Anda di halaman 1dari 4

MODUL 3

Penyakit tropis yang ditularkan melalui vektor, reservoir penyakit dan zoonosis

SKENARIO 3 Segera Bertindak

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan
demam sejak 4 hari yang lalu. Demam muncul mendadak dan terjadi terus menerus sepanjang
hari disertai nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri otot disertai dengan bintik merah di tubuh, dari
pemeriksaan didapatkan epistaksis, diketehui juga teman sekelas pasien juga ada yang menderita
keluhan serupa.. Karena banyaknya kasus tersebut, pihak puskesmas akan melaporkan kejadian
tersebut ke pihak dinas terkait unutuk melakukan fooging dan meminta masyarakat untuk
melakukan PSN.

Dokter di puskesmas tiba tiba dikejutkan dengan datangnya pasien akibat gigitan anjing
Ia adalah salah seorang yang membawa anjing pada acara berburu babi di kawasan hutan sebelah.
Namun sepulang berburu anjing tersebut menggigit anjing lainnya serta beberapa warga lainnya.
Di duga anjing yang diketahui positif rabies, telah digigit oleh anjing lain yang terinfeksi virus
rabies pada waktu berburu.

Kasus penyakit zonosis seperti ini selalu ada setiap tahunnya, karena perilaku warga yang
gemar memelihara anjing untuk berburu babi.

Bagaimanakah saudara menjelaskan berbagai kasus di atas beserta pengelolaannya?

Jump 1 : terminology

1. Vektor :
Hewan avertebrata yang berperan sebagai perantara dalam penyebaran/pembawa
penyakit.
2. Reservoir penyakit :
Hewan/tumbuhan/benda hidup. Istilah umum untuk setiap organisme dimana agen infeksi
bergantung padanya. Sebagai agen infeksi.
3. Zoonosis :
Jenis penyakit yg berasal dari hewan dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
4. Epistaksis :
Perdarahan pada rongga hidung.
5. Fooging :
(pengasapan) Kegiatan penanggulangan DBD. Bertujuan untuk memutuskan rantai
penyakit.
6. PSN :
Pemberantasan sarang nyamuk yang terdiri dari 3M Plus( mengurasa tempat air, menutup
rapat penampungan air, memanfaatkan barang yg memiliki fungsi untuk
berkembangbiakan). Termasuk kegiatan untuk pemberantasan telur dalam penyebaran
DBD.

Jump 2 dan 3 : Rumusan masalah dan Hipotesa


1. Apakah terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin dengan kejadian kasus anak
laki-laki tersebut ?
Jawab :
- Jenis kelamin : Laki-laki lebih berisiko dihubungkan dengan produksi
hemoglobin.
- Usia : tidak ada hubungan yang siknifikan
2. Mengapa anak laki-laki tersebut mengeluh demam yang disertai nyeri kepala, nyeri
otot dan bitnik kemerahan ?
Jawab :
- Demam, nyeri kepala, nyeri otot : infeksi virus dengue yang menyebabkan
produksi sitokin
- Bintik kemerahan juga disebabkan karena Infeksi virus dengue yang mendestruksi
sumsum tulang yang sehingga timbul trombositopenia (tanda : ptekie,epistaksis).
Infeksi virus juga menyebabkan kebocoran pembuluh darah
3. Apa diagnosis untuk penyakit anak tersebut ?
Jawab :
Diagnosis : Demam Berdarah Dengue(penyakit karena infeksi virus dengue) dan
nyamuk menjadi perantaranya.
4. Bagaimana penatalaksanaan untuk anak laki-laki tersebut ?
Jawab :
- Secara umum : Tirah baring, Medikamentosa, simtomatik,pemberian cairan
- Syok : tranfusi plasma, transfusi darah.
5. Bagaimana pencegahan yang dapat diberikan untuk kasus anak laki-laki tersebut ?
Jawab :
- Hindari gigitan nyamuk dengan pakaian yg sesuai,pemakaian lotion dan memakai
kelambu
- Pengendalian vector dengan fooging
- Pembersihan jentik : PSN, Larvasidasi
- Program 3M Plus
6. Bagaimana syarat untuk dilakukannya fooging ?
Jawab :
- Adanya pasien yg ada meninggal karena DBD
- Adanya pasien yg terkena DBD lebih dari 3 orang
- Adanya pelaporan DBD dari puskesmas atau RS daerah
- Waktu fooging : pagi atau malam hari/pada saat temperature rendah, keadaan
tidak ada angin, bahan yang menyentuh nyamuk secara langsung
7. Bagaimana transmisi dari penyakit rabies ?
Jawab :
- Melalui gigitan/air liur hewan yang positif rabies (anjing,kelelawar)
- Melalui luka terbuka yang mendapat kontak virus rabies
- Menyentuh hewan yang positif dengan v. rabies
- Melalui aerosol : orang yg bekerja dilaboratorium
- Transplantasi
- Melalui inhalasi
- Vaksinasi virus rabies yg masih hidup
8. Bagaimana penanganan yang tepat untuk rabies ?
Jawab :
- Tidak ada terapi khusus
- Tindakan awal : mencuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit,
memberikan desinfeksi, memberikan profilaksis, memberikan vaksin
- Luka : berikan Var/Sar secara IM
9. Bagaimana gejala dan manifestasi klinis untuk penyakit rabies ?
Jawab :
- Muncul bertahap: demam, sakit kepala, kecemasan, sakit tenggorokan, batuk,
mual, muntah, hilang nafsu makan, bingung, gelisah, rasa mati di tempat gigita,
kejang otot sampai kelumpuhan, sulit bernafas
- Terdiri dari 4 stadium : masa inkubasi, prodromal, neurologi akut, koma
10. Bagaimana pencegahan yang dapat dilakukan untuk penyakit rabies ?
Jawab :
- Semua hewan yg positif rabies : isolasi,vaksinasi teratur, pemusnahan sumber
virus
- Ciri hewan yg terkena rabies : gelisah, cemas, ketakutan, sering marah, demam,
sering menggigit benda-benda
- Orang yg positif rabies : vaksinasi
- Profilaksis pra paparan : vaksinasi untuk yg berisiko (VAR 0,5 ml IM)
- Profilaksis pasca paparan
11. Apa faktor risiko untuk penyakit rabies ?
Jawab :
- Sarana transportasi
- Hewan peliharaan yg tidak vaksinasi
- Hewan liar
- Pekerja (pemburu,dokter hewan)
12. Bagaimana komplikasi dari penyakit rabies ?
Jawab :
- Neurologi : kejang,edema serebri,gangguan motorik halus, perubahan motorik
(lengan)
- Pulmonal : apnea
- Kardiovaskuler : aritmia,gagal jantung
- Anemia, perdarahan gastrointestinal, gagal ginjal akut

Jump 4 : Skema

Penyakit tropis

Ditularkan melalui

Vector Reservoir zoonosis

Definisi, etiologi, epidemiologi,


pathogenesis/patofisiologi,
manifestasi klinis, tatalaksana,
prognosis, komplikasi

Program penanggulangan

Jump 5 : LO

1. Penyakit tropis yg ditularkan melalui vector


2. Penyakit tropis yg ditularkan melalui reservoir
3. Penyakit tropis yg ditularkan melalui zoonosis
4. Program penanggulangan penyakit tropis yg ditularkan melalui vector, reservoir, dan
zoonosis

Anda mungkin juga menyukai