BAB 2
LANDASAN TEORI
Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas bisa didefinisikan sebagai tata cara
Pengaturan tersebut akan coba memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin
personel pekerja, dan lain sebagainya. Dalam tata letak pabrik ada dua hal yang diatur
letaknya, yaitu pengaturan mesin (machine layout) dan pengaturan departemen yang ada
di pabrik (department layout). Bilamana kita menggunakan istilah tata letak pabrik,
seringkali hal ini akan kita artikan sebagai pengaturan peralatan/fasilitas produksi yang
sudah ada (the existing arrangement) ataupun bisa juga diartikan sebagai perencanaan
tata letak pabrik yang baru sama sekali (the new plant layout). (Sritomo, 2003, p67)
36
(bahan, pasokan, dll) melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat yang
memungkinkan dengan biaya yang wajar. Dalam batasan industri, makin singkat
sepotong bahan berada dalam pabrik, makin kecil keharusan pabrik menanggung beban
produk yang akan dibuat, atau jasa yang diberikan, dan sebuah perhitungan tentang
aliran barang atau kegiatan secara menyeluruh. Kemudian berlanjut dengan perencanaan
terinci tentang susunan peralatan bagi tiap tempat kerja mandiri, langkah demi langkah.
Lalu, keterkaitan antara tempat kerja dirancang, daerah yang erat hubungannya
dikelompokkan dalam satu satuan, yang disebut bagian atau departemen yang kemudian
Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja
dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi aman dan
nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator.
Tujuan utama di dalam perancangan tata letak fasilitas pada dasarnya adalah untuk
meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-elemen biaya sebagai
berikut:
Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan mesin, maupun
jadi.
Perancangan tata letak fasilitas yang baik akan ikut menentukan efisiensi dan
dalam beberapa hal juga akan menentukan keberlangsungan hidup atau kesuksesan suatu
industri. Penataan yang optimal dapat pula memberikan kemudahan di dalam proses
Sebuah tata letak yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem
Pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau
Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas bahan baku
Dari hal-hal tersebut di atas, jelas bahwa perancangan tata letak fasilitas
dimaksudkan untuk mengatur segala fasilitas fisik dari sistem produksi (mesin,
peralatan, tanah, bangunan, dan lain-lain) guna mendapatkan hasil yang optimal serta
mencapai tujuan perusahaan secara efektif, efisien, dan aman. (Sritomo, 2003, p68-72)
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi secara
total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit produksi yang besar.
Hampir setiap proses yang terjadi dalam suatu industri mencakup beberapa gerakan
perpindahan dari material, yang mana kita tidak bisa menghindarinya secara
keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi lain,
waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut. Hal ini
Prinsip ini merupakan kelengkapan dari jarak perpindahan bahan yang seminimal
mungkin. Dengan prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik
sedapat mungkin material bergerak terus tanpa interupsi. Aliran proses yang baik
tidaklah berarti harus dalam lintasan garis lurus. Ide dari prinsip aliran kerja ini
Pada dasarnya tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yaitu pengaturan ruangan
yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, mesin, dan peralatan penunjang proses
produksi lainnya.
Kepuasan kerja bagi seseorang adalah sangat besar artinya. Hal ini bisa dikatakan
sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja yang
yang akan bisa diperoleh. Paling tidak, moral kerja menjadi lebih baik dan ongkos
produksi berkurang.
f. Prinsip fleksibilitas
Prinsip ini sangat berarti dalam abad di mana riset ilmiah, komunikasi, dan
terjadi pada desain produk, peralatan produksi, waktu pengiriman barang, dan lain
Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan
pengaturan letak dari mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang-orang yang bekerja di
masing-masing stasiun kerja yang ada. Tata letak yang baik dari segala fasilitas produksi
dalam suatu pabrik adalah dasar untuk membuat operasi kerja menjadi lebih efektif dan
efisien. Secara umum pengaturan dari semua fasilitas produksi ini direncanakan
1) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi (Production Line Product atau
Product Lay-out).
Jika suatu pabrik akan secara khusus memproduksi suatu macam produk atau
kelompok dalam jumlah / volume yang besar dan waktu produksi yang lama, maka
41
segala fasilitas-fasilitas produksi dari pabrik tersebut haruslah diatur sedemikian rupa
sehingga proses produksi dapat berlangsung efisien mungkin. Tata letak tipe ini
Dengan tata letak menurut tipe ini, suatu produk akan dapat dikerjakan sampai
selesai didalam departemen tersebut tanpa perlu dipindahkan dari satu operasi ke
operasi berikutnya.
2) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap (Fixed Material Location
Dalam hal ini, material yang selamanya akan tingga tetap dilokasinya sedangkan
fasilitas produksi, seperti tools, mesin, manusia, dan lain-lain serta komponen kecil
3) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk (Product Family Product Lay-
yang dipakai, dan sebagainya. Karena disini setiap kelompok produk akan memiliki
urutan proses yang sama, maka akan menghasilkan tingkat efisiensi yang tinggi
4) Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses (Functional / Process
Lay-out).
