SMK/MAK
jilid 1
Produk Kreatif
dan Kewirausahaan
REDAKSIONAL
REDAKSIONAL
Penulis:
Rindi Astuti
Riska Ingtyas Mangesti
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor :
Esti Baroro
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Susi handayani
KATA PENGANTAR
KATA
PENGANTAR
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta
didik di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu
yang menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena
itu, diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran
yang sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
iv TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PRAKATA
PRAKATA
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Produk Kreatif Dan Kewirausahaan kelas
XI Jilid I untuk Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Logistik.
Buku ini telah disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center).
Buku ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa terkait
dengan materi yang terdapat pada bahan ajar.
Buku ini membahas tentang konsep pembuatan prototipe kemasan produk, yang
selanjutnya dapat menjadi produk yang siap dipasarkan dengan menggunakan sistem
e-commerce.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
proses penyelesaian buku ini. Semoga buku ini dapat menjadi pedoman dalam
meningkatkan produk kreatifitas dan kewirausahaan siswa jurusan Teknik Logistik.
Terima kasih
Penulis
Rindi Astuti
Riska Ingtyas Mangesti
TEKNIK LOGISTIK v
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
KATA PENGANTAR................................................................................................ iv
PRAKATA............................................................................................................. v
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU........................................................................... xii
PETA KONSEP BUKU............................................................................................. xiv
APERSEPSI........................................................................................................... xv
BAB1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Sejarah dan perkembangan kewirausahaan.................................................... 3
B. Pengertian Kewirausahaan................................................................................... 3
C. Wirausaha dan Kewirausahaan........................................................................... 5
vi TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR ISI
BAB VII GAMBAR KERJA UNTUK PEMBUATAN PROTOTIPE DAN KEMASAN PRODUK 117
A. Perancangan Gambar atau Lembar Kerja.......................................................... 119
B. Membuat Gambar Kerja Prototipe Kemasan Produk Barang/ Jasa............. 121
C. Alat-alat Dalam Gambar Kerja............................................................................. 122
D. Tahapan Dan Analisis Gambar Kerja
Prototipe Kemasan Produk Barang/ Jasa.......................................................... 123
E. Flow chart pembuatan prototipe kemasan....................................................... 125
F. Pembuatan Gambar Kerja Prototipe Kemasan
Produk Barang dengan cara manual.................................................................... 127
DAFTAR GAMBAR
TEKNIK LOGISTIK ix
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
DAFTAR GAMBAR
x TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
TEKNIK LOGISTIK xi
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PETUNJUK
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
PENGGUNAAN
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini diharapkan dapat
menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
PETA KONSEP
BUKU PETA KONSEP
BUKU
PENDAHULUAN
APERSEPSI APERSEPSI
TEKNIK LOGISTIK xv
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
BAB
PENDAHULUAN I
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PENDAHULUAN: KEWIRAUSAHAAN
WIRAUSAHA
SEJARAH DAN DAN
PERKEMBANGAN PENGERTIAN
KEWIRAUSAHAAN
KATA KUNCI
Kewirausahaan, Wirausaha
TEKNIK LOGISTIK 1
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
2 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
B. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan mengalami perkembangan dalam peradaban umat manusia
melalui naluri dan hasrat manusia yang secara alami berupaya memenuhi
kebutuhan hidupnya, karena pada jaman dahulu belum ada konsep tertulis
mengenai kewirausahaan. Kewirausahaan dalam Bahasa Inggris adalah
entrepreneurship, berasal dari Bahasa Perancis entrepreneur yang berarti jiwa
yang bebas atau berani memutuskan untuk dirinya sendiri. Terjemahan bebasnya
adalah orang yang berani memutuskan dan mengambil risiko dari satu pekerjaan,
proyek, ide dimana semua pilihannya memiliki manfaat dan risiko yang berbeda
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usaha dan pekerjaannya guna mencapai tujuan
baik pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, namun seringkali tidak
melakukan usaha maksimal untuk meraih tujuannya. Istilah kewirausahaan,
TEKNIK LOGISTIK 33
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
kata dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang dalam bahasa Inggris
di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad pertengahan istilah
entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seseorang aktor yang memimpin
proyek produksi, Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep
Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan
kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam
definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya
peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi
dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan
suatu organisasi. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara
bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Selanjutnya, wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan
berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental,
pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-
tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan.
Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu
memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan
merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk
memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di
dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif
dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan
hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif.
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis;
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda;
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan;
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth);
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih; dan
44 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 55
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Cerita Unik Kota Dubai, dari Hamparan Padang Pasir Tandus jadi Metropolitan
66 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Dubai (dalam bahasa Arab: ّيبد, Dubaīy) adalah satu dari tujuh emirat dan kota
terpadat di Uni Emirat Arab (UEA). Terletak di sepanjang pantai selatan Teluk
Persia di Jazirah Arab. Kotamadya Dubai kadang-kadang disebut Kota Dubai untuk
membedakannya dari emirat.
Pendapatan emirat berasal dari perdagangan, real estat dan pelayanan keuangan.
[7] Pendapatan dari minyak bumi dan gas alam menyumbang kurang dari 6%
(2006) ekonomi Dubai senilai US$37 miliar (2005). Real estat dan konstruksi,
menyumbang 22. 6% kepada ekonomi tahun 2005, sebelum musim konstruksi
berskala besar yang berlangsung hingga sekarang. Dubai telah menarik perhatian
dunia melalui proyek real estat yang inovatif dan ajang olahraga. Hal ini
meningkatkan perhatian, bersamaan dengan kepentingannya sebagai hub bisnis
dunia, telah juga mengangkat masalah hak asasi manusia mengenai terlibatnya
banyak tenaga kerja asing.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dubai
RANGKUMAN
TEKNIK LOGISTIK 7
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
8 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
BAB
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA II
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
Sikap wirausaha, perilaku wirausaha, karakteristik wirausaha, keberhasilan
wirausaha, kegagalan wirausaha
TEKNIK LOGISTIK 9
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
10 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 11
11
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
12
12 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 13
13
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Efisien
Efisiensi berarti sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui
perencanaan dan pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang
tepat, biaya yang lebih rendah sesuai rencana atau penekanan pada waktu
penyelesaian yang lebih tepat.
Efisiensi berorientasi pada salah satu atau beberapa aspek berikut ini:
a. Pencapaian target biaya yang dikeluarkan masih dibawah rencana, bererti
ada selisih antara target biaya dengan realisasi biaya yang kita sebut
efisiensi;
b. Proses yang dipihnya lebih terfokus pada penggunaan alat, dengan cara
dan taktik yang diperhitungkan dengan baik dan matang agar diperoleh
hasil yang maksimal; dan
c. Pencapaian target tunggal dari aspek waktunya lebih cepat dari target
yang direncanakan untuk menghasilkan target penjualan yang sesuai
dengan yang diinginkan, yaitu aspek biaya atau aspek waktunya. Jadi,
bisa diperoleh dari satu aspek saja atau beberapa aspek di atas, bisa juga
secara bersamaan.
Efektifitas
Pemikiran yang efekfif berorientasi pada penggabungan dari aspek dibawah
ini:
a. Kualitas yang baik (quality);
b. Waktu yang tepat (time);
c. Biaya yang optimal (cost);
d. Sistem yang benar;
e. Metode kerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan (SOP =
Standard Operation Procedure); dan
f. Alat yang benar dan tepat (tidak sekedar selesai pekerjaanya).
Prinsip kerja yang efektif adalah prinsip kerja yang mengutamakan 4 hal
utama pencapaian kerja, yaitu:
a. Ketepatan (accuracy). Tepat waktu, sasaran, kualitas, dan biaya yang
direncanakan atau dianggarkan;
b. Kecepatan (speed). Cepat dalam proses pengerjaanya dan waktu yang
digunakan dalm menyelesaikanya;
c. Hemat (efficiency). Hemat biaya: untuk itu dibutuhkan kreatifitas dan
inovasi untuk menciptakan cara agar biayanya seefisien mungkin tanpa
mengorbankan kualitas dan target waktu yang telah ditetapkan. Faktor
teknologi sangat berperan penting dalam faktor hemat biaya; dan
d. Keselamatan dan keamanannya (safety): faktor keselamatan dan keamanan
itu sangat diperlukan. Seandainya faktor keselamatan dan keamanan ini
tidak diperhatikan, sekalipun semua aspek lainya bagus, maka akan timbul
masalah baru.
14
14 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 15
15
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Kegagalan Usaha
Adapun faktor lain yang menyebabkan kegagalan, diantaranya:
a. Tidak adanya perencanaan;
b. Tidak memiliki pendidikan yang relevan dengan usaha yang dijalani;
c. Tidak berorientasi ke masa depan;
d. Kurang spesialisasi (bidang kekhususan);
e. Jarang mengadakan inovasi;
f. Tidak ada pembukuan yang teratur;
g. Tidak mengadakan analisis pasar;
h. Kurang pengetahuan dan hukum;
i. Kurang mempelajari ilmu modern;
j. Cepat puas diri;
k. Jarang melakukan pengkaderan (penerus); dan
l. Keluarga sentris (nepotisme).
Banyak orang yang berpikiran positif dan mempunyai semangat yang tinggi
tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal karena adaya sikap yang salah
dalam menyikapi kegagalanya, yaitu:
a. Sikap ‘’saya takut gagal’’
Sikap takut gagal menghentikan semua energi, semangat, daya upaya, dan
gairah kerja yang dulunya tinggi dan sekarang berubah drastis sehingga
mengalami kemunduran. Takut gagal berarti takut berisiko sehingga lebih
baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.
b. Sikap yang keliru tentang kegagalan
Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan ulangan, kita
akan berpendapat ia akan gagal dalam mata pelajaran yang diuji, padahal
itu baru sebagian dari pengalaman proses untuk berprestasi. Gagal bukan
berarti terminasi sebuah perjalanan karena ia merupakan perjalanan
yang panjang. Dibutuhkan proses untuk menaklukan kegagalan demi
kegagalan. Jadi kegagalan adalah episode perjalanan yang harus dilalui.
c. Tidak siap menghadapi kegagalan
Banyak orang yang berprestasi di sekolah tetapi tidak siap untuk
menghadapi kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha. Hal itu
dikarenakan orang yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses
dan tidak pernah gagal sedangkan didunia bisnis atau pekerjaan akan
menghadapi masalah yang kompleks, majemuk, dan mungkin belum ada
jawabanya.
d. Sikap berhenti mencoba
Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, adapula sikap lain
yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba.
Kesuksesan itu terjadi pada saat seseorang selalu mencoba dan mencoba
lagi (ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa sudah dekat dengan
kesuksesan itu.
16
16 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Success is the long journey, you have to be patient
And full determination to realize your future.
TIPS
Cara Meraih Kesuksesan:
1. Sadari bahwa untuk berprestasi adalah mensikapi kegagalan sebagai pijakan
untuk maju dan sukses;
2. Ketahuilah arti ketakutan dan kegagalan maka Anda akan meraih impian anda;
3. Jangan memandang rendah diri Anda;
4. Selalu berpikir bahwa Anda adalah orang hebat bias mengatasi masalah Anda;
5. Ubahlah cara Anda merespon kesulitan, hambatan, cobaan, dan kegagalan itu
cara terbaik untuk sukses;
6. Jangan biarkan pengaruh negatif masuk dalam pikiran anda, itu adalah racun
yang berbahaya seperti noda tinta;
7. “ Good bye for yesterday, be confidence for tomorrow “;
8. Anda harus berubah lebih baik lagi dari hari ke hari;
9. Jangan mau jadi orang biasa-biasa saja;
10. Petiklah hikmah dari apa yang Anda lihat termasuk kegagalan; dan
11. Jika Anda mampu meraih kesuksesan kecil, cobalah hal yang lebih sulit lagi.
TEKNIK LOGISTIK 17
17
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
JELAJAH INTERNET
H A D A P I K O M P E T I S I D E N G A N P E R C AYA D I R I
Ada banyak orang takut dan menghindari kompetisi, padahal kompetisi akan membuat
kedua belah pihak yang berkompetisi berjuang mengeluarkan potensi yang dimilikinya.
Orang sales adalah orang yang hidup dengan kompetisi. Mereka
berkompetisi dengan sesama sales di kantornya, dengan sales dari
perusahaan kompetitor dan bahkan sekarang mereka harus berkompetisi
dengan teknologi yang akan menggantikan apa yang mereka kerjakan.
Mari kita hadapi setiap kompetisi yang ada, bukan dengan rasa takut, bukan dengan
cara menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, tapi mari kita hadapi
dengan persiapan yang baik, strategi yang tepat dan rasa percaya diri yang tinggi
bahwa Anda memiliki banyak potensi untuk bisa memenangkan kompetisi.
1. Channel Youtube : Dedy Budiman
2. Web : http:// dedybudiman. com
3. Link :http://dedybudiman.com/hadapi-kompetisi-dengan-
percaya-diri/
RANGKUMAN
1. Seorang wirausaha mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda dari
pegawai atau karyawan.
2. Karakteristik wirausaha adalah sifat atau tingkah laku khas dari seorang
wirausaha yang membedakannya denngan orang lain
3. Faktor–faktor keberhasilan wirausaha dipengaruhi oleh cara bekerja
secara efektif dan efisien.
4. Faktor-faktor kegagalan wirausaha terutama dipengaruhi oleh tidak
adanya perencanaan usaha.
18 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
TUGAS MANDIRI
Cari dan temukan di internet dan Youtube tentang sosok pengusaha yang kalian
kagumi, dikenal luas, sukses dan populer! Temukan ciri-ciri dan sikapnya hingga
pengusaha tersebut bisa sukses!
1. Siapa nama dan apa bisnisnya?
2. Bagaimana sikap dan perilakunya sebagai pengusaha?
3. Sikap bekerja yang efisien dan efesien pengusaha tersebut?
4. Identifikasi keterampilan dan kompetensi yang dimiliki dalam
mengembangkan usahanya!
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB II ini, tentang Sikap dan Prilaku Wirausaha, coba renungkan
apa yang sudah kalian pelajari. Apa manfaat mempelajari materi tersebut? Apakah
kalian dapat memahami sikap dan prilaku yang baik seorang wirausaha? coba kalian
tuliskan pendapat kalian di depan kelas dan ungkapkan di depan kelas.
TEKNIK LOGISTIK 19
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
BAB
PELUANG USAHA
III
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
RISIKO USAHA
SUMBER-SUMBER PELUANG
PELUANG USAHA
USAHA
KATA KUNCI
Peluang usaha, risiko usaha
20 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
Ada ungkapan “Kesempatan tidak akan datang dua kali” memiliki makna
motivasi yang cukup besar bagi seorang wirausaha. Kesempatan disamakan sebagai
adanya peluang untuk berusaha mendapatkan hasil yang lebih baik dari hasil yang
sebelumnya dan dalam bab ini akan dibahas mengenai proses mendapatkan peluang
usaha yang baik.
Gambar 3. 1 Raihlah kesempatan untuk mendapatkan peluang dan hasil yang lebih baik.
(Sumber: http:// manajemenpendidikantinggi. net/ index. php/ opini/ 21-opini/ 173-tenggelamnya-bu-
daya-egaliter-di-pendidikan-tinggi
TEKNIK LOGISTIK 21
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
22
22 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
B. Risiko Usaha
Kegiatan wirausaha sering mengalami naik turun dalam kegiatan usahanya,
hal ini terjadi karena adanya ketidakpastian atau seringkali disebut risiko usaha.
