Anda di halaman 1dari 49

E-MARTKETPLACE RUMPUT LAUT DALAM

MEMPERCEPAT AKSES BAHAN BAKU DAN


PASAR DIKABUPATEN JENEPONTO

PROPOSAL PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

Niken ayu larasati

20192105053

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI AKBA MAKASSAR

2022/2023
BAB I
Latar belakang

Rumput laut ini merupakan tumbuhan yang habitatnya pada

pebatuan pesisir pantai, rumput laut mampu digunakan dalam

menjaga kesehatan manusia, Rumput laut juga memiliki potensi

ekonomis yang dapat dikembangkan, yaitu sebagai bahan baku dan

Rumput laut menjadi salah satu komoditas hasil kelautan yang dapat

dikembangkan di Indonesia. Setiap tahun permintaan dunia

terhadap rumput laut semakin meningkat.salah satu makanan yang

lagi buming saat ini dikalangan smua orang yaitu shusi yang

berbahan baku rumput laut,makana itu bukan hanya buming di

indonesia tapi di luar negri,selain makanan shusi ada juga Cuma

cemilan yang di banyak di gemari nuga dan susah tersebar di

berbagai dari yaitu onigiri yang berbahan dasar rumput laut juga dan

sudah banyak yang tersebar di mini market.

Bermacam peluang yang ada pada hasil ke lautan rumput laut

mampu diciptakan sebagai produk unggulan di ekspor dunia.tetapi,

tinggi nya peluang rumput laut tersebut belum sepenuhnya

diimbangi dengan usaha yang mampu memanfaatkan sumber daya

rumput laut yang mampu memberikan nilai ekonomi yang maksimal

bagi semua stakeholder yang terlibat baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam industri budidaya rumput laut. Pengendalian


ekspor rumput laut di Indonesia akan dirancang melalui proses

ekspor rumput laut yang banyak mengirimkan bahan mentah diganti

dan diarahkan kepada rumput laut olahan pangan.

Pengambilan rumput laut yang masi segar ini akan di ambil di pesisir

pantai kabupaten jeneponto,dan pengolahan rumput laut ini di

jeneponto dijadikan bisnis oleh masyarakat disana karena penjualan

rumput laut ini dibilang sangat menguntunkan bagi masyarakat

disana,setelah para masyarakat yang mencari jenis rumput laut di

pantai,rumput laut itu akan di oleh kembali,awal setelah kita

mengambil rumput laut kita akan melepas dahulu ke jaring tersebut

dengan memakan wktu yang lumayan lama setelah itu kita akan

menyusun kembali rumput laut itu dan menjemurnya dengan

memakan waktu berhari hari,setelah rumput laut itu kita jemur

selanjutnya para masyarakat akan menjual nya ke pedagang rumput

laut lainnya untuk menghasilkan uang.setelah itu rumput laut ini

yang sudah dikirimkan,bahan ini akan di kumpul sebanyak-banyak

dan akan di kirim ke makassar untuk di oleh berbegai macam

makanan,setelah sampai di makassar rumput laut ini akan di

bersihkan dengan baik dan akan siap dipisahkan mana yang baik

untuk di kirim ke pabrik mana yang tidak layak,kita akan

memisahkan berbagai bentu dari rumput laut ini dan siap kita kirim

ke berbagai pabrik-pabrik yang akan di olehnya kembali oleh pabrik

tersebut.
Bisa kita tahu pengolahan rumput laut di kabupaten jeneponto ini

yang letaknya di desa manyumbeng ini,sangat banyak di kelolah

oleh masyrakat disana,selain untuk mengolah untuk di jual kembali

banyak juga masyarakat disana mengolah sendiri rumput laut

tersebut,seperti iya akan mengolah menjadi kimbab yaitu nasi

gulung dengan di lapisi rumput laut dengan buatan sendiri iya akan

menjualnya sendiri dengan hasil yang menguntunkan,dan rumput

laut ini juga bisa dijadikan lalapan saat makan-makan besar di

kalangan masyrakat tersebut,bukan hanya iya mengambil rumput

laut ini untuk di kirim iya juga akan memanfaatkan rumput laut yang

iya dapat.

Rumusan masalah
1.Bagaiman agar pengolahan rumput laut tidak memakan banyak
waktu?
2.Bagaimana pengiriman bahan baku rumput laut agar tidak
memiliki proses yang lama?
3.Bagaimana cara agar rumput laut ini tidak menurun potensinya
saat musim kemarau?

Tujuan penelitian
1. Pengolahan rumput laut tidak memakan banyakan waktu

2. Pengiriman bahan baku rumput laut agar tidak memiliki

proses yang lama


3. Rumput laut ini tidak menurun potensinya saat musim

kemarau

Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1.memberikan konstribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi
mahasiswa,terkhususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan petani
rumput laut.
2.sebagai bahan informasi-informasi atau referensi bagi penelitian
selanjutnya.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.Tinjauan pustaka
Beberapa penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode historis. Metode ini lazim digunakan dalam penelitian sejarah.

Melalui metode ini dilakukan suatu proses menguji dan menganalisa

secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk,

1965:32). Adapun langkah-langkah penelitian ini mengacu pada

proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah, yang

mengandung empat langkah penting.

1.Heuristik, merupakan suatu kegiatan untuk mencari, menemukan

dan mengumpulkan sumber-sumber setelah terlebih dahulu dilakukan

pemilihan topik untuk penelitian. Terkait dengan tema pada penelitian

ini, peneliti melakukan tahapan heuristik yaitu proses menemukan

dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berhubungan


dengan Upaya Pembudidayaan Rumput Laut dan Dampaknya

terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Kecamatan

Pameungpeuk Kabupaten Garut Tahun 1985-2002.

