Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh:
Arum Kurniadani, A. Md. Kep
NIP. 19970725 201902 2 003

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI LAMPUNG
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAN KOTA METRO
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diabetes Melitus

Waktu : 15 menit

Tempat : Posyandu Puskesmas Karangrejo dan UPTD Puskesmas


Karangrejo.

Sasaran : Warga kelurahan Karangrejo, lansia Prolanis dan pasien kontrol di


puskesmas.

A. Latar Belakang
Diabetes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan
kadar gula dalam darah karena kurangnya insulin atau tidak adanya produksi
insulin.
Perkiraan pada tahun 2013 didapat dari International Diabetes
Federal (IDF), terdapat 382 juta orang penderita diabetes didunia pada tahun
2013. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan
angka kejadian penderita diabetes melitus di Indonesia sebesar 6,9% dengan
perkiraan jumlah 12.191.564 jiwa, yaitu dengan angka penderita tertinggi
terdapat di DI Yogyakarta (2,6%), diikuti DKI Jakarta (2,5%), di Sulawesi
Utara (2,4%), di Kalimantan Timur (2,3%) dan di Provinsi Lampung sendiri
terdapat (0,7%). Di Lampung terdapat 38.923 penduduk yang pernah
didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter.
Berdasarkan data di atas, ASN dengan jabatan perawat terampil
diharapkan dapat membantu untuk eningkatkan kesadaran pasien diabetes
dalam menjaga gula darah. Untuk itu, saya tertarik untuk melakukan kegiatan
pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan audien dapat mengerti
dan memahami tentang diabetes melitus.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini audiens dapat :
a. Mengetahui pengertian diabetes melitus.
b. Mengetahui penyebab diabetes melitus.
c. Mengetahui faktor risiko diabetes melitus.
d. Mengetahui gejala diabetes melitus.
e. Mengetahui komplikasi diabetes melitus.
f. Mengetahui nilai normal kadar gula darah.
g. Mengetahui cara menjaga gula darah.
h. Mengetahui pengaturan makanan (dianjurkan, dibatasi, dihindari)
C. Materi
1. Pengertian diabates melitus.
2. Penyebab diabates melitus.
3. Faktor risiko diabetes melitus.
4. Gejala diabates melitus.
5. Komplikasi diabates melitus.
6. Nilai normal kadar gula darah.
7. Cara menjaga gula darah.
8. Pengaturan makanan pada diabetes melitus (dianjurkan, dibatasi,
dihindari).
D. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Survey karakter dan lokasi sasaran.
b. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Pelaksanaan:
No. Kegiatan Waktu Kegiatan
Penyuluh Audien
1. Pembukaan 3 menit Penyaji membuka acara Menjawab salam dan
dan memberi salam. mendengarkan.
Perkenalan. Mendengarkan dan
memperhatikan.
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
Sampaikan tata tertib dan Mendengarkan dan
waktu. memperhatikan.

2. Tahap 2 menit  Menanyakan Memperhatikan dan


Appersepsi pengetahuan audien menjawab pertanyaan.
tentang Diabetes
Melitus meliputi,
Pengertian diabates
melitus.
 Penyebab diabates
melitus.
 Faktor risiko diabetes
melitus.
 Gejala diabates melitus.
 Komplikasi diabates
melitus.
 Nilai normal kadar gula
darah.
 Cara menjaga gula
darah.
 Pengaturan makanan
pada diabetes melitus
(dianjurkan, dibatasi,
dihindari).
Memberikan reinforsement Mendengarkan,
positif. menerima.
3. Tahap 7 menit Menjelaskan tentang : Mendengar dan
Informasi 1. Pengertian diabates memperhatikan.
(kegiatan melitus.
Inti) 2. Penyebab diabates
melitus.
3. Faktor risiko diabetes
melitus.
4. Gejala diabates
melitus.
5. Komplikasi diabates
melitus.
6. Nilai normal kadar
gula darah.
7. Cara menjaga gula
darah.
8. Pengaturan makanan
pada diabetes melitus
(dianjurkan, dibatasi,
dihindari).
Memberikan kesempatan Mengajukan pertanyaan.
bertanya.
Menjawab pertanyaan. Mendengar dan
memperhatikan.
4. Penutup 3 menit Penyaji mengajukan Menjawab pertanyaan.
beberapa pertanyaan
secara lisan untuk
mengevaluasi tingkat
pemahaman audien
tentang materi yang telah
diberikan.
Penyaji menyimpulkan Mendengar, menyimak.
materi tentang Diabetes
Melitus.
Penyaji mengarahkan Mendengar, menyimak,
tindakan lanjut. menerima
Penyaji menutup acara Membalas dengan salam.
dan mengucapkan salam.

