Disusun oleh
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) “Lansia dengan resiko tinggi” yang disusun oleh
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Dwi Purwanti,S.Kp.,SST.,M.Kes
NIP. 196702061990032003
SATUAN ACARA PENYULUHAN
8. Kegiatan
No Langkah – langkah Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pendahuluan 5 menit Memberi salam Menjawab salam
(19.00 – Memperkenalkan Mendengarkan
19.05) diri penyampaian
Menjelaskan maksud dan
maksud dan tujuan
tujuan
2. Penyajian 20 menit Menjelaskan Mendengarkan
(19.05 – materi tentang dan memberi
19.25) penyakit dengan umpan balik
resiko tinggi terhadap materi
diantaranya : yang
a. menjelaskan disampaikan.
pengertian
tentang asam urat,
kolesterol,
diabetes,
hipertensi
b. penyebab Asam
Urat, Kolesterol,
Diabetes, dan
hipertensi
c. tanda dan gejala
Asam urat,
kolesterol,
diabetes,
hipertensi
d. mengetahui cara
mendeteksi
penyakit yang
diderita
e. mengetahui cara
pengobatan Asam
Urat, Kolesterol
diabetes, dan
hipertensi
3. Evaluasi 15 menit melakukan review Mengajukan
(19.25 – materi dengan pertanyaan
19.40) beberapa pertanyaan mengenai materi
yang belum
dipahami
Menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
4. Penutup 5 menit Menyampaikan a. Mendengarkan
(19.40 – kesimpulan dan kesimpulan
19.45) Salam Penutup b. menjawab salam
penutup.
9. Metode : Ceramah
10. Media : poster
11. Materi :
1.Asam Urat
A.Pengertian AsamUrat
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan
hasil
akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
2.Kolesterol
A.Pengertian Kolesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol
dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap fungsi
tubuh..Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel
dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh
diproduksi oleh sel-sel hati. Pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk
tetap sehat.Namun, tingkat kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah. Pemeriksaan kolesterol dalam darah
berguna untuk mendeteksi risiko tersebut.
B.Klasifikasi Kolesterol
Tingkat kolesterol sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Kolesterol HDL singkatan dari High-Density Lipoprotein, HDL adalah
"kolesterol baik "karena memiliki kemampuan untuk membersihkan
pembuluh darah arteri.
b. Kolesterol LDL singkatan dari Low-Density Lipoprotein, LDL adalah
"kolesterol jahat "yang membuat endapan dan menyumbat pembuluh
darah arteri.
C.Penyebab Kolesterol
Ada banyak hal yang menjadi penyebaeb atau pemicu timbulnya kolesterol
tinggi dalam darah. Penyebab meningktaknnya kadar kolesterol paling banyak
disebabkan oleh asupan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, pola
hidup yang tidak sehat dan seimbang, gaya hidup yang salah dan kebiasaan buruk
yang menjadi rutinitas sehari-hari.
Berikut ini ada 2 faktor penting yang menjadi penyebab dari kolesterol yang
semakin meningkat, diantaranya adalah :
Adapula penyebab lainnya dari timbulnya kolesterol jahat dalam tubuh atau darah,
yaitu :
a) Konsumsi makanan yang tidak sehat
Banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat hanya akan membuat
tubuh semakin mudah terserang penyakit dan mengalami banyak keluhan
gangguan kesehatan. Makanan yang umumnya kita konsumsi sehari-hari
pastinya mengandung lemak, namun lemak tak selamanya buruk bagi
tubuh asalkan kadar lemak yang kita peroleh dari berbagai sumber
makanan tak melebihi batas normal. Banyak mengonsumsi makanan yang
tinggi lemak atau lemak jenuh akan membawa dampak buruk bagi
kesehatan tubuh yang salah satunya adalah kolesterol.
b) Kurang aktivitas fisik
Terlalu banyak diam atau jarang bergerak hanya akan membuat tubuh
semakin lemah dan fungsi kerja organ tubuh tidak optimal. Lakukanlah
olahraga fisik minimal 2-3 kali dalam seminggu selama 30 menit per
session. Olahraga yang teratur dan sesuai dengan kemampuan dapat
membantu dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan
kolesterol baik.
