Anda di halaman 1dari 37

MODUL AJAR

PROJEK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : KOES WARDIYANTI,S.Pd,MM
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 4 SURAKARTA
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS / FASE : XI / F
TAHUN PELAJARAN : 2023/2024
WAKTU : 15 X 45 Menit ( 3 kali pertemuan)
PROGRAM KEAHLIAN : KULINER
ELEMEN : Kegiatan Produksi
MATERI : Perencanaan Produksi

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir fase F, peserta didik mampu Menyusun perencanaan produksi meliputi
penetapan jenis dan jumlah produk, penerapan desain/rancangan produk, penyusunan
proses kerja pembuatan prototype/contoh produk dan menghitung biaya produksi

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang profesi dan
kewirausahaan (foodpreneurs dan job profile) di bidang kuliner

C. SARANA DAN PRASARANA


1 Alat : Video materi, laptop,LCD, alat praktik,
bahan praktik (kertas/bolpoin/spidol)

2 Prasaran : Modul bahan ajar dan media internet

D. TARGET PESERTA DIDIK

1 Peserta didik regular/tipikal : Peserta didik mampu menyusun


perencanaan produksi dari menetapkan
jenis dan jumlah produk, menerapan
desain rancangan dan menghitung biaya
produksi
2 Peserta didik dengan kesulitan : Peserta didik mampu menyusun
belajar perencanaan produksi dari menetapkan
jenis dan jumlah produk dan menghitung
biaya produksi
3 Peserta didik dengan pencapaian : Peserta didik mampu menyusun
tinggi perencanaan produksi dari menetapkan
jenis dan jumlah produk, menerapan
desain rancangan, menyusun proses
kerja pembuatan prototype dan
menghitung biaya produksi

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 1


E. MODEL PEMBELAJARAN
1 Model Pembelajaran : Problem Based Learning, Project
Based Learning
2 Moda Pembelajaran : Tatap Muka

F. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu memahami pengertian perencanaan produksi melalui kajian literasi atau
studi kasus
2. Mampu mengidentifikasi penetapan jenis usaha dan jumlah produk dengan cara
menganalisis di lingkungan sekitar (sekolah, rumah)
3. Mampu menerapkan desain atau rancangan ide atau gagasan masing-masing
individua atau kelompok
4. Mampu menyusun proses kerja pembuatan prototype/contoh produk dengan cara
membuat kertas kerja secara mandiri
5. Mampu menghitung biaya produksi dengan melaksanakan sesuai dengan
rancangan usaha yang dibuat masing-masing

G. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Peserta didik diharapkan setelah mempelajari materi ini dapat membuat atau
menyusun perencanaan usaha dikehidupan sehari-hari
2. Peserta didik diharapkan setelah mempelajari materi ini dapat menerapkan
menyusun prototype dan menghitung biaya produksi di lingkungan rumah

H. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Di lingkungan sekitarmu, apakah ada yang menjalankan proses produksi? Kalo ada,
bisakah kalian ilustrasikan?
2. Begerak dibidang apa proses produksi tersebut? Adakah yang usaha kuliner?
3. Apa yang kalian ketahui tentang biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi?

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
No Kegiatan Detail Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Persiapan Melaksanakan Patut Diri di kelas
(dengan cara mempersiapkan kelas agar
lebih kondusif dalam memulai proses KBM
baik dari kerapian diri (seragam), kerapian
meja atau kursi, kebersihan kelas,
menyiapkan media atau alat pembelajaran
yang diperlukan)
Jika posisi jam pertama Bersama-sama
menyanyikan lagu Indonesia Raya
Mendengarkan Profil Pelajar Pancasila
Berdoa

2 Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu:


Guru menyapa dan mengajak siswa untuk
membaca buku selain buku pelajaran

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 2


No Kegiatan Detail Kegiatan Alokasi
Waktu
sebagai bentuk program literasi di sekolah
untuk memacu semangat siswa dalam
gemar membaca
Guru mengajak siswa melakukan yel-yel
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru membuat acara circlye time (pagi
berbagi) dengan menunjuk secara volentir
siswa untuk maju kedepan dengan
menceritaan pengalaman, perbuatan baik
yang sudah dilakukan pada waktu pagi hari
atau hari kemaren selama kurang lebih @2
menit
Guru memberikan video motivasi pagi untuk
mengajak siswa lebih focus dan tetap
semangat dalam pembelajaran
Mengingatkan kepada siswa selalu
mematuhi protocol Kesehatan dalam setiap
kondisi apapun
Menginformasikan elemen dan tujuan
pembelajaran yang hendak di capai
Menyampaikan cakupan materi yang akan
dipelajari secara garis besar

3 Mulai diri Guru mengajukan pertanyaan pemantik :


1. Pernahkah kalian melalukan sebuah
perencanaan? Perencanaan apa yang kalian
lakukan?
2. Pernahkah kalian mengalami kegagalan
dalam sebuah perencanaan? Jika pernah
berikan alasannya?
3. Sebagai calon wirausaha, tujuan dalam
melakukan perencanaan?
4. Pernahkah kalian berencana membuat
sebuah usaha? Sebutkan contoh usaha ap
aitu?

Tulis jawaban pada : Aplikasi jamboard dll

4 Eksplorasi Guru menyajikan bacaan atau literasi usaha


konsep WAN AROMA KOPI HITAM
Dari bacaan tersebut siswa menganalisis
sajian itu
Guru mereview jawaban dari siswa dengan
melakukan penilaian formatif (format
penilaian aktivitas)

5 Ruang Peserta didik di pandu untuk membuat


Kolaborasi kelompok diskusi 4-5 orang
Peserta didik mendiskusikan tentang
perencanaan produksi dan penetapan jenis

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 3


No Kegiatan Detail Kegiatan Alokasi
Waktu
usaha dengan menganalisis lingkungan
sekitar

6 Demonstrasi Peserta didik beserta kelompoknya


Kontekstual mempresentasikan hasil diskusinya kepada
kelompok lain
Diberikan waktu sekitar 5 menit dalam
memberikan informasi kepada kelompok
lain, selanjutnya jika waktu habis bergilir
atau pindah kepada kelompok lainnya
sampai semua kelompok rata diberikan
informasi
7 Refleksi Peserta didik menjawab pertanyaan
Terbimbing sebagai berikit:
1) Apa yang perlu dipersiapkan dalam
perencanaan atau membuat rancangan
produksi bagi usaha mandiri

Jawaban di upload di LMS

8 Penutup Menyampaikan rencana pembelajaran


Memotivasi siswa untuk upload tugas ke
LMS
Menutup pelajaran dengan doa Bersama

Pertemuan ke 2
No Kegiatan Detail Kegiatan
1 Persiapan Melaksanakan Patut Diri di kelas
(dengan cara mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif dalam memulai proses KBM baik dari
kerapian diri (seragam), kerapian meja atau kursi,
kebersihan kelas, menyiapkan media atau alat
pembelajaran yang diperlukan)
Jika posisi jam pertama Bersama-sama
menyanyikan lagu Indonesia Raya
Mendengarkan Profil Pelajar Pancasila
Berdoa

2 Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu:

Guru menyapa dan mengajak siswa untuk


membaca buku selain buku pelajaran sebagai
bentuk program literasi di sekolah untuk memacu
semangat siswa dalam gemar membaca
Guru mengajak siswa melakukan yel-yel
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru membuat acara circlye time (pagi berbagi)
dengan menunjuk secara volentir siswa untuk maju
kedepan dengan menceritaan pengalaman,

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 4


No Kegiatan Detail Kegiatan
perbuatan baik yang sudah dilakukan pada waktu
pagi hari atau hari kemaren selama kurang lebih @2
menit
Guru memberikan video motivasi pagi untuk
mengajak siswa lebih focus dan tetap semangat
dalam pembelajaran
Mengingatkan kepada siswa selalu mematuhi
protocol Kesehatan dalam setiap kondisi apapun
Menginformasikan elemen dan tujuan pembelajaran
yang hendak di capai
Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
secara garis besar

3 Mulai diri Guru mengajukan pertanyaan pemantik :


1. Pernahkah kalian melihat orang mendesain?
2. Apa yang kamu ketahui mengenai desain produk?
3. Mengapa desain produk harus dilakukan seorang
penjual?

Tulis jawaban pada : Aplikasi jamboard dll

4 Eksplorasi konsep Guru memperlihatkan Video mengenai desain


produk
https://www.youtube.com/watch?v=gLDcC4s1irI

https://www.youtube.com/watch?v=7d56PV6uSFI
Dari video tersebut peserta didik akan memberikan
feedback terkait dengan desain
Guru mereview jawaban dari siswa dengan
melakukan penilaian formatif (format penilaian
aktivitas)
Guru menjelaskan terkait dengan desain dan
prototype di PPT dengan menunjukkan contoh hasil
prototype

5 Ruang Kolaborasi Peserta didik di pandu untuk membuat kelompok


diskusi 2-3 orang
Peserta didik membuat desain atau rancangan
produk dan prototype melalui canva atau desain
tulisan secara tanggungjawab

6 Demonstrasi Peserta didik beserta kelompoknya


Kontekstual mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Diberikan waktu sekitar 8 menit untuk
mempresentasikan hasilnya
Guru melakukan penilaian projek

7 Refleksi Terbimbing Peserta didik menjawab pertanyaan sebagai berikit:


1. Apa tujuan seorang pembisnis membuat desain
produk dan prototype?

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 5


No Kegiatan Detail Kegiatan
2. Jika tidak menggunakan teori ini apakah
kemungkinan bisnis bisa berjalan dengan
lancer? Kemukakan alasan kalian?

