Anda di halaman 1dari 44

PANGANTAR ILMU PERTANIAN

BAB 1. PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN


PERTANIAN

Tujuan, Pengertian dan Definisi


Pertanian, Manfaat
Sejarah Perkembangan Pertanian
Pembagian Pertanian
Paket Teknologi Pertanian

1
PENGERTIAN
 Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan
pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya.

2
 ilmu pertanian. Dikenal sebagai
agriculture science, ilmu pertanian
terkait erat dengan ilmu hayati
(biosains), statistika, matematika, ilmu
sosial, ilmu ekonomi, ilmu pengetahuan
alam, dan berbagai ilmu lain.

3
 kegiatan pertanian berarti pemanfaatan
sumber daya hayati untuk, salah
satunya, menghasilkan bahan pangan.
Karena cakupannya yang sangat luas,
agrikultur mencakup lima sektor, yaitu
(1) tanaman pangan; (2) perkebunan;
(3) kehutanan; (4) peternakan; serta (5)
perikanan.

4
Definisi Pertanian
Dalam arti yang sempit
pertanian adalah suatu
kegiatan bercocok tanam

5
Dalam arti yang luas pertanian
adalah segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan
bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehutanan

6
KESIMPULAN

Ilmu pertanian adalah pengetahuan


yang mempelajari kegiatan manusia
dalam proses pengelolaan tanah untuk
menghasilkan tanaman/hewan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia
dengan memperhatikan kelestarian
sumberdaya alam agar produksinya
dapat berkelanjutan.

8
 Pertanian adalah Pekerjaan Manusia
Paling Sehat, Paling Bermanfaat dan
Paling Mulia

9
TUJUAN MEMPELAJARI ILMU PERTANIAN

1. Indonesia Negara Agraris


Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya
alamnya, hanya saja pengelolaan sumber daya
alam yang kurang maksimal mengakibatkan
sedikitnya keuntungan yang didapatkan, terutama
pada sektor pertanian dan industri pertanian.

10
2. Membantu Populasi Dunia
Kelestarian dan keberhasilan Industri Pertanian &
Kehutanan sangat penting bagi kesejahteraan
masyarakat dunia - khususnya mereka yang berada di
daerah yang dilanda kemiskinan.

3. Menjaga Kelestarian Lingkungan


Tanpa orang-orang yang bekerja di bidang
Pertanian & Kehutanan maka kemungkinan besar
lingkungan dan alam sekitar akan rusak,
mencegah lingkungan agar tidak rusak adalah
sebuah perjuangan yang baik.

11
4. Pembuat Perubahan
Dunia pertanian kini berkembang cukup pesat, mulai
dari teknologi budidaya sampai teknologi peralatan
pertanian. Dengan penerapan teknologi canggih di
dunia pertanian kita, ada banyak ruang untuk
membawa perubahan baru menuju naiknya standar
pertanian.

5. Peluang Kerja Yang Luas


Dengan anda memiliki skill dan kemampuan yang
baik di dunia pertanian, maka anda tidak akan sulit
mencari pekerjaan, karena dengan anda memiliki
ilmu tersebut anda akan bisa bekerja dimana saja.
Industri pertanian sangat luas.

12
TUJUAN UTAMA PERTANIAN ADALAH
MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP
MANUSIA KHUSUSNYA :
KEBUTUHAN SANDANG, PANGAN,
DAN PAPAN

13
TUJUAN LAIN :

1. adalah menghasilkan pangan berkualitas lebih


sehat dan bebas bahan kimia.
2. adalah melestarikan lingkungan. Landasan
pertanian organik adalah ekologi dan pelestarian
lingkungan.
3. adalah meningkatkan pendapatan petani

14
MANFAAT
1. Mendukung Kedaulatan Pangan

Pertanian sumber utama pangan dalam suatu


negara. Jika pertanian dalam sebuah negara tidak
mampu memenuhi kebutuhan warganya, maka
negara akan mengimpor bahan pangan dari
negara lain.

