PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto dari tahun
1996 sampai tahun 1998 di Indonesia yang menggantikan Orde Lama yang merujuk
kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru hadir dengan semangat koreksi total
atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.
Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun
hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Selain itu,
kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Beriringan dengan hal tersebut, ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam sektor
pertanian dan industri di Indonesia juga berkembang pesat. Namun, keadaan ekonomi
di Indonesia masih belum labil.
Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai peninggalan pemerintah
Orde Lama tersebut, maka pemerintah Orde Baru melakukan serangkaian
langkah dan berbagai kebijakan ekonomi.
B. TUJUAN
Diharapkan dapat mengetahui perkembangan ekonomi masyarakat Indonesia
pada masa Orde Baru dalam sektor pertanian dan industri.
C. MANFAAT
a.) Menambah wawasan mengenai Revolusi Hijau dan Industrialisasi yang
terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru
b.) Mengambil hikmah dari perkembangan masyarakat Indonesia pada masa
Orde Baru
c.) Memberikan bakti berupa ide atau gagasan, tenaga, dan dukungan dalam
pembangunan nasional di segala bidang.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. AKIBAT MUNCULNYA REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE
BARU
1. Revolusi Hijau
Munculnya beberapa teknik pertanian pada abad ke-17 dan abad ke-18 dapat
dilacak dari jenis tanaman baru dan beberapa perubahan ekonomi. Pada masa
sekarang ini di negara yang maju dan sedang berkembang terjadi perbedaan makin
besar dalam taraf hidup masyarakatnya. Hal ini disebabkan perbedaan antara
efisiensi teknologi pertanian dan kenaikan jumlah penduduk. Perubahanperubahan di bidang pertanian sebenarnya telah berkali-kali terjadi dalam sejarah
kehidupan manusia yang biasa dikenal dengan istilah revolusi. Perubahan dalam
bidang pertanian itu dapat berupa peralatan pertanian, perubahan rotasi tanaman,
dan perubahan sistem pengairan. Usaha ini ada yang cepat dan lambat. Usaha
yang cepat inilah disebut revolusi, yaitu perubahan secara cepat menyangkut
masalah pembaruan teknologi pertanian dan peningkatan produksi pertanian, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.
Revolusi Hijau merupakan bagian dari perubahan-perubahan yang terjadi
dalam sistem pertanian pada abad sekarang ini. Revolusi Hijau pada dasarnya
adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern.
Lahirnya Revolusi Hijau melalui proses panjang dan akhirnya meluas ke wilayah
Asia dan Afrika. Revolusi Hijau mulai mendapat perhatian setelah Thomas Robert
Malthus (17661834) mulai melakukan penelitian dan memaparkan hasilnya.
Malthus menyatakan bahwa kemiskinan adalah masalah yang tidak bisa dihindari
oleh manusia. Di Meksiko pada tahun 1944 didirikan sebuah pusat penelitian
benih jagung dan gandum. Pusat penelitian ini mendapat bimbingan langsung dari
Rockefeller Foundation. Hanya dalam beberapa tahun, para peneliti di lembaga
tersebut berhasil menemukan beberapa varietas baru yang hasilnya jauh di atas
rata-rata hasil varietas lokal Meksiko. Diilhami oleh kesuksesan hasil penelitian di
Meksiko, pada tahun 1962 Rockefeller Foundation bekerja sama dengan Ford
Foundation mendirikan sebuah badan penelitian untuk tanaman padi di Filipina.
Badan penelitian ini dinamakan International Rice Research Institute (IRRI) yang
bertempat di Los Banos, Filipina. Pusat penelitian initernyata juga menghasilkan
suatu varietas padi baru yang hasilnya jauh melebihi rata-rata hasil varietas lokal
di Asia. Varietas baru tersebut merupakan hasil persilangan genetik antara varietas
padi
kerdil
dari
Taiwan
yang
bernama
DeeGeowoogen dan varietas padi jangkung dari Indonesia yang bernama Peta.
Hasil dari persilangan tersebut diberi nama IR 8-288-3 atau biasa dikenal
dengan IR-8 dan di Indonesia dikenal dengan sebutan padi PB-8. Setelah
penemuan padi PB- 8, disusul oleh penemuan varietasvarietas baru yang lain.
