Anda di halaman 1dari 12

Tugas Merangkum

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

"BAB I - BAB V"

Oleh:

La Ode Muhsidin

202323008
BAB 1

KONSEP PERTANIAN

A. Aboute agriculture

 Secara luas
Pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia dengan cara menanam
tanaman produktif yang dapat menghasilkan dan dipergunakan untuk kehidupan
 Secara sempit
Proses budidaya tanaman pada suatu lahan yang hasilnya dapat mencukupi kebutuhan
manusia. Atau proses bercocok tanam yang dilakukan di lahan yang telah disiapkan
sebelumnya dan dikelola menggunakan cara manual tanpa terlalu banyak menggunakan
manajemen

B.Pengertian pertanian dapat diringkas menjadi empat komponen :

 Proses produksi
 Tanah tempat usaha
 Pertanian atau pengusaha pertanian
 Usaha pertanian

C. Berdasarkan usahanya, maka pertanian dapat dibagi sebagai berikut:

 Tanaman pangan
tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan untuk diambil panennya sebagai pangan pokok,
misalnya padi, jagung, kedelai, singkong, ubi, sorghum, dll.
 Tanaman holtikultur
tumbuh-tumbuhan yang dibudidayakan untuk diambil panennya baik untuk dimakan
berupa sayur-sayuran dan buah-buahan, serta tanamaan hias misalnya bunga-bungaan.
Ada pun tanaman hortikultura bisa berupa tanaman semusim maupun tanaman
tahunan

 Tanaman perkebunan
terdiri tanaman tahunan dan tanaman semusim. Jenis-jenis tanamannya ditujukan
untuk usaha perkebunan sebagai baha baku pangan (misalnya teh, tebu, kopi, kakao,
kelapa, kelapa sawit), untuk bahan industri (misalnya karet, kina, kelapa sawit, kelapa,
tembakau).
 Tanaman kehutanan
tumbuh-tumbuhan maupun tanaman yang sengaja diperuntukan untuk menciptakan
hutan. Pada suatu hutan, dimanfaatkan usaha hutan yaitu pohon-pohon kayukayuan
seperti jati, albasia, akasia, bambu, dll, sebagai bahan untuk dibuat barang aneka
keperluan. Juga ada pemanfaatan hasil hutan berupa hasil komoditas maupun
kehidupan lain yang terdapat di hutan, misalnya madu, rotan, air bersi
 Usaha komoditas perikanan dan kelautan
suatu usaha bersifat budi daya dan penangkapan komoditas berupa ikan-ikanan, udang,
rumput laut, dan aneka jenis lainnya yang berada pada lingkup kehidupan di air.
 Usaha peternakan
Usaha peternakan: berupa bidang yang memfokuskan kepada sektor usaha
pengembangbiakan, pemeliharaan, pembesaran, maupun pemanfaatan hasil produksi
hewan. Ini secara umum terbagi hewan unggas (ayam, puyuh, bebek alias itik, entog,
burung, dan sejenisnya), hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, kambing, domba,
unta, kuda, dll).

D. Konsep pertanian

 Konsep Pertanian tradisional adalah sistem bercocok tanam dengan menggunakan lahan
yang digunakan berpindah-pindah, mengandalkan alam, musim dan cuaca
 Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari
penggunaan pupuk buatan, pestisida, herbisida, zat pengatur tumbuh dan aditif pakan,
hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air

 Pertanian modern adalah praktik pertanian yang menggunakan ilmu dan teknologi
terkini untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas proses dengan mengurangi input
sumber daya alam seperti lahan, air, dan energi.
 Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya yang berhasil untuk usaha
pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber
daya alam
BAB II

SEJARAH PERTANIAN

A. Sejarah pertanian

Pertanian dimulai sejak adanya manusia di muka bumi ini. Kebutuhan manusia saat ini masih
sederhana mempertahankan hidup dan mempertahankan. Sejarah pertanian dimulai dengan
pertanian:

 Primitif
 Agak primitif
 Tradisional
 Modern

B. Sejarah perkembangan pertanian


Usaha pertanian masih sangat sederhana sampai akhirnya mengalami perkembangan
teknologi. Hanya dengan membuang biji-bijian berasal dari sayuran seperti cabai, bawang,
kemudian tumbuh menjadi tanaman yang menghasilkan.

