pada kasus Gery, perusahaan ini menjaga posisinya dengan baik. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Gery adalah menyiapkan Gery dengan menggunakan metode inovasi, cost
leadership, komunikasi plus kemampuan menyesuaikan produk dengan selera Indonesia.
Sebagai contoh, inovasi yang dilakukan adalah Gery Chocolatos tersedia dalam 2 varian rasa,
yaitu coklat dan mocca. Gery Chocolatos dikemas dalam ukuran kemasan yaitu 11,5 gram.
Untuk harga, Gery Chocolatos dipasaran sendiri Rp 500/bungkus. Komposisi dari Gery
Chocolatos sendiri terdiri dari gula, minyak nabati, coklat bubuk, tepung terigu, dekstrosa
monohidrat, lemak nabati, susu bubuk, whey bubuk, tapioca, pewarna caramel, pengemulsi
nabati, dan garam.
Dari fakta-fakta yang diperoleh manajemen dapat membandingkan antara hasil riil dengan
rencananya, sehingga dapat ditentukan ada atau tidak adanya penyimpangan.
Hal ini menyangkut beberapa alasan tentang dapat dicapainya suatu hasil
Tindakan ini dapat berupa merencanakan program untuk periode mendatang dan
merencanakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki kondisi yang kurang baik.
4. Strategi Pemasaran
Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan masyarakat yang lain
dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau perbandingan antara
penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
· Strategi :
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa
perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai untuk
mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.
· Taktik :
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan
strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia berada dalam
posisi untuk menentukan taktik.
Produk Biscuit meliputi Gery Bismart, Gery Bischoc, Gery Cracker Beras, Gery
Refill-E, Gery Snack and sereal, Gery Soes, Gery Wafer Cream Caramel, Gery Wafer Cream
Coklat Vanila, Gery Wafer Cream Saluut Coklat, Wafer Cream Coklat, Wafer Cream Coklat
Keju, , Gery Chocolatos, Gery Cokluut, Gery Wafer Stick Coklat, Gery Wafer Stick Coklat
Keju, Gery Wafer Stick Coklat Susu.
Segmentasi Gery
Salah satu segmentasi yang banyak diburu produsen saat ini adalah konsumen remaja.
Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya
antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja dan pola tersebut akan
mempengaruhi pola konsumsinya di masa mendatang. Di samping itu, remaja biasanya
mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros
dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian
produsen untuk memasuki pasar remaja. Wafer merupakan produk makanan ringan kategori
biskuit. Wafer biasanya dikonsumsi di waktu senggang, ketika beristirahat, maupun disaat
diskusi ataupun rapat. Wafer cocok dikonsumsi pada segala usia mulai dari anakanak, dewasa
hingga orangtua. Namun, saat ini wafer tersedia berbagai macam jenis sesuai segmen umur
mulai untuk anak-anak, remaja hingga dewasa. Hal itulah yang dilakukan produsen wafer
Garudafood. (Dermawan, 2008)
Gery berada di segmen untuk kalangan anak-anak dan remaja. Segmen yang diambil
oleh Gery ini tentunya akan menghadapi persaingan yang kuat dari produsen wafer lainnya
yang juga mengincar segmen remaja hingga dewasa. Namun produsen Gery telah
menerapkan strategi yang tepat yaitu menawarkan produk lebih murah dan mengemas wafer
dengan ukuran yang sama dengan Tango. Terbukti pada tahun pertama setelah produk
dikeluarkan (2001-2002), angka pertumbuhannya mencapai 179 persen; tahun 2003, tumbuh
300 persen; tahun 2004, tumbuh 60 persen; tahun 2005, tumbuh 60 persen; dan tahun 2006,
tumbuh 50 persen.5 Tahun 2007, Gery mendapat penghargaan Indonesian Best Brand Award
(IBBA) dengan predikat Golden Brand pada kategori wafer coating coklat.
