Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Tata Letak Pabrik

Menurut Elwood S. Buffa,

“Plant lay out is the integrating phase of the design of production system. The basic objective of lay out
is to develop a product system that meet requirement of capacity and quality in the most economic
way”. Dalam bahasa Indonesia, “Plant Layout adalah suatu fase yang menyeluruh daripada desain
system produksi. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan system produksi yang diperlukan baik
dalam kapasitas maupun kualitas dengan cara yang menguntungkan”

Menurut Harold T. Amrine,

“The lay out of plant is visual presentation of arrangement of the physical facilities the manufacture of
the product”. Dalam bahasa Indonesia, “Lay out dari pabrik adalah suatu gambaran visual (nyata)
mengenai susunan fasilitas fisik untuk membuat produk”.

Menurut Ir. Thung Djie Lee,

“Tata ruang adalah segala usaha yang menyangkut penyusunan-penyusunan yang bersifat fisik
mengenai perlengkapan dan peralatan industry, missal: bahan baku dan mesin”.

Menurut Ir. Rusli Syarif, cs,

“Plant lay out adalah suatu perencanaan lantai untuk menentukan dan menyusun fasilitas-fasilitas fisik
untuk membuat produk atau, Plant lay out adalah gambaran visual mengenai susunan fasilitas-fasilitas
fisik untuk membuat produk”.

Menurut Wignjosoebroto,

“Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas–fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area (space)
untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan–
gerakanmaterial, penyimpanan material (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen,
personil pekerja dan sebagainya”.

Secara sempit, Plant Layout diartikan sebagai pengaturan tata letak/penyusunan fasilitas fisik dari pabrik
tersebut.

Dalam tata letak pabrik ada 2 (dua) hal yang diatur letaknya yaitu pengaturan mesin (machine layout)
dan pengaturan departemen yang ada dari pabrik (department layout).

Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik, seringkali hal ini kita artikan sebagai pengaturan
peralatan/fasilitas produksi yang sudah ada (the existing arrangement) ataupun bisa juga diartikan
sebagai perencanaan tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new layout plan).
Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing
perusahaan dalam hal kapasitas, proses fleksibilitas, dan biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak
pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.

Semua kasus desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk

dapat mencapai :

Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.

Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.

Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.

Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut akan perlu
diubah).

Elemen akhir dalam strategi fasilitas mempertimbangkan berbagai fasilitas. Terdapat empat jenis
perbedaan dari aneka pilihan fasilitas yaitu :

Fokus Produk (55 persen).

Fokus Pasar (30 persen).

Fokus Proses (10 persen).

Serba guna (5 persen).


Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Pabrik

Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas
produksi yang paling ekonomis untuk beroperasi produksi aman, dan nyaman sehingga akan dapat
menaikkan moral kerja dan performance dari operator. Lebih spesifik lagi tata letak yang baik akan
dapat memberikan keuntungan–keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut :

1. Menaikkan output produksi.

Suatu tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar atau lebih sedikit, man
hours yang lebih kecil, dan/atau mengurangi jam kerja mesin (machine hours).

2. Mengurangi waktu tunggu (delay).

Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing–masing departemen
atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik.
Pengaturan tata letak yang terkoordinir dan terencana baik akan dapat mengurangi waktu tunggu
(delay) yang berlebihan.

3. Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling).

Proses perencanaan dan perancangan tata letak pabrik akan lebih menekankan desainnya pada usaha–
usaha memindahkan aktivitas–aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung.

4.Penghematan penggunaan areal untuk produksi, gudang dan service.

Jalan lintas, material yang menumpuk, jarak antara mesin–mesin yang berlebihan, dan lain–lain
semuanya akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik. Suatu perencanaan tata letak yang
optimal akan mencoba mengatasi segala masalah pemborosan pemakaian ruangan ini dan berusaha
untuk mengkoreksinya.

5.Pendaya guna yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi
lainnya.

Faktor–faktor pemanfaatan mesin, tenaga kerja, dan lain–lain adalah erat kaitannya dengan biaya
produksi. Suatu tata letak yang terencana baik akan banyak membantu pendayagunaan elemen–elemen
produksi secara lebih efektif dan lebih efisien.
Mengurangi inventory in process.Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin
bahan baku untuk berpindah dari suatu operasi langsung ke operasi berikutnya secepat–cepatnya dan
berusaha mengurangi bertumpuknya bahan setengah jadi (material in process). Problem ini terutama
bisa dilaksanakan dengan mengurangi waktu tunggu (delay) dan bahan yang menunggu untuk segera
diproses.

Proses manufacturing yang lebih singkat.Dengan memperpendek jarak antara operasi satu dengan
operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan maka
waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam
pabrik dapat diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula diperpendek.

Mengurangi resiko bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari operator. Perencanaan tata letak pabrik
adalah juga ditujukan untuk membuat suasana kerja yang nyaman dan aman bagi mereka yang bekerja
didalamnya. Hal–hal yang bisa dianggap membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan kerja dari
operator haruslah dihindari.

Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.Pada dasarnya orang menginginkan untuk bekerja dalam
suatu pabrik yang segala sesuatunya diatur secara tertib, rapi dan baik. Penerangan yang cukup, sirkulasi
yang enak, dan lain–lain akan menciptakan suasana lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga
moral dan kepuasan kerja akan dapat lebih ditingkatkan. Hasil positif dari kondisi ini tentu saja berupa
performance kerja yang lebih baik dan menjurus kearah peningkatan produktivitas kerja.

