SMK/MAK
jilid 1
Produk Kreatif
dan Kewirausahaan
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Fitri Febriyanti
Enni Soerjati Priowirjanto
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Raditya Setyo Hardani
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Apfi Anna Krismonita
Ratna Murni Asih
Intan Sulistyani Widiarti
KATA
KATA PENGANTAR
PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA PRAKATA
Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI edisi 1 untuk Sekolah Menengah
Kejuruan ini merupakan salah satu sumber pengetahuan mengenai tahapan proses
memulai sebuah bisnis sampai tahapan produksi secara massal.
Buku teks ini merupakan salah satu upaya yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan dengan memberikan buku
pegangan pada peserta didik, agar membuka pikiran untuk mempelajari dan menambah
wawasan mengenai kewirausahaan. Dalam buku ini dibahas tentang bagaimana
menjadi wirausahawan yang sukses, dengan mengidentifikasi peluang usaha yang
ada, hak kekayaan intelektual yang merupakan aset penting dalam memulai sebuah
usaha, aspek-aspek hukum dalam e-commerce, desain prototipe, pengujian prototipe
sampai tahapan produksi secara massal.
Pembahasan yang dituangkan dalam buku ini, sudah berpedoman pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar dan apabila ada kekurangan yang berkenaan
dengan isi, maupun kalimatnya, mohon berkenan untuk memberikan saran untuk
perbaikan ke depannya.
Terima Kasih
Fitri Febriyanti
Enni Soerjati Priowirjanto
DAFTAR
DAFTAR ISI
ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... iv
PRAKATA........................................................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................................x
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU............................................................................................. xi
PETA KONSEP BUKU................................................................................................................. xiii
APERSEPSI................................................................................................................................. xiv
BAB I KEWIRAUSAHAAN............................................................................................................ 1
A. Kewirausahaan................................................................................................................ 4
DAFTAR
ISI
BAB VII BIAYA PRODUKSI..................................................................................................... 125
A. Produksi...................................................................................................................... 127
B. Biaya Produksi........................................................................................................... 128
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual Produk (HJP)...... 134
D. Metode Penetapan Harga Jual............................................................................... 136
E. Proses Penetapan harga ......................................................................................... 137
F. Faktor-Faktor Biaya Produksi ................................................................................. 139
G. Analisis Kelayakan Usaha ....................................................................................... 140
DAFTAR
GAMBAR DAFTAR GAMBAR
DAFTAR
GAMBAR
DAFTAR
DAFTAR TABEL
TABEL
PETUNJUK
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini diharapkan dapat
menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
PETA KONSEP
PETA KONSEP BUKU
BUKU
BAB VI
BAB I
PROSES KERJA
KEWIRAUSAHAAN
PEMBUATAN PROTOTIPE
PRODUK
BAB II
PELUANG USAHA BAB VII
BIAYA PRODUKSI
BAB III
HAK KEKAYAAN BAB VIII
INTELEKTUAL (HKI) PENGUJIAN KESESUAIAN
FUNGSI PROTOTIPE
PRODUK
BAB IV
DESAIN DAN KEMASAN
PRODUK BAB IX
PRODUKSI MASSAL
BAB V
GAMBAR KERJA
PRODUK BAB X
INDIKATOR KEBERHASILAN
TAHAPAN PRODUKSI
MASSAL
APERSEPSI APERSEPSI
Era Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini memberi tantangan tersendiri
bagi pertumbuhan penduduk di Indonesia dengan sangat pesat. Pertumbuhan
penduduk tersebut menuntut pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan.
Ketidakseimbangan jumlah penduduk usia kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan
menimbulkan masalah pengangguran yang akan selalu menjadi “Pekerjaan Rumah”
bagi pemerintah. Walaupun pada tahun 2019 ini terjadi penurunan jumlah penduduk
yang mengangur sebagaak 50 ribu orang. Namun, hal tersebut belum cukup untuk
menyelesaikan permasalahan pengangguran di Indonesia. Oleh karena itu, pola pikir
masyarakat Indonesia harus diubah, yaitu tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi ikut
berperan serta menjadi penyedia lapangan kerja baik bagi dirinya sendiri maupun
bagi masyarakat luas.
Oleh karena itu terjadi peningkatan jumlah pelaku usaha atau wirausahawan
baru di Indonesia. Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan pengetahuan
yang mendalam tentang aspek-aspek dalam berwirausaha. Sebagai contah, yaitu
bagaimana sikap dan perilaku seorang wirausahawan, kemampuan untuk mencari
dan memanfaatkan dengan baik peluang-peluang usaha yang ada, membuat desain
protitipe, dan melakukan pengujian terhadap protoipe sampai dengan menentukan
apakah akan melakukan produksi massal atau produksi produk sesuai dengan pesanan.
Semua aspek proses tersebut dapat berjalan dengan baik, apabila wirausahawan
mau belajar dan mengeksplore pengetahuannya, sehingga usaha yang dijalankannya
dapat meraih keberhasilan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu kemampuan lain yang harus dikembangkan oleh wirausahawan adalah
mampu menyerap perkembangan teknologi saat ini untuk diterapkan pada usaha
atau bisnis yang sedang atau akan dijalankannya. Misalnya, pada awalnya hanya
membuka toko untuk menjual produknya, kemudian membuka toko online juga di
marketplace, dan menyediakan jasa pengiriman barang dengan menggunakan aplikasi
online seperti, Gojek, Grab dan lain sebagainya. Apabila seorang wirausahawan tidak
dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan usaha atau
bisnisnya, maka ia tidak akan dapat bersaing dengan pelaku usaha atau wirausahawan
yang lainnya, serta akan mengalami kegagalan dalam usahanya. Dengan adanya
pekembangan teknologi terutama pada bidang jaringan komputer, pada dasarnya
dapat membuat wirausahawan lebih mudah dalam menjalankan usahanya, sehingga
dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas lagi.
BAB
KEWIRAUSAHAAN
I
BAB I KEWIRAUSAHAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KEWIRAUSAHAAN
Faktor-faktor yang
Konsep Karakter
Mempengaruhi
Kewirausahaan Wirausaha
Keberhasilan
Berwirausaha
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Era Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini memberi tantangan tersendiri
bagi pertumbuhan penduduk di Indonesia dengan sangat pesat. Pertumbuhan
penduduk tersebut menuntut pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan.
Ketidak seimbangan jumlah penduduk usia kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan
menimbulkan masalah pengangguran yang akan selalu menjadi “Pekerjaan rumah”
bagi pemerintah. Walaupun pada tahun 2019 ini terjadi penurunan jumlah penduduk
yang mengangur sebanyak 50 ribu orang. Namun, hal tersebut belum cukup untuk
menyelesaikan permasalahan pengangguran di Indonesia. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengubah
mindset atau pola pikir masyarakat Indonesia dari menjadi pencari kerja atau menjadi
karyawan menjadi penyedia usaha dengan membuka lapangan kerja baru bagi dirinya
sendiri maupun bagi masyarakat luas.
Namun selain menyediakan lapangan pekerjaan, pemerintah pun harus mulai
membekali setiap generasi mudanya keterampilan-keterampilan yang sesuai
dengan perkembangan zaman, sehingga dapat bersaing di kancah nasional maupun
internasional. Ada 4 keterampilan yang harus dimiliki menurut Global Bussines
Coalition For Education, yaitu sebagai berikut.
1. Workforce Readiness
Kemampuan untuk bisa menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan,
mempertahankan pekerjaan dan sukses dipekerjaannya. Misalnya, literasi,
berhitung, digital, melek huruf, menulis, presentasi diri, manajemen waktu,
profesionalisme, etika, dan norma sosial.
2. Soft Skill
Soft Skill yang dimaksud meliputi sebagai berikut, ketrampilan sosial,
keterampilan komunikasi dan kemampuan lain yang mendukung hubungan
interpersonal dan interaksi dengan orang lain, seperti komunikasi, berpikir kritis,
berpikir kreatif, kolaborasi, kemampuan beradaptasi, inisiatif, kepemimpinan,
sosial, pembelajaran emosional, kerja tim, kepercayaan diri, empati, dan memiliki
kesadaran dengan apa yang dilakukannya.
3. Technical skill
Keterampilan teknik yang dimaksud adalah pengetahuan dan kemampuan
untuk mengerjakan pekerjaan spesifik yang tidak semua orang bisa melakukannya.
Misalnya programer komputer, manajemen proyek, manajemen keuangan, mekanik
mesin, peneliti, dan lain sebagainya.
4. Entrepreneurship
Kemampuan dan karakter yang mendukung kesuksesan menciptakan dan
membangun lapangan kerja atau membangun ide-ide baru.
Keempat keterampilan tersebut merupakan Lifelong Learning (pembelajaran
sepanjang hayat), yaitu proses berkelanjutan untuk mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan baru sebagai individu melalui profesionalisme dan karier pribadi
mereka. Salah satu dari 4 keterampilan yang dikemukakan oleh Global Bussines
Coalition For Education adalah Entrepreneurship atau kewirausahaan. Entrepreneurship
as a skill menurut Global Bussines Coalition For Education adalah suatu keterampilan
yang memungkinkan untuk memberi peluang unik bagi kaum muda di seluruh dunia
PENDAHULUAN
untuk mengurangi hambatan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Selain itu, akan
memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sumber daya lokal.
Untuk pemerintah, menjadi wirausaha merupakan salah satu solusi menuju
kemandirian bangsa. Jumlah wirausaha di Indonesia pada saat ini baru mencapai
3,1 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang berjumlah sekitar 238 juta jiwa,
atau sekitar 8 juta jiwa mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Akan tetapi
Indonesia masih kalah oleh negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia,
Thailand dan Vietnam yang memiliki persentasi jumlah wirausaha di atas 3,1 persen.
Peningkatan jumlah wirausaha di Indonesia yang belum maksimal, menyebabkan
pendapatan per kapita di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan
yang membuat generasi muda bangsa ikut berperan serta dalam mengembangkan
sektor kewirausahaan dengan cara mendorong mereka menjadi wirausaha. Hal
tersebut sesuai dengan harapan dari pemerintah, di mana generasi muda kita mampu
bersaing dalam perdagangan bebas yang sudah mulai masuk ke dalam negeri. Selain
menjadi wirausaha, pemerintah juga berharap produk-produk Indonesia dapat
bersaing dengan produk-produk luar negeri dan mampu memenuhi pasar dalam
negeri yang masih terbuka, sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Jumlah wirausaha di Indonesia masih perlu ditingkatkan karena dianggap
masih sangat rendah, sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di
Indonesia secara maksimal.
Pertumbuhan jumlah wirausaha dan usaha kecil perlu didukung oleh lembaga
pendidikan, salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan. Selain dituntut untuk
menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh dunia industri atau dunia usaha, peserta
didik SMK pun dapat diarahkan untuk menjadi seorang wirausaha atau membuka
lapangan pekerjaan untuk orang lain. Oleh karena itu, penumbuan karakter wirausaha
harus muncul pada pembelajaran di SMK yang akan menjadi modal dasar bagi peserta
didik dalam berwirausaha. Karakter wirausaha ini lah yang paling penting, karena
tanpa adanya karakter wirausaha pada diri peserta didik, maka peluang usaha sebesar
apapun tidak dapat dimanfaatkannya untuk menjadi suatu usaha yang maju.
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dipaparkan sikap dan perilaku wirausahawan, ketrampilan
yang mendukung berwirausaha di era Revolusi Industri 4.0 dan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan dalam berwirausaha.
A. Kewirausahaan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Memiliki obsesi atau ambisi untuk beriovasi dan mencari ide-ide peluang
usaha. Kemampuan dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada
sangat menentukan keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha atau
bisnis.
d. Tahan terhadap resiko dan ketidakpastian, seorang wirausaha harus belajar
untuk mengelola resiko yang mungkin ditemuinya. Selain itu, seorang
wirausahawan harus siap dengan ketidakpastian dari apa yang akan
terjadi ke depannya. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki toleransi
terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
e. Memiliki rasa percaya diri dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuan
baik kemampuannya sendiri, maupun kemampuan usaha yang
dijalankannya.
f. Kretif dan fleksibel terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi
maupun yang telah dihadapi. Misalnya kemampuan untuk menghadapi
perubahan permintaan dan perkembangan teknologi. Kekakuan dalam
menghadapi perkembangan, baik itu perkembangan teknologi, maupun
perubahan permintaan kebutuhan dapat seringkali membawa kegagalan.
Selain itu, seorang wirausahawan harus dapat berinovasi sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.
g. Memiliki kemampuan evaluatif yang tinggi, artinya wirausahawan tersebut
selalu memerlukan umpan balik langsung dari apa yang telah dilakukan,
sehingga dapat melakukan perbaikan-perbaikan dengan segera. Dengan
kemampuan ini, seorang wirausahawan dapat mencari solusi dengan cepat
dari berbagai masalah yang muncul.
h. Memiliki tingkat energi yang tinggi. Keberhasilan seorang wirausahawan
dapat dilihat dari daya juangnya. Jika daya juangnya lebih tinggi
dibandingkan dengan orang lain, maka keberhasilan pun akan lebih cepat
ia raih. Selain itu, tahan terhadap tekanan pun penting untuk dimiliki oleh
seorang wirausahawan.
i. Memiliki dorongan dan keinginan untuk selalu lebih unggul dibandingkan
orang lian. Motivasi ini bisa datang dari dalam diri sendiri maupun dari
luar. Motivasi yang tinggi dalam menjalankan usaha akan membantu untuk
mewujudkan keberhasilan usaha yang dijalankan.
j. Berorientasi pada masa yang akan datang. Seorang wirausahawan yang
berhasil akan memiliki pandangan ke depan tidak dan tidak hidup dimasa
lalu. Kegagalan yang terjadi tidak untuk disesali tetapi dicari solusi agar
tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Dengan berorientasi pada
masa yang akan datang, maka pertumbuhan dan perkembangan usaha
akan jauh lebih cepat.
k. Selalu belajar dari kegagalan. Kegagalan bagi seorang wirausaha bukanlah
hal yang dapat menghentikannya untuk mencapai tujuan dan keberhasilan
yang ingin dicapai. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus fokus dalam
menjalankan sebuah usaha atau bisnis
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
h. Pelayanan prima
i. Sarana dan prasarana yang memadai
j. Metode pemasaran yang tepat
Berdasarkan penelitian 25% -33% usaha kecil mengalami kegagalan
selama 2 tahun pertama masa operasinya. Beberapa faktor penyebab
kegagalan satu usaha, di antaranya sebagai berikut.
a. Perencanaan kurang matang, yang dimaksud adalah kurangnya kemauan
untuk menggali informasi mengenai peluang usaha yang ada, sehingga
usaha yang dijalankan tidak maksimal.
b. Kurang modal, modal merupakan hal yang penting dalam memulai suatu
usaha. Modal yang kita peroleh bisa didapatkan dari beberapa sumber,
misalnya pinjaman ke bank, pinajamn ke orang tua, investasi dari teman,
dan sebagainya.
c. Kurang cocoknya keterampilan yang dimiliki dengan usaha yang dijalankan.
Oleh karena itu, sebelum kita memilih usaha yang akan dijalankan alangkah
lebih baiknya kita menggali potensi diri kita dan mengukur kemampuan
diri kita, kemudian cocokan dengan peluang yang ada. Apabila kemapuan
yang kita miliki belum cukup untuk meraih peluang usaha yang ada, maka
kita harus mau belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kita.
d. Kurangnya pengalaman dalam berbisnis dapat menyebabkan kegagalan
di awal, namun jika memiliki jiwa dan karakteristik wirausaha yang tinggi,
kurangnya pengalaman bukanlah hambatan yang besar.
e. Tidak memiliki etos kerja dan komitmen yang tinggi terhadap usaha yang
sedang dijalankan, sehingga perkembangan usahanya sangat lambat
bahkan tidak berkembang sama sekali.
f. Strategi pemasaran yang kurang baik, menyebabkan keunggulan produk
barang atau jasa tidak tersampaikan dengan baik kepada konsumen.
g. Rendahnya kualitas manajemen bisnis.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
Pesertanya adalah semua sekolah SMK se-Indonesia yang terdiri dari tim
beranggotakan siswa dan guru. Salah satu topik pembelajaran yang kembangkan
dalam kegiatan ini adalah bisnis daring yang memberikan tantangan kepada
peserta didik terutama tingkat SMK untuk dapat menciptakan sebuah produk
khas sekolahnya, kemudain menjualnya melalui online sampai mendapatkan
omzet. Sekolah yang dapat memperlihatkan proses penjualan online yang paling
baiklah yang akan mendapatkan penghargaan dari Direktorat PSMK.
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
1. Scan barcode dengan telepon selulermu dan isilah tabel di bawah ini
berdasarkan wacana yang termuat dalam barcode tersebut!
SCAN ME SCAN ME
Wirausaha 1 Wirausaha 2
TUGAS MANDIRI 2
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pilihlah gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan Anda
setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
1.
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
2. Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
Pembelajaran ini?
Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk perbaikan pembelajaran
3.
pada kegiatan pembelajaran berikutnya?
Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, apakah memberikan informasi
yang cukup mengenai konsep kewirausahaan? Jika menurut Anda masih kurang,
maka Anda dapat mencari tambahan informasi melalui berbagai literatur
ataupun sumber-sumber lainnya. Tuliskan review sumber-sumber tersebut di
sebuah jurnal!
BAB
PELUANG USAHA
II
BAB II PELUANG USAHA
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
Peluang usaha
Identifikasi
Peluang Usaha
Analisis
PELUANG SWOT
USAHA
Pengembangan
usaha
Bisnis Model
Canvas (BMC)
Peluang Usaha
Bisnis Online
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana menangkap peluang usaha yang ada dan
memulai suatu usaha dengan memanfaatkan pendekatan Bisnis Model Canvas (BMC).
A. Peluang Usaha
1. Konsep Peluang Usaha
Peluang usaha adalah kesempatan yang datang pada waktu tertentu
yang harus diambil oleh seorang wirausahawan untuk menciptakan suatu
usaha dengan keberanian mengambil resiko, sehingga mendapatkan hasil
yang diinginkan. Banyak sekali peluang usaha yang berada di sekitar kita,
peluang usaha itu bisa datang dari orang terdekat maupun dari apa yang kita
baca atau dengar. Bahkan peluang usaha bisa kita ciptakan sendiri dengan
kreatifitas dan inovasi yang kita lakukan dari usaha-usaha sebelumnya yang
sudah ada. Selain itu, peluang usaha juga akan mudah didapatkan apabila kita
memiliki keterampilan. Misalnya, bagi mahasiswa jurusan matematika atau
sains, dapat membuka les privat untuk anak-anak SD, SMP, SMA atau SMK, atau
jika memiliki kemampuan untuk menggunakan aplikasi untuk mendesain dan
editing, seperti, Adobe Photoshop, Coreldraw, Blender dan sebagainya, bisa
membuka usaha percetakan undangan pernikahan atau lain sebagainya.
Namun yang lebih penting sebagai seorang yang akan memulai sebuah
bisnis, kemampuan menangkap peluang usaha yang ada harus disertai
keberanian, kreatifitas, kemampuan berinovasi dan kesungguhan dalam
menjalankan peluang usaha serta mau mengambil resiko. Dengan demikian,
peluang usaha tersebut dapat menjadi sebuah usaha yang benar-benar
matang dan kuat dalam bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Dengan begitu
keuntungan atau hasil yang didapatkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
Jadi peluang usaha merupakan suatu kesempatan yang harus benar-
benar dimanfaatkan oleh seseorang yang ingin memulai suatu usaha dengan
melihat faktor internal dan eksternal. Faktor internal atau diri sendiri berupa,
keterampilan, minat, dan bakat yang dimiliki, sedangkan faktor eksternal, yaitu
kondisi lingkungan sekitar, kondisi, kebutuhan masyarakat, dan sesuatu yang
sedang tren saat ini. Sehingga usaha yang dilakukan berdasarkan peluang
usaha yang ada dapat memperbaiki kehidupan orang yang menjalankannya.