Menurut Craven (1991:270) bahwa positioning memegang peran yang sangat besar dalam
strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis
internal perusahaan(total situation analysis).
Alasannya dunia sekarang ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media,
maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran. Oleh karena itu,
agar dapat berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan Geery mampu
menciptakan suatu posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan
perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran
prospeknya. Itulah sebabnya rancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain. Dalam hal ini Gerry mampu memanfaatkan
dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang
telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping informasi
yang telah dipilih untuk disimpan.
Positioning sendiri merupakan sebuah produk dimata konsumen yang membedakan dengan
produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan
produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada
hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran
agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki
perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk
yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang
sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang
dipegang oleh setiap produk dipasar.
Pada kasus Gery, perusahaan ini menjaga posisinya dengan baik. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Gery adalah menyiapkan Gery dengan mengggunakan metode inovasi, cost
leadership, komunikasi plus kemampuan menyesuaikan produk dengan selera Indonesia.
Sebagai contoh inovasi yang di lakukan adalah Gery Chocolatos tersedia dalam tiga varian
rasa yaitu cokelat dan mocca. Gery Chocolatos dikemas dalam ukuran kemasan yaitu 11,5
gram. Untuk harga, Gery Chocolatos di pasaran sendiri Rp 500/ bungkus . komposisi dari
Gery Chocolatos sendiri terdiri dari gula, minyak nabati, coklat bubuk, tepung terigu,
dekstrosa monohidrat, lemak nabati, susu bubuk, whey bubuk, tapioka, pewarna karamel,
pengemulsi nabati, dan garam.
Pengembangan Diferensiasi
Untuk menghindari perangkap komoditas, pemaran harus memulai dengan keyakinan bahwa
anda dapat mendeferensiasikan apa saja. (lihat “memo pemasaran: Cara Mendaatkan
pencerahan Konsumen yang Segar untuk mendiferensiasikan Produk dan Jasa”). Pada kasus
Gery, sarana diferensiasi yang jelas dan sering menjadi faktor pendorong bagi konsumen.
Diferensiasi Produk
Pada proses diferensiasi produk ini dapat didiferensiasikan berdasarakan jumlah, dan dimensi
berbagi produk atau jasa : bentuk, fitur, mutu, kinerja, daya tahan, keandalan, mudah
diperbaiki dan lain sebagainya. Pada kasus Gery ini adalah produk me-too. Diferensiasi yang
dibandingkan terutama pada komunikasi pemasaran yang konsisten yaitu melayani kebutuhan
target pasaranya yaitu kalangan anak-anak. Gery melakukan strategi dengan cara menggarap
pasar anak-anak. Gery dapat melihat sisi yang berbeda dan kebanyakan pesaing tidak
memahami hal ini. Padahal pasar anak-anak menjadi tunggangan bagus terutama pada pasar
wafer. Beberapa hal yang menjadi diferensiasi Gery dengan yang lain adalah:
1. Gery mengemas produk dalam ukuran yang lebih kecil. Sebagai contoh Gery
menawarakan produknya pada harga psikologis yaitu Rp. 500. Hal ini memberikan perbedaan
yang signifikan terhadap pesaing. Hal-hal semacam ini membuat Gery semakin lama semakin
menguasai pangsa dan bisa menyaingi Tango yang lebih lama dibanding dengan Gery.
2. Mengenalkan Gery sebagai burung kecil berwarna biru lincah dan lucu. Sehingga dalam
hal ini bagi siapapun yang melihat akan memandang Gery kemudian mempersepsikan Gery
sebagai sahabat anak-anak dalam bentuk kartun. Hal ini menjadi bagian penting untuk Gery
dalam meningkatkan penjualan.
b. Pricing strategy
c. Channel Strategy
d. Promotion Strategy
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
vmardiw.files.wordpress.com/2006/12/marketing.pdf
Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 1990
Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994
Jakarta, 1993
Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi Rajawali, Jakarta,1992