2.Kritik Sumber adalah proses menganalisa sumber yang telah

diperoleh, apakah sumber tersebut sesuai dengan masalah

penelitian, baik secara tertulis maupun lisan. Pada tahap ini, penulis

melakukan kritik sumber baik dengan kritik eksternal maupun internal

untuk memperoleh fakta sejarah yang sesuai dengan tema yang

penulis kaji.

3.Interpretasi, dalam hal ini penulis memberikan penafsiran

terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama

penelitian berlangsung. Kegiatan penafisran ini dilakukan

dengan jalan menafsirkan fakta dan data dengan konsep-

konsep dan teori-teori yang telah diteliti oleh penulis

sebelumnya. Penulis juga melakukan pemberian makna

terhadap fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan, dan

dihubungkan satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi

dan ditafsirkan selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai

kerangka dasar penyusunan proposal ini. Misalnya, dalam

kegiatan ini, penulis memberi penekanan penafisran terhadap

data dan fakta yang diperoleh dari sumber-sumber primer dan


sekunder yang berkaitan dengan pembudidayaan rumput laut di

Kecamatan Pameungpeuk.

4.Historiografi adalah proses penyusunan dan penulisan fakta sejarah

yang telah diperoleh melalui hasil penelitian dan tahap ini merupakan

tahap terakhir dalam penelitian. Selanjutnya disusun kedalam bentuk

tulisan yang utuh berupa Skripsi dengan judul “Upaya Pembudidayaan

Rumput Laut dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi

Masyarakat Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Tahun 1985-

2002”.

B.Landasan teori
Rumput laut
Rumput laut adalah tumbuhan yang biasa terletak di pesisir

pantai,tumbuhana ini adalah bahan baku yang biasa di oleh menjadi

makanan atau pun cemilan dan saat ini banyak makanan yang terbuat

dari rumput laut ini yag sudah tersebar luar di indonesia,rumput laut juga

ini sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia.

Rumput laut ini memiliki banyak manfat bagi kesehatan

manusia,nah selain untuk kesehatan manusia rumput laut ini

bermanfaat bagi kelestarian lingkungan,yaitu mampu menyerap

karbon dalam jumlah besarekosistem rumput laut ini bnyak

menyerap dalam jumlah besar,diketahui disebarkankan bank

dunia,produk 500 juta ton rumput laut dapat menyerap 135 juta
ton karbon atau sekitar 3,2% dari semua karbon yang berakhir

dilaut setiap tahunnya.

Saluran Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Saluran

pemasaran rumput laut di Kecamatan Dullah Utara terdiri dari

simpulsimpul pengumpul desa, pengumpul kecamatan, pedagang

lokal dan pedagang antar pulau. Dari hasil pengamatan dan

wawancara terhadap 100 responden petani rumput laut di tiga

desa Kecamatan Dullah Utara didapat jalur distribusi rumput laut

dengan tiga pola yang berbeda.

Rumput laut adalah tumputhan tingkat rendah yang tidak

dapat dibedakan anta5ra akar,batang,dan daun.semua bagian

tumbuhannya disebutthallus,secara keseluruhan,tumbuhan ini

mempunyai morfologi yang mirip,walaupun sebenanrnya

berbeda.makroalgea bentuknya dilaut,sehingga orang awam

terutama kaum usahawan menyebutnya rumput laut

ini.sedangkan kalangan ilmuan,rumput laut dikenal dengan nama

algae.

Kabupaten jeneponto
Kabupaten jeneponto ini bukan hanya penghasil rumput laut akan

tetapi banyak lagi bahan baku yang digemari oleh masyrakat

luar,banyak masyarakat luar yang datang berkunjung


kekabupaten jeneponto ini hanya untuk mencoba berbagai

macam makanan yang banyak di hasilkan di kabupaten

jenponto.salah satu nya kabupaten jeponto juga dikenal sebagi

penghasil nener dan benur ikan bandeng yang banyak

dibudidayakan di Sulawesi Selatan. Wilayah Pesisir Kabupaten

Jeneponto yang merupakan sentra produksi garam satu-satunya

di pulau Sulawesi. Produksi garam tidak hanya mencukupi

kebutuhan garam yodium untuk provinsi Sulawesi Selatan saja,

tetapi juga menyuplai kebutuhan kawasan timur Indonesia.

Kabupaten Jeneponto juga memiliki potensi pohon lontar

(siwalan) yang begitu besar jumlahnya yang tersebar pada semua

kecamatan sangat memungkinkan untuk pengembangan sentra

industri gula merah. Saat ini pengelolaan gula merah rakyat

masih dikelolah secara tradisional sehingga diperlukan adanya

terknologi yang lebih modern untuk pengolahan gula merah yang

diharapkan dapat menghasilkan produk gula merah dengan

kualitas yang bersaing.dan bukan hanya itu saja kabupaten

jeneponto juga terdapat banyak buah kelapa yang bisa di nikamti

saat di kebunnya,banyak pedagang dari luar datang untuk

membeli buah tersebut dan ia akan menjualnya kembali di

daerahnya masing-masing.Bukan hanya makanan dan bahan bau

saja terkenal di kabupaten jenponto,tempat wisatanya pun banyak

terkenal diluar luar sana,banyak sekali tempat wisata yang


terkenal yang berada dikabupaten jeneponto,nah selain kita bisa

menikmati makanan yang banyak disana kita juga bisa langsung

ke tempat wisata-wisata atau permandian yang terletak

dijeneponto. Kabupaten Jeneponto juga salah satu Daerah

Tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota

Kabupaten Jeneponto berada di desa Bontosunggu. Kabupaten

ini memiliki luas wilayah 749,79 km² dan berpenduduk sebanyak

415.462 jiwa.

 Berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Takalar di sebelah

Utara, Kabupaten Bantaeng di sebelah Timur, Kabupaten Takalar

sebelah Barat dan Laut Flores di sebelah Selatan. Luas wilayah

Kabupaten Jeneponto tercatat 749,79 km persegi yang

meliputi 114 desa dan kelurahan, 11 kecamatan,

yaitu: Kecamatan Bangkala, Batang, Kelara, Binamu, Tamalatea,

Bontoramba,, Rumbia, Turatea, Tarowang, Arungkeke, Bangkala

Barat. Kabupaten Jeneponto terletak di ujung bagian Barat

wilayah Propinsi Sulsel yang jarak tempuhnya dari Kota Makassar

sekitar 90 km.

-E martket place
Marketplace adalah berbeda dengan toko online. Toko online

merujuk pada toko tunggal (bukan berkumpulnya penjual dalam

satu platform), yang menjual produknya Sendiri secara online.


Marketplace salah satu pemain terbesar yang ada pada bisnis

ecommerce di Indonesia. Namun seringkali, banyak orang

menyamakan e-commerce dan marketplace.

Sederhananya, e-commerce adalah penyebaran, penjualan,

pembelian, serta pemasaran barang atau jasa yang

mengandalkan sistem elektronik, seperti internet, TV, atau

jaringan teknologi lainnya.

Konsep Pemasaran
konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang

menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri

dari kemampuan organisasi (perusahaan) menentukan

kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju dan kemampuan

organisasi tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang

diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para pesaing.

Pada konsep pemasaran ini mengandung tiga dasar pokok,

yaitu:

a. Perencanaan dan operasinya berorientasi pada kebutuhan

dan keinginan pelanggan atau konsumen.

b.Semua aktivitas pemasaran dilaksanakan secara terkoordinasi

atau terpadu (intergrated marketing).


Tujuan akhirnya adalah memenuhi atau mencapai tujuan

perusahaan dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal

mungkin pada pelanggan.

Menurut Hammond dan Dahl (1977) dalam Hidayati (2009),


pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

merupakan tahapan-tahapan fungsi yang dibutuhkan untuk

membentuk atau mengubah input atau produk mulai titk awal

produksi sampai ke titik akhir konsumen.

Pemasaran yang baik akan dapat menjadi penghela bagi

peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produk,

memperluas kesempatan kerja, dan semua itu pada gilirannya

akan menjadi kunci utama meningkatnya pendapatan

pembudidaya. Dengan kata lain, perbaikan pemasaran

komoditas rumput laut merupakan ujung tombak untuk

mengakselerasi pengembangan rumput laut saat ini, khususnya

di daerah tertinggal (Zakirah, 2008).

Budidaya Rumput Laut


a. TahapanBudidaya
1) Penyediaan bibit
Menurut Aslan (1998) dalam Tahir (2015), ciri-ciri bibit rumput laut yang

baik adalah a) bila dipegang terasa elastis, b) mempunyai cabang yang

banyak dengan ujungnya yang berwarna kuning kemerah-merahan, c)


mempunyai batang yang tebal dan berat, dan d) bebas dari tanaman lain

atau benda- benda asing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan bibit rumput laut


adalah :
a) Bila jaraknya dekat dengan lokasi budidaya, maka bibit

dapat diangkut dengan sampan namun harus ditutup dengan


terpal.
b) Biarkan bibit selalu basah dengan menyiramnya dengan air
laut.
c) Janganbiarkanbibitterkenaairhujan
d) Jika bibit tidak langsung ditanam sebaiknya disimpan dalam

kandang bibit (seed bin) yang telah disiapkan


2) Penanaman bibit
Bibit yang akan ditanam adalah thallus yang masih muda dan

berasal dari ujung thallus tersebut. Saat yang baik untuk 8

pengikatan atau penanaman bibit adalah pada saat cuaca teduh


atau pada pagi dan sore hari menjelang malam.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembudidaya

(petani) rumput laut yang terlibat dalam kegiatan budidaya rumput

laut di Kelurahan Mansapa, dimana populasi diketahui sebanyak

120 orang. Dan jumlah sampel yang diambil sebagai responden

sebanyak 36 orang atau 30% yang mengacu pada pendapat

Sugiyono (2007) dalam Bhakti, dkk (2014) apabila jumlah populasi

telah mencapai 100 jiwa maka jumlah sampel minimal 10%-15%

dari jumlah populasi tersebut.


A.Pasar

Pasar diartikan sebagai tempat ataupun terjadinya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan dengan

menggunakan alat yang di inginkan yang

menyerupai barang ataupun jasa, dimana terjadi

pemindahan hak milik antara penjual dan

pembeli.pasar meliputi keseluruhan pembeli

potensial yang akan memenuhi kebutuhan dan

keinginannya, dimana pembeli tersebut bersedia

dan mampu membeli alat-alat yang di inginkan

melalui pertukaran.pasar juga sudh bnyak dikenal

oleh masyarakat.

Bisa kita tau ad berbagai bentuknya, pasar

dapat di artikan menjadi dua macam, yaitu pasar

persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak

sempurna. (Kotler 2008)

1) Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna yaitu suatu pasar

dimana terdapat banyak penjual dan pembeli

yang memperdagangkan produk identik,

sehingga masing-masing dari mereka akan

menjadi penerima harga (Mankiw 2006) dalam


Huda (2013). Pembeli dan penjual tidak dapat

mempengaruhi harga. Harga tercipta dengan

kekuatan pasar melalui permintaan dan

penawaran. Hal tersebut juga disebut price

takers.