C. Sejarah pertanian

Menurut ahli sejarah, bahwa pertanian berkembang dari kebudayaan di Timur Tengah, yang
terdiri daerah Sungai Tigris dan Eufrat sampai daerah Suriah dan Yordania. Berdasarkan
beberapa ahli prasejarah, bahwa praktik pertanian pertama berasal dari daerah bulan sabit
yang subur di Mesopotamia. Saat itu daerah ini masih lebih asri dari situasi sekarang. Cara
bercocok tanam biji-bijian menunjukkan keberadaan pertanian yang pertama kali di daerah
tersebut (gandum dan serealia juga polong-polongan).

D. Sejarah pertanian di Indonesia

Menurut ahli sejarah, bahwa pertanian berkembang dari kebudayaan di Timur Tengah, yang
terdiri daerah Sungai Tigris dan Eufrat sampai daerah Suriah dan Yordania. Berdasarkan
beberapa ahli prasejarah, bahwa praktik pertanian pertama berasal dari daerah bulan sabit
yang subur di Mesopotamia. Saat itu daerah ini masih lebih asri dari situasi sekarang. Cara
bercocok tanam biji-bijian menunjukkan keberadaan pertanian yang pertama kali di daerah
tersebut (gandum dan serealia juga polong-polongan).

E. Sejarah pertanian di pesisir Mediterania

Pulau-pulau di Mediterania, kegiatan usaha pertanian sudah terjadi sejak 10.500 hingga 9000
tahun oleh para pendahulu Neolitik. Masyarakat bermigrasi ke luar pulau menggunakan
perahu dan membawa lengkap tanaman dan hewan seperti kambing, domba, babi dan sapi
sedangkan untuk tanamannya seperti jagung, gandum emmer, pistachio, gandum, dan buah
ara. Di semenanjung Italia, 8.000 tahun yang lalu diperkenalkan gaya hidup Neolitik oleh
kolonis maritim mendirikan desa-desa pertanian wilayah Apulia

F. Penyebaran di samudra Hindia

Pada akhir abad ke 2 SM, bahariwan Samudra Hindia membawa sejumlah tanaman Asia ke
Afrika Timur, India dan Madagaskar yang berisi jeruk, tebu, ubi Asia, beras Asia, pisang, talas,
mangga, sukun, kelapa, jahe, kapulaga, dan cengkeh. Tanaman tersebut dibawa melintas
benua ke Afrika Barat yang terdiri dari jeruk, tebu, buah ara, pisang, beras dan mentimun.
Jalur perdagangan Teluk India lahir diantara pesisir Arab selatan dan pelaut Gujarat dari India,
kemudian lima tanaman Afrika dibawa ke Asia Tenggara antara lain sorgum, kacang tunggak,
milet mutiara dan milet jari. Kemungkinan tanaman ini dikirim ke Afrika Timur Laut atau
Yaman dan India Barat
G. Sejarah pertanian di Indonesia

Keadaan pertanian di Indonesia sebelum dijajah oleh Belanda adalah metoda pertanian
penanaman padi dengan sistem pengairan yang berasal dari cara yang digunakan secara
turun temurun oleh petani Jawa untuk membentuk pertanian yang menetap. Sistem
pertanian di Indonesia, waktu sekarang, dapat kita jumpai bermacam pola pertanian yang
berbeda yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi tepat guna maupun tanaman yang
diusahakan, antara lain perkebunan, ladang dan pola tegal pekarangan

