Anda di halaman 1dari 14

PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol.21 No.

1 Maret 2022 hal 75-88


ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya


Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pola Intensif
Yunarty1, Ardana Kurniaji1*, Budiyati1, Diana Putri Renitasari1, M. Resa1
1
Program Studi Teknik Budidaya Perikanan, Politeknik Kelautan dan
Perikanan Bone, Bone, Indonesia
*Corresponding author: ardana.kji@gmail.com

Received: February 21, 2022 / Accepted: March 25, 2022 / Published: March 30, 2022

ABSTRAK
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit dan
produktivitasnya tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara deskriptif karakteristik
kualitas air dan performa pertumbuhan pada budidaya udang vaname secara intensif padat tebar tinggi.
Metode penelitian meliputi persiapan tambak, penebaran, transfer udang, menejemen pakan, sampling
pertumbuhan, manajemen kualitas air dan penyakit, panen dan pasca panen. Penelitian dilakukan di CV.
Dewi Windu selama 105 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang vaname yang dibudidayakan
secara intensif memiliki karakteristik kualitas air pH pada kisaran 7-8,3, salinitas 24-37 ppt, suhu 28-32 oC,
DO 3-6,2 mg/L, alkalinitas 80-140 mg/L, phosphat 0,6-5 mg/L, nitrit 0-4 mg/L, amoniak 0-0,12 mg/L, dan
aminium 0-0,5 mg/L. Performa pertumbuhan yang dihasilkan yakni average body weight (ABW) pada
DOC 105 adalah 21,98 gram/ekor, average daily growth (ADG) antara 0,14- 0,35 gram dan kelangsungan
hidup 88,41%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa karakteristik kualitas air pada pembesaran
udang vaname secara intensif selama satu siklus budidaya menunjukan karakter pola osilasi yang fluktuatif
dinamis dari parameter pH, salinitas, suhu, oksigen terlarut, alkalinitas, phosphat, nitrit, amonia, dan
amonium. Sedangkan performa pertumbuhan menunjukan hasil yang baik untuk sistem budidaya intensif.
Kata kunci: kualitas air, pertumbuhan, sistem intesif, udang vaname.

ABSTRACT
Vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) has the advantage of being resistant to disease and high
productivity. The purpose of this study was to analyze descriptively the characteristics of water quality and
growth performance in intensive vaname shrimp culture with high stocking density. Research methods
include pond preparation, stocking, shrimp transfer, feed management, growth sampling, water quality and
disease management, harvest and post-harvest. The research was conducted at CV. Dewi Windu for 105
days. The results showed that the intensively cultured vaname shrimp had water quality characteristics, pH
in the range of 7-8.3, salinity 24-37 ppt, temperature 28-32 oC, DO 3-6.2 mg/L, alkalinity 80-140 mg/L,
phosphate 0.6-5 mg/L, nitrite 0-4 mg/L, ammonia 0-0.12 mg/L, and amines 0-0.5 mg/L. The resulting
growth performance, namely the average body weight (ABW) at DOC 105 was 21.98 grams/head, average
daily growth (ADG) was between 0.14-0.35 grams and survival was 88.41%. The conclusion from the
results of this study was that the water quality characteristics of intensively reared vaname shrimp during
one culture cycle showed a dynamically fluctuating oscillation pattern character from the parameters of pH,
salinity, temperature, dissolved oxygen, alkalinity, phosphate, nitrite, ammonia, and ammonium. While the
growth performance shows good results for intensive cultivation systems.

Keywords: water quality, growth, intensive system, vannamei shrimp

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 75
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