Jenis-jenis bibit dari IRRI ini di Indonesia disebut padi unggul baru (PUB). Pada
tahun 1966, IR-8 mulai disebarkan ke Asia diikuti oleh penyebaran IR-5 pada
tahun 1967. Pada tahun 1968 di India, Pakistan, Sri Lanka, Filipina, Malaysia,
Taiwan, Vietnam, dan Indonesia telah dilaksanakan penanaman padi jenis IR atau
PUB secara luas di masyarakat. Pada tahun 1976 areal sawah di Asia yang
ditanami PUB sudah mencapai 24 juta hektar. Revolusi Hijau adalah proses
keberhasilan para teknologi pertanian dalam melakukan persilangan (breeding)
2
c.
d.
Ekstensifikasi pertanian
Ekstensifikasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian
dengan membuka lahan baru termasuk usaha penangkapan ikan dan
penanaman rumput untuk makanan ternak.
Diversifikasi pertanian
Diversifikasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian
dengan keanekaragaman usaha tani.
Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi pertanian yaitu usaha meningkatkan produksi pertanian dengan
pemulihan kemampuan daya produkstivitas sumber daya pertanian yang
sudah kritis.
imunitaspadabeberapahama.Lebihlanjutresikokerusakanekologimenjaditak
terhindarkan dan terjadinya penurunan produksi membuat ongkos produksi
pertanian cenderung meningkat. Akhirnya terjadi inefisensi produksi dan
melemahkankegairahanbertani.Revolusihijaumemangpernahmeningkatkan
produksigabah.Namunberakibat:
a)Berbagaiorganismepenyuburtanahmusnah
b)Kesuburantanahmerosot/tandus
c)Tanahmengandungresidu(endapanpestisida)
d)Hasilpertanianmengandungresidupestisida
e)Keseimbanganekosistemrusak
f)Terjadipeledakanserangandanjumlahhama.
RevolusiHijaubahkantelahmengubahsecaradrastishakekatpetani.Dalam
sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan budaya tanam
denganmemanfaatkanpotensialamuntukpemenuhankebutuhanhidupmanusia.
Petanimerupakankomunitasmandiri.Namundalamrevolusihijau,petanitidak
bolehmembiakkanbenihsendiri.Bibityangtelahdisediakanmerupakanhasil
rekayasagenetika,dansangattergantungpadapupukdanpestisidakimiayang
membuat banyak petani terlilit hutang. Akibat terlalu menjagokan bibit padi
unggul,sekitar1.500varietaspadilokaltelahpunahdalam15tahunterakhirini.
MeskipundalamUndangUndangNo.12/1992telahdisebutkanbahwapetani
memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman dan pembudi
dayaannya, tetapi ayat tersebut dimentahkan lagi oleh ayat berikutnya, yakni
petaniberkewajibanberperansertadalammewujudkanrencanapengembangan
danproduksibudidayatanam(programpemerintah).Denganbegitu,kebebasan
petanitetapdikebiriolehrezimpemerintah.
DapatdipastikanbahwaRevolusiHijauhanyamenguntungkanparaprodusen
pupuk, pestisida, benih, serta petani bermodal kuat. Revolusi Hijau memang
membuathasilproduksipertanianmeningkat,yangdijadikantolakukursebagai
salahsatukeberhasilanOrdeBaru.Namun,dibalikitusemua,adapenderitaan
kaumpetani.Belumlagikerusakansistemekologipertanianyangkerugiannya
tidak dapat dinilai dengan uang. Mitos akan kehebatan Revolusi Hijau lahir
karenaditopangolehteknologiyangdikembangkandarisistemilmupengetahuan
modern, mulai dari genetika sampai kimia terapan. Pantas jika Masanobu
Fukuoka,peloporpertanianalamidiJepang,pernahberkata:Perananilmuwan
dalam masyarakat itu analog dengan peranan diskriminasi di dalam pikiran
pikiran Anda sendiri.. Telah terbukti bahwa penerapan Revolusi Hijau di
Indonesiamemberidampaknegatifpadalingkungankarenapenggunaanpestisida
danpupukkimia.DanRevolusiHijaudiIndonesiatidakselalumensejahterakan
petanipadiSalahsatumasalahyangdihadapiolehpemerintahOrdeBaruadalah
produksi pangan yang tidak seimbang ukkan Revolusi Hijau dalam program
Pelita. Revolusi Hijau ini dilaksanakan secara nasional. dengan kepadatan
penduduk yang terus meningkat. Oleh karena itu pemerintah Orde Baru
memasukkan Revolusi Hijau dalam program Pelita. Revolusi Hijau ini
dilaksanakansecaranasional.