Adalah metode pengaturan atau penempatan dari segala mesin serta peralatan
produksi yang memiliki tipe yang sama ke dalam satu departemen. Dalam tata letak
menurut macam proses ini jelas sekali bahwa semua mesin dan peralatan yang
mempunyai ciri-ciri operasi yang sama akan dikelompokkan bersama sesuai dengan
Tata letak berdasarkan proses ini umumnya dipergunakan untuk industri manufaktur
yang bekerja dengan jumlah dan volume produksi yang relatif kecil dan terutama
untuk jenis produk yang tidak standar. Tata letak seperti ini terasa lebih fleksibel
mengevaluasi alternatif perencanaan tata letak departemen (department layout) atau tata
letak fasilitas produksi (faciliters layout atau machine layout) maka diperlukan aktivitas
pengukuran aliran bahan dalam sebuah analisis teknis. Terdapat dua macam analisis
relatif mudah untuk digunakan dan terutama cara ini akan berbentuk gambar
grafis yang sangat tepat untuk maksud penganalisis aliran semacam ini.
catatan dari gerakan perpindahan untuk seluruh operasi yang ada. Disini perpindahan
Ada beberapa teknik konvensional yang umum dipakai dan berguna dalam proses
Tata letak fasilitas produksi secara logis harus diatur secara berurutan sesuai dengan
Selain peta-peta tersebut, maka ada pula beberapa peta yang lebih khusus untuk
dipakai mengevaluasi dan menganalisis aliran bahan dalam rangka perancangan layout
seperti Assembly Chart, String Diagram, From to Chart, Triangular Flow Diagram, dan
Activity Relationship Chart. Analisis aliran dalam hal ini bisa dilaksanakan secara
ukuran tertentu seperti unit produk per jam, jumlah gerakan perpindahan per hari atau
berat per minggu dan sebagainya. Proses produksi yang memiliki banyak aktivitas
disertai dengan aliran pergerakan atau perpindahan sejumlah material, informasi atau
manusia dari satu proses menuju proses berikutnya. Akan lebih tepat kalau tata letak
atau departemen bilamana pergerakan material, informasi atau manusia relatif sedikit
dilaksanakan. Analisis kualitatif diperlukan bilamana kita ingin mengatur tata letak
berdasarkan derajat hubungan aktivitas seperti hubungan komunikasi atau hirarki dalam
struktur organisasi. Di sini ukuran kualitatif akan berupa range derajat hubungan yang
dengan departemen yang lain. Dalam praktiknya kedua analisis ini harus dilakukan
material yang dipindahkan seperti berat, volume, jumlah unit satuan kuantitatif lainnya.
Peta yang sering digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif ini adalah From to
From to Chart
From to Chart adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk
perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi.
Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak item yang mengalir
melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan dan lain-lain. Pada dasarnya
from to chart adalah merupakan adaptasi dari “Mileage Chart” yang umumnya dijumpai
pada suatu peta perjalanan, angka-angka yang terdapat dalam suatu From to Chart akan
menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, frekuensi dan jarak
2003, p190)
47
From to Chart atau Travel Chart dipakai khusus untuk maksud merancang
layout terutama yang menyangkut pemindahan material dalam jarak yang sependek-
pendeknya. Secara umum From to Chart akan banyak digunakan untuk menganalisis
layout yang diatur berdasarkan aliran proses atau bisa pula untuk combination layout.
Sedangkan untuk product layout tidak akan banyak manfaatnya karena disini pengaturan
mesin sudah diatur dalam jarak yang sependek-pendeknya yaitu berdasarkan urutan
From to Chart berguna jika keterkaitan terjadi antara beberapa kegiatan dan jika
Beberapa kegunaan dan keuntungan dari From to Chart adalah (Apple, 1990, p190):
11. Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk , komponen, barang, bahan, dsb.
Aliran bahan bisa diukur secara kualitatif menggunakan tolak ukur derajat
kedekatan hubungan antara satu fasilitas dengan lainnya. Nilai-nilai yang menunjukkan
sebuah peta hubungan aktivitas (Activity Relationship Chart) yang telah dikembangkan
oleh Richard Muther dalam bukunya “Systematic Layout Planning (Botom Cahners
Books, 1973)”. Suatu peta hubungan aktivitas dapat dikonstruksikan dengan prosedur
sebagai berikut :
Lakukan wawancara atau survei terhadap karyawan dari setiap departemen yang
tertera dalam daftar peta dan juga dengan manajemen yang berwenang.
evaluasi atau perubahan yang lebih sesuai. Checking, rechecking, dan tindakan
koreksi perlu dilakukan agar ada konsistensi atau kesamaan persepsi dari mereka
Activity Relationship Chart adalah suatu cara atau teknik yang sederhana di
dalam merencanakan tata letak fasilitas atau departemen berdasarkan derajat hubungan
aktivitas yang sering dinyatakan dalam penilaian kualitatif dan cenderung berdasarkan
Chart ini hampir sama dengan From to Chart, hanya saja disini analisisnya lebih bersifat
berat/volume dan frekuensi serta jarak perpindahan bahan dari satu departemen ke
departemen yang lain, maka Activity Relationship Chart akan menggantikan kedua hal
tersebut dengan kode-kode huruf yang akan menunjukkan derajat hubungan akivitas
secara kualitatif dan juga kode angka yang akan menjelaskan alasan untuk pemilihan
langsung atau erat kaitannya satu sama lain. Kode-kode huruf ini akan diletakkan pada
bagian atas dari kotak yang tersedia dan pemberian warna yang khusus juga diberikan
untuk lebih mudah analisisnya. Selanjutnya kode angka 1, 2, 3, dan seterusnya, yang
diletakkan bagian bawah kotak yang ada mencoba menjelaskan alasan-alasan pemilihan
yang menjelaskan derajat hubungan antara masing-masing departemen ini secara khusus
Derajat (Nilai)
Deskripsi Kode Garis Kode Warna
Kedekatan
A Mutlak Merah
I Penting Hijau
O Cukup/biasa Biru
akan diberikan kode angka) dapat diambil berdasarkan sifat/karakteristik dari aktivitas
secara bersama-sama.
ada.
51
hubungan aktivitas antar masing-masing departemen. Sebagai hasilnya maka data yang
departemen tersebut, yaitu lewat apa yang disebut dengan Activity Relationship
Diagram.
kualitatif. Untuk mengatur tata letak departemen/bagian dari suatu perkantoran, gudang,
tempat pembuangan limbah, dan lain-lain; maka metode ini tepat untuk dipergunakan.
