Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

Di Susun Oleh Kelompok 1 :

Maharani 2154231001

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS
2021
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penyusunan Makalah
dengan judul “Sejarah Pertanian ”. Hanya dengan karuniaNya penyusunan makalah ini
dapat terwujud.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian
sebagai persyaratan dalam menempuh Ujian Tengah Semester Gasal mata kuliah Pengantar
Ilmu Pertanian Fakultas pertanian Universitas Islam Malang Tahun akademik 2011/2012.

Pada kesempatan ini penyusun mohon ijin sekaligus minta maaf kepada semua pihak yang
hasil karyanya kami rujuk demi terselesaikannya makalah ini. Penulis juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga dengan tersusunnya makalan ini dapat membawa manfaat yang baik bagi pihak-
pihak yang membutuhkannya. Saran dan masukan-masukan yang membangun sangat
penyusun harapkan demi perbaikan untuk penyusunan selanjutnya agar lebih sempurna.

Malang, 25 Oktober 2011

Penul
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pertanian sudah mulai di kenal ketika manusia mulai mengambil peranan
dalam proses kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturannya untuk memenuhi kebutuhan.
Tingkat kemajuan pertanian mulai dari mengumpul dan berburu, pertanian primitive,
pertanian tradisional sampai pertanian modern.

Banyak pelaku pertanian yang belum mengetahui secara jelas tentang sejarah pertanian yang
ada utamanya di Indonesia, sebagian besar mereka hanyalah menjalankan apa yang telah
dilakukan oleh orang-orang sebelum mereka untuk melakukan kegiatan pertanian. Seiring
dengan kegiatan pertanian pasti tidak lepas dengan adanya kegiatan bisnis atau usaha dalam
rangka penjualan atau pemanfaata hasil pertanian, maka tidak jarang dari mereka untuk
mengelola atau menjual hasil produksi paska panen untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan
sudah menjadi bisnis tersendiri oleh sebagian orang yang mampu untuk menjalankannya.

Maka dengan tersusunnya makalah ini penulis berharap dapat memberikan sedikit wawasan
tentang sejarah pertanian dan bagaimana tentang pengelolaan hasil produksi paska panen
dalam dunia pertanian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pertanian dan sejarah pertanian ?


2. Bagaiaman pengelolaan hasil pertanian dalam usaha pertanian dan
pemasarannya ?

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah diantaranya sebagai berikut :

1. Memberikan sedikit pengetahuan tentang pengertian pertanian baik secara khusus maupun
secara umum.
2. Mengetahui sejarah pertanian
3. Menyajikan informasi tentang pengelolaan hasil produksi dalam pertanian atau usaha
pertanian
1. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul makalah ini “Sejarah Pertanian dan Pertanian Usaha”. Berkaitan dengan
judul tersebut, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah pengertian pertanian?


2. Bagaimana sejarah pertanian dan perkembangannya?
3. Apkah yang dimaksud dengan pertanian dan usaha tani serta pemasarannya?
4. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada
masalah :

1. Pengertian Pertanian.
2. Sejarah perkembangan pertanian.
3. Usaha pertanian dan pasaran usaha tani.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas
dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengertian pertanian dan sejarah perkembangan pertanian?


2. Bagaimana sejarah perkembangan pertanian?
3. Bagaimana pengelolaah hasil pertanian dalam usaha pertanian dan pemasarannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian .
2. Untuk menegetahui sejara perkembangan pertanian .
3. Untuk mrngrtahui pengelolaan hasil pertanian dalam usaha pertanian .

 
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pertanian

Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat
sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan,
peternakan, dan perikanan. Semua itu merupakan hal yang penting. Secara garis besar,
pengertian Pertanian dapat diringkas menjadi (1) Proses Produksi; (2) Pertanian atau
pengusaha; (3) Tanah tempat Usaha; (4) Usaha Pertanian (Farmbusiness)

Awal kegiatan pertanianterjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam proses
kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturannya untuk memenuhi kebutuhan. Tingkat
kemajuan pertanian mulai dari mengumpul dan berburu, pertanian primitive, pertanian
tradisional sampai pertanian moderen.