Risiko usaha merupakan informasi, kejadian, kerugian, atau pekerjaan yang
terjadi sebagai akibat dari keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.
Risiko dapat bersifat pasti maupun tidak pasti. Untuk mengetahui seberapa besar
risiko yang akan dihadapi adalah terkait dengan keakuratan dalam mendapatkan
informasi, semakin akurat maka akan mengetahui seberapa besar risikonya.
Risiko dan peluang usaha berjalan beriringan. Semakin jeli melihat peluang
usaha dan berani mengambil risiko adalah kunci dalam mewujudkan potensi diri
sebagai wirausaha. Para wirausaha pada umumnya menyukai pengambilan risiko
usaha karena ingin berhasil di dalam mengelola usaha atau bisnisnya.
Berbagai macam risiko usaha harus dihadapi oleh wirausaha, secara umum
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Risiko teknis (risiko kerugian)
Risiko ini terjadi akibat ketidakmampuan seorang wirausahawan dalam
mengambil keputusan, yaitu yang berhubungan dengan hal berikut ini:
a. Biaya produksi yang tinggi (inefisien);
b. Risiko karena adanya pemogokan karyawan akibat kesejahteraan kurang
diperhatikan;
c. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak);
d. Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang kecermatan;
e. Terjadi penipuan atau penipuan karena pengawasan yang kurang baik;
f. Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus meningkat
sedangkan harga jual tidak bisa dinaikkan;
g. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja
menurun;
h. Perencanaan dan desain yang salah sehingga sulit dioperasionalkan, serta
hal-hal yang berhubungan dengan adminitrasi perusahaan; dan
i. Risiko karena tidak dipercaya oleh perbankan akibat terjadi kredit macet
di dalam perusahaan
Risiko teknis dapat di atasi dengan melakukan hal-hal berikut ini:
a. Seorang wirausaha menambah pengetahuan tentang hal berikut ini.
1) Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan
dengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan memakai metode
yang dapat menurunkan biaya produksi (efisien);
TEKNIK LOGISTIK 23
23
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
24
24 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 25
25
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
ide usaha, perlu menyesuaikan dengan potensi diri yang dimiliki. Kesalahan dalam
memilih yang disebabkan karena ketidakcocokan atau ketidaksesuaian akan
mendatangkan kesulitan atau bahkan kegagalan berwirausaha.
Telah banyak ditemui bahwa masih banyak wirausaha memulai usahanya
dengan mengikuti tren saja. Kenyataannya belum tentu orang lain berhasil
dalam suatu lapangan usaha, akan diikuti keberhasilan wirausaha lain dengan
lapangan usaha yang sama. Mungkin saja wirausaha lain berhasil karena potensi
diri yang dimilikinya cocok dengan lapangan usaha tersebut dan kemampuan
dia untuk mengakses informasi terkait dengan usaha yang dijalankannya. Bisa
saja seseorang mengikuti orang yang telah berhasil dalam suatu lapangan usaha,
namun seseorang tersebut perlu memiliki nilai lebih dari aspek kualitas yang
tawarkan kepada pembeli.
Oleh karena itu, dalam memilih lapangan usaha yang akan kita geluti, perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
1. Usaha yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok bagi kita;
2. Lapangan usaha yang pada masa lalu menguntungkan, belum tentu pada saat
ini masih menguntungkan, atau lapangan usaha yang menguntungkan saat ini
belum tentu menguntungkan di masa yang akan dating;
3. Lapangan usaha yang berkembang baik di suatu daerah, belum tentu dapat
berkembang dengan baik pula di daerah lain, dan sebaliknya; dan
4. Perlu mempertimbangkan kondisi internal dan kondisi eksternal dimana usaha
jalankan, karena faktor internal dan eksternal ini akan sangat menentukan
kesuksesan dalam menjalankan usaha.
Faktor internal yang dimaksud seperti penguasaan sumberdaya (lahan, bangunan,
peralatan dan finansial), penguasaan teknis atau keterampilan, penguasaan
manajemen dan jejaring sosial yang kita miliki sedangkan faktor eksternal seperti
peraturan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran, persaingan, risiko dan
prospek ekonomi baik lokal, regional, nasional maupun global.
Cara menentukan peluang usaha yang baik untuk digeluti adalah sebagai berikut:
1. Lupakan apa pun yang menjanjikan uang besar dengan sedikit atau tidak
bekerja sama sekali;
2. Kesempatan datang dan pergi dengan demikian harus dimnafaatkan sebaik-
baiknya;
3. Mempunyai produk dan layanan yang kompetitif;
4. Mewaspadai terhadap kesempatan yang menjanjikan kekayaan dalam waktu
singkat;
5. Mencari kesempatan untuk berpromosi di internet dengan kesempatan untuk
menjual ke teman-teman dan tetangga; dan
6. Memilih peluang bisnis yang dipercaya menghasilkan produk atau jasa adalah
memiliki nilai yang sangat baik.
D. Sumber-Sumber Peluang Usaha
Asal sebuah peluang usaha adalah kesempatan yang terjadi dalam momen yang
tepat, makan sumber peluang usaha adalah:
1. Diri Sendiri
a. Hobi;
b. Keahlian; dan
26
26 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 27
27
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
28
28 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Keberadaan konsultan bisnis atau semacam Inkubator bisnis dan akselerator bisnis
memberikan saran, panduan, dan berbagai bentuk dukungan untuk bisnis di fase
startup. Perbedaan utama di antara mereka adalah akselerator bisnis, seperti
namanya, mengkompres skala waktu untuk memulai dengan beroperasi sebagai
jenis boot camp. Akselerator bisnis mengklaim membantu wirausahawan; inkubator
bisnis memelihara bisnis dalam fase startupnya, memungkinkannya berkembang
dengan kecepatannya sendiri.
https://smallbusiness.chron.com/
TEKNIK LOGISTIK 29
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
RANGKUMAN
1. Pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang muncul pada waktu
tertentu yang dapat memberikan kesempatan besar untuk memperoleh
keuntungan, jika dalam kesempatan itu dilakukan suatu tindakan dengan
mengarahkan tenaga dan pikiran.
2. Risiko usaha terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau
tidak laku di pasar. Produk telah menjadi kuno (absolonsence) akibatnya
penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun sehingga terjadi
kerugian.
3. Penentuan peluang usaha untuk mengetahui kebutuhan masyarakat dan
akan berhasil menemukan berbagai jenis usaha dan ide usaha.
4. Sumber-sumber peluang usaha terdapat dalam aktivitas sehari–hari dan
lingkungan wirausaha sendiri.
5. Menemukan peluang usaha yang memiliki prospek yang baik.
6. Peluang usaha bidang logistik sangat berkembang pesat di Indonesia.
TUGAS MANDIRI
Menemukan peluang usaha berasal dari PELUANG!
P = Perubahan, contoh peluang adalah
E = Environment, contoh peluang adalah
L = Lain, contoh peluang adalah
U = Usaha sendiri, contoh peluang adalah
A = Anda, contoh peluang adalah
N = Naluri, contoh peluang adalah
G = Gagasan, contoh peluang adalah
PENILAIAN HARIAN
Jawablah dengan tepat pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan sumber peluang usaha yang berasal dari diri sendiri!
2. Pak Andi memiliki kesuksesan di dalam bisnis ritel. Dalam menuju kesuksesan
ini, Pak Andi telah lama mempelajari seluk beluk ritel dan dia mendalami
pembelajaran bisnis ritel dalam pekuliahan bisnisnya.
3. Jelaskan menurut pendapatmu tentang peluang usaha bisnis ritel Pak Andi
tersebut!
4. Jelaskan menurut pendapatmu tentang era globalisasi!
5. Ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah …
6. Sebutkan factor yang mempengaruhi peluang usaha bisnis ritel!
30 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB III ini, tentang Peluang Usaha, coba renungkan apa yang
sudah kalian pelajari. Apa manfaat mempelajari materi tersebut? Apakah kalian
dapat memahami pentingnya mencoba sebuah kesempatan? pentingnya memiliki
konsep usaha? coba kalian tuliskan pendapat kalian di depan kelas dan ungkapkan
di depan kelas.
TEKNIK LOGISTIK 31
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
BAB
IV HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
HAKI
KATA KUNCI
32 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
Kebebasan dan kemudahan mendapatkan informasi saat ini telah terjadi disegala
bidang kehidupan, dalam hal ini internet mempunyai peran yang sangat besar atas
konsidi tersebut. Banyak hal positif dapat terwujud, namun tidak sedikit terjadi
penyalahgunaan atas data dan informasi yang diperoleh. Salah satu penyalahgunaan
yang sering terjadi pembajakan atau pencurian hak intelektual, oleh karenanya
pemerintah menerapkan hak paten guna menjamin kepastian hukum para pengusaha
dan inovator. Bagaimana hak paten dapat mempengaruhi dunia usaha? Berikut ini
uraiannya.
TEKNIK LOGISTIK 33
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
34
34 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 35
35
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
36
36 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
unruk ciptaan berupa karya seni terapan, perlindungan hak cipta berlaku
selama 25 tahun sejak pertama kali dilakukan pengumuman (Pasal 59
ayat (2) UU Hak Cipta Baru).
UU Hak Cipta Baru ini juga melindungi pencipta dalam hal terjadi jual
putus (sold flat), ciptaan buku, dan/ atau semua hasil karya tulis lainnya,
lagu dan/ atau musik yang dialihkan dan/ atau dijual hak ekonominya,
hak ekonomi tersebut beralih kembali kepada pelaku pertunjukkan
setelah jangka waktu 25 tahun (Pasal 30 UU Hak Cipta Baru).
Hal lain yang diatur dalam UU Hak Cipta Baru, yaitu adanya larangan
bagi pengelola tempat perdagangan untuk membiarkan penjualan dan/
atau penggandaan barang hasil pelanggaran hak cipta dan/ atau hak
terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya (Pasal 10 UU Hak Cipta
Baru). Dalam Pasal 114 UU Hak Cipta Baru diatur mengenai pidana bagi
tempat perbelanjaan yang melanggar ketentuan tersebut, yaitu pidana
denda paling banyak Rp100. 000, 00 (seratus juta rupiah).
Selain itu, dalam UU Hak Cipta Baru juga ada yabg namanya Lembaga
Manajemen Kolektif. Lembaga Manajemen Kolektif adalah institusi yang
berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi kekuasaan oleh pencipta,
pemegang hak cipta, dan/ atau pemilik hak terkait guna mengelola hal
ekonominya dalam bentuk menghimpun dan mendistribusikan royaliti
(Pasal 1 angka 2 UU Hak Cipta Baru).
b. Prosedur Pendaftaran Hak Cipta
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan
itu diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Pendaftaftaran ciptaan tidak
merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hak cipta. Namun
demikian, pencipta maupun pemegang hak cipta yang mendaftarkan
ciptaannya akan mendapatkan surat pendaftaran ciptaan yang
dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul
sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan tersebut. Ciptaan dapat
didaftarkan ke Kantor Hak Cipta, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual-Departemen Hukum dan HAM (Ditjen HKI-DepkumHAM).
Berikut adalah syarat untuk permohonan pendaftaran Hak Cipta:
1) Mengisi formulir prndaftaran ciptaan rangkap dunia;
2) Surat permohonan pendaftaran ciptaan mencamtumkan nama,
dan kewarganegaraan;
3) Uraian ciptaan rangkap dunia.
4) Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang
hak cipta berupa fotocopy KTP;
5) Permohonan pendaftaran ciptaan diajukan atas nama lebih
dari seorang dan satu Badan Hukum dengan demikian nama-
nama harus ditulis semuanya, dengan menetapkan satu alamat
pemohon;
6) Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya
atau penggantinya; dan
7) Membayar biaya permohonannya pendaftaran sebesar Rp. 75.
000 (tujuh puluh lima ribu rupiah).
TEKNIK LOGISTIK 37
37
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Hak Paten
Hak paten adalah eksklusif yang diberikan oleh negara kepada penemu
atas penemuannya yang pada waktu tertentu telah membuat suatu penemuan
dan memberikan persetujuannya kepada pihk lain untuk melaksanakannya.
Hak paten merupakan bentuk perlindungan hak kekayaan lingkungan
yang sangat efektif karena dapat mencegah adanya penggunaan suatu barang
atau penemuan tanpa izin oenemu aslinya. Bahkan, meskipun pihak lain
tersebut memperoleh teknologinya secara mandiri (bukan meniru). Menurut
UU hak paten No. 14 Tahun 2001 (UU hak paten 2001), hak paten diberikan
untuk penemuan yang memenuhi syarat kebaruan, mengandung langkah
inventif dan dapat diterapkan dalam industri selama 20 tahun.
Indonesia menganut hak paten dengan asas first-to-file. Artinya, hak paten
akan diberikan kepada orang yang pertama kali mendaftarkan invensinya di
kantor Paten. Namun, Amerika Serikat menggunakan hak paten dengan asas
first-to-invent, yaitu hak paten diberikan kepada orang yang pertama kali
menemukan sebuah invensi.
Terkadang kita sering keliru membedakan antara hak cipta dan hak paten.
Padahal, hak paten dan hak cipta memiliki pengertian yang berbeda. Berikut
adalah perbedaan antara hak cipta dan hak paten.
a. Menurut undang undang tentang hak cipta, hak cipta adalah hak
eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku sedangkan hak paten adalah hak eksklusif
yang diberikan oleh begara kepda inventor atas hasil invensi (temuan)
di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melaksanakannya.
b. Objek yang dilindungi dari kedua hak kekayaan intelektual tersebut juga
berbeda. Hak cipta memberikan perlindungan atas ciptaan-ciptaan di
bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan, yang selengkapnya bisa dilihat
di pasal 12 UU Hak Cipta sedangkan hak paten memberikan perlindungan
atas penemuan di bidang teknologi, yakni kegiatan pemecahan masalah
tertentu di bidang teknologi yang berupa proses, hasil produksi,
penyempurnaan dan pengembangan proses, serta penyempurnaan dan
pengembangan hasil produksi.
Pemegang hak paten tentu saja memiliki kewajiban dan ha katas hasil
temuannya dan kepada oranglain yang memanfaatkan bentuk patennya.
Pemegang paten memiliki hak sebagai berikut.
a. Mereka yang dikatakan pemegang paten dapat memiliki hak eksklusif
dalam melaksanakan paten yang dimilikinya sehingga orang lain dilarang
melaksanaknnya tanpa persetujuannya;
b. Mereka yang dikatakan pemegang paten berhak atas memberikan sebuah
lisensi kepada oranglain berdasarkan perjanjian yang terdapat dalam
surat perjanjian lisensi;
38
38 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 39
39
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
40
40 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Merek
Selain hak paten, merek juga termasuk ke dalam Hak Kekayaan Industri
yang mendapatkan perlindungan hukum, dan bagian dari HAKI. Apa yang
dimaksud dengan merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain, atau
gabungan keempatnya yang mengidentifikasikan produk para penjual dan
membedakannya dari produk pesaing.
