Anda di halaman 1dari 70

MODUL MATA PELATIHAN INTI 3

PENGGERAKAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
PELAYANAN PERKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN
JAKARTA
2021
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1 DESKRIPSI SINGKAT
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, salah satunya
dengan pendekatan keperawatan kesehatan mayarakat (Perkesmas). Dalam
mencapai tujuan tersebut tidak akan berhasil tanpa adanya peran serta masyarakat,
untuk itu perlu adanya upaya penggerakan masyarakat yang diawali dengan
komunikasi dan koordinasi. Koordinasi merupakan hal yang penting untuk
mengintegrasikan berbagai kegiatan dari setiap unit kerja dalam usaha pencapaian
tujuan dari suatu organisasi. Agar tenaga kesehatan khususnya yang bertugas di
Puskesmas mempunyai kompetensi dan wawasan dalam menggerakkan
masyarakat, maka pada pelatihan ini peserta dibekali Penggerakan Pelaksanaan
Kegiatan Pelayanan Perkesmas, dimana pada pelatihan ini dibahas tentang
koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan pelayanan perkesmas;
dan penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung pelayanan
perkesmas.

1
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

2 TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan penggerakan
pelaksanaan kegiatan pelayanan Perkesmas.

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat:
1. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait kegiatan
pelayanan Perkesmas
2. Melakukan penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung
pelayanan Perkesmas

2
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

3 MATERI POKOK dan


SUB MATERI POKOK
Materi pokok dan sub materi pokok pada mata pelatihan ini meliputi:
1. Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor Terkait Kegiatan Pelayanan
Perkesmas
a. Dasar-Dasar Koordinasi
b. Koordinasi lintas program dalam lokakarya mini bulanan Puskesmas
c. Koordinasi lintas sektor dalam lokakarya mini tribulanan Puskesmas
2. Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Pelayanan Perkesmas
a. Pengertian Peran Serta Masyarakat
b. Sasaran Peran Serta Masyarakat
c. Peran Serta Masyarakat dalam mendukung Pelayanan Perkesmas
d. Penggerakan Peran Serta Masyarakat Melalui Strategi Pemberdayaan
Masyarakat
e. Tahapan Penggerakan Masyarakat

3
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

4 METODE
Mata pelatihan Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas ini
menggunakan metode :

1. Ceramah Tanya Jawab (CTJ)


2. Curah pendapat
3. Penayangan film
4. Bermain peran

4
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

5 MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan pada mata pelatihan Penggerakan
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas meliputi:

1. Bahan tayang
2. Modul
3. Komputer/ laptop
4. LCD
5. Flipchart
6. Spidol
7. ATK
8. Film pendek tentang Koordinasi saat Lokakarya Mini Puskesmas dan
Penggerakan Peran Serta Masyarakat
9. Panduan bermain peran
10. Skenario bermain peran
11. Checklist bermain peran
12. Dokumen terkait (RUK Perkesmas, RPK Perkesmas, dan Laporan Kegiatan
Perkesmas)

5
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

6 LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran mata


pelatihan ini selama 7 jam pelajaran (T: 2, P: 5)

Sesi 1: Pengkondisian Peserta (5 menit)


Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah
menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri
dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan
disampaikan serta menciptakan suasana nyaman untuk mendorong kesiapan
peserta dalam menerima materi dengan menyepakati proses pembelajaran.
• Sampaikan tujuan pembelajaran mata pelatihan ini dan materi pokok yang akan
disampaikan dengan menggunakan bahan tayang.

Sesi 2: Penyampaian dan pembahasan Koordinasi Lintas Program dan Lintas


Sektor Terkait Kegiatan Pelayanan Perkesmas (40 menit)
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator menggali pemahaman awal tentang Koordinasi Lintas Program dan
Lintas Sektor terkait kegiatan Pelayanan Perkesmas, mulai dari apa itu
Koordinasi Lintas Program (Langsung dan Lokakarya Mini Puskesmas) dan
Koordinasi Lintas Sektor Terkait (Langsung dan Lokakarya Tribulanan Lintas
Sektoral) dan pemutaran film pendek tentang kegiatan tersebut.
• Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang Koordinasi Lintas Program
dan Lintas Sektor Terkait Kegiatan Pelayanan Perkesmas dengan menggunakan
bahan tayang tayang.
• Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,

6
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

menyampaikan klarifikasi atau tanggapan terhadap penjelasan yang


disampaikan.
• Fasilitator merangkum hasil diskusi dengan para peserta dan menyampaikan
tanggapan singkat

Sesi 3: Penyampaian dan pembahasan Penggerakan Peran Serta Masyarakat


dalam Mendukung Pelayanan Perkesmas (40 menit)
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator bertanya kepada peserta tentang pemahaman Penggerakan Peran
Serta Masyarakat dalam Mendukung Pelayanan Perkesmas, mulai dari
pengertian dan sasaran Peran Serta masyarakat, selanjutnya Peran serta
Masyarakat dalam mendukung Pelayanan Perkesmas serta penggerakan peran
serta masyarakat melalui strategi pemberdayaan masyarakat.
• Fasilitator menyampaikan paparan materi tentang Penggerakan Peran Serta
Masyarakat dalam Mendukung Pelayanan Perkesmas dengan menggunakan
bahan tayang dan pemutaran film pendek.
• Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya,
menyampaikan klarifikasi atau tanggapan terhadap penjelasan yang
disampaikan.
• Fasilitator merangkum hasil diskusi dengan para peserta dan menyampaikan
tanggapan singkat.

Sesi 4: Penugasan Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan


Perkesmas (225 menit)
Langkah proses pembelajaran sebagai berikut:
• Fasilitator memberikan penugasan dalam bentuk bermain peran (roleplay)
tentang Koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor dan Penggerakan Peran Serta
Masyarakat dengan mengacu pada panduan bermain peran Penggerakan
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas yang berada pada panduan
penugasan.
• Kelompok mendiskusikan kasus dan mengembangkan skenario sesuai dengan
kreatifitas masing-masing kelompok dan memanfaatkan data-data yang terkait
dengan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat.

7
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

• Pada setiap skenario, peserta secara bergantian berperan sebagai Koordinator


Perkesmas dalam kelompoknya. Setiap peserta diberikan waktu 15 menit untuk
tampil.
• Fasilitator melakukan penilaian terhadap penampilan setiap kelompok dengan
menggunakan checklist yang telah disiapkan.
• Fasilitator mengajak peserta untuk memberikan evaluasi terhadap penampilan
setiap peserta dalam kelompoknya. Sesi evaluasi dilakukan setelah semua
penampilan pada setiap skenario selesai dimana peserta diberi kesempatan
untuk mengkritisi atau melengkapi kekurangan peserta yang baru selesai tampil.
Fasilitator memberi komentar atau klarifikasi.
• Pelatih/instruktur merangkum hasil seluruh proses bermain peran

Sesi 5 : Penyampaian rangkuman tentang Penggerakan Peran Serta


Masyarakat dalam Mendukung Pelayanan Perkesmas (5 menit)
• Fasilitator mengajak peserta untuk mengungkapkan kembali serta merangkum
materi yang telah dibahas pada sesi ini, mengacu pada tujuan pembelajaran.
• Fasilitator menyampaikan beberapa hal penting tentang Koordinasi Lintas
Program, Lintas Sektor dan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam
penyelenggaraan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam mendukung
Pelayanan Perkesmas.
• Fasilitator menutup proses pembelajaran pada sesi ini dengan mengucapkan
terima kasih serta memberikan apresiasi kepada semua peserta yang telah
berpartisipasi aktif sehingga tujuan pembelajaran pada sesi ini dapat tercapai.

8
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

7 URAIAN MATERI

Materi Pokok 1: Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor


terkait Kegiatan Pelayanan Perkesmas

Sebuah organisasi memiliki berbagai bidang/unit dan jumlah orang dengan latar
belakang, pendapat, pandangan dan jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Dalam
ilmu manajemen, berbagai perbedaan tersebut harus bisa diintegrasikan dengan
koordinasi yang baik agar bisa mencapai tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan
oleh organisasi secara bersama-sama, untuk itu pada modul ini dijelaskan tentang
koordinasi dalam pelayanan Perkesmas.

A. Dasar-Dasar Koordinasi
1. Pengertian Koordinasi
Secara etimologis, kata koordinasi diserap dari bahasa Inggris,
Coordination yang memiliki arti kegiatan menertibkan, mengatur atau
menciptakan seluruh hal berjalan dengan lancar secara bersama-sama.
Koordinasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perihal
mengatur suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan
yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.
Menurut Ndraha (2011), koordinasi adalah proses penyepakatan bersama
secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda
sedemikian rupa sehingga disisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu
terarah pada pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan dan di sisi lain
keberhasilan yang satu tidak merusak keberhasilan yang lain.

Hasibuan (2006) berpendapat bahwa Koordinasi adalah kegiatan


mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur
manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai
tujuan organisasi”. Menurut Handoko (2003) Koordinasi adalah proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan

9
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

yang terpisah (departemen-departemen atau bidang-bidang fungsional)


pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif.

George R Terry berpendapat bahwa pengertian koordinasi adalah suatu


upaya yang sinkron dan teratur demi menyediakan jumlah serta waktu yang
tepat, dan juga mengarahkan pelaksanaan untuk bisa melahirkan suatu
tindakan yang selaras dan harmonis pada tujuan yang sebelumnya sudah
ditentukan. Sedangkan Siagian mengatakan bahwa pengertian dari
koordinasi adalah suatu pengaturan yang berkaitan dengan ketertarikan
atas setiap usaha bersama dalam rangka mencapai bentuk keseragaman
tindakan demi mencapai tujuan bersama, dan masih banyak lagi pengertian
tentang koordinasi menurut para pakar lain. Dari beberapa pengertian
koordinasi tersebut dapat disimpulkan bahwa koordinasi merupakan fungsi
manajemen untuk memastikan setiap unit dan kelompok yang berbeda bisa
bekerjasama secara terintegrasi untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Tujuan dan Manfaat


a. Tujuan Koordinasi
Menurut Ndraha (2011), tujuan koordinasi adalah sebagai berikut:
1) Menciptakan dan memelihara efektivitas organisasi setinggi mungkin
melalui sinkronisasi, penyerasian, kebersamaan, dan
kesinambungan, antar berbagai kegiatan dependen suatu organisasi.
2) Mencegah konflik dan menciptakan efisiensi setinggi-tingginya setiap
kegiatan inter-dependen yang berbeda-beda melalui kesepakatan-
kesepakatan yang mengikat semua pihak yang bersangkutan.
3) Menciptakan dan memelihara iklim dan sikap saling responsif
antisipatif dikalangan unit kerja interdependen dan independen yang
berbeda-beda, agar keberhasilan unit kerja yang satu tidak dirusak
oleh unit kerja yang lain, melalui jaringan informasi dan komunikasi
efektif.

10
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

b. Manfaat Koordinasi
Menurut Handoko (2003), bila dalam organisasi dilakukan koordinasi
secara efektif maka ada beberapa manfaat yang didapatkan, yaitu
sebagai berikut:
1) Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepas satu sama
lain, antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada
dalam organisasi.
2) Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi
atau pejabat merupakan yang paling penting.
3) Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian
dalam organisasi.
4) Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu
aktivitas dalam organisasi.
5) Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling
membantu.

3. Ruang Lingkup Koordinasi


George R Terry (1958) dalam bukunya yang berjudul Principles of
Management menjelaskan bahwa terdapat empat ruang lingkup koordinasi,
yaitu:
a. Koordinasi dalam Individu
Berdasarkan ilmu manajemen organisasi, koordinasi individu tidak
memiliki keterkaitan atau tidak berhubungan langsung dengan
manajemen organisasi. Walaupun begitu, kemampuan suatu individu
dalam mengatur ataupun menyelesaikan tanggung jawab yang
diserahkan pihak organisasi akan mampu memberikan dampak yang
baik dalam pencapaian organisasi dan tujuan pribadinya.
b. Koordinasi Antara Individu dalam Suatu Kelompok
Koordinasi yang terjalin antar individu adalah salah satu kunci
keberhasilan utama dalam suatu kelompok. Hal ini bisa terlihat dari suatu
organisasi atau tim olahraga. Koordinasi yang terjalin dalam suatu
kelompok dan pengalokasian tugas serta komunikasi yang terjalin baik
mampu membuat kelompok tersebut bisa bekerjasama dengan baik.
Sehingga, tujuan atau cita-sita kelompok tersebut bisa dicapai.

11
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

c. Koordinasi Antara Kelompok dalam Suatu Organisasi


Setiap organisasi atau organisasi tentu mempunyai divisi yang
bertanggung jawab pada bidang tertentu. Bentuk koordinasi yang terjalin
antar divisi tersebut harus terlaksana dengan baik dan selaras agar
berbagai proses kegiatan dan tujuannya bisa tercapai.
d. Koordinasi Antara Organisasi
Hubungan yang baik dengan pihak luar sangat diperlukan oleh
organisasi atau organisasi demi mencapai tujuan yang sebelumnya
sudah ditetapkan. Berbagai kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan
pihak luar tentunya harus bisa disesuaikan dengan lingkungan eksternal
itu sendiri.