Pertanian dapat diberikan dalam arti terbatas dan arti luas. Dalam arti terbatas pertanian
adalah pengelolahan tanaman dam lingkungannya agar memberikan suatu produk.
Sedangkan dalam arti luas, pertanian ialah mengelola tanaman, ternak, dan ikan agar
memberikan suatu produk jauh lebih baik daripada apabila tanaman, ternak, atau ikan
tersebut dibiarkan hidup secara alami.

Ilmu pertanian adalah ilmu yang mempelajadi bagaimana mengelola tanaman, ternak, ikan
dan lingkungannya agar memberikan hasil yang semaksimal mungkin. Ilmu sekarang
sudah berkembang menjadi ilmu pertanian yang sangat luas, tidak hanya mempelajadi
pengelolaan tanaman. Ilmu peternakan tidak hanya mempelajari ilmu ternak, ilmu
perikanan tidak hanya mempelajari uilmu pengelolaan ikan dan hewan air lainnya. Oelh
karena itu, ketiga ilmu tersebut termasuk ilmu pertanian dalam arti luas, sedangkan imu
yang hanya mempelajari pengeolaan tanaman biasa disebut ilmu pertanian dalam arti
terbatas.
B. Sejarah Pertanian

Kapan ilmu pertanian ini mulai ada tidak dapat dikatakan dengan pasti, yang jelas tidak
bersamaan dengan adanya manusia di dunia. Manusia-manusia pertama di dunia tidak
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup karena kebutuha mereka sangat
sederhana. Semua kebutuhan hidup telah tersedia di alam dalam jumlah yang cukup
banyak, jika dibandingkan dengan jumlah manusia yang ada pada waktu itu.

Kebutuhan manusia terdahulu hanya dua, yaitu mempertahankan hidup dan


mempertahankan keturunan. Kebutuahn mempertahankan hidup dilakukan dengan makan.
Makanan tersebut banyak tersedia, baik berupa bagian dari tumbuhan maupun hewan,
termasuk ikan. Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan keturunan
dilakukan dengan sex. Dalam hal ini mereka tidak mengalami kesulitan karena sejak
semula Tuhan menciptakan manusia, Adam dan Hawa beserta keturunan-keturunan
selanjutnya ada yang perempuan dan ada yang laki-laki.

Bertambahnya jumlah manusia tersebut akan mempercepat habisnya pangan yang ada di
alam sekitar mereka. Untuk memenuhi kebutuhannya, mereka berpindah-pindah tempat.
Selanjutnya, perpindahan tersebut tidak lagi dapat memecakan masalah karena jumlah
manusia sudah tidak seimbang lagi dengan persediaan pangan secara alami. Akhirnya,
mereka mulai berpikir untuk mengetahui mengapa masalah itu timbul serta berusaha
memecahkannya dengan cara atau tindakan yang menurut ukuran sekarang sangat
sederhana.

1. Pemburu dan Pengumpul

Di Asia Tenggara terdapat berbagai kelompok masyarakat dari berbagai tingkat


perekonomian yang sangat beragam. Manusia pertama yang menempati daerah hutan
tropika sekitar Laut Cina Selatan adalah Alitik atau Preopaleolitik. Mereka adalah
kelompok pengumpul makanan  yang mendapatkan makanan dengan cara mengumpulkan
tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan, selain itu mereka juga beruru dan menangkap
ikan. Pada zaman sekarang masih terdapat kelompok manusia yang menerapkan kehidupan
zaman prepeleolitik atau paleolitik tersebut dan kehidupan mereka biasanya masih
terasing.
Manusia pengumpul makanan dan berburu di Asia Tenggara dalam hal ini berarti mereka
tidak menetap lama pada suatu tempat. Tempat hidup mereka pada umumnya digua atau
lubang-lubang di kaki tebing batu. Biasanya mereka makan dedaunan, bunga, buji, buah
kulit, umbi, dan akar tanaman. Pengetahuan untuk menghilangkan racun dari bahan
makanan serta cara mengawetkan juga banyak dimiliki oleh para pengembara tersebut.

