Anda di halaman 1dari 63

PERTEMUAN KE-1

MATERI :
1. Pendahuluan
2. Penentuan Lokasi
3. PTLF dengan metode kuantitatif & kualitatif
4. Kebutuhan fasilitas produksi
5. Kebutuhan luas lantai
6. PTLF berdasarkan produk
7. Hubungan PTLF dengan penanganan material
8. PTLF secara rinci
9. Tataletak fasilitas terkomputer
DAFTAR PUSTAKA
1. James A. Tompkins dkk, 1996, Facilities Planning 2nd
Edition, John Wiley & Sons, Inc., USA.
2. Fred E. Meyers, 1993, Plant Layout and Material
Handling, Prentice Hall, USA.
3. Sritomo Wignjosoebroto, 1996, Tata Letak Pabrik Dan
Pemindahan Bahan, PT Guna Widya, Jakarta, Indonesia,.
4. Sunderesh Heragu, 1997, Facilities Design, PWS
Publishing Company, USA.
5. D.R. Sule, 1994, Manufacturing Facilities, Location,
Planning, and Design 2nd Edition, PWS Publishing
Company, USA.
6. James M. Apple, 1977, Plant Layout and Material
Handling 3rd Edition, John Wiley & Sons, Inc., USA.
7. Garcia-Diaz, Alberto., Smith, J. MacGregor, 2008, Facilities
Planning and Design, Pearson Education, Inc., Upper
Saddle River, NJ
PENILAIAN
1. QUIZ = 30%
1. = 50%
2. UTS = 70%
3. UJIAN UTAMA = 50%

KEHADIRAN TIDAK DINILAI


Konsep dasar industri
Industri dengan Pabrik  apakah sama?

Istilah pabrik ini sering diartikan sama dengan


industri, meskipun industri sebenarnya memiliki
pengertian yang lebih luas.
Pabrik merupakan salah satu jenis industri yang akan
menghasilkan produk jadi, seperti halnya yang
dijumpai dalam industri manufaktur.
- Manusia
- Mesin dan Peralatan
- Material PRODUK /
- Energi PROSES JASA
- Uang (modal)
- Informasi
- SDM
Pabrik
Pabrik adalah kumpulan bahan, mesin, peralatan dan
pekerja yang dirangkai oleh pengorganisasian kegiatan
secara teratur untuk memproduksi barang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan pada tingkat biaya yang
wajar.
Interaksi komponen-komponen dalam pabrik
menyebabkan masalah-masalah yang muncul menjadi
kompleks.
Konsekwensinya, para manajer pabrik harus seorang
insinyur yang bukan saja memiliki kemampuan
keteknikan tetapi juga manajerial.
Sebab, kemampuan keteknikan hanya bisa digunakan
untuk pengelolaan masalah-masalah yang timbul dari
bahan, mesin, peralatan dan produk saja, sedangkan
pekerja perlu dikelola dengan seni manajerial.
Interaksi antara sistem teknik dan sistem sosial akan
menghasilkan sebuah sistem yang dikenal dengan istilah
sistem sosial-teknik
Sistem sosial-teknik dapat didefinisikan sebagai
kumpulan elemen-elemen teknik dan sosial yang saling
berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai target-
target yang telah ditetapkan.
PERENCANAAN TATA LETAK
Definisi: pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas
operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia
untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,
perlengkapan untuk operasi, personalia dan semua
peralatan/fasilitas dalam produksi.
Hendaknya fleksibel, untuk mengantisipasi adanya
perubahan permintaan, penemuan produk baru,
proses baru, dsb yang akan mengubah tata letak;
perubahan tata letak yang memerlukan biaya
minimum.
TATA LETAK FASILITAS
Adalah tata cara pengaturan letak fasilitas-fasilitas yang
sudah ada ataupun yang baru, guna menunjang kelancaran
proses produksi (Wignjosoebroto, 2000)
Fasilitas adalah bagian dari pelayanan produksi yang
meliputi: receiving, storage, shipping, tools room &
tools crib, supervisors room, physical plant service
department, office and personal services.
Jenis fasilitas:
1. Fasilitas poduksi
2. Fasilitas pelayanan
3. Fasilitas pendukung
DEFINISI PTLF
Mencakup pengaturan unsur fisik dari fasilitas industri baik yang sudah
diterapkan ataupun yang baru direncanakan, meliputi ruangan yang
diperlukan untuk pergerakan material, gudang, tenaga kerja tidak langsung,
dan segala aktivitas pembantu lainnya seperti halnya peralatan operasi dan
karyawan yang diperlukan (Richard Muther, 1955)
Menentukan bagaimana kegiatan aset tetap yang dapat memberikan
dukungan yang terbaik dalam rangka mencapai tujuan dari kegiatan tersebut
(James A. Tompkin, 1984)
Penggambaran yang berhubungan dengan perancangan susunan unsur fisik
suatu kegiatan dan selalu berhubungan erat dengan industri manufaktur.
(James M. Apple, 1990)
Pengaturan fasilitas fisik perusahaan dengan tujuan meningkatkan efisiensi
penggunaan peralatan, material, tenaga kerja dan energi. (Fred E. Meyers,
1993)
PRINSIP DASAR PTLF
Prinsip integrasi total
Integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang
ada menjadi satu unit operasi yang besar.
Prinsip perpindahan minimal
Penghematan waktu dapat dilakukan dengan cara
mengurangi jarak perpindahan. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menerapkan operasi berikutnya sedekat
mungkin dengan operasi sebelumnya
Prinsip aliran dari proses kerja
Aliran suatu proses kerja diusahakan sedapat mungkin
bergerak terus tanpa ada interupsi. Oleh karena itu
hindari back tracking, cross movement, congestion.
PRINSIP DASAR PTLF
Prinsip pemanfaatan ruangan
Penekanan pemanfaatan ruang dengan pengaturan
ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku,
mesin dan peralatan penunjang proses produksi.
Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Dengan membuat suasana kerja yang menyenangkan,
memuaskan dan aman
Prinsip fleksibilitas
Cepatnya perubahan disain produk, peralatan dan lainnya

