Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER SEJARAH PERTANIAN

Disusun oleh:

Luthfi Halim Harsya Arrum H0223079

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang Sebagian masyarakatnya bergantung kepada


ekonomi pertanian. Pertanian adalah mata pencaharian utama masyarakat pedesaan, yang
berkaitan dengan bercocok tanam, dalam rangka menghasilkan kebutuhan pangan, sandang,
papan, bahan baku industri, sumber daya energi, dan serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya. Sektor pertanian juga penting dalam mendukung perekonomian nasional. Karena
potensi yang besar ini, pemerintah selalu membuat kebijakan untuk mengembangkan sektor
ini.

Begitu pentingnya ilmu pertanian dalam penerapan kegiatan pertanian. Ilmu pertanian
merupakn ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan dan pengembangan tanaman beserta
lingkungan hidupnya hingga memberi manfaat yang baik bagi manusia. tentang cerita
Panjang bagaimana manusia mengembangkan dan mengubah praktik pertanian seiring
berjalannya waktu, bisa dilihat dari Sejarahnya yaitu perkembangan ilmu pertanian dari
zaman ke zaman lebih tepatnya dari zaman pra Sejarah hingga sekarang.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Zaman Pra Sejarah


Pada zaman pra Sejarah pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun
yang lalu, kemudian Produksi pangan yang pertama dengan penanaman dan
pembudidayaan yang sesungguhnya baru terjadi pada 7.000-10.000 tahun yang silam
(pada zaman Neolitik). Menurut bukti-bukti arkeologi, tercatat 7.000 – 8.000 tahun
berselang, peninggalan sejarah didapatkan pada dataran-dataran tinggi yang terairi secara
baik dari sungai-sungai Indus, Tigris, Eufrat dan Nil . Peristiwa yang mendahuluinya
tentu berlangsung ribuan tahun sebelum itu.
Asia Tenggara, dengan geografinya yang beraneka ragam yang mengakibatkan
diversifikasi vegetasi, dengan iklim yang lembut, dan kemampuan untuk
mempertahankan populasi yang stabil dengan ekonomi dari perburuan dan penangkapan
ikan, telah diduga merupakan lokasi yang layak sebagai tempat lahirnya pertanian
primitif. Daerah ini, teristimewa kaya akan tanaman-tanaman yang membiak secara
vegetatif. Kemungkinan penanaman bagian vegetatif mendahului penanaman biji. Asal-
usul pertanian primitif mungkin pada beberapa tempat di dunia secara tersendiri dan
berkembang lewat penyebaran dan penyimpangan bentuk-bentuk tanaman baru pada
lingkungan baru. Ketika pertanian pindah ke daerah iklim lebih dahsyat, penanaman
dengan biji merupakan teknik yang dominan, menggantikan penanaman secara vegetatif.
B. Masa penjajahan

Pertanian masa penjajahan dimulai saat abad 15 pada saat bangsa Portugis sampai di
nusantara. Hingga pada tahun 1596 bangsa Belanda sampai juga dengan pimpinan Cornelius
de Houtman dengan maksud berdagang dan mencari rempah-rempah. Selang tak berapa lama
didirikan sebuah VOC (Vereenidge Ooste-Indische Compagnie). Dengan adanya VOC
mereka bermkasud memonopoli perdagangan di Indonesia. Kebijakan monopoli VOC
semakin menyengsarakan petani akan tetapi korupsi dalam VOC membuat mereka bubar.
Setelah tak berselang lama Belanda menerapkan culturstelsel dimana masing-masing desa
diwajibkan mencadangkan tanahnya (20%) agar ditanami komoditi ekspor yaitu tebu, kopi,
nila. Hasil tanaman ekspor tersebut dijual kepada belanda dengan harga yang sudah
dipastikan dan hasilnya diserahkan semua untuk belanda sedangkan penduduk desa yang
tidak memiliki tanah diharuskan bekerja selama 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-
kebun milik pemerintah. Pada tahun 1870, lahirnya hukum agraria kolonial yang tertuang
dalam Agrarische Wet 1870. Pada aturan ini ada jaminan Hak Erfpacht selama 75 tahun dan
menjamin pemegang hak itu menggunakan Hak Eigendom, serta memberikan peluang
tanahnya sebagai agunan kredit. (landrente). Pada penjajahan Belanda pula mulai adanya
modernisasi pertanian dan terdapat sekolah pertanian. Selepas penjajahan Belanda, Jepang
yang menduduki Indonesia. Jepang menguasai sektor pertanian dengan memerintah
Gunseikanbu Sangyobu untuk mengawasi kegiatan pertanian. Hasil pertanian dan komoditas
perkebunan dikendalikan oleh Jepang sendiri
C. Revolosi Hijau