15
2. Mengurangi Pengangguran
Pertanian juga bermanfaat mengurangi pengangguran.
Saat ini memang para pemuda di desa enggan untuk
mengelola ladang atau kebun mereka dan memilih
menjadi pekerja yang diupah.

3. Menjaga Lingkungan
Pertanian lainnya adalah dapat terjaganya
kualitaslingkungan. Terdapat rantai makanan yang
selalu membuat ekologi dalam keadaan seimbang.

16
Terdapat dua Basis Ekositem dalam pertanian
yaitu :

 Basis ekosistem aquatik yaitu kegiatan dasar


dari suatu lingkungan air yang dapat
dikembangkan melalui antara lain : laut, danau,
sawah, sungai, bendungan dll.

 Basis eksosistem terestik yaitu kegiatan dasar


dari suatu lingkungan yang kering yang dapat
dikembangkan melalui : pesawahan, tegalan,
pekebunan, kehutanan, peternakan dll.

19
Daerah "bulan sabit
yang subur"
di Timur Tengah.
Di tempat ini
ditemukan bukti-
bukti awal
pertanian, seperti
biji-bijian dan alat-
alat pengolahnya.

Domestikasi anjing diduga telah dilakukan bahkan pada


saat manusia belum mengenal budidaya (masyarakat
berburu dan peramu) dan merupakan kegiatan
peternakan yang pertama kali.

20
LANJUTAN

 Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) kegiatan yang


paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk
kebudayaan
 Para ahli prasejarah bersepakat bahwa pertanian pertama kali
berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah
"bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, meliputi daerah lembah
Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah
Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai
menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian ( serealia , terutama
gandum, kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah tersebut.
 Pada 2000 tahun setelah berakhirnya yaman terakhir di era
Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang
sangat cocok bagi mulainya pertanian.
 Pertanian dikenal masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu
muda ( neolitikum ), perunggu dan megalitikum, Pertanian mengubah
bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa
perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang
kesuburan dan ketersediaan pangan.

21
Lanjutan

 Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) kegiatan yang paling


awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan.
 Para ahli prasejarah bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang
sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang
subur" di Timur Tengah, meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat
terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang.
Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya
tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan
polong-polongan di daerah tersebut.
 Pada 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era
Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat
cocok bagi mulainya pertanian.
 Pertanian dikenal masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu
muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah
bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa
perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan
dan ketersediaan pangan.

22
Pembagian Pertanian

Berdasarkan bentuk kegiatan dan tujuan


yang dilakukan dalam kegiatan pertanian,
maka fase pertanian dapat dibagi atas ;

1)kegiatan pemburu dan penguimpul serta,


2) pertanian primitif, tradisional dan
moderen.

25
lanjutan

Pemburu dan pengumpul yang di tandai :

1) Nomaden yaitu mereka tidak menetap lama pada suatu


tempat (berpindah-pindah).

2) pekerjaan berburu dilakukan oleh pria dan


mengumpulkan tanaman oleh wanita,

3) Domestikasi yaitu terjadi upaya penjinakan baik


tumbuhan maupun hewan sesuai dengan kebutuhan,
keperluan atau perlakuan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya yang senatiasa selalu berubah.

26
Pertanian primitif, tradsional dan modern (dibedakan
karena perbedaanya dalam pengelolaan lahan).

Pertanian Primitif karakteristiknya al;


1. Nomaden
2. Shifting Cultivation ( perladangan berpindah).

Pertanian Tradisional, karakteristiknya al;


1. keadaannya tergantung pada usaha manusia dalam mengatur
pertumbuhan tanaman dan hewan serta motivasi pengusahaannya,
2. pengelolaan lahan dan tanaman serta ternak masih tergantung kepada
alam,
3. bersifat subsisten (hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan
keluarganya),
4. teknologi yang diterapkan kebanyakan masih merupakan apa yang
diwariskan oleh leluhurnya, dan
5. produksi per satuan luas lahan yang digunakan masih rendah.

27
lanjutan

Pertanian Moderen karakteristiknya al ; manusia


telah menggunakan otaknya, terdapat penerapan
teknologi dan efisiensi usahatani sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
bersifat Profit oriented, bersifat Market oriented
dan hubungan tanah, tenaga kerja dan modal
senantiasa berubah.

