JUDUL PROGRAM
KERUPUK MANGROVE RASA RUMPUT LAUT
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
MUHAMMAD ASRIN WIBOWO( 26020112170001 /
Angkatan 2012 )
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
PENGESAHAN USULAN PKM - K
1. Judul Kegiatan
Nama Lengkap
NIM
Jurusan
Universitas
5. Dosen Pendamping
a. Nama
b. NIP
:
:
c.Alamat :
d. No HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
:
b. Sumber Lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 6 (enam) bulan
Semarang,20 Februari 2016
Menyetujui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Ketua Pelaksana
Dosen Pendamping
Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014
A. JUDUL PENELITIAN :
Kerupuk Mangrove Rasa Rumput Laut
B. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang garis pantai 81.000
km merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai
sumberdaya hayati yang sangat besar dan beragam. Berbagai sumberdaya
hayati tersebut merupakan potensi pembangunan yang sangat penting sebagai
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru (Dahuri, 2000).
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
hidup sehat maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga kian
bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati masyarakat bukan
saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta cita rasa yang menarik,
tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Berdasarkan
hal tersebut, diperlukan sebuah kemampuan untuk menciptakan sebuah
temuan pangan (makanan) dan minuman yang memiliki gizi tinggi yang
berbeda dari sebelumnya.
Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor yang merupakan
sumber devisa bagi negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan
nelayan, dapat menyerap tenaga kerja, dan mampu memanfaatkan lahan
perairan pantai di kepulauan Indonesia yang sangat potensial. Sebagai negara
kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan
secara luas oleh para petani/nelayan. Sebagai dasar hukum dalam mendorong
kegiatan usaha budidaya laut maka pemerintah telah mengeluarkan Keppres
alga
merah
kandungan
minyak
0,3-2%
(Santoso
dkk.,
kulitnya,
3.
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan umum kegiatan PKM Kewirausahaan ini adalah menghasilkan
studi kelayakan usaha pembuatan kerupuk yang berbahan dasar mangrove
(Avicennia marina) yang dikombinasikan dengan rumput laut (Gracilaria
verucosa ) yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan ini dapat dijabarkan secara
khusus, sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegiatan PKM Kewirausahaan ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi pengetahuan bagi masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa
pada khususnya, dalam membuka usaha kecil menengah berupa kerupuk
berbahan dasar mangrove dengan kombinasi rumput laut, kandungan nutrien
dari produk dan studi kelayakan secara ekonomi dan usaha. Kegunaan lainnya
adalah untuk memanfaatkan produk dari mangrovedan rumpt laut yang
sebelumnya masih belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
menjaga kesehatan karena selama ini mangrove belum sepenuhnya
dimanfaatkan untuk alternative bahan pangan saja.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kapasitas Produk
1.
2.
perusahaan
selalu
mengejar
keuntungan
guna
penyaluran
produk
atau
jasa
dari
produsen
ke
konsumen(Lubis, 2001).
6. Promotion( Promosi )
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk
memberikan informasi pada pasar tentang produk atau jasa yang
dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan
informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan
pribadi (Personal selling), Promosi penjualan (Sales Promotion)
dan Publisitas (Publicity) (Lubis, 2001).
1. Keempat hal tersebut sangat mempengaruhi kesuksesan suatu
pemasaran produk. Apabila keempat hal tersebut diseleksi
dengan ketat, niscaya pemasaran produk akan berjalan
dengan baik. Selain itu, harus ada strategi Diferensiasi dan
fokus dengan metode STP, yaitu : Segmentation, Targeting,
dan Positioning yang lebih efektif dalam menarik konsumen,
sehingga pemasaran dapat menjadi bisnis yang menjanjikan.
10
2. Segmentation
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan
definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah
homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang
didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang
orientasinya
adalah
konsumen.
Dengan
melaksanakan
11
Penempatan
produk
mencakup
kegiatan
merumuskan
pemasaran
yang
terperinci.
Pada
hakekatnya
menjadi
bahan
tepung,
kemudian
bahan
tepung
tersebut
12
Pengeringan hasil
penggilingan
Penambahan bumbu :
bawang putih, garam,
penyedap rasa, tepung
tapioka
Pencetakan menjadi
kerupuk mentah
Penggorengan
13
Pengemasan
2.
RENCANA KEGIATAN
BULAN KE1
J.
1.
2.
3.
4.
Pembuatan laporan
5.