E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab.
3. Evaluasi tulisan.
F. Media
Alat dan bahan peraga :
1. Satuan Acara Penyuluhan.
2. Leaflet.
3. Lembar Balik.
G. Evaluasi
1. Struktur
a. Ruang sangat kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Media dan materi tersedia dan memadai.
d. SDM memadai.
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan.
b. Peran aktif audien.
c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3. Hasil Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai:
a. Tes tulis
1). Penyaji mengajukan 6 pertanyaan secara langsung kepada
audien tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.
2). Bila audien dapat menjawab 4 dari 6 pertanyaan yang diajukan
maka dikategorikan pengetahuan baik.
LAMPIRAN : MATERI DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: diabaínein, tembus atau pancuran
air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan
istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh
banyak faktor seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk
memanfaatkan insulin (Insulin resistance),
dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis
yang ditandai peningkatan glukosa darah (hiperglikemia), disebabkan karena
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan insulin. Diabetes adalah penyakit
yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa)
darah yang tinggi atau di atas nilai normal.
Klasifikasi diabetes melitus:
1. Diabetes Mellitus tipe 1
Adalah jenis penyakit diabetes mellitus yang diakibatkan oleh kerusakan
sel penghasil insulin pada pankreas. Kerusakan ini pada umumnya
menjurus ke arah kekurangan insulin mutlak atau absolut yang
disebabkan oleh idiopatik dan auto imun.
2. Diabetes Mellitus tipe 2
Penyakit diabetes mellitus tipe 2 ini penyebabnya tidak hanya satu. Salah
satunya terutama adalah akibat resistensi insulin yaitu banyaknya jumlah
insulin tapi tidak dapat berfungsi. Bisa juga karena kekurangan insulin
atau karena gangguan sekresi atau produksi insulin.
3. Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes Mellitus Gestasional ini adalah kondisi diabetes yang bersifat
temporer atau sementara. Kondisi ini biasanya dialami oleh para wanita
yang sedang dalam kondisi kehamilan.
4. Diabetes Mellitus tipe lain yang disebabkan oleh bermacam mis defek
atau cacat genetik. Seperti cacat genetik fungsi sel pada pankreas, cacat
genetik kerja insulin, infeksi, pankreatitis, dan pengaruh obat atau bahan
kimia.

B. Penyebab Diabetes Melitus


Pada prinsipnya, penyebab penyakit diabetes melitus adalah terganggunya
kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke dalam sel. Tubuh normal
mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda makan menjadi gula khusus
yang disebut glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh.
Untuk memasukkan glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada pengidap
diabetes, tubuh tidak memiliki insulin (DM Tipe 1) atau insulin yang ada kurang
adekuat (DM Tipe 2). Karena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, akibatnya
ini akan menumpuk dalam aliran darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah
dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf.
Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit
jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki.
1 Teh manis
Penyebab diabetes melitus yang pertama adalah teh manis. Tingginya
asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko
kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori
(tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah
1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah
dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta
lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Penyebab
diabetes melitus dari teh manis juga dapat berakibat pada obesitas.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih
dari dua sendok teh sehari.
2 Gorengan
Siapa yang menyangka bahwa gorengan adalah makanan penyebab
diabetes. Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita.
Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit
degeneratif, seperti kardiovaskular, penyebab diabetes melitus, dan stroke.
Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya
penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko
utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme
lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL
(kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol
baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat
disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan
tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.
3 Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa
menghindarkan diri dari obesitas dan penyebab penyakit diabetes melitus.
Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong
camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik
kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa
kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan
dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi yang bisa jadi penyebab
diabetes. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya
mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah, yang
berujung pada penyakit diabetes melitus.
Pengganti: Buah potong segar.
4 Kurang tidur.
Penyebab diabetes melitus yang keempat adalah kurang tidur. Jika kualitas
tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli
dari University of Chicagomengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari
mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.
Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang
sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa
lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori
tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
5 Malas beraktivitas fisik
Malas beraktivitas adalah penyebab diabetes selanjutnya. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan
naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun
belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda.
Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding
bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak
Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit
aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang
rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.
6 Sering stres
Penyebab diabetes melitus berikutnya adalah stres. Stres sama seperti
banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang,
tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol
supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh
kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun,
kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa
jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan
pada sahabat terdekat.
7 Kecanduan rokok
Tidak hanya menyebabkan kanker dan serangan jantung saja, rokok
ternyata juga bisa jadi penyebab diabetes. Sebuah penelitian di Amerika
yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko
perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula
bahwa naiknya penyebab penyakit diabetes melitus tidak cuma disebabkan
oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola
makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah
mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah
berpengalaman dan bersertifikat resmi.
C. Faktor Risiko Diabetes Melitus
1 Riwayat keluarga dengan diabetes
2 Umur
Risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia. Jika Anda
berusia >45 tahun, sebaiknya periksakan kadar gula darah.
3 Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau pernah
menderita DM saat hamil (DM gestasional)
4 Overweight/berat badan lebih (Indeks massa tubuh > 23kg/m2)
5 Aktivitas fisik kurang
6 Merokok
7 Hipertensi (TD > 140/90 mmHg)
8 Makanan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko DM