28
lanjutan

Evolusi Pertanian diawali dari


1) Pertanian subsisten ditandai dengan :
Usaha tani bersifat monokultur, kurang modal, lahan sempit,
skill rendah, familistik, tenaga kerja keluarga, produkivitas
rendah, takut menanggung resiko kegagalan dan kerugian,
teknologi tradisional dan statis,
2) Pertanian diversifikasi diantaranya ditandai dengan :
terdapat penganekaragaman komoditas, usaha tani berorientasi
pasar, inovator, respons terhadap informasi pasar, dan
3) Pertanian spesialisasi yaitu merupakan persahaan dengan
menggunakan teknologi mekanis dengan produktivitas tinggi,
pasar dinamis (market oriented), menerapkan konsef/hukum
ekonomi (profit oriented), optimalisasi sumber daya, komoditi
spesifik, komersial dan profesional.

29
lanjutan

Dalam menghadapi era globalisasi, maka pertanian harus mempunyai


ketangguhan. Ditandai ;
1) Mampu memanfaatkan segala sumberdaya yang ada secara
optimal, baik potensi pertanian, potensi sektor terkait, maupun
potensi lainnya,
2) Mampu mengatasi segala ATHG (Ancaman, Tantangan,
Hambatan dan Gangguan) yang dihadapi terutama dalam
konsekuensi pertanian sebagai proses produksi biologis,
3) Mampu menyesuaikan pola dan struktur produktivitasnya
terhadap perubahan permintaan dan perubahan teknologi, dan
4) Mampu memperhatikan kelestarian sumber daya alam..
Pertanian yang tangguh dicirikan dengan ;
1) Ketangguhan petani selaku pelaku utama,
2) Ketangguhan kelembagaan social,
3) Ketangguhan aparat pertanian,
4) Ketangguhan lingkungan ekologi, dan
5) Ketangguhan pertanian sebagai sektor.
 

30
Bentuk-bentuk Pertanian

31
lanjutan

A. Sawah

Sawah adalah bentuk pertanian lahan basah karena


menggunakan banyak air dalam kegiatan pertaniannya
terutama pada awal kegiatan penanaman.
Macam-macam sawah di Indonesia :
Sawah Irigasi, adalah sawah dengan pengairan yang teratur
Sawah Lebak, adalah sawah yang terletak pada dataran banjir
Sawah Tadah hujan, adalah sawah yang pengairannya dari air
hujan
Sawah Pasang Surut, adalah sawah yang terletak di muara
sungai/tepi pantai.

32
B. Tegalan

Tegalan adalah lahan kering yang ditanami dengan


tanaman musiman atau tahunan, seperti padi
ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya
terpisah dengan halaman sekitar rumah.

Tegalan sangat tergantung pada turunnya air hujan.


Tegalan biasanya diusahakan pada  daerah yang
belum  mengenal sistem irigasi atau daerah yang
tidak memungkinkan dibangun saluran irigasi.
Permukaan tanah tegalan tidak selalu datar. Pada
musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering
sehingga tidak ditanami
33
lanjutan

C. Ladang Berpindah

Ladang Berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan


dengan cara berpindah-pindah tempat. Ladang dibuat dengan cara
membuka hutan atau semak belukar. Pohon atau semak yang
telah ditebang/dibabat setelah kering kemudian dibakar. Setelah
hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan ditunggu sampai panen
tiba. Setelah ditanami 3 – 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan
karena sudah tidak subur lagi.
Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10
-  20 tahun, para petani ladang kembali lagi ke ladang yang
pertama kali mereka buka.

34
lanjutan

Sistem ladang berpindah ini dapat


mengakibatkan dampak negatif,
diantaranya :

Mengurangi luas hutan


Kerusakan hutan,
Tanah menjadi tandus / lahan kritis
Tanah mudah tererosi,
Kebakaran hutan,
Pencemaran udara.
Banjir

35
lanjutan

D. Pekarangan

Pekarangan adalah bentuk pertanian


dengan memanfaatkan pekarangan/
halaman sekitar rumah.