Pada dasarnya diagram ini menjelaskan mengenai hubungan pola aliran bahan
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk membuat Activity Relationship Diagram :
warna yang telah distandarkan untuk setiap hubungan aktivitas yang ada.
Pada Activity Template Block Diagram, data yang telah dikelompokkan ke dalam
lembar kerja kemudian dimasukkan ke dalam suatu activity template. Tiap-tiap template
aktivitas dari departemen lain. Template disini hanya bersifat memberi penjelasan
52
mengenai hubungan aktivitas antara departemen satu dengan departemen lain, untuk itu
Pada dasarnya disini semua kode yang tercantum dalam lembaran kerja
karena dianggap tidak memberi pengaruh apa-apa dari aktivitas departemen satu ke
departemen lainnya. Kode angka juga tidak dicantumkan. Langkah selanjutnya adalah
memotong dan mengatur template tersebut sesuai dengan urutan derajat aktivitas yang
dianggap penting dan diperlukan, yaitu berdasarkan urutan kode huruf A, E dan
alternatif lain yang bisa dibuat adalah dengan mencoba melihat hubungan aktivitas
masing-masing departemen dengan memakai kombinasi garis dan warna yang telah
Skala Prioritas
`Untuk membantu menentukan kegiatan yang harus diletakkan pada satu tempat,
telah ditetapkan satu pengelompokkan derajat kedekatan, yang diikuti dengan tanda bagi
tiap derajat kedekatan tadi. Semuanya telah ditetapkan oleh Richard Muther, yaitu :
Juga harus dikenali bahwa dapat saja dituntut derajat pemisahan yaitu kegiatan
yang sebaiknya dipisahkan dengan alasan-alasan sebagai berikut : kotor, bising, debu,
asap, bau, getaran, risiko keselamatan atau kesehatan, penyelaan, gangguan. Tanda
Jalan lintasan atau aisle dalam pabrik dipergunakan terutama untuk dua hal yaitu
komunikasi dan transportasi. Perencanaan yang baik daripada jalan lintasan ini akan
banyak menentukan proses gerakan perpindahan dari personil, bahan, ataupun peralatan
produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Dengan demikian maka jalan lintasan ini
Material handling
Pada dasarnya ada dua macam jalan lintasan yang umum dijumpai dalam suatu
pabrik yaitu jalan lintasan utama (main aisle) dan jalan lintasan intern departemen
(departemental aisle). Jalan lintasan utama kadang-kadang disebut pula dengan back
bone aisle, terutama sekali dipakai untuk lalu lintas perpindahan bahan dari suatu
54
departemen ke departemen lainnya dan juga perpindahan bahan dari luar menuju ke
dalam pabrik dan baliknya. Sedangkan jalan lintasan inter departemen terutama sekali
Kegiatan material handling merupakan kegiatan servis secara penuh yang tentu
saja akan membutuhkan biaya dan ikut mempengaruhi struktur biaya organisasi. Dari
hal tersebut maka aktivitas material handling ini juga merupakan salah satu area yang
harus selalu diawasi, dikontrol dan diperbaiki. Dimana sistem material handling dalam
suatu industri akan diperbaiki, maka hal tersebut dan menuju pada sasaran pokok
sebagai berikut :
Mengurangi biaya
Tata letak pabrik adalah suatu aktivitas desain yang berkaitan dengan tanggung
jawab dalam pengaturan lokasi dari setiap fasilitas manufaktur baik yang berhubungan
langsung dengan fungsi layanan. Desain layout akan memiliki pengaruh yang kuat
dalam menentukan biaya dan tingkat efisiensi dari sistem material handling yang
handling baik metode maupun peralatan yang akan dipakai jelas harus selalu
diperhatikan pada saat kita membuat desain layout pada saat awalnya. Berikut
merupakan data-data yang bisa dipakai sebagai petunjuk tentang aspek-aspek material
Material handling data (jenis material yang dipindahkan, bentuk dimensi, berat,
sifat, dll). Data ini sangat membantu pada saat merencanakan preliminary layout.
Kapasitas dan kemampuan dari setiap aspek yang berkaitan dengan sistem
Aisles dan luas area untuk peralatan material handling yang dibutuhkan harus
Ruang untuk gudang harus dialokasikan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
Secara umum biaya material handling akan terbagi atas tiga klasifikasi :
Biaya yang berkaitan dengan transportasi bahan baku dari sumber asalnya
Handling materials yang dilakukan oleh operator pada mesin atau peralatan
Di dalam usaha menganalisis material handlingcost, maka faktor mfaktor berikut ini
Materials
Financial charges
beberapa hal yang sekiranya akan mempengaruhi biaya material handling dan untuk itu
Machine downtime akan berarti penurunan produktivitas kerja dan tentu saja
akan berarti yang terbuang. Bilamana mesin bekerja pelan atau berhenti sama
sekali karena aliran material tidak lancar atau suplai material terlambat, maka hal
c. Rehandling Material
Setiap kali suatu item harus ditangani, digerakkan atau dipindahkan maka hal ini
pemindahan material.
d. Large Inventories
f. Excesive Maintenance
kehilangan yang kita peroleh, yaitu waktu dan material yang dipakai untuk
perawatan ditambah dengan waktu yang hilang dari penggunaan peralatan itu
sendiri. Aplikasi yang kurang tepat dari peralatan material handling akan
dikehendaki. Setiap saat waktu yang mereka miliki ternyata dipakai untuk
h. Damaged Material
untuk itu pemilihan metode dan peralatan material handling yang tepat akan
i. Demurrace
Bilamana fasilitas material handling dibiarkan saja idle untuk beberapa lama,
maka extra cost akan keluar sia-sia akibat hal tersebut. Penggunaan peralatan
tinggi.
pengertian mengenai produktivitas ini dinyatakan sebagai rasio dari biaya incoming
materials dengan biaya finished goods product yang dihasilkan. Biaya incoming
sedangkan biaya dari proses produksi akan tergantung pada desain dan kemampuan dari
pengukuran produktivitas kerja material handling ini bisa dinyatakan dalam bentuk
risiko.