4. Jenis-Jenis Koordinasi
Menurut Hasibuan (2011), koordinasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Koordinasi vertikal
Koordinasi vertikal adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan-
kegiatan, unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah
wewenang dan tanggung jawabnya.
b. Koordinasi horizontal
Koordinasi horizontal adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan-kegiatan
dalam tingkat organisasi yang setingkat. Koordinasi Horizontal terbagi
atas dua jenis, yaitu:
1) Interdiiplinary, yaitu suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan,
menyatukan tindakan-tindakan, mewujudkan, menciptakan disiplin
antar unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun
secara esktern pada unit-unit yang sama tugasnya.
2) Inter-related, yaitu koordinasi antar badan (instansi). Unit-unit yang
fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling
bergantung atau mempunyai kaitan baik secara intern maupun
ekstern yang levelnya setaraf.
5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun koordinasi yang baik
antara lain :

12
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

a. Perencanaan yang matang


Sebelum melakukan koordinasi perlu untuk membuat sebuah perencaan
atas pelaksanaan koordinasi yang akan dilakukan. Perencanaan ini
dapat meliputi waktu, agenda, dan siapa saja yang akan telribat. Hal ini
penting agar koordinasi berjalan dengan efektif dan efisien, dengan
mengetahui agenda sebelumnya, maka setiap pihak akan mampu untuk
mempersiapkan diri sebelumnya.
b. Pentingnya menyamakan persepsi
Setiap pihak yang terlibat dalam koordinasi haruslah memiliki kesamaan
persepsi mengenai tujuan yang akan dicapai. Dengan demikian,
walaupun memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, setiap
pihak menyadari bahwa semua itu adalah dalam rangka saling
melengkapi dan mendukung untuk mencapai tujuan yang sama.
c. Pemahaman materi pembicaraan
Koordinasi akan berjalan lebih efektif apabila masing-masing anggota
tim memahami posisi dan tanggung jawabnya serta dalam kaitannya
dengan pihak lain. Dengan demikian, ketika berbicara sudah memahami
konteksnya. Terlebih lagi bagi para pemimpin, harus memahami hal
yang akan disampaikan dan situasi yang terjadi. Sebagai contoh, dalam
presentasi misalnya, cukup sampaikan hal-hal yang dirasa perlu, simple
dan jelas. Sehingga anggota tim pun paham apa yang harus mereka
lakukan kedepannya.
d. Sikap terbuka dan saling menghargai
Dalam suatu koordinasi, ada saatnya satu pihak harus menerima
pengaturan dari pihak lain, namun tetap harus dengan sikap
menghargai. Ada kalanya ketika pemimpin harus memberikan
pengaturan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan anggotanya.
Di situlah diperlukan sikap saling terbuka, sikap saling terbuka ini
diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin nantinya
akan terjadi.
e. Minta feedback
Feedback diperlukan untuk melihat respon dari semua pihak yang
terlibat. Umpan balik juga untuk memastikan bahwa koordinasi yang
dilakukan dapat dipahami dengan benar dan diterima. Hal ini untuk

13
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

menjamin pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga


untuk melihat berbagai celah dan kekurangan yang mungkin masih ada,
sehingga kita masih bisa melakukan persiapan yang lebih matang.
f. Penegasan dan motivasi
Sangat penting untuk mempertegas kembali segala yang telah
disepakati ketika dilakukan koordinasi (rapat), sehingga semua yang
menjadi kesepakatan harus dapat diterima dan selanjutnya dilaksanakan
dengan baik. Penegasan juga perlu dilakukan terhadap monitoring dan
evaluasi yang akan dilakukan, sehingga setiap orang akan bekerja atau
melakukan aktivitasnya dengan lebih terarah pada pencapaian tujuan
yang diharapkan. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah
kemampuan memotivasi agar setiap pihak yakin dan terdorong untuk
melaksanakannya.
g. Komunikasi informal juga perlu dibangun
Untuk meningkatkan efektivitas hasil koordinasi yang dilakukan, selain
melakukan monitoring, juga perlu melakukan komunikasi atau
pendekatan yang bersifat informal (tidak dalam konteks rapat). Hal ini
sangat berguna untuk meningkatkan bonding dengan tim. Membangun
komunikasi informal akan meningkatkan kepercayaan dan respek dari
anggota tim sehingga mereka nyaman untuk bekerja sebagai tim.

B. Koordinasi Lintas Program


Untuk mencapai kemandirian masyarakat secara utuh, kegiatan pelayanan
Perkesmas perlu mendapat dukungan lintas program, lintas sektor dan peran
serta aktif dari masyarakat itu sendiri, dan dalam mendapatkan dukungan
tersebut dapat dilakukan dengan koordinasi.

Agar perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas yang telah disusun dapat


berjalan secara efektif dan efisien maka dilakukan diantaranya dengan
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan Perkesmas baik kepada lintas
program maupun lintas sektor terkait. Bentuk koordinasi dapat secara
langsung atau melalui lokakarya mini Puskesmas.

14
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1. Persiapan Koordinasi
Setelah menerima laporan dari pelaksana Perkesmas, penanggung jawab
darbin Perkesmas melaporkan data sasaran keluarga yang memerlukan
tindak lanjut kepada koordinator Perkesmas. Selanjutnya, koordinator
Perkesmas melaksanakan rapat koordinasi bersama tim Perawat terkait
tugas-tugas :
a. Melakukan analisis data sasaran keluarga yang memerlukan intervensi
b. Melakukan analisis kemungkinan perlu dilakukan asuhan keperawatan
pada kelompok/masyarakat
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan pelayanan Perkesmas dalam
hal asuhan keperawatan keluarga dan kelompok / masyarakat. Bagi
Perawat yang sudah menjadi pembina keluarga maka intervensi lanjut
menjadi tanggung jawabnya. Apabila ada keluarga yang memerlukan
pelayanan Perkesmas saat dilakukan intervensi lanjut oleh pembina
keluarga non Perawat maka tugas ini ditindaklanjuti oleh penanggung
jawab darbin Perkesmas

Koordinasi lintas program dapat dilakukan dengan beberapa cara


diantaranya dengan cara langsung dan melalui lokakarya mini bulanan.

2. Koordinasi Langsung
Koordinasi langsung merupakan jenis koordinasi horizontal yang dilakukan
secara langsung oleh satu pihak pada pihak lain yang terkait, dalam
Pelayanan Perkesmas di Puskesmas dilakukan oleh Koordinator
Perkesmas kepada penanggung jawab program dan pihak lainnya untuk
menentukan intervensi-intervensi dalam upaya menyelesaikan masalah
yang ada.

Selanjutnya dalam mempersiapkan koordinasi dengan lintas program yang


akan dilakukan secara langsung, tugas koordinator Perkesmas berikutnya:
a. Menyusun dan menyampaikan laporan bulanan Pelayanan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat maupun laporan lainnya kepada
penanggung jawab UKM esensial dan Perkesmas.

15
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

b. Koordinator Perkesmas berkoordinasi dengan Penanggung jawab PIS-


PK dan Penanggung jawab UKM Esensial dan Perkesmas untuk
melaporkan kebutuhan asuhan keperawatan kelompok/masyarakat dari
hasil pendataan kesehatan keluarga kepada Kepala Puskesmas, baik
secara tertulis, maupun melalui kegiatan lokakarya mini.

3. Koordinasi Lintas Program melalui Lokakarya Mini Bulanan


Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan bertujuan untuk menilai sampai seberapa
jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para
pelaksana program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu sekaligus
pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan Puskesmas yang
akan datang; sehingga dapat dibuat perencanaan ulang yang lebih baik dan
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Disamping itu, kita ketahui
bersama bahwa keberhasilan pelaksanaan kegiatan Puskesmas
memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor.
Keterpaduan lintas program adalah keterpaduan internal Puskesmas yang
bertujuan agar seluruh petugas mempunyai rasa memiliki dan motivasi
yang tinggi dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas secara terintegrasi. Seperti yang telah kita ketahui Lokmin
Bulanan Puskesmas diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap yaitu Lokmin
Bulanan Pertama dan Lokmin Bulanan Rutin.

Untuk melakukan koordinasi pada Lokmin Bulanan Pertama, hal-hal yang


harus disiapkan oleh Koordinator Perkesmas dan Penanggungjawab UKM
dan Perkesmas meliputi: Laporan kinerja Puskesmas tahun lalu; bahan
penyusunan RUK tahun yang akan datang dan Rencana Lima Tahunan;
usulan kegiatan untuk perbaikan/peningkatan kinerja Puskesmas; dan RPK
bulanan Perkesmas.

Pada kegiatan Lokmin Bulanan Rutin, Koordinator Perkesmas dan


Penanggungjawab UKM dan Perkesmas harus mempersiapkan: Laporan
hasil kinerja, analisis masalah dan rancangan tindak lanjut pemecahan
masalahnya; bahan untuk pembahasan usulan kesehatan dari seluruh
desa/kelurahan dan usulan kegiatan Puskesmas yang akan dibahas untuk

16
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

keterpaduannya bersama lintas sektor terkait; dan RPK bulanan kegiatan


Perkesmas.

Hal-hal yang harus disiapkan baik pada Lokmin Bulanan Pertama maupun
Rutin tersebut disampaikan dan dikoordinasikan oleh penanggung jawab
UKM dan Perkesmas dan diperkuat oleh Koordinator Perkesmas.

C. Koordinasi Lintas Sektor


Prinsip pertanggungjawaban wilayah menjadi salah satu prinsip yang harus
dilaksanakan oleh Puskesmas, yaitu Puskesmas menggerakan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
melalui upaya koordinasi dan kerjasama lintas sektor. Untuk memelihara
kerjasama lintas sektor perlu dilakukan upaya penggalangan dan pemantauan
pelaksanaan kerjasama melalui suatu forum lokakarya mini yang
diselenggarakan setiap tribulan yang disebut Lokakarya Mini (Lokmin)
Tribulanan. Oleh karena itu dalam rangka penyelenggaraan upaya-upaya
Kesehatan, Puskesmas berkoordinasi dengan kecamatan melalui:
1. Koordinasi dengan Kecamatan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi
dengan kecamatan melalui pertemuan berkala, lokakarya mini tribulanan,
dan pertemuan lain yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi
mencakup perencanaan, penggerakan pelaksanaan, dan pengawasan
pengendalian.
2. Koordinasi dengan masyarakat
Puskesmas mendorong masyarakat di wilayah kerjanya untuk berperan
serta secara aktif dalam setiap upaya Kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas. Masyarakat selain menjadi obyek pelayanan juga berperan
sebagai subyek pembangunan kesehatan. Dukungan aktif masyarakat
tersebut salah satunya diwujudkan melalui pembentukan UKBM. Sebagai
Pembina UKBM, Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis dan
pemberdayaan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
3. Koordinasi dengan lintas sektor lain
Tanggung jawab Puskesmas sebagai UPT Dinas Kesehatan adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang

17
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

diserahkan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota. Untuk hasil


yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dapat dikoordinasikan dengan berbagai sector terkait yang ada di tingkat
kecamatan. Diharapkan bahwa penyelenggaraan pembangunan
kesehatan selain mendapat dukungan dari sector terkait, juga akan
memberikan dampak positif terhadap upaya yang dilaksanakan sector lain
dan masyarakat. Hasil pembangunan yang diselenggarakan oleh sector
lain di tingkat kecamatan, juga diharapkan berdampak positif terhadap
kesehatan masyarakat.

Materi Pokok 2: Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung


Penyelenggaraan Kegiatan Perkesmas

A. Pengertian Peran Serta Masyarakat


Peran serta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti ikut ambil
bagian dalam suatu kegiatan, keikutsertaan secara aktif atau partisipasi.
Sedangkan pengertian dari partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau
sekelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan (Mardikanto, 2010).
Partisipasi masyarakat menurut Soekidjo (2007) adalah ikut sertanya seluruh
anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan
masyarakat. Peran serta masyarakat atau partisipasi masyarakat memiliki
makna yang luas namun pada hakekatnya bertitik tolak dari sikap dan perilaku
masyarakat itu sendiri. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas,
maka dapat dimaknai bahwa peran serta masyarakat sama dengan partisipasi
masyarakat, artinya bahwa masyarakat yang berperan serta dalam
pembangunan kesehatan adalah masyarakat yang berpartisipasi dalam
pembangunan kesehatan.