c) Merokok
Rokok yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh
yang juga mempengaruhi sistem kardiovaskular dalam berbagai cara,
termasuk menurunkan kadar oksigen dan memicu kerusakan pada jantung.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Adam Gepner dari
sebuah University of Wisconsin School of Medicine and Public Health di
Madison, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa rokok dapat
meningkatkan kolesterol jahat dalam darah dan membunuh kolesterol baik.
d) Umur dan jenis kelamin
Umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang kini usia muda pun
rentan dengan kolesterol yang secara perlanan mutar meningkat.
Umumnya kolesterol hinggap pada pria ketika memasuki usia 40 tahun
keatas dan pada wanita umumnya ketika memasuki masa menopause.
E. Pengobatan kolesterol
Terdapat beberapa macam obat penurun kolesterol. Obat penurun
kolesterol sebaiknya di perhatikan lebih dahulu, agar tidak menimbulkan efek
kesehatan yang dapat membahayakan. Pengobatan dapat dilakukan secara
farmakologi dengan obat obatan dan non farmakologi tanpa obat-obatan yang
diresepkan oleh dokter.
Penurunan kadar kolesterol dalam darah dengan pengobatan non farmakologi
dapat dilakukan dengan cara:
a) Menghentikan kebiasaan merokok
b) Berolahraga, bila badan tidak berolahraga maka kadar kolesterol, kadar
HDL rendah dan menimbulkan kelebihan berat badan
c) Membatasi makanan yang merupakan sumber kolesterol
d) Mengkonsumsi makanan berserat. Serat sayuran dan buah dapat mencegah
penyerapan kolesterol sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
3.Hipertensi
A.Pengertian Hipertensi
A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya.
B. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
a. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya.Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan,
hiperaktivitas saraf simpatis system rennin. Antigiotensin dan peningkatan
Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas,
merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindromcushing
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
C. Tanda dan gejala
Menurut Dalyoko (2017), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah lelah
11.Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12.Mimisan ( keluar darah dari hidung).
D. Faktor resiko
1. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun
wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
menopause.Harrison, Wilson dan Kasper mengatakan bahwa wanita yang
belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang
berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL).
Kadarkolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam
mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen
dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia
premenopause. Dari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah
penderita hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi
lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi
lebih banyakmenyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60%
penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering dikaitkan dengan
perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2019).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya,
jadiorang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi
dari orang yang berusia lebih muda. Peningkatan kasus hipertensi akan
berkembang pada umur lima puluhan dan enam puluhan. Dengan
bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi (Suzanne &
Brenda, 2017).
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga
itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari
pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat
hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah, 2019).
2. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:
a. Obesitas
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori
sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya
aktivitas. Itu sebabnya berat badan meningkat.Obesitas dapat
memperburuk kondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat memicu
timbulnya berbagai penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah,
hipertensi. (Aisyah, 2019)
b. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah.Perokok berat
dapatdihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan
risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami
ateriosklerosis.Merokok menyebabkan hipertensi karena nikotin yg
terkandung di dalam rokok memiliki kecenderungan untuk menyempitkan
pembuluh darah dan arteriyang dapat menyebabkan plak.Plak
menyempitkan pembuluh darah.Nikotin juga memiliki kemampuan untuk
merangsang produksi hormon epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin
yang menyebabkan pembuluh darah mengerut (Aisyah, 2019).
c. Mengkonsumsi garam berlebih
Dalam diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hipertensi) kita
diwajibkan untuk membatasi asupan natrium ( garam) hanya 2/3 sendok
teh atau setara dengan 1500 mg natrium
d. Stres
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas
sarafsimpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara
intermiten (tidak menentu).Stres yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Hal ini dapat dihubungkan
dengan pengaruh stres yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di
kota. Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan
menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stres ini dapat berhubungan
dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
e. Penyakit jasmani
Penyakit jasmani merupakan penyakit yang dapat
menyebabkanmeningkatkan hipertensi yaitu asam urat, arterosklerosis,
hiperkolesterol dan hiperuresemi. Asam urat dapat menyebabkan
peningkatan hipertensi karena asam urat akan menyumbat aliran darah ke
jantung sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa
jantung. Dengan demikian tekanan darah akan meningkat (Suzanne &
Brenda, 2017).