Movement/operation
Equipment utilization
2.3 Penjadwalan
produksi) untuk order manufaktur dan pengalokasian beban kerja pada pusat – pusat
Untuk jangka pendek, dalam rentang periode beberapa hari sampai satu bulan,
penggunaan yang rendah dari kapasitas yang ada. Fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan
akan menunggu (idle) untuk waktu tertentu karena tidak ada jadwal sehingga berakibat
membengkaknya biaya produksi yang dapat menurunkan efektivitas dan daya saing
lebih efektif dan memperbesar nilai kapasitas per dollar yang diinvestasikan
pengiriman pesanan yang lebih cepat dan pelayanan pelanggan yang lebih baik
Jenis dari penjadwalan produksi akan sangat bergantung pada hal–hal sebagai
berikut:
Jumlah job yang dijadwalkan mungkin terdiri dari 1,2,3, sampai n–job, demikian
juga dengan jumlah mesin yang dapat digunakan. Cara job datang dapat dibedakan
menjadi dua yaitu statis dan dinamis. Cara job datang statis adalah bila tidak ada job
yang datang pada saat jadwal dilaksanakan, sedangkan cara job datang dinamis adalah
bila ada job yang datang pada saat jadwal dilaksanakan sehingga perlu dibuatkan jadwal
baru. Jenis dari aliran proses produksi yang digunakan sangat mempengaruhi
permasalahan yang akan terjadi pada saat tahap penjadwalan produksi karena
penjadwalan digunakan untuk mengatur aliran kerja yang melalui suatu sistem.
Terdapat beberapa hal yang harus diketahui sebelum suatu pekerjaan dapat
dijadwalkan, yaitu:
a. Jumlah dan jenis pekerjaan yang harus diselesaikan selama periode tertentu.
Jumlah dan jenis pekerjaan ini sangat tergantung pada rencana produksi yang
dapat berupa data waktu yang dimiliki perusahaan atau estimasi supervisor
berdasarkan pengalaman.
c. Batas waktu (due date) penyelesaian pekerjaan. Batas waktu selesainya suatu
barang dalam proses. Tujuan ini dicapai dengan cara meminimasi jumlah
jumlah antrian pekerjaan ini dinyatakan dengan besaran waktu alir rata-
(due date), dan apabila pekerjaan selesai setelah due date maka
rata.
job shop.
Untuk memastikan bahwa suatu aliran kerja yang lancar akan melalui tahapan
berikut:
a. Pembebanan (loading)
b. Pengurutan (sequencing)
pekerjaan khusus, tapi banyak pekerjaan yang secara bersamaan menggunakan sumber
daya yang sama. Untuk membantu mengatasi kesulitan yang melekat pada penjadwalan,
maka teknik penjadwalan dikelompokkan menjadi dua (2), yaitu penjadwalan ke depan
ke depan digunakan pada berbagai organisasi seperti pada rumah sakit, klinik,
waktu awal. Namun demikian, sumber daya yang perlu untuk menyelesaikan
jadwal bisa jadi tidak ada. Penjadwalan ke belakang digunakan pada lingkungan
66
yang beralasan antara apa yang bisa dicapai dengan tanggal jatuh tempo
pelanggan.
dengan jadwal. Banyak teknik khusus yang telah dibuat untuk membantu kita
Jumlah persediaan
tinggi dari peralatan dan sumber daya dengan cara menyelesaikan seluruh job
67
secepatnya; meminimasi waktu alir akan mengurangi persediaan barang setengah jadi;
sedangkan meminimasi jumlah job yang mengganggur berarti akan meminimasi nilai
Job
Job merupakan aktivitas yang dilakukan seperti order yang dipesan oleh
sebuah job baru dapat dikerjakan jika job sebelumnya sudah selesai dikerjakan
dan ketergantungan waktu proses sebuah job pada job sebelumnya yang sedang
dikerjakan di mesin yang sama (ketergantungan mesin). Jenis kedua ini biasanya
disebut dengan sequence dependent set-up time atau waktu setup yang
Mesin
tunggal), hanya ada 1 mesin dan semua job harus diproses olehnya. Mesin
tersebut hanya dapat memproses paling banyak 1 job dalam satu waktu.
Sedangkan mesin dikatakan paralel (parallel machine) jika beberapa mesin dapat
Pengukuran (measures)
namun merupakan tugas yang sulit untuk mengestimasi parameter finansial yang
Algoritma Penjadwalan
Algoritma ada 2 macam, yaitu eksak dan algoritma heuristik. Algoritma eksak
memberikan solusi yang optimal bagi masalah yang ada, sedangkan algoritma
Algoritma eksak tidak selalu digunakan karena algoritma ini harus didasarkan
Gantt Chart
Gantt Chart diperkenalkan oleh Henry Gantt pada tahun 1911 yang
Flow shop merupakan sistem di mana semua job mempunyai urutan (routing)
yang sama, dan setiap job diproses hanya satu kali oleh setiap jenis mesin. Sistem ini
terlihat sebagai urutan linier mesin-mesin seumpama sebuah assembly line. Setiap job
diproses secara sekuensial, bergerak dari mesin yang satu ke mesin yang selanjutnya.