1. PENDAHULUAN juga mampu memanfaatkan seluruh kolom


air dari dasar tambak hingga ke lapisan
Udang vaname merupakan salah
permukaan air. Maka dari itu udang
satu jenis udang yang banyak
vaname memungkinkan untuk dipelihara
dibudidayakan sekarang ini, hal ini
di tambak dengan kondisi padat tebar
disebabkan karena budidaya udang
tinggi karena mampu memanfaatkan ruang
vaname memiliki prospek dan profit
secara lebih efisien (Amri dan Kanna,
yang sangat menjanjikan (Babu et al.,
2008). Salah satu sistem yang digunakan
2014). Pada tahun 2016 kontribusi nilai
oleh pembudidaya udang vaname saat ini
ekspor udang váname beku (white
adalah sistem budidaya intensif. Menurut
shrimp) terhadap total nilai ekspor
Nugroho et al., (2016), budidaya intensif
perikanan mencapai lebih 27%.
merupakan sistem teknologi budidaya
Berdasarkan uraian tersebut udang
udang dengan tingkat penebaran benih
váname memiliki peranan yang besar
lebih tinggi dari pada tingkat semi intensif,
terhadap kinerja ekonomi Indonesia
serta memanfaatkan pakan alami, pakan
(Wafi et al., 2020; Ariadi et al., 2021).
tambahan, dan input produksi lainnya.
Akan tetapi, sampai saat ini nilai ekspor
Salah satu variabel penting dalam
udang vaname di Indonesia masih lebih
budidaya udang pola intensif adalah faktor
rendah dibandingkan dengan negara-
kualitas air. Kualitas air dalam kegiatan
negara produsen udang dunia lainnya
budidaya udang bersifat dinamis dan
seperti India, Vietnam, Ekuador, China,
berfluktuasi sepanjang waktu (Ariadi,
dan Thailand. Hal ini disebabkan karena
2020). Parameter kualitas air yang baik
adanya kendala-kendala seperti
akan membuat situs ekologi budidaya
rendahnya pemanfaatan teknologi,
berjalan stabil serta begitu juga sebaliknya
pembangunan infrastruktur yang belum
(Wafi et al., 2021). Sehingga keberaadaan
merata, dan rendahnya pemanfaatan serta
kualitas air budidaya yang stabil dan sesuai
kemasan produk Indonesia yang tidak
nilai ambang batas baku mutu air untuk
memenuhi standar (Saputri, 2017).
kegiatan budidaya udang adalah poin
Keunggulan udang vaname terletak
krusial yang harus diperhatikan oleh
pada ketahanannya terhadap penyakit
petambak udang (Ariadi, 2019).
dan tingkat produktivitasnya yang tinggi
Penelitian ini bertujuan untuk
(Ariadi et al., 2021). Selain itu, udang ini
menganalisis karakteristik kualitas air dan

76 This is an open acces article


under the CC-BY-NC-SA license
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 21 No.1 Maret 2022 hal 75-88
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

performa pertumbuhan budidaya udang dibuang melalui central drain dan


vaname berupa tingkat kelangsungan dilakukan pengeringan selama 5 hari.
hidup dan pertumbuhan pada kegiatan Selanjutnya dilakukan pengapuran
pembesaran udang vaname secara menggunakan kapur dolomit (CaMgCO3)
intensif. 500 Kg (dosis 107 gram/m2). Pemasangan
kincir disesuaikan dengan posisi dan arah
2. MATERI DAN METODE
kincir yang mengarahkan kotoran pada
Penelitian ini dilaksanakan pada
central drain (Putra dan Manan, 2014).
bulan April-Juni 2020 atau selama 105
Air berasal dari laut yang dipompa
hari di CV. Dewi Windu Kec.
menggunakan pompa berkapasitas 20 HP
Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi
yang disalurkan ke pipa berukuran 8 inch
Selatan. Sarana dan prasarana yang
menggunakan saringan kotoran. Air
digunakan berupa tambak, kolam
dimasukan ke bak filter untuk mengurangi
transfer, blower, alat ukur kualitas air,
bahan organik. Sterilisasi air
timbangan digital dan jala.
menggunakan kolam beton yang diberikan
Tambak yang digunakan terbuat
larutan H2O2 dengan dosis 10 ppm.
dari beton dan dasar tambak dari tanah
Pemberian probiotik B. subtilis dan L.
yang dilengkapi saluran pembuangan
ulgaricus dosis 10 ppm selama 1 minggu
dibagian tengah dengan lapis pasir dan
(Amri dan Kanna, 2008).
dilengkapi sistem aerasi. Kolam transfer
terbuat dari beton dilapisi terpal polietilen Proses Produksi
berdiameter 14 m yang dilengkapi aerasi. Proses produksi dimulai dari
Alat kualitas air berupa pH meter, DO penebaran benur udang vaname yang
meter, refraktometer, dan tes kit. diperoleh dari BPBL Bali dengan ukuran
Timbangan digital kapasitas 2 Kg dan jala PL-9 serta benur sudah SPF (spesific
yang digunakan untuk sampling. pathogen free) (Untara et al., 2018).

Tahapan Kegiatan Penebaran dilakukan pada pagi hari untuk


menghindari stress benur (Amri dan
Persiapan Wadah Kanna, 2008; Arsad et al., 2017).
Tahapan kegiatan meliputi Kemudian, dilakukan pendederan terlebih
persiapan wadah, yang berupa dahulu. Transfer udang vaname bertujuan
pengeringan dan pembersihan wadah. Air untuk mengurangi kepadatan pada kolam

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 77
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

pemeliharaan. pH, salinitas, alkalinitas, nitrit, amonia


Metode pemberian pakan dilakukan dan ammonium.
dengan blind feeding selama 30 hari. 2. Performa pertumbuhan yang diukur
Selanjutnya pakan diberikan berdasarkan meliputi Average Body Weight (ABW)
feeding rate yang dikontrol dengan anco yang merupakan berat rata-rata per
untuk mencegah over feeding. Sampling individu udang (gram), Average Daily
udang dilakukan secara setiap 7 hari mulai Growth (ADG) yang merupakan
dari umur 30 hari setelah penebaran pertambahan bobot pada rentang waktu
(Hakim et al., 2018). Selama tertentu (gram), dan tingkat
pemeliharaan dilakukan manajemen Kelangsungan Hidup (%) yakni
kualitas air berupa pengukuran kualitas persentase jumlah udang yang hidup
air, pergantian air dan sterilisasi air, pada akhir pemeliharaan dibanding
pemberian kapur dan pemberian jumlah penebaran.
probiotik. Pergantian air dilakukan setiap
Analisis Data 
hari 20-30% selama 2-3 jam melalui
outlet. Pengapuran dilakukan seminggu Data yang diperoleh dianalisis secara

sekali dosis 5 ppm menggunakan kapur deskriptif berdasarkan parameter

dolomit (CaMgCO3). Probiotik diberikan pertumbuhan dan kualitas air. Kemudian

secara langsung pada media budidaya dibandingkan dengan literatur untuk

dosis 5 ppm hasil fermentasi campuran mendukung hasil penelitian.

antara B. subtilis, molase, susu skim, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


aquazim, air tawar. Probiotik
Hasil dan pembahasan meliputi
diaplikasikan setiap minggu. Panen
karakteristik kualitas air dan parameter
dilakukan setelah pemeliharaan 120 hari.
pertumbuhan budidaya udang vaname.
Parameter Pengamatan
Kualitas Air
Data yang peroleh pada penelitian
Hasil pengamatan kualitas air berupa
ini meliputi karakteristik kualitas air dan
parameter salinitas, suhu, DO, pH,
laju performa pertumbuhan. Adapun
alkalinitas, nitrit, amonia dan amonium
parameter kedua data tersebut meliputi
yang dapat dilihat pada grafik data
adalah sebagai berikut:
penelitian. Kemudian data tampilan grafik
1. Kualitas air diukur meliputi suhu, DO,
dianalisa secara deskriptif untuk

78 This is an open acces article


under the CC-BY-NC-SA license
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 21 No.1 Maret 2022 hal 75-88
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

menjelaskan kondisi perairan pada ekosistem tambak.

Gambar 1. Hasil pengamatan salinitas setiap minggu selama pemeliharaan


udang vaname

Pada Gambar 1. Dideskripsikan yaitu udang vaname merupakan spesies


nlai fluktuasi dinamis dari parameter yang toleran terhadap salinitas dan dapat
salinitas air. Salinitas sendiri hidup pada rentang salinitas 0,5 – 45 ppt.
didefinisikan sebagai konsentrasi total Dengan demikian, salinitas tidak menjadi
ion-ion terlarut dalam air, dinyatakan masalah selama budidaya berlangsung.
dalam satuan ppt (part per thousand) atau Kenaikan kadar salinitas dapat
permil (Edhy et al., 2010). Hasil mempengaruhi tingkat laju pertumbuhan
pengukuran salinitas pada pukul 6:00 dan proses osmoregulasi tubuh udang
didapatkan berkisar antara 25-35 ppt, vaname sehingga keadaan tersebut akan
sedangkan hasil pengukuran pada pukul mempengaruhi kondisi homeostatis tubuh
16:00 berkisar 24-37 ppt. Nilai salinitas udang vaname (Arsad et al., 2017; Ariadi
yang fluktuatif dikarenakan adanya proses et al., 2021).
evaporasi saat siang hari (Ariadi, 2019). Data fluktuasi suhu air selama masa
Salinitas air tambak ini sudah sesuai penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
dengan kebutuhan udang untuk tumbuh Menurut Putra dan Manan (2014), yang
dan berkembang. Pernyataan tersebut mengatakan suhu air sangat berpengaruh
diperoleh berdasarkan hasil wawancara langsung terhadap kehidupan udang
yang disampaikan oleh teknisi bahwa laju melalui laju metabolisme udang vaname
pertumbuhan udang siklus ini lebih cepat (mempengaruhi metabolisme makan
dibandingkan dengan siklus sebelumnya udang) dan juga berpengaruh terhadap
dengan salinitas rata-rata 38 ppt. daya larut gas-gas termasuk O2 serta
Selain itu, pernyataan tersebut berbagai reaksi kimia lainnya dalam air.
diperkuat oleh pendapat Briggs, (2006) Hasil pengukuran suhu air tambak