Dalam pengertian lain merek adalah produk yang mampu memberikan
dimensi tambahan yang secara unik membedakannya dari produk produk lain
yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan serupa”. Perbedaan tersebut
bisa bersifat rasional dan tangible (terkait dengan kinerja produk darimerek
bersangkutan) maupun simbolik dan emosional.
Dari definisi merek menurut kedua tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa
merek merupakan suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan
diantaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan. , organisasi
atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan
dengan produk jsa lainnya.
Di Indonesia hak merek dilindungi melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2001. Jangka waktu untuk perlindungan merek adalah sepuluh tahun dan
berlaku dan berlaku surut sejak tangal penerimaan permohonan merek
bersangkutan dan dapat diperpanjang, selama merek tetap digunakan dala
perdagangan. Hak Merek merupakan bagian dari HAKI, dan dianggap sebagai
“roh” dari suatu produk.
Adapun manfaat merek suatu produk bagi seorang wirausaha, sebagai berikut:
(a) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan
pencatatan akuntansi;
(b) Bentuk proteksi terhadap fitur atau aspek produk unik;
(c) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu;
(d) Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari pada pesaing;
(e) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen;
dan
(f) Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Merek memilih beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
1) Merek produk
Merek produk atau merek dagang adalah merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-
barang sejenis lainnya.
TEKNIK LOGISTIK 41
41
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
2) Merek pribadi
Merek pribadi merupakan alat pemasaran paling populer di kalangan
publik figure, seperti politisi, musisi, selebriti, dan lainnya, sehingga
mereka memiliki pandangan tersendiri di mata masyarakat.
3) Merek perusahan
Merek perusahaan adalah merek yang digunakan sebuah perusahaan
untuk mengembangkan reputasi sebuah perusahaan di pasar, meliputi
semua aspek perusahaan tersebut mulai dari produk/ jasa yang ditawarkan
hingga kontribusi karyawan mereka terhadap masyarakat.
4) Merek regional
Merek regional bertujuan untuk memunculkan gambaran dari produk atau
jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang.
5) Merek budaya
Merek budaya digunakan untuk mengembangkan reputasi mengenai
lingkungan dan orang-orang dari tempat tertentu.
Permohonan perlindungan hak merek harus diajukan secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia kepada direktorat merek. Seseorang yang ingin mengajukan
permohonan perlindungan mereknya harus mengajukan dengan terlebih
dahulu mengisi formulir permohonan yang sudah disediakan di kantor
direktorat merek. Apabila permohonan diajukan oleh lebih dari satu pemohon
yang secara bersama-sama berhak atas merek tersebut, maka semua nama
pemohon dicantumkan dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat
mereka.
4. Rahasia Dagang
Rahasia Dagang adalah Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/ atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Informasi yang dianggap rahasia yaitu apabila informasi tersebut hanya
diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh
masyarakat.
Sedangkan informasi yang bernilai ekonomis/ komersial adalah sifat
kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan
atau usaha yang bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan
secara ekonomi.
Obyek dalam perlindungan rahasia dagang meliputi:
a) Metode produksi;
b) Metode pengolahan;
c) Metode penjualan; dan
d) Informasi lain di bidang teknologi dan/ atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomis dan tidak diketahui masayarakat secara umum.
5. Desain Industri
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya
yang berbentuk 3 dimensi atau 2 dimensi yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola 3 dimensi atau 2 dimensi serta dapat dipakai
42
42 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 43
43
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
44
44 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
e. Mengandungkan makna
Agar lebih baik lagi, merek yang dibuat mengandung makna tertentu.
f. Bersifat universal
Bersifat universal berarti merek yang kita buat harus bisa diingat dan
diterima konsumen yang berasal dari berbagai daerah. Pilihlah kata
yang dapat diterima dimana-mana.
Selain membuat merek dengan memperhatikan hal di atas, hal yang
TEKNIK LOGISTIK 45
45
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 4.5 Berbagai media social yang dapat digunakan untuk berbisnis.
Sumber: https:// strategi. id/ 7-strategi-memaksimalkan-sosial-media-untuk-bisnis/
46
46 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 4.6 Berbagai media social yang dapat digunakan untuk berbisnis.
Sumber: https:// edu. gcfglobal. org/ en/ jobsearchandnetworking/ networking-basics/ 1/
TEKNIK LOGISTIK 47
47
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
CC
48
48 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 49
49
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
50 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Bayangkan kalian memiliki sebuah akun berjualan secara online. Akun tersebut
harus memiliki logo yang bisa didaftarkan hak patennya. Gambarlah logo tersebut
dan presentasikan filosofinya!
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB IV ini, tentang Hak Atas Karya Intelektual, coba renungkan
apa yang sudah kalian pelajari. Apa manfaat mempelajari materi tersebut? Apakah
kalian dapat memahami pentingnya HAKI? coba kalian tuliskan pendapat kalian di
depan kelas dan ungkapkan di depan kelas.
TEKNIK LOGISTIK 51
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
BAB
PROTOTIPE DAN KEMASAN PRODUK
V
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
Prototipe, kemasan, produk, konsep desain
52 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
Prototipe dan produk kemasan merupakan dua hal penting yang dapat menunjang
laju produksi sebuah barang. Tanpa adanya kedua hal tersebut, bisa dipastikan laju
produksi akan terlambat. Lalu, bagaimana tata cara membuat sebuah prototipe dan
kemasan produk? Dalam bab ini, kita akan mempelajari bersama-sama. Berikut ini
salah satu contoh prototipe kemasan kreatif yang menunjang isi produk yang dikemas.
TEKNIK LOGISTIK 53
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Konsep Prototipe
Dalam kewirausahaan istilah prototipe dan kemasan produk merupakan
dua istilah yang saling melengkapi. Keduanya adalah hal yang utama dalam
sebuah kegiatan produksi. Tanpa adanya prototipe dan kemasan produk, maka
laju produksi sebuah perusahaan akan menjadi terlambat. Akibatnya dapat
menyebabkan kebangkrutan perusahaan tersebut. Namun, pembuatan prototipe
dan kemasan produk akan menenelan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu,
pembuatan produk kemasan dan prototipe harus memiliki standar tertentu.
Apa yang dimaksud dengan prototipe? Asal kata “prototype” berasal dari
bahasa Yunani yang memiliki arti “suatu bentuk kuno/ primitif”. Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia (KBBI) prototipe diartikan sebagai model yang pertama
kali (model asli) yang kemudian dijadikan contoh seperti: contoh baku, contoh
khas. Keberadaan prototipe ini merupakan suatu contoh yang menggambarkan
secara visual (secara nyata) bentuk sebuah model dari suatu produk/ barang.
Prototipe juga memiliki fungsi sebagai sebuah alat untuk menguji konsep desain
dimana proses ini terjadi untuk produk/ barang yang sudah hampir final menuju
ke proses produksi. Pengujian dilakukan sebelum produk tersebut nantinya kan
diperbanyak oleh perusahaan dan siap dilempar ke pasaran. Prototipe diciptakan
sebagai alat untuk mengevaluasi desain-desain baru yang dibuat oleh suatu
perusahaan. Pada proses lanjutan, prototipe tersebut akan dianalisis secara
sistematis. Bisa dikatakan bahwa prototipe adalah penyajian data dari data teori
yang langsung diaplikasikan praktik. Prototipe ini adalah perwujudan dari teori
(nonfisik) menjadi suatu produk berbentuk fisik.
Prototipe sebuah produk (purwa rupa produk) merupakan bentuk dasar dari
sebuah produk/ barang. Membuat prototipe sebuah produk merupakan tahapan
yang penting dalam perencanaan pembuatan sebuah produk. Mengapa demikian?
Karena hal ini menyangkut kelebihan suatu produk. Tentu saja hal ini akan
menentukan kemajuan suatu usaha. Dalam dunia industri, penciptaan prototipe
merupakan langkah penting yang terdapat diantara formalisasi dan evaluasi dari
sebuah ide.
1. Kategori dalam prototipe
Kata prototipe dalam model sering digunakan secara bersamaan, karena
bisa dikatakan bahwa prototipe merupakan model suatu produk. Oleh sebab
itu, dengan mengetahui penggolongan prototipe menurut fungsinya akan
sangat membantu kita dalam membuat sebuah prototipe sebuah produk.
Berikut ini merupakan kategorisasi prototipe menurut fungsinya:
a. Prototipe sebagai pembuktian teori
Prototipe berfungsi sebagai pembuktian teori. Artinya, prototipe jenis ini
berfungsi untuk menguji suatu desain atau teori. Biasanya prototipe jenis
ini digunakan dibidang arsitektur untuk pengujian mekanis sebuah produk
arsitektur. Umumnya, prototipe sebagai pembuktian teori dimaksudkan
untuk memeberi informasi mengenai kelebihan atau kekurangan desain
yang dibuat.
b. Prototipe bentuk.
Prototipe bentuk dibuat dengan maksud untuk memberi informasi
mengenai tampilan sebuah produk. Biasanya prototipe jenis ini dibuat
54
54 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Manfaat Prototipe
Sebuah prototipe dibuat pasti memiliki manfaat tertentu bagi perusahaan.
Bagaimanapun juga kualitas suatu produk berkaitan erat dengan kualitas
pelanggan. Untuk itu prototipe produk menjadi sebuah hal yang penting
bagi suatu perusahaan. Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan dalam
menerapkan prototipe untuk pengujian suatu produk:
a. Prototipe dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menguji dan
menyempurnakan desain fisik produk sehingga dapat mengetahui
apakah ide tersebut akan bekerja dengan sempurna dalam aspek teori.
Namun, adakalanya ketika mengawali proses uji publik secara fisik,
akan ditemukan beberapa kekurangan dalam produk/ barang yang akan
diproduksi. Itulah sebabnya keberadaan prototipe sangat penting artinya
untuk difungsikan sebagai tolak ukur atau uji coba fungsionalitas dari ide
seorang desainer. Tidak ada seorang pun yang dapat memastikan 100%
bahwa ide yang dibuat pasti sukses di pasaran, sampai adanya suatu
proses uji coba produk sebagai perwujudan desain yang pertama (bentuk
fisik) untuk dikenalkan ke beberapa konsumen, sehingga didapatkan
data riil mengenai tingkat kepuasan penggunaan produk tersebut.
b. Prototipe berfungsi untuk uji kualitas dan penampilan berbagai jenis
bahan. Sebagai contoh, desain awal dari sebuah produk/ barang unggulan
direncanakan menggunakan bahan dasar logam dengan pertimbangan
tampilan produk/ barang lebih awet dan elegan. Namun, ketika diadakan
sebuah pengujian terhadap prototipe tersebut ke beberapa konsumen,
disadari bahwa ternyata bahan plastik memiliki kualitas tampilan yang
lebih baik dibandingkan logam, serta memunculkan pertimbangan lain
TEKNIK LOGISTIK 55
55
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
terutama mengenai beban biaya yang lebih rendah bagi produk/ barang
tersebut. Dengan hasil uji coba prototipe seperti ini selanjutnya akan
dapat diproduksi secara masal produk/ barang dengan pertimbangan
biaya yang lebih efisien dan bahan yang lebih sesuai dengan selera
konsumen.
c. Prototipe merupakan alat bantu diskripsi sebuah produk
Untuk menawarkan sebuah produk, apalagi produk yang baru dan belum
dikenal konsumen, seorang wirausaha membutuhkan alat bantu yang
dapat menjelaskan tentang bagaimana kualitas produk baru tersebut.
Dengan adanya prototipe, maka seorang wirausaha akan lebih muda
mendeskripsikan produk tersebut.
d. Prototipe dapat membuat orang lain menganggap serius tentang
keberadaan sebuah bisnis.
Penciptaan prototipe, mampu memunculkan kesan baik dari mitra bisnis
dan akan merespon dengan lebih serius seperti menjalin kerjasama
jangka panjang.
56
56 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
(Snyder 2003). Mengapa kertas? Karena kertas adalah bahan yang murah
mudah didapatkan dan tidak membutuhkan banyak keahlian untuk
membentuknya menjadi model.
TEKNIK LOGISTIK 57
57
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
58
58 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
yang dituju, sehingga calon konsumen langsung dapat mengenali produk
yang diinginkan dengan hanya melihat tampilan desain kemasan yang
ada. Perancangan kemasan produk yang sesuai dengan target pasarnya,
sebisa mungkin mempertimbangkan beberapa faktor yang terkait dengan
konsumen, seperti umur konsumen, jenis kelamin konsumen, perkiraan
harga jual produk, dan factor budaya atau kebiasaan konsumen dari
daerah yang menjadi target pemasaran.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam membuat desain produk,
terdapat juga tahapan dalam membuat desain kemasan produk. Berikut
adalah tahap-tahap dalam desain kemasan produk:
1) Fase 0: perencanaan produk.
Dalam kegiatan ini, proses perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase”
dikarenakan dalam kegiatan ini terlebih dahulu harus ada persetujuan
proyek dan proses perencanaan pengembangan produk aktual.
2) Fase 1: pengembangan konsep.
Pada tahapan ini, target kebutuhan pasar mulai diidentifikasi,
menampilkan perancangan alternatif dari konsep produk dan kemudian
dievaluasi, dan dipilih satu atau lebih konsep desain untuk kemudian
dikembangkan dan dilakukan percobaan lebih jauh.
3) Fase 2: perancangan tingkat sistem.
Fase kedua merupakan fase perancangan tingkat sistem yang mencakup
definisi arsitektur produk dan uraian dari produk menjadi subsistem
serta komponen.
4) Fase 3: rancangan detail.
Fase rancangan detail ini mencakup spesifikasi lengkap dari suatu
bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik
pada produk/ barang dan identifikasi keseluruhan komponen standart
yang dibeli dari para pemasok.
5) Fase 4: pengujian dan perbaikan.
Fase pengujian dan perbaikan ini meliputi konstruksi dan evaluasi dari
berbagai versi produksi di proses awal produk.
6) Fase 5: produksi awal.
Pada fase ini, produk/ barang dibuat dengan suatu sistem produksi yang pada
dasarnya memiliki tujuan dari produksi awal untuk melatih para tenaga kerja
dalam memecahkan suatu masalah yang ditimbulkan pada proses produksi yang
sebenarnya. Adanya proses produksi, mulai tahap awal hingga menjadi produksi
yang sebenarnya, biasanya dilakukan secara bertahap, dari satu unit ke unit lainnya,
sampai produk kemudian diluncurkan dan mulai disediakan untuk distribusikan.
TEKNIK LOGISTIK 59
59
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
basa, netral dan kestabilan formulasi dalm kondisi tertentu. Sifat lainnya:
warna, kekentalan, mudah menguap, dan mudah terbakar. Ketahanan
warna dan kekentalan terhadap kondisi tertentu.
Gambar 5. 3 Sifat produk akan berpengaruh pada proses penanganan produk dan pengemasannya.
Sumber:https://www. tneutron. net/ pangan/ sifat-bahan-kemasan-kayu/ dan https:// pelumasolidieselterbaik. blogspot.
com/ 2019/ 06/ agen-oli-pertamina-jambi. html
60
60 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5. 5 Berbagai macam merek susu bayi yang sangat diminati oleh konsumen.