Walaupun struktur flow shop terlihat sederhana, namun menemukan jadwal yang
optimal bisa menjadi hal yang sangat susah. Jadwal di mana urutan job yang sama
digunakan di setiap jenis mesin disebut dengan permutation schedule. Jumlah alternatif
jadwal akan bertambah seiring bertambahnya jumlah mesin dan/ atau bertambahnya
dengan 20 job dikategorikan sebagai permasalahan yang besar dan susah untuk mencari
jadwal optimalnya.
Pada flexible flow shop, tiap job dalam sistem mengikuti urutan yang sama
departemen terdapat beberapa mesin yang dapat digunakan untuk memproses job. Pada
reentrant flow shop, semua job mengikuti urutan yang sama di lantai produksi , tetapi job-
job tersebut bisa mendatangi mesin yang sama lebih dari satu kali.
Dapat digunakan bila sistem bersifat statis, memiliki hanya 2 mesin dan
waktu menganggur (idle time) pada mesin yang kedua. Karena semua job
70
dimulai dari waktu ke- 0, maka tidak ada waktu menganggur pada mesin
pertama. Situasi menganggur (idleness) akan timbul apabila sebuah job memiliki
waktu pemrosesan yang lama pada mesin pertama dan semua job sebelumnya
dalam urutan telah selesai diproses oleh mesin yang kedua. Metode ini
beberapa metode yang disarankan oleh Askin, Ronald G (2002, p441), dimana,
metode-metode ini cenderung memberikan hasil yang baik [Taillard (1989)] dan
Algoritma Palmer mengurutkan job berdasarkan slope index untuk tiap job.
M 3t 2 j M 1t1 j
Metode ini mengurutkan job dengan slope index dari yang terbesar ke yang
jadwal dan memilih urutan dengan makespan yang paling kecil. Pemikiran
c. Untuk dua job pertama pada aturan SPT (j 1 dan j2), buatlah sequence yang
mungkin, yaitu (j1, j2) dan (j2, j1). Hitung makespan dari kedua sequence tersebut dan
d. Selanjutnya, masukkan job berikutnya (j3) ke partial sequence yang dihasilkan dari
evaluasi makespan yang dihasilkan oleh tiap alternatif. Pilih alternatif yang
Sebagai contoh, pada langkah sebelumnya dipilih partial sequence (j2, j1) dengan
makespan terkecil, maka alternatif partial sequence baru yang muncul dengan
memasukkan j3 adalah (j3, j2, j1), (j2, j3, j1), dan (j2, j1, j3). Hitunglah makespan untuk
setiap alternatif urutan dan pilihlah partial sequence dengan makespan terkecil.
f. Lanjutkan proses insertion dan selection di atas sampai semua job berada dalam
“Some efficient heuristic methods for the flow shop sequencing problem”
merupakan sebuah jurnal yang ditulis oleh Taillard (1989). Jurnal ini menguraikan
tentang penelitian terhadap beberapa metode heuristik yang digunakan untuk flow shop
untuk mencari metode penjadwalan terbaik dalam meminimalkan waktu antara waktu
mulai dari mesin pertama sampai dengan waktu akhir yang diperlukan untuk
Setiap job harus diproses paling banyak sekali oleh mesin 1, 2, ...m
Waktu set up mesin termasuk dalam waktu proses dan tidak tergantung pada
urutan
Urutan-urutan operasi job adalah sama untuk setiap mesin dan urutan tersebut
telah ditentukan
Johnson, Palmer, CDS, Rapid Access Procedure (RA), dan NEH. Metode-metode
tersebut dibandingkan dari sisi kualitas solusi yang diberikan serta tingkat kerumitan
perhitungannya. NEH dinyatakan sebagai metode heuristik terbaik dalam penelitian ini.
73
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk melakukan dan mencapai suatu tujuan
yang sama.
komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan tertentu dengan menerima masukan dan menghasilkan output pada proses
Menurut Whitten et al. (2004, p12), sistem informasi adalah susunan dari
manusia, data, berbagai proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk
1. Input, mencakup mendapatkan dan mengatur komponen atau elemen yang masuk
ke sistem untuk diproses. Contoh input: bahan mentah, data, usaha manusia, dan
lain-lain.
3. Output, mencakup elemen yang telah melalui proses transformasi atau keluaran
Selain ketiga komponen dasar tersebut, terdapat dua lagi komponen tambahan yaitu :
Informasi erat kaitannya dengan data. Data adalah kenyataan atau observasi
mengenai fenomena tertentu atau transaksi bisnis tertentu yang merupakan pengukuran
Menurut McLeod (2004, p13), informasi adalah data yang telah diproses atau
Menurut James A. O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diubah
(dalam suatu proses) ke dalam suatu konteks yang berarti dan berguna untuk pengguna
Sederhananya, informasi merupakan data yang telah diolah sehingga memiliki makna
- Time period: informasi harus tersedia dalam periode waktu lampau, saat
- Scope: informasi memiliki ruang lingkup yang lebar dan sempit, atau
dimengerti.
pengolahan, analisis, dan penyebaran informasi untuk tujuan yang spesifik. Sistem
informasi terdiri dari input (data dan instruksi) dan output (laporan dan kalkulasi). Dari
input yang telah diolah, maka akan dihasilkan output yang akan dikirim ke pengguna
antara manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data
Menurut Whitten et al (2001, p8), sistem informasi adalah suatu penataan dari
orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
Menyediakan penyimpanan data dan informasi dengan kapasitas yang besar dan
Menyediakan sarana komunikasi yang cepat, baik dari mesin ke mesin maupun
Menyediakan senjata persaingan, karena saat ini sistem informasi dapat dilihat
Menurut Turban et al. (2003, p16), sistem informasi berbasis komputer adalah
mengerjakan tugas – tugas. Komponen dasar dari sistem informasi berbasis komputer
terdiri dari:
keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi, kemudian diolah dan
ditampilkan.
o Database, yaitu kumpulan dari file atau record yang saling berhubungan dan
disimpan.
sistem informasi.
