Anda di halaman 1dari 18

PERTANIAN,

EVOLUSI, DAN
PERKEMBANGAN
PERTANIAN
Ilmu Pertanian adalah AGRONOMI, yang berasal dari serapan
bahasa Yunani yaitu: “Agro” dan “nomos”
Agro: tanah, lahan, lapangan
Nomos: tata, aturan, hukum

Jadi, Agronomi adalah ilmu yang mempelajari tata


pengelolaan tanaman pertanian baik di lapangan,
kebun, ataupun sawah, agar dapat meningkatkan
jumlah produksi panen dengan kualitas yang baik.
Dalam pengertian lain, Agronomi juga dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari budidaya
tanaman dengan produksi yang optimum dan
kelestarian yang berkelanjutan.
PENGERTIAN PERTANIAN

Pertanian adalah kegiatan mengelola SDA hayati dengan


bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen
untuk menghasilkan komoditas pertanian yang mencakup
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau
peternakan dalam suatu agroekosistem.
PENGERTIAN PERTANIAN
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya.

Pertanian dapat diringkas menjadi empat komponen yang


tidak terpisahkan:

Petani/ Tanah
Proses Usaha
Pengusaha Tempat
Produksi Pertanian
Petani Usaha
EVOLUSI PERKEMBANGAN
PERTANIAN
Evolusi Perkembangan Pertanian

Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun B.C. menjadikan bumi


lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Kondisi
ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam
waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat
disimpan.

Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai


memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan
perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat. Contoh budaya
semacam ini masih terlihat pada masyarakat yang menerapkan sistem
perladangan berpindah (slash and burn).
Berdasarkan bukti-bukti
peninggalan artefak, para
ahli prasejarah saat ini
bersepakat bahwa praktik
pertanian pertama kali
berawal di daerah "bulan
sabit yang subur" di
Mesopotamia sekitar 8000
B.C. Pada waktu itu daerah
ini masih lebih hijau
daripada keadaan sekarang.
Berdasarkan suatu kajian, 32
dari 56 spesies biji-bijian
budidaya berasal dari daerah
ini. Daerah ini juga
menjadi satu dari pusat
keanekaragaman Jenis-jenis tanaman yang pertama kali
tanaman budidaya (center dibudidayakan di sini adalah gandum, jelai
of origin) menurut (barley), buncis (pea), kacang arab
Vavilov. (chickpea), dan flax (Linum usitatissimum).
Kebudayaan kuno dari
Mesopotamia (Sumeria,
Babilonia, Asiria,
Cahldea)
mengembangkan
pertanian yang
bertambah kompleks dan
terintegrasi.
Reruntuhan
menunjukkan sisa teras-
teras, taman-taman dan
kebun-kebun yang
beririgasi. Empat ribu
tahun yang lalu saluran
irigasi dari bata dengan
sambungan beraspal
membantu areal seluas
10.000 mil persegi tetap
ditanami untuk memberi
pangan 15 juta jiwa.
 Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman
lain sesuai keadaan topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza
sativa) dan jewawut (dalam pengertian umum sebagai padanan millet)
mulai didomestikasi sejak 7500 B.C. dan diikuti dengan kedelai,
kacang hijau, dan kacang azuki.

 Padi (Oryza glaberrima) dan sorgum dikembangkan di daerah Sahel,


Afrika 5000 B.C. Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah
dibudidayakan juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan
Papua. Tiga daerah yang terpisah di Amerika (yaitu Amerika Tengah,
daerah Peru-Bolivia, dan hulu Amazon) secara terpisah mulai
membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga matahari.
Pada tahun 700 B.C. sudah dikenal 900 tanaman. Pengetahuan tentang pertanian
kuno di mana pun tidak lebih banyak dari pada di Mesir, di mana pasir yang
bertiup dari gurun memelihara data dan catatan dari zaman yang menakjubkan.
Sepanjang Sungai Nil diciptakan kebun-kebun formal luas, penuh dengan
tanaman-tanaman hias eksotik dan kolam kolam berisi ikan dan teratai. Di kebun
buah (orchard), kurma, anggur, ara, lemon dan delima diusahakan. Kebun sayur
berisi ketimun, articoke, bawang putih, bawang peray, bawang bombay, andewi,
cikori, logak, dan berbagai labu. Kebudayaan Mesir bertahan selama 35 abad,
dan kemudian pelaut-pelaut phoenicia meneruskan warisan teknologi
Mesopotamia dan Mesir ke kepulauan Yunani yang sedang muncul.
Proses Perkembangan Pertanian Dunia
Empat (4) tahapan berdasarkan tingkat kemajuan pertanian:

Pertanian
Modern
Pertanian
Tradisionil

Pertanian
Primitif

Pengumpul
& Pemburu
Proses Perkembangan Pertanian Dunia
Terdapat tiga (3) tahapan perkembangan pertanian berdasarkan tujuan
pengelolaan sektor pertanian tersebut:

 Tahap pertama adalah pertanian tradisional yang dicirikan dengan


tingkat produktivitas sektor pertanian yang rendah

 Tahap kedua adalah tahapan komersialisasi dari produk pertanian


mulai dilakukan tetapi penggunaan teknologi dan modal relatif masih
rendah

 Tahap ketiga adalah tahap seluruh produk pertanian ditujukan untuk


melayani keperluan pasar komersial dengan ciri penggunaan teknologi
serta modal yang tinggi dan mempunyai produktivitas yang tinggi pula.
MANFAAT
PERTANIAN
1) Mendukung Kedaulatan Pangan
Pertanian adalah sumber utama pangan dalam suatu negara. Jika
pertanian dalam sebuah negara tidak mampu memenuhi kebutuhan
warganya, maka negara akan mengimpor bahan pangan dari negara lain.
2. Mengurangi Pengangguran
Pertanian juga bermanfaat mengurangi pengangguran. Saat ini memang
para pemuda di desa enggan untuk mengelola ladang atau kebun mereka
dan memilih menjadi pekerja yang diupah. Namun pada dasarnya jika
mereka mau mengelola pertanian sendiri, maka pengangguran justru
akan berkurang.
3. Menjaga Lingkungan
Pertanian lainnya adalah dapat terjaganya kualitas lingkungan. Terdapat
rantai makanan yang selalu membuat ekologi dalam keadaan seimbang.
PERANAN
PERTANIAN
 Meningkatkan permintaan akan produk
industri dan dengan demikian mendorong
keharusan diperluasnya sektor sekunder dan
tersier.
 Menyediakan tambahan penghasilan devisa
untuk impor barang-barang modal bagi
pembangunan melalui ekspor hasil pertanian
terus-menerus.
 Meningkatkan pendapatan desa untuk
dimobilisasi pemerintah.
 Memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
PERMASALAHAN PADA
PERTANIAN
Kesejahteraan petani masih rendah dan tingkat kemiskinan relatif tinggi
Lemahnya kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya
tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran
Lahan pengusahaan petani semakin sempit sehingga pendapatan yang diperoleh tidak
mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong upaya peningkatan produksi
Akses petani ke sumberdaya produktif termasuk permodalan dan layanan usaha masih
sangat terbatas
Masih rendahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan produk
pertanian berakibat pada rendahnya produktivitas dan nilai tambah produk pertanian
Usaha pertanian budidaya yang belum optimal yang mengakibatkan rendahnya
produktivitas
Pemanfaatan hutan yang melebihi daya dukung sehingga membahayakan pasokan air
yang menopang keberlanjutan produksi hasil pertanian
Sementara itu, di bidang pangan, masih dihadapi masalah masih tingginya
ketergantungan pada beras dan rentannya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga
VISI PERTANIAN INDONESIA
2021-2024
Pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern untuk Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
berlandaskan Gotong Royong

 Majunya sektor pertanian ditandai dengan meningkatnya produksi dan produktivitas


komoditas pangan serta mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri (pangan
mandiri) yang pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan petani.
 Kemajuan dan kemandirian di sektor pertanian diwujudkan dengan peningkatan
hasil pengembangan penelitian terapan didukung oleh kualitas SDM dalam
menggunakan teknologi modern berbasis kawasan pertanian.
MISI PERTANIAN INDONESIA
2021-2024

Mewujudkan ketahanan pangan

Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarana


Kementerian Pertanian
“Semakin aku banyak membaca,
semakin aku banyak berpikir;
semakin aku banyak belajar,
semakin aku sadar bahwa aku
tak mengetahui apa pun”

Anda mungkin juga menyukai