Sumber: https:// konsultansolusi. com/ 2013/ 09/ 01/ buka-toko-susu-anda-yakin-bisnis-toko-susu-layak-untuk-dijalank-
an/
TEKNIK LOGISTIK 61
61
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
62
62 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 63
63
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
64
64 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Bahan kaca
Kaca menjadi bahan bangunan bagi manusia sejak pertama kali dibuat sekitar
tahun 3000 SM. Penggunaan kaca untuk kemasan, sudah sejak lama digunakan
oleh bangsa Mesir Kuno. Awalnya kaca dianggap memiliki sifat yang magis,
meskipun selanjutnya dengan didasari oleh pemikiran yang modern bahan
kaca dapat diterima oleh masyarakat.
TEKNIK LOGISTIK 65
65
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Jenis-jenis kaca
Jenis-jenis kaca yang dikenal umumnya diperuntukkan pada bangunan dan ini
mungkin bukan merupakan kaca murni.
Beberapa jenis material kaca yang sering digunakan merupakan material kaca
yang transparan dan terlihat bening.
a. Kaca Polycarbonate
Sifat dari jenis kaca ini:
1) Terasa elastis, memiliki kekuatan 300 kali lebih kuat dari kaca biasa;
2) Cukup tahan terhadap sebagian besar jenis kimia;
3) Dua kali lebih ringan dari kaca biasa;
4) Memiliki ketahanan abrasi yang tinggi dan ketahanan pada benturan;
dan
5) Bahan ini dapat dilewati oleh cahaya sebanyak bukaan pada kaca dan
biasanya tanpa banyak halangan.
Penggunaan kaca jenis Polycarbonate contohnya jendela, kaca rumah,
kaca ventilasi, dll.
b. Kaca Akrilik
Sifat dari jenis kaca dengan bahan akrilik terbuat dari thermo plastik ini
adalah:
1) Tahan cuaca, dengan kekuatan 5 kali lebih kuat dari kaca tetapi lebih
rentan terhadap goresan;
2) Tidak mudah pecah dan terasa lebih elastis jika dibandingkan kaca
biasa;
3) Memiliki tingkat optik yang sangat baik; dan
4) Lebih lembut dari kaca tetapi mampu menyerap banyak debu.
Jenis kaca ini sering digunakan untuk bahan pembuatan rumah bermain,
pembatas pengganti kaca, dan lain-lain.
c. Panel GRP (Glass-reinforced plastic)
GRP diproduksi dengan menggabungkan ratusan untaian kaca bersama-
sama menggunakan resin UV thermosetting berpigmen.
Sifat dai bahan ini:
1) Mudah untuk penggunaan sesuai dengan kebutuhan;
2) Lebih ringan;
3) Kombinasi bahan plastik dan bahan kaca menghasilkan material yang
kuat; dan
4) Dapat digunakan untuk bahan isolasi pada rumah di kutub untuk
menjaga suhu ruang agar nyaman.
Jenis bahan ini sering digunakan dalam bangunan rumah seperti atap
laminasi (genteng kaca), kanopi dll.
66
66 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 67
67
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Bahan plastik
Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh Dr.
Montgomerie pada tahun 1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan proses
bahan dasar getah karet yang kemudian dibentuk dengan teknik tradsional
untuk dijadikan gagang pisau.
Pada tahun 1845 J. Peluoze berhasil mensintesa selulosa nitrat. Pada tangal
11 Februari 1862, J. L. Baldwin mempatenkan
cetakan dari bahan plastik yang disebut sebagai molds for making daguerreotype
cases. Penemuan bahan plastik sebagai cetakan ini digunakan secara luas
untuk membentuk produk plastik lainnya, yang terdiri dari campuran getah
karet dengan berbagai bahan pengisi, humektan dan pemplastik.
Penemuan selulosa nitrat atau seluloid pertama kali dilakukan oleh Dr. John
Wesley Hyatt dari New York yaitu untuk menggantikan bola bilyard yang
sebelumnya terbuat dari gading. Seluloid digunakan juga digunakan untuk
mainan anak-anak, pakaian, cat dan vernis, serta film untuk foto. Di tahun
1920 Dr. Leo Hendrik Baekeland (Belgia) menemukan reaksi antara fenol
dan formaldehida yang menghasilkan bakelite, dan penemuan ini dianggap
sebagai awal industri plastik.
Dalam perkembangannya, bahan dasar pembuat plastik (minyak dan gas)
digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga didapatkan sifat-sifat plastik
yang dibutuhkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi, dan ekstruksi.
Komponen utama pembentuk plastik sebelum membentuk polimer adalah
monomer. Polimer merupakan gabungan dari beberapa monomer yang akan
membentuk rantai yang sangat panjang. Bila rantai tersebut dikelompokkan
bersama-sama dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan jerami maka
disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan sifat yang
lebih keras dan kaku.
68
68 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Kemasan plastik dapat dibentuk menjadi kemasan yang kaku ataupun namun
mudah dibentuk dan lentur atau fleksibel. Untuk pengemasan produk/ barang
yang berbentuk padat dan tidak memerlukan sebuah perlindungan khusus
maka dapat langsung menggunakan plastik yang lentur atau fleksibel, karena
bisa dibentuk untuk mengikuti bentuk fisik dari produk/ barang tersebut.
Munculnya permintaan konsumen pada berbagai jenis produk pangan, dimana
konsumen menginginkan produk pangannya selalu bermutu tinggi, fresh saat
disiapkan di rumah, mutu tetap, maka kemasan dengan bahan plastik menjadi
harapan untuk solusi yang tepat dalam penanganan permintaan konsumen
tersebut. Yang menjadi alasan utama, karena plastik dianggap lebih fleksibel
dalam menjawab semua tuntutan konsumen. Kemasan plastik yang ada di
pasaran sangat beragam, sehingga perlu pemahaman dan pengetahuan
yang baik untuk menentukan ketepatan pemilihan jenis plastik yang sesuai
untuk pengemasan produk pangan. Kurangnya pengetahuan dan pemhaman
dalam memilih jenis plastik yang tepat, dapat merusak kualitas bahan pangan
yang dikemas.
TEKNIK LOGISTIK 69
69
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5. 12 Kemasan vakum untuk daging segar membuat daging lebih awet
Sumber: https:// goukm. id/ plastik-vakum-kemasan-vacuum/
c. Produk Roti
Roti merupakan makanan siap saji yang cukup rentan mengalami
kerusakkan jika pengemasannya tidak dilakukan dengan baik. Roti ini
mengandung humektan dikemas dengan kemasan yang kedap air. Roti
yang bertekstur renyah sebaiknya dikemas dengan kemasan plastik yang
kedap udara. Cake (bolu) agar tidak kering dan bau apek dikemas dengan
bahan plastik yang memiliki kandungan selulosa berlapis atau OPP.
70
70 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
g. Kopi
Bahan pangan lainnya yang menjadi favorit konsumen adalah kopi.
Dibutuhkan kemasan yang fleksibel, dan model kemasan hampa (sedikit
memiliki ruang) seperti foil atau poliester yang sudah dimetalisasi dan
PE sedangkan untuk kemasan kopi instant sebaiknya digunakan PVC yang
dilapisi dengan PVDC. Kendala yang dihadapi produsen terkait dengan
kemasan jenis ini adalah masalah biaya. PVC dengan lapis PVDC masih
terlalu mahal, sehingga dalam pemasarannya dapat mempengaruhi
harga konsumen.
TEKNIK LOGISTIK 71
71
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
72
72 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 73
73
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
74
74 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Kertas Perkamen
Kertas perkamen ini sering dipergunakan untuk mengemas bahan pangan
seperti mentega, margarine, teh, kopi, biskuit yang memiliki kadar lemak
tinggi, keju, daging (segar, kering, diasap atau siap saji), ikan (basah, kering
atau digoreng) dan hasil ternak lainnya.
TEKNIK LOGISTIK 75
75
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Kertas lilin
Merupakan kertas yang dilapisi dengan lilin dengan bahan dasarnya
adalah lilin parafin yang dicairkan pada titik 46-740C dan dicampur
polietilen (titik cair 1000-1240C) atau petrolatum (titik cair 400-520C).
Kertas lilin mampu menghambat penyerapan air, tahan terhadap bahan
minyak dan oli serta memiliki daya rekat panas yang baik. Kertas lilin
biasa digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan
lain sebagainya.
76
76 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
f. Kertas Tyvek
Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density
polyethylene). Kertas ini pertama kali dibuat oleh Du Pont dengan nama
dagang Tyvek. Kertas tyvek memiliki permukaan yang licin dengan derajat
kandungan warna putih yang baik dan kuat, sehingga sering dipergunakan
untuk kertas foto.
Kertas ini memiliki sifat:
1) No grain yaitu tidak mudah menyusut atau mengembang bila ada
perubahan kelembapan;
2) Tahan terhadap kotor dan bahan kimia;
3) Bebas dari kontaminasi kapang; dan
4) Kualitas kertas yang sangat baik sehingga mampu untuk menghambat
bakteri ke dalam kemasan.
TEKNIK LOGISTIK 77
77
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
g. Kertas Soluble
Merupakan jenis kertas lunak yang dengan cepat dapat larut ke dalam
air. Kertas ini diperkenalkan pertama kali oleh Gilbreth Company,
Philadelphia dengan nama dagang Dissolvo.
Kertas soluble digunakan untuk tulisan, dan oleh FDA (Food and Drug
Administration) tidak boleh digunakan untuk kemasan makanan, karena
sifatnya mudah larut dalam air sehingga dikuatirkan mempengaruhi
kualitas makanan itu sendiri.
Kertas soluble memiliki sifat:
a) Fisik cukup kuat;
b) Tidak mudah terpengaruh oleh kelembapan; dan
c) Mudah larut dalam air.
h. Kertas plastik
Kertas ini dibuat karena keterbatasan sumber selulosa. Kertas plastik
disebut juga kertas sintetis karena terbuat dari lembaran stirena,
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Memiliki daya robek dan ketahanan lipat yang baik;
2) Fisiknya kaku, lebih kecil daripada kertas selulosa, sehingga dapat
menimbulkan masalah saat digunakan untuk label;
3) Tidak berubah fisiknya saat terjadi perubahan kelembapan (RH);
4) Memiliki ketahanan terhadap jenis lemak, air dan juga tidak mudah
ditumbuhi kapang; dan
5) Dapat dicetak dengan suhu pencetakan yang tidak terlalu tinggi,
karena polistirena akan lunak pada suhu 80oC.
5. Bahan logam
Kemasan berbahan dasar logam atau kaleng merupakan inovasi dalam dunia
industri untuk produk makanan, minuman ataupun produk pangan lainnya.
Keberadaan logam dalam dunia industri menjadi simbol modernisasi yang
kuat. Namun demikian munculnya logam sebagai salah satu bahan untuk
78
78 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 79
79
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
CAKRAWALA
2020 ditetapkan sebagai tahun yang sempurna untuk tren desain kemasan.
Desainer mendorong batas-batas bentuk desain—dari fungsi ke estetika. Tren
menarik dalam warna, ilustrasi, bentuk dan elemen desain lainnya datang bersama-
sama untuk menciptakan kemasan produk yang tidak terduga yang membantu
merek menembus kekacauan persaingan.
https:// 99designs. com/ blog/ trends/ packaging-design-trends/ amp/
JELAJAH INTERNET
Pembuatan produk kemasan dan prototipe harus memiliki standar tertentu.
Bagaimana cara memahami prototipe kemasan silahkan gunakan link
dibawah ini.
http://putumarantini.blogspot.com/2018/09/prototype-dan-kemasan-
produk_12.html
80 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
RANGKUMAN
1. Kata prototipe berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “suatu bentuk kuno/
primitif”. Dalam KBBI, prototipe diartikan sebagai model yang pertama kali
(model awal) yang menjadi contoh, seperti: contoh baku, contoh khas. Prototipe
merupakan contoh yang mewakili sebuah model suatu produk.
2. Prototipe dan kemasan produk merupakan dua istilah yang saling melengkapi.
Keduanya merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah produksi. Tanpa
adanya prototipe dan kemasan produk, maka laju produksi sebuah perusahaan
akan menjadi terlambat.
3. Unboxing experience menjadi tujuan utama dalam menentukan sukses tidaknya
sebuah produk. Dimana setiap konsumen mempunyai hak untuk memperoleh
pelayanan yang baik dan mendapatkan kepuasan dari penggunaan produk
yang sesuai dengan harapannya. Untuk itu melindungi produk agar pelanggan
merasa puas dengan barang yang dipesannya menjadi salah satu pertimbangan.
4. Menurut Sri Julianti (2017:16) tahapan dalam membuat desain kemasan adalah
sebagai berikut:
a. Pahami produk;
b. Kenali target konsumen;
c. Pahami konsumen Anda (pasar toko, pasar modern);
d. Pahami cara memasarkan dan lokasi pemasaran;
e. Pahami mesin pengemas dan fasilitas produksi;
f. Tentukan struktur material;
g. Pahami logistik dan proses supply management;
h. Selalu penuhi syarat keamanan, kesehatan, dan keamanan lingkungan
(safety, health, and environment/ SHE);
i. Lakukan tes kemasan; dan
j. Peluncuran produk.
5. Jenis-jenis bahan yang digunakan untuk pengemasan produk/ barang:
k. Kayu;
l. Kaca;
m. Plastik;
n. Kertas/ karton; dan
o. Logam.
TEKNIK LOGISTIK 81
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
TUGAS MANDIRI
Jawablah dengan tepat pertanyaan di bawah ini!
1. Siapkan kertas folio bergaris satu lembar dan alat tulis!
2. Tuliskan identitas di sudut kanan atas (nama, kelas, nomor absen)!
3. Amati 10 produk yang berbeda, yang dijual di retail!
4. Buatlah analisa dari kemasan masing-masing produk tersebut!
5. Buatlah konsep prototipe produk dengan syarat:
a. Tentukan produk sebagai prototipe yang akan dikemas!
b. Buat analisa produk!
c. Tentukan bahan prototipe kemasan!
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB V ini, tentang Prototipe Dan Kemasan Produk, coba
renungkan apa yang sudah kalian pelajari. Apa manfaat mempelajari materi
tersebut? Apakah kalian dapat memahami pentingnya membuat prototipe kemasan
dari suatu produk? Coba tuliskan pendapat kalian dan ungkapkan dihadapan teman
sekelasmu.