Transaction Processing Systems (TPS) untuk level yang paling bawah yaitu menangani
yaitu digunakan para manajer untuk menganalisis data TPS dan lain-lain, dan Executive
Information Systems (EIS) untuk level atas yaitu untuk membantu membuat keputusan
adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai
dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakainya biasanya membentuk suatu entitas
perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa
yang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut
tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari hasil simulasi
matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam
Menurut Mathiassen et al. (2000, p3-4), Object Oriented Analysis and Design
(OOAD) merupakan metode untuk menganalisis dan merancang suatu sistem informasi
Sedangkan menurut Whitten et al. (2004, p31), Object Oriented Analysis and
Design (OOAD) merupakan kumpulan alat dan teknik untuk membangun suatu sistem
yang akan menggunakan teknologi objek untuk membangun sebuah sistem dan
perangkat lunaknya. Sedangkan yang dimaksud dengan teknologi objek itu sendiri
adalah teknologi perangkat lunak yang mendefinisikan sebuah sistem dalam istilah objek
class sebagai konsepnya. Pengertian objek yaitu suatu entitas yang memiliki identitas,
status, dan perilaku (Mathiassen et al., 2000, p4). Objek dianggap sebagai suatu entitas
yang memiliki identitas, status dan perilaku dan dapat melakukan suatu operasi. Dengan
menggunakan objek maka sistem dapat mengatur apa saja yang dapat dilakukan
terhadap entitas tersebut. Misalnya menjadikan pelanggan sebagai objek, maka setiap
objek pelanggan dapat memiliki status, identitas dan perilaku yang berbeda-beda serta
memiliki struktur, pola perilaku, dan atribut yang sama (Mathiassen et al., 2000, p4).
Contoh dari class misalnya sekumpulan entitas karyawan yang berbeda menjadi sebuah
81
class employee, masing-masing objek didalamnya memiliki identitas seperti nama dan
alamat tetapi masing-masing nama dan alamat untuk setiap karyawan dapat saja
berbeda.
Terdapat tiga konsep dasar dalam analisis dan perancangan berbasis objek, yaitu :
1. Encapsulation
Maksudnya adalah menjadikan atribut dan perilaku dari objek menjadi satu
kesatuan. Sehingga cara untuk mengakses informasi dari objek tersebut yaitu
melalui perilakunya.
2. Inheritance
berarti menciptakan sebuah class baru yang memiliki sifat-sifat dan karakteristik-
karakteristik sama dengan yang dimiliki class induknya disamping sifat-sifat dan
karakteristik-karakteristk individualnya.
3. Polymorphism
menyediakan atribut dan operasi yang sama dalam hal yang berbeda.
Polymorphism adalah hasil natural dari fakta bahwa objek dari tipe yang berbeda
atau bahkan dari sub-tipe yang berbeda dapat menggunakan atribut dan operasi
yang sama.
3. OOAD dapat menangani data yang seragam dalam jumlah yang besar dan
berorientasi objek.
Selain kelebihan OOAD seperti yang telah disebutkan di atas, ternyata OOAD juga
memiliki beberapa kelemahan seperti yang diungkapkan oleh McLeod (2001, p615),
yaitu:
sistem bisnis.
yang sedang dihadapi, solusi yang mungkin diterapkan, dan sebagainya. Hasil dari
analisis awal ini adalah system definition yaitu deskripsi singkat dari sistem komputer
83
informasi yang harus dikandung dalam sistem, fungsi-fungsi yang harus dimiliki sistem,
dimana akan digunakan dan kondisi serta batasan-batasan yang harus diperhatikan.
FACTOR untuk melengkapi informasi yang terkandung dalam definisi sistem yang
domain.
dengan konteksnya.
dan architectural design. Kegiatan-kegiatan tersebut saling berhubungan satu sama lain,
Masing-masing aktivitas tersebut akan dijelaskan satu per satu dalam uraian di bawah:
a. Problem-domain Analysis
Problem domain merupakan bagian dari konteks yang diatur, diawasi dan
dikendalikan oleh sistem. Dengan kata lain analisis problem domain berkaitan
Pada aktivitas classes kita menentukan objek, class dan event apa saja yang
berhubungan dengan problem domain. Langkah awal yang perlu dilakukan pada
objek–objek dan event–event yang mana saja yang akan menjadi bagian dari problem
domain. Kemudian dari kandidat class yang telah dipilih, ditentukan mana yang akan
menjadi class dalam sistem. Langkah berikutnya adalah membuat sebuah event
candidates. Setelah itu, event candidates kemudian dipilih mana event yang akan
menjadi event dari tiap class, dan dibuatlah event table yang dapat membantu
menentukan event-event yang dimiliki oleh setiap class. Subaktivitas dalam memilih
classes dan events pada problem domain ditunjukkan dalam Gambar 2.9.
Pada aktivitas structure, class dan objek yang sudah ada dihubungkan secara
dalam problem domain yaitu class diagram. Struktur hubungan yang dimaksud
yaitu:
Struktur antarclass
Terbagi atas dua jenis, yang pertama yaitu generalisasi dimana merupakan
hubungan struktural antara dua atau lebih kelas yang khusus dengan kelas
yang lebih umum. Kedua yaitu cluster yang merupakan kumpulan dari kelas
Struktur antarobjek
Terbagi dua jenis, yang pertama adalah agregasi yang menunjukan hubungan
antara dua atau lebih objek yang menunjukkan bahwa salah satu dari objek
merupakan bagian dari suatu objek keseluruhan. Kedua yaitu asosiasi yang
mirip dengan agregasi namun hubungan ini tidak menunjukan suatu objek
87
di bawah ini.
