@DHQLUDY UAHBGH
Tanggal Asistensi :
VABEDMQLQDB
LDBEDYDB TAJSG
Jika sebuah tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang
ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan , dimana barang-barang dapat
diproduksi secara ekonomis, maka seyogyanya dirancang dengan memahami
tujuan penata letak. Tujuan utama tadi adalah (Apple, tahun 1990 : 5) :
1. Memudahkan proses manufaktur tata letak harus dirancang sedemikian
sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan dengan cara yang sangat
efektif. Saran-saran khusus untuk itu adalah :
a. Susun mesin,peralatan, dan tempat kerja sedemikian hingga barang
mungkin.
Diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama pembuat peta,
tanggal dipetakan, sebagai usulan atau sekarang, nomor peta.
c. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal, yang
menunjukkan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
i. Lambang-lambang Ditempatkan dalam arah vertikal, yang
menunjukkan terjadinya pembuatan proses.
e. Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan
sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
NO Alasan
1 Menggunakan catatan yang sama
2 Menggunakan personil yang sama
3 Menggunakan ruangan yang sama
4 Tingkat hubungan personil
5 Tingkat hubungan kertas kerja
6 Urutan aliran kertas
7 Menggunakan aliran kerja yang sama
8 Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
• A = Mutlak perlu
• E = Sangat penting
• I = Penting
• O = Kedekatan biasa
• U = Tidak perlu
• X = Tak diharapkan
Dalam rell diagram setiap aktivitas digambarkan dalam bentuk persepsi
empat yang sama dan untuk sementara disini luas areal setiap departemen
diabaikan. Kotak- kotak empat ini kemudian dihubungkan dengan sejumlah
garis yang memiliki arti derajat hubungan yang dikehendaki.
D. Algoritma Blocplan
bangunan yang akan ditempati oleh fasilitas atau kadang — kadang juga
menggunakan from to chart.
Langkah — langkahnya adalah
Alternatif tata letak akan ditampilkan dengan skala tertentu dan masing —
masing alternative akan dihitung skornya.
PANGQMPQLAN DATA
Seperti pada gambar 3.1 diatas, mesin — Mesin yang digunakan pada proses
pembuatan cutter pipe ini adalah sebagi berikut :
1. Gudang Bahan Baku (GBB)
4'' O--34 Dii ukurr7'' O-30-Dii ukurr 6'' O-28-Dii ukurr 4'' O--24Dii ukurr 5'' O--21Dii ukurr 5'' O-19-Dii ukurr4'' O-16-Dii ukurr 5'' O--13Dii ukurr 5'' O--9Dii ukurr 5'' O--7Dii ukurr 5'' O--4Dii ukurr 5'' O--1Dii ukurr
( M s t a r , S i k u ))i,rt( ((Msttarr,,Siiku))((Msttarr,,Siiku)) (Mstar,Siku))i,rt( ( M s t a r , S i k u ))i,rt( ((Msttarr,,Siiku))((Msttarr,,Siiku)) (Mstar,Siku))i,rt( ( M s t a r , S i k u ))i,rt( ((Msttarr,,Siiku)) (Mstar,Siku))i,rt( (Mstar,Siku))i,rt(
2x 2x
O--1720'' Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong
Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong Dii Pottong ((Gerriinda,,G Dii Pottong O--14 0--10 O--8 20'' O--5 O--2
O--35 ((Gerriinda,,G 15'' O--31 0--29 8'' O-25- 15'' O--22 O--20 II--8 20'' 20''
((Gerriinda,,G errgajjii)) ((Gerriinda,,G 15'' errgajjii)) ((Gerriinda,,G errgajjii)) ((Gerriinda,,G errgajjii))30'' ((Gerriinda,,Gerrgajjii))
8'' ((Gerriinda,,G 20'' errgajjii)) ((Gerriinda,,G errgajjii)) ((Gerriinda,,G errgajjii)) errgajjii)) ((Gerriinda,,G errgajjii)) II--7 II--5 II--4 II--3 II--1
II--15 II--14 II--13 II--11 II--10 ((Gerriinda,,G 30'' II--9
errgajjii)) errgajjii))
Dii Pasang
10'' 0--12
17'' O--26 Dii Pottong ((Mesiin Las))
II--12 ((Gerriinda,,G errgajjii))
Dii Pasang
9'' O-15-
((Mesiin Las))
Dii Pasang
10'' O--18
((Mesiin Las))
Dii Pasang
8'' O--27
((Mesiin Las))
Dii Pasang
10'' O--37
((Mesiin Las))
15'' II--17
inspeksi, operasi mesin, dan perakitan sampai menjadi sebuah unit atau bagian
dari sebuah unit yang akan dirangkai. Bisa dilihat pada gambar opc diatas bahwa
setiap
komponen mengalami proses pembuatan daari bahan baku baku lalu jadi
komponen penyusun sampai akhirnya dirakit menjadi suatu produk jadi yaitu
produk cutter pipe.
hubungan antar ruangan dengan mengevaluasi luas ruang yang dibutuhkan untuk
semua aktivitas perusahaan dan ruang yang tersedia.