D. Gejala Diabetes Melitus


Pada umumnya, gejala diabetes melitus adalah:
 Kelaparan dan kelelahan
Ciri yang pertama berkaitan dengan mekanisme sistem pencernaan.
Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk
menghasilkan energi. Ketika insulin tidak optimal lagi atau tidak ada,
maka tubuh akan merasa mudah lelah dan cepat lapar.
 Lebih sering kencing dan mudah haus
Rata-rata orang biasanya berkemih antara 4–7 kali dalam 24 jam, tapi
orang-orang dengan penyakit ini mungkin menjadi lebih sering.
Biasanya ginjal akan menyerap glukosa diikuti oleh penyerapan air.
Tetapi pada penderita diabetes, kadar gula darah sudah meningkat
sehingga tubuh tidak mungkin menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air
yang melewati ginjal menjadi lebih banyak.
 Mulut kering dan kulit gatal
Semakin sering berkemih menyebabkan terjadinya kekurangan air
pada bagian tubuh lainnya, mengalami dehidrasi dan mulut terasa
kering. Kulit kering dapat membuat kulit gatal.
 Penglihatan kabur
Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata
membengkak sehingga lensa mata berubah bentuk dan kehilangan
kemampuan untuk fokus.
Pada kondisi tertentu, terdapat gejala diabetes yang cenderung
muncul setelah glukosa telah tinggi untuk waktu yang lama.
 Infeksi jamur
Baik pria maupun wanita dengan diabetes bisa terkena ini. Jamur
menyukai glukosa, sehingga orang diabetes membuat jamur mudah
berkembang. Infeksi dapat tumbuh dalam area kulit yang hangat dan
lembab sepeti lipatan kulit yaitu di antara jari tangan dan kaki, di
bawah payudara, di sekitar organ intim
 Penyembuhan luka jadi lambat
Seiring waktu, gula darah tinggi dapat memengaruhi aliran darah dan
menyebabkan kerusakan saraf yang membuat tubuh Anda sulit untuk
menyembuhkan luka.
 Nyeri atau mati rasa di kaki
Ciri-ciri diabetes lainnya juga ditandai dengan munculnya rasa nyeri
atau bahkan mati rasa di area kaki. Ini bisa terjadi beberapa kali dan
jika mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
 Berat badan turun
Jika tubuh tidak bisa mendapatkan energi dari Anda, sel akan mulai
membakar otot dan lemak untuk mendapatkan sumber energi lainnya
sebagai gantinya. Pasien akan kehilangan berat badan meskipun tidak
berolahraga maupun tidak mengurangi makan.