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
F. Diet Hipertensi
1. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi
kolestrol dan Asam Urat dalam darah.
2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam
jaringantubuh dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.
3. Syarat- Syarat Diet.
Cukup energy, Protein, Mineral dan Vitamin. Bentuk makanan di
sesuaikan dengan keadaan penyakit Jumlah natrium disesuaikan dengan
berat ringannya Hipertensi
4. Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
a) Pisang
b) Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
c) Buah- buahan kecuali buah durian
d) Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
e) Susu Skim
f) Oatmeal
g) Ikan
5. Makanan yang di Hindari /Dibatasi
a) Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji,
makanankemasan.
b) Makanan yang banyak mengandung Gula
c) Makanan Berlemak
d) Makanan dan Minuman mengandung Alkohol
6. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan –
bahan nya :
Jus Apel dan Seledri
1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri
Jus belimbing dan Timun
3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa di tambah
perasan jeruk nipis sesuai selera
Jus timun Seledri
5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seleri.
4. DIABETES
A. Pengertian
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolic yang ditandai
dengan hiperglikemia disebabkan karen adanya suatu gangguan sekresi insulin,
dari kerja insulin ataupun keduanya. Hiperglikemia kronis pada Diabetes Mellitus
akan menyebabkan banyak kerusakan pada organ tubuh manusia, contohnya
ginjal, mata, saraf, jantung dan pembuluh darah (American diabetes
association/ADA, 2012). Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik
dengan karakteristik terjadi peningkatan glukosa darah diatas normal. Kadar gula
darah meningkat akibat adanya gangguan sistem metabolisme tubuh, yaitu organ
pankreas tidak mampu menghasilkan insulin atau terjadi resistensi insulin. Insulin
adalah hormon yang diproduksi pankreas yang bertugas mengotrol kadar glukosa
dalam darah untuk merubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi energy.
B. Penyebab
1. Faktor keturunan
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes itu sendiri tetapi mewarisi
suatu presdisposisi atau kecenderungan genetic kearah terjadinya diabetes.
Kecenderungan genetic ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe
antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA merupakan
kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi dan
proses imun lainnya.
2. Gaya hidup yang tidak sehat
Makanan adalah penyebab diabetes pada umumnya dan makanan
adalah sumber dari penyakit tersebut. Bagi anda yang gemar dalam
mengkomsumsi makanan yang berlemak tinggi anda harus berhati-hati
karena makanan yang mengandung lemak tinggi selain bisa membuat
tubuh seseorang menjadi gemuk makanan tersebut juga bisa membuat
kadar gula darah didalam tubuh menjadi meningkat dan melebihi batas
normalnya sehingga anda bisa terkena penyakit diabetes atau kencing
manis.
3. Obesitas/ kegemukan
Hal ini terjadi karena pada individu yang obesitas dapat
mengakibatkan organ pancreas bekerja lebih keras untuk menghasilkan
insulin, akibatnya sel beta pancreas mengalami kerusakan dan
menghasilkan insulin semakin lama semakin sedikit untuk tubuh.
4. Penuaan (usia)
Dengan meningkatnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga
meningkat. Sehingga untuk usia lanjut diperlukan batas glukosa darah
yang lebih tinggi . Pada usia lanjut terjadi penurunuan sekresi insulin dan
resistensi insulin.
5. Kerusakan kelenjar pancreas
Rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel betha dari
pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang berfungsi menghasilkan
insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin.
C. Tanda dan Gejala
1. Polidipsi (banyak minum)
Akibat volume urin yang sangat besar dan keluarnya air yang
menyebabkan dehidrasi ekstrasel. Dehidrasi intrasel mengikuti dehidrasi
ekstrasel. Dehidrasi intrasel merangsang pengeluaran ADH dan
menimbulkan rasa haus.