Seminar hasil
14
1.
a.
Nama Lengkap
b.
NIM
: 26020112170001
c.
Fakultas / Jurusan
: Ilmu Kelautan
d.
Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
e.
K.
: 8 jam/minggu
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
L.
Fakultas/Program Studi
: FKM/Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi
: Universitas Diponegoro
Bidang Keahlian
: 6 jam/minggu
BIAYA
Investasi Awal yang Diperlukan
Sewa tempat
Rp
4.000.000,00
Rp
150.000,00
Rp
700.000,00
Rp
600.000,00
Rp
200.000,00
Timbangan 1 buah
Rp
200.000,00
Rp
300.000,00
15
No.
Rp
50.000,00
Rp
50.000,00
Rp
50.000,00
Rp
125.000,00
Rp
50.000,00
Alat Penggiling 1
Rp
1.000.000,00
Rp
750.000,00
Biaya promosi
Rp
300.000,00
Kas usaha
Rp
500.000,00 +
Rp 9.025.000,00
Nama Aktivas
Umur Ekonomis
Penyusutan
1.
Kompor Gas
5 tahun
Perbulan
Rp. 1.600,00
2.
Tabung Gas
5 tahun
Rp. 5.000,00
3.
Selang Regulator
5 tahun
Rp. 1.600,00
4..
Timbangan
5 tahun
Rp. 2.500,00
5.
Wajan besar
2 tahun
Rp. 5.400,00
6.
Saringan
1 tahun
Rp. 2.800,00
7.
Pisau
2 tahun
Rp. 1.000,00
8.
Talenan
1 tahun
Rp. 4.100,00
9.
Baskom
1 tahun
Rp. 1.200,00
10.
Spatula
1 tahun
Rp. 1.500,00
11.
Alat penggiling
1 tahun
Rp. 5.200,00
12.
1 tahun
Rp. 4.200,00
Rp. 36.100,00
per
bulan
Biaya
Operasional perbulan
Tepung buah mangrove 10 kg @ Rp 10.000,00
Rp
100.000,00
16
Bawang putih 5 kg
@ Rp 15.000,00
Rp
@ Rp 500,00
Rp
75.000,00
5.000,00
Rp
20.000,00
Rp
4.000,00
Rp
Rp
50.000,00
Rp
50.000,00
Rp
75.000,00
Biaya transportasi
Rp
50.000,00+
Rp
540.100,00
Rp 9.565.100,00
36.100,00
= 6 x 10
= 60 kilogram
Harga kerupuk yang ditawarkan adalah Rp 14.000,00 per kemasan, dengan berat
masing-masing kemasan adalah 200 gram.
Hasil penjualan 6 bulan
= 6 x 14.000 x 50
= 4.200.000,00
= 6 x 540.100,00
= 3.240.600,00
= 4.200.000,00 - 3.240.600,00
= Rp 959.400,00
T otal biaya
harga
= 3.240.600,00 : 14.00,00
= 231,50
= 231
17
Jadi pada tingkat volume produksi 231 kemasan, usaha ini berada pada titik
impas. BEP ini terjadi setelah berproduksi selama 5 bulan.
Total biaya
volume produksi
= 3.240.600,00 : 231
= 14.028,57
Jadi pada tingkat harga Rp 14.028,57 usaha ini berada pada titik impas.
B/C Ratio
Hasil pe nj ua la n
total bia y a
B/C Ratio
= 4.200.000: 3.240.600
= 1,296
Karena B/C ratio >1 maka usaha ini layak untuk dijalankan.
ROI (Return On Investment)
=
Keuntungan
total biaya
ROI
= (959.400,00: 3.240.600,00)x100 %
= 29,6%
Pengembalian Modal
x 100 %
18
b. NIM
: 26020112170001
c. Institusi
e. Alamat
: Jalan Tanjungsari VI
Semarang
f. Agama
: Islam
g. Jenis Kelamin
: Laki - Laki
h. CP
: 085641070415
i. Pendidikan Formal
DOSEN PEMBIMBING
a.
b.
c.
Institusi
d.
19
e.
Alamat
f.
Agama
: Islam
g.
Jenis Kelamin
: Perempuan
h.
CP
: 085641182261
i.
Pendidikan Formal
: S1 tahun 1988
S2 tahun 1998
Lampiran
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
Dengan ini, kami:
Unit usaha
Pemilik Usaha
: Ibu Ana
Lokasi
( Ibu Eddy )