2. Identifikasi Peluang Usaha
Perkembangan di bidang perdagangan sangat pesat saat ini, karena
didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
internet, memberikan banyak peluang usaha yang dapat dikembangkan.
Namun ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam menangkap
peluang usaha yang ada di sekitar kita, di antaranya sebagai berikut.
a. Lihat keterampilan yang dimiliki dan cocokan dengan karakter usaha
yang akan diambil. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk
mengembangkan usaha tersebut sesuai dengan yang kita inginkan, selain
itu kreativitas dan inovasi sangat diperlukan dalam mengembangkan
sebuah usaha.
b. Usaha yang kita lakukan adalah usaha yang kita sukai. Rasa suka kita
terhadap usaha yang kita geluti adalah syarat mutlak. Karena pada
dasarnya, jika kita menyukai apa yang kita kerjakan, maka kita akan lebih
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Opportunity (peluang)
Menganalisis peluang bertujuan untuk memudahkan wirausaha dalam
mengembangkan usahanya dengan menonjolkan keunggulan produk
barang atau jasa yang ditawarkan atau membuat terobosan dan inovasi
dari produk barang atau jasa agar lebih unggul dibandingkan pesaing,
sehingga usahanya berkembang dengan pesat. Selain itu, dengan analisis
peluang dapat memberi gambaran kepada wirausaha untuk menetapkan
suatu daerah baru dalam pengembangan usaha.
d. Threat (Ancaman)
Ancaman merupakan suatu kondisi atau situasi yang dapat
menyebabkan kemunduran dari usaha yang dijalankan. Cara menganalisis
ancaman adalah dengan mengkaji faktor internal dan eksternal yang dapat
menjadi masalah bagi usaha yang akan atau sedang dijalankan. Ancaman
tersebut dapat berupa, inovasi baru dari produk barang atau jasa pesaing,
sumber daya manusai, semakin meningkatnya bahan baku, dan sebagainya.
Tabel 2.1 Contoh Analisa SWOT pada bidang Agrobisnis tanaman pangan dan
holtikultura.
Kekuatan Kelemahan
1. Kondisi tanah dan klimatologis 1. Topografi lahan berbukit memerlukan
mendukung untuk tanaman pangan biaya dan tenaga yang tinggi.
dan tanaman hortikultura 2. Masih kurangnya penguasaan teknologi
2. Curah hujan cukup dan merata di pertanian, sehingga produktifitasnya
seluruh wilayah Lembang masih kurang.
3. Lahan pertanian yang cukup luas 3. Keterbatasan informasi pasar, sehingga
4. Adanya bimbingan, dorongan dan nilai tukar komoditi relatif rendah.
bantuan langsung dari Kementrian
Pertanian
Peluang Ancaman
1. Meningkatnya kebutuhan produk 1. Konversi peruntukan lahan dari lahan
tanaman pangan dan holtikultura pertanian menjadi non pertanian
2. Komitmen pemerintah dalam 2. Semakin tingginya harga sarana
mewujudkan swasembada pangan produksi pertanian
3. Kerjasama dengan perguruan tinggi 3. Berkurangnya minat tenaga kerja yang
untuk melakukan penelitian dan bekerja di sektor pertanian
pengembangan usaha 4. Belum adanya sinergi kerjasama antara
dinas terkait, DU/DI dan perguruan
tinggi dalam pengembangan mutu
pertanian
MATERI PEMBELAJARAN
Kuadran 1
Pada kuadran 1 analisis SWOT menunjukkan perusahaan berada pada situasi
yang menguntungkan, sehingga perusahaan harus mampu memanfaatkan
peluang dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, untuk
mendukungnya perlu adanya kebijakan strategi usaha yang agresif.
Kuadran 2
Pada kuadran 2, perusahaan sedang dalam keadaan menghadapi berbagai
permasalahan dan ancaman, namun masih memiliki kekuatan internal. Strategi
yang dapat diterapkan, adalah dengan memanfaatkan peluang jangka panjang,
yaitu dengan membuat produk-produk yang beraneka ragam (diversivikasi
produk) yang akan ditawarkan kepada konsumen.
MATERI PEMBELAJARAN
Kuadran 3
Kuadran 3, menggambarkan perusahaan memiliki peluang pasar yang besar,
namun disisi lain perusahaan pun sedang menghadapi beberapa kelemahan
dari dalam diri (internal) perusahaan tersebut. Strategi perusahaan yang dapat
dilakukan adalah dengan mengurangi kelemahan-kelemahan internal yang
ada dan merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4
Pada kuadran 4, perusahaan berada pada situasi yang sangat tidak
menguntungkan, karena selain perusahaan sedang menghadapi berbagai
ancaman, kelemahan internal pun memperburuk kondisi perusahaan. Strategi
yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan strategi defensive atau
bertahan dengan kekauatan dan kemampuan yang ada.
Komponen-komponen SWOT selain bisa digunakan untuk menganalisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam memulai atau menjalankan
usaha, dapat pula dimanfaatkan untuk memilih strategi-strategi bisnis, di
antaranya sebagai berikut.
a. Strategi Stenght-Opurtunity (SO), yaitu strategi untuk meningkatkan
peluang dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, sehingga dapat
memperluas cakupan segmentasi pasar dengan membuka cabang usaha
di berbagai daerah.
b. Strategi Weaknes-Opurtunity (WO), yaitu strategi untuk menghilangkan
kelemahan dengan cara memanfaatkan peluang yang dimiliki.
c. Strategi Strenght-Threat (ST), yaitu strategi untuk menghindarkan ancaman
dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, sehingga usaha yang
dijalankan menjadi lebih matang.
d. Strategi Weaknes-Threat (WT), yaitu strategi dengan cara meminimalkan
weaknes atau kelemahan dengan cara meminimalisir atau menghindarkan
ancaman dari dalam maupun dari luar.
Untuk strategi WO, ST dan WT dapat dilakukan dengan melakukan
konsolidasi dengan berbagai pihak yang dianggap dapat memperkuat usaha
yang dijalankan. Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
tawar-menawar dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti, pabrik
bahan baku produk yang dijual, perguruan tinggi, LIPI, dan lain sebagainya.
MATERI PEMBELAJARAN
B. Pengembangan Usaha
1. Konsep Pengembangan usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pengembangan memiliki
arti proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan suatu usaha
adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha yang ingin
memperluas cakupan usahanya dan mendapatkan pemasukan tambahan
sehingga usahanya dapat berkembang lebih besar lagi. Dalam pengembangan
usaha seorang wirausaha membutuhkan keberanian, motivasi, dan kreativitas
serta inovasi dari produk barang atau jasa yang ditawarkan. Namun yang
tidak kalah penting adalah seorang wirausaha harus tahu betul ke mana arah
usaha atau bisnis yang dijalankannya akan dibawa, sehingga wirausaha dapat
mengidentifikasi hal-hal yang perlu untuk ditingkatkan berdasarkan evaluasi
yang telah dilakukan.
2. Langkah-langkah Pengembangan Usaha
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
kita bahas di sub bab sebelumnya. Bussines Model Canvas (BMC) merupakan suatu
model bisnis yang memberikan gambaran secara detail dan logis bagaimana
memulai sebuah usaha atau bisnis baru. Bussines Model Canvas (BMC) ini
dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (1990).
Mengapa harus menggunakan Bussines Model Canvas (BMC)?
1. BMC disajikan dalam bentuk visual seperti kanvas lukisan agar dapat
dimengerti dan dipahami dengan mudah.
2. BMC sebagai “materi” untuk menjelaskan, menilai, dan mengubah suatu model
bisnis, agar mampu berinovasi atau unggul dalam bersaing.
3. BMC dapat digunakan untuk skala bisnis di semua bidang usaha.
4. BMC sangat membantu untuk mempercepat proses analisis kekuatan dan
kekurangan bisnis (analisis kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan
cepat).
5. BMC disusun dengan melibatkan semua level manajemen untuk pengembangan
bisnis perusahaan.
Bussines Model Canvas di dalamnya terdiri dari 9 buah komponen utama, yaitu,
Customer Segment, Customer Relationship, Customer Channel, Revenue Structure,
Value Proposition, Key Activities, Key Resource, Cost Structure, dan Key Partners.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
dan peralatan, uang, dan aset intelektual (merek, paten, hak cipta, database
pelanggan, dan lain-lain. Key Resource harus mendukung value propotions dari
produk yang ditawarkan, channel, customer relationship, dan revenue stream.
8. Key Partners
Merupakan mitra-mitra yang dapat diajak kerjasama dalam
pengembangan usaha. Tujuan adanya mitra kerjasama adalah optimalisasi
penghematan anggaran, mengurangi resiko dari hal-hal yang tidak terduga,
dan pengambilalihan sumber daya dan kegiatan, sehingga pengelolaan usaha
lebih efektif.
9. Cost Structure (struktur pembiayaan usaha)
Menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk jalannya bisnis.
Pengeloaan keuangan sangatlah penting, karena jika pengelolaan uang kurang
sehat, maka perkembangan usaha akan lambat bahkan tidak berkembang
sama sekali. Jenis cost structure, yaitu, Cost driven (modal), Value driven (biaya
cadangan), biaya tetap, dan biaya variabel.
Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang sifatnya tetap, tidak dipengaruhi
oleh besar kecilnya produksi. Contoh, sewa tanah, sewa bangunan, penyusutan
alat/bangunan, upah tenaga kerja, dan lain-lain
Biaya Variabel (Variable Cost) adalah biaya yang sifatnya berubah,
dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Contoh, benih tanaman, bahan
baku, pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja luar/musiman.
MATERI PEMBELAJARAN
Perlu diingat bahwa Bussines Model Canvas bukanlah sebuah resep yang
harus diikuti dengan kaku, tetapi hanya sebuah gambaran dalam memulai
suatu bisnis atau mengembangkan bisnsi baru. Jadi evaluasi terhadap BMC
yang telah dibuat sangatlah penting dan disesuaikan dengan perkembangan
zaman saat ini. Selain itu evaluasi diperlukan untuk menghadapi tantangan
dari kompetitor, berani berinovasi, dan memiliki keunggulan yang berbeda
dengan kompetitor.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
para pelanggan
3. Meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan-pejualan produk
4. Internet dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik
melalui liberalisasi jasa domestik dan mempercepat integrasi dengan kegiatan
produksi global.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
deskripsi dari barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, karyawan
yang dibutuhkan pun akan berkurang, karena kita hanya perlu beberapa
karyawan saja untuk menangani pemesanan pemesanan secara online
dan karyawan yang menangani pengiriman barang.
2) Kemudahan Mengelola Barang
Apabila kita menjual barang secara online misalnya dengan
membuka toko online atau pun dengan menggunakan website
sendiri, kita tidak akan dipusingkan dengan pengelolaan baranag
dan pergudangan, karena sistem manajemen situs menyediakannya.
Dengan adanya sistem manajeman yang disediakan oleh situ,
memudahkan konsumen untuk melihat stok barang yang ada dan
memudahkan pedagang mengelola barang dagangannya.
3) Pelayanan Lebih Fokus
Sistem manajemen yang tersedia di situs atau website, meudahkan
pelaku usaha atau pedagang untuk menampung semua pesanan
yang ada dan membantu pedagang untuk memberikan pelayanan
dengan cepat dan lebih baik kepada pembeli atau konsumen. Jadi
pedagang akan lebih fokus untuk melayani konsumen saja tanpa perlu
memikirkan bagaimana mengelola proses pemesanan dari konsumen.
4) Riset Pasar Lebih Mudah
Dengan berjualan secara online melalui situs online maupun
melalui media sosial, memudahkan pedagang dalam melakukan riset
pasar mengenai produk apa yang sedang dibutukan, dan diminati oleh
konsumen saat ini. Hal tersbut, dapat membantu pedagang untuk
membuat strategi-strategi penjualan yang dapat meningkatkan hasil
penjualannya.
5) Biaya Perdagangan Murah
Seperti yang kita ketahui, banyak situs berjualan secara online
menawarkan jasa atua kerjasama dengan biasa sangat murah bahkan
tanpa biaya. Selain itu, biaya untuk membuat website maupun melalui
media sosial pun biaya yang dikeluarkannya juga terjangkau. Bahkan
pedagang bisa memanfaatkan website atau blog secara gratis di situs-
situs tertentu.
6) Kemudahan Memilih Target Pasar
Jaringan internet yang memiliki cakupan sangat luas,
memudahkan pedagang yang berdagang secara online mencapai
target pasar yang potensial. Beberapa cara yang dapat dilakukan, di
antaranya, menawarkan produk diberbagai forum atau melalui media
sosial, membuat iklan secara gratis maupun berbayar dengan kata
kunci tertentu pada website, ataupun pada situs dagang online yang
tersedia.
7) Tidak Terbatas Ruang dan Waktu
Kemampuan internet yang dapat diakses di mana pun dan kapan
pun, memberi keuntungan para pedagang online untuk memasarkan
produk barang maupun jasanya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
yaitu membuat kemasan yang cantik luar dalam tanpa menutupi identitas
dan potensi unggulan sekolah.
c. Penentuan media promosi sekolah secara umum bisa lewat marketplace
atau media sosial. E-commerce di sekolah bisa dilakukan secara
berkelompok atau secara individu. Jika secara berkelompok bisa
dilakukan ketika pelajaran PKK dengan anak membuat produk sendiri atau
mengecommerceskan produk sekolah. Setiap kelompok diberi tantangan
dengan minimal omset 500 ribu rupiah per minggu.
Tidak hanya tahapan di atas, pengaplikasian e-commerce di sekolah juga
dimulai dengan mempersiapkan siswa dengan tahapan di bawah ini.
a. Melengkapi fasilitas belajar wirausaha dengan media pelajaran pkk
b. Pendampingan wirausaha tutor sebaya
c. Menyelenggarakan pelatihan wirausaha secara rutin
d. Membangun ruang untuk pembelajaran online
e. Membangun laboratorium kewirausahaan
f. Mendirikan komunitas enterpreneur di SMK
Dari tahapan-tahapan di atas akan menimbulkan jiwa berwirausaha
bagi siswa untuk masa depan yang dapat berkompetisi terutama di bidang
wirausaha e-commerce, karena e-commerce secara tidak langsung dapat
memunculkan proses belajar melalui dunia nyata, siswa belajar membuat
tujuan dan ekspektasi yang wajar, siswa tidak hanya belajar teori dari buku
saja, tetapi meresapi implementasinya di lapangan, dan membangun akses
dan jejaring yang saling menguntungkan. Perubahan karakter siswa pun akan
muncul dengan sendirinya karena diperlukan karakter yang harus muncul
dalam pengaplikasian e-commerce di sekolah, di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Kecerdasan emosi
Diperlukan dalam menghadapi berbagai karakter konsumen.
b. Kemampuan mengelola waktu
Mampu mengerjakan tugas berdasarkan prioritas.
c. Komunikatif
Kemampuan menggunakan bahasa secar sosial mampu diterima semua
kalangan.
d. Inovatif
Memiliki kreatifitas dalam membuat inovasi terhadap produk.
e. Memiliki attitude yang baik
Sikap yang baik dalam meningkatkan produktivitas..
f. Keterampilan financial
Melatih kemampuan dalam mengelola uang
g. Keberanian
Membangun kepercayaan diri dan membangun kepercayaan konsumen.
Pengembangan aplikasi e-commerce di sekolah kejuruan bisa
dikembangkan melalui teaching factory dan pembelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Pada teaching factory, produk ataupun jasa yang dihasilkan
oleh siswa dan siswi sesuai dengan keunggulan dan potensi daerah sekolah
kejuruan, seperti, produk cofeehape, coldbrew, olahan kentang hingga bengkel
BISNIS DARING DAN
41
PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
https://www.lazada.co.id/
https://shopee.co.id/
https://www.tokopedia.com/
https://www.bukalapak.com/
https://www.blibli.com/
Dengan adanya situs belanja online tersebut menjadikan kemudahan
bagi para konsumen yang akan membeli produk yang diinginkan dan sekaligus
menjadi sebuah peluang usaha bagi para penjual karena memudahkan dalam
proses perdagangan. Apalagi jika dilihat dari kondisi persaingan perdagangan
secara online yang semakin ketat. Setiap e-commerce berlomba-lombat untuk
memberikan pelayanan yang terbaik. Mereka bersaing tidak hanya dari harga
saja, tetapi dari penawaran-penawaran lainnya seperti adanya potongan harga,
gratis ongkos kirim dan lain sebagainya. Bahkan saat ini, para pedagang online
pun mencoba untuk menarik minta pembeli atau konsumen dengan kemudahan
dalam pembayaran, baik melalui transfer bank maupun dompet elektronik seperti
danaku, ovo dan lain-lain.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Saat ini peluang usaha diberbagai bidang sangatlah terbuka lebar. Kreatif
dan inovatif serta unik sangatlah diperlukan untuk memperbesar keuntungan
yang bisa kita dapatkan dari peluang usaha yang ada.
Lihatlah beberapa produk-produk unik yang bisa menjadi inspirasi dan
memiliki peluang usaha yang besar!
Selain itu, perkembangan dunia usaha pun semakin pesat. Hal itu dapat dilihat
dengan semakin banyaknya startup yang bermunculan. Mau tau lebih jelas apa
itu startup?
https://m.youtube.com/watch?v=DW1C9o8gGuU
https://m.youtube.com/watch?v=T0rsLSGJJaY
https://m.youtube.com/watch?v=FrjVGYLDvck
RANGKUMAN
1. Peluang usaha adalah kesempatan yang datang pada waktu tertentu yang
harus diambil oleh seorang wirausahawan untuk menciptakan suatu usaha
dengan keberanian mengambil resiko, sehingga mendapatkan hasil yang
diinginkan.
2. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menangkap peluang usaha yang
ada di sekitar kita, di antaranya, sesuaikan dengan keetrampilan yang dimiliki,
usaha yang kita lakukan adalah usaha yang kita sukai, mengukur kemampuan
diri dalam menjalankan usaha, dan mampu melihat serta memanfaatkan
peluang usaha yang ada di sekitarnya, seperti berinovasi.
3. Analisa SWOT merupakan analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
bidang usaha berupa kekuatan (Strength), peluang (Opportunity), kelemahan
(Weaknes) dan ancaman (Threat), yang selanjutnya akan digunakan sebagai
dasar untuk merancang strategi dan program kerja secara sistematis.
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
Tujuan: Mengidentifikasi peluang usaha
1. Identifikasi peluang usaha yang ada di sekitarmu, kemudian tulis pada tabel
di bawah ini!
Tabel 2.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT
Jenis Kekuatan/
No Kelemahan Ancaman Peluang
Usaha Keunggulan
(Weaknes) (Threat) (Oppotunity)
(Strenght)
1
2
3
4
5
2. Buatlah kesimpulan berdasarkan pengamatan yang telah kamu lakukan!
TUGAS MANDIRI 2
1. Buatlah sebuah produk atau jualah produk orang lain, kemudian lakukanlah
Analisis SWOT dan buatlah laporan pengamatannya!
2. Buatlah Bussinses Model Canvas apabila kamu akan mendirikan sebuah
perusahaan!
3. Kerjakanlah secara berkelompok masing-masing 5 orang, lakukanlah
wawancara kepada beberapa orang masyarakat di daerahmu mengenai
sejauh mana penjualan online dikenal oleh masyarakat dan peranannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari! Kemudian buat laporan wawancaranya
sendiri-sendiri dikaitkan dengam matrei yang kamu dapatkan!
4. Umay seorang siswa yang kreatif, dia pandai memanfaatkan peluang yang
ada. Karena rumahnya dekat limbah ternak dan limbah pertanian maka dia
pun berinisiatif untuk membuat usaha dari limbah pertanian tersebut dengan
membuat pupuk organik. Buatlah Bussines Model Canvas (BMC) untuk Umay
agar usaha yang dijalankannya dapat berkembang dengan baik!
5. Tuliskan langkah-langkah berbelanja online dari awal hingga proses
transaksinya!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pilihlah gambar ekspresi wajah yang palling mendekati perasaan Anda
1 setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
2 Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
Pembelajaran ini?