( Sritomo W.,1996)
SASARAN PTLF
Mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang
paling ekonomis untuk operasi produksi yang aman
dan nyaman, sehingga akan dapat menaikkan moral
kerja dan performansi dari operator (Wignjosoebroto,
2000)
Kegunaan:
Mempermudah proses supervisi
Meminimalisasi biaya
Mengatur area kerja
TUJUAN PTLF
Memanfaatkan area yang ada
Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja dan
fasilitas produksi lebih besar
Meminimumkan material handling
Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kemacetan
Memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan
kenyamanan bagi pekerja
Mempersingkat proses manufaktur
Mengurangi persediaan setengah jadi
Mempermudah aktivitas supervisi
MANFAAT PTLF
1. Mempermudah proses manufakturing
2. Mengefektifkan pemanfaatan ruang
3. Memberikan kenyamanan, kesenangan dan keselamatan
pekerja
4. Meningkatkan efektivitas tenaga kerja
5. Menjaga keluwesan pengaturan dan operasi (fleksibilitas)
6. Meminimasikan investasi terhadap kebutuhan peralatan
7. Meminimisasikan waktu produksi secara keseluruhan
8. Meminimisasikan biaya dan variasi material handling
9. Mempermudah penetapan struktur organisasi
PERMASALAHAN PERENCANAAN FASILITAS
Perubahan rancangan
Penambahan produk baru
Perluasan, pengurangan, pemindahan, penambahan
departemen
Peremajaan peralatan / mesin yang rusak
Perubahan metode produksi
Perubahan lokasi pabrik ke daerah pemasaran
Perencanaan fasilitas baru
Biaya
PERMASALAHAN TATA LETAK FASILITAS
Merencanakan bangunan baru secara keseluruhan, pekerjaan ini
tidak mungkin dilakukan oleh satu orang dan biasanya
melibatkan sejumlah ahli khusus dan staf teknik lainnya.
Memperluas atau memindahkan bangunan yang sudah ada,
bagaimana seorang ahli tata letak dapat mengadaptasikan
bangunan dan sarana yang telah ada ke dalam perencanaan.
Mengatur ulang tata letak yang ada, persoalan biasanya timbul
ketika suatu perusahaan ingin mengubah model atau tipe produk
dengan peralatan produksi yang lebih canggih.
Mengadakan pertambahan penyesuaian dari tata letak yang ada,
adanya perubahan desain pada bagian tertentu, penjualan
melampaui target.
RUANG LINGKUP PTLF
Rancang fasilitas dapat berupa pengaturan tempat kerja
secara individu atau dapat juga berupa pengaturan
secara lengkap yang meliputi seluruh area dari suatu
industri (Richard Muther, 1955)
Pengangkutan, penerimaan, gudang bahan baku,
produksi, perakitan, pengemasan dan kajian yang
cermat dari bidang-bidang pengepakan, pemindahan
barang, pelayanan pegawai, kegiatan produksi
penunjang, pergudangan, pengiriman, perkantoran,
fasilitas ruang, bangunan, lahan, lokasi, dan buangan
limbah (James M. Apple, 1990)
RUANG LINGKUP PTLF
Menurut Tompkins (1996):
Perencanan fasilitas (Facilities planning)
Perancangan fasilitas (Facilities design) adalah
proses membangun fasilitas sesuai dengan tujuan
aktivitas.
Perancangan sistem fasilitas (facility systems design)
Perancangan tata letak (facility layout design)
Perancangan sistem pemindahan (handling systems
design)
Lokasi fasilitas (Facilities locations)
CONTOH
Manufaktur
 proses menentukan lokasi pabrik dan merancang fasilitas pabrik