Jawaban di cantumkan di dalam LMS

8 Penutup Menyampaikan rencana pembelajaran


Memotivasi siswa untuk upload tugas ke LMS
Menutup pelajaran dengan doa Bersama

Pertemuan ke 3
No Kegiatan Detail Kegiatan
1 Persiapan Melaksanakan Patut Diri di kelas
(dengan cara mempersiapkan kelas agar lebih
kondusif dalam memulai proses KBM baik dari
kerapian diri (seragam), kerapian meja atau kursi,
kebersihan kelas, menyiapkan media atau alat
pembelajaran yang diperlukan)
Jika posisi jam pertama Bersama-sama
menyanyikan lagu Indonesia Raya
Mendengarkan Profil Pelajar Pancasila
Berdoa

2 Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan oleh guru yaitu:


Guru menyapa dan mengajak siswa untuk
membaca buku selain buku pelajaran sebagai
bentuk program literasi di sekolah untuk memacu
semangat siswa dalam gemar membaca
Guru mengajak siswa melakukan yel-yel
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru membuat acara circlye time (pagi berbagi)
dengan menunjuk secara volentir siswa untuk maju
kedepan dengan menceritaan pengalaman,
perbuatan baik yang sudah dilakukan pada waktu
pagi hari atau hari kemaren selama kurang lebih @2
menit
Guru memberikan video motivasi pagi untuk
mengajak siswa lebih focus dan tetap semangat
dalam pembelajaran
Mengingatkan kepada siswa selalu mematuhi
protocol Kesehatan dalam setiap kondisi apapun
Menginformasikan elemen dan tujuan pembelajaran
yang hendak di capai
Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
secara garis besar

3 Mulai diri Guru mengajukan pertanyaan pemantik :


1. Pernahkan kalian berbelanja? Jika pernah apa yang
kalian rasakan jika anggaran belanja membengkak?

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 6


No Kegiatan Detail Kegiatan
2. Pernahkah kalian membandingkan harga? Alasan
apa kalian membandingkan harga?

Tulis jawaban pada : Aplikasi jamboard, slido dll

4 Eksplorasi konsep Guru memperlihatkan materi PPT untuk dianalisis


peserta didik
Peserta didik membuat garus besar materi
menghitung biaya produksi
Peserta didik diberi kesempatan bertanya kepada
guru
Guru menjelaskan terkait dengan menghitung biaya
produksi

5 Ruang Kolaborasi Peserta didik di pandu untuk membuat kelompok


diskusi 2-3 orang
Peserta didik diberikan kasus atau lembar kerja
untuk menghitung biaya produksi

Jawaban di cantumkan di LMS


6 Demonstrasi Peserta didik beserta kelompoknya
Kontekstual mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Diberikan waktu sekitar 8 menit untuk
mempresentasikan hasilnya
Guru melakukan penilaian projek

7 Refleksi Terbimbing Peserta didik menjawab pertanyaan sebagai berikit:


a. Apa tujuan seorang pembisnis membuat desain
produk dan prototype?
b. Jika tidak menggunakan teori ini apakah
kemungkinan bisnis bisa berjalan dengan
lancer? Kemukakan alasan kalian?

Jawaban di cantumkan di dalam LMS

8 Penutup Menyampaikan rencana pembelajaran


Memotivasi siswa untuk upload tugas ke LMS
Menutup pelajaran dengan doa Bersama

J. Assesmen
Assesmen yang digunakan :
1. Assesmen diagnostic
2. Assesmen Formatif
Presentasi, diskusi
3. Assesmen Sumatif
Projek dan tertulis

Assesmen diagnostic

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 7


Informasi apa yang ingin digali Pertanyaan kunci yang ingin di tanyakan
Aktivitas peserta didik selama di 1. Kegiatan positif apa yang bisa kamu
rumah kerjakan di rumah?
2. Bagaimana kamu menghabiskan waktu
luangmu di rumah?
3. Apakah kamu mengikuti suatu organisasi
atau kegiatan di rumahmu?
Aktivitas di rumah yang mendukung 1. Apa bakat kamu?
2. Apakah kalian mempunyai minat menjadi
seorang wirausaha?
3. Hal kreatif apa yang sudah kalian
lakukan?
Perasaan peserta didik 1. Bagaimana perasaanmu jika kamu bisa
membuat desain kemasan sendiri?
2. Apakah kalian mempunyai keiinginan
meluangkan waktu mu untuk
merealisasikan ide ide usahamu?
3. Hal menyenangkan apa yang kamu
sudah pelajari di materi ini?
Kondisi keluarga siswa 1. Dimana kamu tinggal? Jarak yang di
tempuh antara rumah dan sekolah?
2. Termasuk dekat perkotaan atau masih
jauh dari perkotaan?
3. Siapa yang mencari nafkah di keluarga?
Apa pekerjaan mereka?
Langkah-langkah apa saya yang Alat bantu yang di butuhkan
akan dilakukan?
1. Persiapan a. Menyiapkan daftar pertanyaan
2. Pelaksanaan b. Menyiapkan kertas untuk menjawab
Meminta siswa menuliskan pertanyaan/media
perasaannya Ketika jamboard/slido/kertas stikynote
mengikuti pelajaran PKK
pada elemen kegiatan
produksi. Meminta siswa
menuliskan aktivitasnya
selama pembelajaran
3. Tindak lanjut, jika siswa
menemui masalah ajak
diskusi untuk mencari solusi

Assesmen formatif

a. Tugas Kelompok Pertemuan ke 1


Perencanaan produksi dan penetapan jenis usaha dengan menganalisis
lingkungan sekitar
Hasil Tugas di upload per individu di LMS
b. Tugas Kelompok Pertemuan ke 2
Peserta didik secara kelompok :
Membuat desain atau rancangan produk dan prototype melalui canva atau
desain tulisan

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 8


Hasil Tugas di upload per individu di LMS
c. Tugas Kelompok Pertemuan ke 3
Peserta didik diberikan kasus atau lembar kerja untuk menghitung biaya
produksi
Hasil Tugas di upload per individu di LMS

Assesmen Sumatif

a. Pilihan Ganda
Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam
rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang
akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang merupakan
pengertian dari ….
A. Working model
B. Prototype produk
C. Produk kemasan
D. Model
E. Costumers

2. Proses untuk mendapatkan pemahaman empatik tentang masalah yang dicoba


untuk diselesaikan. Hal tersebut adalah penjelasan tahap proses design
thinking tentang..

A. Define
B. Test
C. Prototype
D. Empathise *
E. Ideate

3. Yang bukan merupakan kelebihan perencanaan, yaitu....


A. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
dapat terjadi
B. Membantu penempatan tanggungjawab secara tidak tepat
C. Meminimumkanpekerjaan yang tidak pasti
D. Menghemat waktu, usaha, dan dana
E. Tidak ada efek apapun di dalam proses kegiatan

4. Dalam perusahaan apabila menginginkan produk atau usaha dapat bersaing


dengan kompetitor yang lain maka harus memperhatikan beberapa hal
yaitu.....
A. Memahami kelemahan-kelemahan para pesaing
B. Memahami keunggulan produk pesain
C. Memahami lingkungan perusahaan
D. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar
E. Memahami kelebihan pesaing

5. Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut,
kecuali....

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 9


A. karakteristik produk selaras dengan kebutuhan pelanggan.
B. Bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
C. Penggunaan waktu secara efisien.
D. Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat
dikerjakan
E. Melakukan pengembangan sesuai tuntutan pasar

b. Kunci Jawaban
No Jawaban
1 B
2 D
3 B
4 D
5 D

c. Norma Penilaian

Nilai = jumlah benar : skor

K. Pengayaan dan Pendampingan


1. Pengayaan
Setelah peserta didik belajar tentang perencanaan produksi, desain, prototype dan
menghitung biaya produksi, siswa di informasikan untuk membaca referensi lain
yang berhubungan dengan materi tsb
2. Pendampingan
Peserta didik didampingi guru, hal apa yang dirasa kesulitan belajar dan diberikan
motivasi khusus agar ketercapaian pembelajaran bisa lebih meningkat satu level
diatasnya

L. Refleksi

Pada bab ini peserta didik sudah mempelajari mengenai perencanaan produk, desainm,
prototype, hal ini membawa ke peserta didik untuk menambah pengetahuan mengenai
awal mula membuka suatu usaha. Setelah mempelajari bab ini, maka coba refleksikan
ilmi yang sudah di pahami dengan memberikan tandan centang pada pernyataan yang
paling sesuai di bawah ini :

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya telah memahami bagaimana
merencanakan produksi untuk
awal membuka suatu usaha
2 Saya telah memahami jenis-jenis
usaha baik di internal sekolah atau
lingkungan rumah
3 Saya mampu membuat desain
produk sesuai bidang keahlian
saya
4 Saya mampu membuat prototype
desain produk melalui canva
5 Saya mampu menghitung biaya
produksi

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 10


No Pernyataan Ya Tidak
6 Saya mampu menentukan jenis-
jenis biaya produksi
7 Saya mampu mempresentasikan
hasil karya saya di depan teman –
teman dengan percaya diri

M. Bahan Bacaan Guru dan Peserta didik

BAB 1
Perencanaan Produksi

Tahapan dalam Perencanaan Produksi


Menurut British Standards Institute, ada empat tahap, langkah, teknik, atau hal-hal penting
dalam proses perencanaan dan pengendalian produksi.
Empat tahap atau langkah dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah:
1. Routing (Penyusunan Alur)
2. Scheduling (Penjadwalan)
3. Dispatching (Penugasan)
4. Follow-up (Peninjauan ulang)
Dua langkah awal yaitu Routing dan Penjadwalan, berhubungan dengan perencanaan
produksi. Dua langkah terakhir yaitu Penugasan dan Follow-up, berhubungan dengan kontrol
produksi.
Sekarang mari kita lanjutkan diskusi kita lebih jauh untuk memahami setiap langkah secara
terperinci.