2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna

dibedakan menjadi tiga yaitu oligopoli, monopoli,

dan persaingan monopolistik.

(a) Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah struktur pasar

dimana hanya terdapat sedikit penjual, masing-

masing menjual barang yang sama atau identik

dengan yang lain (Mankiw 2006) dalam Huda

(2013). Menurut Case and Fair (2007) dalam

Huda (2013) oligopoli adalah suatu bentuk

struktur industri yang dicirikan terdapat

beberapa perusahaan dominan di industri

tersebut. Inti dari pasar oligopoli adalah hanya

terdapat sedikit penjual. Hasilnya, tindakan

salah satu penjual dalam pasar dapat

mempengaruhi keuntungan penjual-penjual lain.


Artinya, perusahaan-perusahaan oligopolistik

saling terikat satu sama lain dengan cara yang

berbeda dengan perusahaan kompetitif.

(b) Pasar Monopoli

Perusahaan monopoli adalah ketika suatu

perusahaan satu- satunya penjual suatu barang

tanpa adanya barang subtitusi (Mankiw 2006)

dalam Huda (2013). Sedangkan Case and Fair

(2007) dalam Huda (2013) dalam bukunya

“Case Fair” mendefinisikan pasar monopoli

adalah suatu industri dengan satu perusahaan

yang berproduksi dimana tidak ada barang

substitusi dan ada hambatan bagi perusahaan

lainnya untuk masuk ke dalam industri. Jadi

pada intinya pasar monopoli adalah suatu

industri yang hanya terdapat satu peusahaan di

dalam industri tersebut tanpa ada pesaing.

Penjual dalam pasar monopoli dapat

menentukan harga karena tidak ada saingan

dalam pasar.

(c) Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar Persaingan Monopolistik menurut

Pindyck (2003) dalam Huda (2013) adalah pasar


dimana perusahaan-perusahaan dapat masuk

dengan bebas, yang memproduksi mereknya

sendiri atau versi suatu produk yang dibedakan.

Pasar persaingan monpolistik mendekati pasar

persaingan sempurna. Perbedaan pasar

persaingan monopolistik dan pasar persaingan

sempurna terletak di phroduk, dimana pasar

persaingan monopolistik memproduksi produk

yang heterogen sedangkan pasar persaingan

sempurna memproduksi produk yang homogen.

Selain keempat pasar utama, terdapat

pasar pembelian, yaitu pasar oligopsoni dan

monopsoni.

(a) Pasar Oligopsoni

Pasar oligopsoni adalah pasar yang hanya

mempunyai sedikit pembeli dan banyak penjual

(Pindyck 2003). Pasar oligopsoni


adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa

pembeli dengan banyak penjual dimana para

pembeli mempunyai kekuatan untuk

menentukan harga dengan cara bekerjasama.

Para pelaku oligopsoni mendapat pasokan

barang ataupun jasa dari banyak penjual. Ciri-

cirinya adalah terdapat beberapa pembeli,

pembeli bukan konsumen akhir tetapi pedagang

pengepul/besar/eceran, barang yang dijual

adalah bahan mentah, harga cenderung stabil.

(b) Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni merujuk pada suatu pasar

dimana hanya ada satu pembeli (Pindyck 2003).

Pasar monopsoni adalah pasar dengan satu

pembeli dan banyak penjual. Output yang

diminta oleh perusahaan monopsoni akan

menekan harga dari penjual dan akan

merugikan penjual. Ciri-ciri pasar monopsoni

adalah hanya ada satu pembeli, adanya

hambatan bagi pembeli lain untuk masuk ke

dalam pasar, dan pembeli sebagai penentu

harga (price maker).


Pasar
Eksportir rumput laut itu per Juni 2021 mencatatkan penjualan senilai Rp

160 miliar, naik 13,5 persen dibanding periode sama di tahun 2020. Laba

yang didapat juga naik 7 persen, dari sebelumnya Rp 2,5 miliar menjadi

Rp 4,4 miliar.

“Saat awal pandemi lalu, pabrik-pabrik di China tidak beroperasi dan

harga pasaran juga anjlok. Kondisi itu sangat berpengaruh karena 95

persen ekspor ke China. Sisanya, baru ke Spanyol, Philipna, dan Chile,

Seiring kondisi yang semakin membaik, sektor bisnis inipun ikut membaik.
Kran ekspor mulai terbuka dan kebutuhan produksi dari negara tujuan
juga kembali meningkat.
“Kami akui, kebijakan-kebijakan strategis dari pemerintah Indonesia

sangat membantu. Kami sangat merasakan itu, sehingga kinerja kami bisa

kembali membaik dengan support dan berbagai kebijakan strategis

pemerintah,” ungkap Indra.

-Penelitian ini berkaitan dengan Petani Rumput Laut (Eucheuma cottonii)

Rumput laut yang dihasilkan oleh petani dalam bentuk rumput laut kering,

dengan harga rata-rata Rp 6.363/kg. dengan kadar air berkisar antara 35

– 40 persen. Dengan rendemen rumput laut berkisar 20-25 persen yakni 5

kg rumput laut basah menjadi 1 kg rumput laut kering. Pedagang

Pengumpul Desa Pedagang pengumpul desa berfungsi sebagai pembeli

rumput laut kering dari para petani rumput laut. Harga beli rumput laut di
tingkat pedagang pengumpul desa adalah berkisar Rp. 6.363. Mereka

tinggal didesa dan hidup berdampingan dengan para petani. Untuk

mengikat para petani rumput laut di desa, umumnya para pedagang

pengumpul desa memberikan pinjaman modal serta pinjaman untuk

kebutuhan hidup kepada petani.rumput laut. Sehingga petani rumput laut

menjadi terikat dan harus menjual hasil rumput lautnya kepada pedagang

pengumpul desa.