2. Pertanian Primitif, Tradisional dan Modern

Ketika manusia pengumpul dan pemburu mulai berusaha mendapatkan tumbuhan


sebagai sumber makanan, maka mulai terjadi suatu mata rantai antara periode pengumpul
dan pemburu dengan pertanian primitive. Sebagai contoh, orang Semang yang sangat suka
dengan durian akan tinggal di dekat pohon durian untuk mencegah monyet atau binatang-
binatang agar tidak menghabiskan durian itu. Orang-orang Semang juga menanam kembali
sulur atau umbi liar ke dalam tanah setelah umbinya mereka ambil. Dengan cara ini
tumbuhan tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Tundakan itu merupakan satu langkah
menuju pertanian Promitif. Setelah berabad-abad pengumpulan tumbuh-tumbuhan, akirnya
mereka mendapat pengetahuan tentang kehidupan tumbuhan.

Perbedaan pertanian primitif dengan pertanian yang lebih maju tampak dalam penggunaan
lahan. Pada pertanian primitive penggunaan lahan dilakukan secara berpindah-pindah.
Sebidang tanah ditanami sekitar satu atau dua kali kemudian tanah tersebut ditinggalkan.
Mereka mencari tanah baru berupa belukar atau hutan untuk dibersihkan lalu ditanami satu
atau dua kali kemudin ditinggalkan kembali. Pada pertanian primitive, kayu-kayu yang
telah ditebang tidak dibuang dan ditanam, melainkan dibakar, Sistem pertanian itu kita
kenal dengan nama huma atau shiftingcultivation.

Pada pertanian yang telah maju, penggunaan lahan dilakukan pada tanah yang sama setiap
tahun. Oleh karena itu, dinamakan pertanian menetap. Pertanian menetap tergantung
kepada besarnya usaha manusia dalam mengatur pertumbuhan tanaman, sedangkan
motovasi pengusahaannya dapat dibedakan dengan pertanian modern. Pada pertanian
tradisional, petani menerima keadaan tanah, curah hujan dan varietas tanaman sebagai
adanya atau sebagaimana yang diberikan oleh alam. Bantuan terhadap pertumbuhan
tanaman hanya sampai pada tingkat tertentu. Misalnya, penggunaan air yang tersedia dari
alam atau yang disediakan melalui system irigasi, menyingkirkan tumbuh-tumbuhan
pengganggu, dan melindungi tanaman ari gangguang binatang liar atau serangga dengan
cara yang telah diturunkan oleh nenek-moyang. Peternakan hanya merupakan kegiatan
menjinakkan hewan, misalnya kerbau, kemudian menggunakan tenaganya. Perikanan
hanya berupa penangkapan dan pemeliharaan ikan yang sederhana dan lebih bergantung
kepada alam. Kehutanan berarti penebangan pohon-pohon tumbuhan secara alami,
meskipun dengan gergaji listrik.

Dalam pertanian modern, menusia menggunakan pikirannya untuk meningkatkan


penguasaan terhadap semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan.
Usaha pertanian merupakan usaha efisien. Masalah pertanian dihadapi secara alamiah.
Penelitian irigasi dan drainase dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil maksimum.
Pemuliaan tanaman dilakukan untuk mendapatkan jenis varietas unggul yaitu berproduksi
tinggi, respons terhadap pemupukan, umur genjah dan tahan terhadap serangan penyakit.
Susunan makanan ternak disiapkan secara ilmiah dan dikembangkan dengan metode input
(bibit, air, pupuk, dan alat-aat pertanian) secara ilmiah serta didorong oleh motovasi
ekonomi untuk mendapatkan hasil dan pendapatan yang lebih besar. Hasil pertanian dalam
bentuk bulk diolah untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi sedangkan cara pengawetan
hasil pertanian dikembangkan untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi.

Secara umum Sejarah pertanian dimulai sejak nenek moyang turun dari pepohonan mulai
hidup berburu dan nomadem (berpindah). Pemukiman permanent adalah goa yang
merupakan petunjuk awal dari perkembangan pertanian sosial budaya dan lain sebagainya.