Routing (Penyusunan Alur)


Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan dan kontrol produksi. Routing dapat
didefinisikan sebagai proses menentukan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi.
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah:
1. Kuantitas dan kualitas produk.
2. Karyawan, mesin, dan bahan yang akan digunakan.
3. Jenis, jumlah dan urutan operasi pabrik, dan
4. Tempat produksi.
Singkatnya, routing menentukan ‘Apa’, ‘Berapa’, ‘Dengan mana’, ‘Bagaimana’ dan ‘Di mana’
akan diproduksi.
Routing bisa sangat sederhana atau kompleks. Ini tergantung pada sifat produksi. Dalam
produksi berkelanjutan semu hal ini otomatis, yaitu sangat sederhana. Namun, dalam bisnis
yang memberlakukan pesanan pekerjaan, ini sangat kompleks.
Routing dipengaruhi oleh faktor manusia. Karena itu, ia harus mengenali kebutuhan,
keinginan, dan harapan manusia. Ini juga dipengaruhi oleh tata letak pabrik, karakteristik
peralatan, dll.
Tujuan utama routing adalah untuk menentukan (memperbaiki) urutan operasi terbaik dan
termurah dan untuk memastikan bahwa urutan ini diikuti di pabrik.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 11


Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan baku menjadi
barang jadi. Ini mengarah pada pekerjaan yang lancar dan efisien. Ini mengarah pada
pemanfaatan sumber daya secara optimal; yaitu,tenaga kerja, mesin, bahan, dll. Ini mengarah
pada pembagian kerja dan memastikan aliran material yang berkelanjutan tanpa mundur
untuk mennghemat waktu dan danaa
Jadi, routing adalah langkah penting dalam perencanaan dan kontrol produksi. Perencanaan
produksi dimulai dengan itu.

Scheduling (Penjadwalan)
Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan dan kontrol produksi. Muncul setelah
routing.
Penjadwalan berarti:
1. Perbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan.
2. Atur operasi pabrik yang berbeda sesuai urutan prioritas.
3. Atur waktu kapan mulai dan selesai. Juga anggal dan waktu, untuk setiap operasi.
Penjadwalan juga dilakukan untuk bahan, suku cadang, mesin, dll. Jadi, ini seperti tabel waktu
produksi.
Elemen waktu diberikan kepentingan khusus dalam penjadwalan. Ada berbagai jenis jadwal;
yaitu, jadwal tujuan, jadwal Operasi dan jadwal harian.
Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan waktu secara optimal. Proses ini akan melihat
bahwa setiap pekerjaan dimulai dan diselesaikan pada waktu tertentu yang telah ditentukan.
Ini membantu untuk menyelesaikan pekerjaan secara sistematis dan tepat waktu dan
membawa koordinasi waktu dalam perencanaan produksi. Semua ini membantu mengirimkan
barang kepada pelanggan tepat waktu dan juga menghilangkan kapasitas idle atau barang
menganggur dan membuat tenaga kerja terus digunakan.
Jadi, penjadwalan adalah langkah penting dalam perencanaan dan pengendalian produks,
terlebih pada pabrik yang memproduksi produk secara bersamaan.

Dispatching (Penugasan)
Dispatching atau penugasan adalah langkah ketiga dalam perencanaan dan pengendalian
produksi. Ini adalah tahap tindakan, tindakan atau implementasi. Muncul
setelah routing dan scheduling.
Penugasan berarti memulai proses produksi berdasarkan tanggung jawab. Ini memberikan
otoritas yang diperlukan untuk memulai pekerjaan. Ini didasarkan pada dua tahap
sebelumnya, routing dan scheduling
Dispatching meliputi:
1. Masalah bahan, peralatan, perlengkapan, dll. Yang diperlukan untuk proses produksi
aktual.
2. Masalah pesanan, instruksi, gambar, dll. Untuk memulai pekerjaan.
3. Menyimpan catatan yang tepat untuk memulai dan menyelesaikan setiap pekerjaan
tepat waktu.
4. Memindahkan pekerjaan dari satu proses ke proses lainnya sesuai jadwal.
5. Mulai prosedur kontrol.
6. Merekam waktu idle mesin.
Dispatching dapat dilakukan secara terpusat atau terdesentralisasi:
• Di bawah pengiriman terpusat, pesanan dikeluarkan langsung oleh otoritas terpusat.
• Di bawah desentralisasi penugasan dan dikeluarkan oleh departemen terkait.

Follow-up

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 12


Follow-up atau peninjauan ulang adalah langkah terakhir dalam perencanaan dan
pengendalian produksi. Ini adalah perangkat pengendali dan berkaitan dengan evaluasi hasil.
Proses ini untuk menemukan dan menghilangkan cacat produk, keterlambatan, keterbatasan,
kemacetan, gap, dan masalah lainnya dalam proses produksi.

Jenis-jenis Perencanaan Produksi


Perencanaan produksi melibatkan penjadwalan, memperkirakan, dan memperkirakan
permintaan produk di masa depan. Ini berarti memperhitungkan pesanan pelanggan,
kapasitas dan kemampuan produksi, perkiraan tren masa depan, dan tingkat persediaan.
Setelah semua itu dilakukan, ada lima jenis utama perencanaan produksi. Masing-masing
didasarkan pada prinsip dan asumsi yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri.

Job Method (Metode Pekerjaan)


Dengan metode ini, tugas lengkap pembuatan produk ditangani oleh pekerja tunggal atau
kelompok. Jenis pekerjaan yang menggunakan metode ini bisa berskala kecil atau kompleks.
Metode ini biasanya dimasukkan ketika spesifikasi pelanggan sangat penting dalam produksi.
Penjahit, juru masak, dan penata rambut adalah contoh dari para profesional yang
menggunakan metode pekerjaan dalam perencanaan produksi. Pekerjaan skala kecil adalah
pekerjaan yang produksinya relatif mudah, karena pekerja memiliki keterampilan yang
diperlukan untuk pekerjaan itu. Juga peralatan khusus yang relatif kecil biasanya diperlukan
dalam tugas-tugas seperti itu.
Karena pertimbangan tersebut, persyaratan spesifik pelanggan dapat dengan mudah
dimasukkan kapan saja selama itu bisa dilakukan. Pekerjaan yang kompleks melibatkan
penggunaan teknologi tinggi, membuat kontrol proyek dan manajemen penting. Bisnis
konstruksi, misalnya, adalah operasi kompleks yang masih menggunakan metode pekerjaan
dalam perencanaan produksi.

Metode Batch

Ketika bisnis tumbuh dan volume produksinya tumbuh bersama mereka, metode perencanaan
produksi Batch menjadi lebih umum. Untuk itu diperlukan pembagian kerja menjadi beberapa
bagian

Agar suatu pekerjaan dapat dilanjutkan dan menyelesaikannya secara keseluruhan, penting
agar bagian sebelumnya diselesaikan. Bisnis pembuatan komponen elektronik menggunakan
metode batch. Metode Batch membutuhkan spesialisasi tenaga kerja untuk setiap divisi.

Metode Aliran

Metode ini mirip dengan metode batch. Di sini tujuannya adalah untuk meningkatkan aliran
material dan pekerjaan, mengurangi biaya tenaga kerja dan tenaga kerja dan menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat. Berbeda dengan metode batch, di mana satu batch selesai setelah
yang lain, dalam metode ini, pekerjaan berkembang sebagai aliran.

Contohnya, jalur perakitan yang membuat televisi biasanya menggunakan metode ini. Produk
ini diproduksi oleh sejumlah operasi yang saling berhubungan di mana bahan bergerak satu
tahap ke tahap kedua tanpa jeda waktu dan gangguan.

Metode Proses

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 13


Di sini produk diproduksi menggunakan urutan yang seragam dan standar. Mesin yang sangat
canggih digunakan di sini. Produksi terus menerus, contohnya produksi otomotif.

Metode Produksi Massal

Dalam metode ini, barang diproduksi menggunakan standarisasi tertentu seperti manufaktur
raksasa pembuatan produk kesehatan atau obat-obatan.

Tujuan Perencanaan Produksi

1. Pemanfaatan sumber daya secara efektif

Perencanaan akan menghasilkan pemanfaatan sumber daya, kapasitas dan peralatan pabrik
secara efektif dan pata akhirnya akan menghasilkan pengembalian berbiaya rendah dan
pemasukan tinggi bagi organisasi.

2. Aliran produksi yang stabil

Perencanaan ini akan memastikan aliran produksi yang teratur dan stabil. Di sini, semua mesin
digunakan secara maksimal dan menghasilkan produksi reguler yang membantu memberikan
pasokan rutin kepada pelanggan.

3. Perkirakan sumber daya

Perencanaan produksi juga membantu memperkirakan sumber daya seperti manusia, bahan,
dll. Perkiraan dibuat berdasarkan perkiraan penjualan, jadi seluruh proses produksi
direncanakan untuk memenuhi persyaratan penjualan.

4. Memastikan jumlah stok yang optimal

Perencanaan produksi memastikan persediaan optimal untuk mencegah kelebihan stok dan
kekurangan stok. Stok selalu di jaga agar sesuai permintaan pasar. Stok bahan baku juga
dipertahankan pada tingkat yang tepat untuk memenuhi permintaan produksi. Stok barang
jadi juga dipertahankan untuk memenuhi permintaan reguler dari pelanggan.

5. Mengkoordinasikan kegiatan departemen

Perencanaan ini dapat membantu mengoordinasikan kegiatan berbagai departemen.


Misalnya, departemen pemasaran berkoordinasi dengan departemen produksi untuk menjual
barang untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi.

6. Meminimalkan pemborosan bahan baku

Perencanaan produksi meminimalkan pemborosan bahan baku. Ini memastikan inventaris


bahan baku dan penanganan bahan yang tepat. Perencanaan yang baik juga memastikan
memproduksi produk atau barang berkualitas dan menghasilkan penolakan minimum. Jadi
perencanaan produksi dan kontrol yang tepat menghasilkan pemborosan minimum.

7. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja

Perencanaan produksi meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Di sini, ada pemanfaatan


tenaga kerja secara maksimal.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 14


Pelatihan diberikan kepada para pekerja. Keuntungan dibagi dengan pekerja dalam bentuk
peningkatan upah dan insentif lainnya. Pekerja termotivasi untuk melakukan yang terbaik
sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi tenaga kerja.

8. Membantu memimpin pasar

Perencanaan produksi membantu memberikan pengiriman barang kepada pelanggan tepat


waktu. Ini karena aliran kualitas produksi yang teratur sehingga perusahaan dapat
menghadapi persaingan secara efektif, dan dapat memimpin pasar.

9. Memberikan lingkungan kerja yang lebih baik

Perencanaan produksi menyediakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi para pekerja.
Pekerja mendapatkan peningkatan kondisi kerja, jam kerja yang tepat, cuti dan liburan,
kenaikan upah dan insentif lainnya. Ini karena perusahaan bekerja dengan sangat efisien.

10. Memfasilitasi peningkatan kualitas

Perencanaan produksi memfasilitasi peningkatan kualitas karena produksi diperiksa secara


berkala. Kesadaran kualitas dikembangkan di antara karyawan melalui pelatihan, skema
saran, lingkaran kualitas, dll.

11. Menghasilkan kepuasan konsumen

Perencanaan produksi membantu memberikan pasokan barang dan jasa secara teratur
kepada konsumen dengan harga jauh. Ini menghasilkan kepuasan konsumen.

12. Mengurangi biaya produksi

Yang terakhir, perencanaan yang baik dapat membuat pemanfaatan sumber daya secara
optimal, dan meminimalkan pemborosan. Ini juga mempertahankan ukuran persediaan yang
optimal dan pada akhirnya mengurangi biaya produksi.

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai biaya produksi bagi kesuksesaan usaha yang
menyeluruh. Proses perencanaan meamng sangat penting, tidak hanya dalam produksi
namun keseluruhan bisnis untuk mencapai tujuan dan target yang ditetapkan bersama.

Buatlah perencanaan yang matang sebelum memilih bisnis yang Anda bangun agar nantinya
bisnis Anda mendapat keuntungan dan mampu bertahan lama.

Jangan lupa untuk mencatat setiap nilai penjualan dan keuntungan bisnis pada proses
pembukuan yang benar agar Anda bisa membuat laporan keuangan yang faktual guna
perencanaan bisnis Anda kedepannya.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 15


BAB 2
Ide Usaha/Bisnis

Ide bisnis yang bagus adalah penting dan merupakan prasyarat untuk meraih
keberhasilan dalam bisnis. Namun demikian, ide bisnis yang bagus biasanya tidak tiba
– tiba datang kepada wirausaha, tetapi merupakan hasil dari kerja keras dan upaya
yang tidak mengenal lelah dari wirausaha untuk membangkitkan peluang,
mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang tersebut secara terus menerus.

Apakah ide bisnis itu?


Ide bisnis adalah respon seseorang, atau banyak orang, atau suatu organisasi untuk
memecahkan masalah yang telah teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di
suatu lingkungan (pasar, komunitas, dan lain – lain). Mencari sebuah ide bisnis yang
bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas wirausaha
menjadi peluang bisnis.
Dua hal penting yang harus dicatat adalah:
a. Walaupun merupakan prasyarat, ide bisnis hanyalah suatu alat.
b. Suatu ide secara terpisah, betapapun bagusnya, tidak cukup untuk meraih
keberhasilan

Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti penting ide bisnis, sebuah ide hanyalah alat
yang harus dikembangkan, dan diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Apa itu kreatifitas?


Kreatifitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau
melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau yang berbeda. Kemampuan
menghasilkan solusi yang kreatif atas kebutuhan/ masalah di masyarakat dan
kemampuan untuk memasarkan merupakan indikator yang menunjukkan apakah bisnis
tersebut dikatakan berhasil atau gagal. Hal ini juga yang membedakan antara bisnis
yang tumbuh pesat atau dinamis dengan perusahaan rata – rata dan perusahaan biasa.
Pada kenyataannya, wirausaha yang sukses selalu kreatif dalam mengidentifikasi
sebuah produk, jasa, atau peluang bisnis yang baru. Agar memiliki daya kreatifitas, Anda
perlu membuka pikiran dan mata. Karena itu, Anda perlu mempelajari sumber – sumber
ide bisnis yang dijelaskan di bawah ini dan menerapkan tekniknya.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 16


Sumber – Sumber Ide Bisnis
Terdapat jutaan wirausaha di seluruh dunia dan mereka membuktikan bahwa ada
banyak sumber ide bisnis potensial. Beberapa sumber yang berguna akan dijabarkan
dibawah ini :

Hobi/ Minat
Hobi adalah kegiatan atau pekerjaan yang disukai diwaktu luang. Banyak orang, dalam
melakukan hobi atau minat, berhasil mendirikan bisnis berdasarkan hobi tersebut.
Sebagai contoh, jika Anda menyukai bermain komputer, memasak, bermain musik,
melakukan perjalanan, olahraga atau pertunjukan, Anda dapat mengembangkannya
menjadi sebuah bisnis. Misalnya, jika Anda menikmati perjalanan, pertunjukan dan/atau
memberikan pelayanan, Anda bisa memasuki bidang pariwisata, di mana ini merupakan
salah satu industri terbesar di dunia.

Keterampilan dan Pengalaman Pribadi


Lebih dari separuh ide bisnis yang sukses berasal dari pengalaman bekerja di kantor/
tempat kerja. Sebagai contoh, seseorang mekanik yang mempunyai pengalaman di
bengkel besar, akhirnya membuka bisnis reparasi mobil atau bisnis berjualan mobil
bekas. Jadi, latar belakang wirausaha memainkan peran penting dalam membuat
keputusan untuk memasuki bisnis, selain jenis bisnis yang akan mereka ciptakan.
Keterampilan dan pengalaman Anda merupakan sumber yang paling penting, tidak
hanya untuk menghasilkan ide, tetapi juga menjadi modal untuk membuka usaha.

Waralaba
Waralaba (franchise system) adalah sebuah pengelolaan bisnis dimana produsen atau
distributor tunggal dari suatu merek dagang, produk atau jasa memberikan hak eksklusif
kepada pengecer mandiri untuk melakukan distribusi lokal. Sebagai imbalannya,
pengecer mandiri tersebut membayar royalti kepada pemilik merek dagang tersebut.
Prosedur operasi standar, baik produksi maupun layanan harus sama seperti produsen
atau distributor tunggal. Bisnis waralaba (franchise system) dapat mengambil beberapa
bentuk, tetapi satu bentuk yang menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra,
cara untuk melakukan bisnis dan prosedur operasional bisnis.

Pada dekade 1980-an dan awal 1990-an, waralaba (franchise system) tumbuh sangat
pesat, dan menjadi metode yang banyak digunakan untuk memasuki bisnis bagi jutaan
bisnis yang didirikan di AS dan Eropa. Di AS, terdapat lebih dari 2.000 tipe bisnis
waralaba (franchise system), yang membukukan penghasilan lebih dari US$ 300 miliar
(atau setara Rp 2.700 triliun) dan sekitar sepertiga dari semua penjualan eceran. Selain
membeli bisnis waralaba (franchise system), seseorang juga bisa mengembangkan dan
menjual konsep bisnis waralaba (franchise system), termasuk The International
Franchise Association, yang dapat memberikan banyak informasi.

Contoh bisnis waralaba (franchise system) : Kentucky Fried Chicken (KFC), McDonalds,
Ayam Bakar Wong Solo, Burger London, Bakso Kota Cak Man, Hypermart, Carrefour,
Giant, Lotte Mart dan lain – lain.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 17


Media Massa
Media massa merupakan sumber informasi, ide, dan bahkan peluang yang besar. Surat
kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari media massa.
Misalnya, jika Anda benar – benar memperhatikan pada iklan komersial di surat kabar
atau majalah, Anda mungkin mendapatkan informasi mengenai usaha yang dijual. Satu
cara untuk menjadi wirausaha adalah dengan merespon tawaran seperti itu.

Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau film dokumenter di TV banyak
melaporkan perubahan gaya hidup atau kebutuhan konsumen. Misalnya, Anda mungkin
pernah membaca atau mendengar bahwa sekarang banyak orang yang tertarik pada
makanan kesehatan atau kebugaran fisik. Anda juga bisa menemukan iklan yang
mencari penyedia jasa tertentu berdasarkan keterampilan, misalnya: akuntansi, katering
atau keamanan. Atau Anda mungkin bisa menemukan konsep baru yang membutuhkan
investor, seperti bisnis waralaba (franchise system).

Pameran
Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan menghadiri pameran
pameran perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau di surat kabar.
Dengan menghadiri pameran secara teratur, Anda tidak hanya menemukan produk dan
jasa baru, tetapi Anda juga bisa bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir,
distributor dan pelaku bisnis waralaba (franchise system). Mereka merupakan sumber
ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu bisnis.
Beberapa dari mereka mungkin pula mencari seseorang seperti Anda.

Survei
dari suatu ide bisnis baru harus berorientasi pada pelanggan. Kebutuhan dan keinginan
pelanggan, alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan
melalui suatu survei. Survei dapat dilakukan secara formal atau tidak formal melalui
percakapan dengan orang – orang biasanya menggunakan kuesioner, wawancara atau
melalui observasi.

Anda bisa memulainya dengan berbicara dengan keluarga dan teman – teman untuk
mencari tahu, apa kebutuhan atau keinginan mereka yang belum terpenuhi. Atau,
sebagai contoh, apakah mereka tidak puas dengan produk dan jasa yang sudah ada
serta perbaikan atau perubahan apa yang mereka inginkan. Kemudian Anda bisa
melanjutkan dan berbicara dengan mereka yang menjadi bagian dari rantai distribusi,
seperti pabrik, pedagang, distributor, agen grosir atau penjual ritel (eceran). Sangat
berguna jika Anda mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu untuk dicantumkan pada
kuesioner atau digunakan dalam wawancara.