Biasanya lahan pertanian pekarangan


diberi batas/pagar.

Jenis tanaman yang diusahakan pada


lahan ini antara lain jagung, kedelai,
kacang tanah, sayur-sayuran, kelapa
dan buah-buahan.

36
1.4. Paket Teknologi Pertanian

Pengertian :
1. Intensifikasi Khusus (Insus) yaitu kegiatan intensifikasi
berdasarkan kerjasama kelompok tani dalam satu
hamparan usahatani yang luasnya 15 – 50 ha.

2. Supra Insus adalah insus yang disertai dengan kerjasama


antar kekompok tani pelaksana insus dalam hamparan
usahatani yang lebih luas yaitu minimum dalam satu unit
petak tersier yang didukung dengan kerjasama antar
kelompok tani Se-WKPP dan WKBPP antara 15000 s/d
30000 ha.

37
1. Supra insus merupakan rekayasa teknik
produksi, sosial dan ekonomi.

1) Rekayasa teknis produksi bertujuan untuk meningkatkan


produktivitas yang lebih tinggi yaitu dengan menerapkan unsur
teknologi produksi padi yang disebut dengan teknologi produksi
supra insus.

2) Rekayasa Sosial bertujuan untuk mengembangkan kemampuan


kerjasama antar kelompok tani dalam proses pengambilan
keputusan dan kejasamanya.

3) Rekayasa ekonomi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi


manajemen usahatani, pemasaran hasil, pemupukan dan
pengembangan modal usahatani.

38
2. Tujuan Supra Insus adalah :
1) Melestarikan swasembada pangan khususnya beras dengan

meningkatkan produktivitas per satuan luas lahan menjadi


lebih tinggi.

2) Meningkatkan pendapatan petani beserta keluarganya.

3) Meningkatkan kerjasama antar kelompok tani.

39
3. Sepuluh (10) jurus kemampuan yang harus
dimiliki
setiap kelompok tani.
1. Mencari, menyampaikan, merencanakan dan
memanfaatkan informasi
2. Merencanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
3. Melaksanakan rencana kerja
4. Mengadakan dan mngembangkan fasilitas dan sarana
5. Memupuk modal
6. Mentaati perjanjian
7. Mengatasi keadaan darurat
8. Mengembangkan dan membina kader
9. Membina hubungan melembaga dengan KUD
10. Mencapai produktivitas yang tinggi.

40
4. Panca Usahatani
1. Penggunaan benih unggul yang berkualitas
2. Perbaikkan cara bercocok tanam
3. Pengairan
4. Pemupukan
5. Pengendalian jasad pengganggu (hama,
penyakit dan gulma).

5. Sapta Usahatani
1) sampai dengan 5) adalah komponen Panca Usahatani

6) Panen dan pasca panen


7) Pemasaran

41
6. Sepuluh Unsur Teknologi Produksi
(TEKNOLOGI PAKET D)

1. Penggunaan benih berlabel biru


2. Pengaturan jarak tanam
3. Pengendalian jasad pengganggu secara terpadu
4. Pengolahan tanah yang baik
5. Penerapan pola tanam untuk mencapai panen lebih dari
2 kali per tahun
6. Pergiliran kultivar
7. Tataguna air ditingkat usahatani
8. Panen dan pasca panen yang baik
9. Pemupukan berimbang
10. Penggunaan PPC dan atau ZPT

42
KAKAP
BESAR
 K reatif
 B elajar terus
 A nalisis
 E mosi Kendalikan
 K ritis
 S ikap positip
 A mbil keputusan
 A ktif-disiplin
 P ecahkan masalah
 R asional

43
Tugas 1. Pengantar Ilmu Pertanian
1.  Mengapa pertanian perlu di pelajari di
perguruan tinggi
2. Bagaimana Permasalahan Pertanian di
Indonesia
3. Kenapa Sektor Pertanian Sangat Penting.
4. Mengapa Pentingnya Memahami
Wawasan Agribisnis

44

Anda mungkin juga menyukai