BAB
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
III
BAB III HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL (HKI)
Konsep Pelanggaran-
Jenis-jenis Teori-teori
Hak Kekayaan pelanggaran
HKI mengenai HKI
Intelektual terhadap HKI
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat berpengaruh pada
pembangunan yang sedang berjalan. Pada saat ini pembangunan mulai mengarah
pada pembangunan industri yang bertujuan untuk menambahkan nilai guna produk.
Perkembangan ekonomi Indonesia sudah mengalami kemajuan dari tahun ke tahun,
hal tersebut dapat dilihat dari keikutsertaan Indonesia dalam berberapa organisasi
yang bergerak di bidang ekonomi, di antaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA), World
Trade Organization (WTO) dan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Dengan
keikutsertaan Indonesia tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan di Indonesia
dapat bersaing di era perdagangan bebas. Adanya perdagangan bebas yang pesat saat
ini, menuntut peningkatan kualitas produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Oleh karena itu, sangatlah penting peningkatan pemahaman mengenai hak kekayaan
intelektual di masyarakat, terutama oleh para wiruasahawan baru yang mau atau
sedang menjalankan usaha di bidang apapun, agar apapun yang merupakan daya cipta
di bidang ekonomi khususnya dapat terjada dari pelanggaran hukum yang mungkin
terjadi.
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dipaparkan hak kekayaan intelektual (HKI), jenis-jenis HKI,
pelanggaran terhadap HKI dan aspek-aspek hukum dalam perdagangan.
A. Konsep Hak Kekayaan Intelektual
Kekayaan Intelektual (KI) merupakan hasil pikir dan daya cipta seseorang.
Pada perusahaan, kekayaan intelektual mengacu pada aset tidak berwujud yang
dimiliki dan dilindungi secara hukum dari penggunaan luar atau implementasi
tanpa persetujuan perusahaan.
Konsep kekayaan intelektual berkaitan dengan fakta bahwa produk-produk
tertentu dari kecerdasan manusia harus diberikan hak perlindungan yang sama
yang berlaku untuk properti fisik, yang disebut aset berwujud. Sebagian besar
ekonomi maju memiliki langkah hukum untuk melindungi kedua bentuk properti
tersebut.
Perusahaan harus dapat mengidentifikasi dan melindungi kekayaan
intelektual karena memiliki nilai tinggi dalam ekonomi berbasis pengetahuan.
Melindungi kekayaan intelektual berarti mencegah orang lain mengambil dan
mendapatkan keuntungan darinya, yang merupakan tanggung jawab penting
bagi perusahaan mana pun. Meskipun kekayaan intelektual merupakan aset
tidak berwujud, kekayaan intelektual dapat jauh lebih berharga daripada aset
fisik perusahaan. Kekayaan intelektual dapat mewakili keunggulan kompetitif
dan sebagai hasilnya, dijaga dengan ketat dan dilindungi oleh perusahaan yang
memiliki properti tersebut.
Hak kekayaan intelektual merupakan hak atas kepemilikan dari karya yang
berasal dari intelektualitas manusia dari berbagai bidang terutama bidang
teknologi dan ilmu pengetahuan.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Hak Cipta
Hak cipta mengacu pada hak hukum pemilik kekayaan intelektual. Dalam
istilah yang lebih sederhana, hak cipta adalah hak untuk menyalin. Ini berarti
bahwa pencipta produk asli dan siapa pun yang mereka beri otorisasi adalah
satu-satunya yang memiliki hak eksklusif untuk mereproduksi karya tersebut.
Hak cipta bersifat ekslusif dan deklaratif, artinya pada saat hak cipta tersebut
diumumkan kepada masyarakat banyak, maka itu sudah menjadi bukti hak
kepemilikannya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Merek
Merek dagang adalah tanda yang dapat dibedakan dan unik yang digunakan
diperdagangan barang dan/atau jasa, untuk menunjukkan sumbernya dan
asal barang dan/atau jasa. Agar dapat diterima di Indonesia, merek dagang
biasanya dalam bentuk gambar, nama, kata, huruf, angka, komposisi warna,
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Paten
Paten adalah pemberian hak properti oleh otoritas yang berdaulat
kepada penemu atau inventor terhadap hasil penemuannya (invensi). Namun
inventor dapat memberikan pihak lain untuk menggunakan invensinya
dengan kesepakatan yang disepakati bersama. Paten melindungi kekayaan
intelektual perusahaan untuk membantu keuntungan mereka. Namun, paten
juga berfungsi sebagai hak untuk menunjukkan keunggulan perusahaan
dengan inovasi yang perusahaan buat. Syarat invansi dapat dipatenkan adalah
sebagai berikut.
a. Invensi didaftarkan tidak sama dengan invendi yang ada sebelumnya.
b. Invensi yang didaftarkan menunjukkan keahlian penemu dalam
menciptakan invensi tersebut.
c. Invensi yang dihasilkan dapat produksi dalam skala besar.
Terdapat dua jenis perlindungan untuk penemuan teknis di bawah Hukum
Paten Indonesia, yaitu paten dan paten sederhana (model utilitas).
a. Paten. Paten ini dapat diperoleh dari penemuan yang melibatkan langkah
inventif dan bisa diterapkan di industri. Bentuk perlindungan ini tersedia
untuk produk dan proses.
b. Paten Sederhana. Jika penemuan yang dihasilkan merupakan hal yang
baru, tetapi itu tidak melibatkan langkah inventif. Jenis perlindungan ini
berlaku untuk produk, peralatan, dan proses.
Jangka waktu perlindungan paten adalah selama 20 tahun sejak tanggal
penerimaan permohonan paten, sedangkan untuk paten sederhana diberikan
untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan paten
sederhana.
4. Desain Industri
Desain Industri adalah suatu keahlian dalam mendesain produk,
perangkat, objek, dan layanan. Desainer biasanya fokus pada penampilan fisik,
fungsionalitas, dan manufakturabilitas suatu produk, meskipun mereka sering
terlibat jauh lebih banyak selama siklus pengembangan. Semua ini pada
akhirnya meluas ke nilai keseluruhan dan pengalaman produk atau layanan
untuk konsumen. Selain ittu, desain industri terdiri dari, bentuk, konfigurasi
atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dari
semuanya yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk, barang,
komoditas industri atau kerajinan tangan.
Syarat desain industr yang dapat daftarkan, di antaranya sebagai berikut.
a. Desain industri yang didaftarkan tidak sama dengan industri yang telah
ada sebelumnya.
b. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
Jangka waktu perlindungan desain industri 10 tahun sejak tanggal penerimaan
permohonan pendaftaran Desain Industri.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Indikasi Geografis
Indikasi Geografis adalah sebuah tanda yang digunakan untuk
menunjukkan daerah asal dari suatu produk. Di mana produk tersebut memiliki
kekhasan yang disebabkan oleh faktor lingkungan geografis termasuk faktor
alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut. Tanda yang
digunakan sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket atau label yang
ditempel pada produk. Pada produk biasanya ditampilkan identitas dari produk
tersebut berupa, nama daerah, wilayah, gambar, kata-kata, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut.
Pihak-pihak yang dapat membuat permohonan pendaftaran Indikasi
Geografis, di antaranya sebagai berikut.
a. Lembaga yang dibentuk masyarakat sebagai perwakilan masyarakat di
daerah yang menghasilkan produk tersebut.
b. Pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota.
Manfaat perlindungan Indikasi Geografis adalah sebagai berikut.
a. Memberikan standarsisasi produk yang dihasilkan.
b. Menghindari penyalahgunaan indikasi geografis oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
c. Menjaga kepercayaan konsumen dengan menjaga kualitas produk.
d. Mengadakan pembinaan terhadap produsen local, sehingga nama
baikproduk dapat terjaga dengan baik.
e. Jumlah produksi produk semakin banyak, karena adanya dukungan dari
berbagai pihak.
f. Memperkenalkan daerah atau wilayah di mana produk itu dihasilkan
kepada masyarakat luas.
Perlindungan Indikasi Geografis berlaku selama nama baik, kualitas,
kekhasan, dan keunikan produk terjaga dengan baik. Contoh indikasi geografi,
di antaranya, jeruk garut, apel malang, dan kopi gayo.
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLTS)
MATERI PEMBELAJARAN
Sirkuit terpadu adalah sirkuit listrik mini yang berisi perangkat elektronik,
beberapa atau semua perangkat dan interkoneksi yang tertanam di dalam atau
pada selembar bahan, biasanya bahan semikonduktor misalnya silikon. Sirkuit
terintegrasi digunakan sebagai sirkuit memori komputer dan mikroprosesor.
Mereka juga digunakan di banyak barang dan produk rumah tangga dan
akrab seperti pesawat terbang, mobil, mesin cuci, radio, dan telepon seluler.
Sedangkan desain tata letak sirkuit terpadu adalah penempatan tiga dimensi
dari beberapa atau semua elemen dan interkoneksi yang membentuk sirkuit
terintegrasi.
Pentingnya desain tata letak untuk dilindungi adalah desain tata letak
sirkuit terpadu merupakan hasil penelitian yang dikembangkan untuk
membuat desain yang baru dan bermanfaat.
Syarat utama DTLST untuk dapat didaftarkan adalah adanya kebaruan atau
orisinalitas dari DTLST tersebut. DTLST terdaftar mendapatkan perlindungan
hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak pertama kali DTLST dieksploitasi
secara komersial atau sejak tanggal penerimaan permohonan pendaftaran.
7. Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
perusahaan dan tidak diketahui oleh pihak di luar perusahaan. Informasi yang
dianggap sebagai rahasia dagang memberi perusahaan keunggulan ekonomi
dibandingkan pesaingnya dan seringkali merupakan produk penelitian dan
pengembangan internal. informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Rahasia dagang dapat berupa instrumen, pola, desain, formula, resep,
metode, atau praktik yang tidak jelas bagi orang lain dan dapat digunakan
sebagai sarana untuk menciptakan perusahaan yang menawarkan keuntungan.
Karakteristik umum dari rahasia dagang adalah sebagai berikut.
a. Bukan merupakan informasi publik.
b. Kerahasiaan mereka memberikan manfaat ekonomi bagi pemiliknya.
c. Kerahasiaan mereka dilindungi secara aktif.
8. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
Hak PVT adalah hak khusus yang diberikan negara kepada seseorang
atau sekelompok orang atau petani atau kelompok petani atau lembaga apa
pun yang telah mengambangbiakan atau mengembangkan varietas tanaman
apa pun. Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan menambahkan nilai pada
spesies liar atau varietas tanaman melalui pemilihan dan identifikasi sifat-
sifat yang bermanfaat. Namun dalam proses pemuliaan tanaman meskipun
mneghasilkan varietas baru, tetapi kemurnian dari varietas lama tetap
dipertahankan.
Sedangkan varietas tanaman adalah keragaman spesies atau jenis dari
suatu tanaman, baik dari segi bentuk, warna, pertumbuhan, biji, buah, dan
sebagainya yang membedakan varietas tersebut dengan jenis atau spesies
yang sama, minimal satu sifat yang berbeda dan tidak mengalami perubahan
jika diperbanyak.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Konsepsi hak selain menyiratkan tentang hak milik terhadap HKI sebagai
hak individual yang lahir dari hasil oleh pikir manusia yang harus diakui
kepemilikannya, juga menyiratkan adanya kewajiban-kewajiban dalam
penggunaan hak milik tersebut, baik oleh pemilik hak maupun oleh pihak lain.
Penggunaan HKI oleh pemilik hak harus juga memperhatikan pembatasan-
pembatasan yang ditetapkan sebagai suatu kewajiban. Selain itu, penggunaan
oleh pemilik hak juga harus memperhatikan asas fungsi sosial, mengingat hak
milik merupakan karunia Tuhan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
Carilah kasus-kasus pelanggaran kekayaan inteletual dari beberapa sumber
(internet, buku, majalah, dan lain-lain), kemudian isilah tabel di bawah ini sesuai
informasi yang kamu dapatkan!
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 2
1. Diskusikan dalam sebuah kelompok beranggotakan 5 orang! Platform market
place mana saja yang sudah memberlakukan pajak dalam proses penjualannya.
Kemudian isilah tabel di bawah ini!
Tabel 3.2 Identifikasi Pajak pada Platform Marketplace
Adanya penambahan biaya
Penjual diwajibkan
Platform yang dimasukan sebagai
No mempunyai NPWP Ket
marketplace pajak pertambahan Nilai
(Ya/Tidak)
(PPN) (ya/tidak)
TUGAS MANDIRI 3
1. Buatlah langkah-langkah penyimpanan informasi rahasia dagang dalam file
word yang diberi proteksi berupa password sebagai langkah yang layak dan
patut untuk melindungi rahasia dagang tersebut!
2. Buatlah kliping mengenai kasus-kasus penipuan yang berhubungan dengan
binis online (E-commerce). Kemudian buat pembahasan dan kesimpulan
berdasarkan dari informasi dari kliping telah kamu buat!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
1. Pilihlah gambar ekspresi wajah yang palling mendekati perasaan Anda
setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
2 Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
Pembelajaran ini?
BAB
DESAIN DAN KEMASAN PRODUK
IV
BAB IV DESAIN DAN KEMASAN PRODUK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengembangan Produk
Pengertian Kemasan
DESAIN DAN
KEMASAN Tujuan dan fungsi kemasan
PRODUK
Jenis Kemasan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan djelaskan mengenai pengertian desain produk, pengertian
kemasan, fungsi dan tujuan deain kemasan, faktor-faktor desain kemasan dan
hubungan antara desain kemasan dan minat beli.
A. Desain Produk
1. Pengertian Desain Produk
Desain produk terdiri dari dua kata yaitu desain dan produk. Desain
adalah rencana atau gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan
fungsi atau cara kerja bangunan, pakaian, atau benda lain sebelum dibuat
atau dibuat. Sedangkan produk berarti sesuatu yang dibuat untuk dijual dan
ditambah guna atau nilainya, biasanya sesuatu yang diproduksi.
Jadi pengertian desain produk adalah aktivitas merancang atau
merencanakan suatu bentuk yang dibuat melalui proses produksi dan hasil
akhirnya menjadi suatu barang produk yang memiliki nilai dan kegunaan serta
dapat memenuhi keinginan konsumen. Desain produk baik barang maupun
jasa diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Desain produk barang
atau jasa akan berubah seiring dengan meningkatnya persaiangan di antara
para wirausahawan dan perkembangan kemajuan teknologi. Dalam mendesain
produk harus mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya faktor biaya,
kualitas, kebutuhan konsumen, dan keunggulan dalam persaingan.
Menurut Kotler (2002), terdapat enam elemen yang harus dipenuhi
ketika membuat desain produk yaitu, ukuran, bentuk, material bahan, warna,
teks, dan merek. Dalam proses perancangannya, kreatifitas dan inovasi sangat
diperlukan. Namun hal lain yang tidak kalah penting untuk ditonjolkan pada
desain produk barang atau jasa yang ditawaran adalah keunggulan dari produk
tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
Ide atau gagasan sebuah desain produk dapat bersumber dari pemikiran
dan kreatifitas internal dari wirausahawan, ataupun dapat bersumber dari
kebutuhan konsumen, pesaing, dan ketersediaan bahan dalam pembuatan
kemasan produk.
2. Tujuan Perancangan Desain Produk
Perancangan desain produk yang dilakukan sebelum dilakukan
pembuatan sebuah produk memiliki beberapa tujuan, di antaranya sebagai
berikut.
a. Mengantisipasi kegagalan yang mungkin terjadi pada proses produksi.
b. Membantu menentukan metode efektif dan efisien alam prose produksi
produk.
c. Menentukan standar dan spesifikasi produk.
d. Menghitung biaya yang harus dikeluarkan dan menentukan harga jual
produk.
e. Mengevaluasi kelayakan produk sebelum diluncurkan di pasaran yang
disesuaikan dengan tren pada masanya.
f. Menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
3. Tahapan Perancangan Desain Produk
Perancangan desain produk tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
Beberapa proses harus dilalui untuk dapat menuangkan ide atau gagasan
dalam produk nyata. Selain itu, perlu adanya proses pengumpulan informasi,
seperti kebutuhan konsumen, tren yang ada saat ini, pesaing, dan ketersedian
bahan, sehingga produk nyata hasil ide dan gagasan desain produk sesuai
dengan harapan.
Beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam proses membuat sebuah
desain produk, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Idea Development
Proses pengembangan ide dan gagasan dalam pembuatan desain
produk, dapat diawali dengan mengumpulkan informasi seperti kebutuhan
konsumen, tren saat ini, selera pasar dan lain sebagainya dari berbagai
sumber, kemudian menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen
ke dalam produk dan jasa nyata yang dibutuhkan dengan spesifikasi
tertentu, yang tentunya menonjolkan kekhasan atau keunggulan dari
produk tersebut.
b. Product Screening
Melakukan berbagai pertimbangan pada berbagai aspek, yaitu,
kualitas produk, pemasaran, dan target biaya.
c. Preliminary design and testing
Pada tahap ini, prototipe dibuat berdasarkan desain produk yang
telah dibuat. Kemudian prototipe diuji dan diperbaiki sesuai dengan hasil
pengujian yang telah dilakukan. Sehingga dihasilkan prototipe baru dari
desain baru hasil perbaikan. Namun, yang harus dipertimbangkan pada
tahap ini adalah biaya dan waktu yang harus disediakan apabila jumlah
pengujian yang dilakukan cukup banyak.
MATERI PEMBELAJARAN
d. Final Design
Yaitu perancangan akhir dari sebuah produk yang didalmnya terdapat
spesifikasi produk, cara pemrosesan, pekerjaan yang harus dilakukan,
peralatan dan bahan baku yang digunakan, serta pengaturan produksi
lainnya. Pada proses ini diperlukan juga pendokumentasian spesifikasi
barang dan jasa yang dihasilkan sebagai data yang nanti akan digunakan
dalam tahap pengembangan produk atau pengembangan usaha.
B. Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan sebuah strategi yang dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaannya. Pengembangan
produk dapat dilakukan dengan menawarkan produk baru atau produk lama
yang telah dimodifikasi kepada konsumen. Semakin terbuka luasnya peluang
dalam munculnya produk-produk baru, artinya pengembangan produk baru yang
mengharuskan seorang wirausaha untuk membuka komunikasi dengan konsumen.
Ide produk baru merupakan kunci utama dalam proses pengembangan usaha.
Salat satu cara yang dapat digunakan untuk memunculkan ide adalah Brainstorming.
Brainstroming merupakan teknik yang di dalamnya terdapat proses berbagi ide
pada topik tertentu tanpa mengkritik (diskusi terbuka untuk menghasilkan ide
kreatif). Hal tersebut dapat dilakukan oleh seorang wirausaha dengan membentuk
tim, maupun melakukannya dengan konsumen atau pelanggan.
Kegagalan dalam pengembangan produk menyebabkan kegagalan dalam
bersaing dengan pesaing yang telah mampu mengembangkan produknya.
Lemahnya inovasi produk dan pengembangan produk harus segara di atasi, agar
usaha yang dijalankan dapat berkembang dengan cepat. Keberhasilan suatu usaha
di masa depan tergantung kepada kemampuan wirausahawan dalam menghasilkan
produk yang menarik, memiliki daya saing dan memiliki kualitas sesuai dengan
yang dibutuhkan konsumen.
MATERI PEMBELAJARAN
C. Kemasan
1. Pengertian Kemasan
Kemasan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha, kemasan
bukan hanya untuk produk berupa barang saja tetapi produk berupa jasa pun
harus dapat mengemas produk jasanya dengan baik dan menarik, sehingga
konsumen pun tertarik menggunakan jasanya.