Revolusi pertanian dari beruburu dan bercocok tanam secara menetap dengan ciri-ciri
sebagaiberikut :

1. Ekstensifikasi pertanian
2. Hewan di jinakkan dan diternak
3. Tenaga kerja manusia berharga

C. Pertanian Usaha

1. Pertanian dan Usaha Tani


Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat
sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan,
peternakan, dan perikanan. Semua itu merupakan hal yang penting. Secara garis besar,
pengertian Pertanian dapat diringkas menjadi (1) Proses Produksi; (2) Pertanian atau
pengusaha; (3) Tanah tempat Usaha; (4) usaha Pertanian (Farmbusiness)

Dalam kaitan ini, Mosher (1981) menyatakan bahwa pertanian adalah jenis proses produksi
khas yang didasarkan proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Para petani mengatur dan
menggiatkan pertumbuhan tanaman dan ewan itu dalam usaha taninya (farm). Kegiatan
produksi ini di dalam usaha tani merupakan suatu kegiatan usaha (business), sedangkan biaya
dan penerimaan merupakan aspek-aspek penting.

Menurut Hernanto (191), usahatani diartikan sebagai kesatuan organisasi antar kerja, moda,
dan pengelolaan yang ditujukan untuk memperoleh produksi di lapangan pertanian. Sejalan
dengan pengertian tersebut, Soeharjo (1993) menyatakan ada empat hal yang perlu
diperhatikan untuk pembinaan usahatani.

1. Organisasi Usaha tani yang difokuskan pada pengelolaaunsure-unsur produksi dan tujuan
usahanya.
2. Pola pemilikan tanah usahatani
3. Kerja usahatani yang difokuskan pada distribusi kerja dan pengangguran dalam usahatani.
4. modal usahatani yang difokuskan paa proporsi dan sumber modal petani.

Pada dasarnya, sebagai individu petani tudak mempunyai kemampuan untuk mengubah
keadaan usaha taninya. Oleh karena itu, keberadaan bantuan dari luar sangat diperlukan baik
secara lagsung dalam bentuk bimbingan dan pembinaan usaha maupun tidak langsung dalam
bentuk insentif yang dapat mendorong petani menerima hal-hal baru dan mengadakan
tindakan perubahan. Bentuk-bentuk insentif itu adalah sebagai berikut :

1. Jaminan tersedianya sasaran produksi (input produksi) yang diperlukan petani dalam
jumlah cukup, harganya terjangkau, dan selalu dapat diperoleh secara kontinu.
2. Menjamin kemasaran hasil usahatani
3. Menjamin tersedianya kredit usahatani yang tidak memberatkan petani.
4. Menjamin adanya dan kontinuitas informasi teknologi untuk pengembangan usahatani
yang lebih produktif dan efisien.
5. Bentuk-bentuk insentif lain yang tujuannya untuk merangsang petani agar melakukan
usahatani yang berkembang lebih produktif dan efisien

Dengan mencermati hal tersebut, dapatdiambil suatu pengertian yang sejalan bahwa agar
usahatani yang dilaukan petani bisalebih maju (lebih produktif dan efisien), maka harus
dilakukan upaya-upaya untuk memanage (mengatur dan mengelola). Faktor yang bepengaruh
terhadap usaha tani dapat digolongkan dalam dua hal sebagai berikut :

1. Faktor dari dalam (internal) usahatani, meliputi :


o Petani pengelola (individu petani)
o Tanah tempat usahatani
o Tenaga kerja yang diguakan dalam usahatani
o Modal yang dibutuhkan dalam usahatani
o Tingkat teknologi yang digunakan dalam usahatani
o Kemampuan petani dalam mengalokasikan penerimaan keluarga, dan
o Jumlah anggota keluarga
2. Faktor dari luar (eksternal) usahatani, meliputi :
o Tersedianya sarana transportasi dan komunikasi
o Aspek-aspek yang menyangkut pemasaran hasil dan bahan usahatani (harga hasil, harga
saprodi, dan lain-lain)
o Fasilitas kredit, dan
o Sarana penyuluhan bagi petani.

2. Pasaran Hasil Usaha Tani

Pasaran hasil pertanian yang dimaksudkan di sini termasuk pasaran dalam


negeri (domestic) maupun pasaran luar negeri (ekspor). Produk-produk pertanian yang
dipasarkan tersebut bisa dalam bentuk mentah, olahan, maupun sebagai bahan baku industry.

Pada dasarnya, tidak banyak petani yang dapat menjual sendiri hasil-hasil buminya ke pasar,
baik pasar dalam negeri (pasar dikota-kota sebsar) maupun luar negeri karena pasar-pasar
tersebut umumnya terlalu jauh baginya. Petani perorangan (kecuali apabila ia pemimpin
perkebunan besar) tidak dapat/sulit menghubungi pembeli di pasar-pasar tersebut karena
tidak memiliki alat transportasi yang memadai dan tidak memiliki pengetahuan atau fasilitas
yang diperlukan untuk berbagai keperluan, seperti pengepakan, penyimpanan, pengolahan
dan tidak lain yang berhubungan dengan pemasaran tersebut.

Oleh karena itu, suatu system tata niaga hasil-hasil pertanian yang baik dan efisien sangat
diperlukan dalam mendukung keberhasilan/kesuksesan pasaran hasil-hasil pertanian. Fungsi-
fungsi yang harus dijalankan oleh system tata niaga hasil-hasil pertanian antara lain sebagai
berikut :

1. Pengangkutan (transportation) hingga pasar-pasar di kota-kota besar dan pasar ekspor.


2. Penyimpanan (storage) untuk melindungi hasil-hasil pertanian ecara baik dan aman, serta
menghindari keruakan dan kebusukan.
3. Pengolahan (Processing) pengolahan lebih anjut dari hasil pertanian mentah (segar)
menjadi produk-produk olahan.
4. Pembiayaan (Financing) mencakup penciptaan nilai tambah hasil-hasil pertanian untuk
mendapatkan pangsa pasar dan harga yang lebih baik.
5. Pengelolaan (Managementofmarketing) mencakup pengaturan pengiriman barang (produk-
produk pertanian baik mentah maupun olahan) ke berbagai tempat pada waktu yang tepat
seperti yang diinginkan konsumen.

BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Berdasarkan uraian bahasan “Sejarah Pertanian” dapat disimpulkan bahwa :

1. Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian rakyat
sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit, kehutanan,
peternakan, dan perikanan. Semua itu merupakan hal yang penting. Secara garis besar,
pengertian Pertanian dapat diringkas menjadi (1) Proses Produksi; (2) Pertanian atau
pengusaha; (3) Tanah tempat Usaha; (4) usaha Pertanian (Farmbusiness)
2. Secara umum Sejarah pertanian dimulai sejak nenek moyang turun dari pepohonan mulai
hidup berburu dan nomadem (berpindah). Pemukiman permanent adalah goa yang
merupakan petunjuk awal dari perkembangan pertanian sosial budaya dan lain
sebagainya.Revolusi pertanian dari beruburu dan bercocok tanam secara menetap dengan
ciri-ciri sebagaiberikut :

 Ekstensifikasi pertanian
 Hewan di jinakkan dan diternak
 Tenaga kerja manusia berharga

1. Saran

Bertolak dari peranan perpustakaan yang begitu banyak sumbangsihnya dalam pelaksanaan
program pendidikan di sekolah, penyusun memberikan saran sebagai berikut:

1. Agar pertanian tidak hanya dipandang dalam arti sempit, dimana bidang pertanian sangat
banyak dan luas.
2. Menyampaikan sejarah pertanian dan perkembangannya demi kemajuan pertanian serta
penerapan teknologi dalam pertanian.
3. Memberikan wawasan kepada para petani dalam hal pengelolaan hasil panen dan
manajemen yang baik dalam rangka kesejahteraan para petani, dimana dapat kita
ketahui banyak para petani yang merasa dirugikan dalam penjualan atau pemasaran
dari hasil peranian mereka.

Anda mungkin juga menyukai