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana


individu, keluarga maupun masyarakat ikut serta bertanggungjawab terhadap
kesehatan diri, keluarga dan masyarakat di lingkungannya. Pengertian peran
serta masyarakat secara lebih luas adalah proses dimana individu, keluarga
dan lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil tanggung jawab atas

18
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

kesehatan diri, keluarga dan masyarakat; Mengembangkan kemampuan


untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat; Menjadi pelaku perintis
kesehatan dan pemimpin yang menggerakan kegiatan masyarakat di bidang
kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan No.84 Tahun 2015 dinyatakan bahwa peran
serta atau partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam
suatu kegiatan yang berasal dari, oleh dan untuk masyarakat, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan kesinambungannya, serta
menempatkan masyarakat sebagai subyek pelaksana kegiatan.

B. Sasaran Peran Serta Masyarakat


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
menyatakan bahwa tanggung jawab masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit diwujudkan dalam bentuk peran serta
aktif masyarakat, baik secara perorangan maupun terorganisasi. Peran serta
masyarakat dapat dilaksanakan oleh berbagai komponen masyarakat,
misalnya dunia usaha/swasta melalui program Corporate Social
Responsibility (CSR) di bidang kesehatan. Oleh karena itu, sasaran peran
serta masyarakat meliputi:
1. Individu
2. Keluarga
3. Tokoh masyarakat
4. Kelompok masyarakat (termasuk organisasi masyarakat)
5. Masyarakat umum

C. Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan


Perkesmas
Peran serta masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menggerakan upaya kesehatan. Dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan Perkesmas, masyarakat dapat ikut berpartisipasi
melalui berbagai kegiatan sebagai berikut :

19
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

1. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Posyandu, Posbindu, Pos


TB Desa, Poskestren, dan lain-lain) dalam mendukung kegiatan
Perkesmas.
2. Deteksi Dini
3. Rujukan ke Fasyankes
4. Dukungan/Motivasi
5. Dukungan Sosial Ekonomi
6. Advokasi
7. Mengurangi stigma

D. Penggerakan Peran Serta Masyarakat melalui Strategi Pemberdayaan


Masyarakat
Penggerakan Peran serta masyarakat adalah upaya yang dilakukan untuk
menggerakkan keikutsertaan individu, keluarga dan masyarakat umum ikut
bertanggungjawab atas kesehatan individu, keluarganya dan masyarakat
lingkungan sekitarnya dari ancaman penyakit melalui pendekatan preventif
dan promotif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif serta
menempatkan masyarakat sebagai subyek pelaksana kegiatan.

Upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan peran dan memberdayakan


partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu Pertama,
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
untuk berkembang. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung
berbagai masukan, menyediakan prasarana dan sarana baik fisik (irigasi,
jalan dan listrik) maupun sosial (sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan)
yang dapat diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah. Ketiga,
memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan membela
kepentingan masyarakat lemah.

Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan,


kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk
berperan aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara
fasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan
partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya

20
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

setempat. Pendekatan edukatif adalah serangkaian kegiatan yang


dilaksanakan secara sistematis, terencana, terarah dengan partisipasi aktif
individu, kelompok-kelompok masyarakat secara keseluruhan untuk
memecahkan masalah kesehatan yang dirasakan oleh masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan budaya setempat.

Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan tahap:


pengenalan kondisi desa/kelurahan, Survei Mawas Diri (SMD); Musyawarah
Masyarakat di desa/kelurahan (MMD), perencanaan partisipatif, pelaksanaan
kegiatan, dan pembinaan kelestarian. Pelaksanaan pengenalan kondisi
desa/kelurahan, SMD, MMD, dan perencanaan partisipatif dilakukan pada
saat melakukan perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas. Selanjutnya
pelaksanaan kegiatan dan pembinaan kelestarian dilaksanakan pada tahap
Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas dan
Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Hasil Kegiatan Pelayanan
Perkesmas.

Strategi Pemberdayaan Masyarakat meliputi:


a. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;
b. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan masyarakat;
c. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;
d. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku kepentingan;
e. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor, lembaga
kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, dan swasta;
f. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan
lokal; dan
g. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau kelembagaan
Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan dan
kesepakatan masyarakat.

Perkesmas merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan


masyarakat dengan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif yang
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif

21
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,


kelompok, dan masyarakat, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan
fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya.

Upaya Peningkatan Kesehatan yang diselenggarakan melalui kegiatan


Promosi Kesehatan dan merupakan langkah awal dalam pelaksanaan
kegiatan intervensi promosi kesehatan adalah melakukan kemitraan,
pemberdayaan masyarakat dan advokasi. Dalam pelaksanaan kegiatan ini
perlu didukung juga oleh data yang akurat, metode dan media yang sesuai,
sarana, prasarana, alokasi dana yang memadai serta sumberdaya manusia
yang profesional.

Penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan


kegiatan Perkesmas dilakukan melalui kegiatan:

1. Menjalin kemitraan dengan kelompok/masyarakat daerah binaan maupun


lintas sektor terkait dalam perawatan kesehatan masyarakat;
a. Pengertian
Kemitraan adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai
tujuan bersama, dimana masing-masing pihak memiliki hak dan
tanggung jawab sesuai dengan kesepakatan. Alasan pentingnya
kemitraan meliputi pembangunan kesehatan merupakan tanggung
jawab bersama, Kesehatan merupakan modal dasar bagi keberhasilan
pembangunan sektor lain, Peningkatan kepedulian terhadap lingkungan
dan masyarakat dalam bidang kesehatan, khususnya yang bersifat
promotif dan preventif, Adanya peluang sumber daya dari mitra
potensial.

Peran mitra dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Perkesmas sangat


penting, karena sektor kesehatan mempunyai keterbatasan
sumberdaya. Disisi lain mitra mempunyai potensi sumberdaya yang
dapat dipergunakan mendukung pelaksanaan kegiatan Perkesmas.
Dukungan sumberdaya dan peran serta dari mitra potensial, dilakukan
melalui kemitraan atau membangun Jejaring Kemitraan. Pelaksanaan
advokasi maupun pemberdayaan masyarakat seyogyanya harus

22
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

dilakukan oleh petugas puskesmas bersama dengan mitra potensial


yang ada di wilayah kerjanya.

b. Tujuan Kemitraan
1) Tujuan umum bermitra yaitu meningkatkan status kesehatan
masyarakat dan daya tanggap pemangku kepentingan terhadap
lingkungan dan masyarakat.
2) Sementara tujuan khusus kemitraan dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan Perkesmas yaitu:
a) Memperoleh dukungan sumber daya dalam meningkatkan upaya
Perkesmas dari setiap mitra potensial
b) Terbangunnya mekanisme kerja yang lebih efektif dan efisien
dalam penyelenggaraan upaya upaya Perkesmas
c) Mempercepat dan memperluas jangkauan wilayah garapan
d) Meningkatnya kualitas upaya Perkesmas untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.

c. Prinsip Dasar Kemitraan


1) Kesetaraan: Setiap mitra harus menempatkan diri setara dengan
pihak lain. Pengambilan keputusan dilakukan secara demokratis,
mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan
masalah secara bersama, tanpa ada satu pihak pun yang
memaksakan kehendak. Kesetaraan kedudukan juga akan
memperkuat rasa kebersamaan, sehingga tercipta perasaan sama-
sama bertanggung jawab dan sama-sama menanggung risiko,
termasuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi.
2) Keterbukaan: Melakukan kegiatan kemitraan secara terbuka dan
bertindak proaktif untuk membahas kemajuan dan permasalahan ada.
Selain itu setiap kesepakatan yang telah dibuat dapat
diimplementasikan secara transparan, jujur, dan tidak saling
merahasiakan.
3) Saling menguntungkan: Setiap mitra mempunyai tujuan dan
kepentingan yang sama dalam melaksanakan upaya pembangunan
kesehatan akan mendapatkan keuntungan dan manfaat.

23
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

d. Sasaran Kemitraan
Sasaran kemitraan merupakan sasaran sekunder, yaitu:
1) Tingkat Kecamatan :
• Lintas Sektor Tk. Kecamatan
• Organisasi Profesi (IBI, IDI, PPNI)
• Organisasi Kemasyarakatan (PP. ‘Aisyiyah, dan lain-lain)
• TP.PKK
• Swasta
• Saka Bakti Husada (SBH)
• Tokoh Masyarakat
2) Tingkat Desa/Kelurahan:
• Lintas sektor yang ada di wilayah Desa/Kelurahan
• TP.PKK
• Kader Kesehatan (Kader Posyandu, Kader Desa Siaga Aktif, dan
lain-lain)
• Tokoh Masyarakat
• Tokoh Agama
• Swasta
• SBH

e. Metode
Metode yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut:
1) Komunikasi individu: komunikasi interpersonal
2) Orientasi/ workshop
3) Nota Kesepahaman/Perjanjian Kerjasama
4) Diskusi dan demonstrasi
5) Tinjauan lapangan

f. Media
Media yang digunakan dalam mendukung kegiatan kemitraan,
diantaranya adalah booklet/ buku saku, bahan presentasi, film/ video
instruksional, dan lain-lain.

24
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

g. Langkah-langkah
Kemitraan di bidang kesehatan tidak akan datang dengan sendirinya.
Kemitraan tersebut harus dijalin dan digalang dengan berlandaskan
pada prinsip-prinsip kemitraan agar jalinan kerjasama tersebut
berlangsung secara efektif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya
menggalang kemitraan harus dilaksanakan dengan langkah-langkah
yang sistematis.
1) Menentukan gagasan kemitraan
Langkah pertama dalam menggalang mitra yaitu menentukan
gagasan kemitraan. Artinya perlu ditentukan program kesehatan yang
memerlukan kontribusi secara positif dari satu atau beberapa pihak
guna mempercepat pencapaian target program tersebut. Misalnya
program pencegahan stunting, imunisasi, penanggulangan
Tuberkulosis (TBC), pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di tatanan rumah tangga ataupun tatanan sekolah.
Penyamaan persepsi tentang gagasan atau isu kesehatan yang akan
diangkat dan mempunyai dampak terhadap kesehatan masyarakat ini
menjadi sangat penting. Setelah itu, disiapkan data tentang masalah
kesehatan prioritas, penyebab serta upaya mengatasi masalah
kesehatan tersebut oleh Petugas Puskesmas (Koordintaor
Perkesmas/Petugas Pembina/Penanggung Jawab Desa/ Kelurahan).

Gagasan Kemitraan yang baik


• Relevan dengan visi dan misi dari pihak-pihak yang bermitra.
Memiliki payung hukum yang berlaku, termasuk acuan ilmu
pengetahuan (landasan teori) yang sesuai
• Mengandung manfaat atau keuntungan bagi semua pihak yang
bermitra.
• Memiliki kesamaan atau kemiripan dengan upaya yang sedang
dilakukan oleh masing-masing pihak yang bermitra. Kegiatan yang
dilakukan dapat meyakinkan dan berbobot, baik dari aspek
keilmuan maupun dari aspek program.

25
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

• Dihasilkan dari kerja keras dan dengan investasi sumber daya yang
memadai.
• Dirancang, disusun dan dikemas dengan baik dan sistematis
sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan program.
• Dikemas dengan teknologi canggih dalam berbagai bentuk. Dapat
diujicoba dalam skala kecil atau terbatas untuk mengetahui tingkat
kelayakannya.
• Dapat dimodifikasi dan atau dibuat segmen-segmen tanpa
kehilangan esensinya, apabila diperlukan. Misalnya dengan cara
melakukan pentahapan dalam pelaksanaan program.

2) Identifikasi calon mitra potensial


Langkah ini bertujuan untuk mengenali dan menetapkan pihak-pihak
yang sesuai dan dapat diajak bermitra dalam rangka melaksanakan
gagasan kemitraan untuk mengatasi masalah kesehatan prioritas.

Keluaran dari langkah ini adalah daftar pihak-pihak yang akan diajak
bermitra. Untuk itu perlu ada inisiator untuk melakukan identifikasi
calon mitra tersebut. Identifikasi ini dapat dilakukan melalui studi
kepustakaan dan studi lapangan. Selain itu perlu juga digali potensi
atau program dari mitra yang dapat diselaraskan dengan program
kesehatan.

Mengacu kepada landasan kemitraan, maka calon mitra yang dicari


sebaiknya:
• Peduli terhadap masalah yang dihadapi, termasuk aspek pemecahan
masalah.
• Bersedia mengembangkan komunikasi dua arah. Memiliki pemikiran
dan cara kerja yang sistematis.
• Secara internal memiliki pembagian kerja dan koordinasi yang baik.
Memiliki ketulusan untuk membantu pelaksanaan kegiatan kemitraan.
Siap memberikan saran dan dukungan yang konstruktif bagi
terlaksananya gagasan kemitraan.
• Fleksibel, informal dan mudah dihubungi.

26
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

• Bersedia dan dapat menyediakan waktu, tenaga, dan sumber daya lain
untuk kepentingan kemitraan.
• Mengetahui cara-cara bermitra, lebih baik lagi jika memiliki
pengalaman bermitra.
• Bersedia dan dapat memberikan kontribusi berupa gagasan atau
“proyek kemitraan” sesuai dengan kesepakatan.
• Memiliki relasi yang baik atau bersedia membangun kedekatan, baik
secara sosial maupun psikologis, termasuk membantu kesiapan akses.
• Bersedia bergabung dalam tim yang solid, satu konsep dan satu
bahasa.
• Kontribusinya berkelanjutan dan taat kepada kesepakatan yang telah
dirumuskan bersama.