Saat ini selain sebagai pelindung produk, kemasan juga dapat digunakan
sebagai media promosi untuk mengenalkan produk kepada konsumen dan
meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Pengemasan merupakan kegiatan membuat rancangan dan memproduksi
wadah atau bungkus produk yang di dalamnya terdapat kegiatan pembuatan
desain kemasan dan pembuatan kemasan itu sendiri. Adapun beberapa fungsi
dari kemasan, yaitu sebagai berikut.
a. Melindungi produk terhadap kerusakan, dari awal proses produksi sampai
berada ditangan konsumen.
b. Untuk memudahkan penyimpanan produk oleh produsen, distributor,
agen, maupun konsumen.
c. Sebagai alat untuk promosi.
Suatu produk biasanya memiliki kemasan yang terdiri dari beberapa
lapisan yang disesuaikan dengan tujuan kemasan itu dibuat. Kemasan terdiri
dari tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Kemasan dasar (Primer Package) yaitu lapisan dari kemasan yang
bersentuhan langsung dengan produk.
b. Kemasan tambahan (Secondary Package) yaitu lapisan yang terbuat dari
bahan yang berfungsi untuk melindungi kemasan primer dan biasanya
memiliki desain yang lebih menarik dan beragam.
c. Kemasan pengiriman (Shipping package) yaitu kemasan yang dibuat untuk
melindungi produk pada saat proses penyimpanan dan pengiriman.
2. Bahan Kemasan
Pemilihan bahan kemasan sangatlah penting karena sangat berpengaruh
pada kualitas produk yang harus tetap dijaga sampai ke tangan konsumen.
Bahan kemasan yang digunakan sangat berpengaruh kepada desain dan
MATERI PEMBELAJARAN
bentuk kemasan yang akan dibuat. Saat ini jenis-jeis baha kemasan yang
digunakan sangat beragam. Kemasan pada umumnya terbuat dari hal berikut.
a. Gelas, namun memiliki kekurangan, di antaranya mudah pecah, dan
transparan.
b. Metal, biasanya terbuat dari aluminium yang memiliki kelebihan, yaitu
mempunyai kekuatan tahan terhadap panasa dan tidak berkarat.
c. Kertas, bahan kertas mudah rusak karena air dan kelembaban yang tinggi.
d. Plastik, yang dapat berupa kantung, botol, toples, dan sebagainya.
Penggunaan plastik sebagai kemasan, saat ini semakin meningkat. Biaya
produksi yang murah menjadi salah satu alasan penggunaan plastik
sebagai kemasan selain mudah dibentuk. Jenis-jenis plastik beragam, ada
yang hanya dapat dipakai satu kali dan ada juga yang dapat digunakan
berulang-ulang.
Pada perdagangan secara online (E-commerce) yang semakin berkembang
pesat saat ini, pemilihan bahan kemasan yang tepat sangatlah penting,
terutama kemasan pengiriman. Kesalahan dalam pemilihan bahan untuk
kemasan pengiriman kemasan pengiriman (Shipping package), selain dapat
menurunkan kualitas produk tetapi dapat juga menurunkan kepercayaan
pelangga terhadap toko online yang kita bangun. Oleh karena itu, sebelum
memasarkan produk kita secara online, melalui medaia sosial maupun melalui
marketplace. Pemilihan bahan kemasan untuk kemasan pengiriman harus
benar-benar diperhatikan.
3. Faktor-faktor Desain Kemasan
Kemasan berkualitas yang digunakan dalam proses pemasaran harus
memperhatikan beberapa faktor agar dapat membantu mempertahankan dan
meningkatkan kulaitas produk yang ditawarkan. Berikut beberapa faktor yang
perlu diperhatikan dalam desain kemasan adalah sebagai berikut.
a. Faktor pengamanan
Kerusakan-kerusakan produk yang mungkin terjadi harus dapat
diminimalisir atau bahkan dihindari oleh kemasan. Beberapa penyebab
kerusakan pada produk, di antaranya, kelembaban, sinar matahari,
serangga, dan sebagainya.
b. Faktor ekonomi
Perhitungan biaya produksi dan harga jual produk. Karena bahan
kemasan mementukan biaya produksi dan harga jual produk, kesalahan
dalam memilih bahan kemasan dapat mendatangkan kerugian bagi
perusahaan. Contohnya, refill susu bayi terbuat dari bahan karton.
c. Faktor pendistribusian
Pembuatan kemasan harus juga memperhatikan kemudahan dalam
pendistribusian produk baik di tingkat distributor maupun pengecer
sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu, perlu perancangan can
perencanaan yang matang dalam mendesain kemasan, sehingga tidak
menyulitkan dalam peletakan di rak dan penyimpanan.
d. Faktor komunikasi
Fungsi lain dari kemasan adalah sebagai media komunikasi dari
produsen atau pedagang ke konsumen. Kemasan yang dibuat harus dapat
BISNIS DARING DAN
77
PEMASARAN
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Kelima tahap dalam proses pembelian ini dapat berurutan dilakukan pembelian
ataupun tidak beurutan dan terbalih tahapnnya. Kelima tahapan tersebut adalah:
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dilakukan konsumen, karena konsumen memiliki
masalah dan membutuhkan solusi dari masalah tersebut. Masalah tersebut
bisanya merupakan kebutuhan dari konsumen. Contohnya, pada saat seorang
wanita mau datang ke sebuah acara pernikahan ingin tampil beda, maka ketika
ia melihat gaun-gaun pesta yang ditampilkan di media sosial maupun toko
online ia akan mulai melihat-lihat gaun tersebut.
MATERI PEMBELAJARAN
2. Pencari informasi
Pada tahap ini, setelah konsumen mengenali masalah ia akan mencari
informasi lebih banyak mengenai produk diberbagai sumber yang menjadi
minatnya. Sumber informasi yang dimiliki konsumen digolongkan ke dalam
empat kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan.
c. Sumber publik: media massa, organisasi, lembaga konsumen.
d. Sumber pengalaman: hasil pengujian atau hasil pemakaian produk.
3. Evaluasi alternatif
Setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Konsumen akan
menilai produk mana dengan merek apa yang akan dipilihnya. Beberapa
konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen.
Pertama, konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi yang ditawarkan oleh produk. Ketiga,
konsumen memandang setiap produk merupakan sekumpulan benda yang
dapat memenuhi kebutuhannya.
4. Keputusan pembelian
Konsumen memutuskan untuk membeli produk tertentu. Terdapat dua
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor pertama adalah
pendirian atau pendapat orang lain, faktor ini harus sangat diperhatikan
oleh wirausaha terutama wirausaha yang baru saja menjalankan sebuah
usaha. Karena persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan akan
mempengaruhi laku atau tidaknya produk tersebut. Tanggapan negatif dan
positif dari konsumen akan mudah menyebar, sehingga sangat penting bagi
seorang wirausaha untuk tetap menjaga semua kompnen yang mendukung
kualitas produk barang atau jasa agar tetap sesuai kebutuhan dan keinginan
konsumen. Faktor kedua adalah situasi yang tidak diantsipasi yang dapat
mengubah daya beli konsumen, seperti pelayanan yang tidak membuat
nyaman konsumen, kesalahan dalam pengiriman dan sebagainya.
5. Perilaku pascapembelian
Setelah melakukan evaluasi terhadap produk yang ditawarkan, konsumen
akan memutuskan untuk membelinya. Tingkat kepuasan konsumen setalah
membeli produk berbeda-beda. Oleh karena itu, hasil survei kepuasan
konsumen dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki produk atau untuk
mengubah strategi pemasaran. Karena proses pemasaran tidak berhenti hanya
pada saat produk dibeli, melainkan sampai setelah terjadinya pembelian
produk oleh konsumen. Tugas dari bagian marketinglah yang harus melakukan
pemantauan dari awal proses pembelian, setelah terjadinya pembelian sampai
tiandakan apa yang akan dilakukan konsumen setelah terjadinya pembelian.
CAKRAWALA
Foto Produk
CAKRAWALA
6. Gunakan model.
Untuk beberapa jenis produk sangat disarankan menggunakan model agar
konsumen tertarik dan menggugah imajinasinya dengan kecocokan produk
yang akan dibeli.
7. Gunakan aplikasi edit foto untuk mempercantik dan memperbaiki
kekurangan kualitas foto (Snapseed dan picsart).
Buatlah mini studio dengan pencahayaan yang baik, dan beberapa aksesoris
yang dapat membantu, yaitu, tripod, kertas kalkir sebagai backgruond,
gunakan tripod dalam proses, lampu putih, dan lain-lain.
JELAJAH INTERNET
Produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan di pasaran saat ini sangat
beragam. Keragaman jenis produk, tidak terlepas dari semakin kreatif dan
inovatifnya para wirausahawan dalam mengembangkan ide dan gagasannya.
Desain produk dan pengemasan setiap produk pun semakin beragam, kreatif,
dan inovatif. Di bawah ini beberapa inspirasi desain produk dan pengemasan
produk barang dan jasa.
https://www.youtube.com/watch?v=6YgCfpADUNc
https://m.youtube.com/watch?v=C-ucoaqZ1KA&feature=youtu.be
RANGKUMAN
RANGKUMAN
7. Kemasan terdiri dari tiga jenis, yaitu, kemasan dasar (Primer Package),
kemasan tambahan (Secondary Package), dan kemasan pengiriman (Shipping
package).
8. Kemasan pada umumnya terbuat dari: gelas, metal, kertas, dan plastik.
9. Faktor-faktor desain kemasan, yaitu, faktor pengamanan, ekonomi,
pendistribusian, komunikasi, ergonomik, estetika, identitas, promosi, dan
lingkungan.
10. Tahap-tahap dalam proses pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2002),
yaitu, pengenalan masalah, pencari informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pascapembelian.
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
Buatlah sketsa desain produk dan kemasan produk yang akan kamu tawarkan
kepada konsumen pada tabel di bawah ini!
Tabel 4.1 Desain Produk
No Nama Produk Sketsa Desain Produk
TUGAS MANDIRI 2
1. Pilih dan bawalah 5 produk yang ada dipasaran, kemudian buatlah analisis
terhadap desain produk dan desai kemasan produk tersebut termasuk di
dalamnya kelebihan, kekurangan dan berilah pendapatmu tentang desain
produk dan kemasannya!
2. Jika kamu akan membuat produk yang sama dengan salah satu produk yang
kamu pilih, desain produk dan kemasan yang seperti apa yang akan kamu
buat?
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
2.
Pembelajaran ini
Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk perbaikan pembelajaran
3.
pada kegiatan pembelajaran berikutnya?
Apakah melalui kegiatan Pembelajaran yang telah dilakukan Anda cukup
mendapatkan informasi mengenai Konsep desain produk dan kemasan? Jika
menurut Anda informasi yang disampaikan pada kegiatan Pembelajaran ini masih
kurang, maka Anda dapat mencari tambahan informasi melalui berbagai literatur
ataupun sumber-sumber lainnya. Tuliskan review sumber-sumber tersebut di
sebuah jurnal!
Berdasarkan aktivitas pembelajaran di atas, Anda hanya diminta untuk memahami
dan dapat membuat desain produk dan kemasan. Untuk memenuhi keterampian
Anda, cobalah buat desain produk dan kemasan, kemudian mintalah review dari
teman-temanmu tentang desain produk dan kemasan yang kamu buat. Tuliskan
laporan hasil uji coba tersebut di pada sebuah jurnal!
BAB
GAMBAR KERJA PRODUK
V
BAB V GAMBAR KERJA PRODUK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
Gambar Kerja
Tujuan
Gambar kerja
Langkah-langkah
Pembuatan Gambar
Kerja
Teknologi dan
aplikasi dalam proses
pembuatan gambar
kerja
KATA KUNCI
Pengertian Gambar Kerja, tujuan dan fungsi gambar kerja, dan langkah-langkah
pembuatan gambar kerja.
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah pembuatan gambar kerja
produk barang maupun jasa.
A. Gambar Kerja
1. Konsep Gambar Kerja
Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau
patokan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda.
Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan sebagai pemilik ide
atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau gagasan
tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk. Desain prototipe yang
dibuat bisa berupa sketsa, foto, dan sebagainya. Konten atau isi pada gambar
kerja atau lembar kerja harus dipahami oleh wirausaha dan tim pembuatnya
serta semua bidang yang berperan dalam pembuatan desain produk atau
prototipe.
Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang di dalamnya memuat
informasi mengenai bentuk, bahan-bahan dan warna. Dengan bantuan gambar
kerja juga, seorang wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail
dari semua unsur yang berperan pada proses pembuatan prototipe atau
produk, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Namun tetap harus ada
pemantauan dan quality control yang dilakukan wirausahawan. Gambar kerja
bisa berupa lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya. Gambar
kerja yang baik adalah gambar yang mudah dipahami, sehingga siapapun yang
menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau
produk dengan sama persis.
Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika
desain produk berupa proses perancangan sebuah produk yang akan
dibuatkan prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja merupakan
penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja
biasanya memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain produk
yang biasanya hanya bentuk sketsa saja.
Ketidak jelasan gambar kerja yang dibuat dapat membingungkan tim
pembuat desain produk. Selain itu, kesalahan dalam pembuatan desain produk
dikarenakan adanya ketidak pahaman tim pembuat atau tim pelaksana di
lapangan membuat produk yang dibuat tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Hal tersebut dapat membuat suatu produk gagal dalam pemasarannya ataupun
dapat berbahaya bagi konsumen.
Contohnya permasalahan yang dialami ranjang bayi bermerek
Simplicity. Lebih dari 400,000 unitnya produk tersebut di tarik dari pasar.
Hal tersebut dikarenakan oleh kematian bayi berumur 8 bulan. Penyebabnya
adalah sebagain bagian produk mempunyai kelemahan, yaitu material yang
dugunakannya mudah patah. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, pada
bulan September tahun 2008 perusahaan ini pun telah menarik 600,000 unit
produk yang sama dan pada tahun 2007 sebanyak 1 juta unit produk ditarik
dari pasar.
Secara umum, gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis,
yaitu gambar dua dimensi dan gambar tiga dimensi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
dan jelas. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Aplikasi "GauGAN" yang berbasis kecerdasan buatan (AI)
b. Sketchup
c. 3dmax
d. 3D Slash
e. Clara. IO
f. Canva
g. Adobe Photoshop
h. Belnder dan lain sebagainya
Selain aplikasi digital, ada beberapa cara untuk membuat gambar kerja
secara manual. Adapun alat dan bahan yang dapat digunakan, adalah sebagai
berikut.
a. Pensil gambar
b. Pulpen dan kertas
c. Penggaris
d. Meja gambar
e. Jangka
Di bawah ini beberapa contoh gambar kerja ptototipe.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Augmented Reality
CAKRAWALA
ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai
dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.
2. Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang
adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini
pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan
elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk
pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah
pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless, (Qualcomm, 2012).
Kedua teknik augmented reality tersebut saat ini dikembangkan oleh
dua perusahaan, yaitu Total Immersion dan Qualcomm, beberapa teknologi
andalan yang mereka buat, di antaranya, Face Tracking, 3D Object Tracking,
dan Motion Tracking. Selain itu, AR pun dapat dalam membuat gambar kerja.
Dengan AR, gambar kerja yang dibuat menjadi lebih nyata dan kita dapat
berintraksi dengan gambar kerja tersebut, sehingga mudah untuk dipahami.
JELAJAH INTERNET
Gambar kerja untuk setiap ptototipe produk berbeda-beda, begitu pun dengan
teknik pembuatannya. Semakin berkembang teknologi, semakin banyak cara-
cara dalam pembuatan gambar kerja.
https://www.youtube.com/watch?v=2KBDb28wMyM
https://m.youtube.com/watch?v=bQrKslDers8
RANGKUMAN
1. Gambar kerja adalah sebuah gambar yang digunakan sebagai acuan atau
patokan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik sebuah benda.
Gambar kerja adalah komunikasi utama wirausahawan sebagai pemilik
ide atau gagasan dengan orang atau tim yang dapat mewujudkan ide atau
gagasan tersebut ke dalam sebuah desain prorotipe atau produk.
2. Gambar kerja dapat terdiri dari berbagai unsur yang memuat informasi
mengenai bentuk, bahan-bahan, dan warna. Gambar kerja bisa berupa
lembar kerja, diagram alir, cara kerja, dan lain sebagainya. Gambar kerja
yang baik adalah gambar yang mudah dipahami sehingga siapapun yang
menggunakan gambar kerja tersebut dapat membuat desain prototipe atau
produk dengan sama persis.
3. Gambar kerja berbeda degan desain produk, perbedaanya yaitu jika desain
produk berupa proses perancangan sebuah produk yang akan dibuatkan
prototipenya terlebih dahulu sedangkan gambar kerja merupakan
penyempurnaan dari gambar desain yang akan dibuat. Karena gambar kerja
biasanya memberikan informasi yang lebih detail dibandingkan desain
produk yang biasanya hanya bentuk sketsa saja.
4. Gambar kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu gambar dua
dimensi dan gambar tiga dimensi.
5. Tujuan dari gambar kerja prototipe atau produk yang lain, yaitu, sebagai
standar desain produk dalam proses produksi yang disepakati dan agar
tujuan dapat di capai, mempopulerkan gambar, menyederhanakan desain
prototipe yang telah dibuat, memperjelas desain produk yang telah dibuat
untuk menghindari kesalahan pengerjaan.
6. Fungsi gambar kerja adalah sebuah alat untuk menyatakan maksud
atau pemikiran dari seseorang dan sumber informasi yang mampu
menghubungkan perancang dengan orang yang mempergunakannya.
7. Langkah-langkah pembuatan gambar kerja, yaitu, menentukan ide atau
gagasan, membuat gambar kerja produk, gambar kerja diwujudkan menjadi
prototipe, menganalisis, dan mengevaluasi prototipe.
8. Kriteria dan syarat gambar kerja dalam pembuatan prototipe, di antaranya
pembuatan gambar kerja harus cepat dan murah, dapat dibuang, dibuat
dengan resolusi rendah, dan bersifat ambigu.
9. Beberapa teknologi dan apilasi yang dapat digunakan, di antaranya,
sketchup, 3dmax, 3D Slash, dan lain sebagainya.
10. Pembuatan gambar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
digital maupun menggunakan cara manual. Beberapa alat yang dapat
digunakan, di antaranya, pengaris, pensil, kertas, jangla, dan meja gambar.
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
Pilihlah sebuah produk yang akan kamu buat, kemudian buatlah gambar kerjanya
pada tabel di bawah ini!
Tabel 5.1 Membuat Gambar Kerja Prototipe
TUGAS MANDIRI 2
Buatlah gambar kerja sebuah produk, kemudian lakukanlah Analisis dari gambar
kerja yang kamu buat dan buatlah laporan pengamatannya!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
2.
Pembelajaran ini?
Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk perbaikan pembelajaran
3.
pada kegiatan pembelajaran berikutnya?
Apakah kegiatan Pembelajaran ini, dapat memberikan onformasi yang cukup
mengenai gambar kerja produk? Jika informasi yang diberikan masih kurang,
maka, dapat mencari dai berbagai literature maupun sumber-sumber yang lainnya.
Tuliskan review sumber-sumber tersebut pada jurnal!
A. Pilihan Ganda
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih jawaban a, b, c, d, atau e yang
merupakan jawaban yang paling benar!
2. Susi mendapat pesanan kue dari kantin sekolah berupa camilan basah yang diisi
dengan sayuran. Ada beberapa pilihan sayuran yang telah ia pertimbangkan,
yaitu bayam, wortel, taoge, kol dan daun bawang. Ia mengolah makanan
tersebut di pagi hari sebelum berangkat sekolah. Da ia memilih wortel dan
toge untuk menjadi isiannya agar tidak mudah basi. Karakter wirausaha yang
ditunjukkan oleh Susi adalah...
A. Desire for responsibilty
B. Orientation to the future
C. Creativity and flexibility
D. Willingness to learn from failure
E. Oppurtunity obsession
3. Kamu melihat banyak remaja yang tidak menyukai produk kerajinan lokal.
Alasan mereka adalah karena produk kerajinan yang ada tidak memiliki
fungsi benda guna dan hanya sebagai bahan hias. Kamu sebagai pelaku bisnis
kemudian berinisiatif untuk membuat produk kerajinan yang memiliki fungsi
sebagai benda guna dan benda hias. Solusi yang kamu tawarkan adalah bagian
dari tahapan menggali ide melalui….