 Pertanian di Indonesia pada tahun 1830-1870 Pada masa ini terjadi era tanam paksa
(cultur stelsel) dimana masing-masing desa diwajibkan mencadangkan tanahnya (20%)
agar ditanami komoditi ekspor yaitu tebu kopi,nila. Hasil tanaman ekspor tersebut dijual
kepada belanda dengan harga yang sudah dipastikan dan hasilnya diserahkan semua
untuk belanda sedangkan penduduk desa yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja
selama 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah.
 Pertanian di Indonesia pada tahun 1830-1870 Pada masa ini terjadi era tanam paksa
(cultur stelsel) dimana masing-masing desa diwajibkan mencadangkan tanahnya (20%)
agar ditanami komoditi ekspor yaitu tebu kopi,nila. Hasil tanaman ekspor tersebut dijual
kepada belanda dengan harga yang sudah dipastikan dan hasilnya diserahkan semua
untuk belanda sedangkan penduduk desa yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja
selama 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah. Pada tahun
1870, lahirnya hukum agraria kolonial yang tertuang dalam Agrarische Wet 1870. Pada
aturan ini ada jaminan Hak Erfpacht selama 75 tahun dan menjamin pemegang hak itu
menggunakan Hak Eigendom, serta memberikan peluang tanahnya sebagai agunan
kredit.
 Pertanian di Indonesia sebelum era kemerdekaan 1900-1945 Balai Besar Penyelidikan
Pertanian (Algemeen Proefstation voor den Landbouw) didirikan pada tahun 1918 yang
kemudian pada tahun 1949 berubah namanya menjadi Jawatan Penyelidikan Pertanian
yang selanjutnya berubah pada tahun 1952 menjadi Balai Besar Penyelidikan Pertanian/
General Agriculture Experiment Station (Algemeen Proefstation voor den Landbouw).
Pada tahun 1966 menjadi Lembaga Pusat Penelitian Pertanian dan pada tahun 1980
berubah menjadi Balai Penelitian Tanaman Bogor (Balittan), tahun 1994 menjadi Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan (Balitbio), tahun 2002 menjadi Balai Penelitian
Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (Balitbiogen), dan pada tahun 2003
berganti nama sebagai Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen).
 Pertanian Era Reformasi Tahun 1998-Sekarang Tahun 1998, Departemen Pertanian
kehilangan arah dikarenakan hilangnya Pembangunan Jangka Panjang ke 6 yang menjadi
ciri khas pemerintah Orde Lama. Aktivitas penyuluhan dan intensifikasi pertanian
menjadi lambat, produktivitas yang rendah untuk tanaman pangan dan hortikultura.
Tahun 2005 munculnya rencana pemerintah untuk melaksanakan revitalisasi pertanian
di Indonesia kemudian ditindaklanjuti melalui UU No.16 Tahun 2006 mengenai Sistem
Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan. Kemudian ditindaklanjuti dengan
Peraturan Menteri Pertanian No.273 tahun 2007 terkait penjabaran Penyuluhan
Pertanian.

BAB III

Cuaca, iklim dan unsur-unsurnya

1. Cuaca dan iklim

 Cuaca adalah semua proses/peristiwa fisik yang terjadi di atmosfer pada suatu saat dan
tempat tertentu atau nilai sesaat dari atmosfer serta perubahannya dalam jangka
pendek di suatu tempat tertentu di bumi. Contoh tiupan angin, langit cerah, cuaca
buruk, berawan, hujan dan panas. Cuaca akan dicatat terus menerus pada jam-jam
tertentu secara rutin menghasilkan suatu seri data cuaca yang selanjutnya dapat
digunakan menentukan iklim.
 Iklim adalah penyebaran cuaca dari waktu ke waktu ( hari demi hari, bulan demi bulan
dan tahun demi) atau keadaan rata-rata cuaca pada suatu periode yang cukup lama
atau daerah yang cukup luas. Contoh iklim tropis, iklim subtropis, sedang dan dingin.
 Adapun perbedaan cuaca dan iklim adalah sebagai berikut:
Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu yang sifatnya
berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama minimal 30
tahun, yang sifatnya tetap.