6
4. AkibatMunculnyaRevolusiHijauDiIndonesia
Kebijakan modernisasi pertanian di Indonesia pada masa Orde Baru,
yang sering dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau merupakan proses
memodernisasikan pertanian gaya lama menjadi pertanian gaya modern dengan
melakukan pengembangan bibit unggul jenis IR dari IRRI. Hal ini telah
mengubah pola pertanian subsistensi menuju pertanian berbasis kapital dan
komersial. Untuk mendukung komersial tersebut, dilakukan dengan cara
pembangunan sistam ekonomi modern, pembangunan pabrik pupuk nasional, dan
pendirian Koperasi Unit Desa (KUD). Pelaksanaan Revolusi Hijau dan
industrialisasi di Indonesia memberikan dampak positif dan negatif yaitu,
1)
2)
3)
4)
5)
a. Dampak Positif
Lapangan pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka.
Lahan pertanian menjadi luas.
Pendapatan para petani mengalami peningkatan, tercapainya efisiensi, dan
efektivitas dalam pengelolaan pertanian.
Peningkatan kualitas hasil pertanian.
Peningkatan kualitas hasil produksi dan penjualan hasil pertanian.
b. Dampak Negatif
1) Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat
perbedaan ekonomi.
2) Sistem kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar.
3) Masyarakat memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif.
4) Munculnya kesengajaan ekonomi yang nampak dari adanya kemiskinan,
kemelaratan, tingkat kriminalitas yang tinggi, dan kenakalan remaja.
5) Pencemaran lingkungan yang tinggi.
B. PERKEMBANGAN INDUSTRIALISASI
Perkembangan industi yang pesat dewasa ini memang tidak terlepas dari proses
perjalanan panjang penemuan-penemuan baru dalam bidang industry . dimana selain
penemuan-penemuan baru di bidang industry masih ada lagi factor yang
menyebabkan terjadi industrialisasi, diantaranya yaitu pengaruh dari perkembangan
revolusi hijau. Dimana revolusi hijau ini menyebabkan upaya untuk melakukan
modernisasi yang berdampak pada perkembangan industrialisasi yang ditandai dengan
adanya pemikiran ekonomi rasional. Pemikiran tersebut akan mengarah pada
kapitalisme. Dengan industrialisasi juga merupakan proses budaya dimana dibagun
masyarakat dari suatu pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju
masyarakat berpola hidup dan berbudaya masyarakat industri. Perkembangan industri
tidak lepas dari proses perjalanan panjang penemuan di bidang teknologi yang
mendorong berbagai perubahan dalam masyarakat. Industrialisasi ini juga berhasil
menjerat Indonesia untuk masuk didalamnya, dimana Industrialisasi di Indonesia
ditandai oleh :
a. Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.
b.
Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor-sektor industri.
c.
Terjadinya perubahan pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku
yang baru yang bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.
d.
Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya
di kawasan industri.
e.
Factory System
8
3.
4.
5.
Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih
dapat dilukisi pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan
dengan pola cap balok dengan tenaga manusia.
6.
Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat
diciptakan berbagai peralatan besar yang menakjubkan, seperti
lokomotif ciptaan Richard Trevethiek (1804) yang kemudian
disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api penumpang.
Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan
olehRobert Fulton (1814).
Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering
dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru
selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil
Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia dan
sebagainya.
2. Industri di Indonesia
a.
Industry pertanian.
Penanganan pascapanen
Industry nonpertanian.
