Received: February 21, 2022 / Accepted: March 25, 2022 / Published: March 30, 2022
ABSTRAK
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit dan
produktivitasnya tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara deskriptif karakteristik
kualitas air dan performa pertumbuhan pada budidaya udang vaname secara intensif padat tebar tinggi.
Metode penelitian meliputi persiapan tambak, penebaran, transfer udang, menejemen pakan, sampling
pertumbuhan, manajemen kualitas air dan penyakit, panen dan pasca panen. Penelitian dilakukan di CV.
Dewi Windu selama 105 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang vaname yang dibudidayakan
secara intensif memiliki karakteristik kualitas air pH pada kisaran 7-8,3, salinitas 24-37 ppt, suhu 28-32 oC,
DO 3-6,2 mg/L, alkalinitas 80-140 mg/L, phosphat 0,6-5 mg/L, nitrit 0-4 mg/L, amoniak 0-0,12 mg/L, dan
aminium 0-0,5 mg/L. Performa pertumbuhan yang dihasilkan yakni average body weight (ABW) pada
DOC 105 adalah 21,98 gram/ekor, average daily growth (ADG) antara 0,14- 0,35 gram dan kelangsungan
hidup 88,41%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa karakteristik kualitas air pada pembesaran
udang vaname secara intensif selama satu siklus budidaya menunjukan karakter pola osilasi yang fluktuatif
dinamis dari parameter pH, salinitas, suhu, oksigen terlarut, alkalinitas, phosphat, nitrit, amonia, dan
amonium. Sedangkan performa pertumbuhan menunjukan hasil yang baik untuk sistem budidaya intensif.
Kata kunci: kualitas air, pertumbuhan, sistem intesif, udang vaname.
ABSTRACT
Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) has the advantage of being resistant to disease and high
productivity. The purpose of this study was to analyze descriptively the characteristics of water quality and
growth performance in intensive vaname shrimp culture with high stocking density. Research methods
include pond preparation, stocking, shrimp transfer, feed management, growth sampling, water quality and
disease management, harvest and post-harvest. The research was conducted at CV. Dewi Windu for 105
days. The results showed that the intensively cultured vaname shrimp had water quality characteristics, pH
in the range of 7-8.3, salinity 24-37 ppt, temperature 28-32 oC, DO 3-6.2 mg/L, alkalinity 80-140 mg/L,
phosphate 0.6-5 mg/L, nitrite 0-4 mg/L, ammonia 0-0.12 mg/L, and amines 0-0.5 mg/L. The resulting
growth performance, namely the average body weight (ABW) at DOC 105 was 21.98 grams/head, average
daily growth (ADG) was between 0.14-0.35 grams and survival was 88.41%. The conclusion from the
results of this study was that the water quality characteristics of intensively reared vaname shrimp during
one culture cycle showed a dynamically fluctuating oscillation pattern character from the parameters of pH,
salinity, temperature, dissolved oxygen, alkalinity, phosphate, nitrite, ammonia, and ammonium. While the
growth performance shows good results for intensive cultivation systems.
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 75
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 77
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 79
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
pada pagi hari yaitu pukul 06.00 selama 300C. Fluktuasi suhu harian selama
pemeliharaan berlangsung berkisar antara penelitian berlangsung adalah antara 1–20
28–300 C, sedangkan pada pukul 16:00 C. Fluktuasi harian air ini masih sesuai
antara 30 – 320 C. Kondisi ini berbeda dengan pendapat Mangampa et al.
dengan pendapat Viroonkul et al. (2009) (2011), bahwa fluktuasi harian air yang
yang mengatakan suhu optimal bagi baik untuk budidaya udang adalah harus
budidaya udang berkisar antara 280 – dibawah 30C.