82 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Persyaratan untuk menjadi wirausahawan yang baik dan sukses adalah …
a. Berpikiran luas
b. Berpikiran baik
c. Berpikiran sederhana
d. Berpikiran sempit
e. Berpikir dan bersifat konsumtif
TEKNIK LOGISTIK 83
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
6. Seorang wirausaha mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda dari pegawai
atau karyawan. Sikap yang sesuai terhadap pesaing adalah…
a. Selalu ingin tahu
b. Berpikir negatif
c. Tidak gentar
d. Penuh kecemasan
e. Merasa nyaman
84 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
11. Cara yang kurang tepat seorang dari seorang wirausahawan dalam
memanfaatkan peluang usaha adalah …
a. Individual
b. Menerima gagasan baru
c. Etos kerja tinggi
d. Pandai berkomunikasi
e. Percaya diri
13. Yang dimaksud dengan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah …
a. Hak atas seluruh asset perusahaan yang dimiliki sebagai wirausahawan
b. Hak atas hak pribadi untuk bebas mendaftarkan karya intelektualnya
c. Hak atas kekayaan ide menjual sesuatu produk
d. Hak atas perlindungan segala kekayaan pribadi
e. Hak atas kebebasan menpromosikan produk dagang pribadi
14. Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangan-
undangan yang berlaku, disebut …
a. Hak paten
b. Hak cipta
c. Merek
d. Rahasia Dagang
e. Desain Industri
TEKNIK LOGISTIK 85
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
17. Dalam kewirausahaan, contoh yang merupakan perwakilan suatu model yang
bermula dari model asli disebut sebagai …
a. Imitasi
b. Kembar
c. Bayangan
d. Prototipe
e. Pattern
18. Prototipe yang dibuat dengan maksud untuk memberi informasi tampilan
sebuah produk adalah …
a. Prototipe pembuktian teori
b. Prototipe bentuk
c. Prototipe visual
d. Prototipe fungsional
e. Prototipe ekonomis
19. Jenis bahan kemasan kertas yang dapat digunakan untuk mengemas bahan
makanan seperti mentega, biscuit, teh adalah jenis kertas …
a. Glasin
b. Perkamen
c. Lilin
d. Chipboard
e. Soluble
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
TEKNIK LOGISTIK 87
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
27. Tindakan yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadinya kerugian usaha
yang lebih besar adalah…
a. Menutup usaha
b. Menjual aset pabrik
c. Mengadakan inovasi
d. Menghentikan usaha
e. Menyalahkan pesaing
28. Asal-usul sebuah peluang usaha adalah kesempatan yang terjadi dalam
momen yang tepat. Salah satu peluang sumber usaha adalah diri sendiri,
diantaranya adalah…
a. Konsumen
b. Hobi
c. Lingkungan
d. Sahabat
e. Perubahan
29. Hak paten merupakan perlindungan hak kekayaan intelektual yang tepat untuk
mencegah penggunaan tanpa seijin penemu aslinya. Indonesia menganut hak
paten dengan azas…
a. First-to-file
b. First-to-invent
c. State of the art
d. Copy right
e. Property Right
30. Dalam kewirausahaan istilah prototipe dan kemasan produk merupakan
dua istilah yang saling melengkapi. Keduanya adalah hal yang utama dalam
sebuah kegiatan produksi. Tanpa adanya prototipe dan kemasan produk, maka
laju produksi sebuah perusahaan akan menjadi terhambat. Prototipe berasal
dari Bahasa Yunani yang memiliki arti…
a. Produk akhir yang siap
b. Bentuk yang sempurna
c. Benda yang berharga
d. Suatu bentuk primitif
e. Produk yang dirancang
B. URAIAN
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Perkembangan perekonomian dunia melalui tahap yang cukup panjang untuk
bisa seperti saat ini. Uraikan 4 tahap perkembangannya!
2. Jelaskanlah secara singkat perbedaan antara wirausaha dan kewirausahaan!
berikan contoh!
3. Salah satu risiko yang dihadapi para wirausaha adalah produk kreatif yang
dihasilkannya tidak laku dijual. Apakah yang menyebabkan hal itu dapat terjadi?
Uraikan!
88 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
TEKNIK LOGISTIK 89
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
90 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
PENDAHULUAN
Seringkali, orang kesulitan dalam melakukan desain atas sebuah produk. Mereka
selalu berpikir bahwa cukup dengan mempunyai komputer dan aplikasi maka
otomatis desain bisa tercipta. Padahal, proses komputerisasi merupakan bagian
dari proses visualisasi untuk menghasilkan produk. Tahapan awal yang tepat dalam
proses untuk mendesain adalah konsep desain yang di mulai dari: ide/ gagasan,
konsep, prototipe dan produk akhir.
Hal inilah yang mendasari pembahasan pada bab ini.
TEKNIK LOGISTIK 91
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 93
93
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Sketsa juga dapat diartikan sebagai hal atau sesuatu yang abstrak, yang
ditampikan begitu saja tanpa persiapan atau tanpa skala yang terukur. Jadi,
sketsa merupakan gambar atau lukisan awal yang kasar, ringan, tampilan
seringkali hanya berupa garis besar saja, dan biasanya menggambarkan
hasil pandangan dari seseorang. Menggambar sketsa pada dasarnya
hanya memerlukan alat dan bahan yang sangat sederhana. Tujuannya
untuk dapat menyajikan tanda goresan yang menggambarkan bentuk
objek sesungguhnya. Garis-garis yang dihasilkan berupa goresan pada
bidang datar (lembar kerja seperti kertas) dapat memberikan kesan atau
sebagai simbol tentang bentuk yang ada di sekitar atau gagasan tentang
sesuatu yang dilihat dan terlintas dalam pemikiran seorang desainer.
Pada dasarnya pikiran dan perasaan seseorang itu dapat diungkapkan
tidak hanya dalam bentuk lisan, teks tapi juga dalam bentuk visual.
Inilah kegiatan sederhana yang disebut dengan menggambar, sehingga
menggambar masuk kegiatan mendasar dalam berkarya seni rupa.
Kegiatan menggambar sketsa dapat dianalogikan dengan kegiatan
menulis. Ketika akan menulis suatu kalimat yang benar, maka sebelumnya
pasti mencoba menuliskan beberapa konsep kalimat yang baik dengan
merangkaikan beberapa kata-kata terlebih dahulu, sehingga akan
diperoleh rangkaian kata yang membentuk kalimat yang benar-benar
sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum membuat karya seni rupa yang sesuai dengan keinginan,
umumnya para seniman akan membuat konsep dasar berupa sketsa
terlebih dahulu.
Dilain pihak para ahli seni, menyatakan bahwa garis merupakan unsur
yang paling menonjol hakiki dalam seni lukis. Para seniman dan kritikus
seni rupa juga mengungkapkan, bahwa “Sketsa ibaratnya adalah sebuah
pertunjukkan permainan musik, sedangkan lukisan merupakan tampilan
sebuah orkes yang lengkap”.
Ungkapan ini menyatakan dua hal tentang menggambar yaitu:
a) Sketsa sebagai ungkapan keindahan yang dihadirkan secara sangat
sederhana karena menggunakan garis secara hemat dan selektif.
Dalam prakteknya sketsa dapat dilakukan dengan cepat dan secara
spontan; dan
b) Jika sketsa dibangun oleh unsur-unsur garis sebagai medium
utamanya, lukisan merupakan ungkapan yang lebih lengkap, dalam
penyajiannya lukisan dibuat dengan menggunakan unsur-unsur lain,
seperti tekstur, kedalaman/ ruang, gelap-terang, dan warna-warna
di samping adanya unsur garis. Bahkan, dalam lukisan unsur warna
menjadi sangat penting sebagai unsur tambahannya. Sebagaimana
halnya dengan karya sebuah lukisan, sketsa juga memiliki keragaman
tema, teknik dan gaya pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok
hanyalah pada medium pengucapannya.
2) Jenis-Jenis Sketsa
Jenis-jenis sketsa yang dapat mendukung desain prototipe kemasan
produk, yaitu:
94
94 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIK LOGISTIK 95
95
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
5) Mutu.
Artinya, mutu suatu produk harus disesuaikan dengan fungsi
produk tersebut. Misalnya, jika produk tersebut akan digunakan
dalam jangka waktu panjang, maka mutu dari produk tersebut
harus dirancang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang
penggunaanya dalam jangka waktu yang lebih pendek.
6) Bahan.
Artinya, apabila produk/ barang yang akan digunakan ingin
berkualitas tinggi, maka bahan yang digunakan pun harus bahan-
bahan terpilih yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen pun
terpuaskan.
7) Warna.
Artinya, warna termasuk faktor yang memengaruhi proses
prototyping. Terkadang konsumen memiliki kesukaan dan ciri yang
khas terhadap warna tertentu. Hal ini dapat menjadi perhatian
produsen agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang
memproduksi produk sejenis.
c. Tanggung Jawab Produk. Terkadang ada konsumen yang mengeluh
akan produk yang mereka gunakan. Hal tersebut menjadi tanggung
jawab produsen. Tanggung jawab produk merupakan salah satu
bentuk tanggung jawab pihak produsen sebagai pembuat produk
kepada konsumen. Tanggung jawab ini meliputi keselamatan dan
kenyamanan pemakai produk tersebut. Produsen harus berani
menjamin bahwa produk yang dikeluarkannya aman dan nyaman.
Faktor tanggung jawab produk ini menjadi sangat penting untuk
dipertimbangkan oleh perusahaan pada saat tahapan awal
mendesain produk tersebut.
d. Harga Dan Volume. Ada kaitannya antara harga dan volume atau
jumlah produk yang akan dibuat. Biasanya untuk produk yang dibuat,
diproduksi berdasarkan pesanan harganya, disesuaikan dengan
volume yang dipesan dan juga desain produknya pun akan berbeda.
Untuk harga sebuah produk yang kan dijual atau dipasarkan secara
massal (dalam jumlah besar), maka harganya relatif lebih murah,
sehingga desain produknya akan berbeda pula.
e. Evaluasi Prototipe. Prototipe diusahakan untuk dibuat terlebih
dahulu. Portotipe merupakan model produk yang pertama kali
akan dibuat, prototipe ini akan memperlihatkan contoh produk
yang sebenarnya baik tampilan bentuk serta fungsinya, sebelum
perusahaan memproduksi secara massal. Prototipe harus diuji dan
dievaluasi, dan dari evaluasi prototipe tersebut, akan didapat hasil
apakah prototipe tersebuat masih memerlukan tambahan atau
perubahan-perubahan atau tidak. Setelah dilakukan evaluasi, maka
informasi dari hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan pedoman
dalam penyusunan terakhir sebuah desain produk.
98
98 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
akan dijualnya memiliki cacat atau kualitas yang rendah. Untuk itu, perlu
dilakukan prosedur pengawasan kualitas produk barang dan jasa.
Segala aspek termasuk definisi dan pemahaman terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan mutu produk sangat penting untuk dimiliki oleh
perusahaan, baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. Dalam satu
perusahaan jika memiliki persepsi yang sama mengenai mutu, maka tujuan
dan cita-cita mutu perusahaan dapat dicapai dengan lebih cepat, efisien dan
sesuai dengan target.
Pengawasan mutu adalah suatu kegiatan yang wajib dilakukan untuk
menjamin bahwa proses produksi yang terjadi nantinya akan menghasilkan
produk sesuai dengan tujuan akhir yang diinginkan. Tujuan kegiatan
pengawasan mutu ini adalah untuk mengevaluasi kinerja nyata proses dan
membandingkan kinerja nyata proses dengan tujuan akhir. Hal tersebut
meliputi semua kegiatan dalam rangka pengawasan rutin mulai dari bahan
baku produk, proses produksi hingga produk akhir. Pengawasan mutu
bertujuan untuk mencapai sasaran dikembangkannya peraturan dibidang
proses sehingga produk yang dihasilkan aman dan sesuai dengan keinginan
masyarakat dan konsumen.
Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, selayaknya meliputi
pengetahuan hal-hal berikut:
1) Kerusakan dan kualitas produk.
Suatu barang dan jasa dibuat melalui sebuah proses. Proses pembuatan
tersebut disesuaikan dengan bentuk dan kualitas barang yang ingin
dihasilkan. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan pada proses
pembuatannya. Melalui proses prototyping , akan didapatkan hasil yang
bisa dijadikan acuan untuk pembuatan produksi yang sebenarnya. Jika
masih ada cacat atau kerusakan sehingga kualitas produk barang yang
dihasilkan rendah, maka produsen dapat segera melkaukan perbaikan-
perbaikan.
2) Mencegah atau menghindarkan terjadinya kerusakan barang (produk).
Mencegah terjadinya kerusakan produk akan lebih menguntungkan
dibandingkan dengan membuat produk baru. Untuk itu, harus diupayakan
berbagai cara efektif agar kerusakan dapat dicegah. Kiat utama dari
pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja,
yaitu kerusakan harus dicegah sebelum terjadi.
3) Kendali mutu terpadu.
Tindakan pencegahan terjadinya kerusakan produk selama proses
produksi, berarti menunjukkan kesiapan pelaksanaan dari suatu
rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian mutu.
Bila terjadi pengendalian atau controlling atas mutu tentunya harus dimulai
sejak perencanaan (planning) mutu produk bersangkutan. Dimulai tahap
perencanaan hingga tahapan seperti pengorganisasian (organizing) dan
pelaksanaan (actuating) harus disertai pengawasan mutu, hal ini memberi
gambaran bahwa manajemen mutu (quality management) meliputi berbagai
aspek keikutsertaan (participation) dari berbagai pihak didalam perusahaan
yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus dikendalikan.
100
100 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
kondisi sesuai dengan mutu. Namun, adapula produk yang tidak terlalu
memerlukan perhatian khusus dalam hal pengemasan misalnya sayur-
sayuran, kelapa, singkong, dan sebagainya. Akan tetapi tetap produk
tersebut memerlukan pengawasan dalam hal lainnya seperti pemilihan
alat angkut yang tepat agar produk sampai ke tangan konsumen dengan
mutu yang prima.
Secara umum tujuan pengawasan mutu sebagai berikut:
a) Produk akhir (produk siap jual) mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan; dan
b) Biaya desain produk, biaya inspeksi dan biaya proses produksi berjalan
sesuai perhitungan yang direncanakan (efisien).
Dengan demikian, pelaksanaan pengendalian mutu dan kegiatan produksi
harus dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya penyimpangan dari rencana standar agar dapat segera diperbaiki.
1) Pemecahan Masalah Mutu Dengan Statistik.
Sudah sejak lama metode statistik digunakan untuk membantu
perusahaan dalam masalah-masalah yang kompleks. Meskipun demikian,
metode statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam
pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu diketahui bahwa dalam industri
ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk pengendalian mutu,
termasuk dalam pencegahan kerusakan barang (defect prevention).
Adapun alasan perusahaan menggunakan metode statistik dalam
pengawasan mutu, sebagai berikut:
a) Dapat menghitung jumlah kerusakan produksi barang selama proses
produksi.
b) Kerusakan atau cacatnya barang. Kerusakan bisanya terjadi sebagai
akibat terjadinya ketidaksesuaian atau penyimpangan (variasi atau
deviasi) dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberikan
gambaran tentang penyebab penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Misalnya, produk/ barang yang dihasilkan dari proses yang tidak
mengalami penyimpangan (deviasi), dapat dipastikan bahwa produk
yang dihasilkan tersebut tidak akan mengalami kerusakan atau cacat
barang. Namun, mengingat proses produksi merupakan kombinasi
hasil kerja mesin dan orang-orang (tenaga kerja), maka bisa saja terjadi
kekeliruan sehingga produk/ barang yang dihasilkan mengalami
penyimpangan (deviasi). Dalam hal yang terakhir inilah peranan
statistik bekerja untuk mengurangi terjadinya penyimpangan yang
berarti pula berfungsi untuk meminimalkan jumlah kerusakan produk
akhir. Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu
gambaran tentang data sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat
memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut sehingga
dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan/ cacat) atau
tidak.
Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat
penting terutama dalam hal mengumpulkan data statistik, menganalisis,
dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat juga memberikan
102
102 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
informasi yang cepat dan tepat pada pihak management tentang produk/
barang yang dihasilkan, apakah terlihat tidak sesuai atau sesuai dengan
standar mutu yang direncanakan.