E. Komplikasi Diabetes Melitus


Komplikasi diabetes melitus terbagi dalam dua kategori, yakni komplikasi
jangka pendek (akut) dan komplikasi jangka panjang (kronis). Hipoglikemia
dan ketoasidosis adalah bentuk komplikasi akut, sedangkan komplikasi yang
bersifat kronis terjadi ketika diabetes melitus sudah memengaruhi fungsi mata,
jantung, ginjal, kulit, saluran pencernaan, dan saraf.
Komplikasi diabetes melitus akut bisa disebabkan oleh dua hal, yakni
peningkatan dan penurunan kadar gula darah yang drastis. Kondisi ini
memerlukan penanganan medis segera, karena jika terlambat ditangani akan
menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang, hingga kematian.
 Komplikasi diabetes militus akut terbagi ke dalam tiga macam, yakni:
 Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah kondisi di mana terjadinya penurunan kadar gula
darah yang drastis akibat terlalu banyak insulin dalam tubuh, terlalu
banyak mengonsumsi obat penurun gula darah, atau terlambat makan.
Gejalanya meliputi penglihatan kabur, detak jantung cepat, sakit
kepala, gemetar, keringat dingin, dan pusing. Kadar gula darah yang
terlalu rendah bisa menyebabkan pingsan, kejang, bahkan koma.

 Ketoasidosis diabetik (KAD)


Ketoasidosis diabetik adalah kondisi kegawatan medis akibat
peningkatan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Ini adalah
komplikasi diabetes melitus yang terjadi ketika tubuh tidak dapat
menggunakan gula atau glukosa sebagai sumber bahan bakar,
sehingga tubuh mengolah lemak dan menghasilkan zat keton sebagai
sumber energi. Kondisi ini dapat menimbulkan penumpukan zat asam
yang berbahaya di dalam darah, sehingga menyebabkan dehidrasi,
koma, sesak napas, bahkan kematian, jika tidak segera mendapat
penanganan medis.

 Hyperosmolar hyperglycemic state (HHS)


Kondisi ini juga merupakan salah satu kegawatan medis pada penyakit
kencing manis, dengan tingkat kematian mencapai 20%. HHS terjadi
akibat adanya lonjakan kadar gula darah yang sangat tinggi dalam
waktu tertentu. Gejala HHS ditandai dengan haus yang berat, kejang,
lemas, dan gangguan kesadaran hingga koma.
 Komplikasi Diabetes Melitus Kronis

Komplikasi jangka panjang diabetes biasanya berkembang secara bertahap


dan terjadi ketika diabetes tidak dikelola dengan baik. Tingginya kadar
gula darah yang tidak terkontrol dari waktu ke waktu akan meningkatkan
risiko komplikasi, yaitu kerusakan serius pada seluruh organ tubuh.
Beberapa komplikasi jangka panjang pada penyakit diabetes melitus yaitu:
 Gangguan pada mata (retinopati diabetik)
Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina. Kondisi ini
disebut retinopati diabetik, yang berpotensi menyebabkan kebutaan.
Pembuluh darah di mata yang rusak karena diabetes juga meningkatkan
risiko gangguan penglihatan, seperti katarak dan glaukoma. Deteksi dini
dan pengobatan retinopati secepatnya dapat mencegah atau menunda
kebutaan. Penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
mata secara teratur.
 Kerusakan ginjal (nefropati diabetik)
Komplikasi diabetes melitus yang menyebabkan gangguan pada ginjal,
disebut nefropati diabetik. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal,
bahkan bisa berujung kematian jika tidak ditangani dengan baik. Saat
terjadi gagal ginjal, penderita harus melakukan cuci darahrutin ataupun
transplantasi ginjal. Diabetes dikatakan sebagai silent killer, karena kerap
kali tidak menimbulkan gejala khas pada tahap awal. Namun pada tahap
lanjut, penderita diabetes akan mengalami gejala seperti anemia, mudah
lelah, pembengkakan pada kaki, dan gangguan elektrolit. Diagnosis sejak
dini, mengontrol glukosa darah dan tekanan darah, pemberian obat-obatan
pada tahap awal kerusakan ginjal, dan membatasi asupan protein adalah
cara yang bisa dilakukan untuk menghambat perkembangan diabetes yang
mengarah ke gagal ginjal.