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 79
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

pada pagi hari yaitu pukul 06.00 selama 300C. Fluktuasi suhu harian selama
pemeliharaan berlangsung berkisar antara penelitian berlangsung adalah antara 1–20
28–300 C, sedangkan pada pukul 16:00 C. Fluktuasi harian air ini masih sesuai
antara 30 – 320 C. Kondisi ini berbeda dengan pendapat Mangampa et al.
dengan pendapat Viroonkul et al. (2009) (2011), bahwa fluktuasi harian air yang
yang mengatakan suhu optimal bagi baik untuk budidaya udang adalah harus
budidaya udang berkisar antara 280 – dibawah 30C.

Gambar 2. Hasil pengamatan suhu setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname

Selama masa penelitian, nilai al., (2018), menyatakan bahwa kisaran pH


fluktuasi pH dapat dilihat pada Gambar air yang cocok untuk budidaya udang
3. Nilai fluktuasi pH air pada tambak vaname secara intensif 7,4-8,9 dengan
pembesaran udang vaname cenderung nilai kisaran optimum 8,0. Edhy et al.,
aman yaitu berkisar antara 0,5. Fluktuasi (2010), mengatakan bahwa nilai pH diatas
pH harian yang tinggi dapat menyebabkan 8,5 harus dilakukan pergantian air. Naik
terganggunya kehidupan udang sehingga turunnya nilai pH di ekosistem tambak
udang mudah mengalami stress. Keadaan dikarenakan adanya perlakuan teknis pada
stress yang berkelanjutan dapat setiap tambak yang berbeda pada masing-
mengakibatkan serangan sekunder berupa masing hari (Wafi et al., 2021).
penyakit baik yang disebabkan oleh Kosentrasi oksigen terlarut selama
bakteri patogen maupun oleh virus yang periode budidaya digambarkan berjalan
ada di ekosistem tambak (Ariadi, 2019). secara dinamis (Gambar 4.). Oksigen
Berdasarkan hasil pengukuran yang terlarut berfluktuasi dari minggu pertama
dilakukan, didapatkan hasil pengukuran budidaya sampai minggu ke-15 masa
pH pada pukul 6:00 berkisar 7.0-8,3 dan budidaya udang berlangsung. Dinamika
pada pukul 16:00 berkisar 7,1-8,2. konsentrasi oksigen terlarut di tambak
Sesuai dengan pendapat Makmur et udang disebabkan oleh banyak faktor

80 This is an open acces article


under the CC-BY-NC-SA license
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 21 No.1 Maret 2022 hal 75-88
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

yang mempengaruhi seperti suhu dan lainnya (Ariadi et al., 2021).

Gambar 3. Hasil pengamatan pH setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname

Pengelolaan konsentrasi oksigen meningkat seiring dengan menurunnya


yang baik merupakan hal yang penting beban daya dukung lingkungan (Wafi et
dilakukan untuk menunjang keberhasilan al., 2021).
budidaya udang. Menurut Makmur et al., Alkalinitas berfungsi sebagai
(2018), mengatakan kandungan oksigen penyangga atau buffer pH alami dalam
terlarut (DO) pada perairan merupakan tambak. Alkalinitas dikatakan sebagai
faktor kritis bagi kesehatan udang dalam penyangga (buffer) karena dapat
kegiatan pembesaran udang vaname. mempertahankan nilai pH walaupun
Berdasarkan hasil pengukuran yang terdapat guncangan pH air, baik itu yang
dilakukan didapatkan hasil pengukuran berasal dari air baru, air hujan, dan
kadar DO pada pemeliharaan cenderung aplikasi bahan-bahan lain. Menurut
naik turun sampai minggu ke-9 karena Supono, (2017), alkalinitas dibutuhkan
biomassa dalam tambak terus meningkat oleh bakteri nitrifikasi maupun
dan juga pemberian pakan bertambah fitoplankton untuk pertumbuhannya.
seiring dengan kenaikan bobot udang. Hasil pengukuran alkalinitas yang
Konsentrasi DO pada minggu ke-10 diperoleh berkisar 80-140 ppm (Gambar
cenderung meningkat karena telah 5.). Menurut Pribadi et al. (2003)
dilakukan panen parsial pada umur mengatakan kadar alkalinitas yang rendah
tersebut sehingga beban pemakaian DO (<100 ppm) akan menyebabkan fluktuasi
oleh udang vaname menurun. Hal ini pH dalam tambak besar atau dengan kata
menyebabkan konsentrasi DO cenderung lain akan menyebabkan pH tambak
mengalami peningkatan. Kelarutan menjadi tidak stabil. Berbeda dengan
oksigen di perairan tambak akan pendapat Arsad et al., (2017), mengatakan

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871 81
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

bahwa kisaran alkalinitas optimum yaitu dengan keberadaan total alkalinitas dan
90-150 ppm. Alkalinitas berperan sebagai kenaikan pH. Peningkatan kadar kapur
kapasitas penyangga (buffer capacity) dapat meningkatkan ketersediaan karbon
terhadap perubahan pH perairan. Selain untuk proses fotosintesis. Selian itu
itu pada kasus seperti pengapuran adalah dilaporkan bahwa kelarutan karbon jenuh
proses penting, hal ini berhubungan dapat meningkatkan total alkalinitas air.

Gambar 4. Hasil pengamatan oksigen terlarut selama pemeliharaan udang vaname

Gambar 5. Hasil pengamatan oksigen terlarut selama pemeliharaan udang vaname

Parameter kimia air berupa kadar berbeda dengan yang dikatakan Fahrisal,
fosfat diukur untuk mengetahui tingkat (2014), yang menyebutkan bahwa kadar
cemaran pakan terhadap air tambak. phosphat sesuai untuk kegiatan budidaya
Sumber utama fosfat berasal dari pakan perikanan yaitu 0,1-0,25 mg/L. Kenaikan
buatan (pelet). Fosfat merupakan kadar phosphat juga dikarenakan adanya
senyawa terlarut didalam air yang penambahan pakan yang diberikan
berfungsi untuk pembentukan protein dan bertambah seiring dengan lama masa
proses fotosintesis. Hasil pengukuran pemeliharaan dan minimnya proses
kadar phosphat yang dilakukan berada pergantian air selama pemeliharaan, serta
pada kisaran 0,6-5 mg/L (Gambar 6.), diakibatkan faktor lainnya.

82 This is an open acces article


under the CC-BY-NC-SA license
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 21 No.1 Maret 2022 hal 75-88
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

Gambar 6. Hasil pengamatan phosphat setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname

Nitrit merupakan salah satu senyawa disebabkan oleh keadaan ekosistem kolam
nitrogen yang berasal dari pakan dan dapat yang sudah mulai tidak stabil.
beracun bagi udang. Pengamatan nitrit Pengamatan amonia dilakukan
perlu dilakukan untuk menentukan karena bersifat racun bagi udang. Amonia
tindakan yang harus diupayakan guna dapat mengiritasi insang udang sehingga
menurunkan kadar nitrit dalam air menyebabkan udang sulit untuk menyerap
tersebut. Nitrit merupakan suatu produk oksigen. Kadar amonia ini ditentukan oleh
antara yang dihasilkan dari proses oksidasi suhu dan kelembaban. Semakin tinggi
NH3 menjadi nitrat sehingga dengan suhu dan kelembaban, maka amonia akan
mengurangi beban limbah tambak jadi semakin tinggi. Kadar amonia cenderung
secara otomatis akan mengurangi kadar naik seiring dengan bertambahnya usia
nitrit. Berdasarkan hasil pengukuran kadar budidaya. Hal ini disebabkan karena
Nitrit (NO2) yang dilakukan berada pada terakumulasinya bahan organik dalam
kisaran 0-4 mg/L (Gambar 7.), menurut tambak yang merupakan bahan awal dari
Lazur, (2007), kadar nitrit dibawah 4,5 terbentuknya amonia. Berdasarkan
mg/L masih berada dibawa batas pengukuranamonia yang dilakukan berada

maksimal. Kenaikan kadar nitrit (NO2) padakisaran 0-0,12 mg/L (Gambar 8).