A. Observasi
B. Wawancara
C. Data
D. Fakta
E. Online
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
5. Berbekal modal yang cukup besar, Rena membuka usaha milo kepal. Usahanya
ia rintis karena mengikuti trend masyarakat yang sedang menggandrungi
minuman ini. Tak lama, usaha yang ia rintis mengalami penurunan. Karena tak
memiliki menu andalan lainnya, usaha yang dirintis Rena ini akhirnya tutup.
Maka agar sebuah bisnis dapat bertahan adalah....
A. membuat produk tiruan dengan harga yang lebih rendah
B. membuat produk yang diminati masyarakat
C. membuat produk dengan mengikuti trend
D. membuat produk dengan berdasarkan masalah dari pelanggan
E. membuat inovasi produk-produk yang berbeda dan unik dari pesaing
6. Ranti adalah seorang pebisnis UMKM yang cukup berhasil. Beberapa konsumen
baru mengetahui produk ini dari mulut ke mulut. Sebagai pebisnis pemula
yang awam dengan teknologi namun ingin memperluas saluran distribusinya
maka yang dapat dilakukan oleh Ranti adalah....
A. Bergabung di marketplace
B. Membuat toko online sendiri
C. Membuat layanan produk di web
D. Membuat brosur
E. Membuat toko di pasar
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
9. Tina, Susan dan Toni sepakat untuk membangun sebuah toko kecil-kecilan di
pasar. Pada awalnya usaha yang mereka jalankan cukup berkembang. Namun
seiringnya dengan waktu toko yang merka jalankan sering tutup dikarenakan
esibukan Tina, Susan dan Toni. Hal tersebut membuat usaha yang merka
jalankan mengalami kerugian. Kegagalan yang dialami Tina, Susan dan Toni
disebabkan karena....
A. Kurangnya pengalaman dalam berbisnis
B. Strategi pemasaran yang kurang baik
C. Kurang cocoknya keterampilan yang dimiliki
D. Kurangnya modal
E. Rendahnya kualitas manajemen bisnis
10. Kondisi Tanah Lembang yang subur dengan iklim sejuk dan berada di bawah
Gunung Tangkuban Parahu dapat memberikan peluang usaha berupa….
A. Penjualan tanah vulkanik gunung Tangkuban Parahu
B. Penjualan kayu jati gunung Tangkuban Perahu
C. Bisnis kuliner makanan khas Jawa Barat
D. Penjualan kaos dengan gambar gunung Tangkuban Parahu
E. Penjualan bibit tanaman khas gunung Tangkuban Parahu
11. Mail anak yang senang berwirausaha, dari kecil ia sudah menjajakan berbagai
jenis makanan di sekolah. Kemudian karena ia hobi memasak akhirnya ia
belajar di universitas jurusan tata boga dan pada akhirnya ia membuka
sebuah restoran karena ia berpendapat bahwa dunia kuliner itu akan terus
berkembang selama ia mau berinovasi. Ia menjadi seorang wirausahawan
berhasil di bidang kuliner. Berdasarkan cerita mail tersebut, yang membuat ia
menjadi wirausahwan sukses adalah….
A. Jeli dalam melihat peluang dan mampu memanfaatkan peluang yang ada
B. Mampu mengukur kemampuan diri dalam menjalankan usaha
C. Mampu menangkap peluang usaha yang sesuai dengan minat dan bakatnya
D. Mampu memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam
berwirausaha
E. Tidak pantang menyerah dan mau mengambil resiko yang ada
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
12. Bu Intan membagi-bagikan kue nastar buatannya sebagai tester produk yang
akan dia jual. Pemberian tester kue merupakan pengujian produk barang/jasa
yang bertujuan untuk….
A. Memperkenalkan produk yang akan dijual
B. Mendapatkan umpan balik dari konsumen
C. Menunjukkan kreatifitas produsen
D. Meningkatkan nilai sosial perusahaan
E. Memperkuat HAKI agar tidak ada yang meniru
13. Dalam model bisnis, kamu telah merancang pasar yang ingin disasar untuk
produkmu. Namun ketika baru berjalan ternyata diketahui bahwa taget pasar
kamu berubah. Maka yang harus kamu lakukan kemudian adalah....
A. Mengganti target pasar
B. Mengganti produk
C. Mengganti biaya operasional
D. Mengubah promosi
E. Membuat inovasi produk
14. Rafi mengamati bahwa pada malam hari banyak lampu taman di rumah-rumah
dimatikan. Rafi kemudian mencari tahu alasan dimatikannya lampu taman
melalui wawancara dengan beberapa ibu pemilik rumah. Dari hasil wawancara
diketahui bahwa alasan pemadaman lampu taman untuk menghemat tarif
listrik. Jika kamu adalah Rafi, peluang bisnis apa yang dapat kamu tawarkan
sebagai solusi dari permasalahan di atas adalah....
A. Membuat lampu taman tanpa baterai
B. Membuat lampu taman dengan watt yang kecil
C. Membuat lampu taman dengan panel surya
D. Membuat lampu taman dengan baterai
E. Membuat lampu taman otomatis yang mati pada saat ada cahaya
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
16. Analisis SWOT adalah sebuah analisis yang dapat digunakan wirausahawan
untuk memulai usaha maupun untuk mengembangkan usahanya. Dengan
adanya SWOT dapat membantu pengambilan keputusan perusahaan. Cara
kerja analisis SWOT adalah….
A. Membandingkan peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan
B. Membandingkan ancaman dan kekuatan dengan peluang dan kelemahan
C. Memanfaatkan peluang dan kekuatan untuk mencegah ancaman dan
kelemahan
D. Meminimalisir kelemahan dan mengembangkan peluang serta kekuatan
E. Meningkatkan kekuatan untuk menghindari ancaman
17. Indah sedang merintis sebuah usaha dibidang kuliner, ia berjualan baso aci
yang berbeda dengan pedagang baso aci yang lain, selain itu masih sedikitnya
pedagang baso aci disekitarnya membuat usaha yang dijalankannya memiliki
peluang yang besar. Namun kendalanya adalah Indah masih harus bersekolah
dari pagi sampai sore hari. Agar kendala yang dimilikinya tidak membuatnya
gagal dalam usaha yang sedang dijalankan, maka yang harus dilakukan Indah
adalah….
A. Meminjam uang kepada kedua orang tuanya untuk memperkerjakan orang
lain dalam menjalankan usahanya
B. Bekerja sama dengan jasa pengiriman barang, dan mulia membuka
pemesanan setelah pulang sekolah
C. Berhenti sekolah dan memilih menjalankan usaha yang sedang dirintisnya
D. Bekerja sama dengan saudaranya untuk mengirimkan pesanan dengan
keuntungan di bagi dua
E. Membuat jenis makanan lain selain baso aci yang dapat ditawarkan
disekolahnya, kemudian setelah pulang sekolah mulai menjual baso acinya
18. Jika ketersediaan limbah di sekitar perusahaan pengrajin bahan limbah sangat
banyak sehingga pesaing dapat membuat produk yang serupa, maka analisa
SWOT yang tepat bagi perusahaan adalah....
A. Memesan bahan baku yang lebih banyak
B. Memesan bahan baku yang lebih murah
C. Membuat produk lebih banyak dan lebih cepat
D. Membuat produk lebih murah dan lebih banyak
E. Membuat desain produk yang baru yang berbeda
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
19. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan bussines model canvas adalah...
A. Bussines model canvas adalah suatu model bisnis yang menggambarkan
mengenai peluang usaha yang dimiliki oleh seorang pengusaha
B. Bussines model canvas adalah suatu perencanaan bisnis yang dilukiskan
dalam sebuah kanvas agar mudah dimengerti dan cocok untuk semua
bidang usaha
C. Bussines model canvas berisi rencana bisnis yang ditulis dalam format
laporan detain sehingga lebih rinci dan mudah untuk dipahami atau
dimengerti
D. Bussinses model canvas menggambarkan empat komponen, yaitu kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman
E. Bussines model canvas adalah suatu rencana bisnis yang tidak dapat
dirubah lagi dan pembuatannya hanya dilakukan pada awal akan memulai
sebuah bisnis sehingga dalam pembuatannya harus tepat dan terperinci.
21. BMC memiliki sembilan komponen yang dapat dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman, namun fokus utama dalam pengembangn usaha
menggunakan BMC adalah komponen….
A. Customer segment, customer relationship, revenue stream, customer
channel, value proposition
B. Customer segment, key activities, revenue stream, customer channel, value
proposition
C. Key resource, key activities, cost structure, reveneu stream, value proposition
D. Key resource, key activities, cost structure, reveneu stream, customer channel
E. Customer segment, key partner, revenue stream, key activities, value
proposition
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
25. Pada saat melakukan pembelian bahan atau material untuk proses produksi
terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar kegiatan usaha
tidak mengalami kerugian, oleh karena itu dalam pembelian bahan harus
diperhatikan ….
A. Pasar dan harga
B. Kualitas dan harga
C. Jarak tempuh dan jumlah
D. Jumlah bahan dan harga
E. Jarak tempuh dan kualitas
26. Hak eksekutif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan,
memperbanyak ciptannya menurut peraturan yang berlaku disebut….
A. Hak cipta
B. Hak asasi
C. Hak hidup
D. Hak manusia
E. Hak individu
27. Pak Andi melaporkan Bu Susi kepada pihak berwenang karena telah membuat
logo dan nama produk sayur organik yang sama dengan nama produk sayur
organik yang di buat Pak Andi. Jenis hak kekayaan intelektual yang dilanggar
oleh Bu Susi adalah….
A. Hak paten
B. Hak cipta
C. Hak merk
D. Hak desain industri
E. Hak rahasia dagang
28. Dalam pembuatan gambar kerja prototype, gambar kerja yang dibuat harus
murah dan dapat dibuang. Alasan gambar kerja dapat dibuang dan murah
karena….
A. Gambar pada gambar kerja adalah gambar prototype yang belum jadi
B. Agar mudah untuk dibawa kemana-mana
C. Agar tidak menambah biaya pengeluaran yang tinggi, yang terpenting
dapat menjadi prototype yang efektif
D. Agar mudah dibentuk-bentuk sehingga mengurangi kendala-kendala
dalam pembuatan prototype
E. Gambar kerja yang dibuat harus dapat diinterpretasikan siberbagai sisi
sehingga terbuka untuk dikritisi dan disempurnakan
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
29. Terkadang kita temui, beberapa barang ditarik dari pasaran karena beberapa
permasalahan. Oleh karena itu, dalam pembuatan gambar kerja perlu adanya
beberapa hal yang harus diperhatikan, kecuali....
A. Keamanan
B. Kemudahan
C. Model
A. Keunikan
B. Kepraktisan
30. Gambar kerja memiliki beberapa kriteria dan syarat dalam pembuatannya.
Salah satunya gambar kerja harus bersifat ambigu. Alasan gambar kerja harus
bersifat ambigu adalah....
A. Agar mudah dibuat dan dipresentasikan serta dijelaskan kepada banyak
orang
B. Agar dapat diinterpretasikan dalam berbagai sisi sehingga terbuka untuk
dilakukan penyempurnaan
C. Agar mudah diubah-ubah serta dapat diaplikasikan diberbagai bidang
kerja
D. Agar dapat mudah dibentuk dari berbagai bahan yang ada, sehingga biaya
pembuatannya murah
E. Agar tidak membingungkan dalam pembuatan prototipenya sehingga
prototipe yang dihasilkan sempurna
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan perbedaan desain prototipe dengan gambar kerja prototype!
2. Buatlah contoh analisis SWOT untuk sebuah produk makanan!
3. Menurutmu elemen BMC manakah yang harus diprioritaskan terlebih dahulu
dalam proses pembuatannya? Jelaskan jawabanmu!
4. Tiket.com adalah situs web yang menyediakan layanan pemesanan reservasi
hotel, tiket hiburan, tiket pesawat dan tiket kereta api. Dalam waktu kurang
dari 3 tahun perusahaan ini menjadi top agent untuk seluruh partner maskapai
dan kereta api. Menurutmu, keunggulan apa yang menjadi faktor keberhasilan
perusahaan tersebut?
5. Perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama pada bidang jaringan
komputer membuat para pelaku usaha untuk dapat berinovasi dengan
menyerap perkembangan teknologi tersebut. Jika kamu adalah seorang
wirausahawan apa yang akan kamu lakukan untuk dapat tetap bersaing dalam
dunia bisnis tanpa mengenyampingkan perkembangan teknologi yang ada?
Jelaskan jawabanmu!
BAB
PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK
VI
BAB VI PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian Prototipe
Tahapan Pembuatan
Prototipe
(Protoyping)
Pototipe dan
Pengembangan Pengertian
Produk Produk
Siklus Hidup
Produk
Pengembangan
Produk
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan pengertian prototipe dan produk, proses
pembuatan prototipe produk degan konsep berpikir desain, siklus hidup produk dan
pengembangan produk.
A. Konsep Prototipe Produk
Prototipe merupakan model dari suatu produk barang atas jasa yang akan
dibuat. Prototipe sebuah produk memperlihatkan desain produk serta fungsi dari
model produk tersebut, sebelum diproduksi. Dalam tahap perancangan model
produk atau prototipe, banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang
wirausaha. Hal itu karena keputusan dalam perancangan prototipe yang akan
dibuat akan memperngaruhi kegiatan lain yang akan dilakukan. Oleh karena itu,
keahlian merancang sangat diperlukan oleh seorang wirausaha.
Kita bisa menganalisa kegiatan perancangan model produk atau prototipe
berdasarkan 4 dimensi, yaitu sebagai berikut.
1. Dimensi Representasi
Dimensi representasi berarti menggambarkan bentuk prototipe atau
memperesentasikan gambar kerja ke dalam bentuk nyata bias visual atau
tulisan, misalnya, kumpulan kertas, sketsa, atau simulasi komputer. Dalam
dimensi ini seroang wirausaha dapat melakukan pertimbangan-pertimbangan
seeprti pemilihan tempat produksi dan perhitungan biaya produksi.
2. Dimensi Presisi
Prototipe yang dibuat harus sama persis dengan produk asli yang ingin
diproduksi. Agar sesuai dengan produk aslinya, maka pada proses pembuatan
prototipe harus memiliki tingkat keterlitian yang tinggi. Dimensi presisi dalam
pembuatan prototipe terdiri dari informal, kasar atau halus. Pada dimensi
ini seorang wirasuaha ditantang untuk dapat menggambarkan secara detail
produk barang atau jasa yang akan dibuatnya.
3. Dimensi Interaktif
Dimensi interaktif menggambarkan sejauh mana kemampuan prototipe
yang dibuat oleh seorang wirausaha untuk berhubungan dengan kosnumen.
Dalam dimensi ini, seorang wirausaha dapat melakukan sebuah uji coba produk
dengan cara meminta bebeapa konsumen untuk mencoba produk yang dibuat
dan meminta pendapat atau testimoni dari produk yang kita buat. Proses ini
dilakukan pada awal sebelum produk dijual secara luas.
4. Dimensi Evolusi
Pada dimensi ini, prototipe yang dibuat harus dapat memprediksi
apakah produk yang nanti dihasilkan memiliki daur hidup yang lama atau
tidak.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
6. Implemetation (penerapan)
Tahap ini merupakan tahap terpenting dari proses prototyping, karena
penggabungan dari visi dan misi yang kita buat dengan kebutuhan data
keinginan konsumen. Pada tahap ini suatu produk dikatakan berhasil atau
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari konsumen apabila hasil
penjualannya bagus dan usaha yang dijalankan berkembang dengan baik
serta dapat mengubah kehidupan konsumen.
MATERI PEMBELAJARAN
C. Produk
Produk adalah barang yang ditawarkan untuk dijual dengan tujuan memenuhi
kebutuhan konsumen. Suatu produk dapat berupa layanan atau item. Ini bisa
berbentuk fisik atau virtual atau cyber. Setiap produk dibuat dengan biaya
dan masing-masing dijual dengan harga tertentu. Beberapa aspek yang harus
diperhatikan dalam sebuah produk adalah produk apa yang akan dibuat, bagaimana
kemasannya, apa mereknya, warna yang akan digunakan, label produk, harga
jualnya, kualitasnya, pelayanan, dan jaminan.
Saat ini produk-produk yang berada di masyarakat sangat beragam,
keberagaman produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat
yang menginginkan segala sesuatunya lebih praktis. Selain itu, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat mempengaruhi keberagaman produk
saat ini.
Seorang wirausaha harus mampu melihat peluang usaha yang ada di
lingkungan sekitar, sehingga proses pemilihan produk usaha sesuai dengan tren
dan selera masyarakat saat ini. Dalam pemilihan produk alangkah lebih baiknya
seorang wirsusaha melakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu agar terhindar
dari kerugian dan kegagalan dalam menjalankan usahanya. Selain itu, beberapa
prinsip dalam pembuatan produk, di antaranya sebagai berikut.
1. Suatu produk harus relevan, artinya sesuai dengan tujuan dan fungsi
dari produk itu dibuat. Kesesuaian fungsi dan tujuan produk dibuat dapat
menggambarkan kualitas produk tersebut.
2. Suatu produk perlu dikomunikasikan, ini berarti sebuah produk harus
dikenalkan terlebih dahulu kepada konsumen. Konsumen harus dapat
merasakan manfaat dari produk tersebut dan mengetahui perbedaannya
dengan produk-produk lainnya. Periklanan dan 'pembangunan merek'
sebaiknya dilakukan.
3. Suatu produk membutuhkan nama, nama yang mudah diingat dan dihubungkan
orang. Produk dengan nama menjadi merek, dengan adanya merek dapat
membantu produk untuk bersaing dengan produk-produk lainnya.
4. Suatu produk harus dapat beradaptasi, artinya produk yang dibuat dapat
menyesuaikan diri dengan tren, waktu dan perubahan dari segmen pasar yang
ada, sehingga dapat membuatnya lebih relevan dan mempertahankan aliran
pendapatannya.
MATERI PEMBELAJARAN
b. Bahan tidak tahan lama (non durable goods) atau sering disebut juga barang
habis pakai, artinya dapat dipakai hanya satu kali atau memiliki jangka usia
ekonominya kurang dari satu tahun. Contoh, sikat gigi dan sampo.
2. Produk jasa
Jasa adalah pelayanan yang ditawarkan dan dijual untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Berbeda dengan produk barang, produkm jasa tidak
menyebabkan kepemilikan oleh konsumen yang menggunakannya. Produk
jasa dapat berupa produk fisik maupun tidak. Dalam memilih produk jasa yang
akan ditawarkan kepada konsumen, hal yang pertama dapat dilakukan adalah
menggali informasi dari konsumen dan segmen pasar mengenai jasa yang
sedang diminati dan dibutuhkan saat ini. Sehingga, pemilihan produk jasa
sebagai produk usaha yang akan jalankan dapat lebih tepat sasaran.
Mati dan hidupnya sebuah produk dalam sebuah bisnis tergantung dari kejelian
dan kemampuan sorang wirausaha dalam melihat kebutuhan dan keinginan pasar.
Pada umumnya, tahapan siklus hidup sebuah produk dapat diuraikan sebagai
berikut.
1. Tahap Pengenalan Siklus Hidup Produk
Tahap ini adalah tahap pertama yang terjadi segera setelah produk
diproduksi dan siap untuk dijual. Selama tahap ini, keuntungan yang diperoleh
rendah atau bahkan tidak ada karena seorang wirausaha perlu mengeluarkan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
siklus hidup produk akan menurun sangat cepat, sementara yang lain akan
menurun perlahan atau bahkan berubah menjadi apa yang dikenal sebagai
siklus hidup produk klasik abadi.
c. Katagori produk mode adalah produk yang ada untuk waktu yang singkat
dan dihasilkan oleh hype atau saat ini sering disebut yang sedang viral atau
in. Untuk produk katagori ini, tahap penjualan akan sangat cepat mencapai
puncak namun sangat singkat. Namun, terkadang produk mode dapat
mengikuti siklus hidup produk standar tetapi mengalami tahap penjualan
yang luar biasa tinggi jika dibandingkan dengan produk lainnya.