Gambar 2. Hasil pengamatan suhu setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 81
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
bahwa kisaran alkalinitas optimum yaitu dengan keberadaan total alkalinitas dan
90-150 ppm. Alkalinitas berperan sebagai kenaikan pH. Peningkatan kadar kapur
kapasitas penyangga (buffer capacity) dapat meningkatkan ketersediaan karbon
terhadap perubahan pH perairan. Selain untuk proses fotosintesis. Selian itu
itu pada kasus seperti pengapuran adalah dilaporkan bahwa kelarutan karbon jenuh
proses penting, hal ini berhubungan dapat meningkatkan total alkalinitas air.
Parameter kimia air berupa kadar berbeda dengan yang dikatakan Fahrisal,
fosfat diukur untuk mengetahui tingkat (2014), yang menyebutkan bahwa kadar
cemaran pakan terhadap air tambak. phosphat sesuai untuk kegiatan budidaya
Sumber utama fosfat berasal dari pakan perikanan yaitu 0,1-0,25 mg/L. Kenaikan
buatan (pelet). Fosfat merupakan kadar phosphat juga dikarenakan adanya
senyawa terlarut didalam air yang penambahan pakan yang diberikan
berfungsi untuk pembentukan protein dan bertambah seiring dengan lama masa
proses fotosintesis. Hasil pengukuran pemeliharaan dan minimnya proses
kadar phosphat yang dilakukan berada pergantian air selama pemeliharaan, serta
pada kisaran 0,6-5 mg/L (Gambar 6.), diakibatkan faktor lainnya.
Gambar 6. Hasil pengamatan phosphat setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname
Nitrit merupakan salah satu senyawa disebabkan oleh keadaan ekosistem kolam
nitrogen yang berasal dari pakan dan dapat yang sudah mulai tidak stabil.
beracun bagi udang. Pengamatan nitrit Pengamatan amonia dilakukan
perlu dilakukan untuk menentukan karena bersifat racun bagi udang. Amonia
tindakan yang harus diupayakan guna dapat mengiritasi insang udang sehingga
menurunkan kadar nitrit dalam air menyebabkan udang sulit untuk menyerap
tersebut. Nitrit merupakan suatu produk oksigen. Kadar amonia ini ditentukan oleh
antara yang dihasilkan dari proses oksidasi suhu dan kelembaban. Semakin tinggi
NH3 menjadi nitrat sehingga dengan suhu dan kelembaban, maka amonia akan
mengurangi beban limbah tambak jadi semakin tinggi. Kadar amonia cenderung
secara otomatis akan mengurangi kadar naik seiring dengan bertambahnya usia
nitrit. Berdasarkan hasil pengukuran kadar budidaya. Hal ini disebabkan karena
Nitrit (NO2) yang dilakukan berada pada terakumulasinya bahan organik dalam
kisaran 0-4 mg/L (Gambar 7.), menurut tambak yang merupakan bahan awal dari
Lazur, (2007), kadar nitrit dibawah 4,5 terbentuknya amonia. Berdasarkan
mg/L masih berada dibawa batas pengukuranamonia yang dilakukan berada
maksimal. Kenaikan kadar nitrit (NO2) padakisaran 0-0,12 mg/L (Gambar 8).
Gambar 7. Hasil pengamatan nitrit setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname 83
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname 85
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
4. KESIMPULAN Malang.
Arifin, Z., Andrat, K., dan Subiyanto. Buletin JSJ 1(2), 63-69.
2007. Teknik produksi udang Edhy, W.A., Azhary, K., Pribadi, J.,
vaname (Litopenaeus vannamei) Chaerudin, M. 2010. Budidaya
secara sederhana. Departemen udang putih (L. vannamei. Boone,
Kelautan dan Perikanan. Balai 1931). CV.Mulia Indah. Jakarta.
Besar Pengembangan Budidaya Air
Hakim, L., Supono, Yudha, T., Adipura,
Payau Jepara. Jepara.
Waluyo, S. 2018. Performa
Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A.P., budidaya udang vaname
Maya, B., Saputra, D.K., Buwono, (Litopenaeus vannamei) semi
N.R. 2017. Studi kegiatan budidaya intensif di desa purworejo kecamatan
pembesaran udang vaname (L. pasir sakti kabupaten lampung
vannamei) dengan penerapan
timur. Rekayasa dan Teknologi
sistem pemeliharaan berbeda. JPIK Budidaya Perairan 6(2), 691-698.