2) Alat Kendali Mutu
Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa
diagram dan histogram.
a) Diagram pengendati mutu (quality control chart)
Dari tiap jenjang proses produksi, dapat dibuat suatu perencanaan kerja
untuk memantau agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standart
mutu yang direncanakan. Pada tahapan ini dibuat suatu control chart
(diagram pengendali) yang dapat digunakan untuk memperoleh gambar
atau diagram sebab akibat atau dalam dikenal dengan istilah Cause and
effect diagram (CED).
b) Histogram
Dari diagram control (diagram kendali) yang dikumpulkan secara statistik
pada berbagai tahap atau jenjang kegiatan, kemudian dapat dibuat
suatu histogram mutu. Bila terdapat suatu penyimpangan, akan segera
diketahui berapa besarnya penyimpangan dan factor-faktor apa saja yang
menyebabkannya. Selanjutnya, perlu dipertimbangkan pelaksanaan suatu
tindakan untuk koreksi atau perbaikan yang diperlukan.
c) Peranan Komputer
Analisa prototipe pada suatu produk yang rumit biasanya akan lebih mudah
dilakukan oleh komputer. Apalagi bila perusahaan tersebut merupakan
perusahaan yang besar, maka pengawasan dengan sistem komputer
akan mempermudah pengendalian mutu. Namun, perlu diketahui bahwa
komputer hanyalah merupakan alat bantu analisis saja. Adapun faktor
yang lebih penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia yang
mengendalikan komputer tersebut.
1. Desain Kemasan Untuk E–Commerce
Kian hari berbelanja secara online kian digemari masyarakat, terutama oleh
para Milenial dan Generasi Z. Besarnya potensi pasar online pada dua generasi
ini mengharuskan para pelaku bisnis kreatif menciptakan kemasan yang
sesuai dengan kesukaan mereka. Oleh karena itu, pelaku usaha sebaiknya
mempelajari apa saja yang menarik dan disukai oleh para Milenial dan
Generasi Z, terutama dalam hal kemasan dan pemasaran produk.
MATERI PEMBELAJARAN
satu paket kemasan. Jika Anda menjual makanan, lengkapi kemasan dengan
peralatan makan (tisu, sendok, garpu, atau sumpit), usahakan konsumen tidak
perlu mengingatkan kelengkapannya saat membeli. Demikian halnya jika Anda
menjual minuman.
Berikut beberapa hal yang menunjang kemasan fungsional yang perlu Anda
perhatikan.
a. Kemasan yang memudahkan konsumen menuang produk (ready to
dispense)
b. Kemasan tidak memerlukan alat pembuka, bersih, terkontrol, dan tidak
menetes atau bocor (utensil-free, controlled, drip–free dispensing).
Dua paket kompartemen (dengan wadah bawah masuk ke dasar botol
yang lebih besar) berukuran sedang digunakan untuk meluncurkan
saluran koktail portabel dan portabel baru. Botol clasper merupaka paket
pengembanga inovatif yang digunakan oleh Yumix (Austin, TX) untuk
memberikan konsumen dewasa kenyamanan mengonsumsi koktail lezat
yang bisa mereka campur sendiri, di mana pun dan kapan pun.
c. Kemasan untuk konsumen yang sering berpergian (traveling kits).
Bila dibandingkan dengan zaman dulu, saat ini masyarakt cenderung
menyukai aktivitas berpergian. Terbukti saat liburan panjang, mereka
berpergian ke tempat-tempat pariwisata yang ramai dan macet.
Sementara itu, jalan di kota lengang.
Sebagai Penjual Online, tren jalan- jalan ini harus dimanfaatkan
dengan meluncurkan produk- produk yang sesuai kebutuhan travellers.
Seperti colgate berkumur. Produk lainnya juga bisa di produksi dengan
kelengkapan serupa, misalnya kebutuhan wanita seperti cleansing lotion,
toner dan moisturizer atau kebutuhan masak memasak seperti kecap
manis, kecap asin, sambal dan saos.
Jadi, penjual dapat mengkombinasikan beberapa produk sesuai dengan
target konsumen.
d. Kemasan Stabil, efisien dalam penggunaan ruang, dan mudah disimpan
(stable, space, eficien design, and easy storage). Kemasan Seperti gambar
berikut ini tidak hanya stabil, efisien dalam penggunaan ruang, dan
mudah disimpan, tapi juga memudahkan saat pengiriman.
e. Kemasan mudah ditutup kembali menggunakan flip top cap atau rit
slating (reclosleable flip cap closure or zipper).
Jika produk yang dijual bukan untuk sekali pakai atau sekali saji (single
portion) dan kemungkinan produk tidak habis sebaiknya gunakan
kemasan yang mudah ditutup kembali misalnya menggunakan kemasan
yang dapat dilekatkan kembali seperti stiker atau resleting.
f. Kemasan ringan dan portable, agar konsumen yang sedang dalam
perjalanan mudah mengonsumsi nya. Salah satu tend dalam era
digital sekarang ini yaitu membeli makanan lalu memakannya sambil
berkendara atau melakukan hal lainnya. Oleh karena itu, pelaku usaha
harus menciptakan kemasan yang ringan dan praktis. Usahakan kemasan
dapat dibawa dengan satu tangan, karena tangan lain digunakan untuk
membawa barang lainnya seperti smartphone.
104
104 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
106
106 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
108
108 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Kotak Pakaian
Trunkclub adalah layanan berlangganan bulanan yang mengirimkan pilihan
kurir pria untuk pakaian, sepatu, atau aksesoris pria setiap bulan. Kemasan
dibuat semanis mungkin dan serapi mungkin untuk memberikan konsumen
pengalaman unboxing. Trunkclub melakukan pekerjaann yang luar biasa,
Saking senangnya, banyak konsumen bersedia membuat video tanpa label
di Youtube. Hal ini secara tak langsung meningkatkan jangkauan Trunkclub
melalui pemasaran dari mulut ke mulut. Everlane adalah contoh bagus
seseorang yang menggunakan kemasan sebagai saluran pemasaran. Produk
Everlane dibungkus kertas kerajinan dengan stiker Everlane dan ucapan
terima kasih yang mendorong orang untuk berbagi foto pembelian mereka di
media sosial.
Contoh berikut mengggunakan karton berbentuk silinder. Kemasan ini
memberikan kesan ramah lingkungan, sederhana, mudah digunakan, dan
efisien saat dipajang.
110
110 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Hal ini berhasil membuat konsumen percaya bahwa mereka membuat perangkat
kelas atas. Niai yang dirasakan dari paket tersebut dapat meningkatkan persepsi
konten. Selain itu, konsumen juga mendapatkan pengalaman unboxing yang
menyenangkan. Ingat, kemasan harus diciptakan layaknya sebuah hadiah, bukan
sampah.
e. Kotak Sepatu
Kotak sepatu juga dibuat unik dan ramah lingkungan seperti gambar berikut
ini:
MATERI PEMBELAJARAN
12. Personal
Bagaimana cara mengemas suatu produk yang unik? Apakah harus menggunakan
bubblewrap? Perlukah menggunakan kertas berwarna cantik atau kertas tisu
cetak khusus untuk memberi sentuhan personal yang mudah diingat?
112
112 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Persiapan alat
Proses desain selalu diawali dengan membuat sketsa sebelum
kemasan diproduksi. Maka dalam kegiatan ini perlu disiapkan
peralatan gambar sebagai berikut:
1) Pensil 2B;
2) Penghapus;
3) Penggaris;
4) Kertas/ karton (pilihan bahan untuk kemasan); dan
5) Kertas HVS A4 untuk sketsa awal ukuran.
Untuk selanjutnya membuat sketsa awal kemasan.
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
114
114 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
JELAJAH INTERNET
Sering kali, makanan yang umum dan memiliki rasa yang biasa-biasa saja bisa
jadi booming karena kemasan alias packaging-nya yang terlihat unik dan menjadikan
tidak biasa. Semakin unik, semakin banyak juga orang yang penasaran dan ingin
mencobanya. Lantas, makanan itupun jadi laku dan viral.
https:// netz. id/ news/ 2018/ 09/ 15/ 00716-01816/ 1010140918/ 7-kemasan-
jajanan-paling-cerdas-dan-anti-mainstream-suka-yang-mana
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB VI ini, tentang Proses Kerja Pembuatan Prototipe Dan
Kemasan Produk, coba renungkan apa yang sudah kalian pelajari. Apa manfaat
mempelajari materi tersebut? Apakah kalian dapat memahami proses kerja awal
pembuatan prototipe kemasan dari suatu produk? Coba kalian tuliskan pendapat
kalian dan ungkapkan di hadapan teman sekelasmu.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Perencanaan dalam alur gambar kerja dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan
sebuah ide menjadi prototipe produk barang dan jasa. Fungsi perancangan gambar
kerja sebuah prototipe memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik
produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Bagaimanakah cara membuat
gambar kerja yang baik? Dalam bab ini kita akan membahasanya Bersama-sama.
Gambar 7. 1 Bagan alur perencanaan gambar kertja untuk prototipe kemasan dan produk
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
120
120 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris
dan metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imijinasi perencang
lebih dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris
juga menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi
dan pengetahuan seorang perancang. Bedanya, model aksi sentris
menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi tersebut berasal dari
sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari keadaan yang
dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih menekankan
pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang dibandingkan
dengan kemampuan teknisnya.
2. Jenis-Jenis Perancangan
Ada beberapa jenis perancangan, antara lain sebagai berikut:
a. Rancangan Produk
Apa yang dimaksud dengan rancangan produk? Rancangan produk adalah
kegiatan penyusunan konsep yang lebih jelas, detail, dan sistematis dari ide
atau gagasan produk baru ataupun modifikasi dari produk lama. Rancangan
ini kemudian dituangkan dalam bentuk gambar kerja untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan ataupun memanfaatkan inovasi teknologi.
Pada perancangan produk biasanya dibuat dalam bentuk perancangan
rekayasa (engineering design), dan perancangan industri (industri design).
Adapun tujuan dari rancangan produk, yaitu agar suatu produk dapat
memiliki daya guna bagi konsumen.
Peracangan produk biasanya seseorang yang mengetahui alur
kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan produk
biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram resolusi
rendah, flow chart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancangan produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena
mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang
dimilikinya. Selain itu, perancangan produk harus juga mengutamakan
kepentingan konsumen.
b. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi
panca indera. Rancangan visual adalah rancangan yang menguamakan
keindahan dan subjektifitas perancangnya, tapi perancang visual akan
membuat produk rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali.
Perancang visual berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual
yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, seperti animasi.
MATERI PEMBELAJARAN
122
122 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Saat seorang desainer produk membuat gambar kerja prototipe produk barang
maupun jasa memerlukan berbagai alat-alat yang mendukung, seperti pensil,
penggaris, jangka, dan lainnya. Sebagai seorang desainer produk barang maupun
jasa harus mampu menterjemahkan keinginan konsumen kedalam bentuk teknis
yang nantinya harus dibuat oleh bagian produksi.
D. Tahapan Dan Analisis Gambar Kerja Prototipe Produk Barang atau Jasa
Suatu desain agar diwujudkan oleh seorang desainer kedalam suatu gambar
kerja. Gambar kerja tersebut akan memberikan penjelasan mengenai produk yang
dirancang yang nantinya akan bermanfaat didalam analisis manufakturing.
1. Tahapan Membuat Gambar Kerja Prototipe Produk Barang dan Jasa
Ada berbagai macam tahapan yang harus dilakukan oleh seorang desainer
produk dalam pembuatan gambar kerja. Salah satu langkah penting dalam
proses pembuatan prototipe adalah dengan membangun gambar kerja.
Nantinya, gambar kerja ini akan menjadi acuan visual kita dalam membuat
prototipe. Membangun gambar kerja merupakan kegiatan yang penuh dengan
kreativitas.
Kriteria gambar kerja yang seharusnya adalah:
a) Bentuk gambar kerja harus tergantung dari ide sang desainer
b) Bentuk gambar kerja harus sesuai dengan anggaran dan dana yang dimiliki
perusahaan. Usahakan agar membuat gambar kerja dengan material
yang paling murah. Yang terpenting bahwa gambar kerja tersebut dapat
menjadi prototipe yang efektif.
Berikut adalah langkah-langkah membuat gambar kerja sederhana:
a. Buatlah lebih dari satu rencana atau rancangan dari produk barang yang
akan dibuat;
b. Gambarkan ide atau gagasan rancangan tersebut pada sebuah buku
atau lembaran kertas dengan menggunakan pensil, spidol atau pena dan
sebaiknya hindari penggunaan penghapus;
MATERI PEMBELAJARAN
Selain membuat gambar kerja untuk prototipe barang, gambar kerja bisa
digunakan juga untuk membuat ptototipe dibidang jasa. Contoh gambar
kerja yang ada kaitannya dengan prototipe jasa, yaitu rancangan gambar
kerja sebuah toko, rancangan gambar sebuah jasa laundry, ataupun jasa
pengiriman barang.
Sebuah toko tidak berkaitan langsung dengan proses produksi barang.
Namun, toko berkaitan langsung dengan pembeli, dan harus memberikan
yang maksimal agar pembeli betah dan nyaman berbelanja di toko
tersebut.
Gambar sebuah toko, khususnya minimarket harus mencantumkan komponen-
komponen bisnis ritel, seperti jenis barang yang diperjual belikan, stok barang,
dan estimasi harga per barang.
124
124 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
prototipe.
e. Ambigu.
Artinya, gambar kerja suatu prototipe dibuat ambigu, agar dapat
diinterpretasikan pada segala sisi. Hal ini dimaksudkan agar peluang
penyempurnaan bisa tetap terbuka.
f. Bersifat menyarankan bukan menetapkan.
Artinya, karena bersifat ambigu, maka gambar kerja prototipe harus bersifat
menyarankan agar interpretasi atas prototipe tersebut tetap terbuka.
Adapun proses analisis manufakturing terhadap gambar kerja yang ada
meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Bentuk dan dimensi fisik dari komponen produk
2) Material yang digunakan
3) Teknik/ proses pembuatan dan toleransi yang dikehendaki
4) Cara merakit komponen-komponen produk menjadi suatu produk
yang lengkap
Dengan langkah tersebut, maka bisa diputuskan apakah akan dibuat gambar
kerja yang baru agar prototipe produk barang dan jasa bisa lebih baik lagi
sesuai dengan rencana awal ataukah gambar kerja tersebut sudah sesuai
dengan yang diharapkan.
MATERI PEMBELAJARAN
126
126 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
F. Pembuatan Gambar Kerja Prototipe Kemasan Produk Barang dengan cara manual
1. Siapkan lembar kerja gambar pada kertas yang telah disediakan. Buatlah
konsep desain dimulai dari sketsa sampai gambar kerja. Seperti contoh gambar
di bawah ini.
MATERI PEMBELAJARAN
128
128 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
CAKRAWALA
12 Ide Kemasan Produk Unik yang Bisa Kamu Coba Agar Calon Pembelimu Jatuh
Cinta
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB VII ini, tentang Gambar Kerja Untuk Pembuatan Prototipe
Dan Kemasan Produk, coba renungkan apa yang sudah kalian pelajari. Apakah
kalian dapat memahami tentang manfaat dan bagaimana proses membuat gambar
kerja? Coba kalian tuliskan pendapat kalian dan ungkapkan di hadapan teman
sekelasmu.