Industri nonpertanian adalah industri yang aktivitasnya di luar bidang
pertanian, meliputi industri maritim, industri elektronika, industri
pariwisata, industri pertambangan dan energi, industri semen, besi baja,
perakitan kendaraan bermotor. Berbagai macam industri telah didirikan
untuk meningkatkan produksinya. Pabrik semen di Gresik, Padang,
Cibinong, dan Ujung Pandang. Untuk memperkuat struktur industri
Indonesia yang masih lemah, mulai tahun 1984 pemerintah menyusun suatu
langkah strategis yang disebut Peta Rangka Landasan bidang industri
dengan sistem Pusat Pertumbuhan Industri (Industrial Growth Center)
sebuah proyek percontohan di Lhok Seumawe sebagai suatu wilayah
terpadu dari pusat industri petrokimia, pupuk Urea, semen, kertas, dan
sebagainya. Upaya yang sama dilaksanakan di Palembang, Gresik, Kupang,
dan Kalimantan Timur.
Industri Pertambangan dan Energi
Industri pertambangan dan industri diarahkan pada pemanfaatan dan
penyediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, dan meningkatkan
ekspor.
Contohnya adalah:
industri tambang batu bara di Sawahlunto;
industri tambang emas di Irian Jaya;
industri tambang minyak bumi di Balikpapan, Palembang;
industri tambang timah di Belitung;
industri semen di Gresik, Padang, Cibinong, Ujung Pandang
Industri Elektronika.
10
Industri Pariwisata
Indonesia (Pulau Bali) termasuk peringkat 5 setelah Hawai pada
pariwisata
internasional. Wilayah Indonesia termasuk wisata alam, budaya, dan
teknologi. Adapun keuntungan industri wisata adalah:
mendatangkan devisa Negara
memperluas lapangan kerja
memacu pembangunan daerah
meningkatkan rasa cinta tanah air
mengembangkan kerajinan rakyat.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984, Departemen Perindustrian secara
nasional
membagi industri menjadi 4 kelompok,yaitu:
industri mesin dan logam dasar (industri hulu);
industri kimia dasar (industri hulu);
kelompok aneka industri (industri hilir);
industri kecil termasuk industri rumah tangga.
Perkembangan industri pertanian dan nonpertanian telah membawa
hasil yang cukup menggembirakan. Hasil-hasilnya telah dapat dirasakan
dan dinikmati saat itu oleh masyarakat Indonesia, antara lain sebagai
berikut.
Swasembada Beras
Kesejahteraan Penduduk
Perubahan Struktur Ekonomi
Perubahan Struktur Lapangan Kerja
Perkembangan Investasi
3. Dampak Industrialisasi
a. Dampak Positif
1. Terbukanya lapangan kerja
2. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat
3. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat
4. Menghemat devisa negara
5. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat
6. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industry
b. Dampak Negatif
1. Terjadinya arus urbanisasi dari desa ke kota-kota yang
dijadikan tujuan kaum urban untuk mencari kehidupan yang
lebih baik.
2. Terjadinya pencemaran udara, air, dan tanah sebagai ekses
negatif dari proses produksi
3. Memicu sifat konsumerisme masyarakat.
4. Menurunnya budaya gotong royong antarwarga masyarakat.
5. Paham materialisme semakin berkembang.
6. Berkembangnya paham individualistis.
7. Semakin lebarnya jurang kesenjangan sosial antara si kaya dan
si miskin.
11
BAB III
12
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengaruh Revolusi Hijau dan Industrialisasi di Indonesia pada masa Orde Baru
muncul karena pengaruh besar Revolusi Hijau dan Industrialisasi dari luar. Dan
berhasil memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Namun,
bukan berarti hal tersebut dapat membawa Indonesia menjadi negara pengimpor
pangan seutuhnya. Banyak kendala yang menghalangi pertanian Indonesia
sehingga perekonomian Indonesia mengalami penurunan dan peningkatan. Namun
pada akhirnya, Indonesia tetap berhasil ber- swasembada pangan.
B. SARAN
Seharusnya para pemimpin Orde Baru sadar diri akan pentingnya
perekonomian Indonesia yang bersih dan tidak berdampak pada lingkungan
terutama berdampak pada ekonomi masyarakat rendah di masanya.
13