3) Merumuskan tujuan dan peran mitra


Setelah diperoleh sejumlah calon mitra dan juga telah diketahui latar
belakang mitra tersebut (bidang garapan, visi, misi, kegiatan), maka
langkah selanjutnya yaitu merumuskan tujuan kemitraan (tujuan
umum) dan peran atau kontribusi yang diharapkan dari para mitra.
Peran mitra kelak akan menjadi acuan dalam merumuskan tujuan
khusus kemitraan.

4) Menyiapkan diri
Setiap keinginan atau inisiasi untuk menggalang kemitraan perlu
melakukan persiapan diri melalui konsolidasi internal. Persiapan
tersebut tentunya mengacu kepada landasan kemitraan dengan
tujuan agar pihak yang berinisiatif dapat mengembangkan komunikasi
dua arah, dapat memahami masalah atau hambatan yang timbul,
memiliki rencana kerja yang sistematis, mempunyai tim dan
koordinasi, tidak merasa superior, siap menerima saran, fleksibel,
mudah dihubungi, mempunyai kemampuan mengerahkan sumber
daya, memahami cara-cara bermitra yang baik, dapat membina
kekompakan dan kesamaan konsep.

27
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Persiapan diri atau konsolidasi dilakukan dengan mengacu kepada


landasan kemitraan, dengan tujuan untuk mengupayakan agar pihak
yang berinisiatif:
• Dapat mengembangkan komunikasi dua arah dengan calon mitra.
• Dapat lebih memahami masalah atau hambatan yang mungkin
dihadapi oleh calon mitra (jika ada) dan pemecahan masalah
tersebut dikaitkan dengan gagasan bermitra.
• Memiliki rencana kerja yang sistematis berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan kemitraan.
• Secara tim memiliki pembagian kerja dan koodinasi yang baik.
• Tidak merasa superior dan memiliki kesediaan untuk dibantu oleh
pihak lain.
• Siap untuk menerima saran perbaikan dari pihak lain dan bersedia
berubah ke arah perbaikan.
• Fleksibel, informal dan mudah dihubungi
• Memiliki kemampuan mengerahkan berbagai sumber daya yang
diperlukan dan bersedia menginvestasikan sumber daya tersebut
dalam “proyek kerjasama”
• Bersedia dan dapat memberikan imbalan kepada pihak-pihak yang
diajak bermitra apakah dalam bentuk uang atau materi, pengakuan,
penghargaan atau bentuk lainnya
• Dapat membina kekompakan, kesamaan konsep dan kesatuan
bahasa berkaitan dengan gagasan kemitraan.
• Dapat menjamin sinkronisasi dan keharmonisan dalam
menggalang kerja sama satu sama lain dan dilakukan secara
berkelanjutan.

5) Membangun kesepakatan kerjasama kemitraan


Tujuan langkah ini adalah adanya kesepakatan dan ikatan antara
pihak yang berinisiatif dengan pihak-pihak yang diajak bermitra, untuk
sama-sama mendukung pelaksanaan gagasan kemitraan.
Kesepakatan kerjasama dapat dibuat dalam bentuk Memorandum of

28
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman atau Surat Keputusan


Camat/Kepala Desa/Lurah.

6) Merumuskan rencana kerja kemitraan


Mengacu pada kesepakatan bersama yang tertuang dalam
Memorandum of Understanding atau Nota Kesepahaman atau Surat
Keputusan Camat/Kepala Desa/Lurah, maka kegiatan selanjutnya
adalah menyusun program kerja dan rencana aksi, meliputi tujuan,
kegiatan masing-masing mitra, waktu serta peran anggota jejaring
kemitraan. Disamping itu, perlu juga menetapkan serta menyepakati
mekanisme kerja jejaring kemitraan yang sudah mulai terbangun.

Dalam merencanakan kerja kemitraan, hal yang harus diperhatikan


yaitu:
• Peningkatan kapasitas mitra
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan orientasi atau seminar,
workshop, lokakarya tentang program kesehatan yang terkait
dengan program kerja kemitraan. Tujuan kegiatan ini adalah
meningkatkan pemahaman atau wawasan para mitra tentang
pelaksanaan pembangunan kesehatan yang perlu melibatkan para
mitra dan perannya masing-masing.
• Melakukan komunikasi dan koordinasi
Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu melakukan komunikasi dan
koordinasi secara terus menerus dengan para mitra. Melalui
komunikasi dan koordinasi, maka pelaksanaan program kesehatan
yang dilakukan dengan pendekatan kemitraan dapat berjalan
dengan baik serta membawa hasil yang optimal. Dalam menyusun
rencana kerja perlu diuraikan 5W (What, When, Where, Who, Why) dan
1H (How) yaitu uraian tentang tujuan kegiatan, sasaran, waktu,
metode dan lokasi.

29
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

7) Melaksanakan kerjasama
Salah satu kunci keberhasilan kemitraan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan
adalah “keterpaduan”. Sehubungan dengan itu, dalam melaksanakan
upaya kesehatan tersebut, harus berdasarkan pada rencana aksi dan
kesepakatan yang telah dibuat serta menerapkan prinsip keterpaduan.
Ada beberapa kegiatan besar yang penting perlu mendapat dukungan
kemitraan adalah diantaranya advokasi, pemberdayaan masyarakat,
dukungan sosial, Komunikasi Informasi Edukasi (kampanye,
pameran). Dengan adanya dukungan sumberdaya dari para mitra
tersebut, maka diharapkan dapat membawa dampak positif dan
kontribusi terhadap pembangunan kesehatan, terutama dalam
mendukung tercapainya SPM Kabupaten/ Kota.

8) Pemantauan dan Penilaian Kegiatan Kemitraan


Pemantauan dan penilaian dilakukan untuk:
• Apakah pelaksanaan kegiatan program kesehatan yang dilakukan
bersama dengan para mitra, sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan?
• Seberapa jauh program kesehatan yang dilakukan melalui
kemitraan dapat meningkatkan kinerja dan mendukung pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/Kota?
• Apakah ada permasalahan dalam melaksanakan program
kesehatan melalui kemitraan tersebut, serta bagaimana upaya
mengatasinya?
• Apakah para mitra juga mendapatkan keuntungan dari hasil
pelaksanaan program kesehatan tersebut? Jika ada, maka
keuntungannya dalam bentuk apa?

Pemantauan dan evaluasi kegiatan kemitraan dapat memperhatikan


indikator keberhasilan kemitraan secara kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan
kemitraan yang telah ditetapkan.

30
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

• Indikator masukan (input): jumlah mitra yang bergabung dalam


kemitraan.
• Indikator proses (process): kontribusi mitra, frekuensi pertemuan,
jumlah kegiatan dan keberlangsungan.
• Indikator luaran (output): adanya produk atau hasil dari kemitraan,
termasuk adanya percepatan pencapaian target program
kesehatan.

2. Melaksanakan advokasi kepada pemangku kepentingan terkait dalam


perawatan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan Kesehatan
a. Pengertian Advokasi
Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui
macam-macam bentuk komunikasi persuasif (JHU, 1999).

Advocacy is a combination on individual and action to design to gain


political commitment, policy support, social acceptance and system
support for particular health goal programs (WHO, 1989).

Advokasi kesehatan dapat diartikan juga suatu rangkaian komunikasi


strategis yang dirancang secara sistimatis dan dilaksanakan dalam
kurun waktu tertentu baik oleh individu maupun kelompok agar pembuat
keputusan membuat suatu kebijakan publik yang menguntungkan
masyarakat.

Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders). Berbeda dengan bina suasana, advokasi diarahkan
untuk menghasilkan dukungan yang berupa kebijakan (misalnya dalam
bentuk peraturan perundang-undangan), dana, sarana, dan lain-lain.

Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan,


yaitu

1) Mengetahui atau menyadari adanya masalah,


2) Tertarik untuk ikut mengatasi masalah,
3) Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
berbagai alternatif pemecahan masalah,

31
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

4) Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu


alternatif pemecahan masalah, dan
5) Memutuskan tindak lanjut kesepakatan.

Dengan demikian, maka advokasi harus dilakukan secara terencana,


cermat, dan tepat.

Bahan-bahan advokasi harus disiapkan dengan matang, yaitu


- Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi
- Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah
- Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah
- Berdasarkan kepada fakta (evidence-based)
- Dikemas secara menarik dan jelas
- Sesuai dengan waktu yang tersedia

b. Tujuan
Tujuan utama advokasi adalah untuk mendorong dikeluarkannya
kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat publik sehingga dapat
mendukung dan menguntungkan kesehatan. Melalui pelaksanaan
advokasi kesehatan, pejabat publik menjadi paham terhadap masalah
kesehatan, kemudian tertarik, peduli, menjadikan program kesehatan
menjadi agenda prioritas serta bertindak memberikan dukungan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.

c. Sasaran
Sasaran advokasi kesehatan merupakan sasaran tersier, yaitu: Camat,
Kepala Desa/ Lurah, Ketua TP.PKK Kecamatan, Ketua TP.PKK
Desa/Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT, Pimpinan Organisasi, Donatur.

d. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan advokasi,
diantaranya adalah audiensi, lobi, dialog, negosiasi, dan paparan
(presentasi).

32
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

e. Media
Media yang digunakan dalam mendukung kegiatan advokasi
diantaranya adalah fact-sheet (lembar fakta), film, bahan presentasi,
testimoni, dan lain-lain

f. Langkah-langkah
1) Penyiapan data tentang masalah kesehatan prioritas, penyebab serta
upaya mengatasi masalah kesehatan tersebut.
2) Pembentukan Tim Advokasi Kesehatan di tingkat Desa/Kelurahan
3) Tim Advokasi Kesehatan, melakukan kegiatan kajian tentang
kebijakan yang ada terkait dengan upaya mengatasi masalah
kesehatan tersebut. Apabila belum ada atau kebijakan yang ada
tersebut sudah tidak sesuai lagi, maka perlu dibuat isu strategis
tentang “pentingnya mengatasi masalah kesehatan prioritas serta
dukungan yang diharapkan dari Kepala Desa/Lurah, Camat,
Pengusaha dan Donatur.
4) Pertemuan persiapan pelaksanaan advokasi kesehatan, untuk
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan advokasi, meliputi:
a) Mengidentifikasi dan menetapkan sasaran advokasi kesehatan,
meliputi Camat, Kepala Desa/Lurah, Ketua RW, Ketua RT, Ketua
Organisasi Profesi, Ketua Organisasi Kemasyarakatan, Ketua TP-
PKK, Pimpinan Organisasi, Donatur, dan lain-lain.
b) Menetapkan dan mengemas materi advokasi kesehatan.
c) Identifikasi dan menetapkan dukungan yang diharapkan, baik
sumberdaya (dana, sarana-prasarana, media, dan lain-lain) serta
kebijakan baik dalam bentuk surat edaran, surat keputusan,
instruksi, dan lain-lain untuk mengatasi penyebab masalah
kesehatan prioritas.
d) Penetapan pelaksana advokasi kesehatan diutamakan seseorang
yang mempunyai hubungan terdekat dan terkuat dengan sasaran
advokasi kesehatan, mempunyai kepribadian dan penampilan yang
baik, mampu melakukan komunikasi persuasif serta memahami
tujuan dari advokasi kesehatan.
e) Penetapan metode dan pembuatan media yang digunakan.

33
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

f) Penetapan waktu pelaksanaan.


g) Susunan acara dan pembagian tugas/peran dari setiap anggota
Tim Advokasi Kesehatan, sehingga pelaksanaan advokasi dapat
berjalan dengan lancar.

5) Pelaksanaan advokasi kesehatan sesuai dengan rencana atau


susunan acara kegiatan. Hasil dari pelaksanaan advokasi kesehatan
tersebut adalah adanya dokumen yang berisi kesepakatan sasaran
advokasi kesehatan untuk memberikan dukungan terhadap upaya
mengatasi masalah kesehatan prioritas tersebut.
6) Pemantauan atau mengawal kesepakatan sasaran advokasi
kesehatan, agar dapat diimplementasikan.
7) Melakukan sosialisasi hasil advokasi kesehatan dan terus mengawal
kesepakatan sasaran advokasi kesehatan agar semua tujuan
advokasi kesehatan yang ditetapkan dapat tercapai.
8) Melakukan penilaian dukungan yang diberikan oleh sasaran advokasi
kesehatan dalam mengatasi penyebab masalah kesehatan prioritas.
9) Menyampaikan laporan tentang pengaruh dukungan terhadap upaya
pemecahan masalah kesehatan kepada sasaran advokasi kesehatan.
10) Menyelenggarakan pertemuan dengan Tim Advokasi Kesehatan
untuk menyusun kegiatan tindak lanjut.

3. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat


Faktor-faktor penentu tumbuh kembangnya partisipasi masyarakat
diupayakan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan
masyarakat pada hakikatnya adalah untuk menyiapkan masyarakat agar
mampu dan mau secara aktif berpartispiasi dalam setiap program dan
kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup
(kesejahteraan) masyarakat, baik dalam pengertian ekonomi, sosial, fisik,
maupun mental (Mardikanto, 2010).
a. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan yang

34
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan masalah melalui


pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan
potensi dan sosial budaya setempat (Permenkes No 8 Tahun 2019).
Pendekatan edukatif disebut juga pengorganisasian masyarakat yang
berarti serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis,
terencana, terarah dengan partisipasi aktif individu, kelompok-kelompok
masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah kesehatan
yang dirasakan oleh masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
sosial, ekonomi dan budaya setempat (Kemenkes, 2019). Dalam
pelaksanaan pemberdayaan masyarakat peran petugas kesehatan
adalah memfasilitasi upaya pemecahan masalah kesehatan yang
dilakukan masyarakat secara mandiri (non instruktif).

b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta kemampuan individu,
keluarga dan kelompok masyarakat dalam rangka membangun
kepedulian dan peran serta aktif di berbagai upaya kesehatan.

2) Tujuan khusus:
a) Masyarakat mampu menemu kenali penyebab masalah kesehatan
(perilaku dan non perilaku) yang harus di intervensi
b) Masyarakat mau melakukan upaya mengatasi penyebab masalah
kesehatan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
dimilikinya.
c) Meningkatnya potensi sumber daya masyarakat untuk mendukung
Indeks Keluarga Sehat (IKS) di tingkat Desa/Kelurahan.
d) Adanya kejelasan tentang dukungan peran serta mitra potensial
dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.
e) Adanya kejelasan tentang peran penentu kebijakan/pengambil
keputusan dalam memberikan dukungan kebijakan dan sumber
daya untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

35
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

3) Sasaran
Sasaran pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan ini sebagaimana
sasaran peran serta masyarakat yaitu sasaran primer: individu,
keluarga, kelompok (Peer Group), dan masyarakat.

4) Metode
a) Metode Komunikasi Interpersonal dan Konseling digunakan pada
saat pemberdayaan individu.
b) Diskusi dan demonstrasi, ceramah tanya jawab, pembentukan
peer–group education (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Menyusui,
Kelompok BKR/Bina Kesehatan Reproduksi, Kelompok Jantung
Sehat, dan lain-lain) digunakan pada saat pemberdayaan
kelompok.
c) Pendekatan edukatif dan partisipatif (SMD, MMD, Lokakarya,
Kunjungan Lapangan/Studi Banding, dan lain-lain) digunakan
pada saat pemberdayaan Kelompok Masyarakat termasuk
organisasi kemasyarakatan.

5) Kegiatan yang dilakukan dalam upaya memberdayakan masyarakat


adalah sebagai berikut:
a) Pemberdayaan individu
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan individu dilakukan oleh
petugas puskesmas/Perawat Kesehatan Masyarakat bersama
dengan petugas kesehatan lainnya dan mitra potensial, melalui
kunjungan rumah. Kegiatan ini juga dapat dilakukan oleh petugas
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) seperti
Polindes, Posyandu, Poskesdes, Pos-TBC, dan lain-lain.

Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah


Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIPK), dengan
menggunakan media promosi kesehatan yang sesuai seperti
lembar balik, leaflet, media Prokesga, dan lain-lain.

36
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

b) Pemberdayaan Keluarga
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan keluarga juga dilakukan oleh
petugas puskesmas/Perawat Kesehatan Masyarakat bersama
dengan petugas kesehatan lainnya dan mitra potensial, melalui
kunjungan rumah. Kegiatan ini juga dapat dilakukan oleh petugas
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) seperti
Polindes, Posyandu, Poskesdes, Pos-TBC, dan lain-lain.

Pemberdayaan dilakukan tidak hanya kepada individu yang sakit


saja akan tetapi juga perlu pemberdayaan kepada anggota
keluarganya. Freeman (1970) dalam Mardikanto (2010) tentang
pentingnya keluarga sebagai berikut:

• Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan melibatkan


mayoritas penduduk bila masalah kesehatan setiap keluarga
dapat diatasi maka masalah kesehatan masyarakat secara
keseluruhan akan dapat turut terselesaikan.
• Keluarga sebagai suatu kelompok yang mempunyai peranan
mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan atau
memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam
keluarga, maka pemahaman keluarga akan membantu
memperbaiki masalah kesehatan masyarakat.
• Masalah kesehatan anggota keluarga saling terkait dengan
berbagai masalah anggota keluarga lainnya.
• Keluarga adalah pusat pengambilan keputusan kesehatan yang
penting dan memengaruhi keberhasilan pelayanan pelayanan
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
• Keluarga sebagai wadah atau saluran yang efektif dalam
melaksanakan bergai upaya dan menyampaikan informasi
kesehatan.

Tujuan dari upaya tersebut adalah memperkenalkan perilaku sehat


kepada keluarga tersebut, serta memotivasi agar mau
mempraktikan perilaku sehat. Perilaku tersebut, meliputi perilaku

37
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

menjaga kesehatan, perilaku mencegah penyakit, perilaku


mengatasi masalah kesehatan / perilaku pengobatan yang benar,
dan lain-lain.

Bentuk kegiatan pemberdayaan keluarga adalah melakukan


kegiatan KIE melalui kunjungan rumah. Pada saat melakukan
kegiatan KIE, petugas puskesmas harus menggunakan media KIE
yang sesuai dengan metode KIE yang diterapkannya. Metode KIE
dalam pemberdayaan keluarga diantaranya konsultasi, konseling,
pemberian nasehat, bimbingan, dialog, demonstrasi, dan lain-lain
dengan menggunakan media KIE yang sesuai seeperti lembar
balik, leaflet, selebaran, dan poster.

c) Pemberdayaan Kelompok
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari nilai-nilai
yang ada di group/kelompoknya (peer groupnya). Pengaruh
teman/group dalam mempengaruhi perilaku individu atau anggota
groupnya sangat besar. Oleh sebab itu, saat ini telah ada kelompok
Jantung Sehat, Kelompok Kesehatan Ibu dan Anak, Kelompok Ibu
Menyusui, Kelompok Ibu Balita, Kelompok Senam Lansia,
Kelompok Sepeda Sehat, Kelompok Mantan TBC, Kelompok
Peduli TBC, Kelompok Bina Keluarga Sejahtera, Kelompok Peduli
Napza, Kelompok Peduli Lingkungan Sehat, Kelompok Kesehatan
Reproduksi Remaja, Kelompok Karang Taruna RT/RW, Kelompok
Pengajian, Kelompok Arisan RT, bahkan ada Kelompok WA-
Medsos, dan lain-lain. Kelompok-kelompok ini potensial untuk
dapat diberdayakan dalam peningkatan PHBS mendukung PIS-PK,
baik untuk individu, keluarga maupun masyarakat.

Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan peran serta kelompok


potensial dalam penggerakan dan pelaksanaan mendukung
kegiatan perkesmas di wilayah kerja puskesmas. Sasaran kegiatan
meliputi Kelompok-kelompok potensial yang ada di desa/kelurahan
di wilayah kerja puskesmas.

38
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan :

(1) Persiapan
- Identifikasi kelompok masyarakat yang potensial untuk
berperan aktif dalam mendukung kegiatan Perkesmas.
- Menyiapkan materi dan media komunikasi.
- Menyusun rencana kegiatan.
(2) Pelaksanaan
- Melakukan pendekatan atau pertemuan kemitraan dengan
koordinator atau pimpinan kelompok masyarakat.
- Menyelenggarakan workshop untuk merancang dukungan
kegiatan Perkesmas yang terintegrasi dengan kegiatan
kelompok.
- Membangun forum komunikasi secara intens.
- Mengembangkan dan melaksanakan berbagai jenis
kegiatan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat
di bidang kesehatan mendukung Perkesmas.
Metode yang diterapkan dalam kegiatan pemberdayaan kelompok
adalah komunikasi individu (formal maupun informal), presentasi
dan diskusi, komunikasi melalui media sosial, dan lain-lain. Media
Promosi Kesehatan yang bisa digunakan yaitu bahan presentasi,
leaflet, selebaran/flyer, booklet, dan lain-lain.

d) Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pendekatan edukatif
atau pengorganisasian masyarakat. Langkah-langkah
pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

(1) Persiapan
Internal Puskesmas.
- Petugas puskesmas menyiapkan rekapitulasi data PIS-PK
tingkat Desa/Kelurahan maupun tingkat Kecamatan.
Disamping data PIS-PK dengan 12 indikator, mungkin ada
masalah kesehatan lain yang menjadi indikator keluarga

39
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

sehat yang bersifat lokal spesifik atau masalah kesehatan


lainnya.
- Koordinator Perkesmas melakukan koordinasi dengan lintas
program serta petugas penanggung jawab PIS-PK
Desa/Kelurahan.
- Menyamakan pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan serta
menyusun jadwal kegiatannya.

Eksternal Puskesmas.
- Melakukan advokasi kepada Kepala Desa/Lurah. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan dukungan terhadap
pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam
mendukung PIS-PK, melalui kegiatan pengorganisasian
masyarakat.
- Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat, beserta menyiapkan media promosi kesehatan.
- Membuat undangan untuk menyelenggarakan pertemuan
pemberdayaan tingkat Desa/Kelurahan yang pertama
dengan melibatkan Kepala Desa/Lurah, BPD, Aparat Desa,
Ketua RW, Ketua RT, Ketua TP.PKK Desa dan Ketua Pokja
IV, Tokoh Masyarakat, Kader Posyandu/PKK, Anggota
Forum Masyarakat Desa (bila ada).

(2) Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dilakukan


melalui beberapa tahap kegiatan yaitu : pengenalan kondisi
Desa/Kelurahan, survei mawas diri (SMD), musyawarah di
Desa/Kelurahan, perencanaan partisipatif, pelaksanaan
kegiatan serta pembinaan kelestarian (Permenkes No 8 Th.
2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat). Dalam
pelaksanaan tahapan tersebut mendukung kegiatan PIS-PK,
dapat dilakukan melalui minimal 4 (empat kali) pertemuan di
Desa/Kelurahan Pelaksanaan.

40
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan Pertama.


- Bersama petugas puskesmas menyelenggarakan
pertemuan pemberdayaan masyarakat tingkat
Desa/Kelurahan yang pertama.
- Tujuan pertemuan ini adalah untuk menyamakan
pemahaman tentang masalah kesehatan yang ada di desa
dan kelurahan, terkait dengan data rekapitulasi PIS-PK yang
harus mendapatkan perhatian serta tindakan intervensi
masalah kesehatan prioritas (nilai indikator PIS-PK yang
terendah. Selanjutnya, melakukan identifikasi penyebab
masalah serta merumuskan upaya mengatasi masalah
tersebut, dan dukungan sumberdaya yang dapat
dimanfaatkannya.
- Hasil pertemuan tersebut dituangkan dalam rencana
aksi/program kerja upaya pemberdayaan masyarakat
mendukung PIS-PK di tingkat Desa/Kelurahan

Acara Pertemuan Tingkat Desa/ Kelurahan Pertama


- Pembukaan serta sambutan Kepala Desa/Lurah.
- Perkenalan peserta pertemuan
- Curah pendapat dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk
menyamakan persepsi tentang masalah kesehatan yang
ada di Desa/Kelurahan itu.
- Penyajian data tambahan tentang masalah kesehatan oleh
Petugas Puskesmas (Petugas Pembina Wilayah Desa).
- Penetapan prioritas masalah kesehatan, penyebab masalah
(perilaku dan non perilaku) serta menetapkan upaya
mengatasi penyebab masalah tersebut melalui kegiatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pada
pertemuan itu, juga dibahas potensi yang ada di
desa/kelurahan tersebut yang dapat dipergunakan untuk
mendukung kegiatan intervensi promosi kesehatan dalam
meningkatkan IKS.

41
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

- Menggalang kesepakatan tentang upaya mengatasi


masalah kesehatan serta solusi mengatasi hambatan yang
ada.
- Kesepakatan untuk mengenali penyebab masalah
kesehatan prioritas, lebih dalam lagi disetiap
RW/RT/dusun/dukuh dengan melakukan Survai Mawas Diri
(SMD).
- Menyusun rencana kegiatan SMD dan pelaksanaannya di
tiap RW/RT/dusun/dukuh, yang mencakup petugas
pelaksana SMD, jadwal, data yang perlu dikumpulkan serta
penyusunan kuesioner/cara pengumpulan data yang akan
digunakan dalam SMD.
- Untuk mengoptimalkan kegiatan pemberdayaan masyarakat
diperlukan Forum Pemberdayaan Masyarakat Di
Desa/Kelurahan. Forum tersebut dapat memanfaatkan
forum yang sudah ada di Desa/Kelurahan atau dapat
membentuk forum baru, sesuai hasil kesepakatan.
- Forum Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan dalam
mendukung PIS-PK, terdiri dari: Kepala Desa/Lurah beserta
jajarannya, Ketua Tim Pembina (TP) PKK Desa dan
Kelurahan, Tokoh masyarakat, Tokoh agama, tokoh
pemuda, Kader, Ormas/LSM di tingkat desa dan kelurahan,
Swasta/Dunia Usaha, Bidan di Desa/ Petugas Puskesmas
(Bimwil Desa PIS-PK).

Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan Kedua


- Pertemuan tingkat desa dan kelurahan yang kedua ini diikuti
oleh para Ketua RW/RT, Kepala Dusun/Dukuh, Kelompok
PKK RW/RT, TP.PKK Desa/ Kelurahan, Kader Posyandu,
Pemuka atau Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh
Agama, Tokoh Pemuda, dan lain-lain.
- Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Kepala Desa/Lurah
sebagai Ketua Forum Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Kelurahan

42
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

- Pertemuan ini bertujuan untuk mempersiapkan pelaksanaan


SMD di Desa/Kelurahan. Membangun kesepakatan
masalah kesehatan apa yang menjadi prioritas untuk diatasi.
Menyusun kuesioner atau instrumen SMD. Menyamakan
pemahaman tentang cara melakukan SMD. Melakukan
pembagian tugas pelaksanaan SMD. Menetapkan waktu
pelaksanaan SMD. Menyamakan pemahaman tentang cara
melakukan pengolahan data hasil SMD.

Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan Ketiga


- Pertemuan tingkat desa dan kelurahan ketiga diikuti oleh
peserta yang terdiri dari para ketua RW/RT, Kepala
Dusun/Dukuh, Ketua Kelompok PKK RW/RT, Ketua TP.PKK
Desa /Kelurahan, Kader Posyandu, Pemuka atau Tokoh
Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan lain-lain.
- Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Kepala Desa/ Lurah
sebagai Penanggung Jawab Pembangunan Kesehatan di
tingkat Desa/Kelurahan.
- Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil SMD
serta menyusun rencana aksi untuk mengatasi
permasalahan yang ada. Melakukan pengorganisasian
masyarakat terhadap rencana aksi serta pelaksanaan
kegiatan intervensi promosi kesehatan mendukung PIS-PK.
Selanjutnya, juga membahas sumberdaya yang diperlukan
untuk melaksanakan rencana aksi tersebut.
- Pertemuan ketiga ini sering disebut dengan pertemuan
Musyawarah Masyarakat Desa/ Kelurahan (MMD).

Pertemuan Tingkat Desa/Kelurahan Keempat


- Pertemuan tingkat desa/kelurahan keempat juga diikuti oleh
peserta yang terdiri dari para ketua RW/RT, Kepala
Dusun/Dukuh, Ketua Kelompok PKK RW/RT, atau Ketua
Kelompok Dasawisma, Ketua TP.PKK Desa/Kelurahan,

43
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Kader Posyandu, Pemuka atau Tokoh Masyarakat, Tokoh


Adat, Tokoh Agama, perwakilan masyarakat lainnya.
- Pertemuan dibuka dan dipimpin oleh Kepala Desa/Lurah
sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan di
wilayah Desa Kelurahan.
- Pertemuan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil kegiatan
sesuai rencana yang telah ditetapkan dalam pertemuan
ketiga. Pada pertemuan ini setiap seksi menyajikan atau
mengekspose kegiatan yang telah dilakukan beserta
hambatan atau permasalahannya. Selanjutnya,
permasalahan yang ada, dibahas dan diupayakan
penyelesaiannya melalui penyusunan rencana tindak lanjut.
- Pada pertemuan ini, juga bisa dibahas upaya mengatasi
masalah kesehatan prioritas lainnya yang belum diatasi.
Pertemuan ini merupakan pertemuan pemantauan dan
penilaian serta tindak lanjut.

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pemberdayaan


masyarakat diperlukan metode dan media promosi kesehatan
yang sesuai. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah: komunikasi
individu (formal dan informal), presentasi dan diskusi,
survey/kerja lapangan, dan lain-lain. Media promosi kesehatan
yang digunakan mendukung kegiatan pemberdayaan
masyarakat antara lain: bahan presentasi, leaflet,
selebaran/flyer, booklet, poster, flim/video, dan lain-lain.

E. Tahapan Penggerakan Masyarakat


1. Tujuan
Penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung Perkesmas,
merupakan tahap implementasi dari kegiatan perencanaan sebelumnya.
Tujuan yang diharapkan meliputi:

44
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

a. Meningkatkan peran Koordinator Perkesmas/petugas puskesmas /


pembina PIS-PK wilayah Desa/ Kelurahan dalam melakukan
Penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung Perkesmas
untuk meningkatkan IKS di wilayah kerja puskesmas, mengacu pada
RUK yang telah dibuat.
b. Meningkatkan peran serta dan dukungan lintas sektor serta mitra
potensial dalam melakukan kegiatan Perkesmas untuk mendukung
peningkatan IKS di wilayah kerja puskesmas.
c. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mendukung
terwujudnya keluarga sehat.
d. Meningkatnya dukungan sumberdaya serta kebijakan dari pengambil
keputusan untuk kegiatan Perkesmas dalam mendukung peningkatan
IKS di wilayah kerja puskesmas.
e. Meningkatnya kemauan serta kemampuan individu, keluarga serta
masyarakat di wilayah kerja puskesmas dalam menerapkan PHBS untuk
meningkatkan IKS dan cakupan program puskesmas.
f. Mendukung peningkatan jumlah keluarga sehat yang berdampak pada
terwujudnya Desa/Kelurahan Sehat dan Kecamatan Sehat.

2. Petugas pelaksana
a. Penanggung jawab adalah Pimpinan Puskesmas.
b. Koordinator adalah :
1) Koordinator Perkesmas
2) Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
3) Petugas Pembina Wlayah PIS-PK Desa/Kelurahan.
c. Di tingkat Desa / Kelurahan, petugas yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam mendukung
kegiatan Perkesmas adalah:
1) Koordinator Perkesmas
2) Petugas kesehatan puskesmas yang menjadi Pembina Wilayah PIS-
PK Desa/Kelurahan.
3) Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas.
4) Petugas Kesehatan yang ada di UKBM
5) BPM dan DPM

45
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

6) Organisasi Profesi
7) Organisasi Kemasyarakatan, TP. PKK, Tokoh Masyarakat, Kader
Kesehatan, Saka Bakti Husada (SBH), dan lain-lain
d. Di Tingkat Kecamatan, petugas yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam mendukung
kegiatan Perkesmas, adalah:
1) Koordinator Perkesmas
2) Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas
3) Petugas pengelola lintas program di puskesmas.
4) Petugas pemberi layanan kesehatan di puskesmas, Poliklinik, Rawat
Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, Apotik/Kamar Obat, dan lain-lain
5) Lintas Sektor
a) BPM dan DPM
b) Organisasi Profesi
c) Organisasi Kemasyarakatan, TP.PKK, Tokoh Masyarakat, Kader
Kesehatan, SBH, dan lain-lain
d) Swasta/Dunia Usaha.

3. Langkah-langkah Penggerakan dan Pelaksanaan


a. Persiapan
1) Persiapan dilakukan secara terintegrasi melalui forum komunikasi
internal dan ekternal yang ada di puskesmas, yaitu pertemuan rutin
lintas program, lokakarya mini rutin/bulanan, pertemuan lintas sektor,
pertemuan Tim Manajemen Puskesmas, pertemuan Tim Mutu
Puskesmas, pertemuan Pokja Posyandu, Desa Siaga Aktif, dan lain-
lain.
2) Petugas Puskesmas yang menjadi Koordinator Perkesmas, wajib
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) yang mengacu pada
RUK yang telah dibuat, namun dalam perjalanannya dapat
disesuaikan dengan situasi atau kondisi serta ketersediaan
sumberdaya termasuk dana/anggaran yang tersedia. RPK dapat
menggunakan format.

46
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Tabel 1. Matriks Perencanaan Pelaksanaan Penggerakan Masyarakat

Rencana Pelaksanaan Penggerakan


Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Kegiatan Perkesmas di
Desa/Kelurahan…………… Th………

Jenis Tempat Sumber


No. Tujuan Sasaran PJ Pelaksana Waktu
Kegiatan /Lokasi dana
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan pengisian matrik perencanaan :


• Kolom 1 : diisi dengan nomor urut intervensi Penggerakan Peran
Serta Masyarakat dalam Mendukung Kegiatan Perkesmas
• Kolom 2 : diisi dengan jenis kegiatan Penggerakan Peran Serta
Masyarakat dalam Mendukung Kegiatan Perkesmas.
• Kolom 3 : diisi dengan tujuan setiap jenis kegiatan Penggerakan
Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Kegiatan Perkesmas.
• Kolom 4 : diisi dengan sasaran setiap jenis kegiatan Penggerakan
Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Kegiatan Perkesmas.
• Kolom 5 : diisi dengan petugas penanggung jawab setiap jenis
kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung
Kegiatan Perkesmas.
• Kolom 6 : diisi dengan petugas pelaksana/ yang terlibat dalam setiap
jenis kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam
Mendukung Kegiatan Perkesmas.
• Kolom 7 : diisi dengan waktu pelaksanaan setiap jenis kegiatan
Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung Kegiatan
Perkesmas.
• Kolom 8 : diisi dengan tempat atau lokasi pelaksanaan setiap jenis
kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung
Kegiatan Perkesmas.
• Kolom 9 : diisi dengan sumber dana yang mendukung setiap jenis
kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam Mendukung
Kegiatan Perkesmas.

47
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Dalam pertemuan ini dibahas rencana pelaksanaan RPK yang akan di


lakukan di Desa/Kelurahan di wilayah kerja puskesmas, jadwal
kegiatannya, peran lintas program dan lintas sektor, alokasi dana yang
tersedia, sarana-prasarana yang dibutuhkan serta tatalaksana/
mekanisme pelaksanaan kegiatan yang ada di RPK tersebut.

b. Peningkatan Kapasitas
Peningkatan kapasitas petugas, guna:
1) Meningkatkan pemahaman tentang ruang lingkup materi
Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas.
2) Menyamakan pemahaman tentang penerapan Penggerakan Peran
Serta Masyarakat dalam mendukung kegiatan Perkesmas yang akan
dilaksanakan di Desa/Kelurahan dalam meningkatkan IKS (terutama
indikator KS yang bermasalah).
3) Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan
sesuai RPK.

Bentuk kegiatan peningkatan kapasitas ini, diantaranya adalah orientasi,


workshop, pelatihan, studi banding, pertemuan koordinasi, konsultasi,
dan lain-lain.

c. Operasional Kegiatan
1) Penyiapan data dan informasi terkait Penggerakan Peran Serta
Masyarakat dalam mendukung kegiatan Perkesmas sesuai dengan
RPK.
2) Melaksanakan pendekatan serta koordinasi dengan berbagai pihak
terkait dalam pelaksanaan kegiatan Penggerakan Peran Serta
Masyarakat dalam mendukung kegiatan Perkesmas.
3) Melaksanakan kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat dalam
mendukung kegiatan Perkesmas sesuai dengan RPK.
4) Membuat dokumentasi pelaksanaan kegiatan Penggerakan Peran
Serta Masyarakat dalam mendukung kegiatan Perkesmas.

48
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

8 RANGKUMAN
Koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk memastikan setiap unit dan
kelompok yang berbeda bisa bekerjasama secara terintegrasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Ruang lingkup koordinasi meliputi koordinasi dalam individu,
koordinasi antar individu dalam suatu kelompok, koordinasi antar kelompok dalam
suatu organisasi, dan koordinasi antar organisasi, dan ini perlu dilakukan dalam
upaya mencapai tujuan pelayanan Perkesmas.

Perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas yang telah disusun perlu


dikoordinasikan baik kepada lintas program maupun lintas sektor terkait. Bentuk
koordinasi dapat secara langsung atau melalui lokakarya mini Puskesmas. Tugas
Koordinator Perkesmas terkait koordinasi yang terpenting pada koordinasi internal
adalah melakukan koordinasi dengan Penanggung jawab PIS-PK dan Penanggung
jawab UKM Esensial dan Perkesmas untuk melaporkan kebutuhan asuhan
keperawatan kelompok/masyarakat dari hasil pendataan kesehatan keluarga
kepada Kepala Puskesmas, baik secara tertulis, maupun melalui kegiatan
lokakarya mini.

Puskesmas bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah


kerjanya dan dalam rangka penyelenggaraan upaya-upaya Kesehatan, Puskesmas
berkoordinasi dengan kecamatan, masyarakat, dan sektor lainnya.

Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun


masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasarkan azas kebersamaan dan
kemandirian.