yang terdiri dari tata letak mesin/peralatan, pemindahan bahan dan
sistem fasilitas seperti sanitasi, penanganan limbah dan sebagainya.
Kantor
 lokasi kantor dan dirancang tata letak unit-unit kerja, sistem
penangan aliran dokumen dan sistem fasilitas yang terdiri dari
pencahayaan, ventilasi, sanitasi dan sebagainya.
Bandar Udara
 Perancangan fasilitas bandar udara terdiri dari tata letak unit-unit
terkait, sistem aliran penumpang, barang bagasi dan dokumen serta
sistem fasilitas seperti keamanan, pencahayaan dll.
TATA LETAK FASILITAS
Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
unsur-unsur fisik yang diatur mengikuti aturan atau logika
tertentu.
Unsur-unsur fisik yang dimaksud dapat berupa mesin,
peralatan, meja, bangunan dan sebagainya.
Aturan atau logika pengaturan dapat berupa ketetapan
fungsi tujuan misalnya saja total jarak atau total biaya
perpindahan bahan.
Dalam merancang tata letak fasilitas manufaktur atau tata
letak pabrik, maka unsur-unsur fisik yang perlu diperhatikan
adalah mesin, peralatan, operator dan material.
SISTEM PEMINDAHAN BAHAN
Sistem pemindahan bahan dapat didefinisikan
sebagai mekanisme mengelola pemindahan bahan
dengan mempertimbangkan aspek ekonomis,
ergonomis dan teknis.
Sistem pemindahan bahan merupakan upaya untuk
dapat mereduksi lead time.
Perpindahan bahan tidak dapat dihindarkan
sekalipun hal itu merupakan waste, namun dengan
perancangan sistem pemindahan bahan yang baik hal
ini dapat dikurangi.
Perlu dicatat bahwa dalam kegiatan manufaktur,
pemindahan bahan mengambil porsi 25% dari jumlah
pekerja, 55% dari luas lantai yang digunakan, dan 87%
dari waktu produksi yang digunakan.
SISTEM FASILITAS
Sistem-sistem fasilitas antara lain:
sistem struktur,
 sistem atmosferik,
 sistem pencahayaan dan kelistrikan,
 sistem keselamatan, dan
 sistem sanitasi.
Sistem struktur bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa
bangunan tetap stabil.
Misalnya saja pada fasilitas pembuatan kapal laut, ketika perakitan
dilakukan harus dijamin dok kapal harus stabil agar kegiatan dapat
dilaksanakan dengan baik.
 Sistem atmosferik berkait dengan temperatur, humaditas dan
aliran udara.
Sistem atmosferik biasanya bertujuan untuk mengelola panas dan
dingin udara dalam bangunan dengan cara pengendalian
kelembaban.
 Sistem keselamatan misalnya sistem yang mampu memberikan
keamanan pekerja dan bangunan dari kebakaran, gempa dan
ledakan.
Sistem pencahayaan dan kelistrikan merupakan
upaya memberikan jaminan pasokan energi dan
penerangan bagi para pekerja.
Contoh perancangan sistem pencahayaan adalah
penentuan jumlah kebutuhan bola lampu untuk
mencapai tingkat pencahayaan yang dibutuhkan.
PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS
Melibatkan 5 tingkat perencanaan (Q. Lee, 1997):
Lokasi Fasilitas
Rencana Site
Rencana Tata Letak Bangunan
Rencana Tata Letak Departemen/Sel
Rencana Tata Letak Stasiun Kerja
KATEGORI PROSEDUR LAYOUT
Construction type (Jenis konstruksi)
Mengembangkan layout baru "dari awal“.
Improvement type (Jenis pengembangan)
Menghasilkan alternatif tata letak berdasarkan tata
letak yang ada.
PENENTUAN JENIS LAYOUT
Berdasarkan
volume produk
yang diproduksi