Pedagang Pengumpul Kecamatan Pedagang pengumpul kecamatan

tinggal di Ibu kota Kecamatan dalam hal ini di Desa Dullah, mereka

membeli hasil rumput laut kering dari pedagang pengumpul desa dan juga

langsung kepada petani. 3.1.3. Pedagang Lokal Pedagang lokal umumnya

bertindak sebagai perantara saja, mereka tidak melakukan fungsi

pengepakan dan sortasi karena umumnya sudah dilakukan oleh

pedagang pengumpul kecamatan. Secara kasat mata pedagang

pengumpul kecamatan bisa secara langsung menjual rumput laut kering

kepada pedagang besar antar pulau, karena jarak antara pedagang lokal

dengan pedagang besar antar pulau relatif dekat. Akan tetapi para

pedagang pengumpul kecamatan sebagian besar menjual rumput laut

keringnnya kepada pedagang lokal, hal ini disebabkan karena adanya

hubungan kerjasama yang cukup kuat antara pedagang lokal dan

pedagang pengumpul kecamatan. Pedagang Besar Antar Pulau

Pedagang besar adalah pedagang yang membeli rumput laut dari para

pedagang pengumpul maupun pedagang lokal, berdasarkan hasil


pengamatan dan wawancara dilapangan didapat ada 7 pedagang besar

yang ada di Kota Tual. Umumnya para pedagang besar ini memiliki

beberapa pedagang pengumpul sebagai kaki tangannya yang dapat

memasok rumput laut kering secara terus menerus. Bahkan untuk

memperoleh hasil rumput laut yang berkelanjutan mereka memberikan

pinjaman modal usaha kepada para pedagang pengumpul. Disamping itu

dengan adanya pola kerjasama dalam memberikan keuntungan diantara

keduanya yang terus menerus dipertahankan, menjadi pengikat antara

para ppedagang pengumpul/lokal dengan pedagang besar.

Struktur Pasar Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Analisis struktur pasar

ditujukan untuk mengetahui jenis pasar rumput laut di Kecamatan Dullah

Utara kota Tual. Komponen struktur pasar yang dianalisis meliputi :

hambatan keluar masuk pasar, pengetahuan pasar, pangsa pasar dan

konsentrasi pasar.

Adapun kelebihan dan kekuranganya yaitu sebagai berikut:

Kelebihan

a.Bahan baku melimpah

Ketersedian bahan baku untuk pengelolaan bahan produk rumput laut

memang sangat sangat melimpah, terlebih lagi Desa Kertasari terkenal

dengan penghasil rumput laut di Kabupaten Sumbawa barat. Karena

banyaknya bahan baku rumput laut banyak juga perusahaan dagang atau
pengumpul mengekspor rumput laut keluar negeri. Tidak sampai itu saja

banyak juga pengusaha lokal mengelola rumput laut sebagai bahan

makanan berupa es campur, kerupuk dan lain lain, ketersedian bahan

baku inilah munculnya kelompok pengolah dan pemasar rumput laut di

Desa Kertasari.

b. Proses produksi yang modern

Pada pengolahan rumput laut menjadi bahan makanan yang siap

konsumsi membutuhkan peralatan yang mumpuni, di tempat pengolahan

rumput laut di Desa Kertasari peralatan yang digunakan sudah modern

seperti pengawet makanan menggunakan kulkas khusus dan pemanasan

atau pengeringan rumput laut menggunakan oven dan tentunya sangat

diperhatikan adalah kebersihan terhadap produk olahan tersebut.

c. Harga jual terjangkau

Harga jual produk setiap produk dipatok dengan harga Rp 12.000, mulai

dari dodol rumput laut, stik rumput laut, dan kerupuk rumput laut. Harga

tersebut sudah sangat terjangkau dibuktikan dengan responden sebanyak

13 dari 20 responden mengatakan bahwa produk ini sudah dijual murah

dan terjangkau bagi pengunjung destinasi wisata.

d. Barang yang berkualitas

Kualitas produk sangat-lah penting di dalam pemasaran sebuah produk,

karena konsumen selalu mencari tahu tentang kualitas produk yang akan

dia beli. Terlebih lagi kualitas produk bahan makanan yang nantinya
konsumen mengonsumsinya manfaat apa yang dia dapat dari makan

tersebut, di sini kualitas produk olahan rumput laut yang dipasarkan oleh

pihak kelompok sangat-lah bagus dan layak konsumsi, di sini dibuktikan

bahwa produk ini sudah berjalan selama 8 tahun dan tahun 2018 awal

mula masuknya produk olahan ini ke segmen pasar yang besar yaitu

Alfamart melalui jalur KOPRINDAG KSB.

Kelemahan (Weakness)

a. Tidak ada varian rasa

Tidak ada varian rasa pada dodol rumput laut membuat dodol ini memiliki

kelemahan soal rasa, wisatawan pada responden yang dilakukan oleh

peneliti meminta kepada produsen rumput laut untuk membuat dodol

dengan berbagai rasa, tentunya ini menjadi daya tarik terhadap dodol

yang memiliki beberapa warna jika di tambahkan rasa sesuai warna maka

dodol produksi kelompok ini akan berbeda dengan dodol rumput laut

lainnya.

b. Jumlah produksi rendah

Produksi yang rendah akibat masih Kurangnya minat masyarakat

mengonsumsi produk olahan rumput laut, terlebih juga akibat Kurangnya

pemasaran sehingga produsen pengolah rumput laut hanya membuat

produk olahan sesuai permintaan saja, dalam beberapa bulan tetap ada

produksi produk rumput laut namun dalam volume yang rendah.