2. Unsur-unsur dan faktor iklim

Unsur-unsur itu berbeda pada tempat yang satu dengan yang lainnya perbedaan itu
disebabkan karena adanya faktor iklim atau disebut juga dengan pengendali iklim, yaitu:

 Ketinggian tempat,
 Latitude atau garis lintang,
 Daerah tekanan,
 Arus laut, dan
 Permukaan tanah.
3. Radiasi matahari dan bumi serta suhu

 Radiasi matahari, Matahari adalah sumber energi pada peristiwa yang terjadi dalam
atmosfer yang dianggap penting bagi sumber kehidupan titik energi matahari
merupakan penyebab utama dari perubahan pergerakan dalam atmosfer sehingga
dapat dianggap sebagai pengendali iklim dan cuaca yang besar. Bagian radiasi matahari
yang sampai ke permukaan bumi disebut insolasi. Jumlah radiasi matahari yang diterima
oleh bumi tergantung pada:
a) Jarak dari matahari;
b) Intensitas radiasi matahari;
c) Lamanya penyinaran matahari/panjang hari/durasi dan
d) Atmosfer.
 Radiasi bumi, Karena adanya radiasi matahari maka bumi menjadi benda yang beradiasi
pula titik akan tetapi kemas spektrum dari radiasi bumi merupakan energi gelombang
panjang titik gelombang panjang ini tidak bisa dilihat oleh mata telanjang titik radiasi
yang dipantulkan bumi itu terestrial radiation ( radiasi yang berkaitan dengan bumi).

4. Pengaruh iklim terhadap tanah

Tanah merupakan model utama bagi para petani untuk dapat memproduksi pangan titik
bukan hanya untuk menjamin keberlangsungan hidupnya sendiri melainkan juga untuk
menjamin kehidupan orang di luar lingkungannya. Secara terpadu, produksi para petani akan
dapat menjamin kehidupan suatu bangsa dan bahkan juga bangsa lainnya. Ada dua tipe
tanah, yaitu climate soil type dan aclimate soil type

 climate soil type Adalah pembentukan tanah yang disebabkan karena curah rumah
hujan dan temperatur.
 aclimate soil type, pembentukan tanah bukan disebabkan oleh faktor iklim, melainkan
oleh keadaan bantuan.

5. Pengaruh iklim terhadap tanaman

Pengetahuan yang luas tentang berbagai hubungan antara iklim dan subjek-subjek pertanian
dengan peternakan, memungkinkan penggalian potensi iklim di tiap tempat untuk
merencanakan intensifikasi dan ekstensifikasinya. Pengaruh iklim seperti dapat mendorong
manusia di daerah tropis melakukan pendekatan tahap iklim. Hal ini menjadikan tanaman-
tanaman yang berasal dari daerah iklim sedang dapat juga tumbuh dengan baik di beberapa
daerah (keadaannya memang terbatas).

6. Pengaruh iklim terhadap hama dan penyakit tanaman

Pengaruh iklim yang terdapat di Indonesia, di satu pihak sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sedangkan di pihak lain unsur iklim juga dapat menyebabkan
kurangnya unsur hara dan zat makanan yang bersedia dalam tanah melalui proses
pengangkutan atau penghanyuttan. Hal itu mendorong berbagai upaya melakukan yang
kerap kali kurang dipikirkan dengan matang agar tanaman-tanaman tersebut dapat
dikembangkan sedemikian rupa.

BAB IV

DAUR HARA KEHIDUPAN

A. Pengertian pertanian berkelanjutan

Definisi pertanian berkelanjutan dikemukakan oleh ( schiefer, lahir dan blum,2015)


merupakan produksi pertanian yang berkelanjutan sebagai salah satu sistem yang
meningkatkan produktivitas disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masa depan untuk
meningkatkan daya dukung basis sumber daya lainnya bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan manusia.