Revolusi Hijau yaitu suatau perubahan cara bercocok tanam dari tradisional ke
modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Revolusi Hijau ditandai dengan
semakin berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena
peningkatan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi bahan
makanan.
Latar belakang lahirnya Revolusi Hijau adalah hancurnya lahan pertanian akibat
Perang Duni I dan Perang Dunia II, Pertambahan penduduk sehingga kebutuhan pangan
juga meningkat, adanya lahan kosong, dan upaya peningkaan produksi pertanian.
Revolusi Hijau lahir dilandaskan hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus
yang berjudul “Essay on the Principle of Population”, Malthus meyakini bahwa
kemiskinan umat manusia merupakan keadaan yang tidak dan terjadi karena pertumbuhan
penduduk berjalan menurut ukur, sedangkan peningkatan produksi pertanian berjalan
berdasarkan deret hitung. Dalam tulisan Thomas Robert Malthus tersebut ternyata
membawa beberapa pengaruh yaitu Gerakan dengan jumlah kelahiran dan Gerakan usaha
mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.
Revolusi Hijau bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara
penelitian dan eksperimen bibit unggul serta mengubah petani – petani gaya lama
(Peasant) menjadi petani – petani gaya baru (Farmers) yang bertujuan untuk me-
modernisasikan pertanian gaya lama guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional.
Dampak positif Revolusi Hijau adalah Sering dikatan sebagai satu – satunya strategi
yang ada untuk meningkatkan bekalan pangan. Varietas unggul diciptakan yang berdaya
tanggap besar terhadap masukan. Revolusi padi dapat meningkatkan produksi gabah
secara dramatis di daerah – daerah yang perairannya dapat dikendalkan atau diirigasi, laju
adopsi varietas unggul tinggi, pupuk yang bertindak cepat digunakan dalam skala besar,
hama dan penyakit utama dikendalikan secara kimiawi dan atau ketahanan varietas, dan
yang menarik berupa subsidi atau dukungan harga.
D. Setelah Kemerdekaan
Setelah kemerdekaan pertanian di Indonesia dibentuk Badan Litbanhg Pertanian pada
tahun 1974, lalu pada tahun 1980 berdiri lagi Departemen Komperasi secara khusus untuk
membantu golongan petani lemah di luar pulau Jawa dan Bali agar bisa membangun
usaha tani yang lebih besar. Pada tahun 1993, sesuai Kappres No.83 tahun 1993
terbentuklah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Lokal Pengkajian
Teknologi Pertanian (LPTP) yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Beralih ke Pertanian Era Reformasi yaitu, pada Tahun 1998 Departemen Pertanian
kehilangan arah dikarenakan hilangnya Pembangunan Jangka Panjang ke 6 yang menjadi
ciri khas Pemerintahan Orde Lama yang mengakibatkan Aktivitas penyuluhan dan
intensifikasi pertanian menjadi lambat, produksivitas yang rendah untuk tanaman pangan
dan hortikultura, lalu pada tahun 2005 munculnya rencana pemerintah untuk melaksanaka
revitalisasi pertanian di Indonesia kemudian ditindak lanjuti melalui UU No.16 Tahun
2006, Kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No.273 Tahun 2007
terkait penjabaran Penyuluhan Pertanian. Tercapainya swa sembada beras tersebut
tertolong oleh penambahan tenaga penyuluh pertanian melalui Tenaga Harian Lepas
Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTBPP), Tahun 2010, mulai beralihnya pertanian
di Indonesia kepada pertanian organik dan pada tahun tersebut diprogramkan pertanian
organik, tetapi karena belum siapnya para petani di Indonesia menjadikan pertanian
organik diundur sampai tahun 2014.
BAB III
KESIMPULAN
Sejarah pertanian Indonesia dari tiap masa ke masa mengalami pasang surut. Dari tiap
masa terdapat perbedaan yang mencolok seperti masa pra sejarah dengan kerajaan, masa
praaksara hanya melakukan nomaden dan pada masa kerajaan mulai mengenal sistem jual
beli. Beberapa kebijakanpada masa penjajahan membuat mereka makin kaya dan para
rakyat makin miskin. Teknologi yang pada masa awal praaksara dengan tulang binatang
sekarang sudah makin maju dengan bergam alat pertanian seperti tractor.
Daftar Pustaka

 www.student.com
 scholar.unand.ac.id
 pustaka.ut.ac.id
 www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai