Anda di halaman 1dari 19

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
KERUPUK MANGROVE RASA RUMPUT LAUT
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
MUHAMMAD ASRIN WIBOWO( 26020112170001 /
Angkatan 2012 )

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2016
HALAMAN PENGESAHAN
PENGESAHAN USULAN PKM - K
1. Judul Kegiatan

: Kerupuk Mangrove Rasa Rumput Laut

2. Ketua Pelaksana Kegiatan


a.
b.
c.
d.

Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Universitas

4. Anggota Pelaksana Kegiatan

: Muhammad Asrin Wibowo


: 26020112170001
: Ilmu Kelautan
: Universitas Diponegoro
e.Alamat Rumah :
Jl TanjungSari VI
Semarang
f. Alamat email : wibowoasrin@yahoo.com
: 1 orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama
b. NIP

:
:
c.Alamat :

d. No HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
:
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: 6 (enam) bulan
Semarang,20 Februari 2016

Menyetujui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Ketua Pelaksana

Ir. Irwani, M.Phil


NIP. 19640424 199103 1 001

Muhammad Asrin Wibowo


NIM. 26020112170001

Pembantu Rektor III


Universitas Diponegoro

Dosen Pendamping

Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014

(Dr Syafrudin B, SU)


NIP.

A. JUDUL PENELITIAN :
Kerupuk Mangrove Rasa Rumput Laut
B. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang garis pantai 81.000
km merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai
sumberdaya hayati yang sangat besar dan beragam. Berbagai sumberdaya
hayati tersebut merupakan potensi pembangunan yang sangat penting sebagai
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru (Dahuri, 2000).
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga kian
bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati masyarakat bukan
saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta cita rasa yang menarik,
tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Berdasarkan
hal tersebut, diperlukan sebuah kemampuan untuk menciptakan sebuah
temuan pangan (makanan) dan minuman yang memiliki gizi tinggi yang
berbeda dari sebelumnya.
Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor yang merupakan
sumber devisa bagi negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan
nelayan, dapat menyerap tenaga kerja, dan mampu memanfaatkan lahan
perairan pantai di kepulauan Indonesia yang sangat potensial. Sebagai negara
kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan
secara luas oleh para petani/nelayan. Sebagai dasar hukum dalam mendorong
kegiatan usaha budidaya laut maka pemerintah telah mengeluarkan Keppres

No. 23 tahun 1982 tentang Pengembangan Budidaya Laut di perairan


Indonesia.
Buah mangrove merupakan salah satu jenis tanaman pesisir yang
memiliki kandungan gizi yang

cukup tinggi. Dandapat dibuat sebagai

makanan tradisional serta memiliki harga jual yang tinggi. Kurangnya


pemahaman tentang buah mangrove yang selama ini dikesampingkan oleh
masyarakat pesisir, dan ternyata bermanfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang karakteristik kandungan kimiadari
berbagai jenis rumput laut di daerah perairan Indonesia diketahuikandungan
minyak untuk jenis-jenis rumput laut berbeda-beda. Untuk algahijau
kandungan lemak 0,5-1,5%. Untuk alga coklat kandungan minyak 0,3- 1%,
sedangkan

alga

merah

kandungan

minyak

0,3-2%

(Santoso

dkk.,

2006).Menurut hasil penelitian tentang pemilihan metode ekstraksi sokletasi


minyakalga dari Chlorella sp. dan prediksinya sebagai biodiesel diketahui
bahwakandungan minyak yang diperoleh sebesar 17,18% (Rachmaniah dkk,
2010). Kandungan minyak yang dihasilkan memungkinkan minyak tersebut
dapatdigunakan sebagai bahan alternatif biodiesel. Proses ekstraksi yang
dilakukanmenggunakan pelarut n-heksana (Rachmaniah dkk, 2010).Buah
mangrove mengandung mineral yang tinggi, kandungan vitamin B sebesar
2,64 mg/100gdan kandungan vitamin C nya sebesar 15,32 mg/100 g,
mangrove api-api (A. marina) banyak mengandung protein sebanyak 10.8%
dan karbohidrat sebanyak 21.4%.
Buah mangrove yang berwarna hijaumengandung 371kalori per 100
gram lebih tinggi (360 kalori per 100 gr ) dan jagung ( 307 kalori per 100 gr ).
Buah mangrove mempunyai karbohidrat sebesar 81,8904% untuk penepungan
langsung dan 80,3763% untuk penepungan.
C. RUMUSAN MASALAH
1.

Masyarakat pesisir belum mampu memanfaatkan sumber daya pesisir


yang salah satunya yaitu mangrove yang sebetulnya bisa digunakan
untuk bahan alternatif pembuatan makanan ringan. Buah mangrove

dapat diolah menjadi kerupuk dengan cara dikupas

kulitnya,

perendaman, penggilingan, penjemuran dan penggorengan. Disamping


itu, buah mangrove bisa diolah menjadi keripik api-api, dawet api-api
dan sebagainya.
2.

Pada kegiatan kewirausahaan ini akan diproduksi kerupuk mangrove


dengan kombinasi rumput laut yang bisa digunakan sebagai bahan
alternatif pengganti pangan yang memiliki keutamaan sebagai sumber
karbohidrat.

3.

Dengan adanya kewirausahaan kerupuk yang berbahan dasar dari buah


mangrove dan dikombinasi dengan rumput laut, sehingga mahasiswa
dapat mengetahui sebarapa besar proyek wirausahanya.

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan
studi kelayakan usaha pembuatan kerupuk yang berbahan dasar mangrove
(Avicennia marina) yang dikombinasikan dengan rumput laut (Gracilaria
verucosa ) yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan ini dapat dijabarkan secara
khusus, sebagai berikut :
1.

Memproduksi makanan ringan berbahan dasar mangrove dan rumput


laut.

2.

Mengetahui kelayakan usaha kerupuk mangrove dengan kombinasi


rumput laut.

3.

Mengetahui prospek secara ekonomi dari usaha ini.

4.

Memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam pesisir pantai.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Kerupuk yang berbahan dasar mangrove dengan kombinasi rumput laut.
2. Metode pembuatan kerupuk berbahan dasar mangrove dengan kombinasi
rumput laut.
3. Laporan yang berupa studi kelayakan usaha dan ekonomi dari usaha
pembuatan kerpuk berbahan dasar mangrove.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegiatan PKM Kewirausahaan ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa
pada khususnya, dalam membuka usaha kecil menengah berupa kerupuk
berbahan dasar mangrove dengan kombinasi rumput laut, kandungan nutrien
dari produk dan studi kelayakan secara ekonomi dan usaha. Kegunaan lainnya
adalah untuk memanfaatkan produk dari mangrovedan rumpt laut yang
sebelumnya masih belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menjaga kesehatan karena selama ini mangrove belum sepenuhnya
dimanfaatkan untuk alternative bahan pangan saja.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kapasitas Produk
1.

Produksi kerupuk berbahan dasar mangrove yang akan dilakukan


dalam penelitian ini adalah produk dengan kuantitas skala kecil
terlebih dahulu, sambil mencoba membaca keinginan pasar dan
mengembangkan kualitas produk sesuai dengan permintaan pasar.
Maka dari itu, pada awal produksi, 10 kg mangrove dan 1kg
rumput laut yang akan diproduksi menjadi 50kemasan. Tiap
kemasan memiliki berat 200 gram. Hal ini terus berlangsung
sampai bulan ke-6, di mana waktu tersebut dapat menunjukkan
keberhasilan usaha yang telah dilakukan. Apabila permintaan
meningkat maka penyediaan produk juga meningkat.

2.

Untuk pasokan mangrove dan rumput lautnya, dapat membeli dari


kelompok petani mangrove dan petani rumput laut.

Perencanaan Tempat Produksi


Tempat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
suatu proses produksi. Hal ini dikarenakan tempat dapat mempengaruhi
harga, kualitas produk, dan pasar. Maka dari itu, penelitian ini akan
dilakukan di daerah Kecamatan Tembalang, Semarang, tepatnya di

lingkungan kampus UNDIP. Tempat ini dipilih karena jaraknya dekat


dengan lokasi penjualan kerupuk mangrove, sehingga dapat menghemat
biaya transportasi. Kemudian tempat tersebut juga memiliki prospek
pemasaran yang meyakinkan, sehingga dapat melancarkan proses
penjualan produk kepada masyarakat sekitar.
Perencanaan Tempat Penjualan
Tempat penjualan kerupuk mangrove adalah di daerah Tembalang,
Semarang, tepatnya di kantin kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan (FPIK).Alasan tempat tersebut dipilih, karena tempat itu
strategis sekaligus dekat dengan tempat makan mahasiswa (sasaran
penjualan), selain itu penjualan kerupuk mangrove ini akan dijajakan
pada tiap kelas sehingga tempat tersebut sangat sesuai untuk menjual
dan mempromosikan kerupuk mangrove tersebut. Hal ini dilakukan
untuk memperluas wilayah promosi dan memperbanyak pelanggan,
sehingga memungkinkan terjadi peningkatan demand atau permintaan
dari masyarakat. Setelah menemukan tempat penjualan yang cocok,
kami berencana mencari lokasi pemasaran yang baru, misalnya di
kantin-kantin yang ada pada tiap fakultas.
Langkah Untuk Penjualan
1. Langkah-langkah untuk penjualan dan pemasaran kerupuk
mangrove rasa rumput laut dilakukan dengan metode pemasaran
yang baik dan tepat sasaran. Sebelum penjualan dilakukan riset
pasar terlebih dahulu. Riset yang dilakukan adalah dengan market
push, dikarenakan adanya barang baru, rasa dan kandungan gizi
yang berbeda, sehingga kerupuk mangrove rasa rumput laut
mendapat sambutan yang baik sebagai barang hasil teknologi home
industry yang mempunyai nilai gizi yang tinggi dibandingkan
dengan kerupuk produksi industri umumnya. Riset pasar itu dapat
dilakukan dengan pembagian produk tersebut secara cuma-cuma,
kemudian dilanjutkan dengan pembagian angket setelah konsumen

mencicipi kerupuk tersebut, ataupun dengan memperkenalkan


kerupuk ini di pameran-pameran kewirausahaan. Selain itu, lebih
jauh dilakukan dengan mengadakan kerjasama dengan kios
fotokopi di FPIK dalam memasarkan kerupuk tersebut kepada
sasaran. Pemasaran secara langsung kepada konsumen oleh
mahasiswa juga dilakukan dengan tujuan sebagai langkah promosi
secara menyeluruh.
2. Ada 4 (empat) metode Pembauran Pemasaran (marketing mix)
untuk lebih menyukseskan penjualan, diantaranya adalah : Product,
Price, Place, dan Promotion.
3. Product( Jasa )
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah
barang / jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus
yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang
dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk
merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah
perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan"
dari konsumen, namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk
atau

jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang

dipilih (Lubis, 2001).


4. Price( Harga )
Setiap

perusahaan

selalu

mengejar

keuntungan

guna

kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan


pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau
jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan
untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang
diharapkan. Oleh karena itu, penentuan harga produk dari suatu
perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat
mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa
yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran

suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya


didasarkan pada suatu kombinasi barang / jasa ditambah dengan
beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan(Lubis,
2001).
5. Place( Tempat )
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa
yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap
berikutnya menentukan metode penyampaian produk atau jasa ke
pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang
tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah
kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk atau
jasa tersebut. Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan
memperlancar arus barang atau jasa adalah memilih saluran
distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran
distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena
kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan
usaha

penyaluran

produk

atau

jasa

dari

produsen

ke

konsumen(Lubis, 2001).
6. Promotion( Promosi )
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk
memberikan informasi pada pasar tentang produk atau jasa yang
dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan
informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan
pribadi (Personal selling), Promosi penjualan (Sales Promotion)
dan Publisitas (Publicity) (Lubis, 2001).
1. Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi kesuksesan suatu
pemasaran produk. Apabila keempat hal tersebut diseleksi
dengan ketat, niscaya pemasaran produk akan berjalan
dengan baik. Selain itu, harus ada strategi Diferensiasi dan
fokus dengan metode STP, yaitu : Segmentation, Targeting,
dan Positioning yang lebih efektif dalam menarik konsumen,
sehingga pemasaran dapat menjadi bisnis yang menjanjikan.

10

2. Segmentation
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan
definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah
homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang
didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang
orientasinya

adalah

konsumen.

Dengan

melaksanakan

segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih


terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsume(Lubis, 2001).
3. Targeting
Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta
memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki
oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan
segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah
yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit
dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini
pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam
mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada
masa yang akan datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini
sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga
pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang
bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil
mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut
perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmensegmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian
dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai
sasaran(Lubis, 2001).
4. Positioning

11

Penempatan

produk

mencakup

kegiatan

merumuskan

penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan


bauran

pemasaran

yang

terperinci.

Pada

hakekatnya

Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan


bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen (Lubis, 2001).

Rencana Kebijakan harga


Setiap bulannya, 10 kg mangrove dan 1kg rumput laut yang akan
diproduksi menjadi 50kemasan.
Untuk proses penjualan, produk kerupuk mangrove rasa rumput
laut ini akan dijual seharga Rp. 14.000,00 setiap kemasan.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang telah ditetapkan di atas, maka
kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahapan kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Tahap I : Uji Coba Pembuatan Kerupuk Mangrove Rasa
Rumput Laut
1.

Secara umum teknik pembuatan kerupuk berbahan dasar mangrove ada


sepuluh langkah. Dimulai dengan penyiapan bahan baku, pengupasan
kulit mangrove, pencucian mangrove yang sudah dikupas, proses
perendaman selama 24 jam tetapi setiap 6 jam sekali air di ganti, setelah
perendaman bahan digiling, lalu hasil penggilingan yang halus dijemur,
lalu

menjadi

bahan

tepung,

kemudian

bahan

tepung

tersebut

ditambahkan bumbu-bumbu seperti bawang putih, garam, penyedap rasa


dan tepung tapioka, setelah pencampuran bumbu lalu bahan tersebut
dicetak menjadi kerupuk mentah, hasil cetakan tersebut dijemur selama
dua hari, hasil penggorengan serta pencampuran rasa rumput laut, dan
yang terakhir pengemasan dan penjualan.
2.

Diagram alir pembuatan kerupuk mangrove rasa rumput lautseperti


disajikan pada diagram alir di bawah ini

12

Penyiapan bahan baku berupa


buah mangrove
Pengupasan kulit buah
mangrove
Pencucian

Perendaman selama 24 jam,


dan penggantian air selama 6
jam sekali
Proses penggilingan

Pengeringan hasil
penggilingan

Menjadi bahan tepung

Penambahan bumbu :
bawang putih, garam,
penyedap rasa, tepung
tapioka

Pencetakan menjadi
kerupuk mentah

Penjemuran kerupuk selama


dua hari

Penggorengan

13

Penambahan bumbu rumput


laut

Pengemasan

Gambar 1. Blok diagram proses produksi kerupuk berbahan dasar buah


mangrove dan rasa rumput laut
Kegiatan Tahap II : Penentuan Harga dan Pemasaran
1.

Pada tahapan akhir ini, merupakan kegiatan kajian ekonomi terhadap


proses pembuatan kerupuk mangrove rasa rumput laut. Proses
penghitungan menurut kaidah-kaidah kajian ekonomi dan kekuatan pasar
yang ada saat ini. Proses penghitungan meliputi Fixed Capital
Investment dan cash flow. Sehingga dapat dihitung berapa keuntungan
yang diinginkan setelah dipotong pajak. Proses pengambilan keputusan
besarnya keuntungan ini juga melihat kekuatan pasar yang ada.

2.

Proses pemasaran terlebih dahulu dilakukan proses pengenalan produk


ke masyarakat sekitar. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui program
tersendiri atau diselipkan di sela-sela kegiatan-kegiatan kemahasiswaan,
seperti Pameran UKM, Festival makanan dan minuman, seminar tentang
kesehatan, dll.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


NO

RENCANA KEGIATAN

BULAN KE1

J.

1.

Persiapan bahan dan persiapan alat

2.

Pengemasan dan pemasaran

3.

Analisa hasil pengembangan produk

4.

Pembuatan laporan

5.

Seminar hasil

NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA

14

1.

Ketua Pelaksana Kegiatan

a.

Nama Lengkap

: Muhammad Asrin Wibowo

b.

NIM

: 26020112170001

c.

Fakultas / Jurusan

: Ilmu Kelautan

d.

Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

e.

Waktu untuk kegiatan

K.

: 8 jam/minggu

NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING


Nama Lengkap dan Gelar

: dr. Siti Fatimah

Golongan/Pangkat dan NIP

:1961 22 06 1992 03 2 001

Jabatan Fungsional

: Staf pengajar (Dosen)

Jabatan Struktural

: Sekretaris bagian Gizi Kesmas tahun


1994-1996
Ketua bagian Gizi Kesmas 2008 sd
sekarang
Koordinator magang bagian Gizi Kesmas
tahun 1999 sd sekarang

L.

Fakultas/Program Studi

: FKM/Kesehatan Masyarakat

Perguruan Tinggi

: Universitas Diponegoro

Bidang Keahlian

: Gizi Kesehatan Masyarakat

Waktu untuk Kegiatan

: 6 jam/minggu

BIAYA
Investasi Awal yang Diperlukan
Sewa tempat

Rp

4.000.000,00

Pengadaan proposal dan penjilidan 5 rangkap

Rp

150.000,00

Kompor Gas 1 buah

Rp

700.000,00

Tabung Gas 12 kg 1 buah

Rp

600.000,00

Selang Regulator 1 buah

Rp

200.000,00

Timbangan 1 buah

Rp

200.000,00

Wajan 2 buah @ Rp 150.000,00

Rp

300.000,00

15

No.

Saringan 5 buah @ Rp 10.000,00

Rp

50.000,00

Pisau 5 buah @ Rp 10.000,00

Rp

50.000,00

Talenan 5 buah @ Rp 10.000,00

Rp

50.000,00

Baskom besar 5 buah @ Rp 25.000,00

Rp

125.000,00

Spatula 5 buah @ Rp 10.000,00

Rp

50.000,00

Alat Penggiling 1

Rp

1.000.000,00

Alat pengering minyak

Rp

750.000,00

Biaya promosi

Rp

300.000,00

Kas usaha

Rp

500.000,00 +

Jumlah investasi awal

Rp 9.025.000,00

Nama Aktivas

Umur Ekonomis

Penyusutan

1.

Kompor Gas

5 tahun

Perbulan
Rp. 1.600,00

2.

Tabung Gas

5 tahun

Rp. 5.000,00

3.

Selang Regulator

5 tahun

Rp. 1.600,00

4..

Timbangan

5 tahun

Rp. 2.500,00

5.

Wajan besar

2 tahun

Rp. 5.400,00

6.

Saringan

1 tahun

Rp. 2.800,00

7.

Pisau

2 tahun

Rp. 1.000,00

8.

Talenan

1 tahun

Rp. 4.100,00

9.

Baskom

1 tahun

Rp. 1.200,00

10.

Spatula

1 tahun

Rp. 1.500,00

11.

Alat penggiling

1 tahun

Rp. 5.200,00

12.

Alat pengering minyak


Jumlah Penyusutan

1 tahun

Rp. 4.200,00
Rp. 36.100,00

per

bulan
Biaya
Operasional perbulan
Tepung buah mangrove 10 kg @ Rp 10.000,00

Rp

100.000,00

16

Bawang putih 5 kg

@ Rp 15.000,00

Rp

Penyedap rasa10 bungkus

@ Rp 500,00

Rp

75.000,00
5.000,00

Isi ulang tabung gas

Rp

20.000,00

Labelling setiap kemasan40 buah @ Rp 100,00

Rp

4.000,00

Beban penyusutan aktiva

Rp

Plastik Kemasan 50 buah @ Rp 1.000,00

Rp

50.000,00

Bumbu rumput laut 1 kg

Rp

50.000,00

Minyak goreng 5 liter @ Rp 15.000,00

Rp

75.000,00

Biaya transportasi

Rp

50.000,00+

Jumlah biaya operasional perbulan

Rp

540.100,00

Total investasi yang diperlukan

Rp 9.565.100,00

36.100,00

Analisis Pendapatan dan Keuangan


Produksi 1 bulan 10 kilogram
Produksi 6 bulan

= 6 x 10
= 60 kilogram

Harga kerupuk yang ditawarkan adalah Rp 14.000,00 per kemasan, dengan berat
masing-masing kemasan adalah 200 gram.
Hasil penjualan 6 bulan

= 6 x 14.000 x 50
= 4.200.000,00

Total biaya operasional 6 bulan

= 6 x 540.100,00
= 3.240.600,00

Keuntungan tiap 6 bulan

= 4.200.000,00 - 3.240.600,00
= Rp 959.400,00

Analisis Kelayakan Usaha


1.

BEP (Break Even Point)

BEP Volume produksi

T otal biaya
harga

= 3.240.600,00 : 14.00,00
= 231,50
= 231

17

Jadi pada tingkat volume produksi 231 kemasan, usaha ini berada pada titik
impas. BEP ini terjadi setelah berproduksi selama 5 bulan.

Total biaya
volume produksi

BEP Harga Produksi

= 3.240.600,00 : 231
= 14.028,57

Jadi pada tingkat harga Rp 14.028,57 usaha ini berada pada titik impas.
B/C Ratio

Hasil pe nj ua la n
total bia y a

B/C Ratio

= 4.200.000: 3.240.600
= 1,296

Karena B/C ratio >1 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
ROI (Return On Investment)
=

Keuntungan
total biaya

ROI

= (959.400,00: 3.240.600,00)x100 %
= 29,6%

Usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp


100,00 diperoleh keuntungan sebesar Rp 29,6
Perhitungan Pengembalian Modal

Pengembalian Modal

Keun tun gan Pen yusu tan


Jumlah mod alin v estasi awal

x 100 %

= 959.400+ 216.600 x 100 %


9.025.000
= 13,03 %
Artinya modal usaha ini akan terlunasi sebesar 13,03% setiap 6
bulan.Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan diatas maka investasi tersebut
layak untuk dilaksanakan.

18

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


KETUA PELAKSANA
a. Nama

: Muhammad Asrin Wibowo

b. NIM

: 26020112170001

c. Institusi

: Ilmu Kelautan UNDIP

d. Tempat, Tanggal Lahir

: Banjarbaru, 24 September 1994

e. Alamat

: Jalan Tanjungsari VI
Semarang

f. Agama

: Islam

g. Jenis Kelamin

: Laki - Laki

h. CP

: 085641070415

i. Pendidikan Formal

: SDN Utara 4, Banjarbaru


SMP Assalaam Solo
SMA Assalaam Solo

DOSEN PEMBIMBING
a.

Nama Lengkap dan Gelar

: dr. Siti Fatimah

b.

Golongan/Pangkat dan NIP

c.

Institusi

: Kesehatan Masyarakat UNDIP

d.

Tempat, Tanggal Lahir

: Semarang, 22 Juni 1961

:1961 22 06 1992 03 2 001

19

e.

Alamat

: Jalan Puspogiwang V/12, Semarang

f.

Agama

: Islam

g.

Jenis Kelamin

: Perempuan

h.

CP

: 085641182261

i.

Pendidikan Formal

: S1 tahun 1988
S2 tahun 1998

Lampiran
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
Dengan ini, kami:
Unit usaha

: Kantin FPIK Undip

Pemilik Usaha

: Ibu Ana

Lokasi

: Kampus FPIK Undip Tembalang, Semarang

Bersedia melakukan kerjasama dengan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu


Kelautan Undip Semarang dalam pemasaran dan pengembangan usaha kerupuk
berbahan dasar mangrove rasa rumput laut. Kami akan membantu sepenuhnya
guna memperlancar kegiatan tersebut.
Semarang, Februari 2016
Pemilik Usaha

( Ibu Eddy )

Anda mungkin juga menyukai