Berdasarkan
banyaknya
variasi produk
yang dihasilkan
Ciri-ciri tata letak yang baik
1) Keterkaitan kegiatan terencana.
2) Pola aliran bahan terencana.
3) Aliran yang lurus.
4) Langkah balik (backtrack) minimum.
5) Pemindahan antar operasi minimum.
6) Jarak pemindahan minimum.
7) Pemrosesan digabung dengan pemindahan bahan
8) Pemindahan bergerak dari penerimaan menuju
pengiriman.
JENIS/TIPE LAYOUT
Product Layout – yaitu tipe layout untuk variasi produk rendah
dan volume tinggi. Disesuaikan dengan urutan proses.
Process Layout – yaitu tipe layout untuk variasi produk tinggi
dan volume rendah. Fasilitas produksi yang rnempunyai karakter
atau fungsi yang sama ditempatkan dalam satu bagian.
Fixed Layout – yaitu tipe layout dengan variasi produk rendah
dan volume rendah. Pengaturan material atau komponen produk
akan tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi yang
bergerak berpindah menuju lokasi material tersebut.
Group Layout – yaitu tipe layout untuk variasi produk sedang
dan volume sedang. Fasilitas produksi dikelompokkan untuk
pembuatan produk yang memerlukan proses operasi yang sama.
TATA LETAK PRODUK (PRODUCT LAYOUT)
pusat kerja & mesin/peralatan disusun menjadi suatu lini sesuai
dengan urutan operasi/proses tertentu untuk menghasilkan
suatu jenis produk tertentu. yang bersifat rutin & berulang.
memproduksi satu macam produk atau kelompok produk
dalam jumlah yang besar dan waktu produksi yang lama.
fasilitas produksi diatur menurut prinsip machine after
machine.
Contoh pabrik yang menggunakan tipe tata letak ini
diantaranya:
 lintasan perakitan mobil dan motor
 pabrik pupuk, pengolahan kelapa sawit dan seterusnya.
CONTOH

