Anda di halaman 1dari 14

PUSAT PENDIDIKAN KESEHATAN TNI AD

SATUAN PENDIDIKAN PERWIRA

TUGAS DASAR DASAR KOMUNIKASI

DIET DIABETES MELITUS

DIKCABPAKES ABIT DIKMAPA TA. 2021

DISUSUN OLEH :

Letda CKM La Ode Sujana, S. Farm (202111)

KELAS D

Jakarta, Oktober 2021


DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

A. Latar Belakang
Diabetes melitus adalah sindroma yang ditandai oleh kadar glukosa darah
yang tinggi (hiperglisemia) menahun karena gangguan produksi, sekresi insulin
maupun resistensi insulin. Saat ini diduga secara global jumlah penderita DM
adalah 200 juta orang. Di Amerika Serikat, kurang lebih 650.000 kasus
diabetes mellitus baru didiagnosis setiap tahunnya (Healthy People 2000,
1990). Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa
karena pada umumnya diabetes mellitus tidak disertai gejala sampai terjadinya
komplikasi. Prevalensi penyakit diabetes mellitus meningkat karena terjadi
perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan, kurangnya
aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.

Diabetes mellitus terutama prevalen diantara kaum lanjut usia. Diantara


individu yang berusia lebih dari 65 tahun, 8,6 % menderita diabetes mellitus
tipe II. Di Amerika Serikat, diabetes mellitus merupakan penyebab utama
kebutaan diantara penduduk berusia 25 tahun hingga 74 tahun akibat
retinopati diabetik dan juga menjadi penyebab utama amputasi diluar trauma
kecelakaan. Pada usia yang sama, penderita diabetes mellitus paling sedikit
2,5 kali lebih sering terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka
yang tidak menderita diabetes mellitus.
75% penderita diabetes mellitus akhirnya meninggal karena penyakit
vascular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangrene adalah
komplikasi yang paling utama. Selain itu, kematian janin intrauterine pada ibu-
ibu yang menderita diabetes mellitus tidak terkontrol juga meningkat.
Sedangkan di Indonesia sendiri jumlah penderita DM sekitar 1,5% dari jumlah
penduduk (Marwani Bratasaputra, 2000).
Melihat pola pertambahan penduduk saat ini diperkirakan pada tahun 2020
nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia di atas 20 tahun dan
dengan asumsi prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 2 %, akan didapatkan
3,56 juta pasien Diabetes Mellitus, suatu jumlah yang besar untuk dapat
ditanggani sendiri oleh para ahli DM. Oleh karena itu antisipasi untuk
mencegah dan menanggulangi timbulnya ledakan pasien DM ini harus sudah
dimulai dari sekarang. Untuk itu perlu dilakukan penanganan serius terpadu
agar tidak menjadi masalah kesehatan nasional di kemudian hari. Ada 5
komponen dalam penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu diet, latihan,
pemantauan, terapi (jika diperlukan), dan pendidikan. Diet dan pengendalian
berat badan merupakan dasar dari penatalaksanaan diabetes mellitus. Begitu
pula dengan latihan sangat penting untuk menurunkan kadar glukosa darah
dan mengurangi faktor risiko kardiovaskuler.

Penanganan pertama yang harus dilakukan agar klien mampu melakukan


kelima komponen tersebut dengan baik adalah dengan memberikan health
education mengenai pengontrolan gula darah agar mencegah terjadinya
komplikasi pada penderita DM dan pencegahan DM pada orang yang belum
terdiagnosis diabetes melitus serta orang beresiko tinggi menderita DM.
Penyuluhan merupakan dasar utama untuk pengobatan diabetes mellitus bagi
pasien dan juga pencegahan diabetes bagi keluarga pasien serta
masyarakat.