E. Pengembangan Produk
Mengapa harus melakukan pengembangan produk baru dalam sebuah
bisnis?
Setiap bisnis perlu berinovasi dalam perkembangannya agar tetap unggul
dalam persaingan. Tidak ada bisnis yang dapat terus menawarkan produk yang
sama atau tidak berubah sama sekali. Jika hal terseebut terjadi maka penjualan dan
laba akan mengalami penurunan. Diagram di bawah ini menggambarkan alasan
mengapa seorang wirusaha harus mengembangkan produk baru.
Pada diagram di atas, dapat dilihat beberapa alasan mengapa harus dilakukan
pengembangan produk baru. Beberapa alasan tersebut, di antaranya sebagai
berikut.
1. Kebutuhan dan Keinginan Konsumen Berubah
"Kebutuhan dan keinginan" konsumen terus berubah. Seorang
wirausaha harus dapat menanggapi perubahan kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui pengembangan produk yang ditawarkan. Jika tidak,
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Dalam pembuatan startup baru atau memulai suatu bisnis, ada tahapan
atau metode lain yang dapat digunakan selain tahapan dengan desain thingking.
Tahapan tersebut adalah desain sprint.
Design thingking, berkembang sebelum desain sprint. Desain thingking
dikembangkan oleh David Kelley dan Tim Brown sebagai pendiri IDEO.
Namun saat ini, banyak yang berpendapat jika desain sprint lebih efektif dan
efisien dibandingkan design thingking. Karena pembuatan yang lebih cepat
dan sederhana, Design sprint dianggap merupakan versi praktis dari design
thingking. Design thingking merupakan sebuah mindset atau pola pikir yang
lebih mengutamakan konsumen dalam proses pengembangan produk maupun
dalam proses inovasi produk.
Design sprint yang dikenalkan oleh Jake Knapp adalah tahap-tahap dalam
memunculkan inovasi dengan menggunakan prinsip dari design thingking.
Perbedaan antara keduanya terdapat pada aspek yang menjadi fokus
CAKRAWALA
CAKRAWALA
2. Sprint Master tidak harus CEO atau pimpinan perusahaan atau manager,
tetapi orang yang mampu memimpin diskusi.
3. Setidaknya harus ada 3 orang atau lebih dalam proses diskusi Design sprint.
4. Sprint Master yang akan membuat keputusan dari ide dan gagasan yang
diutarakan setiap masing-masing anggota tim.
Jika semua telah siap, selanjutnya mulai melakukan lima tahapan dalam design
sprint, yaitu sebagai berikut.
Hari Pertama: Pahami (Understanding)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah proses memahami komponen masalah
pada proyek bisnis yang akan dijalankan. Seluruh komponen tersebut termasuk
business goals atau tujuan dari bisnis, siapa stakeholdernya atau penanggung
jawabnya, bagaimana kebutuhan konsumen, dan kekuatan apa yang dimiliki
perusahaan. Miaslnya, perusahaan yang bergerak di bidang percetakan harus
memiliki kapasitas atau kemampuan teknologi percetakan yang canggih.
Strategi bisnis yang akan dijalnkan perusahaan perlu dipahami secara
menyeluruh dan mendalam megenai bisnis atau usaha apa yang akan dijalankan.
Masing-masing anggota tim perlu memahami yang mereka kerjakan dan
mendapatkan feed back dari apa yang telah mereka kerjakan. Hal yang sama juga
berlaku pada konsumen, mereka harus merasakan dampak dari perubahan dari
apa yang telah dikerjakan oleh tim. Selain itu, setiap anggota harus mengenali
siapa pemimpin perusahaan dan konsumen atau target pasar.
Beberapa teknik yang dapat dilakukan pada tahap memahami, yaitu sebagai
berikut.
1. Wawancara kepada konsumen yang bertunuan untuk mengetahui masalah
secara detail.
2. Membuat grup member dari konsumen, sehingga kita dapat lebih memahami
kebutuhan dan masalah dari member.
3. Melakukan survey untuk memahami konteks teknologinya, kebutuhan dan
masalah dari orang-orang
4. Analisis masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Hari Ke-2: Kembangkan (Diverge)
Pada tahap kedua ini, merupakan tahap pemecahan masalah atau problem
solving. Jadi fokus pada tahap ini adalah mencarikan solusi dari permasalahan
yang diketahui pada tahap satu. Selain itu juga, pada tahap ini dilakukan
penentuan startegi yang digunalan dalam memecahkan masalah tersebut. Agar
masalah tidak melebar kemana-mana, maka diperlukan pembatasan masalah.
Fokus pada masalah yang dudah dirumuskan bersama. Apabila muncul masalah
lain, maka perlu dilihat apakan masalah tersebut merupakan masalah yang harus
dicari solusinya dengan segera atau tidak. Jika tidak maka lebih baik diabaikan
saja.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Prototipe merupakan model dari suatu produk barang atas jasa yang akan
dibuat. Prototipe sebuah produk memperlihatkan desain produk serta fungsi
dari model produk tersebut, sebelum diproduksi.
2. Analisa kegiatan perancangan model produk atau prototipe berdasarkan 4
dimensi, yaitu, dimensi representasi, dimensi presisi, dimensi interaktif, dan
dimensi evolusi.
3. Proses pembuatan prorotipe produk disebut prototyping. Tujuan dari
proses ini adalah untuk menguji konsep prototipe produk yang akan dibuat,
sehingga seorang wirausaha dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan
dari produk yang akan ditawarkan kepada konseumen sebelum masuk tahap
produksi.
4. Tahap-tahap proses pembuatan produk (Prototyping), yaitu, emphatize (tahap
empati), define (mendefinisikan), ideat (mewujudkan), membuat prototipe
(prototyping), test (pengujian) dan implemetation (penerapan).
5. Produk adalah barang yang ditawarkan untuk dijual dengan tujuan memenuhi
kebutuhan konsumen. Suatu produk dapat berupa layanan atau item. Ini bisa
berbentuk fisik, virtual, atau cyber.
6. Produk terdiri dari produk barang dan produk jasa.
7. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dimulai awal produk diperkenalkan
kepada masyarakat atau kosumen, tumbuh (growth), dewasa (maturity), dan
menurun (decline), lalu mati.
8. Beberapa alasan diperlukannya pengembangan produk, di antaranya,
kebutuhan dan keinginan konsumen berubah, produk mencapai akhir dari
siklus hidup produknya, produk berada pada tahap kematangan siklus hidup
produk, perubahan lingkungan, pesaing, dan semua produk mengalami
masalah.
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, kemudian buatlah suatu
rencana usaha melalui tahapan pada desain sprint dalam sebuah jurnal!
2. Presentasikanlah hasil diskusi dan desain sprint yang telah dibuat disertai
dengan ptototipe produk yang akan kamu pasarkan!
TUGAS MANDIRI 2:
Lakukanlah wawancara kepada seorang pengusaha di bidang apapun mengenai
bagaimana ia merintis usahanya dari awal sampai sekarang, kemudian coba
kamu analisis dan jabarkan ke dalam tahapan desain thingking berdasarkan
cerita pengusaha tersebut!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pilihlah gambar ekspresi wajah yang palling mendekati perasaan Anda
setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
1.
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
2 Pembelajaran ini?
BAB
BIAYA PRODUKSI
VII
BAB VII BIAYA PRODUKSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Konsep
Produksi
Pengertian
Biaya Produksi
Jenis-jenis Biaya
Produksi
Faktor-faktor Biaya
Produksi
Analisis Kelayakan
Usaha
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai biaya produksi dan jenis-jenisnya.
A. Produksi
1. Konsep Produksi
Produksi merupakan proses yang dilakukan seorang wirausaha setelah
mendapatkan konsep ptototipe yang sudah melalui proses pengujian dan
evalusi, sehingga prototipe yang akan diproduksi adalah prototipe yang sudah
sempurna dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pengertian dari produksi adalah segala kegiatan untuk menciptakan
sebuah produk barang atau jasa atau menambah kegunaan suatu benda yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam kegiatan produksi
terdapat proses penggabungan berbagai input material (bahan baku) dan input
imaterial (pengetahuan, rencana). Semua kegiatan selain kegiatan konsumsi
atau kegiatan menggunakan atau memakai barang atau jasa disebut produksi,
karena kegiatan produksi tidak hanya berupa proses pembuatan produk saja,
tetapi mencakup kegiatan pengiriman, penyortiran, dan pengemasan.
Kegiatan produksi termasuk ke salah salah satu kegiatan ekonomi
yang menghasilkan sebuah produk. Produk yang dihasilkan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan produksi dalam perdagangan
merupakan suatu proses yang melewati ruang dan waktu dalam periode
tertentu. Oleh karena itu, produksi diukur sebagai “tingkat output atau
keluaran per periode waktu”.
Ada tiga aspek dalam proses produksi, yaitu, jumlah produk yang
diproduksi, bentuk produk, dan pendistribusian produk yang dihasilkan.
2. Manajemen Produksi
Manajemen Produksi merupakan proses pengelolaan sumber daya yang
mendukung proses produksi, seperti peralatan produksi, bahan baku, tenaga
kerja yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan, dan sasaran usaha.
Beberapa tujuan dari manajemen produksi adalah menentukan dan mengatur
jumlah produk, menentukan kualitas produk, menentukan harga jual produk,
menentukan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Faktor-faktor Produksi
Untuk mencapai keberhasilan usaha yang optimal maka seorang
wirusahawan harus memperhatikan luas produksi. Luas produksi menunjukkan
jumlah atau volume produk yang seharusnya yang dihasilkan dalam satu
periode tertentu. Jumlah produk yang diproduksi semakin banyak, maka
semakin besar luas produksinya.
Luas produksi dengan luas perusahaan berbeda. Jika luas produksi
menunjukkan jumlah produk, maka luas perusahaan lebih menunjukkan
kepada kapasitas atau luas ruangan yang dimiliki oleh perusahaan untuk
dilakukannya kegiatan produksi. Karena luas perusahaan lebih menunjukkan
kepada luas kapasitas perusahaan dalam menampung kegiatan produksi.
Penentuan jenis produk sangat tergantung pada faktor-faktor produksi
yang tersedia. Dalam penetapan jumlah produk yang akan dihasilkan perlu
dilakukan penelitian secara cermat telebih dahulu, terutama pada ketersediaan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
desepakati. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka grafik dari biaya
tetap akan seperti garis lurus mendatar.
MATERI PEMBELAJARAN
c. Biaya Total (Total Cost/TC) merupakan jumlah total biaya tetap dan total
biaya variabel. Ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi. Prumus perhitungan biaya total adalah sebagai berikut.
TC = FC + VC
Keterangan:
TC = Total Cost (biaya total)
FC = Fixed Cost (biaya tetap)
VC = Variabel Cost (biaya variabel)
Biaya total akan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya
variabel, oleh karena itu jumlah biaya total akan mengalami kenaikan dan
penurunan tergantung biaya variabel yang dikeluarkan. Grafik dari biata
total adalah sebagai berikut.
d. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC) adalah biaya produksi satu unit output
lagi. Artinya, ini memberi tahu kita berapa total biaya yang meningkat
jika unit tambahan diproduksi. Biaya marjinal adalah faktor penting untuk
pengambilan keputusan dalam konteks proses produksi karena dapat
digunakan untuk menghitung tingkat output yang optimal. Misalnya
sebuah perusahaan mesin cuci memproduksi 200 unit, biaya total yang
dikeluarkan sebesar Rp.200.000.000.-. Apabila biaya total 201 unit menjadi
sebesar Rp. 202.000.000,-, maka biaya 1 unit mesin cuci tambahan adalah
Rp. 2.000.000.-. biaya tambahan tersebut merupakan buaya marjinal.
Biaya marjinal dapat dirumuskan, sebagai berikut.
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
∆TC = Perubahan total biaya
∆Q = Perubahan quantity
Penambahan produksi satu unit output atau produk tidak akan
menambah biaya tetap yang harus dikeluarkan, tetapi hanya menambah
biaya variabel total yang harus dikeluarkan. Kurva Biaya Marginal yang
terbentuk (MC) menyerupai huruf U.
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
2) Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) adalah biaya tetap per unit
output. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berbeda dengan perubahan
output. AFC dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan tingkat
output.rata-rata biaya tetap yang harus dikeluarkan selama periode
produksi. Biaya tetap rata-rata (AFC) sama dengan total biaya tetap
(TFC) dibagi dengan output (Q):
Keterangan:
AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rata-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Dari sumus perhitungan biaya tetap rata-rata di atas dapat dilihat
bahwa jika jumlah produksi produk semakin banyak, maka biaya tetap
rata-ratanya semakin kecil.
3) Biaya variabel rata-rata (average variable cost) adalah total biaya
variabel per unit, termasuk bahan dan tenaga kerja, dalam produksi
jangka pendek yang dihitung dengan membagi biaya variabel total
dengan total output. Oleh karena itu, perubahan dalam output (Q)
menyebabkan perubahan dalam biaya variabel.
Keterangan:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
MATERI PEMBELAJARAN
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual Produk (HJP)
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Pada saat sebuah produk dihasilkan. Wirausahawan harus
memperhitungkan harga pokok produksi untuk menentukan harga jual produk.
Oleh karena itu, dalam menghitung harga pokok produksi harus tepat, agar
perusahaan tidak mengalami kerugian di kemudian hari.
Harga pokok produksi (cost of goods manufacrtured) merupakan
perhitungan biaya produksi barang yang diselesaikan selama periode
keuangan. Dengan kata lain, itu termasuk biaya bahan langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead manufaktur.
Tujuan dari perhitungan buaya produksi barang adalah sebagai berikut.
a. Memperkirakan harga jual produk.
b. Megevaluasi harga yang dapat dicapai atau ditawarkan oleh perusahaan.
c. Mendapatkan informasi untuk menghemat biaya pembuatan produk.
d. Untuk menganalisis kemungkian pemasukan dan laba rugi yang diterima
oleh pengusaha.
Penentuan harga pokok produksi ini didasarkan pada keputusan wirausahawan,
apakah akan memproduksi secara massal atau berdasarkan pesanan khusus
(job order). Secara umum, perhitungan harga pokok produksi adalah sebagai
berikut:
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
Biya Total = Jumlah Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
2. Harga Jual Produk (HJP)
Harga jual produk merupakan besaran harga yang dibebankan kepada
konsumen. Harga jual mempunyai peranan yang penting sebagai alat bantu
dalam strategi pemasaran dan strategi positioning produk.
Keputusan penetapan harga jual dalam usaha atau bisnis sangat penting
karena selain dapat memperkirakan laba yang ingin dicapai pengusaha, juga
mempengaruhi kelangsungan hidup usaha atau bisnis yang sedang dijalankan.
Dalam proses penetapan harga, tidak hanya sekedar perkiraan harga saja yang
kita hitung. Tetapi dalam perhitungannya harus cermat dan teliti, sehingga
dapat membantu pegembangan usaha yang sedang dijalankan.
Beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari perusahaan melalui penetapan
harga yaitu sebagai berikut.
a. Agar dapat bersaing dan bertahan dalam menjalankan usaha atau bisnis.
b. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, sehingga dapat melakukan
pengembangan usaha.
c. Pertumbuhan penjualan yang maksimum dengan memaksimalkan unit
penjualan.
d. Untuk mendapatkan pasar yang maksimal.
e. Agar termotivasi untuk meningkatkan kualitas atau mutu produk.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penetapan harga jual, sebagai
berikut.
a. Biaya produk
Faktor terpenting yang mempengaruhi harga suatu produk adalah
biaya. Biaya produk mengacu pada total biaya tetap, biaya variable, dan
biaya semi variabel yang dikeluarkan selama produksi, distribusi dan
penjualan produk. Biaya tetap adalah biaya yang tetap pada semua tingkat
produksi atau penjualan. Harga suatu komoditas ditentukan berdasarkan
total biaya. Jadi kadang-kadang, ketika memasuki pasar baru atau
meluncurkan produk baru, perusahaan bisnis harus menjaga harganya di
bawah tingkat biaya tetapi dalam jangka panjang. Perlu bagi perusahaan
untuk menutupi lebih dari total biaya jika ingin bertahan di tengah-tengah
persaingan ketat.
b. Tingkat Kepuasan Konsumen dan Permintaan
Biasanya, konsumen menuntut lebih banyak unit produk ketika
harganya rendah dan sebaliknya. Namun, ketika permintaan untuk suatu
produk elastis, sedikit variasi dalam harga dapat menyebabkan perubahan
besar dalam kuantitas yang diminta. Dalam hal permintaan tidak elastis,
perubahan harga tidak mempengaruhi permintaan secara signifikan.
Dengan demikian, suatu perusahaan dapat membebankan keuntungan
yang lebih tinggi jika permintaan tidak elastis. Selain itu, pembeli siap
membayar hingga titik di mana ia menganggap utilitas dari produk
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
HPP = Harga Pokok Produksi
2. Metode Penetapan Harga Mark up (Mark up Pricing)
Metode penetapan harga mark up adalah metode menambahkan
persentase tertentu dari mark up ke biaya produk untuk menentukan
harga jual. Untuk menerapkan harga mark up, pertama-tama, perusahaan
harus menentukan biaya suatu produk dan memutuskan jumlah laba yang
akan diperoleh, kemudian menambahkan pada harga jual produk. Manfaat
menggunakan harga mark up adalah sangat mudah untuk menghitung
dan memahami. Jenis penetapan harga yang sama digunakan oleh semua
perusahaan dalam industri, harganya cenderung serupa dan karenanya,
persaingan harga berkurang di pasar.
Namun demikian, kekurangan dari metode ini adalah mengabaikan permintaan
aktual untuk produk dan mengabaikan jumlah konsumen serta persaingan
yang ada dipasaran. Metode ini banyak dipakai oleh pedagang perantara.
Rumus:
Harga Jual = Harga Beli + mark up
Proses penetapan harga yang dapat dilakukan oleh seorang wirausahawan terdiri
dari beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Pengembangan Tujuan Penetapan Harga
Mengembangkan tujuan penetapan harga diperlukan karena semua
keputusan selanjutnya didasarkan pada sasaran. Tujuan harus konsisten
dengan tujuan keseluruhan perusahaan dan tujuan pemasaran. Seperti yang
dinyatakan sebelumnya, perusahaan umumnya memiliki beberapa tujuan
penetapan harga dengan tetap memperhatikan kepentingan jangka pendek
MATERI PEMBELAJARAN
dan jangka panjangnya. Tidak ada perusahaan yang dapat tetap puas hanya
dengan satu tujuan penetapan harga yang tidak berubah. Semua perusahaan
biasanya mengubah tujuan penetapan harga mereka dari waktu ke waktu
sebagai tanggapan terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Dalam hal
prioritas tujuan, sebagian besar perusahaan menetapkan tujuan penetapan
harga dalam hal optimasi laba, pangsa pasar, atau laba atas investasi.
2. Memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya
Perkiraan permintaan memberikan perkiraan potensi penjualan suatu
produk yang mencerminkan jumlah yang dapat dijual dalam periode tertentu.
Perkiraan ini membantu dalam memeriksa hubungan antara harga produk dan
jumlah yang mungkin dituntut.
3. Estimasi Biaya
Dalam jangka panjang, harga harus melebihi biaya unit rata-rata untuk
mendapatkan keuntungan. Biaya menetapkan batas harga yang lebih rendah.
Realitas ekonomi pasar bebas sedemikian rupa sehingga pelanggan sekarang
melewatkan nama merek tertentu jika mereka membayar lebih sedikit
tanpa mengorbankan kualitas. Tujuan dari penetapan harga prosedur untuk
perusahaan adalah menetapkan harga untuk menutup biaya yang terlibat dalam
produksi, penjualan, dan distribusi produk, serta beberapa tingkat keuntungan
yang diinginkan untuk upaya dan risikonya. Biaya produk menetapkan titik
terendah di bawahnya di mana perusahaan tidak akan menetapkan harga dan
permintaan menentukan batas atas harga.