Mempermudah aktivitas supervise. Tata letak pabrik yang terencana baik akan dapat mempermudah
aktivitas supervise. Dengan meletakkan kantor/ruangan diatas, maka seorang supervisor akan dapat
dengan mudah mengamati segala aktivitas yang sedang berlangsung diarea kerja yang berada dibawah
pengawasan dan tanggung jawabnya.

Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran. Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang
tidak perlu, serta banyaknya perpotongan (intersection) dari lintas yang ada akan menyebabkan
kesimpangsiuran yang akhirnya akan membawa kearah kemacetan. Dengan memakai material secara
langsung dan secepatnya, serta menjaganya untuk selalu bergerak, maka labor cost akan dapat
dikurangi sekitar 40% dan yang lebih penting hal ini akan mengurangi problema kesimpangsiuran dan
kemacetan didalam aktivitas pemindahan bahan. Layout yang baik akan memberikan luasan yang cukup
untuk seluruh operasi yang diperlukan dan proses bisa berlangsung mudah dan sederhana.

Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku atau pun produk
jadi. Tata letak yang direncanakan secara baik akan dapat mengurangi kerusakan–kerusakan yang bisa
terjadi pada bahan baku ataupun produk jadi. Getaran–getaran, debu, panas, dan lain–lain dapat secara
mudah merusak kualitas material ataupun produk yang dihasilkan.
Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik

Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik yang terencana dengan baik,
dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai berikut:

Prinsip Integrasi Secara Total. Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen
produksi yang menjadi satu unit operasi yang lebih besar.

Prinsip Perpindahan jarak Yang Minimal. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi
berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak perpindahan tersebut.

Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja. Aliran kerja yang baik adalah aliran konstan dengan minimum
interupsi, kesimpangsiuran, dan kemacetan dalam proses produksi.

Prinsip Pemanfaatan Ruangan. Pengaturan ruangan yang akan dipakai ssecara optimum dengan
memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space).

Prinsip Kepuasan dan Keselamatan Kerja

Tata letak yang baik akan dapat membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan
sehingga dapat meningkatkan moral karyawan.

Prinsip Fleksibilitas.

Dengan kemajuan IPTEK mengakibatkan dunia industry berpacu untuk mengimbanginya. Perubahan
yang mungkin terjadi pada desain produk, peralatan produksi, delivery, dan sebagainya akan dapat
berakibat pengaturan kembali (re-layout) tata letak pabrik yang sudah ada. Untuk hal ini bila tata letak
direncanakan cukup fleksibel maka penyesuaian kembali dapat dilakukan dengan lebih cepat dan
murah.

Langkah-Langkah Perencanaan Tata Letak Pabrik.

Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan pengaturan letak dari pada
mesin-mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orangyang bekerja di tiap-tiap stasiun kerja yang ada.

Secara umum, pengaturan daripada semua fasilitas produksi direncakan sehingga diperolah:
Transportasi yang minimum dari proses pemindahan bahan

Meminimumkan gerakan balik yang tidak perlu

Pemakaian area yang minimum

Pola aliran produksi yang terbaik

Keseimbangan penggunaan luas area yang dimiliki

Keseimbangan dalam lintasan area perakitan

Kemungkinan dan fleksibilitas untuk menghadapi ekspansi di masa mendatang.

Proses pengaturan segala fasilitas produksi dibedakan atas:

Pengaturan Tata Letak Mesin dan Fasilitas, adalah pengaturan semua mesin dan fasilitas yang
diperlukan untuk proses produksi di dalam tiap departemen dari pabrik yang ada.

Pengaturan Tata Letak Departemen, adalah pengaturan bagian atau departemen serta hubungannya
antara satu dengan yang lainnya di dalam pabrik.

Langkah-langkah dalam perencanaan tata letak pabrik:

Analisa Produk. Menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat menggunakan
pertimbangan kelayakan teknis dan ekonomis.

Analisa Proses. Menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produksi yang telah ditetapkan
untuk dibuat.

Sigi dan Analisa Pasar. Mengidentifikasi macam dan jumlah produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Informasi ini digunakan untuk menentukan kapasitas produksi yang berikutnya dapat member
keputusan tentang banyaknya mesin dan fasilitas produksi yang diberikan.

Analisa Macam dan Jumlah Mesin/Equipment dan Luas Area yang Dibutuhkan. Dengan
memperhatikan volume produk yang akan dibuat, waktu standard, jam kerja dan efisiensi mesin maka
jumlah mesin dan fasilitas yang diperlukan (juga operator) dapat dihitung. Untuk selanjutnya luas area,
stasiun kerja, kebutuhan area, jalan lintasan dapat di tentukan agar proses berlangsung dengan lancer.

Pengembangan Alterantif Tata Letak. Sebelum menentukan tata letak terbaik yang harus dipilih,
terlebih dahulu dilakukan pengembangan alternative dengan mempertimbangkan:
Analisa ekonomi didasarkan macam tipe layout yang dipilih

Perancanaan pola aliran material yang harus dipindah dari satu proses ke proses berikutnya

Pertimbangan yang terakait dengan luas area, kolom bangunan, struktur organisasi, dan lain-lain.

Analisi aliran material dengan memperhatikan volume, frekwensi dan jarak perpindahan material
sehingga diperoleh total biaya yang paling minimum.

Perancangan Tata Letak Mesin dan Departemen Dalam Pabrik. Hasil analisa terhadap layoutdipakai
dasar pengaturan fasilitas fisik dan pabrik dan pengaturan departemen penunjang.

Anda mungkin juga menyukai