Diet bagi pasien DM merupakan komponen yang sangat penting dalam


mengontrol gula darah agar tetap dalam batas normal dan stabil. Untuk itu,
penting untuk dilakukan edukasi kepada penderita beserta keluarganya akan
pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan dan cara menerapkan resep-
resep masakan yang sehat di dalam keluarga dengan memperhatikan jumlah
kalori yang dibutuhkan, jadwal, dan jenis makanan yang baik dikonsumsi,
untuk menanamkan pola makan sehat kepada penderita diabetes beserta
anggota keluarga.
B. Tujuan Instruksional
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
peserta dapat memahami diet pada pasien Diabetes Melitus.
b) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, seluruh peserta mampu :
1. Memahami pengertian diet (C-2; A-2)
2. Memahami tujuan diet pada pasien Diabetes Melitus (C-2; A-2)
3. Memahami komposisi makanan yang dianjurkan untuk pasien Diabetes
Melitus (C-2; A-2)
4. Memahami waktu jam makan untuk pasien Diabetes Melitus (C-2; A-2)

C. Rencana Kegiatan
a) Metode
Ceramah dan tanya jawab
b) Media dan alat bantu
Leaflet
c) Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Diet
2. Tujuan Diet pada Pasien Diabetes Melitus
3. Komposisi Makanan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes Melitus
4. Waktu jam makan untuk pasien Diabetes Melitus
Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media
(menit)
Pendahuluan 3 menit  Salam pembuka  Menjawab Ceramah Leaflet
 Perkenalan salam
 Menyampaikan  Mendengarkan
tujuan  Menyimak
penyuluhan penyuluh
 Mengingatkan
kontrak yang  Mendengarkan
telah disepakati
sebelumnya

Penyajian 20 menit  Penyampaian  Memperhatikan Ceramah Leaflet


garis besar materi dan menyimak
Diabetes Millitus: penjelasan dari
1. Pengertian diet pengajar
2. Tujuan Diet
pada Pasien
Diabetes
Melitus
3. Komposisi
Makanan yang
Dianjurkan
untuk Pasien
Diabetes
Melitus
4. Waktu makan
pada penderita
Diabetes
Melitus

Penutup 7 menit  Mengundang  Mengutarakan Ceramah Leaflet


komentar atau pertanyaan, ide dan tanya
pertanyaan dari atau pendapat. jawab
peserta  Menyimak
 Memberikan proses tanya
kesimpulan dari jawab
penyajian  Menjawab soal
 Membagikan post-test di
lembar jawaban lembar jawaban
post-test  Memperhatikan
 Menutup dan menjawab
pernyuluhan dan salam
mengucapkan
salam.

D. Evaluasi
 Evaluasi Terstruktur
- Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan.
- Alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum penyuluhan dimulai.
- Berkoordinasi pada pihak keluarga dan meminta izin melakukan
penyuluhan di rumah Ny. R
- Mempersiapkan bahan dan alat-alat terkait proses presentasi
(meja,kursi, SAP, Leaflet).
 Evaluasi Proses
- Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan pasien
memperhatikan materi penyuluhan.
- Selama proses penyuluhan pasien antusias dan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan peserta.
- Pasien aktif bertanya saat proses Tanya jawab berlangsung
- Pasien dapat mengikuti proses penyuluhan dari awal hingga akhir
 Evaluasi Hasil
- Pasien mampu Memahami pengertian diet
- Pasien mampu Memahami tujuan diet pada pasien Diabetes Melitus
- Pasien mampu Memahami komposisi makanan yang dianjurkan untuk
pasien Diabetes Melitus
- Pasien mampu Memahami akibat dari ketidakpatuhan dalam diet
Diabetes Mellitus
- Pasien mampu Memahami waktu jam makan untuk pasien Diabetes
Melitus
- Pasien dapat mengetahui, memahami, mengenai materi yang telah
disampaikan ditandai dengan minimal 80% dapat menjawab benar
4 soal pada Post-Test
Lampiran
 Soal Pre/Post Test
 Lembar Jawaban Pre-Test/Post-Test
 Materi Penyuluhan
 Leaflet

E. Daftar Pustaka

Hiswani. 2007. Penyuluhan Kesehatan Pada Penderita Diabetes Mellitus. (online)


http://www.fkm-hiswani3.pdf diakses pada tanggal 21 Maret 2011
Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3 Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius

Price, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2.


Jakarta: EGC

Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Volume
2. Jakarta: EGC
LAMPIRAN SOAL PRE-TEST/POST-TEST

1. Apa yang dimaksud dengan Diet ?


a. Diet adalah cara mengatur pola makan untuk melangsingkan tubuh
b. Diet adalah kegiatan mengurangi makan
c. Diet adalah pengaturan makanan dan minuman yang dikonsumsi
seseorang secara rutin untuk menjaga kesehatan
d. Diet yaitu mengatur pola makan dengan tidak mengkonsumsi nasi
e. Diet yaitu mengurangi jumlah jadwal makan
2. Apa tujuan umum dilakukan Diet pada penderita Diabetes Melitus ?
a. Membantu penderita diabetes mellitus (diabetetisi) memperbaiki
kebiasaan hidup dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik
yang lebih baik.
b. Mengurangi konsumsi gula dan makanan manis pada pnederita
Diabetes Melitus
c. Membuat tubuh langsing
d. Membuat tubuh jadi sehat
e. Mengurangi lemak
3. Sebutkan apa saja 3 J itu ?
a. Jumlah energi, Jarak makan, Jenis makan
b. Jadwal makan, Jenis buah, Jarak makan
c. Jadwal makan, Jarak makan, Jeroan
d. Jadwal makan, Jenis makanan, Jumlah makanan
e. Jadwal aktivitas, Jenis makanan, Jumlah energi
4. Contoh makanan yang tidak dianjurkan/dihindari pasien diabetes mellitus
yaitu..
a. Ayam tanpa kulit, gandum, gula pasir, gula jawa
b. Santan, susu kental manis, makanan gorengan,
c. Makanan kaleng, dodol, gandum, kentang
d. Buah-buahan, permen, susu kental manis
e. Gula jawa, asam, dodol, kentang, gandum
5. Contoh makanan yang dianjurkan pada pasien diabetes mellitus, yaitu..
a. Sayuran, kue, gula pasirm, makanan kaleng
b. Macam kue, gula jawa, mentega
c. Jus buah, susu kental manis, oat
d. Buah-buahan, kentang, kacang-kacangan,

Lampiran Lembar JawabanPre-Test/Post-Test

No. Pilihan Abjad


1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E

Nama :

Lampiran Materi Penyuluhan

A. Pengertian Diet
Diet adalah pengaturan makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang
secara rutin untuk menjaga kesehatan. Diet lebih mengarah pada pengaturan
pola makan yang baik untuk mencapai kondisi sehat.

B. Tujuan Diet pada Pasien Diabetes Melitus


Tujuan Umum
Membantu penderitan diabetes mellitus (diabetetisi) memperbaiki kebiasaan
hidup dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik.

Tujuan khusus

a. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan


keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen)
atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktifitas.
b. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan
berat badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan
kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari
penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan
yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek
maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun
oleh petugas kesehatan.
d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka
pendek, masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dan
komplikasi kronik diabetes seperti: penyakit ginjal, neuropati automik,
hipertensi dan penyakit jantung.
e. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
(Pramono, 2012)

C. Komposisi Serta Kandungan yang Dianjurkan Pada Penderita Diabetes


Prinsip pengaturan makan pada diabetesi hampir sama dengan
anjuran makan untuk orang sehat masyarakat umum, yaitu makanan yang
beragam bergizi dan berimbang atau lebih dikenal dengan gizi seimbang
maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-
masing individu. Hal yang sangat penting ditekankan adalah pola makan yang
disiplin dalam hal Jadwal makan, Jenis dan Jumlah makanan atau terkenal
dengan istilah 3 J.

1. Jenis Makanan
    a. Jenis Makanan yang dianjurkan :
        (1) Karbohidrat Kompleks
              contoh : jagung, gandum, kentang, singkong, ubi, sagu
        (2) Serat Larut air 
              contoh : buah-buahan (jeruk, apel, mangga, pepaya, dll),
              kacang-kacangan, oat
        (3) Rendah Lemak 
              contoh : ikan, ayamtanpakulit, makanan yang diolah
             dengan sedikit minyak/ tanpa minyak (ditumis, dikukus,
             direbus, dipanggang)
    b. Jenis Makanan yang dihindari
        (1) Karbohidrat sederhana
              contoh : gulapasir, gula jawa, gulabatu, sirup, jeli, eskrim,
              permen, dodol, cakes, dll
        (2) Tinggi Kolesterol, Lemak trans, LemakJenuh/ 
              Saturated  Fatty Acid
              contoh : makanan gorengan, mentega, daging sapi, daging kambing,
              jeroan, susu kentalmanis, santan, minyak kelapa dan
              produk makanan yang diawetkan(makanan kaleng)

2. Jumlah Makanan 
JumlahMakanan /banyaknya makanan yang diberikan sesuai dengan
    kebutuhan gizi masing-masing pasien.
    Setiappasien DM memiliki kebutuhangizi yang berbeda.
   Berikut ini standar diet DM berdasar pada status gizinya :
    (1) Pasiendengan status gizigemuk/ overweight   : 1100 kkal s/d 1500 kkal
    (2) Pasiendengan status gizi normal                      :  1700 kkal s/d 1900 kkal
    (3) Pasiendengan status gizikurang/underweight  :  2100 kkal s/d 2500 kkal
  
Selainitu, adabeberapakomponenzatgizi yang harusdiperhatikandiantaranya :
    (a) KebutuhanKarbohidrat 
          45 %  s/d 65 % dari Total Energi
     (b) Keb. Protein
           10 % s/d 20 % dari Total Energi
     (c) Keb. Lemak 
           20 % s/d 25 % dari Total Energi
     (d)  Kolesterol 
           < 200 mg/ hari
     (e) LemakJenuh
           < 7%
     (f) Serat : 25 - 30 g/hari
3. Jadwal makan 
Setiap 3 atau 4 jam sekali,  denganfrekuensimakan 3x makanutama,
2x selingan, misalnya : 
MakanPagi        (06.30 WIB)
                      Makanselingan (09.30 WIB)
                      Makan Siang     (12.30 WIB)
                      Makanselingan  (15.30 WIB)
                      MakanMalam    (18.30 WIB)
Garam
Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk
biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mgr atau sama dengan 6-7 g (1 sdt) garam
dapur, sedangkan bagi yang menderita hipertensi ringan sampai sedang,
dianjurkan 2400 mgr natrium perhari atau sama dengan 6 gr/hari garam
dapur. Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin dan soda.
Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan ideal. Komposisi energy adalah 45-65% dari karbohidrat, 10-20% dari
protein dan 20-25% dari lemak. Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah
kalori yang dibutuhkan orang dengan diabetes. Di antaranya adalah dengan
memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25-30 kalori/kg BB
ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis
kelamin, umur, aktivitas, kehamilan/laktasi, adanya komplikasi dan berat
badan.
Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi:
 BBI = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg
 Bagi pria dengan TB di bawah 160 cm dan wanita di bawah 150 cm,
rumus modifikasi menjadi: BBI = (TB dalam cm – 100) x 1 kg
 BB Normal : bila BB ideal ± 10%
 Kurus : < BBI - 10%
 Gemuk : > BBI + 10%
Faktor-faktor penentu kebutuhan energy yaitu:
 Jenis kelamin
Kebutuhan kalori wanita sebesar 25 kkal/kg BB ideal dan pria 30 kkal/kg
BB ideal
 Umur
Pasien usia > 40 tahun , kebutuhan kalori :
- 40-59 tahun dikurangi 5% dari energi basal
- 60-69 tahun dikurangi 10 % dari energi basal
- > 70 tahun dikurangi 20% dari energi basal
 Aktifitas fisik atau pekerjaan
Kebutuhan kalori ditambah sesuai dengan intensitas aktifitas fisik
Penambahan kalori dari aktifitas fisik:
- Keadaan istirahat : ditambah 10% dari kebutuhan basal
- Keadaan aktifitas ringan: ditambahkan 20% dari kebutuhan basal
- Keadaan aktifitas sedang: ditambahkan 30% dari kebutuhan basal
- Keadaan aktifitas berat dan sangat berat: ditambahkan 40 & 50%
dari kebutuhan basal
Jenis aktifitas dikelompokkan sebagai berikut :
- Keadaan istirahat : berbaring di tempat tidur.
- Ringan : pegawai kantor, pegawai toko, guru, ahli hukum, ibu rumah
tangga dan lain-lain
- Sedang : pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang
tidak perang, .
- Berat : petani, buruh, militer dalam keadaan latihan, penari, atlit.
- Sangat berat : tukang becak, tukang gali, pandai besi.
 Berat badan
- Bila gemuk: dikurangi 20-30% tergantung dari tingkat kegemukan
- Bila kurus: ditambah 20-30% tergantung dari tingkat kekurusan
untuk menambah berat badan.
Untuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori yang diberikan paling
sedikit 1000-1200 kalori perhari untuk wanita dan 1200-1600 kalori
perhari untuk pria.
D. JADWAL MAKAN PASIEN DIABETES

Anda mungkin juga menyukai