Gambar 7. Hasil pengamatan nitrit setiap minggu selama pemeliharaan udang vaname

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname 83
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

Kadar amonia menunjukkan masih Kenaikan kadar amonia pengaruh oleh


dalam keadaan stabil, dimana kadar penambahan pakan ke dalam tambak yang
amonia bagi biota akuatik berada pada terus meningkat dan tidak disertai dengan
rentang 0,5-2,0 mg/L (Howerton, 2001). proses pergantian air.

Gambar 8. Hasil pengamatan amoniak setiap minggu selama pemeliharaan udang

Hasil analisa amonium selama masa semakin tinggi. Berdasarkan pengukuran


budidaya dapat dilihat pada Gambar 8. amonium yang dilakukan berada pada
Amonium (NH4) merupakan bentuk kisaran 0-2 mg/L. Berbeda dengan Pirzan
terionisasi dari total amonia yang tidak dan Masak, (2008), yang mengatakan
bersifat racun. Amonia (NH3) diamati bahwa kandungan amonium (NH4) yang
untuk mengetahui kadar zat toksik dalam dapat ditoleransi oleh organisme budidaya
tambak yang bersifat racun karena kadar termasuk juga fitoplankton berada pada
NH3 sangat tergantung pada pH dan suhu kisaran 0-1,04 mg/L. Kadar amonium
saat pengukuran. Pernyataan tersebut yang cenderung naik pada minggu 5 dan 7,
didukung oleh pendapat Lazur, (2007), hal ini diduga disebabkan oleh input unsur
bahwa konsentrasi NH4 dan NH3 nitrogen yang terus meningkat selama
tergantung pada pH dan suhu. Semakin proses pemeliharaan berlangsung dan
tinggi suhu dan pH, konsentrasi NH3 akan minimnya dilakukan pergantian air.

Gambar 9. Hasil pengamatan amonium setiap minggu selama pemeliharaan udang

84 This is an open acces article


under the CC-BY-NC-SA license
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 21 No.1 Maret 2022 hal 75-88
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

Hasil pengukuran performa perbedaan pada tiap DOC.


pertumbuhan budidaya udang selama Kondisi tersebut disebabkan karena
periode penelitian dapat dilihat pada Tabel laju log pertumbuhan udang per periode
1. Hasil sampling yang dilakukan pada waktu berbeda-beda sesuai dengan kondisi
DOC 16 didapatkan ABW yaitu 1,22 tubuh, input pakan, dan faktor lingkungan
gram/ekor dan pada sampling terakhir yang mempengaruhi (Edhyet al., 2010).
pada DOC 105 didapatkan ABW yaitu Parameter ADG dipengaruhi oleh
21,98 gram/ekor dengan lama pertambahan bobot udang awal dan akhir
pemeliharaan selama 105 hari. Dewi, pengamatan. ADG terendah diperoleh
(2019), melaporkan bahwa udang vaname antara DOC 30-37 yakni 0,14 gram dan
yang dipeliharan secara intensif ADG tertinggi diperoleh pada antara DOC
memperoleh ABW 25 gram /ekor dan 93 ke DOC 100. Pada DOC 105 saat
ADG 0,35 gram/hari. Data tersebut pemanenan diperoleh size 45 ekor udang
menunjukkan adanya peningkatan ABW dalam 1 Kg. Kelangsungan hidup atau
dari DOC 16 hingga DOC 105. Data ADG survival rate (SR) yang diperoleh pada
yang diperoleh menunjukkan adanya akhir penelitian adalah 88,41%.