Sumber: Wignjosoebroto, 2000


KARAKTERISTIK TATA LETAK
PRODUK
Produk : tata letak disusun & disesuaikan untuk memproduksi
suatu produk yang bersifat standart & jumlah besar dan pada
kecepatan produksi yang stabil
Pola aliran bahan : garis lurus (tiap jenis produk memiliki urutan
operasi standart)
Ketrampilan tenaga kerja : perlu ketrampilan khusus yang
mampu melaksanâ kan kerja yang bersifat rutin & berulang.
Persediaan : persediaan bahan baku & WIP bersifat ‘high turn
over’
Penggunaan ruang : efisien, output produk per-unit luas ruang
tinggi.
Penanganan bahan : aliran bahan dapat diprediksi, sistematis &
sering kali otomatis
Capital: investasi mesin/peralatan tinggi & memiliki fungsi yang
sangat khusus, biaya tetap relatif tinggi, biaya buruh langsung &
bahan per-unit rendah
Permasalahan : keseimbangan lini
Product Lay out
Keuntungan Kerugian
Layout sesuai dengan
urutan proses sehingga Kerusakan pada satu mesin
umumnya proses berbentuk akan mengakibatkan
garis. terhentinya proses produksi.
Pekerjaan dari satu proses Layout ditentukan oleh
secara langsung dikerjakan produk yang diproses,
pada proses berikutnya, perubahan disain produk
Ketrampilan operator tidak membutuhkan relayout
perlu tinggi. Kecepatan produksi
Aktivitas selama proses ditentukan oleh mesin yang
produksi sedikit. beroperasi paling lambat
Waktu total produksi per atau mesin bottleneck
unit kecil. Membutuhkan investasi
Inventori kecil. yang tinggi
Pemindahan bahan dapat
dikurangi.
TATA LETAK PROSES (PROCESS LAYOUT)
Tata letak dimana stasiun kerja dikelompokkan
menjadi satu kelompok sesuai dengan tipe yang
dilaksanakan.
Menempatkan jenis mesin yang sama dalam satu
departemen
Mempunyai produk yang bervariasi dan
diproduksi dalam jumlah kecil.
Contoh pabrik yang menggunakan tipe tata letak
ini diantaranya:
 Pabrik alat dan mesin pertanian (alsintan)
 Pabrik pembuatan suku cadang
CONTOH

Sumber: Wignjosoebroto, 2000


Karakteristik Tata Letak Proses
(1)
Produk : mampu membuat atau mengolah berbagai
produk yang bervariasi yang membutuhkan operasi-
operasi dasar yang bersifat umum, pada volume besar
atau kecil dengan tingkat produksi yang bervariasi
Pola aliran bahan : bervariasi, tiap produk perlu
urutan operasi yang bersifat unik
Ketrampilan tenaga kerja : perlu tenaga kerja
trampil, mampu bertugas tanpa pengawasan ketat,
mampu menyesuaikan diri terhadap variasi tugas
yang dihadapi
Karakteristik Tata Letak Proses
(2)
Persediaan : persediaan bahan baku, bahan jadi bersifat
‘low turn over’, harus cukup besar persediaan bahan baku
untuk menghadapi permintaan berbagai jenis produk
Penggunaan ruang : diperlukan ruang penyimpanan yang
besar & pemanfaatan beberapa ruang operasi yang rendah
Penanganan Bahan : tipe & volume penanganan yang
diperlukan bervariasi, duplikasi penanganan acapkali
terjadi karena terjadinya waktu tunggu yang disebabkan
fasilitas operasi berikutnya belum tersedia
Capital : komponen biaya tetap relatif kecil, biaya buruh &
penanganan bahan per-unit besar.
Permasalahan : jalur antrian yang bervariasi & alokasi
pusat kerja (kriteria : minimasi biaya penanganan material)
Process Layout
Keuntungan Kerugian
Penggunaan mesin lebih Aliran proses yang tidak
efektif dan mesin yang sederhana mengakibatkan
dibutuhkan sedikit. ongkos material handling mahal
Fleksibilitas tenaga kerja dan Total waktu produksi lebih
fasilitas produksi besar dan panjang
sanggup berbagai macam Work in process inventory
jenis dan model produk. cukup besar
Investasi mesin relatif kecil Ketrampilan tenaga kerja harus
Keragaman tugas membuat
tenaga kerja lebih tertantang tinggi karena variasi aktivitas
dan termotivasi produksi tinggi
Adanya aktivitas supervisi Kesulitan menyeimbangkan
yang lebih baik dan efisien kerja dari setiap fasilitas
melalui spesialisasi pekerjaan produksi karena penempatan
mesin yang berkelompok.
TATA LETAK POSISI TETAP (FIXED
LAYOUT)
Merupakan tata letak dimana mesin-mesin dikelompokkan dalam
satu kelompok yang tidak selalu digunakan dalam urutan yang
sama.
Tata letak berdasarkan lokasi material tetap ini digunakan untuk
produk yang ukurannya besar seperti kapal dan pesawat terbang.
Proses perakitan produk-produk dengan ukuran yang sangat
besar.
Pertimbangan kemudahan proses pemindahan bahan.
Contoh pabrik yang menggunakan tipe tata letak ini diantaranya:
 Pembuatan kapal laut
 Pembuatan pesawat terbang
 Pembuatan pabrik
CONTOH