B. Faktor-faktor yang menentukan keberlanjutan

Dari sekian banyak faktor yang menentukan keberlanjutan pertanian di suatu wilayah
tekanan penduduk dan ketersediaan lahan garapan adalah yang paling penting

 Kelas 1. Daerah yang memiliki tekanan penduduk rendah dan tersedia tanah yang subur
seperti Amerika Utara dan oseania.
 Kelas 2. Daerah yang memiliki tekanan penduduk rendah tetapi kekurangan tanah subur
seperti Eropa.
 Kelas 3. Daerah yang memiliki tekanan penduduk tinggi dan tersedia tanah yang subur
seperti Afrika dan Amerika Selatan
 Kelas 4. Daerah yang memiliki tekanan penduduk tinggi dan ketersediaan lahan subur
yang rendah seperti Asia tenggara. Pertanian berkelanjutan akan berbeda di berbagai
daerah.

C. Keseimbangan hara pertanian

Tanaman membutuhkan keseimbangan dalam pertumbuhan titik tanaman membutuhkan


jumlah minimum harga penting untuk tumbuh secara normal, tanaman juga dapat
terpengaruh jika pasokan salah satu elemen atau kelompok elemen yang terlalu tinggi titik
unsur hara adalah unsur kimia tertentu yang dibutuhkan tanaman dalam memenuhi
keperluan fisiologinya.

Unsur hara terdiri atas:

 Karbon (C)
 Hidrogen (H)
 Oksigen (O)
 Zat besi ( Fe)
 Tembaga (Cu)
 Beton (B)
 Nitrogen (N)
 Kalium (K)
 Kalsium (Ca)

Hara esensial tanaman terdiri atas:

 Karbon (C) : Membantu membentuk protein, karbohidrat, dan gula. Kekurangan unsur
ini menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur.
 Nitrogen (N) : memacu pertumbuhan tanaman secara umum terutama pada fase
vegetatif berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, 5, enzim dan
persenyawaan lainnya.
 Fosfor (P): mengedarkan energi ke seluruh bagian tanaman
 Kalsium (Ca) : mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan
batang

D. Pupuk organik untuk tanah lestari dan pengelolaan lingkungan

Pupuk organik adalah pupuk yang memiliki kandungan senyawa organik. Pupuk organik
kebanyakan berasal dari alam, yang terproses alami atau dengan rekayasa. Contoh pupuk
organik adalah pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk guano dan lain-lain.

BAB V

PERKEMBANGBIAKAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN

A. Pendahuluan

Kegiatan budidaya tanaman erat kaitannya dengan aspek perkembanganbiarkan dan


perlindungan tanaman. Aspek perkembangbiakan mencakup cara dasar mengembangbiakan
atau memperbanyak jumlah tanaman ataupun hasil panen sedangkan aspek perlindungan
tanaman mencakup strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas maupun
kualitas hasil panen dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

B. Perkembangan tanaman

Pada dasarnya tanaman mengalami proses yang serupa dengan hewan atau manusia yaitu lahir
tumbuh, berkembang dan berkembang biak. Masing-masing entitas memiliki cara yang khas
untuk melestarikan jenisnya sehingga dapat terus-menerus hadir dan memenuhi perannya
dalam ekosistem.

3. Perlindungan tanaman

Dalam kegiatan budidaya, setelah proses perkembangbiakan dan penanaman, petani perlu
melakukan. Biasanya kegiatan pemeliharaan mencangkup 3 kelompok organisme pengganggu
tanaman

1. Hama merupakan kelompok opt yang tergolong dalam kelompok hewan (animalia).
2. Patogen adalah kelompok opt yang berasal dari kelompok mikroba
3. Gulma merupakan opt yang berasal dari kelompok tumbuhan (plantae).semua jenis
tumbuhan liar yang berpotensi penyerapan nutrisi tanaman yang dibudidayakan dapat
disebut gulma

Anda mungkin juga menyukai