Dengan kontak yang dekat dengan pelanggan dan anggota jaringan memiliki pengertian
dari apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dapat dijual. Anda harus banyak bertanya
kepada banyak pelanggan – baik pelanggan tetap atau pelanggan tidak tetap. Semakin
banyak informasi yang Anda dapatkan akan semakin baik. Selain berbicara dengan
orang – orang, Anda juga bisa mendapat informasi melalui observasi. Sebagai contoh,
untuk membuat keputusan membuka toko di suatu jalan, Anda harus mengamati dan
menghitung jumlah orang yang melewati jalan tersebut setiap hari dan membandingkan

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 18


dengan lokasi lain. Atau, jika Anda tertarik pada daerah yang banyak pelancongnya,
Anda dapat membuat atau memasarkan produk dari bisnis kerajinan.

Atau Anda mungkin memperhatikan bahwa di kota Anda tidak ada hotel atau restoran
yang layak di lewati turis atau di kota tertentu. Satu langkah untuk memastikan bahwa
Anda tidak melupakan di bidang ini adalah agar selalu jeli melihat kebutuhan dan
peluang untuk melakukan bisnis. Seorang wirausaha ada yang secara rutin menghadiri
pesta cocktail dan menanyakan jika ada yang memakai suatu produk dan tidak
memenuhi maksud produk tersebut. Ada lagi wirausaha yang memperhatikan mainan
kerabat anaknya untuk mencari ide peluang pasar.

Keluhan
Keluhan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa
baru. Bilamana pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa, atau
ketika Anda mendengar seseorang berkata “ seandainya kita ada ……….” Atau “ Jika ada
barang atau jasa yang bisa …….” Anda mempunyai potensi untuk menghasilkan ide
bisnis. Idenya bisa berupa mendirikan perusahaan tandingan yang menghasilkan produk
atau jasa yang lebih baik, atau membuat produk atau jasa baru yang bisa dijual ke
perusahaan tersebut atau dijual ke perusahaan lain.

Curah Pendapat
Curah pendapat atau brainstorming adalah suatu teknik pemecahan masalah yang
kreatif selain untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapat sebanyak
mungkin ide Hal ini biasanya dimulai dengan suatu pertanyaan atau pertanyaan
masalah. Sebagai contoh, Anda dapat bertanya “Produk dan jasa apa yang sekarang
dibutuhkan di rumah tetapi belum tersedia?” Setiap ide dapat menghasilkan satu
tambahan ide atau lebih, yang jumlahnya akan lumayan banyak. Ketika Anda
menggunakan metode ini, Anda harus mengikuti empat aturan berikut:

Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain.


Biarkan ide dilontarkan secara bebas, ide yang tampaknya liar dan gila tetap
ditampung atau diterima dengan baik.
Kuantitas diharapkan, semakin banyak ide semakin baik.
Gabungkan dan kembangkan ide – ide dari orang lain. Selanjutnya, semua ide,
walaupun tidak logis atau tidak masuk akal, harus dicatat

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 19


Lembar Kerja
Media Masa

Kelompok Anda hendaknya mengidentifikasi 5 ide-ide bisnis dari tulisan-tulisan maupun


dari iklan-iklan komersil pada surat kabar maupun majalah. Iklan dapat berupa iklan
bisnis ataupun peralatan yang dijual, sedangkan tulisan-tulisan dapat berupa artikel
yang menjelaskan jenis bisnis baru ataupun berita mengenai perubahan dalam mode
maupun kebutuhan konsumen. Kemudian, untuk setiap ide yang dipilih, berikan alasan-
alasan mengapa Anda tertarik pada ide tersebut. Anda memiliki waktu 20 menit untuk
tugas ini.

Ide Bisnis Alasannya untuk tertarik


1. _____________________________ ________________________________
2. _____________________________ ________________________________
3. _____________________________ ________________________________
4. _____________________________ ________________________________
5. _____________________________ ________________________________

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 20


BAB 3
Desain/ Rancangan Produk

Apa yang kamu pikir saat mendengar istilah desain produk? Proses perancangan sebuah
produk? Packaging? Semuanya betul, namun belakangan ini hal tersebut mulai merambah ke
dunia digital.
Apakah sebuah produk digital dapat dijadikan solusi dan pemecah masalah yang terjadi di
publik? Tentu saja bisa. Yuk, cari tahu apa itu desain produk sebenarnya.
Apa Itu Desain Produk?

Desain produk merupakan sebuah proses dalam mengidentifikasi peluang pasar, mencari tahu
sumber permasalahan, menciptakan jalan keluar dari masalah tersebut, dan meminta validasi
dari audiens. Untuk menyelesaikan sebuah masalah, dibutuhkan sebuah metode yang
disebut design thinking.
Adapun fungsi dari desain produk sendiri, menurut Hashmicro, adalah sebagai berikut.
• Meningkatkan kepuasan konsumen: Adanya proses desain produk menjamin kualitas
dari sebuah produk, sehingga membuat konsumen memiliki pengalaman baik ketika
menggunakannya.
• Meningkatkan penjualan suatu produk: Proses ini pun mendorong terjadinya inovasi
dan kreativitas dari sebuah desain. Keunikan dari hasil produk dari proses ini pun dapat
meningkatkan penjualannya.
• Penentu kesuksesan sebuah produk: Karena mendorong inovasi dalam proses
produksi, hal ini membantu sebuah perusahaan menentukan standar dari produk lain yang
akan dihasilkan.
• Meningkatkan kualitas perusahaan: Maksudnya, perusahaan pun akan berhati-hati
ketika akan memproduksi sesuatu. Dengan begitu, hal ini akan mendorong perusahaan
untuk menggunakan bahan baku secara optimal, mengurangi biaya produksi dan juga
limbah.
• Membantu perkembangan bisnis: Seiring penjualan produk yang meningkat, hal ini
juga turut membantu sebuah bisnis untuk terus berkembang mencapai tujuan bisnisnya.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 21


Proses Desain Produk

Sesuai yang sudah dijelaskan di atas, desain produk merupakan sebuah proses panjang
sebelum sampai ke produk final. Dilansir dari Invision App, ada beberapa proses yang harus
dilakukan. Di antaranya adalah:
1. Menetapkan visi produk
Sebelum proses desain dimulai, kamu harus mengetahui terlebih dahulu mengapa kamu
ingin mengusahakan adanya produk ini.
Membuat strategi dan visi produk akan membantu memberikan arahan kepada semua
anggota tim yang terlibat.
Pembuatan visi dan strategi ini dapat dibuat sederhana dengan menuliskan pengertian
umum apa yang ingin kamu usahakan serta alasannya.
2. Mengadakan riset produk
Setelah visi dan juga strategi produk sudah terkumpul, kumpulkan user dan lakukan riset
pada pasar untuk menginformasikan keputusan produk.
Melakukan riset produk lebih awal akan membantumu untuk menghemat waktu dan
sumber jika nantinya masih ada perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. Contoh dari
riset produk adalah interview, survei, dan riset pasar.
3. Brainstorming dan membuat ide
Berdasarkan riset yang sudah kamu lakukan, saatnya untuk
melakukan brainstorming dengan bertukar pikiran bersama setiap anggota tim.
Brainstorming yang dilakukan meliputi: tujuan dari proyek dan solusi apa yang bisa
diberikan kepada customer untuk menyelesaikan masalahnya.
Kamu bisa menggunakan berbagai macam teknik untuk mengumpulkan berbagai ide
seperti sketching, wireframing atau membuat storyboard.
4. Pembuatan prototipe
Dalam tahap ini, kamu sudah harus mengetahui apa yan ingin kamu bangun dan ciptakan.
Dalam proses ini, kamu juga sudah memulai untuk menciptakan sebuah solusi dan
menginteplementasikan konsepnya ke dalam sebuah prototipe.
Prototipe bertujuan agar kamu bisa mencobanya sebelum produk selesai dibuat dan
melihat respons dari user sebelum melangkah ke langkah selanjutnya.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 22


Kamu bisa membuat prototipe sederhana maupun prototipe dengan ketelitian yang tinggi,
tergantung respons yang kamu inginkan dari user.
5. Tes pasar dan validasi
Dalam product design di tahap ini, kamu menggunakan prototipe yang sudah kamu buat
untuk diluncurkan dan dites ke publik.
Jika kamu menggunakan prototip dengan ketilitian tinggi, kamu bisa menyelami respons
user dari segi kegunaan dan workflow.
Sedangkan prototipe sederhana memungkinkanmu untuk memvalidasi seluruh konsep
rancangan produk.
Penggunaan prototipe sederhana juga bisa kamu gunakan untuk memantapkan terlebih
dahulu respons dari para user dari segi konsep.
Hal ini bisa membantumu masuk ke tahap selanjutnya kamu bisa membuat prototipe
dengan ketelitian lebih tinggi untuk memvalidasi kembali kegunaan dari produk.
Walaupun akan lebih memakan waktu, cara ini akan lebih efisien dibandingkan harus
melakukan perbaikan berkali-kali.
6. Peluncuran
Jika kamu sudah mendapatkan hasil yang kmu inginkan dari percobaan kegunaan, mulailah
bekerja dengan developer untuk membuat produknya.
Kamu juga akan bekerjasama dengan tim marketing untuk bekerjasama dalam peluncuran
produk yang sudah kamu buat.
Sebelum peluncuran ke publik, pastikan semua pesan dan nilai yang akan diberikan dari
produkmu sudah sesuai, konsisten, dan akurat.
7. Aktivitas setelah peluncuran
Sebuah produk tidak selesai dalam tahap peluncuran. Agar produkmu terus digunakan dan
diingat oleh para user ada proses yang harus terus-menerus kamu lakukan.
Kamu akan bekerja untuk mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan customer,
mengadakan percobaan lagi, serta mendengarkan segala keluhan dan review dari
setiap user.
Perubahan atau update bisa saja dilakukan lagi setelah produk sudah diluncurkan. Hal ini
tentunya untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dibuat serta menjadi one-stop-
solution bagi penggunanya.