Adapun pengolahan data untuk SRD yang dilakukan dengan roftware
Blocplan dengan mengusulkan sebanyak 3 model tata letak fasilitas, dilakukan
dengan memanfaatkan informasi kedekatan antar setiap departemen yang terdapat
pada ARC. Dengan melakukan uji pada 3 layout yang diusulkan. Diperoleh hasil
sebagai berikut.
Dari ketiga masing ’ masing layout yang diusulkan di atas, maka yang
menjadi pilihan alternatif layout yang bisa dikatakan optimal adalah layout 1,
dikarenakan memiliki R Score dan juga Adj-Score yang besar. Alternatif layout
terbaik menggunakan software Blocplan ditentukan berdasarkan nilai R Score dan
Adj-Score. R Score merupakan nilai normalisasi dari rel-dirt rcore (rectilinear
dirtance rcore menunjukkan jumlah keseluruhan dari jarak antara departemen),
yang menunjukkan tingkat efisiensi dari layout yang dihasilkan, sedangkan Adj-
rcore (Adjacency rcore atau nilai kedekatan) merupakan nilai numerik yang
menunjukkan efisiensi dari letak tiap-tiap ruangan atau departemen. Alternatif
layout yang dihasilkan dikatakan optimal, jika nilai R Score dan Adj-Score yang
dihasilkan lebih besar dari layout yang lain atau mendekati 1, oleh karena itu,
dipilih alternatif layout terbaik adalah layout 1, dengan R Score dan Adj-Score
masing- masing sebesar 0.87 dan 0.88.
PABUTUP
5.1 Hesimpulan
Dari hasil praktikum modul 3 ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Luas area lab produksi yang menjadi tempat pembuatan produk cutter pipe
jika dilihat dari layout lab produksi yang sudah diperoleh memiliki panjang
bangunan 20m dan lebar bangunan dari lab produksi adalah sebesar 40m.
Jumlah mesin pada proses pembuatan cutter pipe sebanyak 5 mesin yaitu
mesin bor, mesin bubut, mesin potong/gerinda, mesin las/trafo las, dan mesin
cat.
2. Dari layout area lab produksi kita mengetahui ukuran dari bangunan
tersebut. Dari Activity Releationrhip Chart (ARC) kita bisa mengetahui
hubungan antar setiap aktivitas atau setiap departemen mesin satu
dengan yang lain yang berdasarkan alasan ’ alasan yang logis. Untuk
hasil SRD (Space Relationrhip Diagram) yang diperoleh menggunakan
roftware blocplan diperoleh hasil bahwa alternatif layout 1 yang dianggap
paling optimal karena memiliki nilai R Score dan juga Adj-Score yang besar
di antara alternatif lainnya.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam praktikum ini, adalah:
1. Diperlukan kerja sama yang intensif antar individu dalam kelompok agar
penyusunan laporan praktikum dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Diperlukan ketelitian saat mengolah data menggunakan software-software
tertentu.
Dewi, A. I., Choiri, M., & Efranto, R. Y. (2013). Re-design of The Facility
Layoout Based on Simulation Result on Cigarette Production Process ( Case
Study PT . Bayi Kembar Malang ). Jurnal Teknik Indurtri, 1(1), 66’74.
Mubarok, H., & Lukmandono. (2017). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
Dengan Pendekatan Metode Systematic Layout Planning Guna
Meningkatkan Produktivitas Di Cv. Putra Perkasa. Sntekpan Itats V 2017.
https://coretancakmus.blogspot.com/2017/08/pengertian-dan-cara-membuat-
operation.html
Pratiwi, I., Etika, M., & Abdul Aqil, W. (2015). Perancangan Tata Letak
Fasilitas Di Insustri Tahu Menggunakan Blockplan. Jurnal Ilmiah Teknik
Industri.