Pada aktivitas behavior perilaku yang mungkin terjadi pada objek dijelaskan
lebih rinci dengan menggunakan event trace yaitu urutan event yang melibatkan
objek tertentu. Setiap objek memiliki event trace yang unik, namun terdapat
kemungkinan event trace yang sama untuk setiap objek dalam sebuah class yang
disebut behavioral pattern atau pola perilaku. Pola ini terbagi menjadi tiga jenis
yaitu:
Sequence, yaitu event yang terjadi secara berurutan satu per satu.
Selection, merupakan pemilihan salah satu dari beberapa event yang terjadi.
Behavioral pattern yang terbentuk untuk setiap class dapat digambarkan dengan
sebuah diagram yaitu statechart diagram dimana pola yang terbentuk digambarkan
88
dari mulai objek diaktifkan (initial state), event trace yang mungkin, status dari
bawah ini.
b. Application-domain Analysis
untuk menentukan fungsi-fungsi dan antar muka apa saja yang dibutuhkan oleh
penggunaan sistem.
user.
konteks. Dalam aktivitas usage, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat
actor table yang dapat membantu menentukan actor dan use case yang berkaitan.
Langkah selanjutnya adalah membuat use case diagram sehingga terlihat lebih jelas
Aktivitas fuction berfokus pada apa yang dapat dilakukan sistem untuk
membantu actors (pengguna atau sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang
dituju) dalam pekerjaan mereka. Function sendiri merupakan fasilitas sistem yang
menjadikan sistem tersebut berguna bagi actor. Function terbagi menjadi empat
jenis yaitu :
Update yaitu dimana function diaktifkan oleh event problem domain dan
Read, yaitu dimana function diaktifkan oleh kebutuhan informasi actor dan
Antarmuka adalah fasilitas yang memungkinkan model sistem dan function dari
sistem agar dapat digunakan oleh para actors. Hasil dari aktivitas ini terbagi dua
yaitu yang berupa antarmuka untuk user yaitu dialogue styles dan bentuk presentasi,
daftar lengkap elemen antarmuka user, diagram window yang dipilih, dan navigation
diagram. Hasil lainnya yaitu berupa antarmuka untuk sistem lain yang berupa class
diagram untuk peralatan eksternal dan prosedur untuk berinteraksi dengan sistem
lain.
c. Architectural Design
Tujuan dari architectural design adalah untuk menstrukturisasi sebuah sistem yang
terkomputerisasi.
Tahap architectural design terdiri dari tiga aktivitas yaitu criteria, component
bawah ini.
(properti yang diinginkan dari sebuah arsitektur) dan kondisi (teknik, organisasi,
Kriteria Ukuran
yang harus dimiliki oleh sebuah sistem dan menentukan baik tidaknya suatu
Pada aktivitas component architecture akan dibuat suatu sruktur sistem dari
Komponen terbagi menjadi tiga macam yaitu user interfaces yang bertanggung
dapat diakses komponen yang ada di lapisan bawahnya) dan upward interface
Arsitektur ini meletakan komponen model pada lapisan paling bawah, kemudian
komponen function pada lapisan diatasnya dan komponen user interface pada
kumpulan client pada lapisan atas dan server pada lapisan dibawahnya.
95
Aktivitas process component akan menyusun struktur eksekusi sistem dari prose-
proses yang saling bergantung dalam bentuk deployment diagram yang menunjukan
Terdapat tiga pola distribusi dalam menetapkan komponen dan objek dalam prosesor
ini, yaitu :
96
Centralized Pattern
Client terdiri dari komponen user dan system interfaces sedangkan server terdiri
Distributed Pattern
Client terdiri dari komponen user dan system interfaces, function, dan model
Decentralized Pattern
Client terdiri dari komponen user dan system interfaces, function, dan model
lokal sedangkan server terdiri dari komponen user dan system interfaces,
d. Component Design
dalam kerangka kerja arsitektur. Oleh karena itu aktivitas ini berisi perancangan
terhadap komponen sistem yaitu model dan function yang hasilnya berupa deskripsi
Aktivitas merancang komponen terbagi dua yaitu model component dan function
model sebagai class di dalam sistem. Model component adalah bagian dari sistem
data historis dan saat ini ke function, interfaces, dan terutama kepada user dan
sistem lain. Hasilnya adalah class diagram dari model component yang telah direvisi.
interface dan sistem lain. Hasil aktivitas ini adalah class diagram dengan operasi dan
proses yang dispesifikasi dalam class dan diaktifkan melalui objek) dalam class
sistem. Terdapat empat tipe dalam merancang function sebagai operasi yaitu :
Selain itu, terdapat empat pola eksplorasi untuk merancang function component
Function.
terhadap coupling (ukuran seberapa dekat dua buah class atau komponen terkait) dan
cohesion (ukuran seberapa baik sebuah class atau komponen digabungkan bersama.
Hasil aktivitas ini adalah class diagram dari komponen yang saling berhubungan.