Yang Harus Diingat dari Desain Produk

© Pexels

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 23


Jika kamu sudah mantap untuk melakukan product design, ada 4 hal penting yang perlu kamu
ingat.
1. Banyak penyesuaian untuk proyek
Jika kamu sudah terjun langsung dalam proses desain produk, pastinya kamu akan
melalukan proses berulang kali yang tak ada habisnya. Tidak ada sebuah proses yang
langsung selesai dalam sebuah proyek.
Apalagi, jika kamu menangani beberapa proyek yang semau pendekatannya tidak bisa
kamu samakan. Secara khusus, ada beberapa hal yang bisa memberikan pengaruh, seperti:
• kebutuhan customer atau preferensi
• deadline proyek
• bujet
2. Desain produk bukanlah garis lurus
Banyak sekali tim produksi yang menganggap sebuah product design merupakan proses
yang lurus dimulai dari pemikiran produk dan diselesaikan dengan pengujian ke publik.
Anggapan ini tentunya salah besar. Dalam proses desain produk, tim bisa berulang-ulang
merevisi bagian yang sudah selesai.
Belum lagi saat diuji ke publik dan tidak sesuai ekspektasi, pembuatan prototipe bisa saja
diulang kembali jika respons yang diharapkan tak sesuai ekspektasi.
Lebih parah, hal seperti mengubah konsep karena tak sesuai dengan target pasar juga
bisa terjadi, lho!
3. Proses yang tak ada habisnya
Berbeda dengan bentuk desain tradisional seperti media cetak, proses desain produk dalam
bentuk digital jauh lebih kompleks dan tak ada habisnya.
Saat mengimplementasi, banyak sekali jarak yang bisa terjadi dari segi desain yang
ternyata tidak sesuai dengan kegunaannya.
Maka dari itu, seorang desainer produk tak boleh mengasumsikan bahwa mereka sudah
akan selesai dengan mudah. Untuk membuat sebuah produk sukses, tim sudah harus siap
mengadaptasi perbaikan yang berkelanjutan.
4. Desain produk berdasarkan dari komunikasi
Komunikasi merupakan hal utama yang harus kamu lakukan dalam proses desain produk.
Konsep terbaik jika tidak ada persetujuan dari tim tentu saja tidak bisa berjalan.
Menurut Invision App, proses ini melibatkan banyak pihak dalam tim. Desainer, baik
itu desain grafis visual jelas terlibat dalam hal ini.
Selain itu, pihak lain seperti data analyst, business strategist, hingga pemasar produk juga
akan terlibat.
Maka dari itu, diharapkan pengerjaan sebuah proyek selalu dikomunikasikan secara
bersama-sama. Selain itu, perlu juga melakukan brainstorming untuk mendapatkan jalan
tengah.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 24


BAB 4
Proses Kerja Prototype

Menunjukkan Desain Produk dan Prototype

Konsep desain/prototipe produk prototype atau prototipe bentuk dasar suatu produk bisa
digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk yang akan
anda buat. esensi dasar prototipe dapat berupa merancang industri dari konsep contoh
desain prototype produk makanan dan membuat prototipe rancangan. More contoh desain
prototype produk makanan images.

Pengembangan produk teknologi yang sederhana biasanya membutuhkan 3-6 bulan. untuk
produk rumah tangga atau bahkan produk teknologi yang lebih sulit, bisa sampai 9-15
bulan. agar lebih mudah dipahami, kita akan menggunakan contoh kasus pembuatan
prototype studentpreneur dulu. pengulangan desain. Di era modern ini, banyak produsen
produk atau desainer menggunakan sebuah program 3d untuk membuat prototype dari
sebuah produk. jika dahulu seorang desainer yang akan membuat sebuah contoh produk
harus membuatnya dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa hingga membentuk produk
yang akan dibuat, maka sekarang desainer tidak perlu lagi mencari. Desain logo makanan
yang tertera biasanya sebagai pengganti dari nama perusahaan tersebut agar lebih mudah
diingat oleh banyak orang. logo dibuat sebagai alat untuk mempresentasikan produk
tersebut. maka dari itu, membuat desain logo makanan sangat diperlukan.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 25


Kamu pasti sudah tidak asing bukan dengan kata prototype? Prototype sering digunakan
untuk mempresentasikan versi awal dari sebuah produk, dengan tujuan untuk menguji konsep
dari produk yang akan dirilis nanti. Namun, apa itu prototype? Apa manfaat dan
contohnya?

Apa itu prototype?


Prototype atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan produk dengan cara
membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja
dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya akan diedarkan. Prototype
dibuat untuk kebutuhan awal development software dan untuk mengetahui apakah fitur dan
fungsi dalam program berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Sehingga
pengembang produk dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum
mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan merilis produk.

Tujuan prototype
Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model atau rancangan produk menjadi
produk final yang dapat memenuhi permintaan pengguna. Dalam proses pengembangan
produk, pengguna dapat ikut andil dalam proses pengembangan produk dengan cara
mengevaluasi dan memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan produk. Selain itu, penggunaan prototipe dapat
memunculkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan menjadi sebuah fitur untuk melengkapi
produk.

Manfaat prototype
Ada banyak manfaat dan keuntungan yang bisa kamu dapatkan saat menggunakan sistem
prototyping ini. Berikut adalah manfaatnya.
1. Dapat menghemat waktu dan biaya pengembangan produk
Yang pertama adalah kamu dapat menekan biaya dan menghemat waktu dalam proses
pengembangan produk. Dengan begitu, sumber daya yang tersisa dapat dialokasikan
untuk kebutuhan yang lain.
2. Dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu
Manfaat yang kedua yaitu dengan memanfaatkan sistem prototyping kamu dapat
mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Sehingga kamu dan tim-mu dapat
mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna. Dengan begitu proses
pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat.
3. Menjadi acuan untuk mengembangkan produk
Selanjutnya, model prototype dapat menjadi acuan atau patokan untuk kamu dalam
mengembangkan sebuah produk. Kamu juga dapat menggunakan prototype untuk
menemukan kekurangan dan mencari solusi untuk membuat produk kamu menjadi
semakin baik lagi.
4. Dapat menjadi bahan presentasi,
Terakhir, kamu dapat menggunakan prototype untuk mempresentasikan produk yang
akan kamu luncurkan. Dengan adanya prototype akan memudahkan audiens
mendapatkan gambaran tentang produk yang akan diluncurkan.

Contoh Prototype
Sistem prototype memiliki beberapa contoh yang perlu kamu ketahui detailnya : berikut ini
adalah beberapa contoh prototype :
1. Paper proptotype

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 26


Yang pertama adalah paper prototype. Sesuai dengan namanya, prototype ini
menggunakan kertas sebagai media untuk menyampaikan rancangan produk. Paper
prototype ini sangat sederhana, tapi mampu memberikan beberapa opsi terkait
kekurangan dari sisi tampilan maupun fungsionalitas produk.

2. Low – fidelity prototype


Selanjutnya adalah low-fidelity prototype. Low-fidelity prototype adalah prototype yang
biasanya berbentuk sketsa-sketsa dari produk. Biasanya prototype ini menunjukan alur
atau flow dalam menggunakan produk tersebut dan juga menampilkan tampilannya.
Kekurangan dari prototype ini adalah tampilannya yang masih berupa sketsa dengan
warna dominan abu-abu atau hitam saja.

3. High –fidelity prototype


Contoh terakhir adalah high-fidelity prototype. High-fidelity prototype adalah prototype
yang memiliki tampilan yang mendekati produk aslinya. Jadi, pengguna dapat merasakan
sensasi menggunakan produk aslinya ketika menggunakan high-fidelity prototype ini.
Prototype jenis ini sering digunakan dalam bidang pengembangan website atau aplikasi,
dalam pembuatannya kamu dapat menggunakan beberapa tools yang banyak tersebar di
internet. Kekurangan dari prototype ini adalah pembuatan prototype yang cukup
memakan waktu.

Manfaat Prototype Produk


a. Prototype dapat digunakan sebagai alat uji dan penyempurnaan desaian produk
b. Prototype berfungsi untuk menguji kualitas dan penampilan berbagai jenis bahan
c. Prototype merupakan alat bantu deskripsi sebuah produk
d. Prototype dapat membuat orang lain mengganggap serius bisnis kita

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 27


BAB 5
Biaya Produksi
Setiap usaha mengeluarkan biaya, meskipun sedang tidak melakukan aktivitas produksi,
penjualan, atau penyedia jasa. Sangatlah penting seorang wirausaha mengetahui
persoalan biaya yang dikeluarkan usahanya setiap bulan dan selama satu tahun.
Informasi ini penting karena itu akan menunjukkan struktur biaya suatu usaha dan juga
dapat memberikan indikasi ketika biaya usaha itu sudah terlalu tinggi. Dengan informasi
ini, seorang wirausaha dapat mengurangi biaya, sehingga menjadi lebih kompetitif.
Seorang yang memulai bisnis harus memperkirakan keseluruhan biaya usahanya selama
sedikitnya satu tahun untuk melihat apakah penjualan yang direncanakan dapat
menutupi biayanya atau tidak.
Pengertian biaya usaha adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan
usaha perusahaan.
Penggolongan Biaya
Penggolongan Biaya atas dasar hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai (hasil
produksi)
Biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan ketika suatu usaha sedang
memproduksi suatu produk atau menghasilkan suatu jasa atau membeli barang untuk
dijual. Biaya – biaya ini tergantung secara langsung dengan jumlah produk, jasa, atau
barang yang dihasilkan. Biaya langsung terdiri dari dua sub – kelompok biaya yaitu:

Biaya Langsung

Biaya Bahan Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Bahan Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung

• Biaya semua hal yang • Semua gaji para pegawai


menjadi bagian dari suatu dan pembantu yang
produk atau digunakan berhubungan langsung
untuk memproduksi jasa dengan produksi atau
atau dibeli untuk di jual penyampaian suatu jasa.
kembali. Ini termasuk biaya
• Biaya untuk mendapatkan jaminan sosial
bahan baku seperti biaya • Gaji pegawai untuk
transportasi dari pemasok pengecer dan agen grosir
ke usaha juga termasuk tidak termasuk biaya
biaya langsung langsung karena satu
orang biasanya menjual
banyak barang yang
berbeda-beda

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 28


Biaya tidak langsung (overhead cost) dalah biaya – biaya lain yang dikeluarkan dalam
kegiatan – kegiatan bisnis yang tidak termasuk biaya langsung atau tidak langsung
berhubungan langsung dengan kegiatan produksi. Yang termasuk biaya – biaya tidak
langsung adalah:
• Biaya bahan baku tidak langsung: bahan yang digunakan dalam jumlah yang sangat
kecil, pengeluaran besarnya dikatakan sebagai bahan baku tidak langsung
• Biaya tenaga kerja tidak langsung: gaji petugas pembukuan
• Biaya pabrik: biaya sewa ruang kantor, bunga pinjaman bank, tagihan telepon,
asuransi

Dalam bisnis grosir ataupun eceran, semua biaya pegawai adalah biaya tidak langsung.
Untuk dapat menghitung biaya produksi suatu produk atau jasa, biaya tidak langsung
harus dikaitkan secara proporsional. Bila bisnis tersebut memproduksi hanya satu
produk atau jasa, atau produk – produknya mirip misalnya kursi atau tempat tidur,
celana panjang atau kemeja, biaya tidak langsungnya dibagi dengan jumlah produk dan
proporsi ini ditambahkan kepada biaya total per unit per barang. Dalam bisnis jasa,
biaya tidak langsung secara umum dihitung berdasarkan jam kerja dan ditambahkan ke
waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan jasa tersebut.

Untuk membedakan biaya langsung dan tidak langsung itu mudah. Misalnya, lem yang
digunakan dalam pembuatan mebel. Jumlah lem yang digunakan untuk membuat satu
kursi begitu kecilnya sehingga hanya mewakili bagian yang sangat kecil dari harga lem.
Pengeluaran untuk satu kaleng lem kemudian dilihat sebagai biaya tidak langsung. Juga
bila seorang pembantu membantu beberapa pekerjaan, gajinya tidak dapat dikaitkan
kepada satu produk. Maka gajinya akan dihitung sebagai biaya tidak langsung.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
+𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
+𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑑𝑢𝑛𝑔
Total Biaya jasa atau barang =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑗𝑎𝑠𝑎

Klasifikasi biaya berdasarkan kategori

Kategori Biaya

1. Biaya Pegawai
Seorang wirausaha yang mempekerjakan seorang pegawai akan memiliki tanggung
jawab sosial dan hukum. Tanggung jawab ini berarti bahwa seorang wirausaha
harus memenuhi beberapa prasyarat yang ditentukan oleh undang – undang dan
peraturan, atau berdasarkan perjanjian tawar – menawar kolektif, seperti: Gaji
minimum, jam kerja yang ditentukan undang – undang, upah lembur, cuti tahunan,
cuti sakit, jaminan sosial. Ini menunjukkan bahwa biaya pegawai bukan hanya gaji
atau upah. Biaya – biaya tambahan yang dikeluarkan di luar gaji ini seringkali
dihitung berdasarkan persentase dari gaji.
2. Biaya Bahan
Semua bahan yang digunakan untuk memproduksi suatu barang atau menyediakan
suatu jasa masuk dalam kategori “bahan”. Bahan yang tidak digunakan untuk
produk namun penting dalam jalannya suatu bisnis seperti perangkat kantor atau
deterjen untuk membersihkan kantor, juga dihitung sebagai biaya bahan.
Dalam produksi, berbagai jenis bahan dapat dibedakan:

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 29


 Bahan baku/utama, misalnya kain batik, kain blacu, wol, kain tenun, tepung,
mentega, telur, gula pasir, dan lain - lain.
 Bahan pembantu dan pelengkap, misalnya kancing, retsleting, furing, meises,
sokade, corsage, garnies, interlining, dacron, busa furing dan lain - lain.
Dalam bisnis grosir atau eceran, biaya untuk membeli barang jadi untuk dijual
kembali dimasukkan dalam biaya bahan.
3. Biaya lain-lain
Semua pengeluaran untuk barang dan jasa yang tidak masuk dalam kategori di atas
dimasukkan ke dalam kategori “biaya lain – lain”. Biaya – biaya tersebut biasanya
mencakup listrik, air, telepon, internet, asuransi, sewa tempat, utilitas (manfaat),
biaya administratif, dan lain - lain.
4. Biaya modal
Bunga yang dibayarkan ketika meminjam uang ke lembaga keuangan, bunga
penarikan dana yang melebihi dana (overdraft) di rekening giro (current account),
depresiasi (penyusutan). Penyusutan merupakan hilangnya nilai dari mesin,
peralatan, atau yang dioperasikan dalam suatu usaha. Hilangnya nilai berlangsung
selama beberapa tahun. Lamanya proses ini tergantung dari jenis mesinnya. Pada
akhir proses ini mesin, truk, atau kendaraan tersebut harus diganti. Jadi penyusutan
nilai tahunan itu dilihat sebagai biaya modal yang memungkinkan uang yang telah
dibayarkan untuk suatu mesin baru dipulihkan untuk menggantikannya.

Lembar Kerja
Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung dan Kategori Biaya
• Pada kolom 2, bubuhkan L untuk biaya langsung dan T untuk biaya tidak
langsung untuk setiap contoh di bawah ini.
• Pada kolom 3, peserta diharapkan untuk menandai item biaya di kolom
“Kategori Biaya” dengan :
- P untuk biaya-biaya Pegawai
- B untuk –biaya bahan
- M untuk biaya – biaya Modal
- L untuk biaya – biaya lain-lain
Contoh (1) Tipe Biaya (2) Kategori Biaya (3)
1. Gaji Pekerja
2. Pembelian perkakas
3. Bahan mentah
4. Iklan untuk toko
5. Memperbaiki mesin
6. Membeli bahan jadi
7. Gaji pemilik
8. Alat tulis kantor
9. Pemliharaan untuk
mesin jahit
10. Gaji untuk mandor
11. Pembayaran listrik
12. Sewa mesin
13. Terigu untuk bahan
roti
14. Gula halus untuk
taburan donat

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 30


Contoh (1) Tipe Biaya (2) Kategori Biaya (3)
15. Gaji untuk sales di toko
bakery
16. Promosi untuk
penjualan produk
17. Tagihan listrik
18. Tagihan air
19. Perbaikan oven
20. Memperbaiki mesin

Penetapan Haga Jual


Penetapan harga sangat berperan dalam perkembangan perusahaan. Harga dapat
mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan serta tujuan perluasan usaha.
1. Tujuan penetapan harga
a. Untuk mendapatkan perluasan pasar
Penetapan harga dapat juga dijadikan alat promosi pada skala penjualan
tertentu dan lingkup masyarakat tertentu karena:
- Harga yang rendah akan menarik banyak pembeli dan meningkatkan
omzet penjualan
- Harga yang rendah akan mendesak para pesaing
b. Memperoleh laba maksimum
Laba maksimum dapat diperoleh dengan menentukan tingkat harga tertentu
dan membandingkan antara total hasil penerimaan dan biaya
c. Memperkirakan keuntungan
Dengan menetapkan harga pada satuan tertentu setelah dipertimbangkan
dengan berbagai macam biaya maka dapat diperkirakan keuntungan yang
akan diperoleh.
d. Mencapai tingkat penjualan maksimum
Penentuan harga produk yang dilakukan dengan mengkombinasikan harga
dan jumlah produk yang akan dapat mendongkrak penjualan ke titik
maksimum.

2. Metode penetapan harga jual

Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori utama, yaitu:

a. Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan


Metode ini lebih menekankan factor-faktor yang memengaruhi selera dan
preferensi pelanggan daripada factor-faktor seperti biaya, laba dan
persaingan, serta permintaan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada
berbagai pertimbangan, diantaranya yaitu:
• Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)
• Kemauan pelanggan untuk membeli
• Manfaat yang diberikan produk tersebut kepada pelanggan
• Pasar potensial bagi produk tersebut
• Sifat persaingan non-harga
• Perilaku konsumen secara umum
• Segmen-segmen dalam pasar

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 31


Paling sedikit ada enam metode penetapan harga yang termasuk dalam
strategi penetapan harga berbasis permintaan, yaitu:
1) Strategi Harga Tinggi (Skimming Strategy) Strategi ini diterapkan
dengan jalan menetapkan harga tinggi bagi suatu produk baru atau
inovatif selama tahap perkenalan, kemudian menurunkan harga tersebut
pada saat persaingan mulai ketat. Alasannya adalah perusahaan belum
memiliki pesaing dan harga dipasarkan untuk orang kaya. Kadangkala
penurunan harga ini diikuti pula dengan sedikit modifikasi produk.
Contohnya: produk laptop toshiba ditawarkan pertama kali dengan harga
sangat tinggi, beberapa waktu kemudian diproduksi edisi note book untuk
menjangkau segmen pasar lainnya.
2) Strategi Penetrasi (Penetration Strategy) Dalam strategi ini
perusahaan berusaha memperkenalkan suatu produk baru dengan harga
rendah dengan harapan akan dapat memperoleh volume penjualan yang
besar dalam waktu relative singkat.
3) Prestige Pricing Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai
ukuran kualitas atau prestise suatu barang/jasa. Startegi ini menetapkan
tingkat harga yang tinggi sehingga konsumen yang sangat peduli dengan
statusnya akan tertarik dengan produk, dan kemudian membelinya.
4) Odd Even Pricing
Bila kita masuk ke sebuah supermarket, kerapkali kita menjumpai
barang-barang yang ditawarkan dengan haraga yang ganjil, misalnya Rp.
2.595 dan Rp. 9.875.Pertanyaan yang bisa muncul adalah bukankah
harga-harga tersebut sebenarnya sama saja dengan Rp. 2.600 dan Rp.
9.900? Apalagi saat ini sulit mencari kembalian Rp.5.00 atau Rp. 25.00
bahkan seringkali di ganti dengan permen.

b. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya (cost)


1. Penetapan Harga Mark-up (Mark – Up Pricing)
Harga jual adalah harga barang yang sudah di tetapkan dengan cara
menambangkan sejumlah keuntungan
Harga jual di peroleh dari :
Harga Jual = Biaya bahan+Biaya Pegawai+Biaya lain-lain+mark – up
Mark-up = Keuntungan yang ditentukan dengan prosentase komponen,
mark up meliputi laba (profit), resiko, biaya marketing
Contoh :
“Legit Bakery” memproduksi 100 roti isi daging
Biaya yang dikeluarkan antara lain :
Bahan baku :
Telur, tepung terigu, mentega, daging segar Rp. 300.000
Bahan pembantu :
Rempah-rempah, soda kue, garam dll Rp. 20.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 20.000
Biaya lain-lain :
Biaya listrik, gas, penyusutan Rp. 20.000
Biaya total
Keuntungan (Mark up) yang diinginkan 20% dari biaya total
Sehingga harga jual = 360.000+(20%xRp. 360.000)
= Rp. 360.000 + Rp. 72.000 = Rp. 432.000
Harga Satuan = Rp. 432.000/100 = Rp. 4.320

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 32


c. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan

1) Customary Pricing Metode ini digunakan untuk produk-produk yang


harganya ditentukan oleh factor-faktor seperti tradisi. Penetapan harga
yang dilakukan berpegang teguh pada tingkat harga tradisional. Contoh
produk yang harganya biasa ditetapkan dengan metode ini antara lain
beras, gula dan makanan ringan.
2) Above Market Pricing Menetapkan harga lebih tinggi daripada harga
pasar. Metode ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah
memiliki reputasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang
prestise. Contoh perusahaan yang menerapkan metode ini adalah
perusahaan jam tangan Rolex dan perusahaan busana rancangan
Anavantie.
3) At Market Pricing Harga ditetapkan sebesar harga pasar, yang seringkali
dikaitkan dengan harga pesaing. Metode ini juga sering disebut going
rate atau imitative pricing. Contoh perusahaan yang menerapkan strategi
ini adalah Revlon, Pixy dan Produsen kemeja Arrow. Strategi ini banyak
digunakan dalam kondisi:
• Biaya sulit diukur dan dirasakan bahwa harga yang berlaku
ditetapkan berdasarkan pendapat sebagian besar perusahaan di
dalam industri.
• Penyesuaian dengan harga yang berlaku umum dipandang sebagai
cara yang tidak akan merusak keseimbangan dalam industri
• Sulit mengetahui reaksi pembeli dan pesaing terhadap perbedaan
antara harga jual perusahaan dan harga rata-rata dalam industri
(harga pasar
4) Below Market Pricing
Harganya ditetapkan di bawah harga pasar, banyak ditetapkan oleh
produsen produk-produk generic (misalnya obat-obatan) dan pengecer
yang menjual produk private brand (contoh produknya antara lain gula,
makanan kecil, minuman ringan dan sebagainya). Harga yang ditetapkan
biasanya berkisar antara 8% hingga 10% lebih rendah dari pada harga
produk pesaing merk nasional

N. Glosarium

Gap : celah
Pesta cocktail : merupakan tema pesta yang sudah ada sejak lama terutama untuk
negara Amerika. Dulunya, cocktail party merupakan sebuah pesta dimana para tamu
akan disuguhkan dengan berbagai jenis minuman koktail.

Follow up : melaksanakan

Produksi masal : adalah suatu aktivitas yang dilakukan berulang untuk memproduksi
sebuah produk dengan jumlah yang masif. Produsen atau perusahaan akan
menjalankan aktivitas produksi ini secara kontinu agar mampu mencukupi kebutuhan
pasar.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 33


O. Daftar Pustaka
Anwar, Muhammad. 2014. Pengantar Kewirausahaan, Teori Dan Aplikasi. Jakarta:
Prenada
Basrowi, 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor : Penerbit Ghalia
Indonesia Echdar, Saban. 2013.
Manajemen Enterpreneurship Kiat Sukses Menjadi Wirausaha. Yogyakarta: Andi Offset.
Kusman,Dody, 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Bogor: Yudhistira
https://www.youtube.com/watch?v=2lEsY_4bJa0
https://www.youtube.com/watch?v=mpTpk141a-Q
http://inggitshintya.blogspot.com/2019/10/perusahaan-yang-masuk-ke-pasar-
suatu.html
https://krealogi.com/contoh-perencanaan-produksi-kuliner-keripik-singkong/
https://www.youtube.com/watch?v=DfV0pvpaF8M
https://www.youtube.com/watch?v=a0d7MZR0drw
https://www.youtube.com/watch?v=aWfaCo2EIbs

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 34


STUDI KASUS

WAN AROMA KOPI HITAM

Pecinta kopi ibu kota mungkin sudah familiar dengan Wan Aroma Kopi.
Menempati Ruko Pasar Laris Blok G1 Cengkareng, Jakarta Barat, kedai ini selalu
dipenuhi pengunjung beragam usia. Produk perusahaan kopi ini ini bahkan sudah
sampai di mancanegara.

Namun siapa sangka perusahaan pemilik brand Koohiisen Coffee Roastery itu
dulunya berupa kedai kopi seduh 2 x 3 meter. Bahkan kedai ini tak langsung
untung. Sampai tahun 2013, kedai ini masih mengalami kerugian.

Pada awal usahanya harga kopi yang di jual hanya sebesar Rp4.000 per cangkir.
Namun kini Wan Aroma Kopi bukan sekadar kedai kopi seduh, melainkan
produsen kopi roasting dan kopi bubuk. Beragam jenis kopi yang berbeda sengaja
disajikan dengan tujuan membidik semua segmen pasar secara plural yang
menjangkau selera dari semua kalangan.

“Beragamnya jenis kopi yang disajikan juga akan menarik konsumen untuk
mencoba berbagai jenis kopi, sehingga pengunjung tidak akan bosan dan jenuh
terhadap satu jenis kopi saja,” demikian dikutip dari buku Peluang Usaha IKM Kopi
terbitan Kementerian Perindustrian RI yang terbit tahun 2017 lalu.

Buku tersebut menjelaskan, berkat tangan dingin Anthon Ang, Wan Aroma Kopi
menjelma menjadi seperti sekarang ini.

nthon semula bekerja di pengolahan hasil panen perkebunan teh milik


keluarganya. Setelah merasa ingin berwirausaha, pada 2012 Anthon memutuskan
memilih terjun di dunia kopi yang memiliki karakteristik bisnis hampir sama
dengan produk teh.

Selain itu, di dekat perkebunan teh tempat Anton bekerja juga terdapat
perkebunan kopi dan pengolahannya. Dari sinilah sedikit banyak Anthon
mengetahui tentang dunia perkopian. Ia pun mempraktikkannya di kedai
berukuran 2 x 3 meter.

Kedai tersebut kemudian berkembang dan mampu mengembalikan semua


modal kerjanya.

Selanjutnya Anthon mulai mengembangkan usahanya dengan membeli mesin


sangrai kopi seharga Rp9.500.000,-/unit. Sehingga Wan Aroma Kopi Tiam tidak
hanya menjual produk dalam bentuk kopi seduh, tetapi juga kopi sangrai dan
bubuk.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 35


Di saat yang sama, Anthon mulai fokus pada bidang roastery kopi. Sumber bahan
baku berupa green bean ia dapat dari petani dan pedagang, sehingga ia
mendapat harga yang lebih murah. Namun kopi yang ia dapat tak selalu
berkualitas. Sebab para petani banyak yang belum memahami proses
pengolahan menjadi green bean yang baik.

Menghadapi masalah tersebut, Anthon melakukan dialog langsung mengenai


bagaimana kualitas bahan baku dengan pemasoknya. Selanjutnya, ia membeli
berdasarkan penilaiannya. Jika kualitas kopinya baik, maka ia akan memberikan
harga yang baik pula. Ia juga membantu pemasok dalam mempromosikan
produknya.

Tentu Anton punya dasar dalam menentukan kualitas pasokan green bean-nya.
Sebab ia telah mendapatkan sertifikasi kalibrasi Q-Grader (penguji kualitas kopi).
Ia juga telah memiliki sertifikasi Ahli Penyangraian Kopi dengan metode Manuel
Diaz.

Bermodal dua sertifikat yang bergengsi serta luasnya wawasan dalam dunia kopi
Anthon dipercaya untuk memberikan pelatihan-pelatihan mengenai kopi dan
menjadi juri dalam beberapa event kopi baik dalam juri seduh maupun roasting
kopi.

Salah satu produk Wan Aroma Kopi punya yang banyak dinanti ialah kopi Papua.
Kopi ini tersedia di saat tertentu saja. Keunggulan produk kopi Papua adalah
aromanya yang enak, rasa yang unik dan terasa manis, serta kesan after taste
yang terasa lama.

Wan Aroma Kopi juga memilki pelanggan atau mitra dari luar negeri seperti
Jepang, RRC, Amerika Serikat, Austria dan Singapura. Dengan kata lain, produk
kopi sangrai Wan Aroma Kopi sudah di ekspor ke berbagai negara.

Modul Ajar Projek Kreatif & Kewirausahaan/XI/2023/Koes Wardiyanti,S.Pd,M.M 36

Anda mungkin juga menyukai