Tabel 1. Hasil pengukuran performa pertumbuhan budidaya udang vaname


Berat Jumlah ABW ADG Size
DOC Udang (gram) Udang (gram/ (gram/ hari) (ekor/Kg)
(ekor) ekor)
16 109 88 1.22 819
23 526 227 2.31 0.16 432
30 1.334 391 3.41 0.16 293
37 1,356 308 4.40 0.14 227
44 1.678 270 6.21 0.26 161
51 1.773 234 7.57 0.19 132
58 2.213 233 9.49 0.28 105
65 2.434 217 11.21 0.25 89
72 2.736 218 12.21 0.14 81
79 3.218 227 14.17 0.28 70
86 3.158 204 15.48 0.19 64
93 2.567 143 17.95 0.35 55
100 2.329 114 20.42 0.35 48
105 2.352 107 21.98 0.31 45

Secara keseluruhan parameter mendukung tingkat produktifitas udang


kualitas air masih layak untuk siklus yang semakin meningkat pula (Dewi,
operasional budidaya udang intensif. 2019). Dari hasil penelitian ini juga
Parameter kualitas air yang baik akan digambarkan adanya keterkaitan antara

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname 85
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif. DOI: http://dx.doi.org/10.31941/penaakuatika.v21i1.1871
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

dinamika kualitas air di tambak dengan DAFTAR PUSTAKA


laju pertumbuhan biologis udang selama Amri, K. dan Kanna, I. 2008. Budidaya
masa budidaya berlangsung. Artinya, Udang Vaname Secara Intensif,
antara kualitas air dan performasi udang Semi Intensif, dan Tradisional.
terdapat hubungan yang erat dan saling Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
mempengaruhi. Pada budidaya udang
Ariadi, H. 2019. Konsep Pengelolaan
pola intensif metode budidaya yang tepat
Budidaya Udang Vannamei
untuk menghasilkan performansi kinerja
(Litopenaeus vannamei) Pola
budidaya yang baik sangat didukung oleh
Intensif Berdasarkan Tingkat
kondisi ekosistem perairan budidaya
Konsumsi Oksigen Terlarut.
yang sesuai dan stabil (Arifin et al.,
Fakultas Perikanan dan Ilmu
2007).
Kelautan Universitas Brawijaya.

4. KESIMPULAN Malang.

Karakteristik kualitas air pada Ariadi, H. 2020. Oksigen Terlarut dan


pembesaran udang vaname secara Siklus Ilmiah Pada TambakIntensif.
intensif selama satu siklus budidaya Guepedia. Bogor.
menunjukan karakter pola osilasi yang Ariadi, H., Wafi, A., Madusari, B.D. 2021.
fluktuatif dinamis dari parameter pH, Dinamika Oksigen Terlarut.
salinitas, suhu, oksigen terlarut, Penerbit ADAB. Jakarta.
alkalinitas, phosphat, nitrit, amonia, dan
Ariadi, H., Wafi, A., Musa, M., Supriatna.
amonium. Sedangkan laju performa
2021. Keterkaitan Hubungan
pertumbuhan menunjukan hasil yang
Parameter Kualitas Air Pada
baik untuk sistem budidaya intensif.
Budidaya Intensif Udang Putih (L.

UCAPAN TERIMA KASIH vannamei). Samakia: Jurnal Ilmu


Perikanan 12(1), 18-28.
Terima kasih kepada Politeknik
Kelautan dan Perikanan Bone dan CV. Ariadi, H., Wafi, A., Supriatna., Musa,
Dewi Windu yang telah menfasilitasi M. 2021. Tingkat Difusi Oksigen
pengambilan data penelitian. Serta Selama Periode Blind Feeding
semua pihak yang membantu Budidaya Int. Udang L. vannamei.

penyusunan artikel ilmiah ini. Rekayasa 14(2), 152-158.

This is an open acces article


86
under the CC-BY-NC-SA license
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