c. Promosi yang lemah


Promosi adalah hal penting dalam pemasaran sebuah produk, di mana

promosi akan sangat berpengaruh jika dilakukan dengan baik dan benar,

tempat tersebut terdapat sebuah produk olahan rumput laut itu tidak ada

jadinya banyak wisatawan tidak mengetahui ada produk olahan rumput

laut yang dijual oleh kelompok pengolah dan pemasar sinar pagi di Desa

Kertasari. Dibuktikan dengan responden berjumlah 19 dari 20 responden

tidak mengetahui sebelumnya bahwa terdapat produk olahan rumput laut

di Desa Kertasari.

d. Lokasi tidak strategis

Tempat atau lokasi penjualan memang sangat berpengaruh dalam

penjualan produk rumput laut ini, Tempat yang strategis memang memiliki

nilai lebih dan mampu berpeluang untuk menarik konsumen. Lokasi

strategis adalah lokasi yang menguntungkan, pengaruhnya terhadap

keberadaan berbagai macam usaha dan kegiatan lain baik kegiatan

ekonomi maupun kegiatan sosial. Dari 20 responden ada 19 responden

tidak mengetahui adanya produk olahan rumput laut di Desa Kertasari,

keberadaan produk saja mereka tidak mengetahui apalagi lokasi

penjualan produknya.promosi terhadap produk olahan rumput laut dirasa

kurang maksimal karena dari segi papan informasi bahwa di

Use Case Diagram


Use case diagram adalah gambaran grafis dari beberapa
atau semua actor, use case, dan interaksi diantaranya
yang memperkenalkan suatu sistem Pratama,
No. Gambar Nama Keterangan
Orang, proses atau
sistem lain yang
1. Actor berinteraksi dengan
sistem yang akan
dibuat
Hubungan generalisasi
dan spesialisasi antara
dua buah use case
Generalizatio
2. dimana fungsi yang
n
satu merupakan fungsi
yang lebih umum dari
lainnya

<<include>> Relasi use case


tambahan ke sebuah
use case dimana use
case yang
ditambahkan
3. Include
membutuhkan use
case ini untuk
menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat
dijalankan use case ini
Relasi use case
<<extend>>
tambahan ke sebuah
use case dimana use
case yang
4. Extend
ditambahkan dapat
berdiri sendiri
meskipun tanpa use
case tambahan itu.
Fungsional yang
disediakan sistem
sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan
5.
Use Case antara unit atau actor,
biasanya dinyatakan
dengan menggunakan
kata kerja di awal frase
nama use case.

Tabel 2.1 Use Case Diagram

Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

bisnis. Simbolsimbol yang digunakan dalam activity

diagram (Rosa dan Shalahuddin, 2018).

No. Gambar Nama Keterangan


Membagi aliran menjadi
6. Fork Node
beberapa bagian
Menyambungkan
Line
7. symbol satu dengan
Connector
yang yang lainnya

Tabel 2.2 Activity Diagram

a. Sequence Diagram
(Unhelkar, 2018), sequence diagram mewakili

interaksi terperinci antara aktor dan sistem atau antara

objek yang berkolaborasi dalam blok waktu tertentu.

(Tilley & Rosenblatt, 2016) mengemukakan bahwa

sequence diagram menunjukkan waktu interaksi antara

objek ketika berlangsung. Adapun simbol-simbol pada

activity diagram dapat dilihat pada Tabel 2.4

No Gambar Nama Keterangan


1 Object Komponen utama
Sequence Diagram

2 Aktor Menggambarkan orang


yang sedang
berinteraksi dengan
system
3 Entity Class Menggambarkan
hubungan kegiatan yang
akan dilakukan

4 Boundary Class Menggambarkan


sebuah penggambaran
dari form

5 Control Class Menggambarkan


penghubung antara
boundary dengan tabel

6 Life line Menggambarkan tempat


mulai dan berakhirnya
sebuah message

Tabel 2.4 Sequence diagram

-XAMMP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung

banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa

program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri,

yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL

database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl.


Gambar 2.2 Xampp

-VISUAL STUDIO
Visual Studio Code merupakan penyunting kode-sumber yang

dapat digunakan untuk beragam Bahasa pemrograman,

termasuk Java, JavaScript, Go, Node.js, Python dan C++. Visual

Studio Code memperkerjakan komponen penyunting yang sama

(namakode "Monaco") yang digunakan di Azure

DevOps (awalnya dippangil Visual Studio Online dan Visual

Studio Team Services) Visual Studio Code memilki beberapa

ekstensi untuk FTP, memungkinkan VSCode untuk digunakan

sebagai perangkat lunak gratis alternatif untuk pengembangan

web. Kode dapat disinkronkan antara penyunting dan server,

tanpa harus mengunduh perangkat lunak tambahan.


Gambar 2.1 Visual Studio Code

PHP (Hypertext Preprocessor)


Elex Media Komputindo (2016:57), “PHP merupakan

jenis bahasa scripting yang lazim digunakan di halaman

web. Artinya, kode ini langsung dimasukkan ke dalam

kode HTML. Anda menggunakan tag HTML untuk

membungkus kode PHP yang ada di dalam file HTML.

Cara mengedit kode PHP sama seperti cara mengedit

HTML, yaitu anda perlu menggunakan software editor

teks seperti Notpad atau Notpad++ dan Adobe

Dreamweaver.

Gambar 2.1 Logo PHP (Hypertext Preprocessor)

Contoh Script :
<html>
<body>
<?php
echo "annisa";
?>
</body>
</html>

a. CSS (Cascading Stylesheet)


CSS adalah Cascading Stylesheet, yaitu bahasa yang

digunakan untuk HTML agar menjadi lebih bagus dan

efektif dalam tampilan, Yudhanto & Prasetyo (2019:6).