Sumber: Wignjosoebroto, 2000


KARAKTERISTIK TATA LETAK POSISI
TETAP
Ukuran lot kecil
Tenaga kerja dengan keterampilan tinggi
dan khusus
Mesin yang digunakan bersifat umum
Hanya ada satu atau beberapa produk dalam
suatu item
Biaya pemindahan komponen utama sangat
tinggi
FIXED LAYOUT
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Pergerakan material Banyaknya pergerakan
sangat rendah. operator dan material.
 Sangat fleksibel atas Duplikasi peralatan
perubahan produk sering terjadi.
desain maupun Investasi tinggi
perubahan volume
produksi. Utilisasi peralatan
Penentuan jadwal dan rendah.
dapat mencapai waktu
produksi total minimum.
Tata Letak Teknologi Kelompok (Group
Technology)
Tipe tata letak ini umumnya digunakan pada situasi job shop.
Biasanya komponen yang tidak sama dikelompokkan dalam satu
kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, bukan
kesamaan penggunaan akhir.
Tata letak tipe ini mengelompokkan produk atau komponen yang
akan dibuat berdasarkan kesamaan dalam proses.
Tipe tata letak group technology merupakan kombinasi dari tipe tata
letak produk dan proses.
Memperkenalkan konsep ”sel manufaktur”.
Contoh pabrik yang menggunakan tipe tata letak ini diantaranya:
 Pabrik alat dan mesin pertanian (alsintan)
 Pabrik pembuatan suku cadang
 Pabrik perakitan (mobil, motor, elektronika)
CONTOH

Sumber: Wignjosoebroto, 2000


GROUP TECHNOLOGY
One
Worker,
Multiple
Machines
Parts Families
Tata Letak Tanpa GT Cells
Tata Letak Dengan GT Cells
TATA LETAK GROUP TECHNOLOGY
KEUNTUNGAN
Utilisasi mesin tinggi.
Gabungan antara product layout dan process
layout dengan beberapa keuntungan.
Mendukung penggunaan peralatan yang umum.
Aliran material lebih pendek .
Hybrid Layout
Cellular layouts
Mesin dikelompokkan dalam sel
Flexible manufacturing systems
Sistem otomatisasi mesin dan penanganan material
Mixed-model assembly lines
Memproduksi berbagai model pada satu baris
Cellular Layouts
Cellular Manufacturing
Tata letak di mana mesin dikelompokkan ke dalam sel
yang dapat memproses item yang memiliki persyaratan
pengolahan yang sama
Group Technology
Pengelompokan sesuai dengan bagian-bagian dari item
yang diproduksi (part families) dengan desain atau
karakteristik dari produksi yang serupa.
Layout Masa Depan
Untuk industri bertipe manufacture (production)
di masa yang akan datang akan banyak
menggunakan hybrid layout.
Konsep hybrid layout mendukung untuk
terciptanya suatu sistem manufaktur yang fleksibel
atau biasa disebut FMS (Flexible Manufacturing
System)
FMS selaras dengan konsep Just in Time (JIT)
Service system layout –
Dentist’s office
Staff Lounge X-Ray Room Records Room

Orthodontist’s
Dentist’s Room Room

Oral Hygienist’s
Room
Oral Hygienist’s
Room

Men’s Rest Room


Reception
Women’s Rest
Waiting Room
Area
Service system layout –
Grocery store
Closed structure Semiclosed structure

Teller Teller Teller


Open structure
Semiopen structure
Assembly facility layout
Driveway layout
Warehouse layout

Anda mungkin juga menyukai