4. Meneliti Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing
Meneliti permintaan pasar dan biaya perusahaan, berbagai kemungkinan
harga dapat dipertimbangkan. Namun, perusahaan juga harus memeriksa
biaya, harga, dan kemungkinan tanggapan dari pesaing di industri. Mempelajari
biaya, harga, dan penawaran pesaing merupakan fungsi berkelanjutan dari
riset pemasaran. Ketika satu perusahaan mendominasi sebuah industri,
itu mungkin mengatur nada untuk keputusan harga dalam industri, seperti
De Beers Consolidated Mines Ltd., atau Intel dalam hal prosesor komputer.
Perusahaan harus menghargai bahwa perusahaan lain dalam industri dapat
mengubah harga mereka sebagai reaksi terhadap harga yang ditetapkan
oleh perusahaan. Jelas, pesaing terdekat adalah pilihan pertama yang
harus dipertimbangkan untuk menetapkan harga. Langkah pertama adalah
memastikan fitur diferensiasi positif apa yang terdapat dalam penawaran
perusahaan dan tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat. Langkah kedua adalah
memastikan nilai fitur positif tambahan bagi konsumen dan nilai ini harus
ditambahkan ke harga pesaing untuk menetapkan harga produk perusahaan.
Jika nilai fitur diferensiasi positif dari produk pesaing lebih banyak dan produk
perusahaan tidak memiliki fitur tersebut pada penawarannya, maka nilai
tersebut harus dikurangi dari harga pesaing untuk menetapkan harga produk
perusahaan. Latihan ini dapat membantu apakah menjaga harga lebih tinggi,
atau lebih rendah dari pesaing, atau sama.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Perhitungan biaya produksi dan penentuan harga pokok produksi (HPP) dan
harga jual produk (HJP) sangatlah penting. Oleh karena itu, di bawah ini beberapa
informasi mengenai biaya produksi, HJP dan HPP.
https://m.youtube.com/watch?v=5eCvO4nn37o
https://m.youtube.com/watch?v=eQ9N2A1YCuc
RANGKUMAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
Buatlah perhitungan HPP dan HJP dari produk yang kamu buat!
TUGAS MANDIRI 2
Bentuklah sebuah kelompok dengan jumlah anggota maksimal 3 orang, kemusian
buatlah proses penentuan harga dari produk yang telah kamu buat berdasarkan
tahapan proses penentuan harga dari buku ini!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pilihlah gambar ekspresi wajah yang palling mendekati perasaan
Anda setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
1.
Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
2.
Pembelajaran ini?
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pembelajaran yang telah dilakukan apakah sudah cukup memberikan
informasi mengenai Konsep biaya produksi? Apabila masih dikira kurang,
maka dapat mencari tambahan informasi melalui berbagai literatur ataupun
sumber-sumber lainnya. Tuliskan review sumber-sumber tersebut pada
jurnal!
BAB
PENGUJIAN KESESUAIAN FUNGSI PROTOTIPE PRODUK
VIII
BAB VIII PENGUJIAN KESESUAIAN FUNGSI PROTOTIPE PRODUK
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Konsep pengujian
prototipe produk
Manfaat pengujian
prototipe produk
Fungsi Prototipe Produk
Pengujian kesesuaian
Tujuan pengujian
prototipe produk
Persyaratan pengujian
prototipe produk
KATA KUNCI
Konsep pengujian prototipe produk, manfaat dan tujuan pengujian prototipe
produk, tahapan pengujian prototipe produk
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana tahapan pengujian kesesuaian fungsi
prototipe produk.
A. Pengujian Prototipe Produk
1. Konsep Pengujian Prototipe Produk
Pengujian prototipe produk merupakan salah satu kegiatan penting untuk
menjamin kualitas produk di pasaran dan konduksi dari berbagai pengujian
untuk mengukur kinerja atau sifat suatu produk.
Produk yang telah dibuat dalam bentuk prototipe akan terlebih dahulu
diuji untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen yang menjadi sasaran
atau segmen pasar. Pengujian prototipe produk dilakukan sebelum produk
dipasarkan. Kegiatan pengujian prototipe produk dilakukan pada sifat dan
kinerja produk tersebut apakah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Dengan melakukan kegiatan pengujian prototipe produk, dapat
membantu wirausahawan dapat lebih memperkaya konsep produknya dan
dapat membantunya dalam proses pemilihan produk terbaik yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses pengujian prototipe
produk ini dapat diterapkan dalam berbagai jenis produk baik barang maupun
jasa.
Gagasan atau ide yang diwujudkan dalam bentuk prototipe, tidak akan
sempurna sebelum dilakukan pengujian pada prototipe produk tersebut.
Karena produk yang belum teruji akan sulit untuk masuk ke pasaran. Terutama
untuk produk baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Pengujian produk
dapat dilakukan oleh pabrik, laboratorium independen, lembaga pemerintah,
dan lainnya, tergantung pada kondisinya. Seringkali metode pengujian formal
yang ada digunakan sebagai dasar untuk pengujian.
Dalam pengujian prototipe produk, standar yang digunakan dapat bersifat
sukarela dan wajib. Standar sukarela artinya pengusaha atau wirausahawan
membuat aturan atau standar sendiri dan mempraktikkannya. Sedangkan
standar wajib artinya standar-standar yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Standar sukarela yang dibuat untuk beberapa jenis produk biasanya
disesuaikan dengan standar yang dikembangkan oleh asosiasi perdagangan,
misalnya IDEA sebagai asosiasi perdagangan secara online (E-commerce) yang
menaungi lebih dari 100 pedagang atau pengusaha yang bergerak di bidang
perdagangan secara online.
2. Manfaat Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototipe Produk
Pengujian kesesuaian fungsi prototipe dengan produk barang atau
jasa yang dibuat merupakan proses yang penting dalam sebuah usaha atau
bisnis. Beberapa manfaat dari proses pengujian fungsi prototipe tersebut, di
antaranya sebagai berikut.
a. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Pelanggan akan lebih percaya diri pada produk yang telah diuji,
terutama jika pengujain dilakukan oleh lembaga tertentu, seperti
kementrian keagamaan untuk uji kehalalan dan BPOM untuk uji kelayakan
produk makanan dan lain-lain. Pengujian memberikan bukti kepada
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
yang sejenis dapat diuji dengan cara yang sama. Termasuk dalam hal-hal
sebagai berikut.
1) Produk yang disiapkan harus sama, baik kemasan dan pengkodean.
2) Kuesioner yang diajukan harus sama.
3) Rencana sampling yang sama.
4) Metode preparasi dan tabulasi data dilakukan secara sama.
b. Data Normatif Pengujian Produk
Data dari hasil dari pengujian produk diarsipkan dan dilakukan secara
berkelanjutan dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk membangun
data base normatif sehingga hasil uji produk lebih memiliki nilai dan
memudahkan dalam pengembangan produk ke depannya.
c. Perusahaan Penelitian yang Sama
Ada baiknya pengusaha atau wirausahawan menggunakan satu
perusahaan riset untuk melakukan semua pengujian produknya. Hal ini
dilakukan agar memastikan semua uji produk dilakukan dengan cara yang
sama persis.
d. Uji Lingkungan Nyata
Proses ini adalah proses pengujian produk yang dilakukan oleh
orang-orang atau pihak-pihak yang berada di lingkungan tempat di mana
produk tersebut akan digunakan. Misalnya, jika produk tersebut digunakan
di pasar maka produk tersebut harus diuji oleh orang-orang yang berada
di pasar.
e. Populasi Sampel yang Relevan
Sampel merupakan variable penting dalam pengujian produk.
Apabila sebuah produk memiliki segmen pasar rendah maka sampel harus
mencerminkan susunan merek dari pasar tersebut.
f. Variabel Kritis Kegunaan dan Kualitas Produk
Aspek ini harus dipahami dari sudut pandang konsumen dan bukan
dari pengusaha itu sendiri. Misalkan aspek produk apa yang benar-benar
penting bagi konsumen dan apa variable kritis yang menentukan kepuasan
konsumen terhadap produk. Variabel kritis ini harus diidentifikasi untuk
setiap kategori produk agar dapat merancang sistem pengujian produk
yang akurat.
g. Tindakan Konservatif Rumusan Produk
Produk sebaiknya tidak diubah tanpa melakukan pengujian dan
evaluasi terhadap formulasi baru. Bila pengusaha telah yakin memiliki
produk yang lebih baik, diusahakan untuk memasarkan ke wilayah
pemasaran yang terbatas selama periode tertentu. Hal tersebut bertujuan
untuk melihat siklus pembelian produk berulang. Selanjutnya, produk
dapat distribusikan ke semua pangsa pasar. Semakin kecil pangsa pasar,
akan semakin besar pula resiko yang bisa diambil dengan formulasi baru
tersebut. Semakin besar pangsa pasar semakin bisa mempertahankan
keadaan dalam memperkenalkan formulasi baru.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
BPOM
CAKRAWALA
Sumber:
https://www.pom.go.id/new/view/direct/job
https://bplawyers.co.id/2017/03/22/inilah-alasan-kenapa-izin-produksi-
industri-rumah-tangga-pangan-harus-menjadi-izin-edar-bpom/
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
1. Buatlah sebuah langkah kerja tahapan pengujian produk yang akan kamu
pasarkan dalam sebuah bagan!
2. Lakukan analisis terhadap beberapa produk yang ada dipasaran sesuai
dengan tahapan pengujian produk dan isilah hasil analisisimu pada tabel di
bawah ini!
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 2
Buatlah artikel mengenai pengujian prototipe produk, berdasarkan literatur dari
beberapa sumber (internet, buku, majalah, dan lain-lain)!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pilihlah gambar ekspresi wajah yang palling mendekati perasaan Anda
setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
1.
Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
2.
Pembelajaran ini?
Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk perbaikan pembelajaran
3.
pada kegiatan pembelajaran berikutnya?
BAB
PRODUKSI MASSAL
IX
BAB IX PRODUKSI MASSAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengertian
produksi massal
Ciri-ciri
produksi massal
Produksi Massal
Prinsip-prinsip yang
harus Dipertimbangkan
dalam Menetapkan Skala
Produksi
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Produksi
Massal
KATA KUNCI
Produksi massal
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan pengetian dan tahapan produksi massal.
A. Produksi Massal
1. Pengertian Produksi Massal
Pengertian produksi adalah kegiatan menciptakan sebuah benda
atau meningkatkan nilai guna benda tersebut untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Sedangkan arti massal berarti melibatkan banyak orang. Jadi
produksi massal adalah proses menghasilkan sebuah produk yang telah
terstandarisasi dalam jumlah banyak menggunakan perakitan dengan
teknologi otomasi. Pada prosesnya produksi massal mengacu pada produksi
produk yang sama dalam jumlah banyak dengan efisien. Mekanisasi pada
produksi massal digunakan untuk mencapai jumlah produk yang banyak,
perincian bahan-bahan yang digunakan, pengendalian standar kualitas yang
cermat, dan pembagian kerja.
Selain produksi massal, sebagian perusaha pun melakukan pola produksi
yang lain yaitu pola produksi sesuai dengan pesanan khusus (Job Order).
Keputusan dalam pemilihan proses produksi sesuai pesanan atau produksi
secara massal, sangat bergantung kepada perhitungan keuntungan yang
mungkin didapatkan, khususnya dilihat dari penguasaan pasar. Jika yang
dipilih adalah produksi secara massal, maka wirausahawan harus melakukan
analisis pasar tentang situasi dan kondisi pasar terlebih dahulu terutama
untuk melihat pesaing.
Analisis pasar yang dilakukan, bertujuan untuk memprediksi tingkat
penjulan di masa yang akan datang. Pola produksi yang dilakukan perusahaan
berbeda-beda, ada yang melakukan produksi secara massal dan ada yang
memproduksi sesuai dengan pesanan khusus atau ada yang menggunakan
kombinasi dari keduanya. Biasanya yang menggunakan pola produksi
kombinasi, di mana perusahaan melakukan produksi secara massal, tetapi juga
menerima pesanan secara khusus adalah perusahaan-perusahaan yang sudah
berjalan lama. Untuk perusahaan yang masih baru, kebanyakan menggunakan
pola produksi sesuai dengan pesanan yang diminta oleh konsumen.
2. Karakteristik Utama Produksi Massal
a. Alur kerja seimbang.
b. Produksi berkelanjutan dari produk yang sama.
c. Spesialisasi Produksi Tinggi.
d. Prosedur standardisasi dan penyatuan bagian dengan perakitan dan
konstruksi.
e. Jumlah produk yang dihasilkan berskala besar.
f. Biaya produksi perunit rendah.
g. Memiliki stok produk.
3. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan Produksi Massal
Jika proses produksi dipantau secara ketat, produksi produk secara
massal dapat menghasilkan perakitan presisi atau memiliki ketepatan
yang hamper sempurna karena produk sudah terstandarisasi.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Scheduling
Penjadwalan adalah langkah kedua setelah routing. Penjadwalan berarti
sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah pekerjaan yang harus diperbaiki.
b. Membuat daftar prioritas operasi manufaktur yang berbeda.
c. Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk
setiap operasi.
Penjadwalan juga dilakukan untuk sumber daya yang dibutuhkan dalam
proses produksi. Hal tersebut dapat membantu seorang wirausaha untuk
untuk memanfaatkan waktu secara optimal, karena semua rencana produksi
sudah disusun secara sistematis.
3. Dispaching
Dispatching merupakan tahap penetapan dan penentuan proses
pemberian serta pembagian tugas yang telah disesuaikan dengan tahap
routing dan scheduling. Dispatching berarti memulai proses produksi.
4. Follow-up
Tahap ini merupakan tahap penetapan dan penentuan berbagai kegiatan,
seperti pengadan bahan baku produk dari luar, pembelian, dan pemesananya.
Hal itu dilakukan untuk mengkoordinasikan semua perencanaan produksi.
Selain pengadaan bahan baku, aspek lain yang harus diperhatikan dalam
tahap ini adalah penetapan peralatan apa saja yang akan digunakan. Tindak
lanjut menghilangkan kesulitan-kesulitan ini dan memungkinkan kelancaran
produksi.
5. Menyampaikan jadwal pada pemesan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
Carilah dai berbagai sumber (intenet, buku, dan sumber lain), contoh-contoh
produk terkenal yang diproduksi secara massal, kemudian analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalannya, catatlah pada tabel di
bawah ini!
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 2
Buatlah sebuah kelompok dengan anggora 4-5 orang, kemudian pilihlah sebuah
produk untuk dijualbelikan dan buatlah rincian tahapan perencanaan produksi
massal dari awal sampai terakhir!
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
1. Pilihlah gambar ekspresi wajah yang paling mendekati perasaan Anda
setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
2. Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
Pembelajaran ini?
3. Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk perbaikan
pembelajaran pada kegiatan pembelajaran berikutnya?
Apakah kegiatan Pembelajaran yang telah dilakukan memberikan informasi
yang cukup mengenai produksi massal? Apabila masih kurang, silahkan
mencari informasi tambahan dari berbagai literatur ataupun sumber-sumber
lainnya. Tuliskan review sumber-sumber tersebut pada jurnal!
Berdasarkan aktivitas pembelajaran di atas, Anda hanya diminta untuk
mengidentifikasi conroh-contoh produksi massal. Untuk memenuhi
keterampian Anda, cobalah membuat rincian tahapan produksi massal dan
mencoba membuat produk dalam jumlah banyak untuk dijualbelikan!
BAB
INDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPAN PRODUKSI MASSAL
X
BAB X INDIKATOR KEBERHASILAN TAHAPAN PRODUKSI MASSAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Indikator Keberhasilan
Tahapan Produksi Massal
tahapan Produksi Massal
Hubungan Keberhasilan
Indikator Keberhasilan
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Keberhasilan Tahapan
Produksi
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Perkembangan pesat usaha atau bisnis saat ini tidak terlepas dari perkembangan
teknologi khususnya pada jaringan internet maupun dari bidang alat-alat elektronik
dan kendaraan yang semakin hari semakin canggih. Perkembangan teknologi tersebut
bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Namun, jika kita lihat, tidak semua
produk yang ada dipasarkan mendapatkan respon positif dari konsumen, bahkan
tidak sedikit perusahaan atau pelaku usaha yang rugi besar karena produknya tidak
dapat terjual dalam jumlah yang banyak.
Oleh karena itu, saat ini banyak perusahaan atau pelaku usaha yang sangat
berhati-hati dalam memilih apakah produknya akan diproduksi secara massal atau
hanya diproduksi sesuai pesanan saja atau gabungan keduanya. Ada beberapa
indikator yang bisa dijadikan gambaran oleh pelaku usaha atau perusahaan
apakah produksi massal yang dilakukan berhasil atau tidak, salah satunya adalah
produktivitas usaha yang dilakukan.
MATERI PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan indikator keberhasilan tahapan produksi massal,
hubungan antara keberhasilan produksi massal dengan keberhasilan usaha, faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan tahapan produksi massal, dan perkembangan
produksi massal menuju produksi kostumisasi.
A. Indikator Keberhasilan Tahapan Produksi Massal
Keberhasilan tahapan produksi massal dapat juga menggambarkan
keberhasilan usaha. Pengukuran keberhasilan tahapan produksi massal, dapat
dilihat dari beberapa indikator, di antaranya sebagai berikut.
1. Produktivitas
Produktivitas diukur dari tingkat efesiensi input yang digunakan seperti
tenaga kerja dan modal baik berupa modal uang maupun modal barang untuk
menghasilkan sebuah produk barang atau jasa (output). Salah stau perhitungan
produktivitas yang umum adalah dengan menghitung produksi kotor selama
1 jam kerja, perhitungan ini dapat mengukur efesiensi tenaga kerja yang
dipekerjakan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Sedangkan rumus
perhitungan produktivitas adalah sebagai berikut.
Produktivitas =
MATERI PEMBELAJARAN
2. Kaspasitas Produksi
Kapasitas dapat diartikan jumlah total yang dapat ditampung atau
diproduksi sedangkan yang dimaksud dengan kapasitas produksi sebagai
produksi atau output maksimum, yang dapat diproduksi dalam bisnis dengan
bantuan sumber daya yang tersedia. Kapasitas dihitung selama beberapa hari
atau minggu atau bulan. Pengukuran dilakukan sedemikian rupa sehingga
kami dapat menyesuaikan kapasitas produksi kami sesuai dengan permintaan
dari pasar. Dengan memperhitungkan kapasitas produksi, maka seorang
wirauasahawan dapat memperkirakan kemungkinan pendapatan atau omset
yang diperoleh.
Kapasitas produksi berbanding lurus dengan target produksi. Semakin
tinggi target produksi yang ingin dicapai maka kapasitas produksi semakin
besar. Apabila target produksi yang di tentukan terlalu tinggi dibandingkan
kapasitas produksi itu artinya memaksakan diri, sebaliknya jika target lebih
rendah dibandingkan kapasitas produksi maka dianggap tidak efisien. Oleh
karena itu, seorang pelaku uasaha atau wirausaha harus dapat secara cermat
dalam memperhitungkan target produksi maupun kapasitas produksi.
Sebagai contoh perhitungan kapasitas produksi sebuah kedai kopi. Jika
sebuah kedai kopi di mal yang menjual sebuah kopi susu seharga 20.000.
Kedai kopi ini memiliki sebuah outlet di mall dengan seorang pegawai yang
melayani pada setiap shift. Pegawai ini dapat membuat kopi dengan waktu
mulai dari pelanggan datang, meracik, membayar, dan memberikan kembalian
selama total 6 menit. Dengan demikian, pegawai tersebut dapat membuat kopi
satu jam sejumlah 60 menit/6 = 10 kopi perjam. Misal kedai kopi ini membuka
outlet pada jam 10.00 dan tutup pada jam 22.00 maka kapasitas produksinya
adalah 10 kopi x 12 = 120 kopi. Kemudian kapasitas produksi outlet itu dalam
1 bulan atau 30 hari adalah 120 x 30 = 3600 kopi. Jika harga setiap kopi adalah
20.000 maka maksimum peluang penghasilan perbulan adalah Rp 20.000 x
3600 = 72.000.000. Kita juga dapat menghitung omset per hari, kemudian
dibuat satu bulan. Jika dalam satu jam bisa menghasilkan 10 kopi, maka dalam
satu jam bisa menghasilkan Rp 200.000. Dalam satu hari bisa menghasilkan
omset Rp 200.000 x 12 = Rp 2.400.000 atau 2,4 juta per hari. Dalam sebulan
maka omset bisa 2,4 juta x 30 = 72 juta.