CSS (Cascading Style Sheet) adalah bahasa yang dapat

digunakan untuk mendefinisikan bagaimana 15 suatu

bahasa markup ditampilkan pada suatu media dimana

bahasa markup ini salah satunya adalah HTML, Ummy

Gusti Salamah, S.ST,.MIT (2021).


1.3 Logo CSS (Cascading Stylesheet)

Contoh Script
<head>
<style type=”text/css”>
Selector {property:value;property2:value2;}
</style>
</head>
Visual Studio Code

(Permana & Romadlon, 2019) mendefinisikan Visual

Studio Code atau disingkat VSC merupakan teks editor handal yang

dibuat oleh Microsoft untuk sistem operasi multiplatform, yang

berarti aplikasi ini juga tersedia untuk versi Linux, Mac dan

Windows, selain itu teks editor ini juga mendukung banyak bahasa

pemrograman didalamnya.

Gambar 2. 3 : Gambar logo visual studio code

Dari definisi di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan

bahwa Visual studio code atau VSC merupakan sebuah kode

editor buatan microsoft dimana berfungsi untuk membantu dan

mempermudah programmer dalam penulisan kode program.


flowcahart

Login

Masukkan barang
yang di inginkan

Masukkan jenis barang

Mencari lokasi tempat


penyimpanan barang

Cek jumlah barang


Menerima orderan
pembeli

Flowchart merupakan diagram yang menunjukkan alur proses atau


selesai
semua proses yang terdapat pada sebuah program,dan menampilkan
langkah-langkah dalam bentuk simbol-simbol grafis ,dan urutannya
dihubungkan dengan panah.

Kerangka pikir
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Produksi Rumput Laut

Sistem pemasaran rumput laut

Konsep SCP

Struktur Pasar Perilaku Pasar Keragaan Pasar


Saluran pemasarane
Konsentrasi pembeli dan Penentuan harga dan
penjual,Konsentrasi pasar Praktek penjualan dan
pembelian

Kondisi Pasar Rumput


BAB IIILaut

Gambar 1 : kerangka pikir


BAB III

METEDO PENELITIAN

A.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten jeneponto tepat di

desa manyumbeng, yang ditentukan secara sengaja dengan

pertimbangan bahwa desa manyumbeng merupakan salah

satu sentra penghasil rumput laut di Kabupaten jeneponto.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya Populasi dalam penelitian ini

adalah petani rumput laut dan pedagang yang terlibat dalam

pemasaran rumput laut. Sedangkan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Untuk petani rumput laut metode pengambilan sampel


menggunakan sampel acak sederhana adalah pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Sedangkan sampel pedagang, menggunakan metode sampel

total atau sensus, yaitu menggunakan seluruh anggota

populasi .

Tabel 2. Populasi dan Sampel Responden

Macam Responden Populasi Sampel Persentase(%)


Petani 120 36 30
Pedagang Pengumpul 3 3 100
Jumlah 123 39

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:

1.Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

dari objek yang diteliti baik dari objek individual

maupun dari instansi yang mengelolah data untuk keperluan

dirinya sendiri (Andi Supangat, 2007). Dalam penelitian ini data

primer diperoleh dari petani dan pedagang rumput laut sebagai

responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner

yang telah dipersiapkan.

2.Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung untuk mendapakan informasi (keterangan) dari objek

yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan pihak

kedua baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu

badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan


data dari instansi-instansi atau badan lainnya untuk keperluan

penelitian dari pada pengguna (Andi Supangat, 2007). Dalam

penelitian ini data sekunder diperoleh dari instansi terkait

diantaranya: BPS Kabupaten jeneponto, Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Nunukan.

Struktur Pasar Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Analisis

struktur pasar ditujukan untuk mengetahui jenis pasar rumput

laut di Kecamatan Dullah Utara kota Tual. Komponen struktur

pasar yang dianalisis meliputi : hambatan keluar masuk pasar,

pengetahuan pasar, pangsa pasar dan konsentrasi pasar.

-Desain interface login


Salah satu contoh gambar desain interface transaksi penjualan

Di dalam transaksi penjualan banyak terdapat fitur yang dipake

dan kita akan menginput kode barang ,nama

barang,harga,jumlah dan total.

Dan di sni juga kita akan input total barang,total harga,dibayar

dan kembali.
-Pemodelan sistem

pasar

Pembeli/pengusaha
Industri
Lembaga penyediaan sarana
pembiayaan usaha industri
Eksportir domestik

Kelompok pedagang
Lembaga Industri jasa
Pembudidaya pengumpul distribusi
pengembangan
bisnis

pembudidayaan

Pada gambar di atas yaitu salah satu contoh pemodelan sistem penjualan pasar rumput
laut,bisa kita lihat pada desain di menunjukkan pada pasar kepembeli atau pengusaha dan
ke penjamin pasar pasa agroindustri

A.Definisi Operasional

Responden adalah petani dan pedagang rumput laut yang terlibat dalam

pemasaran rumput laut.

Struktur pasar adalah gambaran mengenai jumlah penjual dan pembeli rumput

laut serta menunjukkan konsentrasi pasar.


Perilaku pasar adalah gambaran pola tingkah laku dari lembaga pemasaran

dalam hubungannya dengan penentuan harga serta praktek penjualan dan

pembelian rumput laut.

Keragaan pasar adalah gejala yang tampak akibat interaksi antara struktur

pasar dan perilaku pasar yang dapat dilihat dengan menganalisis marjin

pemasaran dan farmer share pada kegiatan saluran pemasaran rumput laut

sehingga dapat memberikan penilaian efisien atau tidaknya suatu sistem

pemasaran rumput laut.

Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga jual dengan harga beli

rumput laut yang dilakukan oleh suatu lembaga pemasaran.

Farmer’s Share merupakan bagian harga yang diterima oleh petani rumput laut

dalam suatu aktivitas pemasaran dan dinyatakan dalam bentuk persentase.

Saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk

menyalurkan rumput laut dari produsen ke konsumen.


Lembaga pemasaran adalah lembaga–lembaga yang melaksanakan fungsi

pemasaran melalui proses pendistribusian rumput laut dari produsen ke

konsumen.

Petani rumput laut adalah adalah individu atau kelompok orang yang melakukan

budidaya rumput laut sekaligus berperan sebagai lembaga pemasaran.

Pedagang pengumpul adalah pedagang yang mengumpulkan hasil panen

rumput laut dari petani rumput laut dan kemudian memasarkannya kembali ke

eksportir.

Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual yang melakukan

penawaran dan permintaan barang yang membentuk suatu harga tertentu.

Pembeli merupakan individu atau lembaga yang melakukan kegiatan pembelian

rumput laut yang terdiri dari pedagang pengumpul dan eksportir.

Penjual merupakan individu atau lembaga yang melakukan penjualan rumput

laut yang terdiri dari petani dan pedagang pengumpul.


Rumput laut Eucheuma cottonii adalah salah satu jenis rumput laut merah

(Rhodophyceae) sebagai penghasil ekstrak karaginan yang dibudidayakan oleh

petani.

Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau

jasa. Harga yang digunakan yaitu harga yang berlaku pada saat penelitian

berlangsung dan diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

Harga produsen (petani rumput laut) adalah harga yang diterima petani (harga

jual pada tingkat petani) pada saat jual beli, diukur dalam satuan rupiah per

kilogram (Rp/kg).

Harga lembaga pemasaran (pedagang) adalah harga yang dibayarkan oleh

pedagang pada waktu terjadinya transaksi jual beli, diukur dalam satuan rupiah

per kilogram (Rp/kg).

Metode Pengolahan

Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif

(deskriptif) dan analisis kuantitatif.

1. Analisis data kualitatif (deskriptif) Analisis kualitatif (deskriptif) dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui struktur pasar (konsentrasi penjual dan pembeli), perilaku

pasar (penentuan harga, serta praktek penjualan dan pembelian).

2. Analisis data kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui struktur

pasar (konsentrasi pasar) dan keragaan pasar (marjin pemasaran dan farmer’s share).
Adapun desaain use case yaitu:

login

Dasbord

petani
Stok
barang

Harga
barang

Total
barang

Stok yang
suplayer
akan dikrim

Lokasi
pengiriman
pemasok barang

Tujuan
barang

Pengecekan
kembali

Pengolahan
kembali
Definisi Operasional

1. Responden adalah petani dan pedagang rumput laut yang terlibat dalam

pemasaran rumput laut.

2. Struktur pasar adalah gambaran mengenai jumlah penjual dan pembeli

rumput laut serta menunjukkan konsentrasi pasar.

3. Perilaku pasar adalah gambaran pola tingkah laku dari lembaga pemasaran

dalam hubungannya dengan penentuan harga serta praktek penjualan dan

pembelian rumput laut. 37 4. Keragaan pasar adalah gejala yang tampak akibat

interaksi antara struktur pasar dan perilaku pasar yang dapat dilihat dengan

menganalisis marjin pemasaran dan farmer share pada kegiatan saluran

pemasaran rumput laut sehingga dapat memberikan penilaian efisien atau

tidaknya suatu sistem pemasaran rumput laut

. 5. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga jual dengan harga beli

rumput laut yang dilakukan oleh suatu lembaga pemasaran

. 6. Farmer’s Share merupakan bagian harga yang diterima oleh petani rumput

laut dalam suatu aktivitas pemasaran dan dinyatakan dalam bentuk persentase

. 7. Saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk

menyalurkan rumput laut dari produsen ke konsumen.

8. Lembaga pemasaran adalah lembaga–lembaga yang melaksanakan fungsi

pemasaran melalui proses pendistribusian rumput laut dari produsen ke

konsumen.

. Petani rumput laut adalah adalah individu atau kelompok orang yang

melakukan budidaya rumput laut sekaligus berperan sebagai lembaga

pemasaran.
10. Pedagang pengumpul adalah pedagang yang mengumpulkan hasil panen

rumput laut dari petani rumput laut dan kemudian memasarkannya kembali ke

eksportir. 11. Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual yang

melakukan penawaran dan permintaan barang yang membentuk suatu harga

tertentu. 12. Pembeli merupakan individu atau lembaga yang melakukan

kegiatan pembelian rumput laut yang terdiri dari pedagang pengumpul dan

eksportir.

13. Penjual merupakan individu atau lembaga yang melakukan penjualan rumput

laut yang terdiri dari petani dan pedagang pengumpul.

14. Rumput laut Eucheuma cottonii adalah salah satu jenis rumput laut merah

(Rhodophyceae) sebagai penghasil ekstrak karaginan yang dibudidayakan oleh

petani

. 15. Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk

atau jasa. Harga yang digunakan yaitu harga yang berlaku pada saat penelitian

berlangsung dan diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

16. Harga produsen (petani rumput laut) adalah harga yang diterima petani

(harga jual pada tingkat petani) pada saat jual beli, diukur dalam satuan rupiah

per kilogram (Rp/kg).

17. Harga lembaga pemasaran (pedagang) adalah harga yang dibayarkan oleh

pedagang pada waktu terjadinya transaksi jual beli, diukur dalam satuan rupiah
per kilogram (Rp/kg).
Kelebihan

Kelebihan yang

Anda mungkin juga menyukai