ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas karaginan Kappaphycus alvarezii
yang dipanen dalam periode panen yang berbeda. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu periode panen
35 hari, 40 hari, 45 hari, 50 hari dan 55 hari dengan 3 kali pengulangan. Data yang
diperoleh dianalisis sidik ragam menggunakan ANOVA dan hasil yang berbeda nyata
dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Berdasarkan hasil analisis
rendemen karaginan, rendemen rumput laut kering dan uji organoleptik, diketahui bahwa
kualitas karaginan terbaik diperoleh dari periode panen 45 hari. Sedangkan berdasarkan
hasil analisis sidik ragam dan uji lanjut BNT menunjukkan bahwa periode panen K.
alvarezii berpengaruh nyata terhadap kualitas karaginan yang dihasilkan.
ABSTRACT
The aim of this research to determine the quality of carrageenan Kappaphycus alvarezii that
was harvested in different periods. This research was conducted by using a completely
randomized design with 5 treatments, period of 35 days, 40 days, 45 days, 50 days and 55
days with 3 repetitions. The data were analyzed by using ANOVA analysis of variance and the
significantly different results followed by a further test of Least Significant Difference (LSD).
Based on the carrageenan analysis, rendement of dried carrageenan and organoleptic test
show that the best carrageenan quality was from 45 days harvest period. While based on the
analysis of variance and LSD test further showed that the harvest period K. alvarezii is
significantly affect the quality of carrageenan.
128
Siti Basiroh et al.
Pengaruh Periode Panen yang Berbeda terhadap
Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii:
Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan
129
Siti Basiroh et al.
Pengaruh Periode Panen yang Berbeda terhadap
Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii:
Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan
130
Siti Basiroh et al.
Pengaruh Periode Panen yang Berbeda terhadap
Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii:
Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan
SGR (%)
rumput laut juga terjadi pada minggu 17 12.7
9.86
ketujuh, tetapi kendala yang dihadapi 13 8.116.75
9 5.42
berbeda dengan minggu keenam. Pada 2.31
minggu ketujuh bobot rumput laut 5
1
menurun karena serangan penyakit. 0 1 2 3 4 5 6 7
Penyakit yang menyerang rumput laut Minggu ke-
yaitu penyakit busuk batang atau yang
sering dikenal dengan sebutan ice-ice
Gambar 3. Grafik laju pertumbuhan
harian rumput laut Kappaphycus
alvarezii
8,40
rumput laut adalah tidak kurang dari 10.00 6,11 6,22
Laut (%)
3%. 4,06
5.00
0.00
35 40 45 50 55
Umur (hari)
131
Siti Basiroh et al.
Pengaruh Periode Panen yang Berbeda terhadap
Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii:
Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan
40 31,48 29,23 2
30 0
20 35 40 45 50 55 K
10 Umur (hari)
0 Gambar 6. Grafik uji organoleptik
35 40 45 50 55 kenampakan
Umur (hari)
Organoleptik Tekstur
Gambar 5. Grafik analisis Tekstur karaginan terbaik
rendemenkaraginan diperoleh dari hasil panen 45 hari
dengan nilai 6,47. Nilai uji organoleptik
Organoleptik Kenampakan tersebut menunjukkan bahwa
Kenampakan karaginan terbaik karaginan memiliki tektur halus dan
diperoleh dari hasil panen 50 hari kering. Sedangkan tekstur karaginan
dengan nilai 6,38. Nilai tersebut terendah diperoleh dari hasil panen 40
menunjukkan kenampakan karaginan hari dengan nilai 3,67, yang artinya
kurang bersih dan warna putih karaginan memiliki tekstur kasar dan
kekuningan merata. Sedangkan untuk lembab. Tekstur karaginan yang kasar
kontrol, nilai kenampakan karaginan disebabkan karena ekstrak yang
yaitu 8,29 dengan spesifikasi dihasilkan tidak dapat dihaluskan lagi
kenampakan karaginan bersih dan menjadi partikel-partikel yang lebih
warna putih merata. Jika dibandingkan kecil. Hal ini kemungkinan disebabkan
dengan kontrol yang ada, nilai karena pada usia panen 40 hari ekstrak
kenampakan karaginan masih karaginan dalam kondisi optimum
132
Siti Basiroh et al.
Pengaruh Periode Panen yang Berbeda terhadap
Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii:
Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan
sehingga lebih padat dan sulit untuk kecerahan optimal berkisar antara
dipecah. Tekstur karaginan yang 113,80 - 136,67 cm.
lembab kemungkinan disebabkan
karena proses pengeringan dalam oven Tabel 1. Pengamatan parameter
yang kurang optimal. Hal ini dapat kualitas air budidaya
disebabkan karena panas yang terdapat Parameter
Penelitian
Optimum
dalam oven tidak dapat menembus Kisaran
hingga bagian dalam sehingga pada Suhu 29 - 30 26 – 31a
permukaan luar sudah kering tetapi pH 7,57 - 8,06 7 - 8,5b
pada bagian dalam masih lembab. Do (ppm) 5,24 - 6,03 2 – 4c
Salinitas 30 - 32 28 – 34a
10.00 Kecerahan
7.87 (cm) 120 - 152,5 113,8 - 136,67a
Organoleptik
133
Siti Basiroh et al.
Pengaruh Periode Panen yang Berbeda terhadap
Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii:
Kajian Rendemen dan Organoleptik Karaginan
134