STUDI PUSTAKA
2. Scrap pemotongan :
volume bahan baku−(volume komponen x D)
x 100%...................Pers. 3.5
volume bahan baku
%scarp
Scrap untuk 1 Komponen = ...............................................Pers. 3.6
C
C= Banyak komponen
3. Scrap pengeboran :
volume pengeboran x Y
x 100% ............................................................Pers.
volume komponen x D
3.7
Y= Jumlah pengeboran
3.6.2. MPPC
MPPC adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan proses untuk
masing-masing komponen yang akan di produksi. Pembuatan MPPC dilakukan
berdasarkan peta proses operasi dan routing sheet yang telah dibuat sebelumnya
(Apple, 1990) . Apabila didefinisikan MPPC merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami oleh bahan, baik
bahan baku maupun bahan tambahan, seperti urutan-urutan operasi, pemeriksaan
dan penyimpanan, serta dalam menggambarkannya dipisahkan antara Rough
Lumber, pabrikasi dan Assembling, atau dapat di katakan MPPC adalah suatu
peta yang menggambarkan jumlah pemakaian kebutuhan mesin dari Routing
Sheet Kegunaan MPPC ialah menunjukan keterkaitan produksi antar komponen
produk, bahan, bagian, pekerjaan atau kegiatan dan dapat juga untuk
menganalisis dan merencanakan aliran barang dalam pabrik yang sudah berdiri
maupun bagi perencanaan proyek baru.
Multi Process Product Chart (MPPC) adalah suatu diagram yang
menggambarkan aliran bahan berbagai komponen berdasarkan urutan proses
operasi dan dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan aliran bahan serta
mengetahui jumlah mesin aktual berdasarkan routing sheet. Adapun fungsi
MPPC yaitu :
a. Mengetahui mesin-mesin yang digunakan
b. Urutan-urutan yang dialami produk
c. Jumah mesin yang dibutuhkan
Untuk melakukan analisa material handling dan terjadinya “aliran balik” (back
tracking) sebagai konsekuensi dari tipikal process layout, maka selain
penggambaran peta proses produk banyak ini juga perlu diikuti dengan
pembuatan travel chart ataupun from-to chart. Detail teknis pembuatan dan
analisa dari kedua peta tersebut dapat dilihat dalam permasalahan tata letak
fasilitas produksi, (Wignjosoebroto, 2009)
4. Build
b. Entites
Gambar 3.18 Data yang terdapat di menu Entities
Entities adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas
merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem. Entitas datang dan
mengikuti alur proses dari stasiun kerja yang satu ke stasiun kerja yang
lainnya. Entitas dapat berupa material, individu atau orang, kertas kerja,
dan lain-lain.
Data-data yang diperlukan untuk mendefinisikan entity adalah :
1) Name, yaitu nama dari setiap entity.
2) Speed, adalah kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu lokasi
ke lokasi berikutnya
3) Stats, menyatakan level statistic dalam mengumpulkan hasil masing-
masing tipe entity. Terdapat tiga pilihan yaitu None, Basic, dan Time
Series.
c. Path Network
Path Network ini digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang
ditempuh oleh resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi
ke lokasi lainnya. Path network ini merupakan suatu hal yang menjadi
keharusan jika ingin memakai resource ataupun entitas yang bergerak.
k. Subroutines
Subroutine merupakan sekumplan logika yang dibuat oleh pemodel dalam
barisan kode yang berisi proses-proses yang dapat dipanggil di dalam
model. Subroutine dibuat sebagai alat untuk menyatakan algoritma dari
proses-proses logis yang ada pada sistem.
l. General Information
General information menunjukan informasi umum seputar model
simulasi.
5. Simulation
6. Output