Selain target produksi, kapasitas produksi juga erat kaitannya dengan
jadwal produksi yang direncanakan pada awal akan dilakukan produksi massal.
Karena dalam jadwal produksi dapat terlihat apa dan berapa jumlah produk
yang harus diproduksi dalam jangka waktu tertentu.
Jadi indikator keberhasilan produksi masal dapat dilihat dari
keseimbangan target produksi dengan kapasitas produksi yang akan diproses
sesuai dengan jadwal produksi setiap minggu. Untuk dapat mengontrol target
produksi dan kapasitas produksi maka diperlukan evaluasi.
3. Pengelolaan Permintaan
Pengelolaan permintaan erat kaitannya dengan peramalan permintaan
terhadap produk barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Untuk
dapat melakukan pengelolaan permintaan dengan lebih efektif dan efisien
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
TUGAS MANDIRI 1
TUGAS MANDIRI 2
REFLEKSI
No Deskripsi/ Teks
Pilihlah gambar ekspresi wajah yang palling mendekati perasaan Anda
setelah mengikuti Kegiatan Pembelajaran ini:
1.
2. Apa hal paling penting yang Anda telah pelajari pada kegiatan
Pembelajaran ini?
Apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan untuk perbaikan
3.
pembelajaran pada kegiatan pembelajaran berikutnya?
Apakah kegiatan Pembelajaran yang telah dilakukan memberikan infoemasi
yang cukup mengenai indikator keberhasilan tahapan produksi massal? Jika
menurut Anda masih kurang, maka Anda dapat mencari tambahan informasi
melalui berbagai literatur ataupun sumber-sumber lainnya. Tuliskan review
sumber-sumber tersebut pada jurnal!
Berdasarkan aktivitas pembelajaran di atas, Anda hanya diminta untuk
menganalisis indikator keberhasilan produksi massal. Untuk memenuhi
keterampian Anda, cobalah membuat rincian aspek yang dapat dijadikan
indikator keberhasilan tahapan produksi massal selain yang terdapat pada
buku ini!
A. Pilihan Ganda
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih jawaban a, b, c, d, atau e yang
merupakan jawaban yang paling benar!
3. Tidak hanya makhluk hidup saja yang memiliki siklus hidup. Sebuah produk
pun mengalami siklus hidup. Tahapan dalam siklus hidup produk yang tepat
adalah....
A. Tahap Pengenalan, Kematangan, Penurunan dan Tumbuh
B. Tahap Pengenalan, Pertumbuhan, Penurunan dan Kematangan
C. Tahap Pengenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan
D. Tahap Pengenalam, Penyesuaian, Pertumbuhan dan Kematangan
E. Tahap Pengenalan Pertumbuhan, Peyesuaian, Pertumbuhan dan
Kematangan
4. Pada tahapan siklus hidup produk, tahapan dimana wirausawan atau pelaku
usaha harus melakukan pengembangan produk dan strategi pemasaran agar
produknya tidak mati adalah pada tahapan....
A. Tahap kematangan
B. Tahap penurunan
C. Tahap pertumbuha
D. Tahap penyesuaian
E. Tahap pengenalan
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
6. Intan sudah lama memulai bisnis dalam bidang kuliner. Ia mulai megembangkan
pemasaran produknya dari mulai degan pelayanan siap antar, sampai membuka
kios yang bisa berinteraktif dengan konsumen serta membuka toko online.
Beberapa strategi pemasaran tersebut ia lakukan karena penjualan produknya
melambat. Dari deskripsi di atas, produk Intan sedang berada pada tahap ...
dari siklus hidup produk.
A. Pertumbuhan
B. Penyesuaian
C. Penurunan
D. kematangan
E. pengenalan
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
10. Semua pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan oleh wirausahawan untuk
menghasilkan sebuah produk disebut....
A. Biaya produksi
B. Biaya distribusi
C. Biaya tetap
D. Biaya variabel
E. Biaya marginal
12. Sintia membeli bahan baku membuat roti untuk usahanya. Bahan-bahan roti
yang dibeli Sintia termasuk ke dalam biaya....
A. Marginal
B. Tetap
C. Variabel
D. Produksi
E. distribusi
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
14. Teaching Faktory SMK PPN Lembang akan memproduksi 200 pcs rangkaian
hidroponik dengan harga Rp. 550.000 /pcs, jika total biaya produksinya
adalah sebesar Rp. 87.500.000, maka Teaching Factory akan memperoleh….
A. Laba Rp. 21.500.000
B. Rugi Rp. 22.000.000
C. Laba Rp. 22.500.000
D. Rugi Rp. 23.000.000
E. Rugi Rp. 23.500.000
15. Diketahui biaya tetap untuk membuat coffecape Rp. 50.000,00/bungkus dan
biaya variabel Rp. 5.000,00. Jika coffehape tersebut akan dijual seharga Rp.
7.000,00, maka BEP per unitnya adalah....
A. 10 unit
B. 20 unit
C. 22 unit
D. 25 unit
E. 30 unit
17. PD Maju Jaya beroperasi dengan modal sebesar Rp. 30.000.000,00 yang
terdiri atas hutang sebesar Rp. 15.000.000,00 bunga 14% setahun dan modal
sendiri sebesar Rp. 15.000.000,00. Keuntungan selama setahun sebesar Rp.
6.000.000,00. Maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
sebesar….
A. 10%
B. 15%
C. 20%
D. 25%
E. 40%
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
D. Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
E. Mengukur pengeluaran sama dengan pemasukan perusahaan
19. Pada bulan Agustus tahun 2016 CV Cahaya Sinar Petromax mendapat order
200 unit alat penggiling kopi. Berikut perincian rencana biaya usaha tersebut:
Biaya bahan baku : Rp. 20.000.000,00
Biaya tenaga kerja langsung : Rp. 15.000.000,00
Biaya overhead pabrik : Rp. 10.000.000,00
Biaya tetap : Rp. 4.500.000,00
Jika perusahaan tersebut menjual produknya Rp. 200.000,00 per unit, maka
kondisi perusahaan akan….
A. Mencapai titik impas
B. Mendapat keuntungan
C. Mengalami kerugian
D. Mengalami kemajuan
E. Banyak pelanggan
20. Harga jual produk sangatlah penting bagi sebuah usaha atau bisnis, oleh
karena itu dalam menetapkan harga jual produk diperlukan beberapa tahap.
Salah satunya adalah pengembangan tujuan penetapan harga, alasan perlunya
pengembangan tujuan penetapan harga adalah….
A. Adanya perubahan kondisi perekonomian dari segemntasi pasar yang
dituju
B. Agar dapat mendapatkan keuntungan yang optimal atau optimasi laba
dalam jangka panjang
C. Membantu dalam memeriksa hunbungan antara harga produk dan jumlah
produk
D. Untuk menutupi resiko kerugian yang mungkin terjadi
E. Menjaga agar tetap bersaing dengan para pesaing yang ada
21. Terdapat dua jenis metode penetapan harga jual, yaitu proses penetapan harga
biaya plus (Cost Plus Pricing) dan metode penetapan harga mark up (Mark Up
Pricing). Perbedaan dari metode tersebut adalah….
A. Pada metode penetapan harga biaya plus (Cost Plus Pricing), semua biaya
dihitung dan ditambahkan dengan persentase laba yang ingin didapatkan,
sedangkan metode pada metode penetapan harga mark up (Mark Up
Pricing), laba yang ingin didapat ditambahkan pada biaya produk untuk
menghasilkan harga jual.
B. Laba yang ditambahkan pada metode penetapan harga biaya plus (Cost
Plus Pricing) berupa persentase sedangkan pada metode penetapan harga
mark up (Mark Up Pricing) laba yang ditambahkan dalam bentuk rupiah.
C. Pada metode penetapan harga biaya plus (Cost Plus Pricing), harga jual
produk merupakan penjumlahan dari harga beli dengan laba yang ingin
didapatkan, sedangkan pada metode penetapan harga mark up (Mark Up
Pricing), harga jual merupakan penjumlahan dari harga pokok produksi
dengan presentase laba yang diinginkan.
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
23. Setelah melakukan analisis BEP, sebuah perusahaan alangkah lebih baik
menentukan Return Cost Ratio (R/C). Tujuan dari analisis Return Cost Ratio (R/C)
adalah….
A. Mengetahui seberapa efektif dan efesien usaha yang sedang dijalankan
B. Mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu
tertentu
C. Memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh dalam jangka waktu
yang panjang
D. Memperoleh gambaran kemungkinan kerugian yang akan dialami
perusahaan
E. Menghitung keberhasilan usaha pada periode tertentu
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
25. Saat ini banyak kita temuai berbagai produk yang mengadakan acara di
beberapa wilayah tertentu untuk mempromosikan produknya dan mengetahui
gambaran pangsa pasar untuk produknya. Kegiatan tersebut bertujuan
selain untuk mempromosikan produk, dapat juga berfungsi sebagai kegiatan
pengujian produk. Kegiatan pengujian produk tersebut termasuk kegiatan....
A. Technical Testing
B. Preference and Satisfaction Testing
C. Simulated Test Markets
D. Test Markets
E. Review Test Marketing
26. Dalam proses produksi massal, setiap kegiatan dan tahapan produksi harus
sesuai dengan jadwal yang dibuat disertai dengan pembagian tugas. Proses
tersebut termasuk ke dalam tahapan...
A. Routing
B. Scheduling
C. Dispaching
D. Folow up
E. Information to customer
27. Salah satu manfaat dari pengujian fungsi prototype adalah mengurangi biaya
yang harus dikeluarkan, maksud dari mengurangi biaya adalah….
A. Produk yang dihasilkan akan lebih unggul dibandingkan dengan produk
yang dibuat oleh pesaing sehingga dapat memperkirakan biaya pemasaran
yang harus dikeluarkan
B. Mengetahui kadaluarsa produk, sehingga dapat memperkirakan biaya
untuk mempromosikan produk
C. Mengurangi biaya produksi produk yang dihasilkan
D. Meningkatkan kepercayaan konsumen dengan mengendalikan
pengeluaran yang berkaitan dengan pengujian prototype
E. Memperkirakan dan memperhitungan biaya produksi yang harus
dikeluarkan, sehingga pelaku usaha dapat megefisienkan biaya produksi
yang harus dikeluarkan
28. Produksi massal yang dilakukan banyak perusahaan saat ini, selain memiliki
beberapa kelebihan juga memiliki beberapa kelemahan. Salah saru kelemahan
atau kekuragan dari produksi massal adalah....
A. Jumlah produk yang dihasilkan sangat banyak
B. Produk yang dihasilkan semuanya sama tidak bervariasi
C. Biaya produksi sangat mahal
D. Membutuhkan waktu yang lama dalam proses produksinya
E. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkannya sangat banyak sehigga tidak
efesien
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
30. Susi memiliki sebuah perusahaan dengan produk berupa jaket yang sudah
memproduksi produknya secara massal, namun pada tahun ini terjadi
penurunan penjualan yang sangat drastis. Oleh karena itu, Susi akhirnya
membuat sebuah situs yang memungkinkan para konsumennya dapat
mendesain jaketnya sendiri. Kegiatan yang dilakukan Susi disebut....
A. Produksi kostumisasi
B. Produksi sesuai pesanan
C. Produksi sebagian
D. Produksi massal
E. Produksi terus-menerus
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Iin ingin memulai bisnis fesyen. Menurut teori yang dia baca, produk fesyen
ini memiliki siklus hidup berbeda degan produk yang lainnya. Karena dapat
terjadi peningkatan dan penurunan secara cepat. Oleh karena itu, menurutmu
apa yang perlu Iin lakukan agar produknya tetap dibutuhkan dan dinginkan
oleh kosumen atau tidak mati?
2. Gambar kerja berbeda dengan desain produk. Jelaskan perbedaannya!
3. Jelaskan perbedaan luas produksi denga luas perusahaan!
4. Saat ini banyak perusahaan yang beralih dari produksi massal menjadi
produksi kostumisasi. Jelaskan mengapa demikian!
5. Salah satu indikator keberhasilan produksi massal adalah dari segi
produksititasnya. Jelaskan pengaruh produktivitas produksi yang
mempengaruhi keberhasilah produksi massal!
Abdulkadir, Muhamad. 1994. Hukum Harta Kekayaan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ahmad, Ramli. “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam Transaksi
E-commerce”. dalam Jurnal Hukum Bisnis. Volume 18 Maret 2002. Yayasan
Pengembangan Hukum Bisnis.
Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara Aksara.
Alfin, NF Mufreni .2016. Pengaruh Desain Produk, Bentuk Kemasan dan Bahan Kemasan
Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Teh Hijau Serbuk Tocha). Jurnal
Ekonomi Manajemen Volume 2 Nomor 2 (November 2016) 48-54. Diakses pada
tanggal 30 Desember 2019. Tersedia pada http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/
jem
Alsem, Karel Jan dan Thijs Lennart Jaap Broekhuizen. 2004. Success Factors for Mass
Customization: A Conceptual Model. Journal of Market-Focused Management, 5,
309-330, 2002. Diakses pada tanggal Tanggal 21 Februari 2020.Tersedia pada
https://www.researchgate.net/publication/227144387_Success_Factors_for_
Mass_Customization_A_Conceptual_Model
Armanto, Witjaksono.2013. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Astrid, Savitri. 2019. Revolusi Industri 4.0 (Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di
Era Disrupsi 4.0). Yogyakarta: Genesis.
Basu, Swastha Darmesta. 2002. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Brown, Sarah dan Punit Renjen. 2018. Preparing tomorrow’s workforce for the Fourth
Industrial Revolution, For business: A framework for action. Johanersburg: Deloite.
Diakses pada tanggal 12 Desember 2019. Tersedia pada https://www2.deloitte.
com/content/dam/Deloitte/global/Documents/About-Deloitte/gx-preparing-
tomorrow-workforce-for-4IR.pdf
Dikdik, M.Arief Mansur dan Elisatris Gultom. 2005. Cyber Law (Aspek Hukum Teknologi
Informasi). Bandung: Refika Aditama.
Direktorat Jendral Kekayaan Intelektul, Pengenalan Hak Panten, Merek, Desain
Industri, Hak Cipta, Indikasi Geografis, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan
Rahasia Dagang. Diakses pada tanggal 10 Desember 2019. Tersedia pada www.
dgip.go.id
Eddy Damian. 2009. Hukum Hak Cipta, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Bandung: PT.
Alumni.
Edy, Purwo Saputro dkk. 2016. Identifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Sukses
Wirausaha. Surakarta: AMIK Cipta Darma. Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 10-20.
Diakses tanggal 16 Desember 2019. Tersedia pada https://www.researchgate.
net/publication/320169129_IDENTIFIKASI_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_
SUKSES_WIRAUSAHA.
Esmerald.com. The Practice of Product Testing in the New Product Development Process.
The Role of Model‐Based Approaches. 1 Juni 1984 dari. diakses tgl 21 januari
2020 Tersedia pada https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/
EUM0000000004789/full/html.
DAFTAR PUSTAKA
Hartatik dan Teguh Baroto. 2017. Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Metode
Business Model Canvas Jurnal Teknik Industri. Vol. 18. No.02. Agustus 2017.
pp. 113-120. Diakses tanggal 11 Desember 2019. Tersedia pada https://doi.
org/10.22219/JTIUMM.Vol18.No2.113-120
J.,G. Starke. 1989. Introduction to International Law, London: Butterworths, Tenth
Edition.
Kottler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran: Analsis, Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian. Jakarta. Erlangga.
Kotler, Philip dan Gray Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Learningmarket.net. New Product Development. 12 September 2019 dari https://
www.learnmarketing.net/whyNPD.htm diakses 10 Januari 2020. Tersedia pada
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/24480/mod_resource/
content/2/06-C-02-Uraian.pdf
Learningmarket.net. Types of Product Life. 15 Januari 2020. Diakses pada 20 Januari
2020. Tersedia pada https://www.learnmarketing.net/Types%20of%20%20
product%20life%20cycles.html
Muhamad, Amirulloh & Helitha Novianty. 2016. Hukum Kekayaan Intelektual. Bandung:
Unpad Press.
Nurmalasari, Dewi. 2017. Buku Pedoman Guru Kewirausahaan Model Pembelajaran
Project Based Learning Berbasis ICT. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Jakarta.
Ranti Fauza Mayana. 2004. Perlindungan Desain Industri Di Indonesia Dalam Era
Perdagangan Bebas, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Robert, M. Sherwood. 1990. Intellectual Property and EconomicDevelopment: Westview
Special Studies in Science Technology and Public Policy. San Fransisco: Westview
Press Inc.
Romli Atmasasmita. 2001. Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Penegakan
Hukum, Bandung: Manda Maju.
Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Rajagrafindo Persada.
Safiranita, Tasya. 2017. Aspek Hukum Transaksi Perdagangan melalui Media
Elektronik Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016. Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2019. Tersedia pada https://www.researchgate.net/
publication/323339238_Aspek_Hukum_Transaksi_Perdagangan_Melalui_
Media_Elektronik_Dikaitkan_dengan_Undang-UndangNomor19Tahun2016tent
angInformasidanTransaksiElektronik
Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sihombing, Sarimonang & Darna Sitanggang. 2018. Analisis Desain Produk dan Jasa .
(Hal. 137-156) JRAK-Vol. 4 No. 2. Diakses pada tanggal 1 Januari 2020. Tersedia
pada https://www.neliti.com/publications/282788/analisis-desain-produk-
dan-jasa
Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan Keenam.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/perbedaan-biaya-tetap-dan-biaya-variabel/.
Diunduh pada tanggal 25 Januari 2020 pukul 06.05
https://slideplayer.info/slide/3967450/. Diunduh pada tanggal 28 Januari 2020
pukul 15.47
https://sofyanwsw.wordpress.com/2014/03/12/teori-biaya-dan-konsep-efisiensi/
comment-page-1/ Diunduh pada tanggal 28 Januari 2020 pukul 19.46
http://connectscriptx.blogspot.com/2016/08/pengantar-ilmu-ekonomi.html
Diunduh pada tanggal 6 Februari 2020pukul 05.48
http://www.iibmindialms.com/library/management-basic-subjects/marketing-
management/price-setting-procedure/. Diunduh pada tanggal 14 Februari
2020 pukul 19.50
https://www.growthforce.com/blog/the-importance-of-pricing-for-the-profitability-
of-your- business. Diunduh pada tanggal 14 Februari 2020 pukul 20.24
https://www.donixes.co.za/service-item/product-testing/ Diunduh pada tanggal 17
Februari 2020 pukul 15.48
https://www.indonesia.go.id/layanan/kesehatan/sosial/peraturan-bpom-tentang-
pengawasan-pangan-olahan-untuk-keperluan-gizi-khusus. Diunduh pada
tanggal 20 Februari 2020 pukul 08.30
http://www.rotary-oven.com/bread-production-line/cake-production-line.html.
Diunduh pada tanggal 25 Februari 2020 pukul 09.45
https://hock.id/blog/izin-usaha-makanan/. Diunduh pada tanggal 28 Februari 2020
pukul 11.57
http://www.jagatreview.com/2014/09/china-bersiap-produksi-massal-robot-
industri/. Diunduh pada tanggal 29 Februari 2020 pukul 09.45
https://www.otosia.com/berita/mobil-produksi-massa-pertama-di-dunia.html.
Diunduh pada tanggal 29 Februari 2020 pukul 10.23
GLOSARIUM GLOSARIUM
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS 1 :
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2 :