Upaya untuk menggerakkan dan meningkatkan peran dan memberdayakan


partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu menciptakan
suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang,
memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat dengan menerapkan
langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan, menyediakan prasarana

49
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

dan sarana baik fisik maupun sosial yang dapat diakses oleh masyarakat lapisan
paling bawah, serta memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan
membela kepentingan masyarakat lemah.

Penggerakan peran serta masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan


kegiatan Perkesmas dilakukan melalui kegiatan: Menjalin kemitraan dengan
kelompok/masyarakat daerah binaan maupun lintas sektor terkait dalam perawatan
kesehatan masyarakat; melaksanakan advokasi kepada pemangku kepentingan
terkait dalam perawatan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan;
dan melakukan pemberdayaan masyarakat.

50
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

9 REFERENSI
1. Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.
2. Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
3. Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
5. Kementerian Kesehatan. (2011). Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan. Jakarta: Kemenkes
6. Kementerian Kesehatan. (2019). Panduan Menggalang Kemitraan di Bidang
Kesehatan, Jakarta: Kemenkes
7. Kementerian Kesehatan. (2019). Pedoman Intervensi Promosi Kesehatan
dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) bagi
petugas puskesmas. Jakarta: Kemenkes
8. Totok Mardikanto, Totok. (2010). Konsep-konsep Pemberdayaan masyarakat.
Surakarta: UN Press
9. Ndraha, Talizuduhu. 2011. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta:
Rineka Cipta.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan dan Pencegahan Penyakit.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengembangan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kesehatan.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen
Puskesmas
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

51
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

15. Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pelayanan


Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Pusat Kesehatan Masyarakat.
16. Soekidjo Notoatmodjo (2012), Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta:
Rineka Cipta
17. Syafrudin, Ateng. 1993. Pengaturan Koordinasi Pemerintahan di Daerah.
Bandung: Citra Aditya Bakti
18. Zuryawan Isvandiar Zoebir. (2008). Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat
dalam Pembangunan Daerah. Jakarta: Makalah

52
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

10
LAMPIRAN

PANDUAN BERMAIN PERAN


Tujuan:
Setelah mengikuti penugasan ini, peserta mampu melakukan koordinasi lintas
program dan lintas sektor terkait kegiatan pelayanan perkesmas serta penggerakan
peran serta masyarakat dalam mendukung pelayanan perkesmas

Petunjuk:
1. Fasilitator membagi peserta menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 6 peserta dan setiap kelompok didampingi oleh 1 orang fasilitator. (5
menit)
2. Fasilitator menjelaskan panduan penugasan bermain peran dan meminta tiap
kelompok untuk membagi peran pada masing-masing angotanya. (5 menit)
3. Masing-masing kelompok melakukan penugasan bermain peran sesuai dengan
skenario yang terdiri dari 2 sesi, yaitu :
a) Skenario 1: Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor
b) Skenario 2: Penggerakan Peran Serta Masyarakat
4. Setiap kelompok membagi peran sesuai dengan skenario 1 dan skenario 2.
5. Kelompok mendiskusikan kasus dan mengembangkan skenario sesuai dengan
kreatifitas masing-masing kelompok dan memanfaatkan data-data yang terkait
dengan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat. (20 menit).
6. Pada setiap skenario, peserta secara bergantian berperan sebagai Koordinator
Perkesmas dalam kelompoknya. Setiap peserta diberikan waktu 10 menit untuk
tampil. Total waktu yang dibutuhkan bermain peran untuk setiap skenario
adalah 60 menit (2 skenario = 120 menit).
7. Fasilitator melakukan penilaian terhadap penampilan setiap kelompok dengan
menggunakan checklist yang telah disiapkan.
8. Fasilitator mengajak peserta untuk memberikan evaluasi terhadap penampilan
setiap peserta dalam kelompoknya. Sesi evaluasi dilakukan setelah semua

53
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

penampilan pada setiap skenario selesai, dimana peserta diberi kesempatan


untuk mengkritisi atau melengkapi kekurangan peserta yang baru selesai
tampil. Fasilitator memberi komentar atau klarifikasi. Waktu evaluasi untuk
setiap skenario 30 menit (2 skenario = 60 menit).
9. Pelatih/instruktur merangkum hasil seluruh proses bermain peran. (15 menit).

Waktu : 5 Jpl x 45 menit = 225 menit

54
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

SKENARIO 1 BERMAIN PERAN


MATERI PELATIHAN INTI 3

Topik : Pelaksanaan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektoral

Peran :

a. Pada Sessi 1 Bermain peran koordinasi lintas program dalam kegiatan


Lokakarya Mini Puskesmas
- Kepala Puskesmas (1 orang)
- Koordinator Perkesmas (1 orang)
- Kepala Sub Bagian Tata Usaha (1 orang)
- Penanggungjawab Program UKM (1 orang)
- Pelaksana Perkesmas (1 orang)
b. Pada Sessi 2 Bermain peran koordinasi lintas sektor dalam kegiatan Lokakarya
Mini Tribulanan Puskesmas
- Koordinator Perkesmas (1 orang)
- Kepala Puskesmas (1 orang)
- Lintas program (1 orang)
- Lintas sektor (1 orang)
- Pelaksana Perkesmas (1 orang)

Alur Cerita :
Desa Sukarasa merupakan wilayah kerja Puskesmas Cendana yang lokasinya
paling jauh, yaitu sekitar 17 KM dari Puskesmas. Jalan untuk menempuh desa
tersebut cukup sulit karena akses satu-satunya jalan adalah jembatan gantung
yang menghubungkan 2 desa yaitu Desa Sukarasa dan Desa Laksana. Petugas
Puskesmas untuk bisa pergi ke Desa Sukarasa harus menggunakan motor dan
kadang jalan kaki karena jalannya curam dan sempit.

Koordinator Perkesmas mendapatkan informasi dari Pelaksana Perkesmas bahwa


berdasarkan data pasien yang berobat ke Puskesmas dari Desa Sukarasa
ditemukan 3 kasus baru penyakit TB. Dua dari tiga penderita kasus baru TB ini
sebelumnya juga menderita Diabettes Mellitus, dan salah satunya mengalami luka

55
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

diabetes pada kaki sehingga memerlukan perawatan luka. Kendala yang dihadapi
oleh perawat pelaksana Perkesmas adalah Petugas Puskesmas belum melakukan
kunjungan rumah dan ternyata 2 orang dari 3 kasus baru TB tersebut belum terdata
PIS-PK, sehingga perlu dikoordinasikan dengan penanggungjawab program UKM.

Masalah lain yang dihadapi pelaksana Perkesmas adalah kendaraan motor


operasional Puskesmas tidak selalu siap digunakan karena jadwal penggunaannya
selalu bentrok dengan kegiatan lainnya, alat PHN Kit tidak lengkap, alat dan bahan
pertolongan darurat tidak ada. Selain itu juga pelaksana Perkesmas merasa
keteteran dalam melaksanakan tugasnya karena harus melaksanakan tugas lain
diantaranya harus melakukan penyuluhan di berbagai kampung, melakukan
imunisasi, melakukan posyandu, dan lain-lain sedangkan Pelaksana Perkesmas
hanya ada 2 orang. Pelaksana Perkesmas merasa perlu membicarakan kendala
dan permasalahan yang ditemui dan dialaminya kepada Penanggungjawab Darbin
dan Koordinator Perkesmas untuk dibahas dalam lokakarya lintas program.

Desa lainnya yang berada di wilayah kerja Puskesmas Cendana yaitu Desa
Laksana, setelah dilakukan analisis masalah berdasarkan data PIS-PK, ada 4
indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu: 70,7% penderita hipertensi belum
melakukan pengobatan secara teratur, ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan
imunisasi lengkap, ada 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, dan 57,1%
penderita TB tidak mendapatkan pengobatan sesuai standar. Kepala Puskesmas,
Koordinator Perkesmas dan Pelaksana Perkesmas ingin segera memecahkan
masalah kesehatan yang membutuhkan kerjasama antara Lintas program dan
Lintas Sektor yang terkait dengan penyebab terjadinya masalah kesehatan.

Penugasan Bermain Peran Kegiatan Koordinasi Lintas Program dan Lintas


Sektor :

Setiap kelompok diminta menyiapkan skenario bermain peran dan


memperagakannya bersama semua anggota kelompok. Skenario menggambarkan
kegiatan Koordinator Perkesmas dalam melakukan koordinasi lintas program dan
lintas sector pada lokakarya mini Puskesmas yang meliputi :
a. Melakukan koordinasi lintas program pada kegiatan Loka Karya Mini Bulanan
Puskesmas, dalam upaya pemantauan hasil kerja petugas Puskesmas.

56
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

b. Melakukan koordinasi lintas sektor pada kegiatan Loka Karya Mini Tribulanan
Puskesmas, dalam upaya peningkatan kerjasama lintas sektoral.

Skenario Bermain Peran Kegiatan Koordinasi Lintas Program dan Lintas


Sektor

a. Sessi 1 Koordinasi Lintas Program pada Kegiatan Loka Karya Mini Bulanan
Puskesmas, sebagai berikut :
• Kepala puskesmas mempersiapkan
- bahan umpan balik kinerja bulan lalu dan capaian kumulatif bulan berjalan
- informasi kebijakan baru dan atau program baru yang harus dilaksanakan
di puskesmas
- rencana tindakan perbaikan dan peningkatan kinerja yang akan datang
• Pelaksana/ Penanggung Jawab Program/ Kegiatan
- Melaporkan hasil kinerja, analisis masalah dan rancangan tindak lanjut
masing-masing program
- Menyiapkan bahan untuk pembahasan usulan kesehatan dari seluruh
kelurahan
- Menjelaskan usulan kegiatan untuk perbaikan/ peningkatan kinerja
puskesmas
- Memaparkan RPK bulanan setiap program atau kegiatan
• Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempersiapkan :
- Mempersiapkan kebutuhan administrative pelaksanaan Lokmin, termasuk
di dalamnya notulensi.
- Bertanggung jawab dalam mengorganisir penyelenggaraan lokakarya mini.
• Koordinator Perkesmas
- Melaporkan hasil kinerja, analisis masalah dan rancangan tindak lanjut
pelayanan Perkesmas diantaranya permasalahan pada kasus di atas
- Menyiapkan bahan untuk pembahasan usulan kesehatan dari seluruh
kelurahan/desa, termasuk Desa Sukarasa dan Desa Laksana.
- Menjelaskan usulan kegiatan untuk perbaikan/peningkatan kinerja
puskesmas
- Memaparkan RPK bulanan

57
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

• Pelaksana Perkesmas :
- Menyampaikan permasalahan terkait pelaksanaan Perkesmas di Desa
Sukarasa
- Mencatat/membuat notulis hasil lokakarya mini
- Mendokumentasikan hasil lokakarya mini
- Membuat laporan untuk rencana tindak lanjut.

b. Sessi 2 Koordinasi Lintas Sektor pada Kegiatan Loka Karya Mini Tribulanan
Puskesmas, memerankan sebagai berikut :
• Koordinator Perkesmas :
- Koordinasi dengan pogram untuk kesiapan bahan bahan kegiatan
lokakarya mini dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
- Melasanakan arahan dari Kepala Puskesmas terkait seluruh rangkaian
kegiatan lintas sector
- Mengusulkan waktu dan tempat pelasanaan
- Mengawasi tim mulai dari persiapan sampai dengan pelaksaan kegiatan
lokakarya mini
- Mengevaluasi mulai dari persiapan sampai dengan pelaksaan kegiatan
lokakarya mini
• Kepala Puskesmas:
- Menerima laporan persiapan kegiatan lokakarya mini dari koordinantor
Perkesmas dan koordinator program
- Memberikan arahan kegiatan kepada koordinator perkesmas dan
koordinator program
- Melaksanakan pendekatan kepada camat untuk memipmpin lokakarya
dengan menjelaskan acaranya
- Mengkoordinasikan sektor sektor agar menyajikan laporan kegiatan dan
pembinaan
• Pelaksana Perkesmas
- Membuat visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk yang mudah
dipahami oleh sector antara lain dalam bentuk PWS
- Mempersiapkan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulanan lintas
sector

58
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

- Menyiapkan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/ surat surat
yang berhubungan dengan peran serta masyarakat yang berkaitan dengan
sector kesehatan
- Membuat notulen lokakarya
- Membuat surat-surat undangan lokakarya untuk ditandatangani
camat/linsek

59
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

CHECKLIST BERMAIN PERAN

KOORDINASI LINTAS PROGRAM DALAM KEGIATAN LOKAKARYA MINI


BULANAN

Nama Peserta :
Kelompok :
Instruktur :

KOMPONEN PENILAIAN KOORDINATOR NILAI


NO. KET
PERKESMAS 0 1 2
A Persiapan Koordinasi Lintas Program pada
Kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas
1. Melaksanakan rapat internal tim perkesmas
untuk persiapan lokmin
2. Menyiapkan bahan untuk pembahasan
usulan kesehatan dari seluruh
kelurahan/desa, termasuk Desa Sukarasa
3. Menyusun RPK Bulanan untuk disampaikan
pada Lokmin
Pelaksanaan Koordinasi Lintas Program
B
pada Kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas
1. Melaporkan hasil kinerja, analisis masalah
dan rancangan tindak lanjut pelayanan
Perkesmas diantaranya permasalahan pada
kasus di atas
2. Menjelaskan usulan kegiatan untuk
perbaikan/peningkatan kinerja khususnya
program Perkesmas
3. Memaparkan RPK bulanan program
Perkesmas
4. Menghimpun tanggapan dari tim program
lain, Ka. Puskesmas, Ka. Tata Usaha,
Jejaring dan Jaringan Puskesmas terkait

60
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

permasalahan dan usulan pemecahan


masalah
5. Memberikan umpan balik dan apresiasi
pada tim program Puskesmas lainnya terkait
perhatiannya terhadap permasalahan dan
usulan kegiatan program Perkesmas
6. Menandatangani kesepakatan bersama
hasil lokakarya mini
7. Mencatat dan mendokumentasikan hasil
koordinasi lintas program pada kegiatan
lokmin oleh pelaksana Perkesmas

Jumlah Skor

Keterangan Nilai
0 : Jika peserta tidak melakukan komponen penilaian
1 : Jika peserta melakukan komponen penilaian namun kurang tepat
2 : Jika peserta melakukan komponen penilaian dengan tepat

Perhitungan Nilai

(Jumlah skor/total skor) x 100 = ………….