9(1), 1-14.
Lazur, A. 2007. Growout Pond and Water
Babu, D., Ravuru, J.N. Mude. 2014. effect Quality Management. College Park,
of density on growth and production University of Maryland. USA.
of L. vannamei of brackish water
Makmur, Suwoyo, H.S., Fahrur, M., Syah,
culture system in summer season
R. 2018. Pengaruh jumlah titik aerasi
with artificial diet in prakasam
pada budidaya L. vannamei. JITK
district, india. American
10(3), 727-738.
International Journal of Research in
Formal, Applied, & Natural Mangampa, M, Burhanuddin, Suwoyo,
Sciences 5(1), 10-13. H.S., Hendrajat, E.A., Tahe, S. 2014.
Budidaya udang vaname pola
Briggs, M. 2006. Cultured Aquatic
ekstensif plus melalui aplikasi
Species Information Programme.
probiotik dan pergiliran pakan. Balai
FAO Fisheries and Aquaculture
Penelitian dan Pengembangan
Department. Roma.
Budidaya Air Payau Maros. Maros.
Dewi, Y.M. 2019. Performansi kinerja
Nugroho, R. L., Sukardi, Triyatmo, B.
budidaya udang vaname di PT.
2016. Penerapan cara budidaya ikan
Buana Bersama Jayaindo
yang baik pada pembesaran udang
Kabupaten Pandeglang, Banten.
vaname (Litopenaeus vannamei) di
Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif
87
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)
Pirzan, A.M., dan Masak, P.R.P. 2008. Viroonkul, P., Unprasert, N.,
Hubungan keragaman fitoplankton Silapanapaporn, O., Laoprasert, S.,
dengan kualitas air di Pulau Pansawat, N., Chintanachaiwat, S.,
Bauluang, Kabupaten Takalar, Nissapawanich, B., Harnkraiwilai,
Sulawesi Selatan. Biodiversitas 9, S., Larpphon, M. 2009. Good
217-221. Aquaculture Practices for Marine
Shrimp Farm. Bangkok: National
Pribadi, Januar, Kurniawan danMawardi,
Bureau of Agricultural Commodity
M Ilyas. 2003. Standard
and Food Standards. Bangkok.
operasional dan prosedur (SOP)
udang putih (L. vannamei). PT. Wafi, A., Ariadi, H., Fadjar, M., Mahmudi,
CPB. Bandar Lampung. M., Supriatna. 2020. Model Simulasi
Panen Parsial Pada Pengelolaan
Putra, F.R., Manan, A. 2014. Monitoring
Budidaya Intensif Udang Vannamei
kualitas air pada tambak
(L. vannamei).Samakia: Jurnal Ilmu
pembesaran udang vaname (L.
Perikanan 11(2), 118-126.
vannamei) di Situbondo, Jawa
Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Wafi, A., Ariadi, H., Muqsith, A.,
Kelautan 6(2), 137-141. Mahmudi, M, Fadjar, M. 2021.
Oxygen Consumption of L.
Saputri, K. 2017. Peluang dan Kendala
vannamei in Intensive Ponds Based
Ekspor Udang Indonesia Ke Pasar
on the Dynamic Modeling System.
Jepang. Journal Ilmu Hubungan
Journal of Aquaculture and Fish
Internasional 5(4), 1-13.
Health 10(1), 17-24.
Supono, 2017. Teknologi Produksi
Wafi, A., Ariadi, H., Muqsith, A.,
Udang. Cetakan Pribadi. Bandar
Madusari, B.D. 2021. Business
Lampung.
Feasibility of Intensive L. vannamei
Untara, L.M., Agus, M., Pranggono, H.
anamewith Non-Partial System.
2018. Kajian teknik budidaya udang
ECSOFiM 8(2), 253-267.
L. vannamei pada tambak busmetik