99
Menurut Whitten et al. (2004, p430), UML atau Unified Modeling Language
adalah satu set konvensi pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan atau
menspesifikasikan sebuah sistem software dalam bentuk objek – objek. UML bukanlah
suatu metode untuk pengembangan sistem, melainkan hanya notasi yang berisi diagram
standard yang digunakan untuk mengembangkan OOAD (Object Oriented Analysis and
Design).
perancangan object oriented pada pertengan 1970 sampai akhir 1980 karena peningkatan
aplikasi software yang ada pada saat itu. Metode object oriented juga mulai diujicobakan
dari tahun 1989 sampai 1994, contohnya Grady Booch dari Rational Software Co. yang
dikenal dengan OOD (Object-Oriented Design) dan James Rumbaugh dari General
Namun dirasakan kelemahan dari UML yaitu tidak adanya standar penggunaan
model yang berbasis object oriented. Oleh karena itu Booch, Rumbaugh dan Ivar
Jacobson bekerja sama mendiskusikan suatu model bahasa yang seragam yang dapat
aktivitas utama analisis dan perancangan sistem informasi berorientasi objek yang
Rich Picture
Menurut Mathiassen et al. (2000, p26) rich picture merupakan sebuah gambaran
yang berisi informasi, yang menggambarkan pemahaman dari sebuah situasi. Rich
picture berisi sebuah pandangan menyeluruh dari people, object process, structure, dan
problem dalam system problem dan application domain. People dapat berupa system
developer, user, pelanggan, atau pemain lain. Object dapat berupa banyak benda seperti
mesin, dokumen, lokasi, departemen, dan yang lainnya. Process menguraikan aspek dari
sebuah situasi yang berubah, tidak stabil, atau di bawah pengembangan. Secara grafik,
process diilustrasikan dengan simbol panah. Structure menguraikan aspek dari sebuah
situasi yang terlihat stabil atau sulit untuk diubah. Secara grafik, structure diuraikan
dalam satu dari dua cara: menggambar garis antara elemen-elemen atau menempatkan
elemen-elemen yang berhubungan dalam sebuah figur umum, seperti segi empat atau
lingkaran.
101
Class Diagram
gambaran struktur objek dari sistem. Class diagram menunjukkan class objek yang
membentuk sistem dan hubungan struktural diantara class objek tersebut. Sedangkan
menurut Whitten et al. (2004, p455) menyatakan bahwa class diagram adalah gambaran
secara grafik dari sistem statis struktur objek, yang menunjukkan objek dari class dari
Menurut Whitten et al. (2004, pp455-459), terdapat tiga jenis hubungan antar
Hubungan ini menggambarkan apa yang perlu diketahui oleh sebuah class
mengenai class lainnya. Hubungan ini memungkinkan sebuah objek atau class
mereferensikan objek atau class lain dan saling mengirimkan pesan. Sedangkan
102
multiplicity adalah notasi yang menjelakan hubungan antara class yang telah
dihubungkan tersebut.
Asosiasi
Cutomer Address
1 0..*
Multiplicity
supertype dan class subtype. Class supertype atau class induk memiliki atribut
dan behavior yang umum dari hirarki tersebut. Class subtype atau class anak
memiliki atribut dan behavior yang unik dan juga memiliki atribut dan behavior
milik class induknya. Class induk merupakan generalisasi dari class anaknya,
3. Agregasi
merupakan bagian dari objek lain. Hubungan agregasi adalah hubungan tidak
simetris, dimana objek B merupakan bagian dari objek A, tetapi objek A bukan
merupakan bagian dari objek B. Pada hubungan ini, objek yang menjadi bagian
dari objek tertentu tidak akan memiliki atribut atau behavior dari objek tersebut
Statechart Diagram
diagram UML yang menjelaskan kombinasi dari status objek dalam siklus hidupnya,
diagram merupakan pemodelan perilaku dinamis dari sebuah objek dalam sebuah class
Participant registered
(registration date)
Active
Participant cancelled
(cancellation date) Participant registered
(registration date)
Cancelled
Menurut Whitten et al. (2004, p441), use case diagram merupakan gambaran
interaksi antara sistem dan user. Sedangkan Mathiassen et al. (2000, p343) menyatakan
bahwa use case diagram adalah deskripsi secara grafis yang menggambarkan hubungan
antara actors dan use case. Penjelasan use case biasa ditambahkan untuk menjelaskan
langkah-langkah interaksi.
Deposit
obtain customer
deposit
Loan
cash withdrawal
maintain
payments
Setelah pembuatan use case diagram, kemudian dilanjutkan dengan narasi dari
masing-masing use case. Narasi dari masing-masing use case ditujukan sebagai
dokumentasi mengenai apa yang harus dilakukan oleh actor terhadap sistem (actor
action) dan bagaimana sistem merenspon tindakan actor (system respons). Selain itu,
narasi tersebut juga menggambarkan hubungan antara actor dengan objek dalam suatu
use case. Jadi, secara keseluruhan, use case specification merupakan penggambaran
secara rinci dari setiap use case yang telah digambarkan dalam use case diagram.
Sequence Diagram
dalam urutan waktu. Diagram ini menggambarkan bagaimana objek saling berinteraksi
melalui pesan untuk menjalankan sebuah use case atau operasi dan menggambarkan
bagaimana pesan dikirim dan diterima objek (Whitten et al., 2004, p441). Sequence
Navigation Diagram
diagram khusus yang berfokus pada user interface. Diagram ini menunjukkan window–
Sebuah window dapat digambarkan sebagai sebuah state. State ini memiliki
nama dan berisi gambar miniatur window. Transisi antar state dipicu oleh ditekannya
Component Diagram
tersebut.. Mathiassen et al. (2000, p190), component diagram adalah sebuah diagram
yang menjelaskan hubungan antara komponen. Komponen itu sendiri adalah sebuah
kumpulan yang berisi bagian–bagian program yang dibentuk dalam satu kumpulan dan
Sebuah komponen digambarkan dalam UML sebagai sebuah kotak dengan dua
Deployement Diagram
konfigurasi sistem dalam bentuk processor dan objek yang terhubung dengan processor
menunjukkan sebuah hardware. Hardware dapat berupa PC, mainframe, printer, atau
bahkan sensor. Software yang terdapat di dalam node digambarkan dengan simbol
device.