 Kerusakan saraf (neuropati diabetik)


Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan
saraf di tubuh, terutama kaki. Kondisi yang biasa disebut neuropati
diabetik ini terjadi ketika saraf mengalami kerusakan, baik secara langsung
akibat tingginya gula darah, maupun karena penurunan aliran darah
menuju saraf. Rusaknya saraf akan menyebabkan gangguan sensorik, yang
gejalanya berupa kesemutan, mati rasa, atau nyeri. Kerusakan saraf juga
dapat memengaruhi saluran pencernaan dan menyebabkan gastroparesis.
Gejalanya berupa mual, muntah, dan merasa cepat kenyang saat makan.
Pada pria, komplikasi diabetes melitus dapat menyebabkan disfungsi
ereksi atau impotensi. Komplikasi jenis ini bisa dicegah dan ditunda hanya
jika diabetes terdeteksi sejak dini, sehingga kadar gula darah bisa
dikendalikan dengan menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat,
serta mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

 Masalah kaki dan kulit


Komplikasi diabetes melitus yang juga umum terjadi adalah masalah pada
kulit dan luka pada kaki yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah
dan saraf, serta aliran darah ke kaki yang sangat terbatas. Gula darah yang
tinggi mempermudah bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Terlebih
adanya penurunan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri, sebagai
akibat dari diabetes.

 Penyakit kardiovaskular
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada
pembuluh darah di dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan gangguan pada
sirkulasi darah di seluruh tubuh termasuk pada jantung. Komplikasi
diabetes melitus yang menyerang jantung dan pembuluh darah
meliputi penyakit jantung, stroke, serangan jantung, dan penyempitan
arteri (aterosklerosis). Mengontrol kadar gula darah dan faktor risiko
lainnya dapat mencegah dan menunda komplikasi pada penyakit
kardiovaskular.

F. Nilai Normal Gula Darah


1 Gula Darah Puasa (GDP)
 Normal (tidak menderita DM) : dibawah 108 mg/dl
 Prediabetes : 108-125 mg/dl
 Diabetes : diatas 125 mg/dl
2 Gula Darah 2 jam Postpradinal (GD2PP)
 Normal (tidak menderita DM) : dibawah 140 mg/dl
 Prediabetes : 140-199 mg/dl
 Diabetes : 200 mg/dl atau lebih
3 Gula Darah Sewaktu (GDS)
 Normal : dibawah 200 mg/dl
 Diabetes : diatas 200 mg/dl
4 HbA1c
 Normal (tidak menderita diabetes : dibawah 42 mmol/mol (6%)
 Prediabetes : 42-47 mmol/mol (6-6,4%)
 Diabetes : 48 mmol/mol (6,5 %) atau lebih

G. Cara menjaga gula darah


Program CERDIK, yaitu:
 C : Cek kesehatan secara berkala
 E : Enyahkan asap rokok
 R : Rajin aktivitas fisik
 D : Diet sehat dengan kalori seimbang
 I : Istirahat yang cukup
 K : Kendalikan stress
H. Pengaturan Makanan
1 Dianjurkan
 Ayam tanpa kulit,ikan telur rendah kolesterol atau putih telur,
daging tidak berlemak
 Tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah,
kacang kedelai
 Sayur tinggi serat, seperti kangkung, daun kacang, ketimun,
tomat, labu air, kembang kol, sawi, selada, terong
 Jeruk , apel, pepaya, jambu air, salak, belimbing
2 Dibatasi
 Semua sumber karbohidrat dibatasi, seperti nasi, bubur, roti,
mie, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum, pasta, jagung,
sereal, ketan, talas, makaroni
 Hewani tinggi lemak jenuh, seperti kornet, sosis, sarden otakm
jeroan, kuning telur
 Bayam,buncis, labusiam, daun melinjo,daun singkong, kacang
panjang, pare, wortel, daun katuk
 Nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo,
semangka, nangka masak
 Santan kental, kecap, saus tiram
3 Dihindari
 Keju, abon, dendeng, susu full cream
 Buah-buahan yangmanis dan diawetkan, seperti durian,
nangka, alpukat, kurma, manisan buah
 Minuman yang mengandung alkohol, susu kental manis, soft
drink, es krim, yoghurt dan susu
 Gula pasir, gula merah, gulabatu, madu, cake, kue-kue manis,
dodol, sirup, selai manis, coklat, permen , tape, mayonase

Anda mungkin juga menyukai