……………, …………. 2021

Observer

………………………

61
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

CHECKLIST BERMAIN PERAN

LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS SEKTOR

Nama Peserta :
Kelompok :
Instruktur :

NILAI
NO. KOMPONEN PENILAIAN KET
0 1 2
LOKAKARYA TRIBULANAN PERTAMA
A
MASUKAN

Menyiapkan informasi tentang lintas program lintas


1
sector
Menyiapkan informasi tentang program
2
Perkesmas
Menyiapkan informasi tentang kebijakan, program
3
perkesmas dan konsep baru
B PROSES
Melaksanakan Penggalanangan tim melalui
1
dinamika kelompok
Menginventarisasi peran bantu masing – masing
2
sektor

Menganalisis masalah peran bantu dari masing –


3
masing sector

4 Membagi peran dan tugas masing – masing sector

KELUARAN
C

Membuat kesepakatan tertulis lintas sektor terkait


1
dalam mendukung program kesehatan
Membuat rencana kegiatan masing – masing
2
sector

LOKAKARYA TRIBULANAN RUTIN

A MASUKAN
Menyiapkan laporan kegiatan pelaksanaan
1
program perkesmas dan dukungan sektor terkait

62
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Menginventarisasi masalah/hambatan dari masing


2 – masing sektor dalam pelaksanaan program
perkesmas
3 Memberikan informasi baru
B PROSES
Menganalisis hambatan dan masalah pelaksanaan
1
program perkesmas
2 Merumuskan cara penyelesaian masalah
Menyusun rencana kerja dan menyepakati
3
kegiatan untuk tribulanan baru
C KELUARAN
1 Membuat rencana kerja tribulanan yang baru
Menyusun rencana kerja dan menyepakati
2
kegiatan untuk tribulanan baru

Jumlah Skor

Keterangan Nilai
0 : Jika peserta tidak melakukan komponen penilaian
1 : Jika peserta melakukan komponen penilaian namun kurang tepat
2 : Jika peserta melakukan komponen penilaian dengan tepat

Perhitungan Nilai
(Jumlah skor/total skor) x 100=………….
……………, …………. 2021

Observer

………………………

63
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

SKENARIO 2 BERMAIN PERAN


MATERI PELATIHAN INTI 3

Topik : Pelaksanaan Penggerakan Peran Serta Masyarakat

Peran :
1) Koordinator Perkesmas (1 orang)
2) Pelaksana Perkesmas (1 orang)
3) Kepala Desa (1 orang)
4) Kader Kesehatan & Mitra potensial (1 orang)
5) Tokoh masyarakat (1 orang)

Alur Cerita :
Tahun 2019, telah dilakukan pendataan PIS-PK di Desa Amarupura dan terdapat
tiga masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian untuk diintervensi yaitu:

1) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih (24,7%);


2) Penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur (17,9%);
3) Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) (29,3%).
Koordinator Perkesmas dan Penanggung jawab Promkes telah melakukan
pendampingan kader di Desa Amarapura tersebut dalam proses Survey Mawas Diri
(SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dan memperoleh prioritas perilaku
serta lingkungan bermasalah yang masuk ke dalam Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Puskesmas Sentosa di wilayah Desa Amarupara. RUK tersebut berisi
Program Pemberdayaan Masyarakat yaitu melakukan penggerakan peran serta
masyarakat melalui Kader Kesehatan bersama Puskesmas untuk mengatasi
tingginya penderita hipertensi di wilayah tersebut melalui pe-nonaktif-an kembali
Posbindu PTM di Desa Amarupura yang sudah sejak lama “tertidur”. Untuk
mendapatkan dukungan kebijakan, selanjutnya Koordinator Perkesmas,
Penanggungjawab Promkes bersama Kepala Puskesmas berencana melakukan
advokasi (sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya) kepada
Kepala Desa, disamping itu Koordinator Perkesmas berinisiatif menggalang
kemitraan dengan mitra potensial di desa untuk mendapat dukungan.

64
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

Penugasan Bermain Peran Kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat :

Setiap kelompok diminta menyiapkan skenario bermain peran dan


memperagakannya bersama semua anggota kelompok. Skenario menggambarkan
kegiatan Koordinator Perkesmas dalam mempersiapkan dan melaksanakan
kegiatan penggerakan peran serta masyarakat yang meliputi :
• Upaya Advokasi kepada Kepala Desa untuk mengeluarkan kebijakan yang
mendukung upaya mengatasi permasalahan hipertensi di wilayah Desa
Amarupura.
• Upaya Kemitraan dengan merancang kerjasama bersama mitra potensial yang
memiliki sumber daya terkait untuk mendukung kegiatan pemberdayaan
masyarakat
• Upaya pendampingan Pemberdayaan Masyarakat bersama kader kesehatan
dan tokoh masyarakat dengan menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam mengaktifkan kembali Posbindu PTM dan memanfaatkan pelayanan di
Posbindu PTM di setiap kegiatan masyarakat di desa.

Skenario Bermain Peran Kegiatan Penggerakan Peran Serta Masyarakat

• Koordinator Perkesmas bersama pelaksana Perkesmas membahas persiapan


pelaksanaan kegiatan pendampingan pemberdayaan masyarakat.
• Pelaksana Perkesmas berkoordinasi via telepon dengan Kader Kesehatan untuk
melakukan persiapan pertemuan dengan Kepala Desa Amarupura beserta
jajaran terkait.
• Koordinator Perkesmas bersama pelaksana Perkesmas didampingi Kader
Kesehatan menghadap Kepala Desa dan menyampaikan maksud dan tujuan
pertemuan.
• Pertemuan dengan Kepala Desa diawali dengan pemaparan data tentang
permasalahan kesehatan prioritas di Desa Amarupura yang perlu segera
mendapatkan perhatian yaitu tingginya penyakit hipertensi di wilayah tersebut
akibat penderita hipertensi yang melakukan pengobatan secara teratur masih
sangat sedikit (17,9%) sedangkan hipertensi yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi dan berdampak pada penurunan kualitas
hidup penderitanya.

65
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

• Koordinator Perkesmas melakukan upaya Advokasi kepada Kepala Desa untuk


mengeluarkan kebijakan yang dapat mendukung upaya mengatasi
permasalahan ini. Koordinator Perkesmas juga menyampaikan rencana
pendampingan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kader Kesehatan
untuk melakukan penggerakan masyarakat dengan mengaktifkan kembali
Posbindu PTM di Desa Amarupara. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini faktor
risiko PTM.
• Dalam pelaksanaan Advokasi, terdapat 5 peran Kepala Desa yang berbeda-
beda yang dihadapi masing-masing Koordinator Perkesmas :
1) Kondisi 1 : Kepala Desa menyambut baik dan menyepakati untuk mendukung
upaya mengatasi permasalahan hipertensi di wilayahnya.
2) Kondisi 2 : Kepala Desa meragukan data yang dipaparkan dan bersikap tidak
mendukung.
3) Kondisi 3 : Kepala Desa tidak fokus dan tidak mendengar secara aktif pada
topik pertemuan.
4) Kondisi 4 : Kepala Desa banyak menyanggah data dan penjelasan yang
dipaparkan.
5) Kondisi 5 : Kepala Desa menyatakan tidak tertarik dengan permasalahan ini
karena menganggap banyak permasalahan lain yang perlu lebih diprioritaskan
• Dari kelima kondisi di atas, pada akhirnya setiap Koordinator Perkesmas mampu
mengatasi situasi dan menghasilkan respon yang baik dari Kepala Desa untuk
bersama-sama mengatasi permasalahan hipertensi di wilayahnya. Kepala Desa
juga menyatakan kesediaannya untuk mengeluarkan Surat Edaran dalam
rangka mengaktifkan kembali Posbindu PTM di Desa Amarupara.
• Selanjutnya Koordinator Perkesmas juga merancang kerjasama dengan mitra
potensial untuk mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu
pengaktifan kembali Posbindu PTM di Desa Amarupura.
• Koordinator Perkesmas melakukan upaya Kemitraan dengan melakukan
pertemuan bersama calon mitra potensial (Dunia Usaha/Swasta) yang memiliki
sumber daya untuk pembinaan Posbindu PTM (data calon mitra didapat dari
Koordinator Promkes).
• Pertemuan ini menghasilkan Perjanjian Kerjasama antara Puskesmas Sentosa

66
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

dan mitra tersebut dengan ruang lingkup kegiatan pembinaan Posbindu PTM di
Desa Amarupura.
• Mengacu pada Surat Edaran Kepala Desa Amarupura dan perjanjian kerjasama
dengan mitra Dunia Usaha, selanjutnya Kader kesehatan bersama tokoh
masyarakat didampingi Koordinator Perkesmas menggerakan masyarakat
untuk berpartisipasi dalam mengaktifkan kembali Posbindu PTM dan
memanfaatkan pelayanan di Posbindu PTM di setiap kegiatan masyarakat di
desa.

67
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

CHECKLIST BERMAIN PERAN


PELAKSANAAN PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT

Nama Peserta :
Kelompok :
Instruktur :

NILAI
NO. KOMPONEN PENILAIAN KET
0 1 2

1 Persiapan pelaksanaan kegiatan pendampingan


pemberdayaan masyarakat.

2 Melakukan upaya Advokasi kepada Kepala


Desa untuk mengeluarkan kebijakan yang dapat
mendukung upaya mengatasi permasalahan ini.

Kondisi 1 : Kepala Desa menyambut baik dan


menyepakati untuk mendukung upaya
mengatasi permasalahan hipertensi di
wilayahnya.

Kondisi 2 : Kepala Desa meragukan data yang


dipaparkan dan bersikap tidak mendukung.

Kondisi 3 : Kepala Desa tidak fokus dan tidak


mendengar secara aktif pada topik pertemuan.

Kondisi 4 : Kepala Desa banyak menyanggah


data dan penjelasan yang dipaparkan.

Kondisi 5 : Kepala Desa menyatakan tidak


tertarik dengan permasalahan ini karena
menganggap banyak permasalahan lain yang
perlu lebih diprioritaskan

3 Menyampaikan rencana pendampingan kegiatan


Pemberdayaan Masyarakat kepada Kepala
Desa untuk melakukan penggerakan
masyarakat dengan mengaktifkan kembali
Posbindu PTM di Desa Amarupura

4 Merancang kerjasama dengan mitra potensial


untuk mendukung kegiatan pemberdayaan
masyarakat

a. Menentukan gagasan kemitraan

68
Mata Pelatihan Inti 3 Penggerakan Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Perkesmas
Pelatihan Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bagi Koordinator Perkesmas di Puskesmas

b. Identifikasi calon mitra potensial

c. Merumuskan tujuan dan peran mitra


5 Melakukan upaya Kemitraan dengan melakukan
pertemuan bersama calon mitra potensial (Dunia
Usaha/Swasta) dan menghasilkan Perjanjian
Kerja Sama dengan mitra.

a. Mempersiapkan pertemuan
b. Membangun kesepakatan kerjasama
kemitraan
c. Merumuskan rencana kerja kemitraan

d. Melaksanakan kerjasama

e. Pemantauan kemitraan
6 Menggerakan masyarakat untuk berpatisipasi
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Point2 lain terkait penggerakan masyarakat

Keterangan Nilai
0 : Jika peserta tidak melakukan komponen penilaian
1 : Jika peserta melakukan komponen penilaian namun kurang tepat
2 : Jika peserta melakukan komponen penilaian dengan tepat

Perhitungan Nilai

(Jumlah skor/total skor) x 100=………….

……………, …………. 2021

Observer

………………………

69

Anda mungkin juga menyukai