Arifin, Z., Andrat, K., dan Subiyanto. Buletin JSJ 1(2), 63-69.
2007. Teknik produksi udang Edhy, W.A., Azhary, K., Pribadi, J.,
vaname (Litopenaeus vannamei) Chaerudin, M. 2010. Budidaya
secara sederhana. Departemen udang putih (L. vannamei. Boone,
Kelautan dan Perikanan. Balai 1931). CV.Mulia Indah. Jakarta.
Besar Pengembangan Budidaya Air
Hakim, L., Supono, Yudha, T., Adipura,
Payau Jepara. Jepara.
Waluyo, S. 2018. Performa
Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A.P., budidaya udang vaname
Maya, B., Saputra, D.K., Buwono, (Litopenaeus vannamei) semi
N.R. 2017. Studi kegiatan budidaya intensif di desa purworejo kecamatan
pembesaran udang vaname (L. pasir sakti kabupaten lampung
vannamei) dengan penerapan
timur. Rekayasa dan Teknologi
sistem pemeliharaan berbeda. JPIK Budidaya Perairan 6(2), 691-698.
9(1), 1-14.
Lazur, A. 2007. Growout Pond and Water
Babu, D., Ravuru, J.N. Mude. 2014. effect Quality Management. College Park,
of density on growth and production University of Maryland. USA.
of L. vannamei of brackish water
Makmur, Suwoyo, H.S., Fahrur, M., Syah,
culture system in summer season
R. 2018. Pengaruh jumlah titik aerasi
with artificial diet in prakasam
pada budidaya L. vannamei. JITK
district, india. American
10(3), 727-738.
International Journal of Research in
Formal, Applied, & Natural Mangampa, M, Burhanuddin, Suwoyo,
Sciences 5(1), 10-13. H.S., Hendrajat, E.A., Tahe, S. 2014.
Budidaya udang vaname pola
Briggs, M. 2006. Cultured Aquatic
ekstensif plus melalui aplikasi
Species Information Programme.
probiotik dan pergiliran pakan. Balai
FAO Fisheries and Aquaculture
Penelitian dan Pengembangan
Department. Roma.
Budidaya Air Payau Maros. Maros.
Dewi, Y.M. 2019. Performansi kinerja
Nugroho, R. L., Sukardi, Triyatmo, B.
budidaya udang vaname di PT.
2016. Penerapan cara budidaya ikan
Buana Bersama Jayaindo
yang baik pada pembesaran udang
Kabupaten Pandeglang, Banten.
vaname (Litopenaeus vannamei) di

Yunarty et al : Karakteristik Kualitas Air dan Performa Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) Pola Intensif
87
PENA Akuatika : Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Volume 21 No.1 Maret 2022
ISSN 2301-640X (online)
ISSN 0216-5449 (print)

pesisir Daerah Istimewa SUPM Negeri Tegal dengan tambak


Yogyakarta. Jurnal Perikanan Tuvami 16 Universitas Pekalongan.
18(2), 47-53. Pena Akuatika 17(1), 76-88.

Pirzan, A.M., dan Masak, P.R.P. 2008. Viroonkul, P., Unprasert, N.,
Hubungan keragaman fitoplankton Silapanapaporn, O., Laoprasert, S.,
dengan kualitas air di Pulau Pansawat, N., Chintanachaiwat, S.,
Bauluang, Kabupaten Takalar, Nissapawanich, B., Harnkraiwilai,
Sulawesi Selatan. Biodiversitas 9, S., Larpphon, M. 2009. Good
217-221. Aquaculture Practices for Marine
Shrimp Farm. Bangkok: National
Pribadi, Januar, Kurniawan danMawardi,
Bureau of Agricultural Commodity
M Ilyas. 2003. Standard
and Food Standards. Bangkok.
operasional dan prosedur (SOP)
udang putih (L. vannamei). PT. Wafi, A., Ariadi, H., Fadjar, M., Mahmudi,
CPB. Bandar Lampung. M., Supriatna. 2020. Model Simulasi
Panen Parsial Pada Pengelolaan
Putra, F.R., Manan, A. 2014. Monitoring
Budidaya Intensif Udang Vannamei
kualitas air pada tambak
(L. vannamei).Samakia: Jurnal Ilmu
pembesaran udang vaname (L.
Perikanan 11(2), 118-126.
vannamei) di Situbondo, Jawa
Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Wafi, A., Ariadi, H., Muqsith, A.,
Kelautan 6(2), 137-141. Mahmudi, M, Fadjar, M. 2021.
Oxygen Consumption of L.
Saputri, K. 2017. Peluang dan Kendala
vannamei in Intensive Ponds Based
Ekspor Udang Indonesia Ke Pasar
on the Dynamic Modeling System.
Jepang. Journal Ilmu Hubungan
Journal of Aquaculture and Fish
Internasional 5(4), 1-13.
Health 10(1), 17-24.
Supono, 2017. Teknologi Produksi
Wafi, A., Ariadi, H., Muqsith, A.,
Udang. Cetakan Pribadi. Bandar
Madusari, B.D. 2021. Business
Lampung.
Feasibility of Intensive L. vannamei
Untara, L.M., Agus, M., Pranggono, H.
anamewith Non-Partial System.
2018. Kajian teknik budidaya udang
ECSOFiM 8(2), 253-267.
L. vannamei pada tambak busmetik

This is an open acces article


88
under the CC-BY-NC-SA license

Anda mungkin juga menyukai