BAB
ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE
VIII
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
FIXED COST
VARIABLE COST
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Gambar 8. 1 Ilustrasi analisis Break Event Point, total cost, total Revenue Analysis
Sumber: https://www. innovationtactics. com/ contribution-margin-learn-netflix/
MATERI PEMBELAJARAN
B. Fixed Cost
Fixed Cost adalah biaya yang tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
selama perusahaan tersebut terus menjalankan aktivitasnya. Contoh dari fixed
Cost adalah pembiayaan pajak, pembiayaan sewa, pembiayaan asuransi, dan biaya-
biaya lainnya. Biaya-biaya seperti tetap harus selalu dikeluarkan oleh perusahaan
selama aktivitas produksi perusahaan terus berjalan, dan besar kecilnya fixed Cost
itu sangat tergantung pada bentuk-bentuk bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.
Jika perusahaan yang bersifat padat modal maka fixed Cost juga bertambah besar.
Contoh kategori bisnis padat modal seperti industri pesawat terbang, industri
baja, industri mobil, industri alat-alat berat, industri pesawat luar angkasa, dan lain
sebagainya.
Namun ini menjadi sangat berbeda pada bisnis dengan kategori tidak padat modal.
Contoh dari tidak padat modal adalah bisnis rumah makan, agen-agen penjualan
tiket, dan sejenisnya. Dengan demikian perusahaan yang ingin membangun bisnis
dengan kategori padat modal jelas memiliki perolehan return yang tinggi, namun
ia juga akan memperoleh risiko yang tinggi juga dan dari banyak teori risk and
return memiliki hubungan yang bersifat linear atau searah.
Dengan kata lain kita bisa menyimpulkan bahwa semakin besar bisnis yang
dijalankan maka semakin besar fixed Cost yang harus dikeluarkan dan begitu pula
sebaliknya, sehingga sangat wajar jika suatu perusahaan sangat memperhitungkan
dengan detil ketika keputusan ekspansi bisnis akan dijalankan, termasuk berapa
perolehan keuntungan yang akan diterima nantinya. Sehingga kasus merger
(penggabungan) juga terjadi salah satu faktor tidak efektif serta tidak mampu
memberi keuntungan (profit) kepada pihak perusahaan, sehingga sering kantor
cabang digabung kembali ke kantor pusat (head office) atau kantor cabang
pembantu (sub brand office) digabung kembali dengan kantor cabang (brand
office). Secara konsep merger ada dua bentuk, yaitu: merger vertikal dan merger
horizontal.
Adapun bentuk grafik fixed Cost (FC) dapat kita lihat sebagai berikut:
134
134 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
Persoalan yang sering terjadi pada saat kondisi ekonomi mengalami krisis
(monetary crisis) sehingga ini berpengaruh pada penjualan perusahaan dan
lebih jauh berdampak pada menurunnya perolehan keuntungan. Sementara di
sisi lain biaya tetap harus terus dikeluarkan. Untuk mengatasi kondisi seperti ini
ada banyak keputusan yang sering dilakukan oleh pihak manajemen perushaaan,
seperti melakukan efisiensi penggunaan berbagai fasilitas kantor seperti AC
(air conditioner) jika tidak dipakai harus terus dimatikan, bahkan jika perlu
diganti dengan kipas angina, termasuk perjalanan dinas biaya penginapan dan
lain-lain dianggarkan seadanya, perawatan mobil sebaiknya dilakukan dengan
mempergunakan teknisi internal perusahaan saja, dan berbagai efisiensi lainnya.
Bahkan jika diperlukan pihak manajemen perusahaan akan melakukan perampingan
karyawan yaitu dengan melakukan kebijakan pensiunan dini serta lebih jauh PHK
bagi karyawan dengan kualitas kinerja yang rendah. Kebijakan tegas seperti ini
sering diterapkan sebagai bentuk usaha untuk menyelamatkan perusahaan.
Sehingga salah satu faktor yang bisa membuat suatu perusahaan bisa bertahan
di saat-saat krisis adalah ketika manajer perusahaan tersebut khususnya manajer
produksi mampu membuat terobosan yang memiliki produk yang memiliki daya
minat dan daya saing tinggi di pasaran. Artinya konsumen tetap menganggap
produk tersebut tetap menjadi produk yang sangat layak untuk dimiliki.
C. Variable Cost
Biaya variable merupakan biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan
perubahan aktivitas yang terjadi. Sebagai gambaran tentang biaya variable yakni
pada saat perusahaan memproduksi 1. 000 unit produk/ barang, biaya bahan
pembantu yang dikeluarkan sebesar Rp500. 000. 00 kemudian pada saat biaya
tetap secara total akan sama besarnya (asalkan dalam relevan range tertentu), tetapi
biaya tetap persatuan akan semakin kecil, sebaliknya semakin kecil aktivitasnya
maka biaya tetap persatuan akan semakin besar.
MATERI PEMBELAJARAN
D. Menghitung Break Event Point Analysis, Total Cost dan Total Revenue Analysis
Analisis Break Event Point atau yang biasa dikenal dengan titik impas. Analisis
Break Event Point ini sering dipergunakan oleh para analis studi kelayakan untuk
memperthitungkan pada saat kapan waktu break event tersebut akan diketahui.
Gambar 8. 3 Gambar grafik perhitungan Break Event Point Analysis, Total Cost dan Total Revenue Analysis
Sumber: https:// rumusrumus. com/ cara-menghitung-bep/
Untuk menghitung titik impas ini Boone dan Kurtz menformulakan sebagai berikut.
Rumus untuk menghitung titik impas:
Dimana:
Y : laba
c : harga jual per unit
x : jumlah produk yang dijual
b : biaya variabel per satuan
a : biaya tetap total
cx : hasil penjualan
bx : biaya variabel total
Maka nilai Break Event Point, titik pulang pokok akan terjadi pada Y = 0,
Sehingga:
0 = cx–bx–a
a = cx–bx
dsa = x (c-b)
(c)x = (c)
136
136 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
cx =
X BEPunit =
Untuk dalam bentuk mata uang (Rupiah) dapat dipergunakan formula sebagai
berikut.
cx =
cx =
X BEPRupiah =
Dimana:
TC = Total cost atau biaya total
FC = Fixed Cost atau biaya tetap total
VQ = biaya variabel total
V = biaya variabel perunit
Q = quantity atau jumlah produk yang dihasilkan
MATERI PEMBELAJARAN
Keterangan:
TR = Total Revenue atau penerimaan total
P = Price atau harga produk per unit
Q = Jumlah produk yang dijual
Sebagai catatan yang perlu kita ingat bersama bahwa kondisi naik turunnya
penjualan suatu produk sangat bisa dipengaruhi oleh faktor mikro dan makro
ekonomi, termasuk di dalamnya kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan
oleh suatu negara. Seperti pada penjualan barang konsumsi, maka ketergantungan
daya beli masyarakat sangat dipengaruhi oleh income perkapita masing-masing
masyarakat. Salah satu contoh barang konsumsi misalnya sepeda motor. Pada saat
kebijakan fiskal diterapkan yaitu menaikkan pajak produksi sebesar 10% pada
jenis kendaraan bermotor karena pemerintah ingin menggenjot penerimaan pajak,
maka otomatis harga jual sepeda motor juga ikut dinaikkan. Lebih jauh ini bisa
menyebabkan daya beli masyarakat ikut mengalami penurunan.
Contoh soal menghitung Break Event Point (BEP) dalam unit dan rupiah.
CONTOH SOAL
Suatu perusahaan UD. Bahagia Logistik di tahun 2019 mempunyai data biaya dan
rencana produksi sebagai berikut:
a. Biaya tetap dalam setahun Rp. 250. 000. 000, - yang terbagi:
b. Biaya variabel per unit mencapai Rp. 125. 000, - yang terbagi:
138
138 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
CONTOH SOAL
Hitunglah:
a. BEP dalam unit, milik UD. Makmur Logistik.
b. BEP dalam rupiah, milik UD. Makmur Logistik
c. BEP laba milik UD. Makmur Logistik
Jawaban:
a. BEP dalam unit, milik UD. Makmur Logistik:
BEP unit = Biaya tetap/ (Harga per unit–Biaya Variabel per unit)
= Rp. 250. 000. 000/ (Rp. 150. 000–Rp. 125. 000)
= Rp. 250. 000. 000/ Rp. 25. 000
= 10. 000 unit
CAKRAWALA
Pabrik Air Minum dalam Kemasan: Harga dan Cara Membuka Bisnisnya
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
1. Analisis perusahaan dalam bidang keputusan produksi perlu kiranya
memahami peran dan fungsi Break Event Point, total cost dan total Revenue
Analysis.
2. Kondisi naik turunnya penjualan suatu produk sangat bisa dipengaruhi
oleh factor mikro dan makro ekonomi, termasuk di dalamnya kebijakan
fiscal dan moneter yang diterapkan oleh suatu negara.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB VIII ini, tentang Analisis Biaya Produksi Prototipe, coba
renungkan apa yang sudah kalian pelajari. Apakah kalian dapat memahami tentang
bagaimana menganalisis biaya produksi prototipe? Coba kalian tuliskan pendapat
kalian dan ungkapkan di hadapan teman sekelasmu.
BAB
IX MEMBUAT DAN MENGUJI PROTOTIPE
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat:
1. Memahami dan menganalisis kesesuaian fungsi prototipe dan kemasan
produk;
2. Menguji kesesuaian fungsi prototipe dan kemasan produk; dan
3. Memasarkan produk lewat e-commerce.
PETA KONSEP
MEMBUAT DAN MENGUJI PROTOTIPE
KATA KUNCI
MATERI PEMBELAJARAN
144
144 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1) Pendefinisian Produk.
Berkaitan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen dalam bentuk
perancangan termasuk aspek hukum yang melibatkan keamanan dan
perlindungan terhadap konsumen.
2) Working Model.
Dibuat pada skala yang tertentu saja untuk membuktikan konsep
dari pembuatan produk dan untuk menemukan hal yang tidak sesuai
dengan konsep yang telah dibuat.
3) Prototipe Rekayasa.
Dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat
diteruskan dan dilanjutkan pada tahap produksi. Prototipe rekayasa ini
dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan
rancangan sistem produksi.
4) Prototipe Produksi.
Dirancang dengan fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan
dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat
menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan partnya.
5) Qualifield Production Item.
Diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan
produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan.
6) Model.
Alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun untuk
menggambarkan bentuk dan penampilan produk.
b. Tahapan untuk mendesain kemasan (packaging)
1) Memilih perangkat lunak untuk mendesain.
Kita dapat mendesain produk kita menggunakan aplikasi coreldraw,
photoshop dan lain-lain.
146
146 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
148
148 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Uji drop karton atau kemasan dikatakan gagal jika terjadi hal-hal berikut
setelah barang diturunkan:
1) Terjadi kerusakkan produk (berubah bentuk, penyok, tergores atau
kerusakkan lainnya);
2) Produk tidak berfungsi dengan baik setelah jatuh; dan
3) Uji jatuh dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau hanya
dijatuhkan secara manual.
Gambar 9. 8 Packaging Testing Instruments Box Compression & Stacking Testing Equipment
Sumber: https://www. tester-machine. com/ sale-11281391-
astm-d642-packaging-testing-instruments-box-compression-stacking-testing-equipment. html
152
152 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
154
154 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Segmentasi Pasar
Melalui kajian terhadap berbagai literatur marketing diperoleh kesimpulan
pendapat pakar yang menulisnya tentang segmentasi pasar. Dari kesimpulan
tersebut nampaknya dapatlah dikemukakan bahwa segmentasi pasar adalah
kegiatan mengelompokkan (calon) konsumen berdasarkan syarat-syarat
tertentu. Berdasarkan pendapat para ahli juga, sebagai dasar pertimbangan
untuk melakukan segmentasi pasar antara lain meliputi;
a. Jenis konsumen
1) Konsumen industri, yaitu orang yang membeli suatu produk untuk diolah
kembali guna kepentingan bisnisnya; dan
2) Konsumen akhir, ialah orang yang memeli suatu produk guna
dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhannya. Artinya konsumen ini
merupakan pemakai langsung dari produk yang dibeli.
b. Aspek Demografis
1) Distribusi penduduk (padat, kurang, jarang, desa, kota, dan lain-lain);
2) Umur/ usia;
3) Jenis kelamin (pria/ wanita);
4) Tahap daur hidup keluarga:
a) Lajang;
b) Berumah tangga;
c) Berumah tangga dengan anak;
d) Tua;
e) Sangat tua; dan
f) Meninggal.
5) Lain-lain, seperti suku, agama, pendidikan, pekerjaan.
c. Faktor penentu perilaku konsumen
1) Faktor sosiologis, seperti: kelompok budaya, kelas sosial, keluarga dan
sebagainya; dan
2) Faktor psikologis, antara lain: kepribadian, sikap dan perilaku, manfaat
produk yang didambakan.
MATERI PEMBELAJARAN
3. Survei Penjualan
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penjualan perdana dengan maksud
agar penjualan diawal mulainya bisnis ini dapat memberikan dorongan dalam
melakukan aktifitas usaha pada masa berikutnya. Pasalnya barang kali bisa
dipahami ; Apabila penjualan pertama mencapai hasil yang sesuai dengan
rencana, maka akan memberikan motivasi positif. Sebaliknya kalau baru dimulai
saja sudah kurang menggembirakan niscaya akan memberikan dampak yang
kurang diharapkan. Adapun survei penjualan ini meliputi langkah-langkah:
a. Mengukur Pangsa Pasar atau Menghitung Jumlah Calon Konsumen;
b. Mengambil Sample dari Jumlah Konsumen Terkait;
c. Membuat Produk Terbatas Sejumlah Sampel;
d. Melakukan Uji Pasar;
e. Menganalisis Check-List Hasil Uji Pasar; dan
f. Menghitung Hasil Uji Pasar.
Keenam rangkaian kegiatan survei penjualan ini sangat penting untuk dipahami,
karena hasilnya sebagaimana telah dikemukakan dapat digunakan untuk
memotivasi aktivitas bisnis. Disamping itu secara administrative hasil survei
penjualan dapat dimanfaatkan untuk menyusun BAP dan atau bisa dijadikan
masukan data dalam menyusun feasibility study atau studi kelayakan. Oleh
karena itu, berikut ini dikemukakan rincian penjelasannya.
4. Penetapan Harga
Aspek yang sangat berkaitan erat dengan produk, baik berupa produk
baru maupun hasil pengembangan adalah harga. Dalam pemasaran hendaknya
dipakai slogan: ”mutu tinggi harga standar”. Jika mutu tinggi harga rendah
tentu tidak menguntungkan bahkan produk tersebut patut dipertanyakan.
Kalau mutu timggi hargapun tinggi, biasanya dalam keadaan normal relatif
kurang laku. Singkatnya, seorang wirausaha harus mempunyai pengetahuan
tentang harga dan mampu mengatur kebijakan dan strategi dalm menetapkan
harga, sehingga menguntungkan usahanya.
156
156 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
5. Bisnis pengiriman
Bisnis pengiriman atau ekspedisi untuk pengiriman mempunyai kegiatan
utama memproses pengiriman barang antara satu daerah ke daerah yang
lain, aktifitas ini menuntut ketelitian dalam pengemasan barang, agar barang
sampai dengan baik dan utuh ke konsumen.