2. Poliuri (banyak kencing)
Pada orang nondiabetes, semua glukosa yang difiltrasi ke dalam urin
akan diserap secara aktif kembali ke dalam darah. Pengangkut-pengangkut
glukosa di ginjal yang membawa glukosa keluar urin untuk masuk kembali
ke darah akan mengalami kejenuhan dan tidak dapat mengangkut glukosa
lebih banyak. Karena glukosa di dalam urin memiliki aktivitas osmotik,
maka air akan tertahan di dalam filtrat dan diekskresikan bersama glukosa
dalam urin sehingga terjadi poliuria
3. Polipagi (banyak makan)
Akibat keadaan pasca absorptif yang kronik, katabolik protein dan
lemak, dan kelaparan relatif sel-sel. Sering terjadi penurunan berat badan.
4. Kelemahan tubuh, mudah merasa lelah
Akibat katabolisme protein di dalam otot dan ketidakmampuan
sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.
5. Seringnya terjadi luka (infeksi), gatal-gatal, dan luka yang tidak
sembuh-sembuh
Ini Kadar gula yang tinggi dan berlangsung terus menerus dapat
menyebabkan pembuluh darah menyempit ( vasokonstriksi ) dan menjadi
kaku ( elastisitasnya menurun ), akibatnya sirkulasi darah menjadi
terganggu. Transportasi nutrisi, oksigen pada luka menjadi terganggu
sehingga sangat wajar bila penyembuhan luka berjalan sangat lambat.
Disamping itu kadar gula yang tinggi juga akan menghambat dan
mengurangi fungsi sel-sel darah merah ( eritrosit ) untuk membawa nutrisi
ke seluruh jaringan tubuh, dan juga mengurangi fungsi dari sel-sel darah
putih yang mempunyai peranan melawan infeksi.
6. Kesemutan, rasa baal pada bagian tubuh terutama pada tangan atau
kaki
Penyakit kencing manis dengan kadar gula yang tinggi dan tidak
terkontrol lama kelamaan akan membuat saraf mengalami kerusakan pada
saraf perifer hal ini terjadi karena darah yang mengalir pada ujung saraf
yang menurun.
D. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan
baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi,Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma,Katarak,Retinopati
4. Syaraf : Neuropati,mati rasa
5. Kulit : Luka lama,gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis
E. Cara Pencegahan DM
1. Tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus dalam jadwal
yang teratur.
2. Rutin mengecek gula darah
3. Membatasi lemak jenuh
4. Melakukan olah raga rutin
5. Menjaga berat badan ideal.
F. Cara Perawatan dan Mengontrol Penyakit Diabetes Mellitus
a. Perencanaan makan (diet)
1. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan karena
hal ini akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan) kadar gula
darah.
2. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang mengandung
banyak kolesterol LDL, antara lain: daging merah, produk susu,
kuning telur, mentega, saus salad dan makanan pencuci mulut
berlemak lainnya, dan minuman yang beralkohol serta kaar tinggi
garam.
b. Kontrol glukosa darah sewaktu
1. Pemeriksaan gula darah secara rutin
2. Gula darah sewaktu
3. Gula darah puasa
4. Gula darah 2 jam setelah puasa
c. Perawatan kaki diabetik
Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka,
perdarahan
Bersihkan kaki setiap hari pada waktu makan dengan air bersih dan
sabun mandi
Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak
terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam
Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kuku agar
tidak terjadi luka, juga didalam rumah yang tidak sempit
Gunakan sepatu atau sendal yang baik yang sesuai dengan ukuran
dan nyaman untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup
dengan jari-jari
Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda
tajam seperti jarum dan duri
Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jarijari
kaki agar sirkulasi darah tetap baik
Bila ada luka kecil, obati dan tutup dengan pembalut bersih
Edukasi perawatan kaki pada pasien dan keluarga yang meliputi
kebersihan kaki, perawatan kuku, pemilihan alas kaki, pencegahan
dan pengelolaan cedera awal pada kaki
PENGORGANISASIAN
Seksi advokasi :
Bhayanti Isdwara
Seksi presentasi :
Bhayanti Isdwara