Kemasan yang baik dan menghindarkan barang dari kerusakan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Material
Menggunakan bahan-bahan pelindung produk seperti kardus
bergelombang (Corrugated) untuk pelindung barang yang mudah pecah
belah (seperti piring, gelas kaca) atau berat. Prosedur yang digunakan
untuk pelindung bisa menggunakan kardus sebanyak dua atau tiga lapisan
serta hindari penggunaan kotak dus lama yang strukturnya sudah tidak
kaku lagi.
b. Kekuatan
MATERI PEMBELAJARAN
Berikut ini merupakan tata cara pengiriman barang cair pada jasa ekspedisi:
a. Packing Plastik
Kiriman barang cair yang ada dalam kemasan baik dalam kemasan Jurigen,
Botol, Drum plastik sebaiknya dilapisi dengan plastik yang bertujuan bila
terjadi kerusakan (seperti: pecahan atau tumpah) dari cairan tersebut tidak
langsung mengenai barang lain atau area disekitarnya, karena tertahan pada
plastik tersebut.
b. Packing Kardus
Packing kardus ini dilakukan untuk menghindari isi barang kiriman
bersentuhan langsung dengan kiriman yang lainnya, dan juga saat barang
kiriman ditumpuk tetap aman dan terlindungi oleh packing kardus tersebut.
Manfaat lainnya packing kardus dapat meredam getaran maupun benturan.
c. Packing Kayu
Packing Kayu Ini bertujuan bilamana barang Anda disimpan pada saat
rantai dalam satu rangkaian pengiriman maka barang kiriman akan terjaga
158
158 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
bila ditumpuk dengan barang lain karena kayu sebagai rangka menahan agar
barang Anda lebih kuat lebih kokoh.
MATERI PEMBELAJARAN
Petunjuk Penyegelan:
Setelah memastikan semua barang sudah masuk kedalam kardus (atau material
lainnya) pastikan, maka langkah selanjutnya adalah:
1) Kemasan tertutup dengan rapat menggunakan segel;
2) Material segel yang dianjurkan adalah duct tape (lakban) atau material lain
yang memang sudah dikhususkan untuk pengiriman barang;
3) Pastikan segel menutupi semua sisi siku dari kardus yang terbuka; dan
4) Sangat tidak dianjurkan menggunakan tali atau tambang atau material
pengikat lainnya.
Petunjuk Labelling:
c. Label berupa sticker ataupun kertas (yang tidak mudah sobek dan anti lembap)
dipastikan jelas terlihat dan mudah dibaca. Dianjurkan untuk juga menempatkan
tambahan label alamat tujuan pengiriman didalam kemasan dengan jelas.
160
160 TEKNIK LOGISTIK
PRODUK KREATIF
DAN KEWIRAUSAHAAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Jasa pengiriman barang atau jasa ekspedisi semakin hari semakin banyak
diminati oleh banyak masyarakat Indonesia, terutama dalam perkembangan pasar
daring atau online market. Semakin berkembangnya teknologi juga mempengaruhi
pesatnya kebutuhan dalam dunia e-commerce. Kini semakin banyak toko online
yang menyediakan beragam kebutuhan sehari-hari dengan beragam jenis dengan
harga yang beragam pula. Tidak hanya itu, beragam diskon maupun promo juga
menjadi nilai tambah dalam berkembangnya pasar online sehingga semakin banyak
orang yang menggeluti dunia ini.
https://www.fastpay.co.id/blog/wow-inilah-5-jasa-pengiriman-barang-terbaik-di-
indonesia.html
RANGKUMAN
1. Langkah-langkah proses pembuatan prototipe produk barang:
a. Pengembangan ide;
b. Penyaringan; dan
c. Desain awal dan pengujian.
2. Tahapan pembuatan prototipe untuk packaging:
a. Pendefinisian produk;
b. Working model;
c. Prototipe rekayasa;
d. Prototipe produksi;
e. Qualifield Production Item; dan
f. Model.
3. Uji kemasan menurut Sri Julianti:
a. Uji jatuh;
b. Uji tumpukan;
c. Uji iklim; dan
d. Uji transportasi,
4. Menurut Dr. Eman Suherman, S.E.,M.Pd. (2010) Bussines Enterpreneur
meliputi beberapa hal yaitu:
a. Mapping;
b. Segmentasi pasar;
c. Survei penjualan; dan
d. Penetapan harga.
5. Pengiriman barang antar kota memerlukan penanganan yang cukup baik
agar barang tiba dengan baik ke konsumen. Contoh dari “Papandayan
Cargo” faktor kemasan yang dan menghindarkan barang dari kerusakan
selama pengiriman memiliki pertimbangan sebagai berikut:
a. Material;
b. Kekuatan; dan
c. Ukuran.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari BAB IX ini, tentang Membuat Dan Menguji Prototipe, coba
renungkan apa yang sudah kalian pelajari. Apakah kalian dapat memahami tentang
bagaimana membuat prototipe kemasan sekaligus mengujinya secara sederhana?
Coba kalian tuliskan pendapat kalian dan ungkapkan di hadapan teman sekelasmu.
PENILAIAN AKHIR
PENILAIAN AKHIR SEMES-
SEMESTER GENAP
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Proses kerja pembuatan prototype kemasan produk meliputi…
a. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan, Membuat sketsa
bentuk, Membuat gambar kerja, Memformulasikan hasil riset pasar
b. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan, Memformulasikan
hasil riset pasar, Membuat sketsa bentuk, Membuat gambar kerja
c. Membuat gambar kerja, Memformulasikan hasil riset pasar,
Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan, Membuat sketsa
bentuk
d. Memformulasikan hasil riset pasar, Mempertimbangkan kemampuan fasilitas
perusahaan, Membuat gambar kerja, Membuat sketsa bentuk
e. Memformulasikan hasil riset pasar, Mempertimbangkan kemampuan fasilitas
perusahaan, Membuat sketsa bentuk, Membuat gambar kerja
4. Prototipe dapat berfungsi sebagai alat uji coba untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu produk sebelum produk tersebut dimaksukan kedalam proses
produksi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya…
a. Posisi produk
b. Kemasan produk
c. Fungsi produk
d. Informasi produk
e. Usia produk
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
6. Kian hari berbelanja secara online kian digemari masyarakat, terutama oleh
para Milenial dan Generasi Z. Besarnya potensi pasar online pada dua generasi
ini mengharuskan para pelaku bisnis kreatif menciptakan kemasan yang sesuai
dengan kesukaan mereka yaitu traveling. Konsep desain kemasan yang sesuai…
a. Kecil dan lengkap
b. Praktis dan unik
c. Unik dan lengkap
d. Praktis dan lengkap
e. Praktis dan dinamis
7. Salah satu trend dalam era digital sekarang ini yaitu membeli makanan lalu
memakannya sambil berkendara atau memegang smartphone. Oleh karena itu,
pelaku usaha harus menciptakan kemasan yang mempunyai karakter…
a. Ringan dan portable
b. Cerah dan portable
c. Ringan dan cerah
d. Mudah dan cerah
e. Mudah dan portable
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
12. Syarat gambar kerja yang baik, adalah “Murah”. Yang dimaksud dengan “murah”
adalah …
a. Gambar seorang desainer harus mampu membuat gambar kerja dengan
cepat
b. Gambar kerja yang dibuat harus menggunakan biaya secara efisien tapi tidak
mengurangi kualitasnya.
c. Gambar kerja harus gampang dibuang atau diolah
d. Gambar kerja dapat dipresentasikan pada segala sisi
e. Gambar kerja harus memiliki interpretasi “menyarankan”
14. Proses analisis manufacturing terhadap gambar kerja dapat dilakukan dengan …
a. Pemilihan material yang digunakan
b. Penggunaan ukuran yang bebas tanpa skala
c. Mencantumkan proses perakitan secara umum saja
d. Menggambarkan produk dalam satu gambar saja
e. Menggambar bentuk dan dimensi fisik dari komponen produk
16. Diantara jenis biaya tersebut dibawah ini, termasuk biaya tetap adalah….
a. Biaya pembelian gula
b. Biaya pembelian telur
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
21. Sebuah kemasan produk sebelum melalui tahap penjualan akan melalui proses
pengujian. Perhatikan tahap uji desain dibawah ini:
(1) Melakukan pemilihan desain dari spesifikasi yang ada
(2) Pembelian peralatan dan mesin yang akan digunakan untuk produksi
(3) Menetapkan layout yang baik dari pabrik
(4) Quality control
(5) Promosi
Yang merupakan persyaratan tahap uji desain adalah …
a. (1) (2) dan (5)
b. (1) (4) dan (5)
c. (1) (2) dan (3)
d. (2) (4) dan (5)
e. (1) (3) dan (4)
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
22. Uji pasar (test market) dilakukan untuk mengetahui tingkat pemenuhan
kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Salah satu metode pengujian
pasar produk konsumen adalah Sales Wave Research. Kegiatan yang menjelaskan
metode Sales Wave Research adalah …
a. Konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis, dan
ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang
lebih murah
b. Dibutuhkan 30-40 konsumen untuk uji konsumen dengan meletakkan
produk perusahaan diantara produk pesaing. Perusahaan akan mengamati
tingkat minat konsumen terhadap produk baru tersebut dan menanyakan
secara langsung tingkat kepuasannya.
c. Perusahaan melakukan uji produk dengan melihat secara langsung terhadap
kondisi toko dibantu dengan promosi pada iklan yang terbatas tanpa
melibatkan secara langsung konsumen itu sendiri
d. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam
menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba
membujuk para distributor agar bersedia menjual produk perusahaan.
Perusahaan melakukan promosi dan periklanan sama dengan yang akan
dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional.
e. Perusahaan secara acak akan menempatkan wiraniaga dalam pemasaran
dan siap dengan segala risiko yang terjadi terhadap kerugian yang akan
dialami pasca pemasaran
23. Dalam pembuatan kemasan produk dilakukan uji tumpukkan (Stacking Test).
Tujuan dari pengujian ini adalah …
a. Mengetahui masa kadaluarsa produk
b. Mengetahui kekuatan kemasan terhadap goncangan
c. Mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk satu produk kemasan
d. Mengetahui jumlah tumpukan yang dapat dilakukan untuk produk yang
sama
e. Mengetahui efek produk setelah ditumpuk dengan produk yang sama
25. Biaya yang tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama perusahaan
tersebut terus menjalankan aktivitasnya disebut …
a. Break Event Point
b. Fixed Cost
c. Variable Cost
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
d. Total Cost
e. Total Revenue Analysis
26. Tujuan analisis Break Event Point atau titik impas adalah …
a. Untuk mengetahui biaya kerugian di awal produksi
b. Untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan
c. Untuk mengetahui ketepatan waktu terjadinya Break Event Point
d. Untuk mengetahui jumlah produksi produk dalam suatu waktu
e. Untuk mengetahui besarnya keuntungan penjualan
28. Kegiatan perusahaan untuk menguji pengaruh kondisi toko dan iklan terbatas
pada perilaku pembelian oleh konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu
secara langsung disebut …
a. Sales wave research
b. Simulated test marketing
c. Controlled test marketing
d. Test market
e. Promotion event
29. Dalam kegiatan industri, terjadi kegiatan bongkar muat yang melibatkan
ketahanan kemasan. Untuk itu diperlukan uji kemasan seperti uji jatuh (drop).
Tujuan dari uji ini adalah …
a. Menentukan harga dari produk
b. Mempertimbangan jumlah lapisan kemasan
c. Melihat pengaruh uji terhadap kondisi isi (produk)
d. Menentukan perusahaan yang cocok untuk memproduksi produk tersebut
e. Memilih jenis transportasi yang sesuai
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
B. URAIAN
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan sketsa?
2. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi prototipe kemasan!
3. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis perancangan!
4. Apa yang dimaksud dengan variable Cost?
5. Sebutkan tahap-tahap uji desain prototipe produk barang atau jasa!
DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA
Julianti, Sri. 2017. Mastering Packaging For E-Commerce. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Hendro, Ir. MM. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kusmana, Dody. 2018. Produk Kreatif Dan Kewirausahaan SMK/ MAK Kelas XI. Bogor:
Yudhistira.
Siahaya, Willem. 2013. Sukses Supply Chain Management Akses Demand Chain
Management. Jakarta: In Media.
Martono, Ricky V. 2018. Manajemen Logistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Firmansyah, Iman. 2007. Kewirausahaan Sekolah Menengah Kejuruan edisi revisi kelas
X. Bandung: HUP.
Garside, Annisa K. , dkk. 2017. Manajemen Logistik. Malang: Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang.
https://www. kompasiana. com/ miesornop/ 54f90734a3331147508b47fe/ merek-
vs-logo-apakah-perbedaannya\
https:// sahabatpegadaian. com/ wirausaha/ 3-jenis-wirausaha-beserta-contohnya-
yang-perlu-anda-ketahui
http:// pustaka. pandani. web. id/ 2013/ 10/ arti-simbol-dan-tm-pada-sebuah-
produk. html
https:// gradin. co. id/ site/ readjournal/ 1~Maksud_simbol_R_TM_dan_C. html
Maxmanroe.com. 2020. https://www. maxmanroe. com/ vid/ bisnis/ pengertian-
kemasan. html
Riadi, Muchlisin. “Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Jenis-jenis Kemasan”. 2016. Diakses
dari: https://www. kajianpustaka. com/ 2016/ 10/ pengertian-fungsi-tujuan-dan-
jenis-kemasan. html
https:// belchinbeaver. com/ manfaat-kemasan/
https:// bisnisukm. com/ pentingnya-kemasan-produk. html
https:// begreenpackaging. com/ consumer-packaged-goods/
https:// food. detik. com/ info-halal/ d-1549404/ pentingnya-kemasan-plastik-halal
https:// id. pinterest. com
https:// id. wikipedia. org/ wiki/ Pengemasan
https:// duniakumu. com/ teknologi-pengemasan-pengertian-pengemasan-fungsi-
dan-peran-pengemasan-klasifikasi-serta-jenis-jenis-kemasan/
http:// id. otsshelving. com/ news/ seven-functions-of-logistics-system-16672334.
html
https://www. tneutron. net/ pangan/ sifat-bahan-kemasan-kayu/
https://www. academia. edu/ 6951491/ VI. _KEMASAN_KAYU
http:// id. bay-industryrussian. com/ news/ main-material-of-glass-bottles-1986644.
html
http:// wulanwf. blogspot. com/ 2014/ 05/ kemasan-gelas. html
https://www. arsitur. com/ 2019/ 03/ karakteristik-dan-bahan-penyusun-kaca. html
https://www. kemasansinergy. com/ artikel/ plastik-sebagai-bahan-pengemas-
makanan
https://www. tneutron. net/ pangan/ jenis-bahan-kemasan-kertas-dan-sifatnya/
http:// ahsyaf. blogspot. com/ 2014/ 01/ kemasan-logam-pada-pangan. html
https://www. papandayancargo. com/ panduan-pengepakan-barang-ekspedisi/
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM GLOSARIUM
GLOSARIUM
BIODATA
PENULIS BIODATA
PENULIS
BIODATA PENULIS 1
BIODATA
PENULIS
BIODATA PENULIS 2